Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN

FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP PROFITABILITAS


BANK SYARIAH

Layaman dan Qoonitah Fitri Al-Nisa


Program Studi Perbankan Syari’ah Fakultas Syaria’ah dan Ekonomi Islam
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Email: layaman72@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya penurunan profitabilitas Bank


Syari’ah Mandiri pada tahun 2015. Berdasarkan masalah tersebut, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh CAR dan FDR terhadap
profitabilitas Bank Syari’ah Mandiri Tbk. Untuk menjawab masalah yang ada,
pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik observasi
dan dokumentasi dengan melihat laporan keuangan Bank Syariah Mandiri. Data
dianalisis menggunakan teknik regresi linear berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas
dan FDR berpengaruh negatif terhadap profitabilitas Bank Syari’ah Mandiri Tbk.

Keyword: Capital Adequacy Ratio, Financing to Deposit Ratio, Profitabilitas

Abstract

This research is motivated by their decreasing profitability Syari'ah Bank Mandiri


in 2015. Based on these problems, then the purpose of this study was to analyze
the effect of CAR and FDR on the profitability of the Shariah Bank Mandiri Tbk.
To answer the problems, research data collection is done by using observation and
documentation to see the financial statements of Bank Syariah Mandiri. Data were
analyzed using multiple linear regression techniques. The results showed that the
CAR significant positive effect on the profitability and negatively affect
profitability FDR Syari'ah Bank Mandiri Tbk.

Keywords: Capital Adequacy Ratio, Financing to Deposit Ratio, Profitability

305
Pendahuluan Islamic Financial Report (GIFR) dan World
Perkembangan Perbankan syariah di Islamic Banking Competitiveness telah
Indonesia dinilai cukup pesat dari tahun ke memberikan pengakuan atas prestasi
tahun, bank syariah dinilai sebagai solusi Indonesia, dimana Indonesia bersama negara-
perekonomian saat ini. Bank syariah negara utama keuangan syariah lain dianggap
mempunyai peranan dan fungsi penting pengendali dan pemain utama dalam
dalam perekonomian suatu negara yaitu keuangan Islam di dunia. Dengan adanya
untuk menghimpun dana dari pihak yang perkembangan global, prospek industri dan
kelebihan dana (kreditur) dan tantangan pengembangan domestik maka
menyalurkannya kembali kepada pihak yang diperlukan strategi pengembangan industri
kekurangan dana (debitur) dalam bentuk perbankan syariah yang komperhensif dan
kredit dan produk perbankan lainnya. sinerjik dalam mewujudkan industri
Perkembangan perbankan keuangan dan perbankan syariah nasional
Islam/syariah di Indonesia diawali dengan yang sehat dan berdaya saing tinggi secara
didirikannya Bank Muamalat Indonesia berkesinambungan.3
(BMI) pada tahun 1991 dan baru beroperasi Alat ukur kinerja yang dapat
pada tahun 1992, kemudian setelah itu digunakan dengan didasarkan pada laporan
terutama di awal tahun 2000-an bermunculan keuangan adalah dengan menghitung rasio-
bank-bank syariah di Indonesia.1 Dengan rasio keuangan, sehingga dapat mengetahui
seiring berjalannya waktu BUS di Indonesia kinerja tersebut dengan menggunakan
pun bertambah yakni 12 BUS (Bank Umum analisis rasio. Pencapaian tujuan pada suatu
Syariah), 22 UUS (Unit Usaha Syariah) dan bank adalah memaksimalkan laba dari
161 BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat aktivitas normal bisnisnya.
Syariah).2 Adapun 12 Bank Umum Syariah Profitabilitas atau biasa disebut
yaitu PT Bank Muamalat Indonesia, PT Bank dengan istilah rentabilitas adalah kemampuan
Victoria Syariah, Bank BRI Syariah, Bank suatu bank, untuk menghasilkan laba selama
Jawa Barat Banten Syariah, Bank BNI periode tertentu.4 Rasio profitabilitas bank
Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank merupakan rasio yang digunakan untuk
Syariah Mega Indonesia, Bank Panin mengukur kemampuan perusahaan dalam
Syariah, PT Bank Syariah Bukopin, PT BCA menghasilkan laba dari aktivitas normal
Syariah, PT Maybank Syariah Indonesia, PT bisnisnya.5 Rasio profitabilitas digambarkan
Bank Tabungan Pensiun Nasional Syariah. melalui kemampuan perusahaan dalam
Kondisi perekonomian nasional yang menghasilkan laba melalui semua
mengalami sedikit penurunan sebagai imbas kemampuan dan sumber daya yang
dari kondisi perekonomian global, dimilikinya, yaitu yang berasal dari kegiatan
berpengaruh terhadap perbankan nasional. penjualan, penggunaan asset, maupun
Kondisi ekonomi global saat ini membawa penggunaan modal.6 Kasmir
7
tantangan bagi Indonesia, dengan proyeksi mengungkapkan “Bank yang sehat adalah
pertumbuhan yang direvisi turun serta harga
komoditas yang masih tertekan. Dalam 3
prespektif global keuangan syariah terdapat Otoritas Jasa Keuangan, RoadMap OJK
Perbankan Syariah Indonesia 2015-209, (Jakarta:
informasi yang positif, beberapa lembaga Otoritas Jasa Keuangan, 2015-2019) hlm.16
pemerhati keuangan syariah seperti Global 4
Hery, Pengantar Akuntansi Comprehensive
Edition, (Jakarta : PT Grasindo, 2015) hlm 522
5
Hery, Analisis Laporan Keuangan
1
Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Pendekatan Rasio Keuangan, (Jakarta : CAPS, 2015)
Mengurai Serat Ekonomi Dan Keuangan Islam, hlm.226
6
(Jakarta: Kholam Publishing, Februari 2008) hlm.401. Hery, Analisis Laporan Keuangan
2
Direktorat Perbankan Syariah Bank Pendekatan Rasio Keuangan, (Jakarta : CAPS, 2015)
Indonesia, Statistik Perbankan Syariah Juni 2015 hlm.227
7
(Jakarta: Direktorat Perbankan Syariah Bank Kasmir, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta:
Indonesia, 2015) hlm.12. Raja Grafindo Persada. 2008) hlm. 44

