Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance

Volume 1 Nomor 1, Mei 2018


p-ISSN 2621-6833
e-ISSN 2621-7465

ANALISIS PERBANDINGAN PEMBIAYAAN MURABAHA PADA


BANK BRI SYARIAH, BANK MEGA SYARIAH DAN BANK
SYARIAH MANDIRI (Studi Pada Bank Umum Syariah Yang
Terdaftar di Indonesia Periode Tahun 2012-2016)
Raja Ria Yusnita
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau
Email : rajaria16@eco.uir.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan pembiayaan murabaha pada Bank
Umum Syariah. Pembiayaan murabaha diukur dengan Dana Pihak Ketiga (DPK), Non
Performing Financing (NPF), Financing to Debt Ratio (FDR) Biaya Operasional dan
Pendapatan Operasional (BOPO). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling, selama 5 (lima) tahun dan menggunakan IBM SPSS 22 sebagai alat analisis
penelitian. Teknik analisis yang digunakan adalah Uji Mann-Whitney. Dari hasil analisis
menunjukkan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Bank Syariah Mandiri, Bank
BRI Syariah dan Bank Mega Syariah terdapat perbedaan. Sedangkan variabel Biaya
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF) dan
Financing to Debt Ratio (FDR) tidak terdapat pembiayaan.

Kata Kunci : Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), Financing
to Debt Ratio (FDR), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional
(BOPO).

ABSTRACT

This research aims to analyze the comparison of murabaha funding in Bank Umum Syariah.
Murabahah funding was measured by Third Party Funds (DPK), Non Performing Financing
(NPF), Financing to Debt Ratio (FDR), Operation Cost and Operational Revenue (BOPO).
Sampling technique used is purposive sampling, for 5 (five) years and IBM SPSS 22 was used
as the research analysis tool. Analysis technique used was Mann-Whitney Test. The results of
analysis showed differences of Third Party Fund (DPK) variable in Bank Mandiri Sharia,
Bank BRI Sharia and Bank Mega Shariah. While funding was not found for Operation Cost
and Operational Revenue (BOPO) variable, Non Performing Financing (NPF) and Financing
to Debt Ratio (FDR).

Keywords : Third Party Funds (DPK), Non Performing Financing (NPF), Financing to
Debt Ratio (FDR), Operation Cost and Operational Revenue (BOPO)

23
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36

PENDAHULUAN bagi keadaan perekonomian nasional,


Bank merupakan salah satu urat serta dapat berupaya untuk mendorong
nadi perekonomian sebuah negara. meningkatkan penyaluran pembiayaan
Selain itu, bank juga merupakan lembaga pada sektor riil.
kepercayaan yang berfungsi sebagai Pembiayaan adalah salah satu
lembaga intermediasi, membantu produk usaha bank syariah yang mampu
kelancaran sistem pembayaran, dan yang menghasilkan keuntungan Menurut
tidak kalah pentingnya adalah lembaga Sumiyanto (2008), ”Pembiayaan adalah
yang menjadi sarana dalam pelaksanaan aktifitas menyalurkan dana yang
kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan terkumpul kepada anggota pengguna
moneter. dana, memilih jenis usaha yang akan
Berdasarkan fungsi-fungsi dibiayai agar diperoleh jenis usaha yang
tersebut, maka keberadaan bank yang produktif, menguntungkan dan dikelola
sehat, baik secara individu maupun oleh anggota yang jujur dan bertanggung
secara keseluruhan sebagai suatu sistem, jawab”.
merupakan prasyarat bagi suatu Berdasarkan hasil Statistik
perekonomian yang sehat Perbankan Indonesia 2013, pembiayaan
(www.bi.go.id). terdapat dua jenis bank yang disalurkan perbankan syariah
yang ada di Indonesia, diantaranya bank hampir 80% menggunakan skema
konvensional dan bank syariah. murabaha dengan prinsip jual beli.
Perbedaan bank konvensional dengan Dominasi produk pembiayaan dengan
bank yang berprinsip syariah yang paling prinsip jual beli ini disebabkan oleh
pokok adalah prinsip operasi bank itu resiko yang dihadapi bank syariah lebih
sendiri. kecil dibandingkan dengan resiko pada
Bank konvensional menggunakan skema pembiayaan bagi hasil seperti
sistem bunga yang rentan terhadap mudharaba dan musyarakah.
kondisi ekonomi negara, sedangkan bank Keberadaan Bank Syariah dalam
yang berprinsip syari`ah tidak sistem perbankan Indonesia sebenarnya
membebankan bunga melainkan telah dikembangkan semenjak tahun
mengajak partisipasi dalam bidang usaha 1992. Seiring dengan lahirnya undang-
yang didanai. Prinsip bagi hasil undang No. 7 tahun 1992, tentang
merupakan karakteristik dasar perbankan perbankan. Kendati masih tertuang
syariah, prinsip syariah terbukti mampu secara implisit dengan istilah Bank bagi
bertahan dan memiliki kinerja yang lebih hasil. Kemudian diiringi oleh peraturan
baik serta konsisten dalam menjalankan pemerintah No. 72 tahun 1992 tentang
fungsi intermediasinya. Bank berdasarkan bagi hasil. Sebagai
Bank syariah memiliki tujuan dasar operasionalnya. Sesudah UU No. 7
umum menyediakan pelayanan jasa tersebut diganti menjadi Undang-undang
keuangan sesuai dengan prinsip syariah No. 10 tahun 1998 tentang layanan
dan sekaligus mempromosikan, perbankan, dimana pada Undang-undang
mendorong dan mengembangkan ini mulai diperkenalkan istilah Dual
penerapan prinsip dan nilai-nilai syariah Banking Sistem. Menurut Achyar Ilyas
dalam transaksi keuangan, perbankan (Mantan Deputi Gubernur Bank
dan kegiatan ekonomi pada umumnya, Indonesia), pemerintah indonesia
sehingga diharapkan kehadiran bank senantiasa berupaya memperbaiki
syariah sebagai salah satu solusi perundangan yang ada agar persoalan
alternatif (bank alternatif) dapat lebih perbankan Syariah semakin memiliki
adil dan dapat memberikan perlindungan aturan yang jelas seperti Undang-undang

