Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

SISTEM INFORMASI DI DALAM PERUSAHAAN

(APLIKASI SISTEM INFORMASI PADA LEVEL ORGANISASI)

MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Dosen Pengampu: Irmayanti Hasan, ST, MM

Disusun Oleh:

KELOMPOK 3

1. Sirajul Munir (19540046)


2. Lailatul Rafika (19540052)
3. Zulfa Nurdiana (19540071)

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis telah menyelesaikan tugas penulisan makalah dalam mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen dengan judul makalah “Sistem Informasi Di Dalam Perusahaan (Aplikasi
Sistem Informai Pada Level Organisasi)” dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari makalah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan pihak-pihak terkait, untuk
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ayah dan ibu yang telah dengan sabar dan penuh kasih sayang mendidik,
mengarahkan, dan memberikan dukungan baik moril maupun materiil.
2. Bu Irmayanti Hasan, ST, MM selaku dosen pengampu mata kuliah Sitem Informasi
Manajemen yang telah sabar mendidik dan membimbing.
3. Sahabat-sahabat penyusun makalah ini yang telah meluangkan waktu, fikiran dan
tenaga serta wawasannya dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari penyusunan,
bahasa, ataupun penulisannya dan juga mengingat keterbatasannya ilmu yang dimiliki. Oleh
karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, khususnya dari
Dosen Pengampu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen guna menjadi acuan dalam bekal
pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Tulungagung, 25 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ iv
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... iv
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................
iv
1.3 Tujuan Masalah .....................................................................................................................
iv
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sistem Pakar (Expert System) ...............................................................................................
1
2.2 Sistem Penunjang Keputusan ................................................................................................
4
2.3 Sistem Informasi Eksekutif ....................................................................................................
6
2.4 Sistem Otomatisasi Perkantoran .........................................................................................
10
2.5 Ayat dan Hadits Mengenai Aplikasi Sistem Informasi Pada Level Organisasi ..............
13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................... 16
3.2 Saran .....................................................................................................................................
16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap level manajemen melakukan aktivitas yang berbeda sehingga kebutuhan akan
informasi juga berbeda, maka sistem informasi yang digunakan akan berbeda pula. Jenis
informasi yang dibutuhkan berbagai level dalam organisasi berhubungan langsung dengan
tingkat pengambilan keputusan manajemen dan struktur keputusannya.
Jenis–Jenis Sistem Informasi dalam Level Organisasi:
1. SI dilevel organisasi bawah/opersaional: mendukung manajer operasi melakukan
kegiatannya. Jenis SI dilevel operasi: TPS (transaction processing systemtransaction
system), PCS (Process control system Process system).
2. SI dilevel menengah: digunakan untuk pengendalian dan pengambilan keputusan semi
terstruktur. Jenis SI tersebut: Sistem pakar (expert systemexpert system) merupakan
jaringan neural buatan, ANN (artificial neural networkartificial network) merupakan
sistem pendukung keputusan, DSS (decision support systemdecision system), GSS (group
support systemroup system), informasi geografik GIS (geogragraphic information
system)
3. SI dilevel atas: digunakan untuk perencanaan strategik dan pemecahan masalah. Jenis SI
dilevel ini adalah: sistem informasi eksekutif (EIS: executive information system) atau
(executive support system) executive system
SI yang menghubungkan ketiga level manajemen tersebut adalah sistem otomatisasi kantor
(OAS: (office automation systemoffice system)).

iv
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pakar?
2. Apa yang dimaksud dengan sistem penunjang keputusan?
3. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi eksekutif?
4. Apa yang dimaksud dengan sistem otomatisasi perkantoran?
5. Apa ayat dan hadits mengenai aplikasi sistem informasi pada level organisasi?
1.3 Tujuan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini pada dasarnya adalah untuk memperluas wawasan dan ilmu
pengetahuan. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan:
1. Untuk mengetahui maksud sistem pakar.
2. Untuk mengetahui maksud sistem penunjang keputusan.
3. Untuk mengetahui maksud sistem informasi eksekutif.
4. Untuk mengetahui maksud sistem otomatisasi perkantoran.
5. Untuk mengetahui ayat dan hadits mengenai aplikasi sistem informasi pada level
organisasi.

v
vi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Pakar (Expert System)
Sistem Pakar ( Expert System ) adalah sistem yang menngunakan pengetahuan manusia,
dimana pengetahuan tersebut dimasukkan ke dalam sebuah komputer, dan kemudian
digunakan untuk menyelesaikan masalah masalah yang biasanya membutuhkan kepakaran
atau keahlian manusia. (Muhammad Dahria, Rosindah Silalahi, dkk, Vol 12; 2013: 1).
Definisi umum dari sistem pakar adalah suatu program komputer atau SI berbasis
pengetahuan yang menggunakan pengetahuan pakar mengenai bidang aplikasi khusus dan
kompleks dimana sistem tersebut bertindak sebagai konsultan bagi pemakai akhir. Dapat
diambil kesimpulan bahwa sistem pakar adalah sebuah sistem yang dapat menirukan
keahlian seorang pakar dalam menyelesaikan masalah. Sistem pakar berisi pengetahuan dari
satu atau lebih pakar yang menyediakan jawaban atas pertanyaan mengenai suatu bidang
masalah yang sangat khusus.
Manfaat Sistem Pakar:
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Meningkatkan output dan produktivitas.
4. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
5. Dapat menyimpan dan mengingat pengetahuan yang sangat tidak terbatas dan tidak
kenal lelah.
6. Lebih cepat dan lebih konsisten.

