DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 12
1. M Afdal Daud Lipaco - 202130302
2. Dita Aminuddin – 202130137
3. Yulce Pattipeilohy - 202130448
4. Soleman Bernandus Larborna - 202130242
5. Favila Sawelet - 202130273
6. Almendo Ayal Lissay - 202130286
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya, adapun judul
dari makalah ini adalah “ Sistem Pendukung Keputusan (SPK)” .
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen
pengampu Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan tugas kepada kami.
Makalah ini kami buat jauh dari kata Sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami
dan pihak lain yang membacanya.
Ambon, September 2022
Penulis
DAFTAR ISI
COVER …………………………………………………………………………………… x
2.7 Hal yang menguntungkan dan tidak menguntungkan dari pembuatan model ………………… 7
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………………... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keputusan merupakan tindakan atau rangkaian tindakan yang harus diikuti untuk
memecahkan suatu masalah dan Keputusan juga merupakan bagian dari suatu rangkaian proses
pengambilan keputusan sedangkan, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support
System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah
maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak
terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi
terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, Sistem-sistem informasi tersebut dibangun
berda1sarkan kebutuhan informasi dari sejumlah besar manajer yang ada di perusahaan atau suatu
unit organisasi, aturan-aturan yang berlaku, dan permasalahan (terstruktur, semi terstruktur dan
umum atau rutin) yang ada di perusahaan atau unit organisasi tersebut. Dalam banyak hal informasi
yang dihasilkan kurang memadai untuk membuat keputusan yang spesifik dari permasalahan yang
spesifik pula. Sistem pendukung keputusan (deci1sion support system) dibuat sebagai suatu cara
untuk memenuhi kebutuhan ini.
Sistem pendukung keputusan adalah seperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah
secara efisisien dan efektif, yang bertujuan untuk membantu pengambil keputusan memilih
berbagai alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi-informasi yang
diperoleh atau tersedia dengan menggunakan model-model pengambilan keputusan.
Terdapat 5 pihak yang berperan dalam pengembangan SPK, kelima peran tersebut adalah:
a) Manager atau pemakai, yaitu pihak yang terlibat langsung dengan proses pengambilan
keputusan, pihak yang harus mengambil tindakan dan bertanggung jawab terhadap hasil
tindakannya.
b) Penghubung, yaitu pihak yang membantu pemakai mungkin seorang asisten yang bertugas
menjalankan terminal, atau lebih dari sekedar itu
c) Pembangun SPK atau fasilitator, yaitu pihak yang mengembangkan SPK khusus dari
pembangkit SPK.
d) Pendukung teknik yaitu pihak yang mengembangkan tambahan kemampuan atau
komponen sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan pembangkit SPK.
Database –database baru, model-model analisis baru, dan tambahan format tampilan data
merupakan hasil kerja pendukung teknik.
e) Pengembang peralatan, yaitu pihak yang mengembangkan teknologi baru (hardware
maupun software), dan meningkatkan efisiensi hubungan antara subsistem dalam SPK.
2.2 Jenis – Jenis Keputusan Menurut Simon
Simon seorang ahli manajemen yang pernah mendapatkan hadiah Nobel menyatakan bahwa
suatu keputusan merupakan bagian dari suatu rangkaian proses pengambilan keputusan. Ada
keputusan yang terstruktur atau terprogram dan ada keputusan yang tidak terstruktur atau tidak
terprogram. Keputusan yang terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan dan kejadian-
kejadian yang terstruktur. Permasalahan atau keputusan bisa distrukturisasi karena sifatnya rutin
sehingga bisa ditentukan sebelumnya contohnya SPK, SIA dan SIM walaupun kita tahu pada SIM
ada pula yang semi terstruktur yang membuat pengembangan SIM sulit. Keputusan yang tidak
terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan atau kejadian yang tidak terstruktur. Sifatnya
tidak bisa diprediksi karena tidak jelas rutinitasnya, sehingga seolah-olah baru atau mungkin
memang benar baru atau bisa juga karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang
sangat khusus berbeda dari umumnya. Pemahaman tentang keputusan yang terstruktur dan tidak
terstruktur ini penting sekali karena masing-masing memerlukan penanganan yang berbeda. Untuk
memperoleh gambaran kembali tentang proses pengambilan keputusan.
