Disusun Oleh :
Kelompok 6
OKTOBER 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, karena berkat rahmat dan ridho-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah “ SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN” di mana
makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Sistem Informasi Manajemen dan mudah-
mudahan bermanfaat untuk pembaca.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan baik
dari tata bahasanya maupun dari segi penulisan kalimat yang terdapat di dalamnya. Untuk itu,
dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran dari pembaca agar ke depannya, kami
dapat memperbaiki kekurangan tersebut dan dikemudian hari kami dapat membuat makalah
yang jauh lebih baik. Semoga pembaca dapat memetik kesimpulan dan pengajaran ataupun
infomasi yang terdapat di dalam makalah ini.
Akhir kata kami berharap makalah materi Sistem Informasi Manajemen ini mampu
memberikan inspirasi maupun manfaat bagi para pembaca. Kami mengucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
1.3. Tujuan.............................................................................................................................. 1
2.3.2. Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Besaran Gaji Pensiunan Opsir ............ 8
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................... 11
ii
Bab I: PENDAHULUAN
Parker (1989:396) menyatakan bahwa decision support system (DSS) adalah suatu
system yang menyediakan sarana yang memungkinkan para manajer untuk
mengembanngkan informasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan keputusan yang
akan dibuat. Berbeda dengan system informasi dalam mekanisme pelaporan biasa yang
sekadar memberikan jenis-jenis informasi dengan format yang telah dirancang
sebelumnya. DSS menunjang kemampuan komputasi dan komunikasi kepada manajer
untuk mengembangkan model-model keputusannya sendiri melalui database informasi
yang dibuat. Maka DSS lebih dimaksud kan sebagai penunjang keputusan-keputusan
yang relative tidak terstruktur sebagaimana dikemukakan oleh Senn (1987:16) . Oleh
sebab itu di dalam praktik DSS biasanya terkonsentrasi pada upaya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan manajer yang senantiasa berubah hingga yang dibutuhkan adalah
system yang fleksibel dengan perkakas tampilan informasi yang lebih interaktif dan
mudah digunakan pemakai beserta proses-proses pembuatan model melalui mekanisme
trial-and-error, simulasi atau system-sistem yang memperhitungkan berbagai
kemungkinan dari suatu keputusan.
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka didapatkan tujuan penulisan laporan ini, yaitu:
1
BAB II: PEMBAHASAN
2
2) Keputusan eksekutif, keputusan yang diambil oleh manajer eksekutif. Di dalam
organisai, seorang manajer eksekutif biasanya bertugas untuk menangani masalah-
masalah lebih tehnis tetapi belum merupakan kegiatan operasional.
3) Keputuan operasional, keputusan yang diambil oleh seorang manajer operasional
dalam rangka pelaksanaan gagasan, arahan dan kebijakan manajer diatasnya
disesuaikan dengan system yang dikoordinasikan dan dikembangkan oleh manajaer
eksekutif.
Seorang manajer public yang baik akan membuat keputusan yang tepat bagi
organisasiny khususnya maupun bagi lingkup layanan public pada umumnya. Keahlian
atau keterampilan yang dituntut dari seorang manajer public dengan dengan demikian
menyangkut aspek pembuatan keputusan, implementasi kebijakan, serta ketentraman
manajemen dan komunikai. Dari system informasi pendukung keputusan baik yang
terotomai maupun yang bersifat manual, pada dasarnya para pembuat keputusan dapat
mengambil banyak manfaat besar, Antara lain sebagai berikut :
2. Peramalan (forecasting)
3
Pengambilan keputusan dalam banyak hal menyangkut perencanaan atau
persoalan-persoalan yang terjadi di masa yang akan dating. Data dan informasi yang
tepat akan dapat menjadi landasan bagi tugas-tugas peramalan mengenai hal-hal
yang terjadi. Tujuannya adalah mengendalikan apa yang mungkin terjadi sehingga
keadaan yang tercipta sesuai dengan kehendak pengambil keputusan. Peramalan
yang dihasilkan berdasarkan data dan informasi itu secara umum dapat dibedakan
menjadi 3 yang berurutan menurut intensitas pemakaian informasinya adalah :
Data dan informasi yang baik akan merupakan landsan yang kuat untuk
mengidentifikasi berbagai rangkaian tindakan yang dapat dilaksanakan. Selanjutnya
pengambilan keputusan dapa membandingkan alternative tindakan mana yang paling
mungkin dan paling tepat untuk dilaksanakan. Variasi teknik didalam membuat
keputusan optimal demikian banyak. Dan informasi yang lengkap akan
memungkinkan pembuat keputusan untuk membuat berbagai bentuk simulasi untuk
hasil keputusan sebelum altenatif tindakan itu sendiri ditetapkan.
4
diterapkan. Sebagai contoh, informasi itu dapat dimanfaatkan untuk mengetahui
kelompok social ekonomi yang paling banyak terkena dampak suatu program, baik
dampak positif maupun negative.
5. Membuat model
Secara sedehana yang disebut pembuatan model (modeling) adalah upaya untuk
menggambarkan realitas dengan menggunakan berbagai bentuk replica padat yang
ringkas. Oleh karena itu model dapat berupa rumusan matematis, uraian verbal,
presentasi grafis atau geometris dsb. Sesuai dengan tingkat pengambilan keputusan,
suatu model dapat berbentuk sederhana, hanya menggambarkan sebuah aspek atau
komponen situasi, tetapi juga dapat berbentuk sangat kompleks jika akan diusahakan
untuk menggambarkan system social ekonomi secara keseluruhan. Karena biasanya
model relative lebih ringkas dan mudah dipahami. Model dapat dimanfaatkan untuk
membantu peramalan, membandingkan alternative tindakan yang bias dilaksanakan
dan menggambrkan situasi permasalahan yang tengah dihadapi oleh pembuat
keputusan.