24
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36

No. 23 tahun 1999, tentang Bank Freeman. Perbandingan terdiri dari dua
Indonesia (selanjutnya diamandemen macam, yaitu:
dengan UU No. 3 tahun 2004), sehingga Perbandingan Senilai, Perbandingan
Bank Indonesia sendiri sebagai Bank dikatakan sebagai perbandingan senilai
Sentral di Indonesia bisa menerapkan adalah jika dua perbandingan tersebut
kebijaksanaan moneter (keuangan) memiliki harga yang sama.
berdasarkan kepada prinsip-prinsip Perbandingan Berbalik Nilai,
Syariah dan dapat mempengaruhi Perbandingan dikatakan berbalik nilai
liquiditas perekonomian melalui Bank- jika dua perbandingan tersebut selalu
bank Syariah. Atas dasar itulah lahir tetap (Konstan) walaupun
Undang-undang No. 21 tahun 2008, perbandingannya dibalik.
tentang perbankan Syariah yang telah Teori Pembiayaan
rinci dan khusus mengatur sistem Berdasarkan Undang-Undang
perbankan Syariah di Indonesia. Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
Secara umum tujuan utama Bank 1998, Bank adalah badan usaha yang
Syariah ialah mendorong dan menghimpun dana dari masyarakat
mempercepat kemajuan ekonomi suatu dalam bentuk simpanan dan
masyarakat atau bangsa, dengan menyalurkan kepada masyarakat dalam
melakukan aktivitas perbankan, bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
keuangan, komersial, dan investasi lainnya dalam rangka meningkatkan
sesuai dengan asas Islam. Upaya ini taraf hidup rakyat banyak.
harus didasari dengan: (a) Larangan atas Pembiayaan merupakan kegiatan
bunga pada setiap transaksi; (b) Asas Bank Syariah dalam menyalurkan
kerekanan (partnership) pada semua dananya kepada pihak nasabah yang
aktivitas bisnis yang berdasarkan membutuhkan dana. Pembiayaan sangat
kesetaraan, keadilan dan kejujuran; (c) bermanfaat bagi Bank Syariah, nasabah,
Hanya mencari keuntungan yang sah dan dan pemerintah. Pembiayaan
halal semata-mata; (d) Pembinaan memberikan hasil yang besar diantara
keuangan kepada masyarakat; (e) penyaluran dana lainnya yang dilakukan
Mengembangkan persaingan yang sehat; oleh Bank Syariah. Sebelum
(f) Menghidupkan lembaga zakat; (g) menyalurkan dana melalui pembiayaaan,
dan membentuk jaringan kerja sama Bank Syariah perlu melakukan analisis
(networking) dengan lembaga keuangan pembiayaan yang mendalam, sehingga
Islam lainnya. kerugian dapat dihadiri (Ismail, 2011).
Tentang Perbankan Syariah, Pembiayaan
TINJAUAN PUSTAKA
adalah penyedia dana atau tagihan yang
Teori Perbandingan
dipersamakan dengan itu berupa: (a)
Perbandingan atau metode Transaksi bagi hasil dalam bentuk
komparatif, suatu metode dalam ilmu Mudharaba dan Musyarakah, (b)
sosial yang bertujuan menguji dua atau Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk
lebih gejala sosial untuk menghasilkan ijarah atau sewa beli dalam bentuk
persamaan dan atau perbedaan dalam hal ijarah muntahiya bittamlik, (c) Transaksi
yang diteliti, sesuai dengan masalah dan jual beli dalam bentuk piutang
tujuan peneliti. Teori evolusi organik Murabaha, Salam, dan istisnha, (d)
merupakan salah satu metode Transaksi pinjam meminjam dalam
perbandingan utama dalam ilmu-ilmu bentuk piutang qardh, dan (e) Transaksi
biologi. Metode perbandigan dinyatakan sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah
sebagai penemuan terbesar dalam abad untuk transaksi multijasa.
ke-19 oleh Max Muller dan E.A.

