Disusun Oleh :
63010170202
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
di bidang syariah. Bank umum syariah memiliki tiga fungsi utama yaitu
yang biasanya diukurnya memakai Return On Asset (ROA). ROA ini bisa
2
Tapi fakta dilapangan, profitabilitasnya perbankan ini fluktuatif.
Melalui data yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dapat dilihat
syariah di Indonesia yang mana dalam waktu sekitar 5 tahun terakhir. Jumlah
BUS dari tahun 2017 ke 2018 mengalami kenaikan menjadi 14 BUS dengan
total asset sebesar 316.691. Di tahun 2019 BUS tetap tidak mengalami
kenaikan dengan jumlah 14 bank dengan total asset 350.364, di tahun 2020
pun sama jumlah BUS tidak mengalami kenaikan yaitu 14 bank dengan asset
sebesar 397.073. Dengan demikian berarti dalam setiap tahun bank syariah di
syariah guna mengelola dana yang mereka miliki dengan sebaik mungkin.
mudharabah serta instrument profit and loss sharing yang secara alamiah
ini Lembaga Keuangan Syariah (LKS) sebagai shahibul maal (pemilik dana)
3
atas jasa imbalan dari pembiayaan mudharabah tersebut akan mempengaruhi
akan didapat oleh bank, sehingga profitabilitas akan tinggi (Rama, 2013).
dana yang dipercaya oleh nasabahnya ke bank syariah serta UUS sesuai akad
operasionalnya. Apabila makin besar rasio ini, maka makin baik posisi
Dana yang paling besar dan diandalkan oleh bank dalam rangka
oleh karena itu besarnya DPK yang dihimpun oleh bank akan menentukan
ini berbeda dengan penelitian Haryoso & Kusdiasmo (2016) dan Sudarsono
4
Menurut Dendawijaya (Dendawijaya, 2005) Capital Adequacy Ratio
Oleh karena itu CAR sangat penting, karena akan mempengaruhi tingkat
profitabilitas dan secara tidak langsung juga mempengaruhi tingkat bagi hasil.
Hasil penelitian Simatupang & Franzlay (Simatupang & Franzlay, 2016) dan
pembiayaan yang dilakukan. Semakin tinggi rasio NPF dalam bank syariah,
Begitu sebaliknya, semakin rendah rasio NPF pada bank syariah, maka
baik (Sumar’in, 2012). Hasil ini berbeda dengan penelitian Haq (2015) dan
terhadap ROA.
beberapa hal yang tidak konsisten mengenai hasil dan kesimpulannya, maka
5
B. Rumusan Masalah
Perbankan Syariah?
Perbankan Syariah?
Perbankan Syariah?
C. Tujuan Penelitian
Perbankan Syariah.
Perbankan Syariah.
Perbankan Syariah.
6
4. Mengerti pengaruhnya pembiayaan Mudharabah memoderasi Dana
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktisi
a. Bagi Peneliti
Salatiga.
b. Bagi Akademisi
perpustakaan.
E. Sistematika Penulisan
1. Bagian Pendahuluan
2. Bagian Isi
7
BAB I : Pendahuluan
Bab ini terdiri dari lima sub bab yang menguraikan mengenai
pengujian hipotesis.