306
bank yang diukur secara profitabilitas terus sendiri bank disamping memperoleh dana-
meningkat di atas standar yang telah dana dari sumber-sumber di luar bank,
ditetapkan,” seperti dana masyarakat, pinjaman (utang),
Pengukuran rasio profitabilitas dapat dan lain-lain.
dilakukan dengan membandingkan antara Financing to deposit ratio (FDR)
berbagai komponen yang ada didalam menyatakan seberapa jauh kemampuan bank
laporan laba/rugi dan neraca. Faktor yang dalam membayar penarikan kembali dana
mempengaruhi profitabilitas diantaranya yang dilakukan deposan dengan
jumlah kecukupan modal, manajemen mengandalkan kredit yang diberikan. Rasio
pengalokasian dana pada aktiva likuid dalam ini digunakan untuk mengukur tingkat
arti likuiditas, serta efisiensi dalam menekan likuiditas suatu bank.
biaya operasi.8 Berdasarkan evaluasi pelaksanaan
Kemampuan bank dalam cetak biru perbankan syariah sampai dengan
menghasilkan keuntungan akan bergantung 2014, beberapa sasaran strategi yang ingin
kepada kemampuan manajemen bank yang dicapai seperti pemenuhan prinsip syariah
bersangkutan dalam mengelola asset dan dalam operasional bank, stabilitas sistem
liabilities yang ada. Indikator yang bisa keuangan. Khususnya terkait regulasi dan
digunakan untuk mengukur kinerja pedoman, seperti regulasi standar akad dan
profitabilitas bank adalah ROA (Return on kodifikasi produk. Penguatan beberapa
Aset) mencerminkan seberapa besar return regulasi terkait aktiva, kecukupan modal,
yang dihasilkan atas setiap asset atau uang Good Governance, tingkat kesehatan dan
yang ditanam dalam bentuk asset. transparansi termaksud dalam pedoman bank
Dendawijaya juga mengungkapkan bahwa9 syariah.11 Regulasi aktiva, kecukupan modal
“Semakin besar ROA suatu bank, semakin dan tingkat kesehatan menjadi salah satu
besar pula tingkat keuntungan yang dicapai indikator penilaian regulasi perbankan
bank dan semakin baik posisi bank tersebut syariah, hal ini berarti termaksud dalam
dari segi penggunaan aset.” perhitungan profitabilitas bank syariah.
Modal merupakan faktor penting Dalam peraturan Bank Indonesia No
dalam mengembangkan usaha bank. Bank 14/26/PBI/2012 tentang kegiatan usaha dan
Indonesia menetapkan ketentuan mengenai jaringan kantor berdasarkan modal inti bank.
kewajiban penyediaan modal minimum bank Modal Inti yang dimiliki Bank dikelompokan
sebesar 8% yang disebut Capital Adequacy menjadi 4 BUKU (Bank Umum Kegiatan
Ratio (CAR). Dengan adanya modal yang Usaha) yaitu BUKU 1 Modal Inti sampai
cukup memungkinkan suatu bank dalam dengan kurang dari Rp 1 triliun, BUKU 2
melaksanakan aktivitasnya tidak mengalami Modal Inti Rp 1 triliun sampai dengan
kesulitan dan kerugian yang mungkin akan dibawah Rp 5 triliun, BUKU 3 Modal Inti Rp
timbul kemudian berdampak pada naiknya 5 triliun sampai dengan dibawah Rp 30
tingkat profitabilitas.10 triliun, BUKU 4 Modal Inti paling sedikit Rp
CAR merupakan rasio yang 30 triliun.12
memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva Dari hasil rating yang dipublikasikan
bank yang mengandung risiko (kredit, untuk Bank Syariah Mandiri masuk dalam
penyertaan, surat berharga, tagihan pada kelompok Modal Inti Rp 1 triliun sampai
bank lain) ikut dibiayai dari dana modal dengan dibawah Rp 5 triliun masuk dalam
8
Mahmoedin, Melacak Kredit Bermasalah,
11
(Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2004), hlm. 202 Otoritas Jasa Keuangan, RoadMap OJK
9
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan Syariah Indonesia 2015-209, (Jakarta:
Perbankan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009). hlm. Otoritas Jasa Keuangan, 2015-2019) Hlm.17-18
12
118 Peraturan Bank Indonesia No
10
Dahlan Siamat, .Manajemen Lembaga 14/26/PBI/2012 tentang kegiatan usaha dan jaringan
Keuangan, (Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI, edisi kantor berdasarkan modal inti bank. Jakarta : Bank
kelima, 2005) hlm. 291 Indonesia 201, Hlm.5