25
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36

METODE PENELITIAN saja, maka variabel tersebut disebut


Variabel Penelitian dan Definisi konstanta. Suatu variabel disebut diskrit
Operasional apabila cacah nilainya berhingga atau
Dapat dikatakan bahwa variabel nilai-nilainya dapat didaftar. Apabila
adalah suatu sifat yang dapat dimiliki cacah nilainya tidak terhingga dan nilai-
bermacam nilai (harga). Apabila suatu nilainya tidak dapat didaftar maka
variabel hanya mempunyai suatu nilai variabel tersebut disebut kontinu.

Tabel 1. Operasional Variabel Penelitian


No Variabel Definisi Indikator
1 Dana Pihak Dana yang dipercayakan oleh Nasabah Tabungan + Deposito + Giro
Ketiga kepada Bank Syariah dan/ UUS
berdasarkan akad Wadi`ah atau akad
lain yang tidak bertentangan dengan
prinsip Syariah dalam bentuk Giro,
Tabungan dan bentuk lainnya.
2 BOPO Merupakan rasio yang menggambarkan Belanja Operasional
efisiensi perbankan dalam melakukan BOPO x 100
Pendapatan Operasional
kegiatannya. Belanja operasional
adalah biaya bunga yang diberikan pada
nasabah sedangkan pendapatan
operasional adalah bunga yang
didapatkan dari nasabah.
3 Non Merupakan rasio pembiayaan yang Jumlah Pembiyaan
Performing bermasalah di suatu bank, apabila Bermasalah x 100 %
Financing pembiayaan bermasalah meningkat Total Pembiayaan
maka resiko terjadinya penurunan
profitabilitas semakin besar.

4 Financing Mengukur kemampuan bank syariah Jumlah Pembiayaan yang


to Deposit dalam memenuhi semua kewajiban disalurkankan 100 %
Ratio jangka pendeknya pada saat jatuh Total Deposit
tempo.

Populasi dan Sampel individu-individu) yang memiliki ciri


Populasi merupakan objek yang atau karakteristik yang sama. Populasi
berada pada suatu wilayah dan yang digunakan dalam penelitian ini
memenuhi syarat tertentu yang berkaitan adalah seluruh Bank Umum Syariah
dengan masalah dalam penelitian. (BUS) yang ada di Indonesia periode
Populasi adalah jumlah keseluruhan 2012-2016 yang berjumlah 13 Bank.
objek (satuan-satuan atau

Tabel 2. Daftar Bank Umum Syariah (BUS) sebagai Populasi Penelitian


No Nama Bank Kode
1 PT. Bank Aceh Syariah BAS
2 PT. Bank Muamalat Indonesia BMI
3 PT. Bank Victoria Syariah BVS

