Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


(Sistem Pendukung Keputusan)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 12
1. M Afdal Daud Lipaco - 202130302
2. Dita Aminuddin – 202130137
3. Yulce Pattipeilohy - 202130448
4. Soleman Bernandus Larborna - 202130242
5. Favila Sawelet - 202130273
6. Almendo Ayal Lissay - 202130286

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya, adapun judul
dari makalah ini adalah “ Sistem Pendukung Keputusan (SPK)” .

Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen
pengampu Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan tugas kepada kami.

Makalah ini kami buat jauh dari kata Sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami
dan pihak lain yang membacanya.
Ambon, September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………………………… x

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………... xi

BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………. 1

1.3 Tujuan Masalah ………………………………………………………………………………. 1

BAB II. PEMBAHASAN ……………………………………………………………………….. 2

2.1 Sistem Pendukung Keputusan ………………………………………………………………... 2

2.2 Jenis – Jenis Keputusan Menurut Simon …………………………………………………….. 2

2.3 Konsep Sistem Pendukung Keputusan ………………………………………………………. 3

2.4 Ciri dan Kemampuan Keputusan ……………………………………………………………. 4

2.5 Model Sistem Pendukung Keputusan ………………………………………………………… 5

2.6 Laporan Periodik dan Khusus ………………………………………………………………… 5

2.7 Hal yang menguntungkan dan tidak menguntungkan dari pembuatan model ………………… 7

2.8 Sistem Pendukung Keputusan Kelompok …………………………………………………….. 7

BAB III. PENUTUP …………………………………………………………………………….. 9

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………….. 9

3.2 Saran …………………………………………………………………………………………. 9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………… 10

LAMPIRAN ……………………………………………………………………………………... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keputusan merupakan tindakan atau rangkaian tindakan yang harus diikuti untuk
memecahkan suatu masalah dan Keputusan juga merupakan bagian dari suatu rangkaian proses
pengambilan keputusan sedangkan, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support
System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah
maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak
terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi
terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, Sistem-sistem informasi tersebut dibangun
berda1sarkan kebutuhan informasi dari sejumlah besar manajer yang ada di perusahaan atau suatu
unit organisasi, aturan-aturan yang berlaku, dan permasalahan (terstruktur, semi terstruktur dan
umum atau rutin) yang ada di perusahaan atau unit organisasi tersebut. Dalam banyak hal informasi
yang dihasilkan kurang memadai untuk membuat keputusan yang spesifik dari permasalahan yang
spesifik pula. Sistem pendukung keputusan (deci1sion support system) dibuat sebagai suatu cara
untuk memenuhi kebutuhan ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu sistem pendukung keputusan
2. Apa saja jenis-jenis keputusan menurut simon
3. Bagaimana konsep sistem pendukung keputusan
4. Apa saja ciri dan kemampuan keputusan
5. Bagaimana model sistem pendukung keputusan
6. Jelaskan laporan periodic dan khusus
7. Jelaskan hal yang menguntungkan dan tidak menguntungkan dari pembuatan model
8. Apa itu sistem pendukung keputusan kelompok

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui sistem pendukung keputusan dan apa saja jenis-jenis keputusan menurut
Simon
2. Memahami konsep sistem pendukung keputusan
3. Mengetahui konsep sistem pendukung keputusan
4. Mengetahui ciri dan kemampuan keputusan
5. Memahami model sistem pendukung keputusan
6. Dapat menjelaskan tentang laporan periodic dan khusus
7. Memahami hal yang menguntungkan dan tidak menguntungkan dari pembuatan model
8. Mengetahui sistem pendukung keputusan kelompok
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung
keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif yang diperoleh dari
hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Dari pengertian system pendukung
keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain :

1. Mendukung proses pengembalian keputusan


2. Adanya interface manusia / mesin, dimana manusia (user) tetap memegang control proses
pengambilan keputusan.
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur
dan tidak terstruktur.
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
5. Memiliki subsistem- subsistem yang berintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai kesatuan item.
6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi
seluruh tingkatan manajemen.