307
BUKU 2, Predikat Bank Syariah Mandiri modal yang menghasilkan laba tersebut.15
mengalami penurunan drastis semula Sangat Dengan kata lain kemampuan perusahaan
Bagus menjadi Cukup Bagus dengan nilai untuk memperoleh laba (profit) setinggi-
hanya sebesar 65,46 untuk kinerja keuangan tingginya.
tahun 2015. Dalam kelompok ini Bank Profitabilitas menurut R. Agus
Syariah Mandiri bersaing dengan 8 bank Sartono adalah kemampuan perusahaan
lainnya dan menduduki urutan ke 2 dari memperoleh laba dalam hubungan dengan
peringkat paling bawah. Disisi Profitabilitas penjualan. Total aktiva maupun modal
Bank Syariah Mandiri hanya mendapat nilai sendiri.16 Rasio profitabilitas ini akan
3,13 penyebabnya adalah pertumbuhan laba memberikan gambaran tentang tingkat
tahun berjalan negatif sebesar 88,98% efektifitas pengelolaan perusahaan. Semakin
sehingga tidak diberi nilai. Selain itu ROA tinggi profitabilitas berarti semakin baik,
(Return on Asset) hanya sebesar 0,17 % karena kemakmuran pemilik perusahaan
dengan nilai 0,69.13 meningkat dengan semakin tingginya
Oleh karena itu ROA menjadi profitabilitas. Bagi perusahaan umumnya
variabel terikat dan variabel bebasnya adalah masalah rentabilitas adalah lebih penting
CAR dan FDR. Dimana Faktor yang daripada masalah laba, karena laba yang
mempengaruhi profitabilitas suatu bank besar jumlahnya belum tentu merupakan
diantaranya adalah jumlah kecukupan modal, ukuran bahwa perusahaan tersebut telah
manajemen pengalokasian dana pada aktiva bekerja secara efisien. Efisien biasanya
likuid dalam arti likuiditas, serta efisiensi dilihat dengan membandingkan antara laba
dalam menekan biaya operasi. Dan pada tersebut atau menghitung rentabilitasnya
penelitian ini peneliti ingin melihat variabel- terlebih dahulu. Dengan demikian yang harus
variabel tersebut pada periode 2010 triwulan diperhatikan oleh perusahaan tidak hanya
I sampai dengan periode 2015 triwulan III. bagaimana memperbesar laba, melainkan
Berdasarkan latar belakang masalah usaha mempertinggi tingkat profitabilitas
yang telah diuraikan, maka yang menjadi atau rentabilitas.
masalah dalam penelitian ini, yaitu Untuk mencapai profitabilitas yang
menurunnya profitabilitas Bank Syari’ah tinggi maka bank akan berusaha
Mandiri pada tahun 2015. Oleh karena itu menggunakan asset yang menghasilkan laba
masalah utama dalam penelitian ini adalah yang tinggi, dalam hal ini dapat
bagaimana meningkatkan profitabilitas Bank menggunakan asset jangka panjang seperti
Syariah Mandiri melalui capital adequacy pembiayaan jangka panjang, tetapi hal ini
ratio dan financing deposit ratio. perlu diperhatikan juga bagaimana tingkat
pengembaliaanya, agar tetap terjaga
Profitabilitas likuiditas suatu bank.
Profitabilitas atau biasa disebut Dana yang terlanjur digunakan tidak
dengan istilah rentabilitas adalah kemampuan dapat ditarik, sedangkan dana baru yang
suatu perusahaan, untuk menghasilkan laba diharapkan tidak tersedia maka likuiditas
selama periode tertentu.14 Analisis profit ini sebuah bank akan terganggu. Jadi semakin
mencerminkan tingkat efektifitas yang likuid suatu bank, akan semakin kecil
dicapai oleh usaha operasional perusahaaan. profitabilitasnya (trade-off between liquidity
Profitabilitas (rentabilitas) menunjukkan
perbandingan antara laba dengan aktiva, atau

13
Biro Riset Infobank, Infobank Analisis- 15
Strategi Perbankan dan Keuangan, 118 Rating Bank Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta:
2015, Majalah InfoBank No.437 17 Juli 2015 Raja Grafindo Persada. 2003) hlm. 278.
16
Vol.XXXVII. Hlm.32-33 Agus Sartono, Manajemen Keuangan
14 Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: BPFE, 2001), hlm.
Hery, Pengantar Akuntansi Comprehensive
Edition, (Jakarta : PT Grasindo, 2015) hlm 522 122.

308
and profitability).17 Supaya memperoleh laba mengandalkan kredit yang
yang maksimal, bank dituntut untuk diberikan.22
melakukan pengelolaan dananya secara - Faktor Eksternal
efektif dan efisien, baik dana dari masyarakat Kesulitan keuangan disebabkan oleh
(DPK) maupun dana dari pemegang saham di faktor diluar manajerial perusahaan
bank tersebut. misalnya bencana alam, peperangan,
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kondisi perekonomian,
suatu keputusan manajemen perusahaan perubahan teknologi dan lain-lain.
perbankan adalah faktor internal dan faktor Meliputi kebijakan moneter, fluktuasi
eksternal.18 nilai tukar, tingkat inflasi, volatilitas
- Faktor Internal tingkat bunga, dan inovasi instrument
 Permodalan bank, Permodalan Bank, keuangan.
tingkat kecukupan modal bank Indikator yang bisa digunakan
dinyatakan dengan suatu rasio untuk mengukur kinerja profitabilitas
kecukupan modal atau capital bank adalah ROA (Return on Asset),
adequency rasio.19 mencerminkan seberapa besar return yang
 Tingkat likuiditas, merupakan rasio dihasilkan atas setiap asset atau uang yang
yang menggambarkan kemampuan ditanam dalam bentuk asset.23 Rasio ini
perusahaan dalam memenuhi menunjukkan hasil (return) atas
kewajiban (utang) jangka pendek.20 pengunaan asset perusahaan dalam
Terdapat dua hasil penilaian terhadap menciptakan laba bersih. Dengan kata
pengukuran rasio likuiditas, yaitu lain, rasio ini digunakan untuk mengukur
apabila perusahaan mampu seberapa besar jumlah laba bersih yang
memenuhi kewajibannya, dikatakan akan dihasilkan dari setiap rupiah dana
perusahaan tersebut dalam keadaan yang tertanam dalam total asset.24
likuid. Sebaliknya, apabila ROA merupakan rasio yang
perusahaan tidak mampu memenuhi menunjukkan kemampuan manajemen
kewajiban tersebut, dikatakan dalam meningkatkan keuntungan
perusahaan tersebut dalam keadaan perusahaan sekaligus untuk menilai
illikuid.21 Adapun rasio yang dapat kemampuan manajemennya dalam
digunakan dalam menghitung tingkat mengendalikan biaya-biaya. ROA
likuiditas adalah rasio financing to dihitung dengan cara membandingkan
deposit ratio (FDR) menyatakan laba bersih dengan total aset atau
seberapa jauh kemampuan bank aktivanya25.
dalam membayar penarikan kembali
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
dana yang dilakukan deposan dengan ROA = x100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

