Anda di halaman 1dari 10

Accelerat ing t he world's research.

ANALISIS PENGARUH
PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN
MUSYARAKAH TERHADAP
TINGKAT PROFITABILITAS
(RETURN ON EQUITY) (Studi...
saha atuh

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

KONT RIBUSI PEMBIAYAAN PROFUKT IF T ERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARI'AH DI INDON…


San Wart oyo

FINANCING T O DEPOSIT RAT IO, DAN NON PERFORMING FINANCING T ERHADAP


T iya Ment ari

PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL DAN FINANCING T O DEPOSIT RAT IO (FDR) T ERHADAP PROFITABI…
Ikhsant i Khairunnisah, Moh Khoirul Anam
ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH
TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS (RETURN ON EQUITY)
(Studi pada Bank Umum Syariah Yang Terdaftar di Bank Indonesia
Periode 2009-2012)

Russely Inti Dwi Permata


Fransisca Yaningwati
Zahroh Z.A
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: russely@ymail.com

Abstrak

Adanya perkembangan pola pikir masyarakat untuk berbisnis, menimbulkan pihak bank bersaing dalam
menawarkan kerjasama dalam usaha berbisnis. Kerjasama dalam bentuk pembiayaan mudharabah dan
musyarakahini pasti memberikan keuntungan bagi pihak bank dan nasabah. Pendapatan dari pembiayaan
investasi dan modal kerja ini akan digunakan untuk pengembalian modal bank. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh pembiayaan mudharabah dan musyarakah terhadap tingkat profitabilitas pada
Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dengan menggunakan rasio Return On Equity (ROE).
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif pendekatan kuantitatif.Sampel yang
digunakan sebanyak 20 data meliputi 5 Bank Umum Syariah selama 4 tahun periode.Sampel diambil dengan
menggunakan teknik purposive sampling.Metode pengumpulan data menggunakan teknik
dokumentasi.Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pembiayaan mudharabah memberikan pengaruh negative dan signifikan terhadap tingkat ROE,
sedangkan pembiayaan musyarakah memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat ROE
secara parsial.Secara simultan, pembiayaan mudharabah dan musyarakah ini memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap tingkat ROE.Pembiayaan mudharabah merupakan pembiayaan bagi hasil yang paling
dominan mempengaruhi tingkat ROE.

Kata kunci: pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, ROE

Abstract
The development ofthe public mindsetforbusiness, causethebanksto contendin offeringcooperation
inbusiness. Competition in mudharabah dan musyarakah financing must give profit for the bank and
customer. Income frominvestmentsandworking capitalfinancingwill be usedtopaybackthe bank.The purpose
of this research is to analyze the influence of mudharabah and musyarakah financing toward the level of
probability on Syariah Public Bank of Indonesia by using ratio Return On Equity (ROE). The method of this
research is descriptive analytic by using quantitative approach. The sample used 20 data includes 5 Syariah
Public Bank in 4 years. The sample was selected by using purposive sampling. Method of data collection by
documentation. The data analysis was used by multiple linier regression analysis. The result of this research
showing that mudharabah financing give negative and significant influence on the level of ROE, and on
musyarakah financing give positive and significant influence on the level of ROE by parsial. By
simultaneous, mudharabah and musyarakah financing give significant influence on the level of ROE.
Mudharabah financing is the most influence financing on the level of ROE.