26
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36

4 PT. Bank BRI Syariah BRIS


5 PT. Bank Jabar Banten Syariah BJBS
6 PT. Bank BNI Syariah BNIS
7 PT. Bank Syariah Mandiri BSM
8 PT. Bank Mega Syariah BMS
9 PT. Bank Panin Syariah BPS
10 PT. Bank Syariah Bukopin BSB
11 PT. BCA Syariah BCAS
12 PT. Maybank Syariah Indonesia MSI
13 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah BTPNS
(Sumber: www.idx.co.id, 2016)
Selanjutnya, yaitu menentukan populasi, dibutuhkan metode pemilihan
sampel. Sampel adalah bagian dari sampel yang tepat (Mudrajad Kuncoro,
populasi yang dapat mewakili populasi. 2009:128).
Sampel dari penelitian ini adalah Bank Teknik pengambilan sampel yang
BRI Syariah, Bank Mega Syariah dan digunakan dalam penelitian ini dengan
Bank Syariah yang berjumlah 3 Bank. menggunakan teknik purposive
Pengambilan 3 Bank ini dilihat sampling. Menurut Sugiyono (2011),
berdasarkan asset pada tahun 2016 purposive sampling adalah teknik
dengan kriteria asset tertinggi (Bank penentuan sampel dengan pertimbangan
Syariah Mandiri) sebesar 23.11, sedang tertentu. Maka sampel pada penelitian ini
(Bank BRI Syariah) sebesar 17.46, yaitu laporan keuangan bank umum
terendah (Bank Mega Syariah) sebesar syariah yang terdaftar di Bank Indonesia
5.6 (Maybank, 2016). Agar sampel dapat periode 2012-2016 dan berjumlah 3
memberikan informasi yang mewakili Bank.

Tabel 3. Daftar Bank Umum Syariah (BUS) sebagai Sampel Penelitian

No Nama Perbankan Kode


1 PT. Bank BRI Syariah BRIS

2 PT. Bank Syariah Mandiri BSM


3 PT. Bank Mega Syariah BMS
(Sumber: www.idx.co.id, 2016)

METODE ANALISIS DATA (Kemencengan Distribusi) dengan cara


Uji Deskriptif mendeskripsikan data yang telah
Statistik deskriptif yang digunakan terkumpul sebagaimana adanya tanpa
untuk menganalisis data yang dilihat dari bermaksud membuat kesimpulan yang
nilai rata-rata (mean), Standar Deviasi, berlaku untuk umum atau generalisasi.
Varians, Maximum, Minimum, Sum, Uji Normalitas
Range, Kurtosis dan Skewness Normalita
s data merupakan syarat pokok hal yang penting karena dengan data
yang harus dipenuhi dalam analisis yang berdistribusi normal, maka data
parametrik. Normalitas data merupakan tersebut dapat mewakili populasi.

27
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36

Berikut akan dibahas uji normalitas digunakan ketika jumlah sampel kedua
dengan metode uji liliefors. group (n1 dan n2 ) adalah sama dengan
1. Prosedur uji normalitas 20 atau U kurang dari itu, jika sampel
Prosedur uji normalitas sebagi yang digunakan lebih dari 20, maka kita
berikut: harus menggunakan z-statistik yang
Ho : Berdistribusi normal dihitung dengan rumus :
H1 : Tidak berdistribusi normal
( ) ( ) /
2. Kriteria Pengujian = =
( )( )/
Jika signifikan > 0,05 maka Ho
diterima Dimana U merupakan Mann-
Jika signifikan < 0,05 maka Ho Whitney test; n1 dan n2 merupakan
ditolak jumlah sampel untuk group satu dan dua;
Apabila terdapat data yang tidak c = 0.05. pengambilan keputusan untuk
berdistribusi normal maka dapat z-test sama dengan : hipotesis null
didistribusikan dari parametrik ke non- ditolak jika nilai z dibawah critical
parametrik, karena non-parametrik test value, dan sebaliknya jika diatas critical
tanpa persyaratan normalitas data atau value maka kita tidak dapat menolak
homogenitas varian tidak seperti pada hipotesis null. Karena dari nilai U
independent test. didefinisikan, maka perhitungan z akan
selalu bernilai negatif jika menggunakan
Uji Mann-Whitney Test
one-tailed atau two-tailed. Sehingga
Satu dari banyak teknik non-
untuk menguji signifikan, menggunakan
parametrik yang sering digunakan adalah
nilai absolute dari z-statistik.
mann-whitney test atau sering disebut
juga Wilcoxon rank-sum test merupakan Untuk menguji hipotesis statistik dari
prosedur non-parametrik yang digunakan Mann-Whitney test, kita gunakan:
untuk membandingkan dua sampel yang
independen dan tidak berhubungan. Ho: Distribusi populasi dua group
Mann-Whitney test dapat identik/sama
digunakan tanpa persyaratan normalitas
data atau homogenitas varian tidak H1: Distribusi Populasi dua Group
seperti pada independen t-test. Namun, berbeda
asumsi yang harus dipenuhi oleh Mann- Untuk menguji hipotesis
Whitney test adalah data dua sampel digunakan level signifikansi 0.05, jika
yang digunakan harus independen. Uji didapat probabilitas signifikan < 0.05,
Mann-Whitney digunakan dalam maka dapat disimpulkan distribusi
penelitian ini perkuat dari jurnal populasi dua group tidak identik/berbeda
internasional yaitu M. Selvakumar and atau tidak sama. Dan sebaliknya, jika
V. Sathyalakshmil. didapat probabilitas signifikansi > 0.05,
Secara matematis Mann-Whitney maka dapat disimpulkan distribusi
test dapat ditulis sebagai berikut: populasi dua group identik atau sama.
( ) Untuk menghitung effect size r
Ui = 1 2 + − ∑ Mann-Whitney test, digunakan nilai z-
score yang dihasilkan dibagi dengan akar
n1 n2= U1+U2 kuadrat dari total jumlah sampel di
Dimana n1 n2 merupakan sampel dalam studi. Secara sistematis dapat
group satu dan dua ; ∑Ri jumlah dari dituliskan:
rank. Mann-Whitney test dapat