Sistem pendukung keputusan adalah seperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah
secara efisisien dan efektif, yang bertujuan untuk membantu pengambil keputusan memilih
berbagai alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi-informasi yang
diperoleh atau tersedia dengan menggunakan model-model pengambilan keputusan.
Terdapat 5 pihak yang berperan dalam pengembangan SPK, kelima peran tersebut adalah:

a) Manager atau pemakai, yaitu pihak yang terlibat langsung dengan proses pengambilan
keputusan, pihak yang harus mengambil tindakan dan bertanggung jawab terhadap hasil
tindakannya.
b) Penghubung, yaitu pihak yang membantu pemakai mungkin seorang asisten yang bertugas
menjalankan terminal, atau lebih dari sekedar itu
c) Pembangun SPK atau fasilitator, yaitu pihak yang mengembangkan SPK khusus dari
pembangkit SPK.
d) Pendukung teknik yaitu pihak yang mengembangkan tambahan kemampuan atau
komponen sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan pembangkit SPK.
Database –database baru, model-model analisis baru, dan tambahan format tampilan data
merupakan hasil kerja pendukung teknik.
e) Pengembang peralatan, yaitu pihak yang mengembangkan teknologi baru (hardware
maupun software), dan meningkatkan efisiensi hubungan antara subsistem dalam SPK.
2.2 Jenis – Jenis Keputusan Menurut Simon
Simon seorang ahli manajemen yang pernah mendapatkan hadiah Nobel menyatakan bahwa
suatu keputusan merupakan bagian dari suatu rangkaian proses pengambilan keputusan. Ada
keputusan yang terstruktur atau terprogram dan ada keputusan yang tidak terstruktur atau tidak
terprogram. Keputusan yang terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan dan kejadian-
kejadian yang terstruktur. Permasalahan atau keputusan bisa distrukturisasi karena sifatnya rutin
sehingga bisa ditentukan sebelumnya contohnya SPK, SIA dan SIM walaupun kita tahu pada SIM
ada pula yang semi terstruktur yang membuat pengembangan SIM sulit. Keputusan yang tidak
terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan atau kejadian yang tidak terstruktur. Sifatnya
tidak bisa diprediksi karena tidak jelas rutinitasnya, sehingga seolah-olah baru atau mungkin
memang benar baru atau bisa juga karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang
sangat khusus berbeda dari umumnya. Pemahaman tentang keputusan yang terstruktur dan tidak
terstruktur ini penting sekali karena masing-masing memerlukan penanganan yang berbeda. Untuk
memperoleh gambaran kembali tentang proses pengambilan keputusan.

Jadi dari pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa simon membedakan jenis-jenis
keputusan menjadi dua bagian yakni :

1. keputusan yang terstruktur / terprogram


Keputusan yang terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan dan kejadian-
kejadian yang terstruktu
2. keputusan yang tidak terstruktur/ tidak terprogram
Keputusan yang tidak terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan atau kejadian
yang tidak terstruktur.

2.3 Konsep Sistem Pendukung Keputusan


Konsep SPK mulai berkembang pada akhir tahun 1960-an. Saat itu untuk pertama kalinya
seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus melalui spesialis informasi.
Kondisi seperti ini melahirkan pemikiran bahwa dengan dapatnya seseorang secara langsung
berinteraksi dengan komputer menggunakan teknologi timesharing yang ada, orang bisa
mengembangkan suatu sistem pendukung keputusan.

Konsep Simon tentang tahap-tahap pengambilan keputusan digunakan untuk menentukan struktur
masalah seperti dibawah ini :

a. Masalah terstruktur - Merupakan masalah yang memiliki struktur pada tiga tahap
pertama model Simon, yaitu tahap intelijen, perancangan dan pemilihan. Ketiga tahap
tersebut karena terstruktur dapat dibuat struktur logikanya atau aturan pengambilan
keputusannya sehingga permasalahan dapat diidentifikasi dan dimengerti. Berbagai
alternatif solusi yang dapat diidentifikasi dan dievaluasi kemudian dipilih untuk menjadi
suatu solusi.
b. Masalah tidak terstruktur - Masalah ini sebaliknya merupakan masalah, yang sama
sekali tidak memiliki struktur pada salah satu tahapan proses pengambilan keputusan
Simon.
c. Masalah semi terstruktur - Masalah ini merupakan masalah yang dapat menggunakan
satu atau dua tahapan Simon.