BAB V : Penutup
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
10
NPF (X2)
FDR (X3)
Inflasi (X4)
Dependen
Profitabilitas (Y)
4 Haq (Haq, 2015) Independen NPF tidak berpengaruh pada
Pembiayaan ROA
Murabahah (X1)
Pembiayaan Bagi
Hasil (X2)
NPF (X3)
Dependen
Profitabilitas (Y)
5 Yuhanah Independen NPF berpengaruh negatif
(Yuhanah, 2016) BOPO (X1) terhadap ROA
NPF (X2)
CAR (X3)
Dependen
Profitabilitas (Y)
6 Litriani (Litriani, Independen NPF tidak berpengaruh pada
2016) CAR (X1) ROA
NPF (X2)
Inflasi (X3)
Dependen
Profitabilitas (Y)
Pengaruh DPK terhadap profitabilitas yang dimoderasi oleh pembiayaan
Mudharabah
No Peneliti Variabel Hasil penelitian
1 Nurma Widayanti Independen Pembiayaan Mudharabah tidak
(Widayanti, 2019) CAR (X1) dapat memoderasi pengaruh
FDR (X2) DPK terhadap Profitabilitas
NPF (X3)
BOPO (X4)
Dependen
Profitabilitas (Y)
Pembiayaan Mudharabah
(Z)
Pengaruh CAR terhadap profitabilitas yang dimoderasi oleh pembiayaan
Mudharabah
No Peneliti Variabel Hasil penelitian
1 Nurma Widayanti Independen Pembiayaannya tidak
(Widayanti, 2019) CAR (X1) memoderasi pengaruh CAR
FDR (X2) pada profitabilitas
NPF (X3)
11
BOPO (X4)
Dependen
Profitabilitas (Y)
Pembiayaan Mudharabah
(Z)
Pengaruh NPF terhadap Profitabilitas yang dimoderasi oleh Pembiayaan
Mudharabah
No Peneliti Variabel Hasil penelitian
1 Nurma Widayanti Independen Pembiayaan mudharabah dapat
(Widayanti, 2019) CAR (X1) memoderasi pengaruh NPF
FDR (X2) terhadap Profitabilitas
NPF (X3)
BOPO (X4)
Dependen
Profitabilitas (Y)
Pembiayaan Mudharabah (Z)
Sumber : Data Sekunder yang Diolah 2020
B. Kerangka Teori
1. Signalling Theory
12
mengungkapkannya dengan keterbukaan serta transparansi.
yang berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha yang
investasikan dalam bentuk simpanan dan untuk dikelola oleh bank, dan
hasil.
13
jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan,
surat berharga, taguihan pada bank lain) untuk dibiayai dari dana modal
kemungkinan dihadapi oleh bank, apabila nilai CAR tinggi sesuai dengan
14
Menurut Riyadi (2014) NPF adalah pembiayaan bermasalah yang
kinerja bank sebagai lembaga keuangan dan akan berdampak pada laba
yang akan didapat oleh bank. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia
diterima oleh bank. Kriteria penilaian tingkat NPF adalah < 2% tergolong
bank tersebut.
15
5. Profitabilitas
manajemen suatu bank yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari
aset bank, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang
16
Tujuan dari penggunaan Return On Asset (ROA) adalah untuk
(laba). Semakin besar Return On Asset (ROA) suatu bank, maka semakin
besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank tersebut dan
semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset. Hal
6. Pembiayaan Mudharabah
keuntungan (laba) dengan modal dari salah satu pihak dan kerja (usaha)
penyerahan uang di muka oleh pemilik modal dalam jumlah uang yang
17
ditentukan kepada seseorang yang akan menjalankan usaha dengan uang
sejenisnya dalam jumlah yang jelas dan tertentu kepada orang yang
sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal)
ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat dari
C. Model Penelitian
18
mudharabah yaitu variabel moderasi.
DPK (X1) H1
NPF (X3)
H3+ H4- H5 H6
Pembiayaan Mudharabah
(Z)
19
D. Hipotesis
Profitabilitas
20
3. Pengaruh Non Performance Finance (NPF) terhadap Profitabilitas
Profitabilitas
21
menjadi penangung resiko yang ada. CAR sebagai cerminan jika bank
dari bank untuk nasabah yang bentuknya akad jual beli. Akad ini
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
annual report saja yang dipakai dalam penelitian dan tidak membutuhkan
lokasi penelitian. Laporan keuangan tahunan dari bank syariah diperoleh dari
laporan setiap bank umum syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
periode 2018-2022 dan waktu penelitian dimulai pada bulan November 2022.
23
C. Sampel dan Populasi
1. Populasi
seluruh bank umum syariah yang terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan
Bank Mega Syariah, Bank Nusa Tenggara Barat Syariah, Bank Central
Asia Syariah, Panin Bank Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, Bank
2. Sampel
a. BUS terdaftar dalam OJK dan Bank Indonesia dalam periode 2018-
2022.
