Anda di halaman 1dari 26

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat Masyarakat Muslim

Menabung di Bank Syariah

(Studi Kasus di Kelurahan Kelapa Dua-Tangerang)

Dr. Sunardi, S.E, M.Si / Fety Aniarsih, SE.Sy

Abstrak

Bank syariah adalah suatu system perbankan yang dikembangkan


berdasarkan prinsip syariah. Adanya perbankan syariah di
Indonesia merupakan suatu wujud penerapan ekonomi Islam yang
tentu dibutuhkan oleh masyarakat muslim dalam hal keperluan
jasa perbankan. Namun demikian, masih terdapat kendala yang
menghambat mereka untuk berpaling kepada bank syariah ini.
Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor-
faktor yang memengaruhi masyarakat muslim menabung di bank
syariah dan dibatasi pada bank syariah kota Tangerang. Penyebab
minat menabung ditinjau dengan melihat tanggapan responden
mengenai alasan menabung dan selanjutnya menjadi nasabah
Bank Syariah. Variabel dari pengaruh faktor-faktor kualitas
layanan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tangible,
reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan promotion.
Alat analisa yang digunakan adalah analisa regresi linear berganda
dan untuk pengujian statistic digunakan model regresi linear
berganda atas data yang tersedia bagi variabel dependen dan
variabel independen.

Kata kunci; Minat, Masyarakat Muslim, ServQual, Promosi

Pendahuluan hartanya secara aman.


Hampir di semua negara – Sebagaimana fungsinya, ia
untuk tidak mengatakan di semua menjadi sebuah badan usaha yang
negara-, lembaga perbankan menghimpun dana dalam bentuk
merupakan inti dari sistem simpanan dan menyalurkannya
keuangan. Ia menjadi tempat bagi dalam bentuk kredit dan atau
semua kalangan untuk menyimpan bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat. kecil, namun data tersebut
Indonesia, dalam hal ini sesuai menunjukkan bahwa perbankan
dengan Pasal 5 Ayat (1) UU syariah mengalami kenaikan dari
Perbankan No. 10 Tahun 1998 tahun ke tahunnya.
mengenal 2 bentuk bank, Bank
Umum dan Bank Perkreditan Potensi kenaikan pada
Rakyat. Kedua bentuk bank perbankan syariah itu –idealnya-
tersebut dijalankan secara berbanding lurus dengan jumlah
konvensional dan prinsip syariah. penduduk Indonesia yang
mayoritas Muslim. Namun begitu,
Jumlah bank yang tidak menutup adanya kendala
melakukan kegiatan usaha yang musti dihadapi dalam rangka
berdasarkan prinsip syariah pada pengembangan perbankan syariah.
2013 bertambah seiring dengan Subardjo dalam Antonio (1999)
beroperasinya sejumlah bank mengemukakan 4 kendala yang
syariah baru. Berdasarkan data dihadapi perbankan syariah yaitu
pada Juli 2013, jumlah bank pertama; pemahaman masyarakat
syariah adalah sebelas (11) dengan yang belum tepat terhadap kegiatan
1882 kantor, Unit Usaha Syariah operasional Bank Syariah. Kedua;
24 dengan 550 kantor, dan BPR peraturan perbankan yang berlaku
Syariah ada 160 dengan 398 belum sepenuhnya
kantor. Sementara itu, jumlah mengakomodasi operasional Bank
nasabah sekitar 12 juta (SPS, Juli Syariah. Ketiga; jaringan kantor
2013: 1). Sedangkan bila Bank Syariah yang belum luas, dan
dibandingkan dengan aset keempat; SDM yang memiliki
perbankan nasional (September keahlian dalam Bank Syariah
2011), aset perbankan syariah masih sedikit. Untuk mengatasi
hanya 3,799% saja. Hal tersebut kendala-kendala tersebut,
naik pada 2012, jika aset diperlukan upaya peningkatan
pembiayaan syariah pada 2011 pemahaman masyarakat mengenai
mencapai Rp.4,295 triliun maka produk, mekanisme, sistem, dan
menjadi 22,66 triliun, meningkat seluk beluk perbankan syariah.
sekitar 427,68%. Walaupun Sebab tidak dapat dipungkiri
memang jika dibandingkan dengan bahwa jaringan perbankan syariah
aset pembiayaan konvensional, akan tergantung pada besarnya
hanya sebesar 6,63%nya saja. demand atau permintaan
Perbandingan di atas telihat sangat

54
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
masyarakat terhadap sistem Jika dilihat lebih lanjut, DSN MUI
perbankan ini. terlebih dahulu mengeluarkan
fatwa haram atas bank (institusi
Faktanya, sebagai penduduk atau lembaga) konvensional (2001)
muslim terbesar di dunia, baru kemudian pada tahun 2004
perbankan syariah di Indonesia DSN MUI mengeluarkan fatwa
hanya men-share terhadap haram atas bunga bank. Sementara
perbankan nasional sebesar 3% ini yang dipahami oleh mayoritas
saja. Bank konvensional dengan masyarakat hanya pada bunga bank
sistem ribawinya masih menjadi saja yang haram. Atas dasar itulah,
idola masyarakat, termasuk kemudian penelitian tentang faktor
muslimin. Bank syariah yang hadir yang memengaruhi minat
dengan sistem anti-riba tidak masyarakat Muslim menabung di
segera menjadi pilihan utama bank syariah ini laik untuk
masyarakat muslim di Indonesia. dilanjutkan.
(Dwiono, 2013: 27) DSN MUI
pada 2001 mengeluarkan fatwa Penelitian ini berjenis
No.20/DSN-MUI/IV/2001 tentang deskriptik analitik dengan
Pelaksanaan Investasi untuk pendekatan kuantitatif. Data
Reksadana Syariah. Pada Bab IV diperoleh dari masyarakat muslim
tentang Pemilihan dan di lingkungan Kelapa Dua dan
Pelaksanaan, Pasal 8 tentang Jenis Islamic Village, Tangerang.
Usaha Emiten, Ayat 2 Sub b Metode pengumpulan data yang
berbunyi; “Jenis kegiatan usaha digunakan meliputi angket
yang bertentangan dengan syariah (kuisioner) dan dokumentasi.
adalah sebagai berikut.
Bank Syariah Vs Bank
1. Usaha perjudian dan Konvensional
permainan yang tergolong Bank syariah oleh Antonio
judi atau perdagangan dan Purwaatmaja (1992)
yang dilarang. dibedakan menjadi dua, pertama;
2. Usaha lembaga keuangan Bank Islam, yaitu bank yang
konvensional (robawi), beroperasi sesuai dengan prinsip-
termasuk Perbankan dan prinsip syariah Islam dan bank
Asuransi Konvensional. yang tata cara beroperasinya
3. Dan seterusnya. mengacu kepada ketentuan
Alquran dan hadis. Kedua; bank

