Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 2

Nama Mahasiswa : LELINA INDRAWATI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041316928

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4215/ Manajemen Operasi

Kode/Nama UPBJJ : 76 / UPBJJ-UT JEMBER

Masa Ujian : 2022

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA

Jawaban No. 1
Just-in-time (JIT) pada dasarnya adalah sistem untuk mengurangi waktu produksi dan waktu
respons dari pemasok dan pelanggan. Toyota memperkenalkan sistem ini untuk pertama kalinya di
Jepang pada 1960-an dan 1970-an. Sedangkan prinsip persediaan just in time adalah suatu metode
pengendalian persediaan yang di dalamnya membawa berbagai material ke dalam proses
produksi, ke gudang atau ke pelanggan secara tepat waktu agar bisa digunakan, yang pada
akhirnya mampu mengurangi kebutuhan menyimpan material persediaan yang berlebihan di
gudang. Manajemen just in time pun diklaim mampu mengurangi biaya dan pemborosan, sekaligus
mampu memaksimalkan efisiensi dan juga keuntungan perusahaan.
a) Tujuan yang paling utama dalam menerapkan sistem manajemen persediaan just in time
adalah:
1. Manajemen rantai pasokan yang strategis, membangun suatu rantai pasokan yang lebih
efisien tapi lengkap yang sudah dipenuhi dengan vendor dengan tingkat keandalan yang
tinggi dan juga performa yang sudah terbukti dalam memenuhi KPI yang memang
sangat penting untuk proses produksi perusahaan.
2. Perubahan pada sistem produksi dan juga strategi persediaan yang mampu
memaksimalkan tingkat efisiensi dan juga akurasi untuk mengurangi pemborosan serta
menghilangkan keperluan akan tingkat persediaan yang berlebih, biaya dan juga ruang
penyimpanan di gudang.
3. Optimalisasi proses melalui analisa waktu nyata dan juga peningkatan yang
berkelanjutan untuk menargetkan area masalah dan juga meningkatkan performa
perusahaan.
b) Berdasarkan sistem persediaan dalam manajemen just in time, biaya persediaan akan menurun
karena tidak adanya kebutuhan untuk biaya penyimpanan dalam membayar kelebihan
persediaan. Selain itu, just ini time juga mampu mengurangi biaya dan meningkatkan
keunggulan yang kompetitif melalui:
1. Jangka waktu proses produksi pendek yang mampu memberikan kelincahan yang lebih
besar pada pihak produsen untuk mampu memenuhi permintaan konsumen yang bisa
terus berubah.
2. Meminimalisir tingkat pengeluaran gudang dan juga bahan baku. Pesanan pun dibuat
untuk mampu memenuhi permintaan.
3. Penghematan tambahan  agar nantinya tidak harus membawa persediaan yang
diproduksi untuk mampu memenuhi pesanan yang dibatalkan ataupun tidak valid.
4. Laporan arus kas yang lebih baik. Pengurangan pengeluaran modal mampu
membebaskan model kerja Anda agar bisa diinvestasikan ke dalam proyek lain dan juga
pengembangan produk. Hal ini sangat penting untuk usaha kecil dengan anggaran yang
minim.