2018-2022.
24
c. BUS memeberikan kelengkapan rasio keuangan yang terpublikasi
data disajikan oleh sumber penelitian dan telah terbit secara umum oleh yang
bersangkutan. Data sekunder juga harus bisa menjadi objek yang mampu
diteliti oleh penulis dikarenakan data ini bersifat tidak langsung (Sugiyono,
populasi.
25
E. Definisi Operasional
26
dimana pemilik modal
(shohibul maal)
mempercayakan
sejumlah modalnya
kepada pengelola
(mudharib) dengan
perjanjian pembagian
keuntungan.
Sumber: data terolah (2022)
1. Analisia Deskriptif
2. Uji Stasioneritas
dalam data telah memiliki distribusi yang baik atau belum dan
Menggunakan pengujian Unit Root Test memakai Levin, Lin & Chu Test
a. Normality Test
27
Pendapat Ghozali (2017) mengasumsikan pengujian ini guna
baik ialah model dengan distribusi data yang normal dengan melihat
angka Jaerque-Bera (JB) dan nilai Chi Square tabel. Uji Jaerque-
b. Pengujian Multikolineritas
inflation factor (VIF). Nilai toleransi yang besarnya diatas 0.1 dan
c. Uji Heteroskedastisitas
28
menggambarkan ketidaksamaan variansi dalam residual observasi
29
b4X1Z(DPK*MUD) + b5X2Z (CAR*MUD) + b6X3Z (NPF*MUD) + e
5. Uji Statistik
a. Uji T
signifikan.’
signifikansi.
variabel dependen.
30
dengan dasar menguji model sejauh mana menjelaskan variansi dari
mendekati angka 1 nilai R2, maka dapat di katakan semakin baik hasil
regresi tersebut.
31
BAB IV
A. Hasil penelitian
a. Deskripsi Data
Bank Central Asia Syariah, Panin Bank Syariah, Bank Jabar Banten
32
6 Bank Central Asia Syariah (BCAS)
langsung dari situs resmi dan diseleksi dengan beberpa kriteria berikut:
1) BUS terdaftar dalam OJK dan Bank Indonesia dalam periode 2018-
2022.
2) BUS memiliki annual report yang lengkap dan terpublish kurun 2018-
2022.
tahun. Maka, itu yang kemudian dijadikan sampel dalam penelitian ini.
b. Analisis Deskriptif
data. Kita bisa melihat melalaui nilai rata-rata, maksimum, minimum, dan
33
yaitu dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, dan non performing
yaitu murabahah.
Data 4.1
Jarque-
Bera 416.5906 1552.187 19.60624 18.34708 130.2152
Probability 0.000000 0.000000 0.000055 0.000104 0.000000
Observatio
ns 45 45 45 45 45
Sumber: Hasil output E-Views 9, data diolah
Hasil analisis statistik deskriptif pada tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa
terdapat 45 jumlah sampel pada tiap-tiap variabel yang diteliti. Pada data
sebesar 27,00 yaitu yang dialami oleh BVS pada 2019. Sedangkan data
maksimumnya sebesar 50,02 yaitu yang dialami oleh BVS pada September
2018. Nilai FDR rata-rata (mean) sebesar 29,94 dan standar deviasi sebesar
3,35. Dari data tersebut menunjukkan bahwa nilai mean lebih besar
dibandingkan dengan nilai standar deviasi maka data dalam variabel DPK
34
Pada data variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan bahwa
data minimum sebesar 10,57 yaitu yang dialami oleh BVS pada 2022.
Sedangkan data maksimumnya sebesar 66,43 yaitu yang dialami oleh Bank ks
pada 2018. Nilai CAR rata-rata (mean) sebesar 22,93 dengan nilai standar
deviasi sebesar 8,47. Dari data tersebut menunjukkan bahwa nilai mean lebih
kecil dibandingkan dengan nilai standar deviasi maka data dalam variabel
data minimum sebesar 0,01 yaitu yang dialami oleh BTPNS pada 2020.