Key words: mudharabah financing, musyarakah financing, ROE

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN
Perekonomian pasti ada hubungannya dengan mengelola usaha, biasanya sebesar 60% : 40%.
dunia keuangan dan perbankan.Pertumbuhan Pembagian keuntungan juga berdasarkan besar
ekonomi tergantung dari baik atau buruknya modal yang disertakan dalam usaha tersebut.
keadaan keuangan Negara dan peran perbankan Tiap produk bank memberikan keuntungan
berjalan dengan lancar atau tidak.Seiring keadaan bagi pihak bank, sama halnya dengan kedua
perekonomian Indonesia yang sedikit memburuk pembiayaan investasi tersebut. Keuntungan itu
dengan penurunan nilai tukar rupiah, maka dapat dilihat dari tingkat profitabilitas yang diukur
masyarakat mulai banyak mencari penghasilan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan
melalui kegiatan bisnis untuk memenuhi yang digunakan adalah rasio Return On Equity
kebutuhan hidupnya.Berjalannya kegiatan bisnis (ROE) yaitu tingkat pengembalian modal bank
tersebut membutuhkan modal dana yang cukup tersebut. Alasan menggunakan rasio dikarenakan
besar, sehingga kebanyakan dari masyarakat untuk mengetahui kemampuan ank dalam
pebisnis bekerjasama dengan pihak bank. Peran mengelola modal yang dimilikinya untuk
bank dalam hal ini sebagai lembaga intermediasi pembiayaan mudharabah dan musyarakah.Rasio
antara bank dan masyarakat, yaitu menghimpun ini juga merupakan ukuran kepemilikan bersama
dana dari masyarakat dan disalurkan kepada dari pemilik bank tersebut.
masyarakat untuk kegiatan yang dapat Penelitian ini menggunakan laporan keuangan
meningkatkan taraf hidup. tahunan Bank Umum Syariah di Indonesia tahun
Perbankan di Indonesia mengalami 2009-2012 dikarenakan untuk mengetahui
perkembangan dengan seiring berkembangnya efisiensi pengelolaan modal pada masing-masing
pemikiran masyarakat tentang system syariah bank.Adanya pendapat dari Maya (2009:98),
yang tanpa mengunakan bunga (riba).Bank tentang pengaruh pembiayaan mudharabah positif
terbagi menjadi dua, yaitu bank syariah dan bank dan pembiayaan musyarakah negative terhadap
konvensional.Kedua jenis bank ini memiliki tingkat ROE menimbulkan fenomena dan
produk bank yang hampir sama, hanya berbeda mendorong peneliti melakukan penelitian tentang
pada sistem operasinya. Bank konvensional “Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah
menggunakan sistem bunga, sedangkan bank dan Musyarakah Terhadap Tingkat
syariah menerapkan sistem bagi hasil.Produk bank Profitabilitas (Return On Equity) (Studi pada
yang menerapkan sistem bagi hasil adalah pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar di Bank
pembiayaan modal kerja dan investasi dalam Indonesia Periode 2009-2012)”.
bentuk pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
Pembiayaan merupakan penyediaan uang atau pengaruh pembiayaan mudharabah dan
tagihan berdasarkan persetujuan antara bank dan musyarakah terhadap tingkat ROE pada Bank
pihak lain yang wajib untuk mengembalikan uang Umum Syariah secara parsial dan simultan.
atau tagihan setelah jangka waku tertentu dengan
imbalan atau bagi hasil. (Rivai dalam KAJIAN PUSTAKA
Purwanto,2011:15)Pembiayaan mudharabah dan Bank Syariah
musyarakah ini memiliki perbedaan pada Bank syariah adalah lembaga intermediasi dan
pembagian modal dan pengelolaan usaha, serta penyedia jasa keuangan yang bekerja berdasarkan
pembagian keuntungan.Jika pembiayaan etika dan system nilai islam, khususnya yang
mudharabah, pihak bank 100% menyumbangkan bebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan
modal, sedangkan pihak nasabah hanya mengelola spekulatif yang non produktif, bebas dari hal-hal
usaha saja.Pembagian keuntunganberdasarkan yang tidak jelas (gharar), berprinsip keadilan dan
besar modal yang disumbangkan. Jika hanya membiayai kegiatan usaha yang halal.
pembiayaan musyarakah, pihak bank dan nasabah (Ascarya dan Yumanita,2005:4)