2.4 Ciri dan Kemampuan Keputusan


Berikut ini contoh ciri dari SPK dari Turban yang mungkin berbeda dengan ciri-ciri yang
ditunjukan oleh para pakar lain:

o SPK memberi dukungan informasi kepada pengambil keputusan untuk situasi yang semi
terstruktur dan tidak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manajemen dan
informasi hasil pengolahan komputer. Dimana situasi tersebut tidak dapat dipecahkan
dengan bantuan sistem informasi manajemen (SIM) atau pengolahan data secara elektronik
yang lain.
o Dukungan SPK diberikan untuk berbagai tingkatan manajemen dari tingkat atas sampai ke
tingkat bawah (pakar lain sampai tingkat menengah) dan berbagai bagian.
o Dukungan selain diberikan kepada individu juga kepada kelompok. Makin tidak terstruktur
suatu permasalahan biasanya makin memerlukan keterlibatan lebih dari satu orang dari
berbagai bagian dan tingkatan.
o SPK mendukung keputusan yang independen atau yang berurut/terkait.
o SPK memberikan dukungan terhadap semua tingkatan proses pengambilan keputusan pada
tahap intelejen, perancangan dan pemilihan.
o SPK memberikan dukungan terhadap berbagai gaya dan proses pengambilan keputusan
o SPK selalu menyesuaikan diri terhadap keadaan. Pengambil keputusan harus reaktif
terhadap perubahan yang terjadi dan dengan cepat harus menyesuaikan SPK agar dapat
mengatasi perubahan yang muncul. SPK harus fleksibel sehingga pemakai bisa
menghapus, menambah, menggabungkan dan merubah atau menyusun kembali elemen
dasar (memberikan reaksi yang cepat terhadap perubahan) sehingga kemampuan ini bisa
memberikan analisis yang cepat dan sementara.
o SPK harus mudah untuk dioperasikan. Pemakai harus merasa nyaman dengan sistem.
Sistem haris interaktif, mudah dioperasikan, fleksibel, kemampuan grafis yang tinggi.
o Tujuan SPK meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan (akurat, tepat waktu dan
berkualitas) dan bukan untuk meningkatkan efisiensi.
o Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap untuk semua tingkatan proses
pengambilan keputusan. SPK dimaksudkan untuk mendukung pengambil keputusan dan
bukan menggantikannya
o SPK menarik minat belajar, menimbulkan kebutuhan baru dan perbaikan sistem yang
merupakan proses yang berkelanjutan dalam membangun dan menyempurnakan SPK
o SPK relatif harus mudah untuk dibuat. Pemakai harus dapat membuat sistem sederhana
sendiri. Sistem yang besar tidak dapat dibangun hanya dengan melibatkan sedikit asisten
sistem informasi
o SPK biasanya menggunakan model (standar, dan yang bisa dirubah-rubah). Kemampuan
modelnya memungkinkan pemakai bereksperimen dengan menggunakan berbagai macam
strategi dan konfigurasi yang berbeda. Hasil dari eksperimen dapat memberikan pandangan
baru dan pelajaran baru.
o SPK tingkat lanjut mengakomodir komponen knowledge (pengetahuan) yang
memungkinkan dicapainya efisiensi dan efektivitas pemecahan masalah untuk masalah
yang komplek.

2.5 Model Sistem Pendukung Keputusan


Data dan informasi dimasukkan ke dalam database dari lingkungan perusahaan. Database
juga berisi data yang dimasukan melalui SIA. Isi database digunakan oleh tiga subsistem software
(perangkat lunak).

o Perangkat Lunak Pembuat Laporan - menghasilkan laporan periodik maupun khusus.


Laporan periodik akan dikeluarkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan
biasanya software ini dibuat melalui pemrograman dengan menggunakan bahasa tertentu
seperti C++, Visual Foxpro, Oracle,Visual Basic. Laporan khusus biasanya di buat sebagai
reaksi atas informasi tertentu yang dihasilkan melalui sistem pencarian informasi secara
terstruktur (SQL) yang dilakukan oleh pemakai (manajer). Semua software DBMS saat ini
memiliki fasilitas untuk SQL
o Model matematika - Model ini akan menghasilkan informasi dalam bentuk simulasi yang
melibatkan satu atau lebih aspek operasi dari subsistem perusahaan. Model matematika
dapat dibuat dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Bahasa-bahasa
pemrograman digunakan untuk membuatan suatu model yang dapat membantu
mempermudah tugas serta mendorong untuk bekerja lebih baik.
o Perangkat lunak KSPK - Perangkat lunak ini memungkinkan beberapa pihak yang
terlibat dalam pemecahan masalah untuk bekerja sama sebagai satu kelompok untuk
mendapatkan satu solusi. Dalam situasi tertentu istilah kelompok sistem pengambil
keputusan KSPK atau group decision support system (GDSS), digunakan. Hal ini
dilakukan mungkin karena pemecahan masalah harus melibatkan suatu komite atau tim
proyek. Dalam situasi seperti ini para anggota kelompok saling berkomunikasi baik secara
langsung maupun melalui perangkat lunak KSPK
2.6 Laporan Periodik dan Khusus
Laporan Periodik dan Khusus
o Laporan periodik dipersiapkan sesuai dengan jadwal pada saat tertentu. Sebagai contoh
adalah laporan analisis penjualan bulanan berdasarkan pelanggan.
o Laporan khusus dipersiapkan tiba-tiba ketika sesuatu yang tidak diperkirakan sebelumnya
terjadi. Sebagai contoh adalah laporan terjadinya kecelakaan atau laporan lain seperti
laporan yang dihasilkan melalui pencarian dengan menggunakan SQL.
Dua jenis laporan :