Sedangkan data maksimumnya sebesar 0,95 yaitu yang dialami oleh BCAS
pada 2022. Nilai NPF rata-rata (mean) sebesar 0,18 dan standar deviasi
sebesar 0,21. Dari data tersebut menunjukkan bahwa nilai mean lebih kecil
dibandingkan dengan nilai standar deviasi maka data dalam variabel NPF
minimum sebesar -0,06 yaitu yang dialami oleh BMI pada 2020 dan BCAS
pada 2018. Sedangkan data maksimumnya sebesar 0,13 yaitu yang dialami
oleh BJBS pada 2018 dan 2021. Nilai ROA rata-rata (mean) sebesar 0,02 dan
standar deviasi sebesar 0,04. Dari data tersebut menunjukkan bahwa nilai
mean lebih besar dibandingkan dengan nilai standar deviasi maka data dalam
sebesar 20,04 yaitu yang dialami oleh BKS pada 2018. Sedangkan data
35
maksimumnya sebesar 27,58 yaitu yang dialami oleh BTPNS pada 2022. Nilai
Mudharabah rata-rata (mean) sebesar 25,58 dan standar deviasi sebesar 1,48.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa nilai mean lebih besar dibandingkan
dengan nilai standar deviasi maka data dalam variabel mudharabah dapat
2. Analisis Data
a. Uji stasioneritas
dalam data telah memiliki distribusi yang baik atau belum dan
pengujian Unit Root Test memakai Levin, Lin & Chu Test dalam pengujian
stasioneritasnya .
Data 4.2
36
Null Hypothesis: Unit root (common unit root process)
Series: NPF
Date: 10/16/23 Time: 09:18
Sample: 2018 2022
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Total (balanced) observations: 36
Cross-sections included: 9 (216 dropped)
37
Null Hypothesis: Unit root (common unit root process)
Series: DPK
Date: 10/16/23 Time: 09:14
Sample: 2018 2022
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Total (balanced) observations: 36
Cross-sections included: 9 (216 dropped)
Berdasarkan hasil uji stasioner pada tabel 4.2, bisa disimpulkan semua
Unit Root Test memakai Levin, Lin & Chu Test. Dilihat dari hal tersebut
a. Normalitas
pengujian ini guna melihat pada model penelitian data yang dilakukan
Model yang baik ialah model dengan distribusi data yang normal dengan
melihat angka Jaerque-Bera (JB) dan nilai Chi Square tabel. Uji Jaerque-
38
Tabel 4.2
61.656
Sumber: Eviews 10, data diolah
lebih kecil dari nilai chi square. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
b. Multikolinieritas
dengan model OLS. Model ini melihat dengan seksama koefisien korelasi
(VIF). Nilai toleransi yang besarnya diatas 0.1 dan nilai VIF dibawah 10
Tabel 4.3
39
Variance Inflation Factors
Date: 09/19/23 Time: 19:10
Sample: 1 45
Included observations: 45
C 0.019924 648.2506 NA
DPK 3.56E-06 104.9956 1.270148
CAR 0.001278 5.160282 1.739414
NPF 0.000924 2.463225 1.419233
bahwa seluruh variabel memiliki nilai toleransi diatas 0,1 dan nilai
multikolinieritas
c. Heteroskedastisitas
Tabel 4.4
40
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 09/19/23 Time: 19:11
Sample: 1 45
Included observations: 45
Breunch Pagan Godfrey pada tabel 4.4, probability lebih besar dari 0,05.
Karena semua variabel mempunyai nilai signifikansi yang lebih besar dari
0,05 itu artinya dari hasil uji Breunch Pagan Godfrey diatas dapat
41
3. Hasil Uji Hipotesis
Berikut hasil ujinya sesuai dengan yang ditampilkan pada tabel sebagai
berikut:
42
bahwa variabel independen yang terdiri dari dana pihak ketiga, capital
2) Uji F (Simultan)
Tabel 4.6
43
Ha: DPK, CAR, NPF secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat
sebesar 3,628 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003 yang artinya < 0,05
3) Uji T (Parsial)
berikut:
Tabel 4.7
44
1) Dana Pihak Ketiga (DPK)
diperoleh nilai t-statistik DPK sebesar 1,523, dengan arah positif dan
profitabilitas.
diperoleh nilai t-statistik CAR sebesar 2,394 dengan arah positif dan
profitabilitas.