Cara Kerja Sistem Pakar:

Pengetahuan dalam sistem pakar diwakili aturan–aturan yang dihubungkan membentuk


diagram pohon. Aturan tersebut oleh inference engine diproses dengan 2 (dua) cara yaitu :

1. Cara forward reasoning/forward chaining dimana aturan–aturan diperiksa satu per satu
urut mulai dari muka (forward) untuk memastikan bahwa aturan tersebut dalam kondisi
benar.

1
2. Cara backward reasoning/backward chaining dimana aturan akan dianggap sebagai
suatu masalah/hipotesis yang akan diselesaikan permasalahannya. Inference engine ini
akan memeriksa aturan mulai dari aturan terakhir yang memberikan hasil.

Komponen Sistem Pakar:

1. User interface
User interface merupakan media yang digunakan oleh sistem pakar untuk berhubungan
input (menerima data dan pertanyaan konsultasi) dan output (menghasilkan jawaban)
dengan pemakainya.
2. Inference engine
Inference engine adalah perangkat lunak di sistem pakar yang akan mengevaluasi aturan-
aturan (rules) yang di sediakan oleh knowledge base dengan aturan-aturan tertentu
untuk memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pemakai sistem dan alasan-
alasan konsultasi dengan pemakai sistem.
3. Knowledge base
Knowledge base (basis pengetahuan) dibentuk dari aturan (rules) yang berkaitan satu
dengan yang lainya. Pengetahuan yang di simpan di knowledge base di ambil dari
kepandaian pakar. Orang yang ahli di bidang mengambil pengetahuan dari pakar di
sebut dengan knowledge engineer. Proses dari pengambilan ini disebut dengan
knowledge engineering atau knowledge acquisition atau knowledge extraction.

Karakteristik Sistem Pakar

Sistem Pakar umumnya dirancang untuk memenuhi beberapa karaktristik umum berikut:

1. Kinerja yang sangat baik (high performance). Sistem harus mampu memberikan respon
berupa saran (advice) dengan tingkat kualitas yang sama dengan seorang pakar atau
melebihinya.
2. Waktu respon yang baik (adequate respon time). Sistem juga harus mampu bekerja
dalam waktu yang sama baiknya (reasonable) atau lebih cepat dibandingkan dengan
seorang pakar dalam menghasilkan keputusan. Hal ini sangat penting terutama pada
sistem waktu nyata (real-time).

2
3. Dapat diandalkan (good reliability). Sistem harus dapat diandalkan dan tidak mudah
rusak/crash.
4. Dapat Dipahami (understandable). Sistem ini harus mampu menjelaskan langkah-
langkah penalaran yang dilakukannya seperti seorang pakar.
5. Fleksibel (flexibility). Sistem harus menyediakan mekanisme untuk menambah,
mengubah, dan menghapus pengetahuan. (Rika Rosnelly;2011: 20)

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar

Sistem Pakar memiliki beberapa fitur menarik yang merupakan kelebihannya, seperti:

1. Meningkatkan ketersedian (increased availability). Kepakaran atau keahlian menjadi


tersedia dalam sistem komputer. Dapat dikatakan bahwa sistem pakar merupakan
produksi kepakaran secara masal (massproduction).
2. Mengurangi biaya (reduced cost). Biaya yang diperlukan untuk menyediakan keahlian
per satu orang user menjadi berkurang.
3. Mengurangi Bahaya (reduced danger). Sistem pakar dapat digunakan di lingkungan
yang mungkin berbahaya bagi manusia.
4. Permanen (permanence). Sistem pakar dan pengetahuan yang terdapat di dalamnya
bersifat lebih permanen dibandingkan manusia yang dapat merasa lelah, bosan, dan
pengetahuannya hilang saat sang pakar meninggal dunia.
5. Keahlian Multipel (multiple expertise). Pengetahuan dari beberapa pakar dapat dimuat
ke dalam sistem dan bekerja secara simultan dan kontinyu menyelesaikan suatu masalah
setiap saat. Tingkat keahlian atau pengetahuan yang digabungkan dari beberapa pakar
dapat melebihi pengetahuan satu orang pakar . (Rika Rosnelly;2011,5).

Selain manfaat,sistem pakar juga memiliki beberapa kekurangan atau kelemahan,


diantaranya:

1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.

2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersedian pakar di
bidangnya.

3
3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar. (Jusuf Wahyudi, Juju Jumadi, Vol. 7 No. 1
Februari 2011).