28
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36

Z
=
√N HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Dimana Z merupakan nilai
Uji Normalitas
absolute z-score dan N merupakan total
Uji Normalitas disini dimaksudkan untuk
jumlah sampel berdasarkan pada z-
mengetahui normal atau tidaknya data
statistik. Nilai effect size akan berkisar
dari variabel-variabel yang digunakan
dari 0 sampai 1. Cohen (1988)
dalam penelitian yaitu variabel Biaya
mendefenisikan nilai effect size small ≥
Operasional Pendapatan Operasional
0.10, medium ≥ 0.30 dan large ≥ 0.50.
(BOPO), Dana Pihak Ketiga (DPK), Non
Untuk melaporkan hasil analisis Mann-
Performing Financing (NPF) dan
Whitney test, hanya butuh melaporkan
Financing to Debt Ratio (FDR).
signifikansi U test dan juga melaporkan
nilai effect size.
Tabel 4. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

BOPO DPK NPF FDR


N 15 15 15 15
Normal Mean 9064.2667 7621.0749 421.0000 9068.5333
Parametersa,b Std.
789.34851 7600.76879 118.91173 745.14868
Deviation
Most Extreme Absolute .155 .173 .142 .174
Differences Positive .124 .173 .142 .143
Negative -.155 -.160 -.098 -.174
Test Statistic .155 .173 .142 .174
c,d c,d c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) .200 .200 .200 .200c,d

Berdasarkan tabel diatas dapat atau memenuhi asumsi klasik normalitas.


dilihat bahwa Sig. (2-tailed) rasio Biaya
Operasional Pendapatan Operasional Statistik Deskriptif
(BOPO), Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Statistik deskriptif ini di
Performing Financing (NPF) dan maksudkan untuk menggambarkan
Financing to Debt Ratio (FDR) > 0.05 variabel-variabel yang digunakan dalam
ini menunjukkan data dari rasio Biaya penelitian yaitu variabel ukuran (BOPO)
Operasional Pendapatan Operasional Biaya Operasional Pendapatan
(BOPO), Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Operasional, (DPK) dana pihak ketiga,
Performing Financing (NPF) dan (NPF) Non Performing Financing, dan
Financing to Debt Ratio (FDR) normal (FDR) Financing to Debt Ratio.

Tabel 5. Descriptive Statistics Bank Syariah Mandiri


N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
BOPO 5 7300.00 9846.00 8887.8000 1036.50962
DPK 5 47.41 69.95 59.1508 8.23030
NPF 5 282.00 684.00 499.2000 155.96538
FDR 5 7919.00 9440.00 8541.6000 627.78324

29
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36

Valid N (listwise) 5
Financing (NPF) dan Financing to Debt
Pada tabel 5. menjelaskan bahwa Ratio (FDR). Berarti Bank Syariah
rata-rata BOPO (Biaya Operasional Mandiri lebih efisien terhadap jumlah
Pendapatan Operasional) lebih tinggi permintaan pembiayaan Syariah.
dari rasio Dana Pihak ketiga (DPK), Non
Performing
Tabel 6. Descriptive Statistics Bank BRI Syariah