o Laporan periodik laporan yang dipersiap kan sesuai dengan jadwal


o Laporan khusus laporan yang dipersipkan secara tiba

Memadukan Perbedaan ke Dalam Laporan


Informasi yang terkandung dalam suatu laporan periodik dan khusus (berbeda dari biasanya)
dengan cara mengatur perbedaan tersebut.

Mengelola perbedaan dapat dilakukan didalam laporan dengen empat cara :

 Menyiapkan laporan hanya jika sesuatu yang tidak diharapkan terjadi. Ini
merupakan suatu cara yang memadukan model sistem yang biasa dilakukan dengan laporan
biaya lembur yang bukan merupakan hal biasa seperti dapat dilihat pada gambar 12.6.
Gambar tersebut menunjukan suatu contoh output yang dihasilkan oleh sistem informasi.
Laporan tersebut dicetak hanya jika pegawai bekerja lembur dan setiap data yang
dimasukan kedalam laporan itu merupakan perkecualian yang berbeda dari biasanya.

 Menggunakan urutan laporan untuk menyoroti perbedaan yang muncul. laporan


dapat disortir secara berurutan baik
itu menaik atau menurun berdasarkan satu atau beberapa kriteria kunci tertentu, sehingga
informasi tertentu karena berbeda dapat menarik perhatian pemakai, misalnya, laporan
catatan penjualan barang dapat disortir menjadi urutan menurun berdasarkan jumlah
penjualan bulan ini. Urutan ini bisa mengurut barang dengan jumlah penjualan tertinggi
terdaftar paling atas berbeda dengan yang lainnnya, sehingga hal menarik

 Mengelompokkan perbedaan bersama-sama Laporan dapat dirancang sedemikian rupa


sehingga manajer dapat mencari perbedaan-perbedaan yang muncul pada area-area
tertentu. Laporan umur piutang yang dapat dilihat pada gambar
12.7 Mengelompokkan piutang dalam beberapa kolom. Jika
manajer tertarik pada piutang

 Menunjukkan varians dari yang normal. Kegiatan aktual dibandingkan dengan rencana
kegiatan dan perbedaan yang muncul dapat dilihat pada gambar 12.8. Pada gambar tersebut
ditambahkan suatu varians/selisih, manajer akan menelusuri dua kolom varians untuk
memilih nilai varian yang terbesar dan terkecil sebagai perbedaan yang penting

2.7 Hal yang menguntungkan dan tidak menguntungkan dari pembuatan model
Hal-hal Yang Menguntungkan dan Tidak Menguntungkan dari Pembuatan Model
Manfaat yang diharapkan dari model matematik adalah :

 Pembuatan model memberikan pengalaman belajar. Hampir pasti pada setiap


proyek pembuatan model akan dipelajari sesuatu yang baru mengenai sistem yang sedang
berjalan
 Kecepatan proses simulasi memberikan kemampuan untuk mengevaluasi dampak
keputusan dalam jangka waktu singkat. Dalam hitungan menit, anda dapat membuat
simulasi operasi perusahaan untuk beberapa bulan, kuartal, atau tahun.
 Model menyediakan daya prediksi. Suatu pandangan kemasa depan yang tidak dapat
disediakan oleh sistem informasi lain
 Model lebih murah daripada coba-coba. Proses pembuatan model memang mahal dalam
hal waktu yang digunakan serta perangkat lunak dan perangkat keras yang diperlukan
untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan keputusan yang
buruk.Keuntungan pembutan model ini diimbangi oleh dua hal yang tidak menguntungkan.
 Sulitnya pembuatan model sistem bisnis akan menghasilkan suatu model yang tidak
mengakomodir semua permasalahan pada entitas. Misalnya, dalam model yang baru
dijelaskan, seseorang manajer perusahaan harus mampu memperkirakan nilai-nilai atau
parameter untuk dimasukan sebagai elemen-elemen data skenario. Ini berarti bahwa
pertimbangan yang menyeluruh sangat diperlukan untuk menerapkan
keputusan yang didasarkan pada hasil simulasi.