2.2 Sistem Penunjang Keputusan


Pada dasarnya, sistem penunjang keputusan atau decision support system adalah informasi
yang berbasis komputerisasi. Decision support system adalah bagian dari sistem manajemen
pengetahuan yang memiliki peran penting dalam mendukung proses pengambilan keputusan
untuk suatu organisasi atau perusahaan. Decision support system adalah sistem komputer
yang mampu mengubah data menjadi penting dalam mengambil keputusan pada masalah
spesifik dan juga semi-terstruktur. Dengan adanya DSS, maka perusahaan bisa lebih mudah
dalam memecahkan masalah ataupun melakukan komunikasi pada setiap masalah yang
terstruktur maupun tidak terstruktur. Moore dan Chang menjelaskan bahwa decision support
system adalah suatu sistem yang mampu mendukung proses analisa Ad Hoc pada data,
pemodelan suatu keputusan, orientasi perencanaan diwaktu yang akan datang, serta
berorientasikan pada suatu keputusan. Sistem Pendukung Keputusan (DSS) dibuat sebagai
suatu cara untuk memenuhi kebutuhan seorang manajer dalam membuat keputusan yang
spesifik dalam memecahkan permasalah yang spesifik pula.
Pengambilan Keputusan
Ada empat tahapan dalam pengambilan keputusan yaitu:
1. Tahap Pemahaman
Sebuah proses pemahaman terhadap masalah dengan mengidentifikasi dan mempelajari
masalah terhadap lingkungan yang memerlukan data => mengolah data => mengujinya
=> menjadikan petunjuk dalam menemukan pokok masalah => mencari solusi =>
bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
2. Tahap Perancangan
Sebuah proses pengembangan, analisis dan pencarian alternatif tindakan atau solusi yang
mungkin untuk di ambil/ di lakukan => Identifikasi dan mengevaluasi alternative.
3. Tahap Pemilihan
Sebuah proses pemilihan salah satu alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap
perancangan untuk menentukan arah tindakan dengan memperhatikan kriteria-kriteria
berdasar tujuan yang dapat dicapai pada tahap berikutnya => memilih solusi terbaik.
4. Tahap Penerapan

4
Sebuah proses untuk melaksanakan dan menerapkan alternatif tindakan yang dipilih
untuk menyelesaikan permasalahan yang telah di identifikasi => Menerapkan solusi dan
membuat tindak lanjut.

Komponen yang Ada Pada Decision Support System

Sebagai suatu alat untuk membantu memecahkan suatu masalah, beberapa komponen yang
dimiliki oleh decision support system adalah sebagai berikut:

 Data management, data ini mencakup database yang berisi data relevan untuk
beragam kondisi dan situasi. Database pada komponen ini sudah diatur oleh suatu
software atau perangkat lunak yang dikenal dengan istilah database management
system.
 Model management, model ini melibatkan financial model, manajemen sains
statistical, dan berbagai model kualitatif lainnya. Untuk itu, dengan adanya
komponen ini, maka decision support system bisa memberikan suatu kemampuan
analisa pada sistem serta kebutuhan manajemen pada suatu software.
 Communication, dengan adanya komponen ini maka pengguna decision support
system bisa melakukan komunikasi dan juga memberikan perintah pada sistem
komputer tersebut.
 Knowledge management, manajemen adalah komponen yang lebih bersifat opsional.
Fungsi dari subsistem ini adalah guna mendukung komponen lainnya dan juga
memiliki tugas sebagai komponen yang mampu berdiri dengan sendiri.

Tujuan Menggunakan DSS

Beberapa tujuan dan juga manfaat dari menggunakan decision support system adalah
sebagai berikut:

1. Membantu pihak manajer ataupun pihak petinggi perusahaan dalam mengambil


keputusan dari berbagai masalah yang sifatnya semi terstruktur.
2. Meningkatkan efektivitas dari suatu keputusan yang diambil oleh pihak manajer.
3. Mampu mengatasi seluruh batasan kognitif saat memproses ataupun menyimpan
informasi.

5
Jadi, berbagai manfaat tersebut adalah tujuan perusahaan atau organisasi dalam
menggunakan decision support system dalam proses pengambilan keputusan.

Tiga Jenis DSS

Yang dimaksud dengan ketiga jenis decision support system yaitu: masalah terstruktur,
masalah semi struktur dan masalah tidak terstruktur.