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


BOPO 5 9042.00 9977.00 9332.4000 381.55445
DPK 5 11014.25 22045.10 16793.3260 4507.04210
NPF 5 300.00 486.00 421.8000 74.00135
FDR 5 8189.00 10270.00 9272.2000 947.96213
Valid N (listwise) 5

Pada tabel 6. menjelaskan bahwa Financing to Debt Ratio (FDR). Ini


rata-rata BOPO (Biaya Operasional menunjukkan bahwa Bank BRI Syariah
Pendapatan Operasional) lebih tinggi lebih efisien dalam melakukan
dari rasio Dana Pihak Ketiga (DPK), pembiayaan syariah.
Non Performing Financing (NPF) dan

Tabel 7. Descriptive Statistics Bank Mega Syariah


N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
BOPO 5 7728.00 9951.00 8972.6000 906.37426
DPK 5 4354.55 7736.25 6010.7480 1415.92968
NPF 5 267.00 426.00 342.0000 65.13448
FDR 5 8888.00 9849.00 9391.8000 347.94928
Valid N (listwise) 5

Pada tabel 7. menjelaskan bahwa Uji Mann-Whitney


rata-rata Financing to Debt Ratio (FDR) Uji Mann-Whitney disini untuk
lebih tinggi dari rasio Biaya Operasional mengetahui ada tidak adanya
Pendapatan Operasional (BOPO), Dana perbandingan pembiayaan murabaha
Pihak Ketiga (DPK), dan Non pada Bank Syariah Mandiri, Bank BRI
Performing Financing (NPF). Ini Syariah dan Bank Mega Syariah dengan
menunjukkan bahwa kemampuan Bank membandingakan ketiga (3) Bank
Mega Syariah dalam memenuhi semua tersebut.
kewajiban jangka pendeknya pada saat
jatuh tempo sangat bagus.
Tabel 8. Test Statisticsa Bank Syariah Mandiri
BOPO
Mann-Whitney U 11.000
Wilcoxon W 26.000
Z -.313

30
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36

Asymp. Sig. (2-tailed) .754


Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .841b

Berdasarkan tabel variabel Biaya Mandiri diperoleh nilai probabilitas


Operasional Pendapatan Operasional signifikansi 0.754 > 0.05 sehingga dapat
(BOPO) diatas dapat dilihat hasil analisis disimpulkan bahwa tidak terdapat
Mann-Whitney test Bank Syariah perbedaan.

Tabel 9. Test Statisticsa Bank BRI Syariah


BOPO
Mann-Whitney U 12.000
Wilcoxon W 27.000
Z -.104
Asymp. Sig. (2-tailed) .917
Exact Sig. [2*(1-tailed
1.000b
Sig.)]

Berdasarkan tabel variabel Biaya Syariah diperoleh nilai probabilitas


Operasional Pendapatan Operasional signifikansi 0.917 > 0.05 sehingga dapat
(BOPO) diatas dapat dilihat hasil disimpulkan bahwa tidak terdapat
analisis Mann-Whitney test Bank BRI perbedaan.

Tabel 10. Test Statisticsa Bank Mega Syariah

BOPO
Mann-Whitney U 8.000
Wilcoxon W 23.000
Z -.940
Asymp. Sig. (2-tailed) .347
Exact Sig. [2*(1-tailed
.421b
Sig.)]

Berdasarkan tabel variabel Biaya diperoleh nilai probabilitas signifikansi


Operasional Pendapatan Operasional 0.347 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan
(BOPO) diatas dapat dilihat hasil analisis bahwa tidak terdapat perbedaan.
Mann-Whitney test Bank Mega Syariah

Tabel 11. Test Statisticsa Bank Syariah Mandiri

DPK
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009

31
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36

Exact Sig. [2*(1-tailed


.008b
Sig.)]

Berdasarkan tabel variabel Dana probabilitas signifikansi 0.009 < 0.05


Pihak Ketiga (DPK) diatas dapat dilihat sehingga dapat disimpulkan bahwa
hasil analisis Mann-Whitney test Bank terdapat perbedaan.
Syariah Mandiri diperoleh nilai

Tabel 12. Test Statisticsa Bank BRI Syariah


DPK
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed
.008b
Sig.)]

Berdasarkan tabel variabel Dana BRI Syariah diperoleh nilai probabilitas


Pihak Ketiga (DPK) diatas dapat dilihat signifikansi 0.009 < 0.05 sehingga dapat
hasil analisis Mann-Whitney test Bank disimpulkan bahwa terdapat perbedaan.