 Keahlian matematika tingkat tinggi diperlukan untuk mengembangkan sendiri model-


model yang lebih kompleks. Keahlian itu juga diperlukan untuk menafsirkan output secara
tepat Banyak para peneliti SPK menganggap hal yang tidak menguntungkan dalam
pembuatan model melebihi keuntungannya. Situasi ini saat ini sedang berubah, berkat
kombinasi peralatan pembuatan model yang lebih memberikan kemudahan bagi pemakai
dan manajer mengerti informasi dan komputer.

2.8 Sistem Pendukung Keputusan Kelompok


Konsep SPKK
Sistem pendukung keputusan kelompok (SPKK) atau Group decision support system (GDSS),
merupakan “suatu sistem berbasis komputer yang mendukung tugas yang dilakukan bersama oleh
sekelompok orang dengan menyediakan beberapa terminal yang digunakan bersama.” Istilah lain
untuk aplikasi teknologi informasi ini adalah sistem pendukung kelompok (SPK) atau group
support system (GSS), Kerja sama dibantu komputer (KSDK) computer supported cooperative
work (CSCW), Dukungan kerjasama yang dibantu komputer atau computerized collaborative
work support, dan sistem pertemuan secara eletrik atau electric system (EMS).” Perangkat lunak
yang digunakan dalam lingkungan ini disebut groupware atau workgroup .

Bagaimana SPKK Memberikan Kontribusi Dalam Pemecahan Masalah


Asumsi yang mendasari terealisasinya SPKK adalah adanya komunikasi yang baik sehingga
memungkinkan terjadinya keputusan yang baik. Komunikasi yang baik dicapai dengan cara
menjaga diskusi agar tetap terfokus kepada inti permasalahan sehingga mengurangi waktu yang
terbuang. Penghematan Waktu dapat digunakan untuk mendiskusikan hal-hal yang lebih
menyeluruh mengenai masalah tersebut, sehingga pemahaman terhadap masalah menjadi yang
lebih baik.

Mengatur Lingkungan SPKK


SPKK terfokus kepada pemecahan masalah dengan memberikan aturan-aturan yang mendukung
terselenggaranya komunikasi yang lebih baik. Gambar 12.16 menunjukkan empat kemungkinan
cara mengatur SPKK yang didasarkan kepada besarnya kelompok dan lokasi para anggotanya

 Ruang pengambilan keputusan merupakan ruangan yang diatur sedemikian rupa sehingga
cocok untuk rapat kelompok kecil dalam bentuk tatap muka. Ruangan tersebut memiliki
fasilitas komunikasi yang terpadu antara alat, perabot dan tata letak didalam ruangan
Berdasarkan aturan yang ditetapkan, pada setiap pertemuan
pesan satu anggota kelompok untuk anggota lain dapat ditampilkan pada layar besar agar
dapat dilihat seluruh kelompok. Bahan lain yang perlu didiskusikan juga dapat ditampilkan
melalui media lain seperti video, slide projector, dan trasparansi. Peralatan dalam ruang
pengendalian