Jadi dari pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa simon membedakan jenis-jenis
keputusan menjadi dua bagian yakni :
Konsep Simon tentang tahap-tahap pengambilan keputusan digunakan untuk menentukan struktur
masalah seperti dibawah ini :
a. Masalah terstruktur - Merupakan masalah yang memiliki struktur pada tiga tahap
pertama model Simon, yaitu tahap intelijen, perancangan dan pemilihan. Ketiga tahap
tersebut karena terstruktur dapat dibuat struktur logikanya atau aturan pengambilan
keputusannya sehingga permasalahan dapat diidentifikasi dan dimengerti. Berbagai
alternatif solusi yang dapat diidentifikasi dan dievaluasi kemudian dipilih untuk menjadi
suatu solusi.
b. Masalah tidak terstruktur - Masalah ini sebaliknya merupakan masalah, yang sama
sekali tidak memiliki struktur pada salah satu tahapan proses pengambilan keputusan
Simon.
c. Masalah semi terstruktur - Masalah ini merupakan masalah yang dapat menggunakan
satu atau dua tahapan Simon.
o SPK memberi dukungan informasi kepada pengambil keputusan untuk situasi yang semi
terstruktur dan tidak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manajemen dan
informasi hasil pengolahan komputer. Dimana situasi tersebut tidak dapat dipecahkan
dengan bantuan sistem informasi manajemen (SIM) atau pengolahan data secara elektronik
yang lain.
o Dukungan SPK diberikan untuk berbagai tingkatan manajemen dari tingkat atas sampai ke
tingkat bawah (pakar lain sampai tingkat menengah) dan berbagai bagian.
o Dukungan selain diberikan kepada individu juga kepada kelompok. Makin tidak terstruktur
suatu permasalahan biasanya makin memerlukan keterlibatan lebih dari satu orang dari
berbagai bagian dan tingkatan.
o SPK mendukung keputusan yang independen atau yang berurut/terkait.
o SPK memberikan dukungan terhadap semua tingkatan proses pengambilan keputusan pada
tahap intelejen, perancangan dan pemilihan.
o SPK memberikan dukungan terhadap berbagai gaya dan proses pengambilan keputusan
o SPK selalu menyesuaikan diri terhadap keadaan. Pengambil keputusan harus reaktif
terhadap perubahan yang terjadi dan dengan cepat harus menyesuaikan SPK agar dapat
mengatasi perubahan yang muncul. SPK harus fleksibel sehingga pemakai bisa
menghapus, menambah, menggabungkan dan merubah atau menyusun kembali elemen
dasar (memberikan reaksi yang cepat terhadap perubahan) sehingga kemampuan ini bisa
memberikan analisis yang cepat dan sementara.
o SPK harus mudah untuk dioperasikan. Pemakai harus merasa nyaman dengan sistem.
Sistem haris interaktif, mudah dioperasikan, fleksibel, kemampuan grafis yang tinggi.
o Tujuan SPK meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan (akurat, tepat waktu dan
berkualitas) dan bukan untuk meningkatkan efisiensi.
o Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap untuk semua tingkatan proses
pengambilan keputusan. SPK dimaksudkan untuk mendukung pengambil keputusan dan
bukan menggantikannya
o SPK menarik minat belajar, menimbulkan kebutuhan baru dan perbaikan sistem yang
merupakan proses yang berkelanjutan dalam membangun dan menyempurnakan SPK
o SPK relatif harus mudah untuk dibuat. Pemakai harus dapat membuat sistem sederhana
sendiri. Sistem yang besar tidak dapat dibangun hanya dengan melibatkan sedikit asisten
sistem informasi
o SPK biasanya menggunakan model (standar, dan yang bisa dirubah-rubah). Kemampuan
modelnya memungkinkan pemakai bereksperimen dengan menggunakan berbagai macam
strategi dan konfigurasi yang berbeda. Hasil dari eksperimen dapat memberikan pandangan
baru dan pelajaran baru.
o SPK tingkat lanjut mengakomodir komponen knowledge (pengetahuan) yang
memungkinkan dicapainya efisiensi dan efektivitas pemecahan masalah untuk masalah
yang komplek.
Menyiapkan laporan hanya jika sesuatu yang tidak diharapkan terjadi. Ini
merupakan suatu cara yang memadukan model sistem yang biasa dilakukan dengan laporan
biaya lembur yang bukan merupakan hal biasa seperti dapat dilihat pada gambar 12.6.
Gambar tersebut menunjukan suatu contoh output yang dihasilkan oleh sistem informasi.
Laporan tersebut dicetak hanya jika pegawai bekerja lembur dan setiap data yang
dimasukan kedalam laporan itu merupakan perkecualian yang berbeda dari biasanya.