55
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
yang beroperasi dengan prinsip senada dikemukakan oleh
syariah Islam adalah bank yang Muttaqin (2008: 14) yaitu lembaga
dalam beroperasinya mengikuti keuangan yang usaha pokoknya
ketentuan syariah Islam. Tata cara memberikan pembiayaan dan jasa-
yang dilakukan yaitu menjauhi jasa lain dalam lalu lintas
praktik-praktik yang pembayaran serta peredaran uang
dikhawatirkan mengandung unsur- yang beroperasi disesuaikan
unsur riba dan selanjutnya dengan prinsip-prinsip syariah.
memakai kegiatan investasi atas Intinya bahwa operasional bank
dasar bagi hasil dan pembiayaan syariah menjadikan nasabah
perdagangan. sebagai mitra dan saling berbagi
hasil sesuai dengan kesepakatan
Bank Indonesia (BI) awal.
mendefinisikan bank syariah
sebagai intermediasi dan penyedia Machmud dan Rukmana
jasa keuangan yang bekerja (2010: 10-11) menjelaskan
berdasarkan etika dan sistem nilai persamaan bank syariah dan bank
Islam, khususnya yang bebas dari konvensional sebagai berikut. 1)
bunga, dari kegiatan spekulatif Teknis penerimaan uang, 2)
yang nonproduktif seperti Mekanisme transfer, 3 Teknologi
perjudian, dari hal-hal yang tidak komputer yang digunakan.
jelas dan meragukan, berprinsip Sementara itu, Antonio (2009: 34)
keadilan, dan hanya membiayai menjelaskan perbedaan kedua
kegiatan usaha yang halal. Hal bank tersebut. Lihat tabel berikut.

Bank Syariah Bank Konvensional


Melakukan investasi yang halal Investasi halal dan haram
Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual Memakai perangkat bunga
beli, dan sewa
Profit dan falah oriented Profit oriented
Hubungan bank dan nasabah adalah Hubungan bank dan nasabah adalah
kemitraan debitur-kreditur
Penghimpunan dan penyaluran dana Tidak terdapat dewan sejenis
harus sesuai dengan fatwa DPS

56
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
Sedangkan perbedaan bunga dengan bagi hasil menurut Ascarya (PPSK
BI, 2005: 6) adalah sebagai berikut.

Bunga Bagi Hasil


Penentuan bunga dibuat ketika akad, Penentuan besarnya rasio bagi hasil
tanpa berpedoman pada untung rugi dibuat ketika akad dengan
pedoman pada kemungkinan
untung rugi
Besarnya presentase berdasarkan Besarnya rasio bagi hasil
pada jumlah uang (nominal/modal) berdasarkan pada jumlah
yang dipinjamkan keuntungan yang diperoleh
Bunga dapat mengambang atau Rasio bagi hasil tetap tidak berubah
variabel dan besarnya naik turun selama akad masih berlaku, kecuali
sesuai dengan naik turunnya bunga diubah atas kesepakatan bersama
patokan atau kondisi ekonomi
Pembayaran bungan tetap seperti Bagi hasil tergantung pada
yang dijanjikan, tanpa pertimbangan keuntungan proyek yang
apakah proyek yang dijalankan oleh dijalankan. Bila usaha merugi,
pihak nasabah untung atau rugi kerugian akan ditanggung bersama
Jumlah pembayaran bunga tidak Jumlah pembagian laba meningkat
meningkat sekalipun jumlah sesuai dengan peningkatan
keuntungan berlipat ganda keuntungan
Eksistensi bunga diragukan (kalau Tidak ada yang meragukan
tidak dikecam) oleh semua agama keabsahan keuntungan bagi hasil

Selanjutnya menurut b. Lebih kreatif dalam


Wibowo dan Untung (2005: 45-47) menciptakan produk-
bank konvensional mempunyai produk dengan metode
keunggulan dan kelemahan. yang telah teruji dan
berpengalaman, sehingga
1. Keunggulan Bank lebih mengetahui
Konvensional permainan pasar perbankan
a. Metode bunga telah lama dan mencari celah-celah
dikenal oleh masyarakat, baru dalam mengupayakan
menjadikan bank ekspansinya.
konvensional lebih mudah c. Nasabah penyimpan dana
menarik nasabah yang telah terbiasa dengan
menyimpan dana sehingga metode bunga cenderung
lebih mudah mendapatkan memilih bank konvensional
modal.

57
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
dari pada beralih ke metode mempunyai kelemahan dan
bagi hasi yang masih baru. kelebihan sebagai berikut.
d. Dengan banyaknya bank-
bank konvensional, 1. Kelebihan Bank Syariah
persaingan antar bank lebih a. Mekanisme bank syariah
menggairahkan yang dapat didasarkan pada prinsip
memacu manajemen untuk efisiensi, keadilan, dan
bekerja lebih baik. kebersamaan.
e. Dukungan peraturan b. Tidak mudah dipengaruhi
perundang-undangan dan gejolak moneter.
kebijakan pemerintah yang c. Lebih mandiri dalam
lebih mapan, sehingga bank penentuan kebijakan bagi
dapat bergerak lebih pasti. hasilnya.
2. Kelemahan Bank d. Relatif lebih mudah
Konvensional merespon kebijakan
a. Faktor manajemen, yang pemerintah.
ditandai oleh inkonsistensi e. Terhindar dari praktik
penyaluran kredit campur money laundry
tangan pemilik yang 2. Kelemahan Bank Syariah
berlebihan dan manajer a. Terlalu berprasangka baik
yang tidak profesional kepada nasabah dan
b. Kredit bermasalah, sebab berasumsi bahwa semua
prosedur pemberian kredit orang terlihat jujur dan
tidak dipatuhi dan dapat dipercaya.
penumpukan pemberian b. Metode bagi hasil
kredit pada grup sendiri dan memerlukan perhitungan
kalangan tertentu rumit, sehingga resiko
c. Praktik curang, seperti bank salah hitung lebih besar
dalam bank dan transaksi dari pada bank
fiktif konvensional.
d. Praktik spekulasi yang c. Kekeliruan penilaian
terlalu ambisius dan tanpa proyek berakibat lebih
perhitungan. besar dari pada bank
konvensional.
Sama dengan bank d. Produk-produk bank
konvensional, bank syariah juga syariah belum bisa
mengakomodasi