 Jaringan lokal untuk pengambilan keputusan, jika sekelompok


kecil anggota tidak dapat bertemu langsung, para anggota
dapat melakukan pertemuan melalui jaringan komputer lokal
(local area network), atau LAN. Seorang anggota memasukkan pendapat kedalam terminal
dan melihat pendapat anggota-anggota lain melalui layar monitor.
 Pertemuan Legislatif Jika kelompok yang terlibat terlalu besar
sehingga tidak termuat oleh ruang pengambilan keputusan
maka diperlukan adanya pertemuan legislatif (legislative
session). Ukuran perserta yang besar menimbulkan beberapa
kendala dalam masalah komunikasi misalnya hilangnya kesempatan beberapa anggota
untuk berpartisipasi atau kurangnya waktu yang tersedia.
 Konferensi berbasis komputer Beberapa aplikasi otomatisasi
perkantoran kantor (OA) memungkinkan dilakukannya komunikasi antara kelompok
dalam jumlah besar besar dengan
anggota yang tersebar scara geografis. aplikasi ini dikenal dengan nama konferensi jarak
jauh (teleconferencing) dalam
bentuk multi media .
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan bagian dari sistem informasi berbasis
komputer (termasuk berbasis pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Gorry dan Scott Morton menggunakan struktur
pengambilan keputusan Simon sebagai dasar untuk salah satu dimensi matriksnya. Dimensi yang
lain berasal dari Robert Anthony dalam bentuk tingkatan manajemen.
Herbert Simon memberikan dua sumbangan penting untuk konsep SPK yaitu membedakan antara
keputusan yang dapat di program (terstruktur) dan tidak dapat diprogram (Tidak terstruktur) serta
empat tahap pemecahan masalah.

SPK mendukung manajer saat mereka memecahkan masalah yang semi terstruktur. SPK lebih
menekankan pada efektifitas keputusan daripada efisiensi proses pengambilan keputusan itu
sendiri.

SPK memiliki tiga jenis subsistem penghasil informasi, yang terdiri dari perangkat lunak pembuat
laporan yang menyediakan informasi dalam bentuk laporan periodik dan laporan khusus, model
matematik yang memberikan informasi dalam bentuk hasil simulasi. Perangkat lunak SPK
menyediakan fasilitas komunikasi diantara para anggota kelompok.

3.2 SARAN
Sistem Pendukung keputusan itu penting dalam kehidupan. Sistem Pendukung Keputusan
ini dapat dikembangkan seiring perkembangan kebutuhan penggunan sistem sehingga dapat
meningkatkan kinerja sistem. Sistem ini hanya menjadi alat bantu bagi pengambil keputusan,
keputusan akhir tetap berada ditangan pengambil keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/29721741/Sistem_Informasi_Manajemen_Sistem_Pendukung_Keput
usan_Decision_Support_System
LAMPIRAN

 Soal
1. Sebutkan jenis – jenis keputusan menurut Simon ?
Jawab: simon membedakan jenis-jenis keputusan menjadi dua bagian yakni :
1. keputusan yang terstruktur / terprogram
Keputusan yang terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan dan kejadian-
kejadian yang terstruktur
2. keputusan yang tidak terstruktur/ tidak terprogram
Keputusan yang tidak terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan atau kejadian
yang tidak terstruktur
2. Sebutkan 3 Jenis Struktur permasalahan menurut Simon ?
Jawab: Struktur permasalahan menurut Simon, antara lain :
1. Masalah terstruktur
2. Masalah tidak terstruktur
3. Masalah semi terstruktur
3. Sebutkan tujuan dari SPK ?
Jawab : Peter G. W, seorang perintis SPK dari MIT bekerja sama dengan Scott Morton
untuk menentukan tiga tujuan yang harus dicapai oleh SPK, dan mereka percaya bahwa
SPK harus:
o Dapat membantu manajer dalam membuat keputusan saat memecahkan berbagai
masalah semiterstruktur.
o Dapat mendukung penilaian yang dilakukan oleh manajer dan tidak mencoba
menggantikannya.
o Dapat Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
manajer dan bukan meningkatkan efisiensinya.

4. Jelaskan bahwa SPK tidak bermaksud mengefisienkan proses pengambilan keputusan ?


Jawab: setiap keputusan perusahaan atau organisasi pasti memberikan dampak yang besar
dan krusial pada kinerja bisnisnya. Salah sedikit dalam mengambil keputusan dapat
berakibat fatal dan kerugian besar. Oleh karena itu, petinggi perusahaan tidak boleh lengah
dalam mengambil keputusan dan mempertimbangkan segala kemungkinan yang mungkin
terjadi.
Dengan memanfaatkan Sistem Pendukung Keputusan, perusahaan mampu mendapatkan
segala data dan informasi penting yang menyangkut dengan kegiatan pengambilan sebuah
keputusan. Dalam kata lain, keputusan yang diambil perusahaan dengan menggunakan
teknologi SPK akan menjadi lebih terkalkulasi dan dapat menunjukkan segala keuntungan
dan risiko yang dapat terjadi di waktu yang akan datang.
5. Sebutkan komponen SPK menurut Turban ?
Jawab: a. Database Management

Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data yang merupakan
suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun dalam lingkungan. Untuk
keperluan SPK, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan
melalui simulasi.
b. Model Base

Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam format kuantitatif


(model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan,
termasuk didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif), komponen-komponen terkait, batasan-
batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model Base memungkinkan
pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan
solusi alternatif.
c. User Interfase / Pengelolaan Dialog

Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan antara dua komponen
sebelumnya yaitu Database Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen
ketiga (user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model yang dimengerti
computer. User Interface menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukan
dari pemakai kedalam Sistem Pendukung Keputusan.