Menunjukkan varians dari yang normal. Kegiatan aktual dibandingkan dengan rencana
kegiatan dan perbedaan yang muncul dapat dilihat pada gambar 12.8. Pada gambar tersebut
ditambahkan suatu varians/selisih, manajer akan menelusuri dua kolom varians untuk
memilih nilai varian yang terbesar dan terkecil sebagai perbedaan yang penting
2.7 Hal yang menguntungkan dan tidak menguntungkan dari pembuatan model
Hal-hal Yang Menguntungkan dan Tidak Menguntungkan dari Pembuatan Model
Manfaat yang diharapkan dari model matematik adalah :
Ruang pengambilan keputusan merupakan ruangan yang diatur sedemikian rupa sehingga
cocok untuk rapat kelompok kecil dalam bentuk tatap muka. Ruangan tersebut memiliki
fasilitas komunikasi yang terpadu antara alat, perabot dan tata letak didalam ruangan
Berdasarkan aturan yang ditetapkan, pada setiap pertemuan
pesan satu anggota kelompok untuk anggota lain dapat ditampilkan pada layar besar agar
dapat dilihat seluruh kelompok. Bahan lain yang perlu didiskusikan juga dapat ditampilkan
melalui media lain seperti video, slide projector, dan trasparansi. Peralatan dalam ruang
pengendalian
3.1 KESIMPULAN
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan bagian dari sistem informasi berbasis
komputer (termasuk berbasis pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Gorry dan Scott Morton menggunakan struktur
pengambilan keputusan Simon sebagai dasar untuk salah satu dimensi matriksnya. Dimensi yang
lain berasal dari Robert Anthony dalam bentuk tingkatan manajemen.
Herbert Simon memberikan dua sumbangan penting untuk konsep SPK yaitu membedakan antara
keputusan yang dapat di program (terstruktur) dan tidak dapat diprogram (Tidak terstruktur) serta
empat tahap pemecahan masalah.
SPK mendukung manajer saat mereka memecahkan masalah yang semi terstruktur. SPK lebih
menekankan pada efektifitas keputusan daripada efisiensi proses pengambilan keputusan itu
sendiri.
SPK memiliki tiga jenis subsistem penghasil informasi, yang terdiri dari perangkat lunak pembuat
laporan yang menyediakan informasi dalam bentuk laporan periodik dan laporan khusus, model
matematik yang memberikan informasi dalam bentuk hasil simulasi. Perangkat lunak SPK
menyediakan fasilitas komunikasi diantara para anggota kelompok.
3.2 SARAN
Sistem Pendukung keputusan itu penting dalam kehidupan. Sistem Pendukung Keputusan
ini dapat dikembangkan seiring perkembangan kebutuhan penggunan sistem sehingga dapat
meningkatkan kinerja sistem. Sistem ini hanya menjadi alat bantu bagi pengambil keputusan,
keputusan akhir tetap berada ditangan pengambil keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/29721741/Sistem_Informasi_Manajemen_Sistem_Pendukung_Keput
usan_Decision_Support_System
LAMPIRAN
Soal
1. Sebutkan jenis – jenis keputusan menurut Simon ?
Jawab: simon membedakan jenis-jenis keputusan menjadi dua bagian yakni :
1. keputusan yang terstruktur / terprogram
Keputusan yang terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan dan kejadian-
kejadian yang terstruktur
2. keputusan yang tidak terstruktur/ tidak terprogram
Keputusan yang tidak terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan atau kejadian
yang tidak terstruktur
2. Sebutkan 3 Jenis Struktur permasalahan menurut Simon ?
Jawab: Struktur permasalahan menurut Simon, antara lain :
1. Masalah terstruktur
2. Masalah tidak terstruktur
3. Masalah semi terstruktur
3. Sebutkan tujuan dari SPK ?
Jawab : Peter G. W, seorang perintis SPK dari MIT bekerja sama dengan Scott Morton
untuk menentukan tiga tujuan yang harus dicapai oleh SPK, dan mereka percaya bahwa
SPK harus:
o Dapat membantu manajer dalam membuat keputusan saat memecahkan berbagai
masalah semiterstruktur.
o Dapat mendukung penilaian yang dilakukan oleh manajer dan tidak mencoba
menggantikannya.
o Dapat Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
manajer dan bukan meningkatkan efisiensinya.
Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data yang merupakan
suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun dalam lingkungan. Untuk
keperluan SPK, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan
melalui simulasi.
b. Model Base
Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan antara dua komponen
sebelumnya yaitu Database Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen
ketiga (user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model yang dimengerti
computer. User Interface menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukan
dari pemakai kedalam Sistem Pendukung Keputusan.