58
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
kebutuhan masyarakat dan investor, 3) jasa perbankan, dan 4)
kurang kompetitif, karena sosial.
manajemen bank syariah
cenderung mengadopsi Setelah mengetahui bank
produk perbankan syariah, hal selanjutnya yang perlu
konvensional yang menjadi perhatian adalah terkait
disyariahkan, dengan kontroversi bunga bank dan riba.
variasi produk yang Wibowo dan Untung (2005: 2-7)
terbatas. menyebutkan beberapa pendapat
e. Pemahaman masyarakat terkait bunga bank, pertama;
yang kurang tepat terhadap alasan yang mendukung penerapan
kegiatan operasional bank bunga bank. a) bunga atas
syariah. pinjaman adalah hal wajar, bahkan
sudah seharusnya ada. Debitor
Bank syariah didirikan untuk yang meminjamkan uang akan
tujuan-tujuan sebagai berikut kehilangan kesempatan untuk
(Wibowo dan Untung, 2005: 37). memperoleh keuntungan dan
1) Menyediakan lembaga menanggung resiko kerugian
keuangan perbankan sebagai karena perbuatan debitor dan
sarana meningkatkan kualitas keterlambatan pelunasan bahkan
kehidupan sosial ekonomi risiko kehilangan uang. b) uang
masyarakat. 2) Meningkatkan adalah komoditi sehingga dapat
partisipasi masyarakat dalam disewakan, c) Adam Smith
proses pembangunan. 3) menyatakan bahwa bunga bank
Membentuk masyarakat agar sebagai alat tukar, sehingga wajar
berfikir secara ekonomis dan jika tambahan uang yang beredar
berperilaku bisnis untuk dalam masyarakat berbanding
meningkatkan kualitas hidupnya. lurus dengan tingkat harga
Dan 4) berusaha bahwa metode keseluruhan. d) dapat dibenarkan
bagi hasil dapat beroperasi, sebab dalam perekonomian sering
tumbuh, dan berkembang melebihi terjadi inflasi yang menyebabkan
bank-bank dengan metode lain. penurunan nilai uang, dan e) time
Sementara itu, menurut Wiroso preference of money theory yaitu
(2009: 81-87), fungsi dan peran bahwa jumlah uang pada masa kini
bank syariah adalah sebagai mempunyai nilai yang lebih tinggi
berikut. 1) manager investasi, 2) dari jumlah yang sama pada suatu
masa nanti.

59
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
Kedua; sementara alasan 1. Majelis Tarjih
penolak bunga sebagaimana Muhammadiyah di
diungkap Antonio (2009: 44-45) Sidoarjo pada 1968
adalah sebagai berikut. a) Menurut memutuskan bahwa; a) riba
Plato, bunga menyebabkan hukumnya haram dengan
perpecahan dan perasaan tidak dalil sarih dari Alquran dan
puas dalam masyarakat dan bunga hadis. b) bank dengan
merupakan alat orang kaya untuk sistem bunga hukumnya
mengeksploitasi orang miskin. b) haram, sedangkan tanpa
menurut Aristoteles, uang bukan riba hukumnya halal, c)
alat untuk menghasilkan tambahan bunga bank yang diberikan
melalui bunga. Bunga sebagai oleh bank-bank negara
uang yang berasal dari uang yang kepada para nasabahnya
keberadaannya dari sesuatu yang yang selama ini berlaku
belum pasti terjadi. Bunga termasuk perkara
membuat orang tergoda untuk musytabihat.
mengejar keuntungan dan 2. Lajnah Bahsul Masa’il
menumpuk kekayaan sehingga Nahdatul Ulama mencapai
uang menjadi tidak produktif dan kesepakatan bahwa dalam
hanya menimbulkan kesenjangan kenyataannya memang
antara yang kaya dan yang miskin. para penafsir Alquran
c) metode bungan melanggar berbeda pendapat
keadilan atau kewajaran bisnis, mengenai bunga bank yaitu
infleksibelitas metode bungan sebagai berikut. a) bunga
menyebabkan kebangkrutan, dan bank sama dengan riba
d) keberadaan bunga atas modal secara mutlak, b) bunga
menyebabkan terjadinya bank tidak sama dengan
penumpukan kekayaan pada riba, dan c) bunga bank
golongan tertentu dan proses hukumnya syubhat.
pemiskinan pada golongan yang 3. Majelis Ulama Indonesia
lain. (MUI) memfatwakan
sebagai berikut. a) alasan
Masih dalam Antonio (2009: pendapat yang
60-63), ia menyebutkan pandangan mengharamkan bunga
ulama tentang bunga bank sebagai karena terdapat unsur-
berikut. unsur riba yaitu; 1) unsur

60
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
tambahan pembayaran atas mukallaf sehingga tidak terkena
modal yang dipinjamkan. khitab ayat dan hadis riba.
2) tambahan tersebut tanpa
‘iwadh atau muqabil Dengan demikian dapat
(risiko), hanya karena dikatakan bahwa sampai
tenggang waktu kapanpun, diskursus bunga bank
pembayaran kembali. 3) dianggap atau tidak dianggap
tambahan itu sebagai riba akan tetap dan terus
diisyarakatkan dalam akad, hangat untuk diperbincangkan.
dan 4) dapat menimbulkan Selanjutnya, hal yang perlu
adanya unsur pemerasan. b) menjadi bahasan dalam tulisan ini
alasan pendapat yang adalah mengenai minat dan segala
menghalalkan; 1) adanya yang berhubungan dengannya.
asas sukarela antara kedua Minat, Masyarakat, dan Bank
belah pihak, 2) tidak Syariah
adanya unsur pemaksaan, Kamus Besar Bahasa
dan 3) mengandung Indonesia (KBBI) sebagaimana
manfaat untuk dikutip oleh Moeliono (1999: 225)
kemaslahatan umum. memaknai minat sebagai sebuah
Selain itu, menurut Antonio kecenderungan hati yang tinggi
(2009: 54), meskipun dalil sarih terhadap suatu gairah atau
telah menyatakan bahwa bunga keinginan. Sementara itu,
bank atau riba hukumnya haram Muhaimin (1994: 4) memaknainya
namun masih saja ada beberapa sebagai kecenderungan seseorang
golongan yang mencoba mencari untuk menentukan pilihan aktifitas
pembenaran atas kehalalan riba dan tergantung dari kondisi
tersebut. Adalah Raharjo (1998) individu sehingga bersifat labil.
dan (Hossen: 1990), menyebutkan Hal senada juga diungkapkan oleh
bahwa dalam keadaan darurat, Poerwadarminta (2006: 769).
bunga bank menjadi halal, hanya Sedangkan secara istilah, minat
bunga bank yang berlipat ganda dimaknai sebagai perangkat mental
saja yang dilarang sedangkan suku yang terdiri dari suatu campuran
bunga yang “wajar” dan tidak dari perasaan, harapan, pendirian,
mendzalimi maka diperkenankan, prasangka, atau kecenderungan
dan bahwa bank, sebagai lembaga lain yang mengarahkan individu
tidak masuk ke dalam kategori kepada suatu pilihan tertentu tanpa

