ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan pembiayaan murabaha pada Bank
Umum Syariah. Pembiayaan murabaha diukur dengan Dana Pihak Ketiga (DPK), Non
Performing Financing (NPF), Financing to Debt Ratio (FDR) Biaya Operasional dan
Pendapatan Operasional (BOPO). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling, selama 5 (lima) tahun dan menggunakan IBM SPSS 22 sebagai alat analisis
penelitian. Teknik analisis yang digunakan adalah Uji Mann-Whitney. Dari hasil analisis
menunjukkan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Bank Syariah Mandiri, Bank
BRI Syariah dan Bank Mega Syariah terdapat perbedaan. Sedangkan variabel Biaya
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF) dan
Financing to Debt Ratio (FDR) tidak terdapat pembiayaan.
Kata Kunci : Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), Financing
to Debt Ratio (FDR), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional
(BOPO).
ABSTRACT
This research aims to analyze the comparison of murabaha funding in Bank Umum Syariah.
Murabahah funding was measured by Third Party Funds (DPK), Non Performing Financing
(NPF), Financing to Debt Ratio (FDR), Operation Cost and Operational Revenue (BOPO).
Sampling technique used is purposive sampling, for 5 (five) years and IBM SPSS 22 was used
as the research analysis tool. Analysis technique used was Mann-Whitney Test. The results of
analysis showed differences of Third Party Fund (DPK) variable in Bank Mandiri Sharia,
Bank BRI Sharia and Bank Mega Shariah. While funding was not found for Operation Cost
and Operational Revenue (BOPO) variable, Non Performing Financing (NPF) and Financing
to Debt Ratio (FDR).
Keywords : Third Party Funds (DPK), Non Performing Financing (NPF), Financing to
Debt Ratio (FDR), Operation Cost and Operational Revenue (BOPO)
23
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36
24
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36
No. 23 tahun 1999, tentang Bank Freeman. Perbandingan terdiri dari dua
Indonesia (selanjutnya diamandemen macam, yaitu:
dengan UU No. 3 tahun 2004), sehingga Perbandingan Senilai, Perbandingan
Bank Indonesia sendiri sebagai Bank dikatakan sebagai perbandingan senilai
Sentral di Indonesia bisa menerapkan adalah jika dua perbandingan tersebut
kebijaksanaan moneter (keuangan) memiliki harga yang sama.
berdasarkan kepada prinsip-prinsip Perbandingan Berbalik Nilai,
Syariah dan dapat mempengaruhi Perbandingan dikatakan berbalik nilai
liquiditas perekonomian melalui Bank- jika dua perbandingan tersebut selalu
bank Syariah. Atas dasar itulah lahir tetap (Konstan) walaupun
Undang-undang No. 21 tahun 2008, perbandingannya dibalik.
tentang perbankan Syariah yang telah Teori Pembiayaan
rinci dan khusus mengatur sistem Berdasarkan Undang-Undang
perbankan Syariah di Indonesia. Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
Secara umum tujuan utama Bank 1998, Bank adalah badan usaha yang
Syariah ialah mendorong dan menghimpun dana dari masyarakat
mempercepat kemajuan ekonomi suatu dalam bentuk simpanan dan
masyarakat atau bangsa, dengan menyalurkan kepada masyarakat dalam
melakukan aktivitas perbankan, bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
keuangan, komersial, dan investasi lainnya dalam rangka meningkatkan
sesuai dengan asas Islam. Upaya ini taraf hidup rakyat banyak.
harus didasari dengan: (a) Larangan atas Pembiayaan merupakan kegiatan
bunga pada setiap transaksi; (b) Asas Bank Syariah dalam menyalurkan
kerekanan (partnership) pada semua dananya kepada pihak nasabah yang
aktivitas bisnis yang berdasarkan membutuhkan dana. Pembiayaan sangat
kesetaraan, keadilan dan kejujuran; (c) bermanfaat bagi Bank Syariah, nasabah,
Hanya mencari keuntungan yang sah dan dan pemerintah. Pembiayaan
halal semata-mata; (d) Pembinaan memberikan hasil yang besar diantara
keuangan kepada masyarakat; (e) penyaluran dana lainnya yang dilakukan
Mengembangkan persaingan yang sehat; oleh Bank Syariah. Sebelum
(f) Menghidupkan lembaga zakat; (g) menyalurkan dana melalui pembiayaaan,
dan membentuk jaringan kerja sama Bank Syariah perlu melakukan analisis
(networking) dengan lembaga keuangan pembiayaan yang mendalam, sehingga
Islam lainnya. kerugian dapat dihadiri (Ismail, 2011).
Tentang Perbankan Syariah, Pembiayaan
TINJAUAN PUSTAKA
adalah penyedia dana atau tagihan yang
Teori Perbandingan
dipersamakan dengan itu berupa: (a)
Perbandingan atau metode Transaksi bagi hasil dalam bentuk
komparatif, suatu metode dalam ilmu Mudharaba dan Musyarakah, (b)
sosial yang bertujuan menguji dua atau Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk
lebih gejala sosial untuk menghasilkan ijarah atau sewa beli dalam bentuk
persamaan dan atau perbedaan dalam hal ijarah muntahiya bittamlik, (c) Transaksi
yang diteliti, sesuai dengan masalah dan jual beli dalam bentuk piutang
tujuan peneliti. Teori evolusi organik Murabaha, Salam, dan istisnha, (d)
merupakan salah satu metode Transaksi pinjam meminjam dalam
perbandingan utama dalam ilmu-ilmu bentuk piutang qardh, dan (e) Transaksi
biologi. Metode perbandigan dinyatakan sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah
sebagai penemuan terbesar dalam abad untuk transaksi multijasa.
ke-19 oleh Max Muller dan E.A.