sama-sama menyumbangkan modal dan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Fungsi bank syariah terbagi menjadi dua, yaitu: ekonomi, penyaluran kelebihan dana.
(1) sebagai badan usaha, bertugas untuk (Muhammad dalam Sari,2013:35)
menghimpun dana, menyalurkan dana dan Berdasarkan sifat penggunaannya, pembiayaan
menyediakan jasa keuangan atau non keuangan ini dibagi menjadi dua, yaitu: (1) pembiayaan
(2) sebagai badan sosial, bertugas untuk produktif, untuk memenuhi pembiayaan
penghimpunan dan penyaluran zakat serta kebutuhan produksi (2) pembiayaan konsumtif,
menyalurkan dana pinjaman kebajikan (Ascarya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.
dan Yumanita,2005:13)
Produk bank syariah terbagi menjadi empat, Pembiayaan Mudharabah
yaitu: (1) Produk pendanaan yang meliputi pola Pembiayaan mudharabah adalah kerjasama
titipan (wadiah) berbentuk giro dan tabungan, antara seorang partner yang memberikan uang
pinjaman (qardh) berbentuk giro dan tabungan, kepada partner lain untuk diinvestasikan ke
bagi hasil (mudharabah) dalam bentuk tabungan, perusahaan komersial. Pihak bank (shahibul maal)
deposito dan obligasi serta sewa(ijarah) berbentuk berkewajiban memberikan dana 100% kepada
obligasi, (2) produk pembiayaan meliputi pola nasabah (mudharib) dan mudharib hanya
bagi hasil (mudharabah dan mengelola usaha yang sudah ditentukan oleh
musyarakah)berbentuk pembiayaan investasi dan pihak shahibul maal. Pembagian keuntungan akan
modal kerja , jual beli (murabahah, salam, dibagi berdasarkan kesepakatan pada awal
isthisna) berbentuk dalam pembiayaan properti, kontrak, sedangkan jika terjadi kerugian akan
sewa (ijarah) berbentuk sewa beli dan akuisisi ditanggung oleh pemilik modal. Pengelola juga
aset serta pinjaman (qardh) berbentuk pembiayaan bertanggungjawab apabila kerugian itu
surat berharga, (3) produk jasa perbankan yang disebabkan oleh pihak pengelola.
meliputi pola titipan (wadiah)berbentuk safe (Rivai,2012:299)
deposit box , bagi hasil (mudharabah) berbentuk Syarat akad pembiayaan mudharabah ini
investasi terikat dan pola lain ( wakalah, kafalah, adalah (1) modal harus berupa uang atau barang
hawalah, rahn, ujr, sharf) berbentuk transfer dan yang dinilai, diketahui jumlahnya, harus tunai atau
kliring, (4) produk kegiatan social dalam bentuk bukan piutang (2) keuntungan harus dibagi kedua
pola pinjaman (qardh) yang diterapkan untuk pihak, besar keuntungan disepakati pada waktu
dana talangan kepada nasabah dan sumbangan awal kontrak, penyedia dana menanggung
sektor usaha kecil.(Ascarya,2011:112) kerugian. Rukun akad pembiayaan ini adalah (1)
pelaku akad (2) objek akad (3) ijab dan qabul.
Pembiayaan (Jayadi,2011:33)
Menurut Muhammad (2002:17), pembiayaan Jenis pembiayaan mudharabah adalah (1)
adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak mudharabah muqayyadah, jenis usaha akan
untuk mendukung investasi yang direncanakan. ditentukan oleh pihak bank (shahibul maal) dan
Pendanaan tersebut diadakan berdasar nasabah hanya mengelolanya, (2) mudharabah
kesepakatan antara lembaga keuangan dan pihak mutlaqah, jenis usaha boleh ditentukan oleh pihak
peminjam untuk mengembalikan utangnya setelah nasabah (mudharib), meskipun modal tetap
jatuh tempo dengan imbalan atau bagi hasil. ditanggung oleh shahibul maal.(Sulhan dan
(Rivai dalam Purwanto,2011:15) siswanto,2008:133)
Tujuan pembiayaan ini yaitu: (1) secara makro Teknis pembiayaan mudharabah pada
adalah peningkatan ekonomi, tersedianya dana perbankan Indonesia adalah pembiayaan ditujukan
bagi peningkatan usaha, meningkatkan untuk membiayai investasi, modal kerja dan
produktivitas, membuka lapangan kerja baru, dan penyediaan fasilitas. Penghitungan bagi hasil
terjadi distribusi pendapatan (2) secara makro menggunakan metode revenue sharing,
adalah upaya memaksimalkan laba, upaya dikarenakan resiko yang ditanggung lebih kecil
meminimalkan resiko, pendayagunaan sumber kerugiannya.Pendapatan pemilik modal