61
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
ada suatu paksaan dari pihak lain. dan menyifatinya dengan al-mala’,
(Mappiare, 1997: 62, Shaleh dan al-mustakbirūn, al-mustadh’afūn,
Muhbib, 2004: 263, Sudarsono, dan sebagainya. Karena fungsinya
1993: 156, Muhbin Syah, 1999: sebagai pendorong lahirnya
136, dan Slameto, 2010: 180) perubahan positif dalam
masyarakat, Alquran disebut
Minat tidak berdiri sendiri sebagai kitab hukum
melainkan erat kaitannya dengan kemasyarakatan. Islam mengatur
faktor intern maupun ekstern. kehidupan masyarakat sedemikian
Faktor intern yang memengaruhi rupa agar mereka tidak saja saleh
minat di antaranya umur, berat secara horisontal namun juga
badan, jenis kelamin, pengalaman vertikal (hablun min Allāh wa
dan sebagainya, sedangkan faktor hablun min al-nās). Yang
eksternnya di antaranya demikian itu disebut sebagai
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat muslim, yaitu
sebagainya. Crow, sebagaimana sekelompok manusia yang hidup
kutip Saleh (2004: 265-267) sesuai dengan ketentuan-ketentuan
mengemukakan tiga faktor yang Allah dan rasul-Nya (Alquran dan
memunculkan minat, pertama; hadis/sunnah).
dorongan dari dalam individu.
Contohnya dorongan untuk makan Muslim berarti orang Islam
akan membangkitkan minat untuk yaitu orang yang selamat. Islam
bekerja atau mencari penghasilan. berasal dari kata aslama-yuslimu-
Kedua; motif sosial, misalnya islāman yang berarti kepasrahan
dorongan untuk mendapat total, dan seakar kata dengan
penghargaan dari lingkungan salāmah atau selamat. Dengan
tempat tinggal membangkitkan demikian muslim adalah orang
minat untuk berkreasi. Ketiga; yang berserah diri kepada Allah
emosional. Keinginan atas sesuatu sehingga ia selamat dunia dan
membangkitkan minat untuk akhirat. Ajaran orang Islam adalah
bertindak. ajaran yang paling sempurna sesuai
dengan firman Allah dalam Surah
Individu-individu yang al-Mā’idah (5): 3.
berkelompok akan membentuk
sebuah masyarakat. Alquran Salah satu ciri orang Islam
menyebut masyarakat dengan adalah selalu berbuat yang terbaik
qawm, ummah, syu’ūb, dan qabā’il untuk hari ini dan mempersiapkan

62
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
hari esok (besok, minggu depan, kinerja atau hasil (Usmara, 2003:
bulan depan, tahun depan, maupun 231). Sedangkan Tjiptono (2006:
esok dalam arti akhirat). Allah 59) mendefinisikannya sebagai
berfirman “yā ayyuhalladzīna upaya pemenuhan kebutuhan dan
āmanū ittaqū Allāh wa al-tandhur keinginan pelanggan serta
nafsun mā qaddamat lighadd”. Di ketepatan penyampaiannya untuk
antara persiapan yang bisa mengimbangi harapan pelanggan.
dilakukan oleh seorang muslim Dengan demikian ada dua hal yang
adalah menabung, baik uang mejadi kunci, yaitu expected
maupun amal. Menabung termasuk service dan perceived serviced atau
pilar pokok dalam kehidupan kualitas yang diharapakan dan
muslim (Antonio, 2009: 153-154). kualitas yang dirasakan. Keduanya
Oleh karena itu, pilihan utama berbanding lurus, artinya jika
seorang muslim dalam menabung harapan sesuai kenyataan maka
adalah melalui bank syariah. kualitas baik, sedangkan harapan
tidak sesuai yang dirasakan maka
Sebagai telah disebut di kualitas buruk.
awal, bahwa ketertarikan
seseorang atas sesuatu tergantung Kualitas yang dimaksud
pada 2 hal, faktor intern dan harus dimulai dari kebutuhan
ekstern. Maka agar pembahasan pelanggan dan berakhir pada
dalam tulisan ini menjadi lebih persepsi pelanggan. Pelanggan
terarah, penulis membatasi hanya dalam hal ini mempunyai peranan
pada faktor ekstern dan dibatasi inti, sedangkan penyedia jasa
lagi hanya pada kualitas pelayanan hanya mampu berusaha
(service quality) dan promosi. memberikan pemenuhan
Kedua faktor tersebut kemudian kebutuhan tersebut. Kualitas
telah atau tidak berpengaruh pelayanan, menurut Tandjung
terhadap minat masyarakat muslim (2004: 109-112) tergantung dari
terhadap bank syariah. beberapa elemen sebagai berikut.

Kualitas, salah satu faktor a. Keandalan (reability). Elemen


yang menjadi concern dalam pertama ini menurut Tjiptono
tulisan ini, adalah suatu pernyataan (2006: 70) merupakan
tentang sikap dan hubungan yang kemampuan memberikan
dihasilkan dari perbandingan pelayanan yang dijanjikan
antara ekspektasi (harapan) dengan

63
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
dengan segera, akurat, dan hubungan, komunikasi yang
memuaskan. baik, perhatian pribadi, dan
b. Daya tanggap memahami kebutuhan
(responsiveness). Masih konsumen. (Tjiptono, 2006:
menurut Tjiptono (2006: 70), 70). Sementara Parasuraman
responsif merupakan et.al sebagaimana dikutip
keinginan para penyedia jasa Muluk (2008: 24) memaknai
untuk segera memberi bantuan empati sebagai pemahaman
para konsumen dan karyawan terhadap kebutuhan
memberikan pelayanan yang pelanggan serta perhatian
dibutuhkan dengan tanggap. yang diberikan oleh karyawan.
c. Jaminan (assurance). Tjiptono Empati mempunyai tiga
(2006: 70) sekali lagi dimensi, pertama; acces,
memberikan pengertian bahwa communication, dan
jaminan mencakup understanding customer.
pengetahuan, kemampuan, e. Bukti fisik (tangibel), meliputi
kesopanan, dan sifat dapat penampilan fasilitas fisik,
dipercaya yang dimiliki para perlengkapan, pegawai, dan
staff, bebas dari bahaya, risiko, sarana komunikasi.
atau keragu-raguan. Muluk
(2008: 24) mengutip pendapat Selain kualitas, promosi juga
Parasuraman et.al, memaknai menjadi perhatian utama dalam
jaminan sebagai pemahaman tulisan ini. Promosi diartikan
dan sikap sopan dari karyawan sebagai kegiatan yang ditujukan
dikaitkan dengan kemampuan untuk memengaruhi konsumen
mereka dalam memberikan agar mereka dapat mengenal
keyakinan kepada pelanggan produk yang ditawarkan oleh
bahwa pihaknya mampu perusahaan, menyenangi, lalu
memberikan pelayanan membeli produk tersebut.
dengan sebaik-baiknya. (Gitosudarmo, 1997: 237)
Jaminan sendiri mempunyai Sedangkan Kasmir (2005: 175)
empat dimensi, pertama; mengartikannya dengan sarana
competence, credibility, yang paling ampuh untuk menarik
courtessy, dan security. dan mempertahankan nasabah.
d. Empati (empathy), merupakan Terkait dengan promosi
kemudahan dalam melakukan dalam muamalah syar’iyyah,

