REVIEW JURNAL
Isi dari jurnal dapat tersampaikan kepada para pembaca dari bagian judul jurnal tersebut
yakni “Prespektif Global dalam Keungan Islam atau Keuangan Syariah” sesuai dengan judulnya
didalam jurnal ini terdapat beberapa prespektif tentang kajian – kajian keuangan perbankan syariah
yang berasal dari seluruh dunia. Terlebih lagi dalam jurnal ini terdapat berbagai macam artikel
yang memuat sumber dari referensi dari ayat-ayat suci Alquran dan tradisi atau Sunnah Nabi
Muhammad SAW. Secara garis besar penyusunan jajaran kepengurusan dari pihak – pihak yang
terkait dalam keberadaan jurnal ini pun telah disusun dengan sangat rapi layaknya jurnal
internasional pada umumnya, sehingga dapat diterima dengan baik oleh seluruh pihak yang
terlibat.
Pada bagian awal terdapat catatan editor yang merupakan pendahuluan dari serangkaian isi
jurnal, yang juga memuat tentang pengetahuan dasar terkait perbankan syariah dan juga memuat
sub judul atau tema yang nantinya akan dibahas lebih lanjut dalam jurnal ini. Bagian ini juga berisi
sejarah singkat sampai perkembangan serta kondisi perbankan syariah pada masa sekarang.
Beberapa sub judul atau sub tema yang akan menjadi dasar pembahasan kali ini ialah :
Pembahasan sub bab kedua yakni Sensitivitas Suku Bunga Pinjaman O / N antarbank dan
pengaruhnya terhadap imbal hasil Bank: Pendekatan GARCH yang Asimetris ”, Ditulis oleh
Mohammad Asghar Khan, sarjana Phd di School of Finance, Southwestern University of Finance
and Economics, Sichuan, China, menjelaskan secara rinci model regresif yang digunakan untuk
menganalisis ketidakstabilan suku bunga pinjaman dan dampaknya terhadap pengembalian bank.
Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder pada tiga bank syariah dan tiga bank
konvensional di Pakistan yang berasal dari publikasi SBP, KSE dan IMF. Temuan menunjukkan
bahwa suku bunga jangka pendek dan jangka panjang serta volatilitasnya memberikan dampak
yang signifikan dan berbeda pada pengembalian portofolio bank. Bank jika menyadari hal ini
dapat lebih menyelaraskan suku bunga pinjaman dan pinjaman mereka untuk memaksimalkan
pengembalian.
Pembahasan sub bab ketiga : Apakah Perbankan Syariah Lebih Berkelanjutan dari Perbankan
Konvensional? Studi Empiris pada Bank-Bank Terpilih di Banglades, oleh Mohammed Syedul
Islam, dan Md. Rafiqul Islam Rafiq keduanya terkait dengan Islamic International University
Chittagong menganalisis kinerja dua bank syariah terhadap dua bank konvensional Bangladesh
berhadapan dengan keberhasilan mereka dalam menerapkan kebijakan hijau berkelanjutan yang
ditentukan oleh bank sentral Bangladesh untuk dan melalui sektor perbankan. Mereka
menggunakan studi kuesioner serta analisis data sekunder dan menemukan bahwa bank syariah
memiliki hasil yang lebih baik yang mungkin disebabkan oleh penambahan nilai sosial yang
ditetapkan Islam.
Pembahasan sub bab keempat : Menjelajahi Dampak Guncangan Sektor Riil pada Perbankan
Islam di Pakistan: Pendekatan VECM ”Oleh Salman Ahmed Shaikh dan Dr. Tahir Suleman
menggunakan data triwulanan periode 2006-2016 dan menerapkan Vector Error Correction
Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa guncangan pada indeks manufaktur skala
besar (LSM) memberikan pengaruh yang semakin besar terhadap pembiayaan dan investasi,
sedangkan guncangan nilai tukar memiliki pengaruh yang menurun. Selain itu, temuan
menunjukkan bahwa guncangan pada indeks LSM berdampak pada penguatan kredit bermasalah
(NPL), namun guncangan nilai tukar tidak banyak mempengaruhi NPL. Mereka juga
menunjukkan bahwa guncangan harga minyak berdampak pada penurunan NPL. Terakhir, untuk
profitabilitas, analisis mereka menyoroti bahwa guncangan nilai tukar dan harga minyak
internasional berdampak pada penurunan ROE, sedangkan guncangan indeks LSM
meningkatkan profitabilitas
Pembahasan sub bab terakhir Hambatan Kualitas Layanan di Bank Pakistan: Studi
Perbandingan Bank Islam dan Konvensional di Pakistan dengan Qatar ”Oleh Malik Shahzad
Shabbir dan Awais Ur Rehman menyoroti pentingnya kualitas layanan. Mereka mengumpulkan
data primer melalui kuesioner adopsi yang telah diuji sebelumnya. Mereka berpendapat melalui
analisis empiris bahwa sumber daya manusia adalah variabel kunci yang menentukan kualitas
layanan. Direkomendasikan bahwa lembaga keuangan Islam harus mempekerjakan staf dengan
kecerdasan keuangan ganda dan Syariah untuk melayani kualitas yang lebih baik