25
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36
26
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36
27
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36
Berikut akan dibahas uji normalitas digunakan ketika jumlah sampel kedua
dengan metode uji liliefors. group (n1 dan n2 ) adalah sama dengan
1. Prosedur uji normalitas 20 atau U kurang dari itu, jika sampel
Prosedur uji normalitas sebagi yang digunakan lebih dari 20, maka kita
berikut: harus menggunakan z-statistik yang
Ho : Berdistribusi normal dihitung dengan rumus :
H1 : Tidak berdistribusi normal
( ) ( ) /
2. Kriteria Pengujian = =
( )( )/
Jika signifikan > 0,05 maka Ho
diterima Dimana U merupakan Mann-
Jika signifikan < 0,05 maka Ho Whitney test; n1 dan n2 merupakan
ditolak jumlah sampel untuk group satu dan dua;
Apabila terdapat data yang tidak c = 0.05. pengambilan keputusan untuk
berdistribusi normal maka dapat z-test sama dengan : hipotesis null
didistribusikan dari parametrik ke non- ditolak jika nilai z dibawah critical
parametrik, karena non-parametrik test value, dan sebaliknya jika diatas critical
tanpa persyaratan normalitas data atau value maka kita tidak dapat menolak
homogenitas varian tidak seperti pada hipotesis null. Karena dari nilai U
independent test. didefinisikan, maka perhitungan z akan
selalu bernilai negatif jika menggunakan
Uji Mann-Whitney Test
one-tailed atau two-tailed. Sehingga
Satu dari banyak teknik non-
untuk menguji signifikan, menggunakan
parametrik yang sering digunakan adalah
nilai absolute dari z-statistik.
mann-whitney test atau sering disebut
juga Wilcoxon rank-sum test merupakan Untuk menguji hipotesis statistik dari
prosedur non-parametrik yang digunakan Mann-Whitney test, kita gunakan:
untuk membandingkan dua sampel yang
independen dan tidak berhubungan. Ho: Distribusi populasi dua group
Mann-Whitney test dapat identik/sama
digunakan tanpa persyaratan normalitas
data atau homogenitas varian tidak H1: Distribusi Populasi dua Group
seperti pada independen t-test. Namun, berbeda
asumsi yang harus dipenuhi oleh Mann- Untuk menguji hipotesis
Whitney test adalah data dua sampel digunakan level signifikansi 0.05, jika
yang digunakan harus independen. Uji didapat probabilitas signifikan < 0.05,
Mann-Whitney digunakan dalam maka dapat disimpulkan distribusi
penelitian ini perkuat dari jurnal populasi dua group tidak identik/berbeda
internasional yaitu M. Selvakumar and atau tidak sama. Dan sebaliknya, jika
V. Sathyalakshmil. didapat probabilitas signifikansi > 0.05,
Secara matematis Mann-Whitney maka dapat disimpulkan distribusi
test dapat ditulis sebagai berikut: populasi dua group identik atau sama.
( ) Untuk menghitung effect size r
Ui = 1 2 + − ∑ Mann-Whitney test, digunakan nilai z-
score yang dihasilkan dibagi dengan akar
n1 n2= U1+U2 kuadrat dari total jumlah sampel di
Dimana n1 n2 merupakan sampel dalam studi. Secara sistematis dapat
group satu dan dua ; ∑Ri jumlah dari dituliskan:
rank. Mann-Whitney test dapat
28
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36
Z
=
√N HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Dimana Z merupakan nilai
Uji Normalitas
absolute z-score dan N merupakan total
Uji Normalitas disini dimaksudkan untuk
jumlah sampel berdasarkan pada z-
mengetahui normal atau tidaknya data
statistik. Nilai effect size akan berkisar
dari variabel-variabel yang digunakan
dari 0 sampai 1. Cohen (1988)
dalam penelitian yaitu variabel Biaya
mendefenisikan nilai effect size small ≥
Operasional Pendapatan Operasional
0.10, medium ≥ 0.30 dan large ≥ 0.50.
(BOPO), Dana Pihak Ketiga (DPK), Non
Untuk melaporkan hasil analisis Mann-
Performing Financing (NPF) dan
Whitney test, hanya butuh melaporkan
Financing to Debt Ratio (FDR).
signifikansi U test dan juga melaporkan
nilai effect size.
Tabel 4. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
29
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36
Valid N (listwise) 5
Financing (NPF) dan Financing to Debt
Pada tabel 5. menjelaskan bahwa Ratio (FDR). Berarti Bank Syariah
rata-rata BOPO (Biaya Operasional Mandiri lebih efisien terhadap jumlah
Pendapatan Operasional) lebih tinggi permintaan pembiayaan Syariah.
dari rasio Dana Pihak ketiga (DPK), Non
Performing
Tabel 6. Descriptive Statistics Bank BRI Syariah
30
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36
BOPO
Mann-Whitney U 8.000
Wilcoxon W 23.000
Z -.940
Asymp. Sig. (2-tailed) .347
Exact Sig. [2*(1-tailed
.421b
Sig.)]
DPK
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
31
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36
DPK
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed
.008b
Sig.)]
NPF
Mann-Whitney U 4.000
Wilcoxon W 19.000
Z -1.776
Asymp. Sig. (2-tailed) .076
32
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36
FDR
Mann-Whitney U 4.000
Wilcoxon W 19.000
Z -1.776
Asymp. Sig. (2-tailed) .076
33
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36
34
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36
35
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36
36