64
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
seorang marketer muslim harus Pembahasan
mempunyai jiwa syariah. Beberapa Sebagaimana disebutkan di
panduan sebagai seorang marketer awal, penelitian ini melibatkan
muslim adalah sebagai berikut. sejumlah responden yaitu
Pertama; teitis (rabbāniyyah), masyarakat muslim yang
yaitu meyakini bahwa hukum bertempat tinggal, bekerja, atau
Tuhan adalah hukum yang paling melakukan kegiatan di Kelurahan
adil, sempurna, dan selaras dengan Kelapa Dua, Tangerang dengan
segala bentuk kebaikan. Hal ini kriteria sebagai berikut.
berlaku pula untuk marketing mix
dalam mendesain, menetapkan Data Responden
harga, dan dalam promosi 1. Jenis Kelamin
(Kartajaya dan Sula, 28) Kedua; Jeni Freque Perc Valid Cumula
etis (akhlāqiyyah) yang merupakan s ncy ent Perc tive
turunan dari sifat rabbāniyyah. Kela ent Percen
Ketiga; humanistis (insāniyyah), min t
Wanit 49 63,6 63,6 63,64
bahwa syariah diciptakan untuk
a 4 4
manusia sehingga derajatnya Pria 28 36,3 36,3 100
terangkat, sifat kemanusiaannya 6 6
terpelihara, dan sifat Total 77 100 100
hayawaniyyahnya terkekang
(Kartajaya dan Sula, 28). 2. Umur
Um Freque Perc Valid Cumula
Promotion mix (bauran ur ncy ent Perc tive
promosi) terdiri dari; iklan, ent Percen
promosi penjualan, hubungan t
17- 26 33,77 33,77 33,77
masyarakat, informasi dari mulut
25
ke mulut, dan surat pemberitahuan Tah
langsung. Dalam promosi, un
beberapa hal yang harus 26- 22 28,57 28,57 62,34
diperhatikan adalah identifikasi 36
Tah
audien target, penentuan tujuan un
promosi, pengembangan pesan 36- 23 28,87 28,87 92,21
yang disampaikan, dan pemilihan 50
bauran promosi (baik personal Tah
maupun nonpersonal) (Lupiyoadi un
dan Hamdani, 73).

65
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
50 6 7,79 7,79 100 5. Pendapatan
Tah Pendapa Frequ Per Vali Cumul
un < tan ency cent d ative
tota 77 100 100 (rupiah Per Perce
l /bulan) cent nt
< 1 Juta 24 31,17 31,17 31,17
3. Pekerjaan 1-3 Juta 29 37,6 37,6 68,83
Pekerj Frequ Perc Valid Cumul 6 6
aan ency ent Perc ative 3-6 Juta 13 16,8 16,8 85,71
ent Perce 8 8
nt 6 Juta 11 14,29 14,29 100
Pegaw 25 32,4 32,4 32,47 Ke atas
ai 7 7 Total 77 100 100
Swasta
PNS 1 1,3 1,3 33,77 6. Nasabah Bank Syariah
Guru/D 19 24,6 24,6 58,44 Nasa Frequ Perc Valid Cumul
osen 8 8 bah ency ent Perc ative
Mahasi 19 24,6 24,6 83,11 Bank ent Percen
swa 8 8 Syari t
Wirasw 3 3,9 3,9 87,01 ah
asta Nasa 39 50,6 50,6 50,65
IRT/Lai 10 12,99 12,99 100 bah 5 5
n-Lain Bukan 38 49,3 49,3 100
Total 77 100 100 Nasa 5 5
bah
4. Pendidikan Total 77 100 100
Pendid Frequ Perc Valid Cumul
ikan ency ent Perc ative 7. Nasabah Bank
ent Perce Konvensional
nt
Nasaba Frequ Perc Vali Cumul
SMP 1 1,3 1,3 1,3
h Bank ency ent d ative
SMU 25 32,4 32,4 33,77 Konven Perc Perce
7 7 sional ent nt
Diplom 12 15,58 15,58 49,35 Nasaba 62 80,5 80,5 80,52
a h 2 2
S1 29 37,6 37,6 87,01 Bukan 15 19,48 19,48 100
6 6 Nasaba
Pasca 10 12,99 12,99 100 h
Sarjan Total 77 100 100
a
Total 77 100 100

66
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
8. Alasan Masih Menjadi butir pertanyaan dengan
Nasabah Bank menggunakan teknik product
Konvensional moment. Kemudian nilai korelasi
Alasan Freq Per Vali Cumu (rhitung) yang telah diperoleh
uenc cen d lative dibandingkan dengan nilai korelasi
y t Per Perce pada tabel (rtabel). Jika rhitung lebih
cen nt
t
besar dari pada rtabel maka ada nilai
Kebutuhan 34 44,1 44,1 44,16 korelasi yang menunjukkan bahwa
/Fasilitas 6 6 alat ukur tersebut valid, begitu juga
Pekerjaan sebaliknya.
Fasilitas 16 20,7 20,7 64,4
ATM-nya 8 8 Hasil analisis membuktikan
Lebih Luas bahwa didapat nilai korelasi antara
ATM/sara 15 19,4 19,4 84,42 skor item dengan skor total. Nilai
nanya 8 8
ini kemudian dibandingkan dengan
lebih
banyak nilai rtabel. Nilai rtabel untuk degree
Lain-lain 5 6,49 6,49 90,91 of freedom (df) = n-k-l. dalam hal
Tidak 7 9,09 9,09 100 ini, n adalah jumlah sampel dan k
Pakai adalah konstruk. Besaran df
Total 77 100 100 kemudian dapat dihitung 77-6-
1=70 dengan α = 0,05% (α = 5%)
9. Pengetahuan
dengan demikian nilai rtabel sebesar
Penget Frequ Perc Vali Cumul
0,235 dengan jumlah total
ahuan ency ent d ative
Bagi Perc Perce keseluruhan sampel sebanyak 77
Hasil ent nt responden dengan menggunakan
Tahu 52 67,5 67,5 67,53 uji 2 sisi. Berdasarkan hasil
3 3 pengolahan data uji validitas
Tidak 25 32,4 32,4 100
variabel independen (X) dan
Tahu 7 7
Total 77 100 100 variabel dependen (Y) diperoleh
hasil rhitung > rtabel = 0,235 dan nilai
signifikan (0,000) yang bernilai
Uji Validitas jauh di bawah 0,05. Dengan
Dilakukan untuk menguji demikian masing-masing butir
validitas masing-masing item pertanyaan dalam angket untuk
pertanyaan dari variabel penelitian. variabel X dan Y dinyatakan valid.
Suatu variabel dikorelasikan Uji Reliabilitas
dengan nilai total masing-masing

67
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
Digunakan untuk Case Processing Summary
mengetahui butir-butir pertanyaan N %
dalam angket penelitian konsisten Valid 77 100.0
ataukah tidak. Suatu variabel Cases Exludeda 0 .0
Total 77 100.0
dikatakan reliabel apabila memiliki
a. Listwise deletion based on all variables in
cronbach alpha lebih besar dari the prodcedure
0,60 (Ghozali, 2005: 41-45)
Reliability Statistics
dengan hasil uji reliabilitas
terhadap variabel adalah sebagai Cronbach’s Cronbach’s N of
berikut. Alpha Alpha Based on Items
Standardized
Items
.922 .938 7