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
bergantung pada ketidakpastian usaha dan biaya- Rasio profitabilitas yang digunakan adalah
biaya yang ditimbulkan dalam proses tersebut. sebagai berikut: (1) Return On Asset (ROA),
(Ascarya,2011:219) diukur dengan laba bersih setelah pajak dibagi
total aktiva yang dimilikinya (2) Return On Equity
Pembiayaan Musyarakah (ROE), diukur dengan laba bersih setelah pajak
Pembiayaan musyarakah adalah kerjasama dibagi modal/ ekuitas bank (3) Net Interest
dimana dua atau lebih pengusaha bekerjasama Margin (NIM), pendapatan bunga bersih dibagi
sebagai mitra usaha dalam bisnis.Masing-masing rata-rata aktiva produktif (4) Beban Operasional
pihak menyertakan modalnya dan ikut mengelola Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), total
usaha tersebut. Keuntungan dan kerugian akan beban operasi dibagi total pendapatan operasi.(SE
dibagi berdasarkan persentase penyertaan BI No.3/30/DPNP 14 Desember 2001)
modalnya.(Ascarya,2011:51) Tetapi pada penelitian ini hanya menggunakan
Syarat akad adalah (1) berlakunya akad (2) rasio Return On Equity (ROE) saja.
sahnya akad (3) terealisasinya akad (4) syarat
lazim.Rukun akad adalah (1) pelaku akad (2) Hubungan Pembiayaan Mudharabah dan
objek akad (3) ijab dan qabul. (Ascarya,2011:53) Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank
Jenis pembiayaan musyarakah adalah (1) Syariah
syirkah al-milk, kepemilikan dua atau lebih pihak Setiap bank pasti menghimpun dana dan
dari suatu property (2) syirkah al-‘aqd, kemitraan mengalokasikan dananya untuk kegiatan lain yang
terjadi karena kontrak bersama. menghasilkan keuntungan. Salah satu
Syirkah al-aqd’ ini dibagi menjadi empat, pengalokasian dana tersebut adalah pembiayaan
yaitu: (1) syirkah al-amwal, kerjasama antar mitra mudharabah dan musyarakah. Kedua pembiayaan
usaha dimana porsi penyertaan modal dan kerja tersebut akan menghasilkan laba dari perhitungan
tidak sama, (2) syirkah al-mufawadhah, kerjasama bagi hasilnya. Keuntungan tersebut akan dibagi
antar mitra usaha dengan kesamaan porsi antara bank dan nasabah pengelolanya.
penyertaan modal, pembagian keuntungan dan Keuntungan tersebut akan digunakan untuk
pengelolaan kerja, (3) syirkah al-a’mal, kerjasama mengembalikan modal yang dialokasikan untuk
dimana semua mitra usaha ikut memberikan jasa pembiayaan. Tingkat pengembalian modal
pada pelanggan, (4) syirkah al-wujuh, kerjasama tersebut dapat mengukur tingkat profitabilitas
dimana mita usaha tidak memiliki investasi sama suatu bank dengan cara memperbandingkan
sekali. (Ascarya,2011:49) keuntungan/laba dan modal yang dimilikinya.
Teknis perbankan yang diterapkan pada
pembiayaan ini adalah sama halnya dengan Perumusan Hipotesis
pembiayaan mudharabah, menggunakan metode H1: Terdapat pengaruh yang signifikan dalam
revenue sharing dikarenakan resiko yang pembiayaan mudharabah dan musyarakah
ditanggung kecil. Jika mengunakan metode ini, terhadap tingkat ROE Bank Umum Syariah secara
pemilik dana tidak pernah rugi atau minimal bagi simultan
hasil = 0. (Ascarya,2011:218) H2: Terdapat pengaruh yang signifikan dalam
pembiayaan mudharabah terhadap tingkat ROE
Profitabilitas Bank Umum Syariah secara parsial
Profitabilitas merupakan kemampuan H3: Terdapat pengaruh yang signifikan dalam
perusahaan menghasilkan laba.Laba tersebut pembiayaan musyarakah terhadap tingkat ROE
diperoleh dari modal dan aktiva yang dimilikinya. Bank Umum Syariah secara parsial
(Syamsudin,2011:59)
Rasio profitabilitas adalah perbandingan antara
laba perusahaan dengan ekuitas yang digunakan.