Tabel 13. Test Statisticsa Bank Mega Syariah

DPK
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed
.008b
Sig.)]

Berdasarkan tabel variabel Dana probabilitas signifikansi 0.009 < 0.05


Pihak Ketiga (DPK) diatas dapat dilihat sehingga dapat disimpulkan bahwa
hasil analisis Mann-Whitney test Bank terdapat perbedaan.
Mega Syariah diperoleh nilai

Tabel 14. Test Statisticsa Bank Syariah Mandiri

NPF
Mann-Whitney U 4.000
Wilcoxon W 19.000
Z -1.776
Asymp. Sig. (2-tailed) .076

32
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36

Exact Sig. [2*(1-tailed


.095b
Sig.)]

Berdasarkan tabel variabel Non diperoleh nilai probabilitas signifikansi


Performing Financing (NPF) diatas 0.076 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan
dapat dilihat hasil analisis Mann- bahwa tidak terdapat perbedaan.
Whitney test Bank Syariah Mandiri

Tabel 15. Test Statisticsa Bank BRI Syariah


NPF
Mann-Whitney U 8.000
Wilcoxon W 23.000
Z -.940
Asymp. Sig. (2-tailed) .347
Exact Sig. [2*(1-tailed
.421b
Sig.)]

Berdasarkan tabel variabel Non diperoleh nilai probabilitas signifikansi


Performance Financing (NPF) diatas 0.347 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan
dapat dilihat hasil analisis Mann- bahwa tidak terdapat perbedaan.
Whitney test Bank BRI Syariah

Tabel 16. Test Statisticsa Bank Mega Syariah


NPF
Mann-Whitney U 4.000
Wilcoxon W 19.000
Z -1.776
Asymp. Sig. (2-tailed) .076
Exact Sig. [2*(1-tailed
.095b
Sig.)]

Berdasarkan tabel variabel Non diperoleh nilai probabilitas signifikansi


Performance Financing (NPF) diatas 0.347 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan
dapat dilihat hasil analisis Mann- bahwa tidak terdapat perbedaan.
Whitney test Bank Mega Syariah

Tabel 17. Test Statisticsa Bank Syariah Mandiri

FDR
Mann-Whitney U 4.000
Wilcoxon W 19.000
Z -1.776
Asymp. Sig. (2-tailed) .076

33
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36

Exact Sig. [2*(1-tailed


.095b
Sig.)]

Berdasarkan tabel variabel diperoleh nilai probabilitas signifikansi


Financing to Debt Ratio (FDR) diatas 0.076 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan
dapat dilihat hasil analisis Mann- bahwa tidak terdapat perbedaan.
Whitney test Bank Syariah Mandiri

Tabel 18. Test Statisticsa Bank BRI Syariah


FDR
Mann-Whitney U 7.000
Wilcoxon W 22.000
Z -1.149
Asymp. Sig. (2-tailed) .251
Exact Sig. [2*(1-tailed
.310b
Sig.)]

Berdasarkan tabel variabel diperoleh nilai probabilitas signifikansi


Financing to Debt Ratio (FDR) diatas 0.251 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan
dapat dilihat hasil analisis Mann- bahwa tidak terdapat perbedaan.
Whitney test Bank BRI Syariah
Tabel 19. Test Statisticsa Bank Mega Syariah
FDR
Mann-Whitney U 12.000
Wilcoxon W 27.000
Z -.104
Asymp. Sig. (2-tailed) .917
Exact Sig. [2*(1-tailed
1.000b
Sig.)]

Berdasarkan tabel variabel diperoleh nilai probabilitas signifikansi


Financing to Debt Ratio (FDR) diatas 0.917 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan
dapat dilihat hasil analisis Mann- bahwa tidak terdapat perbedaan.
Whitney test Bank Mega Syariah

Tabel 20. Rekapitulasi Uji Statistik


Sig. 2(tailed)
RASIO BANK SYARIAH BANK BRI BANK
MANDIRI SYARIAH MEGA
SYARIAH
Biaya Operasional Pendapatan
0.754 0.917 0.347
Operasional (BOPO)
Dana Pihak Ketiga (DPK) 0.009 0.009 0.009