Hasil Uji Reliabilitas


Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corected Squared Cronbach’s
if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
Tangible 148,740 945,116 .687 .516 .917
Reliability 145,130 882,457 .804 .688 .906
Responsiveness 144,039 842,064 .844 .805 .901
Assurance 148,065 922,746 .836 .794 .907
Empathy 135,078 720,020 .856 .780 .905
Promotion 159,688 1031,323 .728 .577 .923
Minat 130,299 740,212 .842 .764 .905

Dari hasil pengujian dependen (Y) adalah reliabel


didapatkan perhitungan koefisien sempurna (alpha > 0.9).
cronbach alpha ketujuh variabel =
lebih dari 0.9, artinya > 0,60.
Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semua item
pertanyaan baik dari variabel Deskriptik Analitik
independen (X) maupun variabel

68
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
Statistik deskripsi dilakukan pada grafik normal probability plot
sebelum melakukan pengujian. tampak data atau titik-titik
Hasilnya adalah sebagai berikut. menyebar di sekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal
Variabel X, Y Mean Std. N atau grafik histogramnya
Deviation
Minat 38.208 7.9544 77
menunjukkan pola distribusi
Tangibel 19.766 4.7404 77 normal maka model regresi
Reliability 23.377 5.3681 77 memenuhi asumsi normalitas atau
Responsiveness 24.468 5.9307 77 mendekati normal. Berdasarkan
Assurance 20.442 4.4382 77 gambar Normal P-P Plot of
Empathy 33.429 8.2628 77
Regression Standardized Residual
Promotion 8.818 2.7565 77
Pengujian Asumsi Klasik diketahui bahwa residual
Uji ini dilakukan sebelum membentuk suatu plot garis lurus
melakukan uji regresi dengan sehingga dapat disimpulkan bahwa
tujuan untuk menghindari residual berdistribusi normal.
munculnya bias dalam analisis data Berdasarkan normal histogram
serta untuk menghindari kesalahan terlihat bahwa membentuk kurva
spesifikasi model regresi yang normal dan sebagian bar atau
digunakan. Ada tiga pengujian, batang berada di bawah kurva dan
pertama; uji normalitas data yang terlihat sebaran data secara umum
bertujuan untuk mengetahui segi membentuk lonceng, sehingg dapat
berdistribusi normal atau tidaknya disimpulkan bahwa variabel
residual data dari model regresi berdistribusi normal.
linear. Model regresi yang baik jika Kedua; Uji Autokorelasi,
residual datanya berdistribusi tidak untuk melihat adanya kondisi antar
normal sehingga data statistik residu dari satu pengamatan yang
menjadi tidak valid atau bias. lain dalam suatu model. Terjadinya
Beberapa cara yang bisa digunakan autokorelasi akan mengakibatkan
yaitu model regresi normal pengaruh secara parsial menjadi
probability plot, uji statistik one- kurang akurat. Dalam hal ini
sampel kolmogorov-smirnov test, digunakan uji DW (durbin watson)
liliefors, dan saphiro wilk. Apabila yang hasilnya sebagai berikut.

Hasil uji DW pada ServQual, Promotion, dan Minat


Model Summaryb
69
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
Change Statistics
Std.
Error of R
R Adjute the Squar F Sig. F Durbin
Mode Squar dR Estimat e Chang Df Df Chang -
l R e Square e Chage e 1 2 e Watson
1 ,874 ,764 ,743 4,0286 ,764 37,716 6 70 ,000 1,786
a

a. Prediktors: (Constant), promotion, tangible, assurance, reliability, empathy, responsiveness


b. Dependent Variabel: minat

Hasil Uji Autokorelasi model pengujian DW pada servQual, promotion, dan


minat
Nilai DW Tabel
Keterangan Nilai DW (d) Analisis Kesimpulan
dL dU
Tidak ada
Model Pengujian 1.786 1.464 1.768 dU < d < 4-dU
autokorelasi

Berdasarkan hasil dan tabel Dengan demikian dapat


di atas, dapat dilihat apabila disimpulkan bahwa pada analisis
menggunakan uji DW maka nilai regresi penelitian ini tidak terdapat
Dwhitung sebesar 2,232. Nilai autokorelasi baik positif maupun
DWhitung kemudian dibandingkan negatif atau sama sekali tidak
dengan nilai DWtabel. Dari terdapat autokorelasi.
perhitungan diketahui n = 70, k’ =
6, dan alpha = 0,05 diperoleh nilai Ketiga; Uji Multikolinieri-
DWtabel (dL) = 1,464 dan dU = tas, digunakan untuk mengetahui
1,768. Nilai DWhitung (d) berada di ada atau tidaknya penyimpangan
antara nilai dU tabel dan nilai 4-dU asumsi klasik multikolinieritas
tabel (dU < d <4-dU). yaitu adanya hubungan linier antar
variabel independen dalam model
Deteksi autokorelasi positif; jika regresi. Jika ada korelasi maka
d > dU (1,786 > 1,768) maka tidak dinamakan multikolinieritas.
terdapat autokorelasi positif. Untuk mendeteksi terdapat
Deteksi autokorelasi negatif; jika tidaknya multikolinieritas
(4-d) > dU (2,214 > 1,768) maka didasarkan pada nilai VIF
tidak terdapat autokorelasi negatif. (variance inflation faktor) dan
tolerance dengan kriteria

70
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
pengambilan keputusan; atas 0,10 (10%). Hasilnya adalah
mempunyai nilai VIF di bawah sebagai berikut.
angka 10 dan angka toleransi di

Coefficientsa

Standa
Unstandardized rdized 95% Confidence
Correlation Collinearity Statistics
coefficient coeffic Interval for B
ient
Std. Lower Upper Zero
Model B Error Beta t Sig. Bound Bound Order Partial Part Tolerance VIF
1
(Constan 6.441 2.413 2.670 .009 1.629 11.253
t)
Tangible .134 .139 .080 .964 .338 -.143 .412 .608 .114 .056 .491 2.039
Reliabilit
.568 .138 .383 4.104 .000 .292 .844 .782 .440 .238 .387 2.583
y
Responsi
-.071 .176 -.053 -.404 .688 -.423 .280 .697 -.048 -.023 .195 5.116
veness
Assuranc
.008 .230 .004 .034 .973 -.450 .466 .696 .004 .002 .206 4.863
e
Empathy .375 .110 .390 3.402 .001 .155 .595 .801 .377 .198 .257 3.892
Promotio
.552 .249 .191 2.215 .030 .055 1.049 .717 .256 .129 .452 2.211
n
a. Dependent Variable: minat

Hasil perhitungan di atas nilai toleransi lebih dari 0,10.


memperlihatkan bahwa nilai VIF Dengan demikian tidak terjadi
untuk variabel SerQual, gejala multikolinieritas antar
Promotion, dan Minat berada pada variabel bebas dalam model regresi
kisaran variabel: Tangiable = karena tidak terjadi kolinieritas
2.039, Reliability = 2.583, yang tinggi antar varibael bebas
Responsiveness = 5.116, dalam persamaan regresi yang
Assurance = 4.863, Emphaty = diperoleh.
3.892, dan Promotion = 2.211.
Nilai ini berarti kurang dari 10 dan Keempat; Uji Heteroskedasi-
dapat pula berdasarkan tabel hasil tas, bertujuan untuk mengetahui
uji reliabilitas di atas perhitungan ada atau tidaknya penyimpangan
asumsi klasik heteroskedasitas