CAR (Capital Adequacy Ratio)


Kecukupan modal dalam penelitian
17
Imam Rusyamsi, Asset Liability
ini diproyeksikan melalui CAR, merupakan
Manajement Strategi Pengelolaan Aktiva dan Passiva analisis yang digunakan untuk mengukur
Bank, (Yogyakarta:UUP AMP YKPN, 1999), hlm. 38. 22
18 Lukman Dendawijaya, Manajemen
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga
Perbankan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005). hlm.
Keuangan, (Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
118.
Ekonomi Universitas Indonesia, 2005), hlm. 22. 23
19 Werner R Muhardi, Analisis LAporan
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemn Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham, (Jakarta :
Bank Syariah, Jakarta:Alfabeta, 2002 hlm.138 Salemba Empat, 2013) hlm. 64
20
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, 24
Hery, Pengantar Akuntansi Comprehensive
(Jakarta: PT Raja Grafino Persada, 2008), hlm. 128. Edition, (Jakarta : PT Grasindo, 2015) hlm 522
21 25
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Muhammad. Manajemen Dana Bank
PT Raja Grafino Persada, 2008), hlm. 130. Syariah. (Yogyakarta: Ekonisia, 2004), .hlm.146

309
kewajiban penyediaan modal minimum bank modal pinjaman, dan pinjaman subordinasi
mampu dalam memenuhi kewajiban jangka dan peningkatan nilai penyertaan pada
panjang atau kemampuan bank untuk portofolio yang tersedia untuk dijual.
memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi Sedangkan ATMR merupakan
likuidasi. Dalam penghitungan ini penjumlahan ATMR aktiva neraca dengan
mengunakan rasio capital adequacy ratio ATMR administratif sebagaimana tercermin
(CAR) sebagai perbandingan antara modal pada kewajiban yang masih bersifat kontijen
dan aktiva tertimbang menurut risiko atau komitmen yang disediakan oleh bank
(ATMR). bagi pihak ketiga.
CAR adalah rasio yang Dalam menghitung ATMR, terhadap
memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva masing-masing pos aktiva diberikan bobot
bank yang mengandung risiko (kredit, risiko yang besarnya didasarkan pada kadar
penyertaan, surat berharga, tagihan pada risiko yang terkandung pada aktiva itu
bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri atau bobot risiko yang didasarkan
sendiri bank disamping memperoleh dana- pada golongan nasabah, penjamin serta sifat
dana dari sumber diluar bank, seperti dana agunan. Semakin tinggi CAR maka semakin
masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. baik kemampuan bank tersebut untuk
Penghitungan rasio kewajiban penyediaan menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva
modal minimum yang diwajibkan atau produktif yang berisiko.
disebut juga sebagai kecukupan modal Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
(Capital Adequacy Ratio atau CAR) Minimum (KPMM) bank dihitung
dilakukan dengan membandingkan jumlah berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
modal yang dimiliki oleh bank dengan No.5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003
jumlah aktiva tertimbang menurut risiko diwajibkan setiap bank mempunyai KPMM
(ATMR). Rasio ini digunakaan untuk atau CAR 8%. Menurut Undang-undang RI
memenuhi keamanan dan kesehatan bank No. 10 Tahun 1998 tentang penilaian
dari sisi modal pemiliknya. Semakin tinggi terhadap faktor permodalan terhadap Aktiva
rasio CAR, maka semakin baik kinerja bank Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
tersebut.26 menetapkan bahwa:
Modal bank adalah total modal yang
berasal dari bank yang terdiri dari modal inti 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
CAR = x100%
𝐴𝑇𝑀𝑅
dan modal pelengkap27. Modal inti yaitu
modal milik sendiri yang diperoleh dari Cara penilaian permodalan
modal disetor oleh pemegang saham. Modal berdasarkan nilai kredit faktor:
inti terdiri dari modal disetor, saham,
cadangan umum, cadangan tujuan, laba  Bobot faktor penilaian 25%
ditahan, laba tahun lalu, laba tahun berjalan,
 CAR 8% mendapatkan nilai kredit 81, dan
dan bagian kekayaan anak perusahaan yang
untuk setiap kenaikan 0,1% dimulai dari
laporan keuangannya dikonsolidasikan.
8% nilai kredit ditambah 1 hingga
Sedangkan modal pelengkap yaitu modal
maksimal 100.
yang terdiri dari cadangan revaluasi aktiva
 CAR kurang dari 8% mendapat nilai
tetap, cadangan umum dari penyisihan
kredit 65 dan untuk setiap
penghapusan aktiva yang diklasifikasikan,
penurunan 0,1% nilai kredit
dikurangi 1 hingga minimum 0.
26
Veithzal, Rivai dan Arviyan, Arifin.
Islamic Banking Sebuah Teori, Konsep, dan Aplikasi. FDR (Financing to Deposite Ratio)
(Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2010). Hlm. 850 Financing to deposit ratio (FDR)
27
Dahlan Siamat. Mnajemen Lembaga adalah rasio antara jumlah pembiayaan yang
Keuangan kebijakan Moneter dan perbangkan Jakarta
diberikan bank dengan dana pihak ketiga
: Lembaga Penerbit FE UI, edisi kelima, 2005 hlm.
254 yang diterima oleh bank. FDR ditentukan