1. Untuk keputusan yang sifatnya terstruktur adalah suatu kegiatan pengambilan keputusan
yang sudah jelas dan dilakukan secara kontinyu dan umumnya dilakukan oleh pihak
manajemen yang berada dalam tingkatan tersebut. Untuk itu, diperlukan adanya
informasi yang lebih spesifik, sempit, terjadwal, realtime detail internal dan interaktif
dalam menggunakan decision support system jenis ini.
Contoh decision support system jenis struktur adalah keputusan dalam hal memesan
barang, menagih utang mengisi stok produk dan masih banyak lagi.
2. Sedangkan untuk keputusan yang semi terstruktur, keputusannya akan ditentukan oleh
komputer dan sebagian lainnya ditentukan oleh pihak pengambilan keputusan. Untuk itu,
hukum informasi yang diperlukan pada keputusan jenis ini adalah data yang lebih fokus,
interaktif, real time, internal, dan juga terjadwal.
Contoh sederhananya adalah saat mengevaluasi kredit, penjadwalan kegiatan produksi
perusahaan, dan juga pengendalian stok baru.
3. Terakhir, keputusan yang tidak terstruktur adalah keputusan yang proses penanganannya
terasa sangat sulit. Karena, biasanya tidak terjadi secara rutin ataupun pada kondisi
tertentu saja. Objek proses pengambilan keputusan pada jenis ini akan memerlukan
pengalaman dan juga sumber eksternal. Umumnya keputusan pada jenis ini akan terjadi
pada manajemen tingkat yang lebih tinggi. Informasi yang diperlukan tentunya adalah
bersifat internal dan juga eksternal, lebih luas dan juga lebih umum.
Contoh dari kegiatan pengambilan keputusan yang tidak terstruktur adalah
pengembangan pada suatu teknologi baru proses testing dengan perusahaan lainnya serta
perekrutan karyawan eksekutif.
2.3 Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi eksekutif (EIS) merupakan suatu sistem yang dirancang secara khusus bagi
para eksekutif dan berisi tentang informasi perusahaan secara menyeluruh, baik informasi

6
dari dalam atau dari luar. Executive Information System ini dibuat untuk memudahkan
eksekutif senior dalam membuat keputusan. Adapun pihak-pihak yang disebut sebagai
eksekutif itu adalah mereka yang melaksanakan suatu sistem informasi. Seperti halnya
kepala bagian, direktur, gubernur dan presiden. Bukan hanya berlaku untuk suatu
perusahaan, sistem informasi eksekutif juga dibutuhkan oleh lembaga pemerintahan dan
organisasi.
Komponen Sistem Informasi Eksekutif
Komponen apa saja yang menjadi penyusun utama pada sistem informasi eksekutif?
Terdapat empat komponen utama, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Perangkat Keras (Hardware)
Pada perangkat keras, terdapat empat komponen yang dibutuhkan, yaitu perangkat input,
unit pemroses sentral, file penyimpan data, serta perangkat output. Selain itu, hardware
juga mendapat dukungan penuh dari LAN (Local Area Network) untuk beberapa produk
EIS pada jaringan workstation yang tersedia.
2. Perangkat Lunak (Software)
Untuk perangkat lunak sendiri juga tersusun atas empat komponen penting, yaitu teks,
database (basis data), visual graphics, dan basis model dari SIE. Yang mana, software
sangat berperan penting dalam proses mengintegrasikan data ke dalam sebuah sistem.
3. Antarmuka Pengguna (User Interface)
Fungsi utama dari penerapan SIE ini adalah untuk mengambil data yang relevan untuk
dapat mengambil keputusan seefektif mungkin. Sehingga, antarmuka pengguna atau
sering disebut dengan UI akan sangat berguna pada tahap development.
4. Telekomunikasi
Komponen yang terakhir adalah telekomunikasi, dimana berperan penting untuk
mengelola sistem informasi berbasis jaringan untuk membuat struktur jaringan yang
andal.

Karakteristik Sistem Informasi Eksekutif

Setelah mempelajari beberapa hal yang berkaitan dengan komponen penyusunnya, EIS juga
mempunyai karakteristik yang unik. Berikut ini adalah beberapa macam karakteristik dari
penerapan sistem informasi eksekutif.

7
1. Drill Down
Karakteristik dari drill down sendiri merupakan kumpulan poin dan pas setiap poinnya,
tersedia penjelasan secara detail mengenai deskripsi lengkapnya.
2. Faktor Pendukung Keberhasilan
Segala bentuk informasi harus menjadi bahan pertimbangan khusus untuk dapat mencapai
visi dan misi sebuah perusahaan. Pertimbangan tersebut meliputi strategi operasional dari
perusahaan yang meliputi aspek lingkungan, industri, dan organisasi.
3. Akses Status
Setiap informasi harus mudah untuk diakses kapan saja, serta terdapat notifikasi khusus.
Sehingga, seorang pimpinan eksekutif mampu bekerja secara optimal, baik di dalam
lingkungan internal perusahaan maupun eksternal.
4. Analisa Personal
Sebuah sistem informasi harus dapat menganalisis berbagai faktor yang berkaitan dengan
kreativitas. Pimpinan eksekutif harus dapat menentukan prioritas kebutuhan berkaitan
dengan pengelolaan basis data dan aplikasi pemrograman yang akan dikembangkan dalam
bentuk luaran berupa produk perangkat lunak.
5. Komunikasi
Seluruh tim, baik dari divisi manajemen, operasional, dan teknis harus dapat
berkomunikasi dengan baik bersama pimpinan eksekutif. Sehingga, lingkungan kerja akan
menjadi lebih nyaman, kondusif, serta dapat meningkatkan produktivitas kerja, khususnya
bagi departemen manajemen.
6. Navigasi Informasi
Sebuah sistem informasi harus bisa mengelola dan mengakses berbagai data, mulai dari
yang berukuran kecil, hingga besar.
7. Penggunaan Variasi Media
Untuk karakteristik yang satu ini bersifat opsional atau tambahan saja. Tujuan utamanya
adalah untuk mempermudah pengguna dalam mengakses EIS dan memudahkan akses
kontrol user dengan tampilan yang lebih interaktif dan dinamis.
8. Laporan Pengecualian