34
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36

Non Performing Financing (NPF) 0.076 0.347 0.076


Financing to Debt Ratio (FDR) 0.076 0.251 0.917

Dari tabel diatas dapat dilihat Bank Muamalat Indonesia. Tidak


hasil dari perbandingan Pembiayaan diterbitkan. FEB Universitas
Murabaha variabel Biaya Operasional Muhammadiyah Surakarta.
Pendapatan Operasional (BOPO), Non Surakarta.
Performing Financing (NPF) dan Antonio, M Syafi`I. 2003. Bank Syariah
Financing to Debt Ratio (FDR) pada Dari Teori ke Praktek. PT
Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Rajawali Press. Jakarta.
Syariah dan Bank Mega Syariah tidak Antonio, Muhammad Syafi`i. 2011.
terdapat perbedaan. Hal ini dikarenakan Bank Syariah dari Teori ke
standar dari probabilitas > 0.05. Praktik. Gema Insani Pers. Jakarta.
Sedangkan Pembiayaan Murababa Dendawijaya, Lukman., 2005.
Varibel Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Manajemen Perbankan. Ghalia
Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Indonesia. Bogor.
Syariah dan Bank Mega Syariah terdapat Dendawijaya, Lukman. 2009.
perbedaan. Hal ini dikarenakan standar Manajemen Perbankan. Ghali
dari probabilitas dari ketiga Bank Indonesia. Jakarta.
tersebut < 0.05. Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam:
Analisis Fikih dan Keuangan. PT
KESIMPULAN Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Dari hasil penelitian dan Karim, Adiwarman. 2007. Bank Islam:
pembahasan yang telah diuraikan Analisis Fiqih dan Keuangan. Raja
sebelumnya, maka dapat ditarik Grafindo Persada. Jakarta.
kesimpulan sebagai berikut: Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan.
1. Objek dalam penelitian ini adalah Edisi Revisi. Rajawali Pers.
Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Jakarta.
Syariah dan Bank Mega Syariah. Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga
2. Pembiayaan Murabaha Variabel Keuangan Lainnya. Rajawali Pers.
Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Bank Jakarta.
Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah Latifatul, Mufidah. 2012. Analisis
dan Bank Mega Syariah terdapat Variabel-variabel yang
perbedaan. Sedangkan Pembiayaan mempengaruhi Pembiayaan
Murabaha variabel Biaya Operasional Murabahah pada Bank Umum
Pendapatan Operasional (BOPO), Syariah. Tidak diterbitkan. FSH
Non Performing Financing (NPF) dan UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.
Financing to Debt Ratio (FDR) tidak Lifstin, Wardiantika. 2012. Pengaruh
terdapat perbedaan. DPK, CAR, NPF dan SWBI
Terhadap Pembiayaan Murabahah
DAFTAR PUSTAKA
pada Bank Umum Syariah. Tidak
Arifin, Z. 2002. Dasar-Dasar
diterbitkan. FE Universitas Negeri
Manajemen Bank Syariah. Pustaka
Al-Vabeth. Yoyakarta. Surabaya. Surabaya.
Muhammad. 2005. Manajemen Bank
Agista, Aristantia Radis. 2015. Analisis
Syariah. UPP AMP YKPN.
Pengaruh DPK, CAR, NPF, dan
Yogyakarta.
ROA Terhadap Pembiayaan di

35
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (1) : 23 - 36

Muhammad. 2008. Teknik Perhitungan


Bagi Hasil dan Profit Margin pada
Bank Syariah. UII Press.
Yogyakarta.
Muklis, F. 2016. Struktur Kepemiliki,
Ukuran Perusahaan dan Leverage,
Al-Masraf: Jurnal Lembaga
Keuangan dan Perbankan, 1
(2):245-255.
Muntoha, Ihsan. 2011. Pengaruh GDP,
Inflasi dan Kebijakan Jenis
Pembiayaan terhadap Rasio NPF.
Tidak diterbitkan. FE UNDIP.
Semarang.
Perwataatmadja, Karnaen dan Syafi`i
Antonio. 1999. Apa dan
Bagaimana Bank Islam, cet ke-3.
Dana Bhakti Wakaf. Yogyakarta.
Perwataatmadja, Karnaen A. 1999.
Sistem Keuangan Islam. dalam
majalah Pengembangan Perbankan
Edisi No.75. Jakarta.
Rifai, Veithzal., 2007. Bank and
Financial Institute Management.
PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sagita, Maharani Devi. 2010. Analaisis
Pengaruh CAR. NPF dan DPK
Terhadap Penyaluran Pembiayaan
(Studi Pada Bank Muamalat
Indonesia Periode 2001-2009).
Tidak diterbitkan. Universitas
Diponegoro. Semarang.

36

Anda mungkin juga menyukai