 Tugas
1) Jelaskan ciri – ciri kemampuan SPK?
o Jawab: SPK memberi dukungan informasi kepada pengambil keputusan untuk situasi yang
semi terstruktur dan tidak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manajemen dan
informasi hasil pengolahan komputer. Dimana situasi tersebut tidak dapat dipecahkan
dengan bantuan sistem informasi manajemen (SIM) atau pengolahan data secara elektronik
yang lain.
o Dukungan SPK diberikan untuk berbagai tingkatan manajemen dari tingkat atas sampai ke
tingkat bawah (pakar lain sampai tingkat menengah) dan berbagai bagian.
o Dukungan selain diberikan kepada individu juga kepada kelompok. Makin tidak terstruktur
suatu permasalahan biasanya makin memerlukan keterlibatan lebih dari satu orang dari
berbagai bagian dan tingkatan.
o SPK mendukung keputusan yang independen atau yang berurut/terkait.
o SPK memberikan dukungan terhadap semua tingkatan proses pengambilan keputusan pada
tahap intelejen, perancangan dan pemilihan.
o SPK memberikan dukungan terhadap berbagai gaya dan proses pengambilan keputusan
o SPK selalu menyesuaikan diri terhadap keadaan. Pengambil keputusan harus reaktif
terhadap perubahan yang terjadi dan dengan cepat harus menyesuaikan SPK agar dapat
mengatasi perubahan yang muncul. SPK harus fleksibel sehingga pemakai bisa
menghapus, menambah, menggabungkan dan merubah atau menyusun kembali elemen
dasar (memberikan reaksi yang cepat terhadap perubahan) sehingga kemampuan ini bisa
memberikan analisis yang cepat dan sementara.
o SPK harus mudah untuk dioperasikan. Pemakai harus merasa nyaman dengan sistem.
Sistem haris interaktif, mudah dioperasikan, fleksibel, kemampuan grafis yang tinggi.
o Tujuan SPK meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan (akurat, tepat waktu dan
berkualitas) dan bukan untuk meningkatkan efisiensi.
o Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap untuk semua tingkatan proses
pengambilan keputusan. SPK dimaksudkan untuk mendukung pengambil keputusan dan
bukan menggantikannya
o SPK menarik minat belajar, menimbulkan kebutuhan baru dan perbaikan sistem yang
merupakan proses yang berkelanjutan dalam membangun dan menyempurnakan SPK
o SPK relatif harus mudah untuk dibuat. Pemakai harus dapat membuat sistem sederhana
sendiri. Sistem yang besar tidak dapat dibangun hanya dengan melibatkan sedikit asisten
sistem informasi
o SPK biasanya menggunakan model (standar, dan yang bisa dirubah-rubah). Kemampuan
modelnya memungkinkan pemakai bereksperimen dengan menggunakan berbagai macam
strategi dan konfigurasi yang berbeda. Hasil dari eksperimen dapat memberikan pandangan
baru dan pelajaran baru.
o SPK tingkat lanjut mengakomodir komponen knowledge (pengetahuan) yang
memungkinkan dicapainya efisiensi dan efektivitas pemecahan masalah untuk masalah
yang komplek.

2) Gambarkan dan jelaskan salah satu model sistem pendukung keputusan ?


Jawab:

Seorang mahasiswa tingkat doktor di MIT bernama Steven L.