310
oleh perbandingan antar jumlah pembiayaan Menurut Dendawijaya batas
yang diberikan dengan dana masyarakat yang maksimum untuk FDR adalah sebesar 110%
dihimpun yaitu mencakup giro, simpanan dimana apabila melebihi batas tersebut
berjangka (deposito), dan tabungan. berarti likuiditas bank sudah termasuk
FDR menyatakan seberapa jauh kategori buruk.32 Sebagian praktisi
kemampuan bank dalam membayar perbankan menyepakati batas aman dari FDR
penarikan kembali dana yang dilakukan adalah sebesar 80% dengan batas toleransi
deposan dengan mengandalkan kredit yang anatara 85% dan 100%.
diberikan. Rasio ini digunakan untuk
mengukur tingkat likuiditas. Berdasarkan ketentuan yang tertuang
Menurut Dendawijaya28 FDR dalam Surat Edaran Bank Indonesia
menyatakan seberapa besar bank dalam No.12/11/DPNP/2010, besarnya FDR yang
membayar kembali penarikan dana yang mencerminkan likuiditas suatu bank sehat
dilakukan deposan dengan mengandalkan adalah 85%-110%. Apabila FDR suatu bank
kredit yang diberikan sebagai sumber berada di atas atau di bawah 85%-110%
likuididitasinya. FDR dirumuskan sebagai maka bank dalam hal ini dapat dikatakan
berikut:29 tidak menjalankan fungsinya sebagai pihak
intermediasi perantara dengan baik.
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛
FDR= x100% Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑃𝐾+𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑡𝑖
Terhadap Profitabilitas
Adapun dana pihak ketiga didalam Salah satu aspek penting bagi suatu
bank syariah berupa titipan (wadiah) unit bisnis bank adalah modal bank.
simpanan yang dijamin keamanan dan Beroperasi tidaknya atau dipercaya tidaknya
pengembaliannya tapi tanpa memperoleh suatu bank, salah satunya sangat dipengaruhi
keuntungan atau imbalan, partisipasi modal oleh kondisi kecukupan modalnya. Menurut
berbagi hasil dari resiko untuk investasi Jhonson and Jhonson, modal bank
umum, investasi khusus dimana bank hanya mempunyai tiga fungsi: pertama, modal
berlaku sebagai manajer investasi untuk memberikan perlindungan terhadap kerugian
memperoleh fee dan investor sepenuhnya pada deposan. Kedua, sebagai dasar untuk
mengambil resiko atas investasi tersebut. 30 menetapkan batas maksimum kredit. Ketiga,
Menurut Muhammad semakin tinggi mengevaluasi tingkat kemampuan bank
rasio FDR tersebut memberikan indikasi secara relatif untuk menghasilkan
33
semakin rendahnya kemampuan likuiditas keuntungan. Apabila modal pada suatu
bank yang bersangkutan.31 Hal ini bank tinggi maka tingkat kepercayaan
disebabkan jumlah dana yang diperlukan masyarakat untuk menyimpan dananya pada
untuk pembiayaan menjadi semakin besar. bank juga akan meningkat dan hal ini akan
Semakin besar kredit maka pendapatan yang berpengaruh terhadap semakin banyaknya
diperoleh naik, karena pendapatan naik dana yang akan disalurkan oleh perbankan
secara otomatis laba juga akan mengalami yang akan menghasilkan profitabilitas pada
kenaikan. bank syariah. Menurut teori, semakin tinggi
CAR maka semakin kuat kemampuan bank
tersebut untuk menanggung resiko dari setiap
28 kredit/aktiva produktif yang berisiko.
Dendawijaya Lukman, Manajemen
Perbankan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005 hlm.116
Semakin tinggi CAR, akan berpengaruh
29
Veithzal Rivai, dkk, Bank and Financial positif terhadap profitabilitas (ROA) bank.
Institution Management, (Jakarta: Rajawali Pers,
2007), hlm. 559.
32
30
Dendawijaya Lukman, Manajemen Dendawijaya Lukman, Manajemen
Perbankan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005 hlm.266 Perbankan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005 hlm.114
31 33
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Muhammad, Manajemen Bank Syariah,
Yogyakarta : UUP AMP YKPN, 2005 Hlm. 265 Yogyakarta : UUP AMP YKN, 2015 hlm. 210.

311
Pengaruh Financing to deposit ratio (FDR) (www.bi.go.id), Bank Syariah Mandiri
terhadap Profitabilitas www.SyariahMandiri.co.id.
Usaha utama bank syariah adalah Untuk menguji hipotesis, digunakan
penyaluran kredit dan jika dilihat dari teknik analisis Regresi linear berganda.
struktur asset bank maka kredit/pembiayaan Teknik ini digunakan untuk mengetahui
merupakan earning asset terbesar pengaruh lebih dari satu variabel bebas
dibandingkan dengan asset lainnya.34 terhadap variabel terikat secara simultan.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
Uang tunai yang dimiliki bank bisa terikat adalah profitabilitas sedangkan yang
bersumber dari modal sendiri, maupun menjadi variabel bebas, CAR, dan FDR.
sumber-sumber lain dan sewaktu-waktu
dapat ditarik kembali baik secara keseluruhan Pembahasan
maupun secara berangsur-angsur, selanjutnya Hasil perhitungan CAR dengan rumus
berdasarkan peran bank sebagai perantara yang ada diperoleh data sebagai berikut:
keuangan dana tersebut disalurkan kembali Data CAR Bank Syariah Mandiri
kepada masyarakat yang membutuhkan Triwulan I Periode 2010 – Triwulan III
dalam bentuk kredit, pembiayaan atau Periode 2015
alternatif lainnya. Berdasarkan uraian TRIWULAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015
tersebut maka operasional bank bertujuan
I 83,93% 84,06% 87,25% 95,61% 95,61% 81,67%
mendapatkan keuntungan dari bagi hasil
pinjaman kepada debitur dengan bagi hasil II 85,16% 88,52% 92,21% 94,22% 94,22% 85,01%
simpanan yang dibayarkan kepada III 86,31% 89,86% 93,90% 91,29% 91,29% 84,49%
masyarakat sebagai nasabah yang
IV 82,54% 86,03% 94,40% 89,37% 89,37%
menyimpan dananya kepada bank.
Dari definisi tersebut dapat
Berdasarkan tabel diatas CAR Bank
disimpulkan semakin besar FDR berarti
Syariah Mandiri periode 2010-2015 telah
semakin besar tingkat profitabilitas. Semakin
melampaui batas minimum CAR yang telah
besar FDR berarti semakin besar ekspansi
ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar
pembiayaan yang disalurkan oleh bank.
8%, dan jika kita melihat melalui laporan
Dengan semakin besar ekspansi pembiayaan
triwulan setiap tahunnya CAR Bank Syariah
maka akan semakin besar pula profitabilitas
Mandiri terus bertumbuh dengan baik, hanya
bank karena pendapatan yang berasal dari
saja pada periode 2010 triwulan III sampai
pembiayaan yaitu pendapatan bagi hasil
periode 2011 triwulan III mengalami
semakin besar pula.
penurunan yang tidak terlalu signifikan tetapi
Teknik pengumpulan data peneliti pada triwulan selanjutnya mengalami
menggunakan teknik observasi dokumentasi kenaikan dan diikuti dengan keberlanjutan
dengan melihat laporan keuangan Bank yang terus berkembang, tetapi pada periode
Syariah Mandiri. Dengan teknik ini peneliti 2015 triwulan II dan III terjadi penurunan
mengumpulkan data laporan keuangan yang cukup signifikan, tetapi hal ini tidak
perusahaan dari triwulan pertama 2010 - memberikan penilaian buruk terhadap rasio
triwulan ketiga 2015. Variabel yang diteliti kecukupan modal karna masih melampaui
yaitu CAR dan FDR sebagai variabel batas minimum dan bank masih mampu
independen, serta variabel profitabilitas mengalokasikan modalnya dengan baik.
sebagai variabel dependent. Data diperoleh Sedangkan hasil perhitungan FDR
melalui situs resmi Bank Indonesia dengan rumus yang ada, diperoleh sebagai
berikut:
34
Muhammad Faisal, Manajemen
Perbankan, Cet ketiga, Malang: UMM Press, 2005,
hlm.32