Untuk semua data dan informasi yang dimaksudkan sebagai pendukung keputusan,
aspek penyimpanan dan pengambilan kembali (storage and retrieval) memerlukan
perhatian yang lebih besar dari para manajer organisasi public karena keputusan-
keputusan yang bersifat strategis akan sangat tergantung kepada efisiensi dalam
penyimpanan dan pencarian kembali informasi tersesbut. Penyimpanan hendaknya
dibuat sedemikian rupa sehingga informasi dapat dengan mudah digunakan oleh siappun
yang terlibat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Secara singkat
proses penyimpanan dan pencarian kembali itu hendaknya dilaksanakan dengan kriteria
sebagai berikut :
1. Data yang tersimpan harus dapat diperoleh kembali dengan mudah. Hendaknya
dihindari bahwa arsip dan data di kantor-kantor pemerintah disimpan dengan system
komputerisasi yang rumit sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang dapat
menggunakannya.
2. Seharusnya data disusun dalam bentuk yang mudah dipahami oleh siapapun yang
memerlukannya. Itu berarti bahwa data harus disajikan dengan istilah-istilah yang
jelas dan sederhana, khususnya bagi para pembuat keputusan yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman terbatas dalam hal pendataan seperti para polisi,
wakil-wakil kelompok masyarakat atau pejabat-pejabat tertentu. Alangkah baiknya
apabila data tersebut disusun secara interaktif dengan cara penyajian yang fleksibel.
5
Data statistic, misalnya harus menjamin presentasi grafis yang lebih informative
seperti dibuatnya histogram, pie chart, dan sebagainya.
3. Data yang relative cepat using (out of date) hendaknya disimpan denga cara yang
bias dengan mudah dan teratur diperbarui bila terdapat informasi-informasi baru
yang muncul. Sebagai contoh, dalam kedaan tertentu akan lebih mudah
memperbaharui informasi tertulis bila berkas informasi itu tersimpan dalam bentuk
arsip lepas (loose leaf files) daripada bila disimpan dalam bentuk buku yang dijilid.
Metode penyimpanan harus realistis dilihat dari aspek, keuangan dan sumber-
sumber daya lain yang menunjang pengoperasian dan pengelolaannya. Penyimpanan
data hendaknya disesuaikan dengan sumberdaya, tenaga dan prosedur kerja yang
terdapat didalam organisasi. Sistem penyimpanan berkas andai kata manajer system
informasi dalam organisasi tersebut dapat memanfaatkan secara maksimal program
paket aplikasi yang sudah tersedia atau dapat menciptakan system penyimpanan data
yang baik.
8
Untuk setiap Opsir yang baru mendaftar sebagai pensiunan agar menyertakan
nomor handphone dan email agar setiap penyampaian gaji tersampaikan.
b. Buku Tabungan
Setiap Opsir pensiunan pada saat tanggal penerimaan gaji langsung di transfer
ke dalam rekening masing masing.
c. Umur pelayanan
Setiap Opsir pensiunan memiliki pengalaman yang berbeda beda maka semakin
lama pelayanannya maka nilai pensiunannya bertambah.Dalam hal ini bisa
terhitung dari pangkat terakhir yang dimiliki.
9
Pada tahapan ini calon harus bisa menjawab dengan cepat dan berani
menatap questioner atau penanya. Ketika menjawab pertanyaan calon
diharuskan untuk jujur karena kalau berbohong questioner atau penanya bisa
tahu dari lensa mata.
e. Seleksi fisik
Selain seleksi baris-berbaris, juga ada seleksi fisik. Calon enggak bisa
lolos tanpa latihan sebelumnya. Sebaiknya calon mempersiapkan diri seperti
push-up, lari 12 menit, dan sit-up
f. Psikotes
Ketika sudah terpilih, calon akan berlatih baris-berbaris selama waktu
yang sudah ditentukan. Latihan tersebut pasti keras untuk menempa
kedisiplinan. Makanya setelah seleksi fisik juga ada seleksi psikotes. Tujuannya
untuk mengetahui apakah calon bisa menghadapi tekanan selama masa
pelatihan.
Dari prosedur yang telah di lakukan, lalu maka dapat ditentukan apakah calon
mampu mengibar tingkat nasional dengan tidak ada kecurangan.
10
BAB III: PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem pendukung keputusan dirancang memiliki sifat yang dinamis dan fleksibel
dalam perusahaan. Sistem pendukung keputusan membantu memberikan alternatif-
alternatif pada proses pengambilan keputusan, tetapi tidak menggantikan pemakai
sebagai pengambil keputusan. Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif
berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan
model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi
terstruktur.
Dari beberapa Contoh Kasus ada diatas digunakan untuk membantu dalam memilih
suatu keputusan dengan tepat maka dibutuhkan sebuah sistem dalam mengambil
keputusan tersebut, sehingga banyak perusahaan menggunakan Sistem Pendukung
keputusan atau Decision Support Systems (DSS), sehingga keputusan yang diberikan
lebih akurat.
11
DAFTAR PUSTAKA
Kumorotomo, Wahyudi.2004 : Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:Gajah Mada.
UNIVERSITY PRESS
12