Alter, melakukan penelitian berdasarkan kerangka kerja Gorry
dan Scott Morton atas 56 sistem pendukung keputusan. Dari ha-
sil penelitian ini dapat dikembangkan suatu taksonomi enam jenis
SPK berdasarkan pada tingkat dukungan terhadap pemecahan
masalah. Keenam jenis taksonomi tersebut tampak pada gambar.
3) Jelaskan beberapa model yang biasa digunakan dalam SPK?
o Jawab: Perangkat Lunak Pembuat Laporan - menghasilkan laporan periodik maupun
khusus. Laporan periodik akan dikeluarkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan
biasanya software ini dibuat melalui pemrograman dengan menggunakan bahasa tertentu
seperti C++, Visual Foxpro, Oracle,Visual Basic. Laporan khusus biasanya di buat sebagai
reaksi atas informasi tertentu yang dihasilkan melalui sistem pencarian informasi secara
terstruktur (SQL) yang dilakukan oleh pemakai (manajer). Semua software DBMS saat ini
memiliki fasilitas untuk SQL
o Model matematika - Model ini akan menghasilkan informasi dalam bentuk simulasi yang
melibatkan satu atau lebih aspek operasi dari subsistem perusahaan. Model matematika
dapat dibuat dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Bahasa-bahasa
pemrograman digunakan untuk membuatan suatu model yang dapat membantu
mempermudah tugas serta mendorong untuk bekerja lebih baik.
o Perangkat lunak KSPK - Perangkat lunak ini memungkinkan beberapa pihak yang
terlibat dalam pemecahan masalah untuk bekerja sama sebagai satu kelompok untuk
mendapatkan satu solusi. Dalam situasi tertentu istilah kelompok sistem pengambil
keputusan KSPK atau group decision support system (GDSS), digunakan. Hal ini
dilakukan mungkin karena pemecahan masalah harus melibatkan suatu komite atau tim
proyek. Dalam situasi seperti ini para anggota kelompok saling berkomunikasi baik secara
langsung maupun melalui perangkat lunak KSPK

4) Ada beberapa pendapat pakar mengenai hubungan antara SPK dengan SIM beberapa pakar
menyebutkan bahwa SPK muncul untuk menggantikan SIM, ada yang menyatakan SPK
sebagai bagian dari SIM da nada juga yang menyatakan SPK sama saja dengan SIM.
Bagaimana menurt pendapat anda?

Jawab: Alasannya karena SIM merupakan sistem yang mengelola atau mengolah semua
transaksi serta mengorganisasikan data dan informasi yang berguna untuk mendukung
pelaksanaan tugas, mendukung fungsi manajemen dan dapat berguna untuk pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi.
Sistem informasi Manajemen akan menghasilkan informasi berupa Output dengan
masukan Input dan berbagai proses lainnya yang hasilnya dibutuhkan untuk tujuan tertentu dalam
kegiatan manajemen
Sedangkan SPK adalah sebuah sistem berbasis komputer yang berfungsi untuk membantu
pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan model guna menyelesaikan permasalah
tak struktur dan semi terstruktur di dalam sebuah perusahan maupun organisasi.
Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari routine merefleksikan keyakinan manajer dalam caranya
memecahkan masalah. Keputusan yang dihasilkan oleh Sistem Pendukung Keputusan
merefleksikan gaya kemampuan manajer. Sistem Pendukung Keputusan dikaitkan dengan proses
pengambilan keputusan yang spesifik.

5) Jelaskan kelemahan dan keunggulan pengimbangan software SPK apabila menggunakan


SpreadSheet atau DBMS?
Jawab:
Keunggulan

 Memberikan keuntungan kompetitif terhadap organisasi secara keseleluruhan dengan


menghema waktu, biaya dan juga tenaga.
 Memperkuat keyakinan dalam mengambil sebuah keputusan terhadap kepuusan yang
diambil.
 Dapat menghasilkan solusi relatif cepat dan hasilnya dapat diandalkan untuk dijadikan
acuan.
 Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data atau informasi
dalam mngambil sebuah keputusan.
 Dapat memberikan beberapa alternatif dalam mengambil keputusan dan dapat digunakan
sebagai stimulan dalam memahami permasalahan.
Kelemahan

 Tidak semua kemampuan manajemen dan bakat manusia dapat dimodelkan ada beberapa
yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada pada sistem tidak semuanya
menggambarkan persoalan yang sebenarnya.
 SPK hanya sebatas dalam memberikan alternatif dari pengetahuan yang diberikan pada
sistem.
 Mesti selalu diadakan perkembangan atau perubahan secara berkelanjutan dalam
menyesuaikan dengan keadaan lingkungan yang terus berubah.
 SPK dirancang untuk bukan untuk mengambil alih pengambilan keputuan hanya untuk
mendukung pengambilan keputusan dengan mengolah informasi.

Anda mungkin juga menyukai