312
Data FDR Bank Syariah Mandiri berarti sangat tingginya kemampuan
Triwulan I Periode 2010 – Triwulan III manajemen dalam hal mengelola aktiva
Periode 2015 untuk meningkatkan pendapatan dan atau
TRIWULAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 menekan biaya. Untuk periode
I 12,52% 11,89% 13,97% 15,29% 14,90% 15,12%
2013 triwulan II - periode 2014
triwulan I berada pada peringkat
II 12,46% 11,26% 13,70% 14,24% 14,94% 11,97% II, berarti tingginya kemampuan
III 11,49% 11,10% 13,20% 14,42% 15,63% 11,84% manajemen bank dalam hal
mengelola aktiva untuk
IV 10,64% 14,70% 13,88% 14,12% 14,81% meningkatkan pendapatan dan
atau menekan biaya. Dan untuk
periode 2014 triwulan II - periode 2015
Tabel diatas FDR Bank Syariah
triwulan III Bank Syariah Mandiri berada
Mandiri periode 2010-2015 telah melampaui
pada peringkat III, berarti cukup tingginya
batas minimum FDR yang telah ditetapkan
kemampuan manajemen bank dalam hal
oleh Bank Indonesia yaitu likuiditas suatu
mengelola aktiva untuk meningkatkan
bank sehat adalah 85%-110%. dan jika kita
pendapatan dan atau menekan biaya. Dilihat
melihat melalaui laporan triwulan setiap
dari hasil rasio ROA diatas, dari tahun ke
tahunnya FDR Bank Syariah Mandiri hampir
tahun dinilai menurun dalam kemampuan
selalu berada diposisi aman, hanya saja pada
manajemen bank, dalam hal mengelola
awal triwulan I periode 2010, triwulan I
aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan
periode 2011 dan pada tahun ini terjadi
atau menekan biaya. Tetapi hal ini bukan
penurunan pada triwulan I dan III masih di
berarti Bank Syariah Mandiri kurang mampu
bawah standar, tetapi hal ini tidak terlalu
dalam hal mengelola aktiva, hanya saja untuk
berpengaruh signifikan. Dapat disimpulkan
sampai triwulan III tahun 2015 ini Bank
FDR Bank Syariah Mandiri periode 2010
Syariah Mandiri untuk bias lebih
triwulan I- periode 2015 triwulan III dinilai
ditingkatkan lagi, agar seperti tahun-tahun
sehat pada sisi likuiditasnya dan bank artinya
sebelumnya.
mampu menarik kembali pembiayaan yang
Sebelum uji hipotesis dilakukan,
telah diberikan, karena telah memenuhi
terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik
standar yang telah ditetapkan Bank
regresi yang terdiri atas uji normalitas data,
Indonesia.
multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.
Hasil perhitungan ROA dengan
Hasil uji menunjukkan bahwa asumsi-asumsi
rumus yang ada, diperoleh sebagai berikut:
tersebut terpenuhi.
Data ROA Bank Syariah Mandiri
Triwulan I Periode 2010 – Triwulan III Setelah uji asumsi klasik dilakukan,
Periode 2015 langkah berikutnya dilakukan uji terhadap
hipotesis. Hasil analisis dengan teknik
TRIWULAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 regresi linear berganda menunjukkan
I 2,04% 2,21% 2,95% 2,25% 1,77% 0,81% sebagai berikut:
Berdasarkan hasil analisis diperoleh
II 2,22% 2,22% 2,17% 1,56% 0,66% 0,55%
ANOVA sebagai berikut:
III 2,30% 2,12% 2,25% 1,79% 0,80% 0,42%

IV 2,21% 2,03% 2,22% 1,51% 0,17%


ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Hasil ROA Bank Syariah Mandiri Squares Square
triwulan I periode 2010 - triwulan III periode Regression 8816.426 2 4408.213 10.795 .001b
1 Residual 8167.313 20 408.366
2015 pada tabel diatas dinilai telah Total 16983.739 22
melampaui batas minimum ROA dan untuk a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), FDR, CAR
periode 2010-2013 triwulan I, selalu pada sumber data (olahan SPSS 21. Data diolah, 2016)
peringkat sangat baik, yaitu peringkat I, yang