45
Berdasarkan hasil uji t yang ditunjukkan pada tabel 4.7 di atas
diperoleh nilai t-statistik NPF sebesar 1,047 dengan arah positif dan
profitabilitas.
signifikan.
Berikut hasil ujinya sesuai yang ditampilkan pada tabel Sebagai berikut:
46
Date: 10/13/23 Time: 19:43
Sample: 2018 2022
Periods included: 5
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 45
45,4% saja. Sedangkan, 54,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
b) Uji F (Simultan)
47
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 45
Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05. Sehingga, model regresi dapat
c) Uji T (Parsial)
48
Date: 10/13/23 Time: 19:43
Sample: 2018 2022
Periods included: 5
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 45
diperoleh nilai t-statistik DPK sebesar 0,806 dengan arah positif dan nilai
Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak Jika nilai signifikansi <
profitabilitas.
49
2) Capital Adequacy Ratio (CAR) dimoderasi mudharabah
diperoleh nilai t-statistik CAR sebesar 3,168 dengan arah positif dan nilai
Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak Jika nilai signifikansi <
profitabilitas.
diperoleh nilai t-statistik NPF sebesar 1,648 dengan arah positif dan nilai
Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak Jika nilai signifikansi <
profitabilitas.
50
Persamaan model regresi moderated regression analysis dengan
0,047X2*Z + 0,011X3*Z + e
Nilai konstanta 3,454 tidak akan berubah jika tidak ada perubahan dari
Dari hal tersebut, dapat disimpulkan hubungan capital adequacy ratio dan
dana pihak ketiga, dana pihak ketiga dimoderasi mudharabah, non performing
51
finance, dan non performing dimoderasi mudharabah tidak memiliki pengaruh
5. Pembahasan
a) Pembahasan pertama
memiliki nilai R square 0.566 atau 56,6% sisanya 43,4% , sedangkan pada
persamaan kedua memiliki nilai R square 0.454 atau 45,4% sisanya 54,6%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model regresi ini.
b) Pembahasan kedua
kedua memiliki nilai uji signifikan 0,002 dan 0,001. Nilai uji signifikannya
lebih kecil dari 0,05. Sehingga, model regresi dapat menjelaskan hubungan
c) Pembahasan ketiga
52
statistik dana pihak ketiga -0,802 dengan nilai probabilitas 0,427,
bunga yang lebih kecil dari pada beban bunga yang harus dibayar
53
menunjukkan nilai t statistik capital adequacy ratio -2,799 dengan
jika ada perubahan pun arahnya negatif. Jadi ketika ada kenaikan
bank. Jadi dengan kata lain, belum tentu bank yang memiliki
tinggi pula. Akan tetapi, CAR ini tidak boleh dianggap remeh dan
54
harus dipenuhi dan dioptimalkan pemenuhannya agar kinerja bank
55
penelitian ini NPF menunjukkan nilai yang rendah, maka
meningkat.
mudharabah.
56
bank akan memiliki kesempatan lebih dalam menyalurkan dananya
kepada masyarakat.
mudharabah.
57
dalam menyimpan resiko yang dilakukan oleh bank mempengaruhi
moderasi mudharabah.
58
Berdasarkan hasil penelitian mendapatkan profitabilitas
Hal ini berarti bahwa kondisi NPF yang lebih besar dalam
pendapatan bank. Di sisi lain adanya NPF yang tinggi akan dapat
hingga NPF berkurang. Dari data yang diperoleh NPF bank relatif
59
antara non performing finance yang dimoderasi mudharabah
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa secara parsial dana pihak ketiga berpengaruh negatif dan
tidak mampu memoderasi dana pihak ketiga dan non performing finance.
profitabilitas.