71
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
yaitu model regresi terjadi tidak teratur dan tidak membentuk
ketidaksamaan varian dari residual pola tertentu maka tidak terjadi
satu pengamatan ke pengamatan problem heteroskedasitas. Hasil uji
yang lain. Heteroskedasitas diuji heteroskedasitas berdasarkan
dengan menggunakan uji koefisien Scatter plot menunjukkan bahwa
korelasi rank spearman yaitu titik-titik menyebar dan tidak
mengorelasikan antara absolute membentuk pola tertentu, dengan
residual hasil regresi dengan semua demikian tidak terjadi
variabel bebas. Bila signifikansi heteroskedasitas dan data
hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 penelitian ini bersifat homogen.
maka persamaan regresi tersebut
mengandung heteroskedasitas dan Analisis Regresi Berganda
sebaliknya. Model persamaan regresi
linear berganda adalah sebagai
Aturan yang dipakai adalah berikut. Pengaruh Tangible,
sebagai berikut. Pertama; jika Reliability, Responsiveness,
penyebaran data pada scatter plot Assurance, Empathy, dan
teratur dan membentuk pola Promotion terhadap Minat.
tertentu (naik turun, mengelompok
Y = α + βX1 + βX2 + βX3 + βX4 + βX5 +
menjadi satu) maka terjadi problem βX6 + ε
heteroskedasitas. Kedua; jika
penyebaran data pada scatter plot Hasilnya adalah sebagai berikut.

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized coefficient 95% Confidence Interval for B
d coefficient
Model B Std. Error Beta T Sig. Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) 6.441 2.413 2.670 .009 1.629 11.253
Tangible .134 .139 .080 .964 .338 -.143 .412
Reliability .568 .138 .383 4.104 .000 .292 .844
Responsiveness -.071 .176 -.053 -.404 .688 -.423 .280
Assurance .008 .230 .004 .034 .973 -.450 .466
Empathy .375 .110 .390 3.402 .001 .155 .595
Promotion .552 .249 .191 2.215 .030 .055 1.049
a. Dependent Variable: Minat

Y = α + βX1 + βX2 + βX3 + βX4 + βX5 + Y = 6.441 + 0.134X1 + 0.568X2 - 0.071X3


βX6 + ε maka; +

72
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
0.008X4 + 0.375X5 + 0.552X6 5. Tambahan satu variabel
Empathy maka minatnya
Dengan demikian dapat diketahui
bertambah sebesar 0,375.
bahwa nilai kontanta murni adalah
6. Tambahan satu variabel
6,441, namun jika ada tambahan
Promotion maka minatnya
maka ketentuannya sebagai
bertambah sebesar 0,552.
berikut.
Pengujian Hipotesis
1. Tambahan satu variabel
Sebuah pengujian yang
Tangible maka minatnya
digunakan untuk menguji hipotesis
bertambah sebesar 0,134.
statistik yang dikemukakan dalam
2. Tambahan satu variabel
bab sebelumnya. Adapun hipotesis
Reliability maka minatnya
statistik yang dikemukakan dalam
bertambah sebesar 0,568.
pengujian ini adalah Tangible (X1),
3. Tambahan satu variabel
Reliability (X2), Responsiveness
Responsiveness maka
(X3), Assurance (X4), Empathy
minatnya berkurang
(X5), dan Promotion (X6)
sebesar 0,071.
berpengaruh secara individu
4. Tambahan satu variabel
maupun secara bersama-sama.
Assurance maka minatnya
Pertama; uji t (pengujian parsial)
bertambah sebesar 0,008.
pada variabel ServQual,
Promotion, dan Minat.

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized coefficient 95% Confidence Interval for B
d coefficient
Model B Std. Error Beta T Sig. Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) 6.441 2.413 2.670 .009 1.629 11.253
Tangible .134 .139 .080 .964 .338 -.143 .412
Reliability .568 .138 .383 4.104 .000 .292 .844
Responsiveness -.071 .176 -.053 -.404 .688 -.423 .280
Assurance .008 .230 .004 .034 .973 -.450 .466
Empathy .375 .110 .390 3.402 .001 .155 .595
Promotion .552 .249 .191 2.215 .030 .055 1.049
a. Dependent Variable: Minat
1. Variabel Tangibel (X1), p-
Variabel thitung ttabel Keputusan
value
hasilnya adalah sebagai H1 ditolak
Tangibel
berikut. 0.964 1.667 0.338 tidak
(X1)
signifikan

73
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
Tabel tersebut menunjukkan antaraa variabel Reliability dengan
bahwa nilai thitung = 0.964 dengan p- minat masyarakat muslim
value 0.338 sedangkan ttabel sebesar menabung di Bank Syariah
1.667. Hal ini berarti 0.338 > 0.05 Tangerang.
tidak signifikan dan nilai thitung
lebih kecil dari pada ttabel = 0.964 < 3. Variabel Responsiveness (X3)
1.667. Dengan demikian dapat p-
thitun Keputus
diambil kesimpulan bahwa Variabel ttabel valu
g an
variabel X1 pada level 95% (α = e
H2
5%) dan df = 70, H0 diterima dan - ditolak
Responsiven 1.66 0.66
H1 ditolak. Hasil uji individu ini 0.40 Tidak
ess (X3) 7 8
membuktikan bahwa secara parsial 4 Signifika
n
tidak ada hubungan atau pengaruh Tabel tersebut menunjukkan
positif secara individu variabel bahwa nilai thitung = -0.404 dengan p-
Tangibel dengan minat masyarakat value 0.668 sedangkan ttabel sebesar
muslim menabung di Bank Syariah 1.667. Hal ini berarti 0.668 > 0.05
Tangerang. tidak signifikan dan nilai thitung
2. Variabel Reliability (X2) lebih kecil dari pada ttabel = -0.404
< 1.667. Dengan demikian dapat
p- Keputusa diambil kesimpulan bahwa
Variabel thitung ttabel
value n
variabel X3 pada level 95% (α =
H2
Reliability 4.10 1.66 0.00 5%) dan df = 70, H0 diterima dan
diterima
(X2 ) 4 7 0
Signifikan H3 ditolak. Hasil uji individu ini
Tabel tersebut menunjukkan membuktikan bahwa secara parsial
bahwa nilai thitung = 4.104 dengan p- tidak ada hubungan atau pengaruh
value 0.000 sedangkan ttabel sebesar positif secara individu variabel
1.667. Hal ini berarti 0.000 < 0.050 Tangibel dengan minat masyarakat
signifikan dan nilai thitung lebih muslim menabung di Bank Syariah
besar dari pada ttabel = 4.104 > Tangerang.
1.667. Dengan demikian dapat
diambil kesimpulan bahwa 4. Variabel Assurance (X4)
variabel X2 pada level 95% (α =
p-
5%) dan df = 70, H0 ditolak dan H1 Keputus
Variabel thitung ttabel valu
an
diterima. Hasil uji individu ini e
membuktikan bahwa secara parsial Responsiven 0.03 1.66 0.97 H4
ess (X4) 4 7 3 ditolak
ada hubungan dan signifikan