(Sumber:id.shvoong.com)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
penelitian, pembiayaan mudharabah terendah
senilai Rp 570.000,- yang dimiliki oleh Bank
Pembiayaa
n
H2 Mega Syariah pada tahun 2012, sedangkan
Tingkat
pembiayaan yang tertinggi dimiliki oleh Bank
H1
profitabilita Syariah Mandiri pada tahun 2011 senilai Rp
s (ROE)
Pembiayaa 4.590.780.845,-. Rata-rata pembiayaan ini sebesar
n H3
Rp 1.253.071.863,7500. Bank Mega Syariah juga
memiliki nilai terendah dari pembiayaan
musyarakah senilai Rp 36.000.000, sedangkan
Gambar 1.Model Hipotesis nilai tertinggi sebesar Rp 12.819.798.193 dimiliki
oleh Bank Muamalat Indonesia. Rata-rata
METODE PENELITIAN pembiayaan musyarakah Bank Umum Syariah ini
Jenis penelitian yang digunakan adalah sebesar 2.819.048.685,9000. Jika dilihat dari
penelitian deskriptif dengan pendekatan tingkat ROE, Bank Mega Syariah memiliki nilai
kuantitatif. Variabel yang digunakan adalah ROE tertingi yaitu sebesar 57,98%. Sedangkan
variabel bebas (independen) meliputi pembiayaan nilai terendah dimiliki oleh Bank Syariah Bukopin
mudharabah dan musyarakah , serta variabel sebesar 0,87%. Hasil pengujian yang dilakukan
terikat (dependen) meliputi tingkat ROE.Sumber adalah sebagai berikut:
data yang digunakan adalah data sekunder yang
diperoleh dari website Bank Indonesia yaitu 1. Uji Asumsi Klasik
www.i.go.id dan Bursa Efek Indonesia yaitu Uji asumsi klasik ini digunakan untuk
www.idx.co.id. Teknik pengambilan sampel mengetahui nilai-nilai koefisiennya agar tidak
menggunakan teknik purposive sampling dengan bias.Pengujian asumsi ini harus dilakukan
kriteria sebagai berikut: (1) laporan keuangan sebelum menganalisis dengan regesi
tahunan Bank Umum Syariah pada tahun 2009- berganda.Berikut ini hasil pengujian asumsi
2012, (2) pembiayaan mudharabah dan klasik.
musyarakah pada tahun 2009-2012, (3) data ROE Tabel 1. Uji asumsi klasik
tahun 2009-2012. Sampel yang digunakan Statisti Sig VIF Kesimpulan
sebanyak 20 data meliputi 5 Bank Umum Syariah Kolmogorov-smirnov (normalitas) 0,109 0,200 Normal
dalam 4 tahun periode.Teknik pengumpulan data Multikolinearitas Pembiayaan 8,385 Non-
mudharabah multikolinearitas
menggunakan teknik dokumentasi berupa data Pembiayaan 8,385 Non-
musyarakah Multikolinearitas
laporan tahunan Bank Umum Syariah dari Heterokedastisitas Pembiayaan 0,224 0,342 Non-
mudharabah heterokedastisitas
internet.Instrumen penelitiannya adalah pedoman Pembiayaan 0,039 0,870 Non-
dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan musyarakah heterokedastisitas
Durbin-watson (autokorelasi) 1,407 Autokorelasi
adalah analisis regresi berganda dan uji asumsi Sumber: Data diolah
klasik (uji normalitas, heterokedastisitas,
multikoliniearitas, autokorelasi), serta uji a. Uji Normalitas
signifikansi (uji t, uji F, koefisien determinasi). Uji ini digunakan untuk mengetahui normal
atau tidaknya distribusi penyebaran variabel.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov
Analisis dan Interpretasi Data menunjukkan bahwa nilai L hitung sebesar 0,109
Penelitian ini menggunakan data pembiayaan lebih kecil dari L tabel sebesar 9, sedangkan nilai
mudharabah, musyarakah dan tingkat ROE dari signifikansi sebesar 0,200 lebih besar dari
tahun 2009-2012. Data tersebut merupakan data , berarti data variabel yang akan diuji
dari Bank Mega Syariah, Bank Muamalat menyebar normal.
Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Jika dilihat dari scatter diagram, data variabel
Syariah, Bank Syariah Bukopin. Berdasarkan hasil ini menyebar normal. Hal ini dapat dilihat dari