313
Hasil dari Uji F pada tabel diatas Pengujian variabel CAR terhadap
menunjukan semua angka signifikan, karena profitabilitas Bank Syariah Mandiri
tingkat profitabilitas sig 0,000. Nilai signifikan sebesar 0,146 > α = 5% (0,05) dan
profitabilitas (0,001) lebih kecil dari 0,05. F signifikan dimana nilai t hitung (4.447) > t
hitung sebesar 10.795 dan F table sebesar tabel (2.036), sehingga Ho ditolak dan Ha
3,49. Maka dapat disimpulkan bahwa F diterima. Maka dapat dirumuskan bahwa
hitung (10.795) > F table (3,49). Artinya variabel CAR berpengaruh secara parsial
bahwa model yang dibangun yaitu variabel terhadap ROA periode 2010 triwulan I
CAR dan FDR berpengaruh signifikan secara sampai periode 2015 triwulan III. CAR yang
terhadap variabel ROA. memiliki hubungan positif yang signifikan,
Adapun besar pengaruh variabel artinya semakin besar nilai CAR maka
independend terhadap variabel dependen semakin besar tingkat profitabilitas
adalah sebagai berikut: khususnya terhadap rasio ROA yang
Model Summaryb dihasilkan oleh Bank Syariah Mandiri. Hal
Model R R Adjusted R Std. Error of
Square Square the Estimate ini berarti adanya hubungan antara
1 .720a .519 .471 20.208 kecukupan modal dengan tingkat
a. Predictors: (Constant), FDR, CAR
b. Dependent Variable: ROA pengembalian asset sehingga menghasilkan
laba yang diharapkan.
Berdasarkan tabel diatas diperoleh Rasio CAR Bank Syariah Mandiri
angka R2 (R Square) sebesar 0,519 atau dimana perhitungan untuk CAR adalah total
(51,9%). Hal ini menunjukkan bahwa modal dibagi ATMR dinilai baik, dimana
persentase sumbangan pengaruh variabel total modal yang terdiri dari akun modal inti
independen (CAR dan FDR) terhadap dan surat-surat berharga dan untuk akun
variabel dependen (ROA) sebesar 51,9%. ATMR terdiri dari akun kas, giro dan
Atau variasi variabel independen yang penempatan pada BI, giro pada bank lain,
digunakan dalam model (CAR dan FDR) investasi pada surat berharga, piutang,
mampu menjelaskan sebesar 51,9% variasi pinjaman qardh, pembiayaan, asset yang
variabel dependen (ROA) sedangkan sisanya diperoleh untuk ijarah, asset tetap, dan asset
sebesar 48,1% dipengaruhi atau dijelaskan lain. Dalam rasio CAR yang menyebabkan
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan peningkatan rasio antara lain disebabkan oleh
dalam model penelitian ini. peningkatan modal disetor atau modal inti
serta peningkatan cadangan umum dan tujuan
Setelah pengujian analisis dan asumsi Bank Syariah Mandiri selama periode 2010-
dasar regresi, langkah selanjutnya melakukan 2015.
pengujian signifikan untuk melihat pengaruh Rasio ROA Bank Syariah Mandiri
variabel independen terhadap variabel dimana perhitungannya adalah laba sebelum
dependen secara individual. Berdasarkan pajak dibagi total aktiva dinilai baik, dimana
hasil analisis di dapatkan sebagai berikut: akun total aktiva terdiri dari akun kas, giro
Coefficientsa
Model Unstandardized Stand T Sig. dan penempatan pada BI, giro pada bank
Coefficients ardize lain, investasi pada surat berharga, piutang,
d
Coeffi pinjaman qardh, pembiayaan, asset yang
cients diperoleh untuk ijarah, asset tetap, dan asset
B Std. Beta
Error lain. Dalam rasio ROA yang paling
(Consta 124.450 86.529 1.438 .166 menentukan adalah peningkatan total asset
nt)
1
CAR .146 .033 .775 4.447 .000 Bank Syariah Mandiri yang baik disertai laba
FDR -.009 .011 -.144 -.828 .418 sebelum pajak yang seimbang dengan total
a. Dependent Variable: ROA
Sumber Data (Olahan SPSS 21. Data diolah, 2016)
asset yang diperoleh Bank Syariah Mandiri
selama periode 2010-2015. Untuk rasio CAR
Pengujian hipotesis pengaruh CAR terhadap Bank Syariah Mandiri memenuhi standar
profitabilitas ketentuan Bank Indonesia yaitu rasio CAR