2. Secara simultan dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, non performing
B. Saran
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui lebih efektif lagi hasil nilai
perusahaan.
siginifkan yang lebih banyak agar dapat lebih sempurna dari penelitian ini.
61
DAFTAR PUSTAKA
Ahyar, H., Andriani, H., Sukmana, D. J., Hardani, S.Pd., M. S., Nur Hikmatul
Auliya, G. C. B., Helmina Andriani, M. S., Fardani, R. A., Ustiawaty, J., Utami,
E. F., Sukmana, D. J., & Istiqomah, R. R. (2020). Buku Metode Penelitian
Kualitatif & Kuantitatif (Issue March).
Astuti, D. D., & Hotima, C. (2016). Variabel Yang Mempengaruhi Struktur Modal
Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Industri
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia). Dinamika Global : Rebranding
Keunggulan Kompetitif Berbasis Kearifan Lokal, 398–411.
Bawono, A. dan, Fendha, A., & Shina, I. (2018). Ekonometrika Terapan Untuk
Ekonomi dan Bisnis Islam. LP2M IAIN Salatiga.
Cooper, D. R., & Emory, W. (1999). Metode Penelitian Bisnis (11th ed.). Erlangga.
Hakim, N., & Rafsanjani, H. (2018). Pengaruh Internal Capital Adequency Ratio
(CAR), Financing To Deposit Ratio (FDR), Dan Biaya Operasional Per
Pendapatan Operasional (BOPO) Dalam Peningkatan Profitabilitas Industri
Bank Syariah Di Indonesia. Mega Aktiva: Jurnal Ekonomi Dan Manajemen,
7(1), 1.
62
Haq, R. N. A. (2015). Pengaruh Pembiayaan dan Efisiensi Terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah. Perbanas Review, 1(November), 107–124.
Haryoso, P., & Kusdiasmo, B. (2016). Capital Adequacy Ratio (CAR) Dan Dana
Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Return On Asset (ROA) Dengan Penyaluran
Kredit Sebagai Variabel Intervening. Advance, 4(1), 29–37.
Imam Ghozali. (2016). aplikasi analisis multivariate dengan program ibm spss.
Juliana, S., & Mulazid, A. S. (2017). Analisa Pengaruh BOPO, Kecukupan Modal,
Pembiayaan Bermasalah, Bagi Hasil Dan Profitabilitas Terhadap Simpanan
Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Periode 2011-2015. Li Falah: Jurnal
Studi Ekonomi Dan Bisnis Islam, 2(1), 24.
Munir, M. (2018). Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR dan Inflasi terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Ihtifaz: Journal of Islamic
Economics, Finance, and Banking, 1(1), 89.
Parenrengi, S., & Hendratni, T. W. (2018). Pengaruh dana pihak ketiga, kecukupan
modal dan penyaluran kredit terhadap profitabilitas bank. Jurnal Manajemen
Strategi Dan Aplikasi Bisnis, 1(1), 9–18.
Riyadi, S., & Yulianto, A. (2014). Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan
Jual Beli, Financing To Deposit Ratio (FDR) Dan Non Performing Financing
63
(NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia. Accounting
Analysis Journal, 3(4), 466–474.
Setiawan, A. (2009). Analisis pengaruh Faktor Makro Ekonomi, Pangsa Pasar dan
Karakteristik Bank Terhadap Prrofitabilitas Bank Syariah (Studi pada bank
Syariah periode 2005-2008). Jurnal Bisnis Dan Manajemen.
Setiawan, U. N. A., & Indriani, A. (2016). Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK),
Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap
Profitabilitas Bank Syariah dengan Pembiayaan sebagai Variabel Intervening.
Diponegoro Journal of Management, 5(4), 1–11.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. PT. Alfabeta.
Wardiantika, L., & Kusumaningtias, R. (2014). Pengaruh DPK, CAR, NPF dan
SWBI terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah tahun 2008-
2011. Jurnal Ilmu Manajemen, 2.
65