Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perekonomian di Indonesia merupakan salah satu masalah yang penting

untuk diperhatikan dalam rangka mewujudkan perekonomian yang lebih baik lagi

dari sebelumnya. Dimana perekonomian suatu Negara bisa dikatakan baik apabila

di Negara tersebut minimnya tingkat pengangguran serta banyaknya usaha-usaha

dari masyarakat yang membantu Negara dalam mensejahterakan masyarakat.

Serta adanya pembangunan-pembangunan secara merata disetiap daerah.

Pada tahun 2008 perbankan nasional sempat mengalami tekanan akibat

krisis keuangan global yang terjadi di Eropa dan Amerika. Namun kinerja

perbankan sepanjang tahun 2008 relatif stabil. Meningkatnya fungsi pengawasan

dan kerjasama dengan otoritas terkait yang disertai penerbitan beberapa peraturan

oleh Bank Indonesia dan Pemerintah cukup efektif menjaga ketahanan perbankan

dari dampak negatif gejolak pasar keuangan tersebut. Perbankan berhasil

meningkatkan fungsi intermediasinya dan melaksanakan proses konsolidasi

perbankan dengan hasil yang positif. (Laporan Pengawasan Perbankan, 2008).

Bank yang mempunyai peranan sebagai suatu lembaga keuangan dengan

memberikan kemudahan dalam pendanaannya. Bank ikut berpartisipasi dan

berperan aktif dalam aktifitas perekonomian serta berperan besar membantu

pemerintah dalam membangun sektor perekonomian bangsa. Adapun pengertian

bank menurut Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November

1
2

Tentang Perbankan adalah: "Badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk kredit ataupun dalam bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Untuk memulihkan perekonomian di Indonesia dibuat kebijakan dalam

bidang keuangan dengan cara meninjau kinerja atau kesehatan lembaga keuangan

baik bank maupun non bank, yang meliputi faktor permodalan, kualitas asset,

manajemen, rentabilitas dan likuiditas. Aspek permodalan bagi perbankan

sangatlah penting dalam menentukan operasi suatu bank secara sehat.

Capital (modal) merupakan salah satu variabel yang dapat digunakan

sebagai dasar mengukur kinerja bank. Peranan modal dalam pengelolaan bank

menjadi faktor yang sangat penting sehingga perlu menetapkan suatu rasio

kecukupan modal yang merupakan perbandingan antara modal dengan aktiva

yang dimiliki risiko yang disebut Capital Adequacy Ratio (CAR). Penetapan rasio

kecukupan modal (CAR) sebagai variabel yang mempengaruhi profitabilitas

didasarkan hubungannya dengan tingkat risiko bank. Tingginya rasio capital dapat

melindungi dana nasabah, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan nasabah

terhadap bank.

Bank Indonesia menetapkan kebijaksanaan bagi setiap Bank untuk

memenuhi CAR minimal 8%, jika kurang dari 8% maka akan dikenakan sanksi

oleh Bank Indonesia. Ketentuan CAR pada prinsipnya disesuaikan dengan

ketentuan yang berlaku secara internasional, yaitu standar Bank for International

settlement (BIS). CAR yang didasarkan pada standar BIS (8%) adalah salah satu

cara untuk menghitung apakah modal yang ada pada suatu bank telah memadai
3

atau belum. Jika modal rata-rata suatu bank lebih baik dari bank lainnya, maka

bank bersangkutan akan lebih baik solvabilitasnya. Dengan kata lain, semakin

besar CAR maka semakin besar juga kredit yang dapat disalurkan, sehingga dapat

meningkatkan laba bank yang kemudian akan meningkatkan tingkat profitabilitas

bank tersebut.

Bank Saudara, bank swasta nasional yang dikendalikan keluarga Panigoro,

akan menerbitkan obligasi sub ordinansi (subdebt) senilai Rp300 miliar pada

2012. Upaya itu dimaksudkan untuk memperkuat ratio permodalan (capital

adequacy ratio/CAR) yang pada tahun depan diharapkan naik dari saat ini 16%

menjadi 19%. Penerbitan subdebt tersebut digunakan untuk memacu pembiayaan

yang pada 2012 diharapkan tumbuh 40% dari posisi akhir tahun ini yang

diperkirakan mencapai Rp5 triliun. (Mursito dikutip www.bisnis.com).