74
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
Tidak membuktikan bahwa secara parsial
Signifika ada hubungan dan signifikan
n
Tabel tersebut menunjukkan antaraa variabel Reliability dengan
bahwa nilai thitung = 0.034 dengan p- minat masyarakat muslim
value 0.973 sedangkan ttabel sebesar menabung di Bank Syariah
1.667. Hal ini berarti 0.973 > 0.05 Tangerang.
tidak signifikan dan nilai thitung
lebih kecil dari pada ttabel = 0.034 <
1.667. Dengan demikian dapat
diambil kesimpulan bahwa
6. Variabel Promotion (X6)
variabel X4 pada level 95% (α =
5%) dan df = 70, H0 diterima dan thitun p- Keputusa
Variabel ttabel
H4 ditolak. Hasil uji individu ini g value n
membuktikan bahwa secara parsial H6
tidak ada hubungan atau pengaruh Promotio 2.21 1.66 0.03 diterima
n (X6) 5 7 0 Signifika
positif secara individu variabel
n
Tangibel dengan minat masyarakat Tabel tersebut menunjukkan
muslim menabung di Bank Syariah bahwa nilai thitung = 2.215 dengan p-
Tangerang. value 0.030 sedangkan ttabel sebesar
1.667. Hal ini berarti 0.030 < 0.050
5. Variabel Empathy (X5)
signifikan dan nilai thitung lebih
p- besar dari pada ttabel = 2.215 >
Variabel thitung ttabel Keputusan
value 1.667. Dengan demikian dapat
H5
Empathy diambil kesimpulan bahwa
3.402 1.667 0.001 diterima
(X5)
Signifikan variabel X6 pada level 95% (α =
Tabel tersebut menunjukkan 5%) dan df = 70, H0 ditolak dan H6
bahwa nilai thitung = 3.402 dengan p- diterima. Hasil uji individu ini
value 0.001 sedangkan ttabel sebesar membuktikan bahwa secara parsial
1.667. Hal ini berarti 0.001 < 0.050 ada hubungan dan signifikan
signifikan dan nilai thitung lebih antaraa variabel Reliability dengan
besar dari pada ttabel = 3.402 > minat masyarakat muslim
1.667. Dengan demikian dapat menabung di Bank Syariah
diambil kesimpulan bahwa Tangerang.
variabel X5 pada level 95% (α =
5%) dan df = 70, H0 ditolak dan H5 Kedua; uji f (pengujian
diterima. Hasil uji individu ini secara simultan), yaitu untuk

75
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
mengetahui ada atau tidak 1
pengaruh variabel independen Regres 3672, 612,1 37,7 ,00
secara bersama-sama terhadap sion 621 6 04 16 0b
variabel dependen. Hasilnya lihat
tabel di bawah ini. Residua 1136,0 7 16,22
l 54 0 9
ANOVAa 4808, 7
Sum Mea Total 675 6
of n c. Dependent Variable: Minat
d. Predictors: (Constant), Tangible,
Squar D Squa
Reliability, Responsiveness,
Model e f re F Sig Assurance, Empathy, dan
Promotion.
Hasil R2
Model Summary b
Std. Change Statistic
error Durbi
R Adjust of the R F Sig. F n
Mod Squar ed R estima Squar Chang Df Df Chang Watso
el R e Square te e e 1 2 e n
,874 37,71
a
1 ,764 ,743 4,0286 ,764 6 6 70 ,000 1,786
c. Predictors: (Constant), Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance,
Empathy, dan Promotion
d. Dependent Variable: Minat

Hasil Uji Simultan adalah sebagai dependen (Y) menunjukkan hasil


berikut. yang signifikan, yaitu sebesar
37,716. Hal ini menandakan bahwa
P
f f Keterang
Variable Valu fhitung > ftabel. Sementara nilai
hitung table an
e
ServQua Ha koefisien determinasi R2 adalah
l, 37,71 2,2 0,00 diterima 0,764, artinya bahwa variable
Promoti 6 31 0 Signifika
on n independen memengaruhi
Berdasarkan hasil analisa dependen yaitu variabel Minat
table di atas, diketahui pengujian Masyarakat Muslim Menabung di
variable independen (X) secara Bank Syariah sebesar 76,4%
bersama-sama terhadap variable sedangkan 23,6% dipengaruhi

76
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
variable lain yang tidak diteliti jaminan. Sedangkan pengaruh
dalam penelitian ini. negatif (bertolak belakang dengan
minat masyarakat muslim
Simpulan menabung di Bank Syariah adalah
Berdasarkan hasil kajian di faktor responsiveness.
atas dapat disimpulkan sebagai
berikut. Kedua; faktor keandalan,
promosi, dan empati paling
Pertama; bahwa berdasar-
dominan sebab, 1) Bank Syariah
kan pengujian terhadap 77 (tujuh
telah berupaya memberikan
puluh tujuh) responden masyarakat
pelayanan yang segera, akurat, dan
muslim di Kelurahan Kelapa Dua
memuaskan, sehingga calon dan
Tangerang menunjukkan faktor
atau nasabah dapat memecayai dan
ServQual dan Promosi
mengandalkannya. 2) promosi
berpengaruh signifikan terhadap
yang dilakukan Bank Syariah telah
minat menabung di Bank Syariah,
baik dan dapat diterima oleh
baik secara parsial maupun
masyarakat. 3) Bank Syariah telah
simultan dengan rincian sebagai
memberikan kemudahan dalam
berikut. Dominasi pengaruh
melakukan hubungan, komunikasi
terdapat pada faktor reliability
yang baik, perhatian pribadi, dan
(keandalan) sebesar 0,568 dan
memahami kebutuhan para
promosi sebesar 0,552 disusul oleh
nasabah.
faktor empati, bukti fisik, dan

77
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
Daftar Bacaan

Alquran dan Terjemahnya. Kartajaya, Hermawan dan


Muhammad Syakir Sula.
Arikunto, Suharsimi. (1998).
(2006). Syariah Marketing.
Prosedur Penelitian Suatu
Bandung: Mizan Pustaka.
Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta. Kasmir. (2002). Manajemen
Perbankan. Jakarta: Raja
Ascarya, Diana Yumanita. (2005).
Grafindo Persada.
Bank Syariah; Gambaran
Umum. Indonesia: PPSK BI. Mappiare, Andi. (1997). Psikologi
Remaja. Surabaya: Usaha
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi
Nasional.
Analisis Multivariate dengan
Program SPSS. Semarang: Tjiptono, Fandi. (2008). Strategi
Badan Penerbit UNDIP. Pemasaran. Yogyakarta: ANDI.

78
ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah

Anda mungkin juga menyukai