8
Karakter yang terakhir mengacu pada konsep manajemen dengan standar penyimpanan.
Hal tersebut diasumsikan berdasarkan faktor perbandingan (komparasi) antara target
kinerja dengan kondisi nyata di lapangan. Sehingga, nantinya pimpinan eksekutif dapat
menentukan pilihan performa terbaik untuk perkembangan bisnis kedepannya.
Kelebihan dan Kelemahan dari EIS
Berikut ini merupakan keuntungan dari penggunaan sistem informasi eksekutif, yaitu:
 Fase penggunaan yang mudah untuk dikelola oleh pimpinan eksekutif tingkat tinggi.
 Informasi yang tersedia dapat lebih mudah dipahami oleh stakeholders.
 Meningkatkan informasi pada sistem pelacakan.
 Penerapan EIS menawarkan tingkat efisiensi untuk mengambil keputusan yang tepat.
 Sistem ini menyediakan pengiriman informasi tepat waktu, sehingga tim manajemen
dapat menentukan pengambilan keputusan secepat mungkin.
Setelah mengetahui kelebihan dari EIS, selanjutnya anda perlu memahami kelemahan apa saja
yang dimiliki oleh executive information system.
 Sangat bergantung dengan dukungan sistem.
 Informasi dapat sangat berlebihan untuk beberapa pimpinan eksekutif.
 Memiliki biaya operasional yang cukup tinggi.
 Sistem dapat menjadi lebih lambat, dikarenakan terdapat penambahan fitur yang
kompleks, sehingga menyebabkan aplikasi sulit dikelola.
Aplikasi Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi eksekutif memiliki banyak perbedaan dengan sistem informasi yang bersifat
konvensional. Dimana, EIS mampu membedakan antara data yang penting dengan kurang
penting. Serta, mampu melacak kunci penting yang dibutuhkan oleh pimpinan eksekutif untuk
kebutuhan manajemen dan bisnis perusahaan. Beberapa penerapannya dapat
diimplementasikan pada segmen berikut ini.
1. Keuangan
EIS mampu mengintegrasikan proses perencanaan anggaran dengan sistem pelaporan
kinerja yang sangat membantu dalam membiayai eksekutif. Sistem informasi ini juga
berfokus untuk meningkatkan kinerja pada sisi akuntabilitas, keuangan, serta
meningkatkan kualitas informasi yang akan disajikan.
2. Manufaktur

9
Aplikasi yang kedua berhubungan dengan dunia bisnis manufaktur. Dimana, saat ini
masuk pada era transformasi bahan baku menjadi bahan jadi yang siap untuk dijual
kepada masyarakat. Sistem informasi eksekutif berperan penting dalam mengatur kontrol
operasional bisnis agar tetap searah dengan tujuan bisnis anda.
3. Pemasaran
Eksekutif pemasaran bertugas untuk mengelola sumber pemasaran untuk membantu bisnis
dalam jangka waktu yang lama. EIS sendiri juga menyediakan prediksi (forecast) terkait
data penjualan dan penawaran harga produk, untuk mengevaluasi harga yang sesuai.
2.4 Sistem Otomatisasi Perkantoran
Sistem otomatisasi kantor (dalam bahasa Inggris: Office Automation disingkat OA)
didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis telekomunikasi yang mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan mendistribusikan pesan, dokumen, dan komunikasi elektronik
lainnya antar individu, kelompok kerja dan organisasi.
Otomatisasi kantor terdiri atas semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang
berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang beradan di dalam
maupun di luar perusaahan. Orang yang berada dalam suatu kantor dapat menggunakan
otomatisasi kantor untuk berkomunikasi dengan orang yang berada di kantor lain dalam
suatu perusahaan, atau dengan orang lain dalam kantor di perusahaan lain.
Para pengguna otomatisasi kantor pada umumnya adalah Manajer, orang yang bertanggung
jawab mengelola sumber daya perusahaan, terutama SDM. Profesional, menyumbangkan
keahlian khusus yang membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi.
Sekretaris, ditugaskan oleh professional untuk melaksanakan berbagai tugas seperti
menangani korespondensi, menjawab telepon dan mengatur jadwal pertemuan.
Tujuan Otomatisasi Perkantoran
Secara umum, tujuan otomatisasi kantor adalah sebagai berikut:
 Menggabungkan dan menerapkan teknologi.
 Perbarui proses pelaksanaan kerja kantor.
 Meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
 Otomatisasi kantor memungkinkan manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik
satu sama lain untuk memecahkan masalah.