Jawaban No. 2
Berdasarkan penelitian Francis & Woodcock (1994) terhadap berbagai perusahaan baik dalam
skala kecil maupun besar di dunia mengenai hambatan organisasi dalam pengelolaan karyawan .
Berdasarkan penelitian itu, maka terdapat 14 hambatan umum dalam organisasi dalam
pengelolaan karyawan . Hambatan-hambatan tersebut adalah :
1. Tujuan yang tidak jelas – (Unclear Aims)
Dimana alasan dalam pelaksanaan tugas tidak dijelaskan dengan baik sehingga pelaksana
tidak mengetahui apa sebenarnya yang ingin dicapai.
2. Nilai-nilai yang tidak jelas – (Unclear Values)
Dimana nilai-nilai organisasi tidak diketahui oleh anggota organisasi.
3. Filosofi manajemen yang tidak layak – (Inappropriate Management Philosophy)
Dimana prinsip-prinsip manajemen yang mendasari pengambilan keputusan dan
membentuk atmosfer kerja tidak berpijak pada kenyataan yang ada dan tidak berpihak
pada kemanusiaan.
4. Kurangnya perencanaan dan pengembangan manajemen – (Lack of Succession Planning
and Management Development)
Dimana persiapan akan tujuan organisasi di masa depan tidak diantisipasi dan tidak
direncanakan dengan matang.
5. Struktur organisasi yang membingungkan - (Confused Organizational Structure)
Dimana orang-orang di dalam organisasi kurang terurus secara efektif dan efisien.
6. Kontrol yang tidak memadai – (Inadequate Control)
Dimana keputusan yang buruk akan didapat karena informasi yang kurang tepat dan
kurang ditangani oleh orang yang tepat pula.
7. Rekrutmen dan seleksi yang tidak tepat – (Inadequate Recruitment and Selection)
Dimana orang-orang yang direkrut kurang memiliki pengetahuan, kepribadian, atau
keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
8. Imbalan yang tidak adil – (Unfair Rewards)
Dimana orang-orang didalam organisasi tidak dihargai sepantasnya, atau sistem penggajian
tidak berjalan dengan baik.
9. Training yang kurang – (Poor Training)
Dimana orang-orang di dalam organisasi kurang dapat belajar secara efisien dalam
mengerjakan tugasnya dan kurang dapat meningkatkan hasil kinerjanya.
10. Stagnasi personel – (Personnel Stagnation)
Dimana orang-orang di dalam organisasi tidak mencerminkan sikap yang dapat mendorong
keefektifan pengerjaan tugas dan pertumbuhan organisasi.
11. Komunikasi yang tidak berjalan lancar – (Inadequate Communication)
Dimana visi organisasi tidak dimengerti, koordinasi antar anggota organisasi lemah, iklim
organisasi rusak dan para pembuat keputusan kekurangan informasi.
12. Tim kerja yang tidak berjalan baik – (Poor Teamwork)
Dimana orang-orang di dalam organisasi yang seharusnya dapat bekerja sama tidak dapat
menjalankan perannya dalam kelompok dan menemui banyak hambatan dalam bekerja
sama.
13. Motivasi rendah – (Low Motivation)
Dimana orang-orang dalam organisasi kurang memiliki perhatian terhadap permasalahan
organisasi dan kurang mengerahkan upayanya dalam mencapai tujuan organisasi.
14. Kreativitas rendah – (Low Creativity)
Dimana ide-ide untuk pengembangan tidak dimanfaatkan secara tepat dan terjadi stagnasi
dalam mengembangkan ide-ide baru.

Jawaban No. 3

 Penjadwalan dapat diartikan sebagai pengalokasian sejumlah sumber daya (resource)


untuk melakukan sejumlah tugas atau operasi dalam jangka waktu tertentu merupakan
proses pengambilan keputusan yang peranannya sangat penting dalam industri manufaktur
dan jasa yaitu mengalokasikan sumber-sumber daya yang ada agar tujuan dan sasaran
perusahaan lebih optimal (Baker & Trietsch, 2009). Dalam sebuah perusahaan dengan
sistem manajemen yang baik perlu mengadakan sebuah penjadwalan guna mengatur
segala sesuatu yang berkenaan dengan proses produksi agar target waktu tercapai dengan
efektif dan efisien.
 Penjadwalan jangka pendek adalah penerjemahan keputusan kapasitas, perencanaan
agregat, serta jadwal induk ke dalam urutan pekerjaan dan pekerjaan tertentu atas
karyawan, material, dan permesinan (untuk memenuhi permintaan karyawan dan
peralatan tertentu dalam basis harian atau jam). Pentingnya penjadwalan jangka pendek
bagi suatu perusahaan adalah untuk mengurangi alokasi tenaga operator, mesin dan
peralatan produksi, dan dari aspek lainnya untuk lebih efisien. Hal ini sangat penting dalam
pengambilan keputusan dalam proses kelangsungan produksi dengan penjadwalan secara
efektif perusahaan menggunakan asetnya dengan efektif dan menghasilkan kapasitas dolar
yang di investasikan menjadi lebih besar, yang sebaliknya akan mengurangi biaya.
Penjadwalan menambah kapasitas dan fleksibilitas yang terkait memberikan waktu
pengiriman yang lebih cepat dan pelayanan kepada pelanggan menjadi lebih baik.
Keuntungan penjadwalan adalah keunggulan kompetitif dengan pengiriman yang bisa di
andalkan Ini juga berarti perusahaan menggunakan aset secara lebih efektif sehingga
menciptakan kapasitas yang lebih besar untuk setiap dolar yang ditanamkan, yang
selanjutnya menghasilkan biaya yang lebih rendah. Dapat disimpulkan pentingnya
penjadwalan jangka pendek bagi perusahaan adalah mengalokasikan dan
memprioritaaskan permintaan yang dihasilkan oleh perkiraan atau pesanan pelanggan
pada fasilitas yang ada.

Anda mungkin juga menyukai