314
minimal 8% baru dikatakan baik, dan untuk diterima, dan dana syirkah temporer
Bank Syariah Mandiri rata-rata diatas 10% ditambah modal inti. Pada rasio FDR yang
maka Bank Syariah dinilai baik. Dan untuk paling menentukan adalah dana pihak
rasio ROA Bank Syariah Mandiri dengan ketigadisertai pembiayaan yang sesuai tujuan
ketentuan Bank Indonesia untuk rasio ROA Bank Syariah Mandiri selama periode 2010-
Bank Syariah Mandiri berada di peringkat I, 2015.
II, dan III yang berarti tingginya kemampuan Rasio ROA Bank Syariah Mandiri
manajemen dalam hal mengelola aktiva dimana perhitungannya adalah laba sebelum
untuk meningkatkan pendapatan dan atau pajak dibagi total aktiva dinilai baik, dimana
menekan biaya. akun total aktiva terdiri dari akun kas, giro
Hasil penelitian ini telah mendukung dan penempatan pada BI, giro pada bank
beberapa penelitian terdahulu antara lain lain, investasi pada surat berharga, piutang,
penelitian Hesti Werdaningtyas (2002), Nur pinjaman qardh, pembiayaan, asset yang
Arifah (2010) dan Kartika Rahma Putri diperoleh untuk ijarah, asset tetap, dan asset
(2009) terkait dengan pengaruh yang lain. Pada rasio ROA yang paling
signifikan positif antara CAR dan ROA. menentukan adalah peningkatan total asset
Seiring dengan keselarasan temuan penelitian Bank Syariah Mandiri yang baik disertai laba
ini dengan pendahulunya maka model faktor- sebelum pajak yang seimbang dengan total
faktor yang berpengaruh terhadap ROA asset yang diperoleh Bank Syariah Mandiri
bank-bank syariah masih cukup konsisten selama periode 2010-2015. Hanya saja untuk
untuk dapat direplikasi untuk obyek pengaruh rasio FDR dengan rasio ROA
penelitian yang sama pada periode yang kurang berpengaruh.
berbeda atau obyek yang berbeda pada
periode yang sama. PENUTUP
Hasil penelitian ini menunjukkan
Pengujian hipotesis pengaruh FDR terhadap bahwa H1 diterima dan H2 ditolak. Hasil ini
profitabilitas mengandung arti bahwa penelitian ini
Pengujian variabel FDR terhadap berhasil menjawab masalah penelitian.
profitabilitas Bank Syariah Mandiri Terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan negative sebesar -0.009< α = 5% signifikan antara CAR (Capital Adequacy
(0,05) dan signifikan dimana nilai t hitung (- Ratio) terhadap ROA (Return on Aset) Bank
0,828) < t table (2,036), sehingga Ho Syariah Mandiri, dapat diartikan bahwa CAR
diterima dan Ha ditolak. Maka dapat mempunyai pengaruh positif terhadap
dirumuskan bahwa variabel FDR tidak profitabilitas Bank Syariah Mandiri. Oleh
berpengaruh secara parsial terhadap ROA karena itu, untuk meningkatkan profitabilitas,
periode 2010 triwulan I sampai periode 2015 maka Bank Syariah Mandiri harus tetap
triwulan III. Hal ini berarti tidak adanya mempertahankan dan meningkatkan modal
hubungan antara seberapa besar kemampuan disetor serta peningkatan cadangan minimum
bank dalam membayar kembali penarikan didasarkan pada tujuan selama periode
dana yang dilakukan deposan dengan berjalan dan selalu memperhatikan modal inti
mengandalkan kredit yang diberikan sebagai dan surat-surat, kas, giro dan penempatan
sumber likuiditasnya dengan tingkat pada BI, giro pada bank lain, investasi pada
pengembalian asset. surat berharga, piutang, pinjaman qardh,
Rasio FDR Bank Syariah Mandiri pembiayaan, asset yang diperoleh untuk
dimana perhitungannya adalah total ijarah, asset tetap, dan asset lain.
pembiayaan dibagi total DPK dan modal inti,
dimana akun total pembiayaan terdiri dari DAFTAR PUSTAKA
akun piutang dan pembiayaan, untuk akun Sartono, Agus, 2001, Manajemen Keuangan
DPK terdiri dari akun simpanan wadiah, Teori dan Aplikasi, Yogyakarta:
simpanan dari bank lain, pembiayaan BPFE

315
Biro Riset Infobank, 2015, Infobank Bank Indonesia, 2012, Peraturan Bank
Analisis-Strategi Perbankan dan Indonesia No 14/26/PBI/2012
Keuangan, 118 Rating Bank 2015, tentang kegiatan usaha dan jaringan
Majalah InfoBank No.437 17 Juli kantor berdasarkan modal inti bank,
2015 Vol.XXXVII. Jakarta
Siamat, Dahlan, 2005, Manajemen Lembaga Rivai, Veithzal, 2007, Bank and Financial
Keuangan, Jakarta: Badan Penerbit Institution Management, Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Rajawali Pers
Indonesia. Rivai, Veithzal dan Arviyan, Arifin. 2010,
Lukman, Dendawijaya, 2009, Manajemen Islamic Banking Sebuah Teori,
Perbankan, Jakarta: Ghalia Konsep, dan Aplikas, Jakarta : PT.
Indonesia Bumi Aksara
Direktorat Perbankan Syariah Bank Werner R Muhardi, 2013, Analisis Laporan
Indonesia, 2015, Statistik Perbankan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi
Syariah Juni 2015 Saham, Jakarta: Salemba Empat
Hery, 2015, Analisis Laporan Keuangan Arifin Zainul, 2002, Dasar-Dasar Manajemn
Pendekatan Rasio Keuangan, Bank Syariah, Jakarta:Alfabeta
Jakarta : CAPS
Hery, 2015, Pengantar Akuntansi
Comprehensive Edition, Jakarta: PT
Grasindo
Rusyamsi, Imam, 1999, Asset Liability
Manajement Strategi Pengelolaan
Aktiva dan Passiva Bank,
Yogyakarta:UUP AMP YKPN
Kasmir, 2008, Analisis Laporan Keuangan,
Jakarta: PT Raja Grafino Persada
Kasmir, 2008, Dasar-dasar Perbankan,
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kasmir, 2003, Manajemen Perbankan,
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Mahmoedin, 2004, Melacak Kredit
Bermasalah, Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan
Amin Suma, Muhammad, 2008, Menggali
Akar Mengurai Serat Ekonomi Dan
Keuangan Islam, Jakarta: Kholam
Publishing
Faisal, Muhammad, 2005, Manajemen
Perbankan, Cet ke-3, Malang:
UMM Press
Muhammad, 2015, Manajemen Bank
Syariah, Yogyakarta : UUP AMP
YKN
Muhammad, 2004, Manajemen Dana Bank
Syariah, Yogyakarta: Ekonisia
Otoritas Jasa Keuangan, 2015, RoadMap
OJK Perbankan Syariah Indonesia
2015-209, Jakarta: Otoritas Jasa
Keuangan

316

Anda mungkin juga menyukai