10
 Komunikasi yang lebih baik dapat menghasilkan keputusan yang lebih cepat dan
lebih baik.

Tujuan spesifik otomatisasi kantor adalah sebagai berikut:


 Penghasilan tinggi dan penghindaran biaya yang tidak perlu.
 Komputer tidak dapat menggantikan pekerjaan saat ini, tetapi komputer menunda
peningkatan personel untuk menangani beban kerja yang meningkat.
 Kelompok atau tim untuk memecahkan masalah.
 Otomatisasi kantor membantu manajer berkomunikasi di masa depan, membuatnya
sangat cocok untuk memecahkan masalah kelompok.
 Bisa digunakan sebagai suplemen, bukan pengganti.
 Sebagai cara komunikasi bisnis, otomatisasi kantor bukannya tanpa batasan. Tetapi
otomatisasi kantor tidak akan menggantikan semua komunikasi. Misalnya,
komunikasi antarpribadi secara personal, percakapan tatap muka, percakapan
telepon, pesan tertulis dalam memo, dll.

Manfaat Otomatisasi Perkantoran

Mengenai berbagai komponen yang diinput perusahaan dalam proses dari data hingga
distribusi, melalui bantuan teknologi, anda dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-
baiknya di semua aspek perusahaan. Selain itu, otomatisasi perkantoran memiliki banyak
keunggulan, seperti:

 Selesaikan pekerjaan kantor lebih cepat


 Kurangi permintaan sejumlah besar karyawan
 Hanya membutuhkan sedikit ruang penyimpanan data
 Data yang disimpan dapat diatur dengan baik
 Begitu seterusnya

Otomasi perkantoran secara umum merupakan upaya yang dilakukan dengan


memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada dan mengaplikasikannya pada
perkantoran untuk mendorong terciptanya proses kerja yang lebih efisien dan efektif, yang
selanjutnya dapat mengembangkan perusahaan.

11
Jenis Aplikasi Otomasi Perkantoran

Aplikasi otomatisasi kantor dibagi menjadi beberapa kategori, termasuk kategori berikut.

a. Pemrosesan kata/word processing


Penggunaan perangkat elektronik secara otomatis dapat melakukan berbagai tugas
yang diperlukan untuk membuat dokumen yang diketik atau dicetak. Pemrosesan
kata memberi manajer kemampuan untuk membuat komunikasi tertulis lebih efektif
dibagikan dengan anggota lain, sehingga membantu memecahkan masalah.
b. Email
Email adalah penggunaan jaringan komputer yang memungkinkan pengguna untuk
mengirim, menyimpan dan menerima pesan menggunakan terminal komputer dan
perangkat penyimpanan.
c. Surat Suara/voice mail
Hampir sama dengan email, tetapi mengirimkan pesan dengan berbicara di telepon.
d. Kalender elektronik
Ini menggunakan jaringan komputer untuk menyimpan dan menandai acara yang
telah ditetapkan manajer.
e. Konferensi audio
Mengacu pada penggunaan peralatan komunikasi suara atau audio untuk menjalin
hubungan audio antara beberapa orang yang secara geografis terpencar atau
terpencar untuk tujuan mengadakan rapat. Keuntungan konferensi audio adalah
sebagai berikut:
1. Biaya peralatan yang diperlukan untuk konferensi audio berada dalam
kisaran yang terjangkau oleh semua perusahaan.
2. Orang merasa santai saat berbicara di telepon.
3. Konferensi audio dapat segera diatur.
f. Konferensi video
Gunakan TV atau perlengkapan televisi untuk dapat menghubungkan peserta
konferensi yang tersebar secara geografis. Tiga konfigurasi konferensi video dasar:
Video satu arah dan suara satu arah. Sinyal video dan audio (suara) ditransmisikan
dari satu titik transmisi ke satu atau lebih titik penerimaan.

12
Video satu arah dan audio dua arah. Fungsi audio 2 saluran (suara) memungkinkan
orang di titik penerima untuk berbicara dengan orang di titik pengiriman, dan
semua orang dapat menonton gambar video yang sama.
Dua saluran video dan audio. Komunikasi audio (suara) dan video antara semua
lokasi berlangsung dalam dua arah.
g. Konferensi Komputer
Mengacu pada penggunaan jaringan komputer untuk memungkinkan orang
bertukar informasi selama pertemuan. Kesamaan mereka dengan email adalah
bahwa mereka berdua menggunakan perangkat lunak yang sama dan konfigurasi
peralatan yang sama. Perbedaan antara rapat komputer dan email adalah orang-
orang yang menggunakan sistem dan masalah yang dipecahkannya.
h. Transmisi faks
Fax adalah singkatan dari fax transmission, merupakan perangkat khusus yang
dapat mengirimkan gambar dokumen di satu ujung saluran komunikasi dan
membuat salinan di ujung lainnya.
i. Teks video
Mengacu pada penggunaan komputer untuk menampilkan materi teks pada layar
CTR.
j. Pencitraan (imaging) otomatisasi perkantoran
Saat Anda perlu meninjau dokumen historis untuk memahami masalahnya, Anda
dapat menggunakan penyimpanan dan pengambilan gambar untuk menyelesaikan
masalah. Imaging adalah tujuan pengenalan karakter optis yang bertujuan untuk
mengubah beberapa kertas atau mikrofilm uang kertas menjadi format digital untuk
disimpan di perangkat penyimpanan tambahan.
k. Desktop Publishing (DTP) otomatisasi perkantoran
DTP adalah penggunaan perangkat komputer yang dapat menyiapkan hasil cetak
dengan kualitas yang sangat mirip dengan mesin penata huruf. Sistem DTP
mengambil bentuk konfigurasi komputer mikro termasuk layar CTR resolusi tinggi
dan printer laser, dan dikendalikan oleh perangkat lunak DTP. Sistem penerbitan
desktop meliputi: komputer mikro dengan layar CTR resolusi tinggi, printer laser,
dan perangkat lunak penerbitan desktop.