Berdasarkan fenomena diatas bahwa kondisi Bank Saudara belum cukup

kuat sehingga menerbitkan obligasi guna memperkuat struktur modalnya. Dimana

modal yang kuat itu sebagai upaya untuk memacu pertumbuhan kreditnya. Pada

prinsipnya bank sebagai lembaga intermediasi menyalurkan kreditnya dengan

diharapkannya memperoleh keuntungan yang lebih tinggi.

Rasio Likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih (Kasmir 2008:286).

Salah satu komponen faktor likuiditas yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR) yang

merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban

keuangan yang harus segera dipenuhi.


4

Direktur Utama Bank Saudara menyatakan bahwa kebanyakan bank pasti

menjaga posisi LDR di bawah 100%. Pasalnya, jika bank memiliki LDR tinggi,

berarti likuiditas sedang ketat. Dan jika terjadi penarikan dana dalam jumlah

besar, bank dengan LDR tinggi akan menghadapi masalah, kendati rasio

kecukupan modal (CAR) jauh di atas batas aman bank sentral yakni sebesar 8%.

(Roy Franedya dikutip http://keuangan.kontan.co.id).

Rasio profitabilitas sangat penting bagi bank yaitu return on asset (ROA)

adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan

(Kasmir 2008:196). Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas diantaranya

yaitu modal, kualitas kredit yang diberikan pengembaliannya, serta mobilisasi

dana masyarakat dalam memperoleh sumber dana yang murah. Ditunjukan seperti

yang dikutip pada http://keuangan.kontan.co.id, menurut Ahmad Baiquni secara

umum ada empat hal pendongkrak laba perbankan diantaranya ekspansi pinjaman

masih terjadi, penurunan biaya dana, meningkatkan kualitas kredit yang

ditawarkan sehingga menurunkan biaya cadangan dan pendapatan non bunga (fee

based income).

Untuk tercapainya tingkat kesehatan perbankan yang optimal harus

mencapai tingkat profitabilitas yang diharapkan perlu dilakukannya berbagai

usaha dan strategi yang mendukung. Usaha tersebut salah satunya dapat dilakukan

dengan memantapkan kembali struktur modal perbankan yang menyelaraskan

skala usaha dengan kebutuhan permodalan guna mempertinggi kemampuan

menyerap risiko usaha dan dengan melakukan peningkatan efisiensi operasional

agar mampu mendorong profitabilitas ke tingkat lebih tinggi.


5

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian lebih lanjut dan menuangkan hasilnya ke dalam Tugas Akhir dengan

judul “Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) dan Likuiditas (LDR)

Terhadap Profitabilitas (ROA) pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906,

Tbk”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun identifikasi masalah yang akan

dibahas adalah :

1. Apakah Tingkat Kecukupan Modal (CAR) memiliki pengaruh

terhadap Profitabilitas (ROA) Pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906,

Tbk.

2. Apakah Likuiditas (LDR) memiliki pengaruh terhadap Profitabilitas

(ROA) Pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

3. Apakah Tingkat Kecukupan Modal (CAR) dan Likuiditas (LDR)

secara bersama-sama berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) Pada

PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

1.3. Kegunaan Penelitian dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Dengan penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan

ilmu keuangan perbankan yaitu tentang Pengaruh Tingkat

Kecukupan Modal (CAR) dan Likuiditas (LDR) Terhadap


6

Profitabilitas (ROA) Pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906,

Tbk. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan

sebagai pengembangan ilmu akuntansi keuangan perbankan.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi perusahaan

Dengan penelitian ini maka dapat digunakan sebagai

sebuah informasi bagi perusahaan untuk meningkatkan

kinerja bank yang bersangkutan.

b. Bagi investor

Dengan penelitian ini dapat digunakan untuk

pertimbangan para investor dalam pergerakan suatu saham

perusahaan di lantai bursa sehingga para investor dapat

melihat kinerja perusaahan yang akan memberikan

profitabilitas yang baik.

c. Bagi pembaca

Dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan

wawasan pembaca dalam bidang keuangan perbankan.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR)

terhadap Profitabilitas (ROA) Pada PT. Bank Himpunan

Saudara 1906, Tbk.


7

2. Untuk mengetahui pengaruh Likuiditas (LDR) terhadap

Profitabilitas (ROA) Pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906,

Tbk.

3. Untuk mengetahui pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR)

dan Likuiditas (LDR) secara bersama-sama terhadap

Profitabilitas (ROA) Pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906,

Tbk.

Anda mungkin juga menyukai