Tugas
1) Jelaskan ciri – ciri kemampuan SPK?
o Jawab: SPK memberi dukungan informasi kepada pengambil keputusan untuk situasi yang
semi terstruktur dan tidak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manajemen dan
informasi hasil pengolahan komputer. Dimana situasi tersebut tidak dapat dipecahkan
dengan bantuan sistem informasi manajemen (SIM) atau pengolahan data secara elektronik
yang lain.
o Dukungan SPK diberikan untuk berbagai tingkatan manajemen dari tingkat atas sampai ke
tingkat bawah (pakar lain sampai tingkat menengah) dan berbagai bagian.
o Dukungan selain diberikan kepada individu juga kepada kelompok. Makin tidak terstruktur
suatu permasalahan biasanya makin memerlukan keterlibatan lebih dari satu orang dari
berbagai bagian dan tingkatan.
o SPK mendukung keputusan yang independen atau yang berurut/terkait.
o SPK memberikan dukungan terhadap semua tingkatan proses pengambilan keputusan pada
tahap intelejen, perancangan dan pemilihan.
o SPK memberikan dukungan terhadap berbagai gaya dan proses pengambilan keputusan
o SPK selalu menyesuaikan diri terhadap keadaan. Pengambil keputusan harus reaktif
terhadap perubahan yang terjadi dan dengan cepat harus menyesuaikan SPK agar dapat
mengatasi perubahan yang muncul. SPK harus fleksibel sehingga pemakai bisa
menghapus, menambah, menggabungkan dan merubah atau menyusun kembali elemen
dasar (memberikan reaksi yang cepat terhadap perubahan) sehingga kemampuan ini bisa
memberikan analisis yang cepat dan sementara.
o SPK harus mudah untuk dioperasikan. Pemakai harus merasa nyaman dengan sistem.
Sistem haris interaktif, mudah dioperasikan, fleksibel, kemampuan grafis yang tinggi.
o Tujuan SPK meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan (akurat, tepat waktu dan
berkualitas) dan bukan untuk meningkatkan efisiensi.
o Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap untuk semua tingkatan proses
pengambilan keputusan. SPK dimaksudkan untuk mendukung pengambil keputusan dan
bukan menggantikannya
o SPK menarik minat belajar, menimbulkan kebutuhan baru dan perbaikan sistem yang
merupakan proses yang berkelanjutan dalam membangun dan menyempurnakan SPK
o SPK relatif harus mudah untuk dibuat. Pemakai harus dapat membuat sistem sederhana
sendiri. Sistem yang besar tidak dapat dibangun hanya dengan melibatkan sedikit asisten
sistem informasi
o SPK biasanya menggunakan model (standar, dan yang bisa dirubah-rubah). Kemampuan
modelnya memungkinkan pemakai bereksperimen dengan menggunakan berbagai macam
strategi dan konfigurasi yang berbeda. Hasil dari eksperimen dapat memberikan pandangan
baru dan pelajaran baru.
o SPK tingkat lanjut mengakomodir komponen knowledge (pengetahuan) yang
memungkinkan dicapainya efisiensi dan efektivitas pemecahan masalah untuk masalah
yang komplek.
4) Ada beberapa pendapat pakar mengenai hubungan antara SPK dengan SIM beberapa pakar
menyebutkan bahwa SPK muncul untuk menggantikan SIM, ada yang menyatakan SPK
sebagai bagian dari SIM da nada juga yang menyatakan SPK sama saja dengan SIM.
Bagaimana menurt pendapat anda?
Jawab: Alasannya karena SIM merupakan sistem yang mengelola atau mengolah semua
transaksi serta mengorganisasikan data dan informasi yang berguna untuk mendukung
pelaksanaan tugas, mendukung fungsi manajemen dan dapat berguna untuk pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi.
Sistem informasi Manajemen akan menghasilkan informasi berupa Output dengan
masukan Input dan berbagai proses lainnya yang hasilnya dibutuhkan untuk tujuan tertentu dalam
kegiatan manajemen
Sedangkan SPK adalah sebuah sistem berbasis komputer yang berfungsi untuk membantu
pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan model guna menyelesaikan permasalah
tak struktur dan semi terstruktur di dalam sebuah perusahan maupun organisasi.
Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari routine merefleksikan keyakinan manajer dalam caranya
memecahkan masalah. Keputusan yang dihasilkan oleh Sistem Pendukung Keputusan
merefleksikan gaya kemampuan manajer. Sistem Pendukung Keputusan dikaitkan dengan proses
pengambilan keputusan yang spesifik.
Tidak semua kemampuan manajemen dan bakat manusia dapat dimodelkan ada beberapa
yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada pada sistem tidak semuanya
menggambarkan persoalan yang sebenarnya.
SPK hanya sebatas dalam memberikan alternatif dari pengetahuan yang diberikan pada
sistem.
Mesti selalu diadakan perkembangan atau perubahan secara berkelanjutan dalam
menyesuaikan dengan keadaan lingkungan yang terus berubah.
SPK dirancang untuk bukan untuk mengambil alih pengambilan keputuan hanya untuk
mendukung pengambilan keputusan dengan mengolah informasi.