13
2.5 Ayat dan Hadits Mengenai Aplikasi Sistem Informasi Pada Level Organisasi
Banyak pengertian sistem informasi manajemen dalam literatur menurut sudut pandang
konvensional. Walaupun demikian pengertian sistem informasi manajemen berdasarkan
syariah pengertian sistem informasi manajemen adalah proses pengolahan data menjadi suatu
informasi yang benar dan jujur berdasarkan Al Quran dan Hadist untuk dapat digunakan
membuat perencanaan dan pengambilan keputusan. Terdapat perbedaan sistem informasi
manajemen berdasarkan syariah dengan konvensional. Perbedaan ini terutama pada rujukan
dan dasar dalam mencari sumber informasi yaitu Al Quran dan Sunnah. Sedangkan sistem
informasi manajemen konvensional mencari rujukan pada para ahli dan pakar dibidangnya
yang semuannya berdasarkan akal fikiran mereka.
Secara spesifik, al Qur’an menggambarkan bahwa peranan informasi yang hak atau benar,
memiliki karateristik sebagai berikut :
(a) Informasi dapat menyenangkan hati penerima informasi. Sesuai dengan Q.S. 11 ayat 120.
Allah Taala berfirman :
ُّ ‫َك َو َج ۤا َءكَ فِ ْي ٰه ِذ ِه ْال َح‬
َ‫ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْين‬Z‫ق َو َموْ ِعظَةٌ َّو ِذ ْك ٰرى‬ ُ ‫ك ِم ْن اَ ۢ ْنبَ ۤا ِء الرُّ ُس ِل َما نُثَب‬
Zَ ‫ِّت بِ ٖه فَُؤاد‬ َ ‫َو ُكاًّل نَّقُصُّ َعلَ ْي‬
Artinya: “Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar
dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu
(segala) kebenaran, nasihat dan peringatan bagi orang yang beriman.”
(b) Informasi yang benar dan perlu diketahui oleh orang lain dan tidak mencampur adukkan
berita yang benar dengan berita yang salah/batil (Q.S. 2.42).
َّ ‫ ْال َح‬Z‫ق بِ ْالبَا ِط ِل َوتَ ْكتُ ُموا‬
َ‫م تَ ْعلَ ُموْ ن‬Zُْ‫ق َواَ ْنت‬ َّ ‫ ْال َح‬Z‫َواَل ت َْلبِسُوا‬
Artinya: “Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan
(janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.”
(c) Informasi yang adil dengan tidak memihak salah satu pihak. Allah Taala berfirman
dalam surat (Q.S. 49:9).
‫َت اِحْ ٰدىهُ َما َعلَى ااْل ُ ْخ ٰرى فَقَاتِلُوا الَّتِ ْي تَب ِْغ ْي َح ٰتّى‬ ْ ‫ بَ ْينَهُ َم ۚا فَاِ ۢ ْن بَغ‬Z‫َواِ ْن طَ ۤا ِٕىفَ ٰت ِن ِمنَ ْال ُمْؤ ِمنِ ْينَ ا ْقتَتَلُوْ ا فَاَصْ لِحُوْ ا‬
َ‫ ۗاِ َّن هّٰللا َ ي ُِحبُّ ْال ُم ْق ِس ِط ْين‬Z‫ت فَاَصْ لِحُوْ ا بَ ْينَهُ َما بِ ْال َع ْد ِل َواَ ْق ِسطُوْ ا‬ ْ ‫تَفِ ۤ ْي َء اِ ٰلٓى اَ ْم ِر هّٰللا ِ ۖفَاِ ْن فَ ۤا َء‬
Artinya: “Dan apabila ada dua golongan orang-orang mukmin berperang, maka
damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap
(golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang berbuat zalim itu, sehingga

14
golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada
perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil.
Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.”
(d) Informasi yang dapat menyelesaikan perbedaan/pertentangan diantara penerima dan
dapat mendamaikan dari perselisihan mereka (Q.S. 2:213).
ْ ‫ت بَ ْغيًا ۢ بَ ْينَهُ ْم ۚ فَهَدَى هّٰللا ُ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا لِ َما‬
‫اختَلَفُوْ ا فِ ْي ِه‬ ُ ‫اختَلَفَ فِ ْي ِه اِاَّل الَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوْ هُ ِم ۢ ْن بَ ْع ِد َما َج ۤا َء ْتهُ ُم ْالبَي ِّٰن‬
ْ ‫َو َما‬
‫هّٰللا‬
‫ط ُّم ْستَقِي ٍْم‬Zٍ ‫ص َرا‬ ِ ‫ق بِاِ ْذنِ ٖه ۗ َو ُ يَ ْه ِديْ َم ْن يَّ َش ۤا ُء اِ ٰلى‬ ِّ ‫ِمنَ ْال َح‬
Artinya: “Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk)
menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka
Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia
tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang
yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka,
karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah
memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka
perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang
lurus.”
(e) Informasi yang tidak hanya mengikuti kepuasan subjektif. Penyampaian informasi yang
cendrung tidak sesuai dengan kebenaran, tetapi informasi yang mendorong munculnya
semangat berkompetisi dalam berbuat kebaikan (sabiqun bil al kahiraat) serat dapat
menyentuh rasa penerima informasi, sehingga mereka memiliki ketetapan hati tentang
kebenaran yang diterimanya (lihat Q.S. 5:48 dan 83 ).
Al-Qur’an menggambarkan bahwa peranan informasi yang hak atau benar, memiliki
karateristik Informasi dapat menyenangkan hati penerima informasi, Informasi yang benar
dan perlu diketahui oleh orang lain dan tidak mencampur adukkan berita yang benar dengan
berita yang salah/batil, Informasi yang adil dengan tidak memihak salah satu pihak, Informasi
yang dapat menyelesaikan perbedaan atau pertentangan di antara penerima dan dapat
mendamaikan dari perselisihan mereka dan Informasi yang tidak hanya mengikuti kepuasan
subjektif.

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Keimpulan
a. Sistem Pakar (Expert System )
SI berbasis pengetahuan yang menggunakan pengetahuan pakar mengenai bidang aplikasi
khusus dan kompleks dimana sistem tersebut bertindak sebagai konsultan bagi pemakai
akhir. Sistem pakar berisi pengetahuan dari satu atau lebih pakar yang menyediakan
jawaban atas pertanyaan mengenai suatu bidang masalah yang sangat khusus.
b. Sistem Penunjang Keputusan atau Decision Support System (DSS)
Merupakan sistem informasi berbasis komputer yang menyediakan dukungan informasi
yang interaktif bagi manajer dan praktisi bisnis selama proses pengambilan keputusan (o
brien)
DSS merupakan sistem informasi untuk membantu manajer level menengah untuk proses
pengambilan keputusan supaya lebih efektif dengan menggunakan model analitis dan data
yanng tersedia.
c. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System)
Merupakan sistem terkomputerisasi yang menyediakan akses bagi eksekutif secara mudah
ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan critical success factor (faktor
penentu keberhasilan).
d. Sistem Otomatisasi Perkantoran.
Sistem otomasi perkantoran atau terkadang disebut sistem informasi perkantoran (office
information system atau OIS) adalah sistem yang memberikan fasilitas tugas-tugas
pemrosesan informasi sehari-hari didalam perkantoran dan organisasi bisnis. Sistem ini
menyediakan aneka ragam perangkat untuk pemrosesan informasi, seperti pengolah
lembar kerja (spreadsheet), pengolah kata (word processor), pengolah grafik, aplikasi

16
presentasi, pengaksesan basis data personal, surat elektronik (email), surat bersuara (voice
mail), dan teleconference.
3.2 Saran
Penulis makalah ini berharap agar pembaca lebih mudah dalam memahami materi yang
kelompok 3 (tiga) susun mengenai materi “Aplikasi Sistem Informasi pada Level Organisasi”.
Penulis mengambil dari berbagai sumber agar teruji kebenarannya. Untuk itu penulis berharap
semoga pembaca dapat dengan mudah belajar menggunakan makalah ini. Saran yang
membangun penulis harapkan guna perbaikan di masa mendatang.

17
DAFTAR PUSTAKA

Purnama, Chamdam. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Mojokerto: Insan Global.


Rusdiana, dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Melwin Syafrizal. 2010. Sistem Pendukung Keputusan. Jurnal Dasi. 11 (3): 77-90. Dapat
diunduh di: https://media.neliti.com/media/publications/90157-ID-sistem-pendukung-keputusan-
decisin-suppo.pdf . [dikutip tanggal 25 September 2021]
Agustin, Hamdi. 2018. Sistem Informasi Manajemen Menurut Perspektif Islam. Jurnal
Tabarru’: Islamic Banking and Finance. 1(1): 65-66.
Ulfi, Rahmayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi pada Level Organisasi. Makalah.
Muhammad Robith Adani. 2021. Kenali Lebih Dalam Seputar Sistem Pakar dan Metode
Pengembangannya. [internet]. Dapat diakses di: https://www.sekawanmedia.co.id/sistem-pakar/ .
[dikutip tanggal 25 September 2021

18

Anda mungkin juga menyukai