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
penyebaran titik-titik data berada di sekitar garis pengganggu.Ketentuan pengujian autokorelasi ini
lurus diagonal mendekati 45 , seperti pada gambar adalah sebagai berikut:
berikut ini. Jika d<dL, maka terjadi autokorelasi positif
Jika d>-dL, maka erjadi autokorelasi negative
Jika dU<d<4-dU, maka tidak terjadi autokorelasi
Jika dL d dU atau 4-dU d 4-dL, maka tidak
dapat diambil kesimpulan.
Berdasarkan hasil uji, nilai d sebesar 1,407.
Jika dilihat dari rentang nilai antara batas atas
(dU) dan batas bawah (dL), nilai tersebut berada
pada interval dL d dU, yaitu 1,10 1,407 1,54.
Hal tersebut berarti uji autokorelasi ini tidak
memenuhi asumsi.
Gambar 2.Scatter Diagram Uji Normalitas
Sumber: Data diolah
2. Analisis Regresi Berganda
b. Uji Multikoliniearitas Jika dilihat dari hasil uji asumsi klasik, data
Uji ini digunakan untuk mengetahui hubungan variabel mengandung autokorelasi sehingga
yang sempurna antar variabel menyebabkan persamaan regresi
independen.Penelitian ini menyimpulkan bahwa ditransformasikan ke dalam bentuk Ln. Hasil
hubungan antara pembiayaan mudharabah dan penelitian dari analisis regresi berganda dapat
musyarakah adalah tidak sempurna (tidak dilihat sebagai berikut:
mengandung multikolinearitas).Hal ini dapat Tabel 2.Hasil Analisis Regresi Berganda
Koefisien Beta t Sig Kesimpulan
dilihat dari nilai VIF dari kedua pembiayaan Pembiayaan -1,694 -2,990 0,008 Signifikan negative
mudharabah
tersebut 8,385 yang berarti berada di bawah nilai Pembiayaan 1,672 2,951 0,009 Signifikan positif
VIF normal sebesar 10. musyarakah
F 4,558 0,026 Signifikan
R 0,591
R square 0,349
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk Sumber: Data diolah
mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel
independen dengan variabel pengganggu.Jika Berdasarkan hasil pengolahan data, persamaan
dilihat dari hasil pengujian, pembiayaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut.
mudharabah dan musyarakah ini tidak Ln Y = b1.Ln X1 + b2.Ln X2
mengandung heterokedastisitas atau tidak Ln Y = -1,694 Ln X1 + 1,672 Ln X2
memiliki korelasi. Hal ini dapat dibuktikan Variabel Ln Y merupakan tingkat ROE,
dengan nilai koefisien pembiayaan mudharabah sedangkan variabel Ln X1 adalah pembiayaan
sebesar 0,224 lebih kecil dari nilai tabel sebesar mudharabah dan Ln X2 adalah pembiayaan
0,450 dan nilai sig sebesar 0,342 lebih besar musyarakah.
dari . Pembiayaan musyarakah juga Persamaan regresi menunjukkan bahwa adanya
memiliki nilai koefisien yang lebih kecil dari nilai pengaruh antara pembiayaanmudharabah dan
tabel yaitu 0,039 < 0,450 dan nilai sig sebesar musyarakah terhadap tingkat ROE. Hal ini dapat
0,870 > . dilihat dari nilai koefisien b1 sebesar -1,694,
berarti setiap kenaikan satu satuan pembiayaan
mudharabah maka tingkat ROE akan menurun
d. Uji Autokorelasi
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada sebesar 1,694 satuan dengan menganggap variabel
tidaknya korelasi serial pada variabel independen lain bernilai konstan. Nilai tersebut
membuktikan bahwa pembiayaan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mudharabahmemiliki pengaruh negative terhadap masuk dalam model penelitian yang
tingkat ROE. mempengaruhi tingkat ROE. Variabel lain yang
Pengaruh negative tersebut dapat disebabkan mempengaruhi tingkat ROE adalah pembiayaan
oleh resiko dari pembiayaan mudharabah ini yang dengan pola jual beli (murabahah, salam,
cukup besar dibandingkan pembiayaan isthisna), pola sewa (ijarah) dan pola pinjaman
musyarakah, sehingga kesuksesan usaha tersebut (qardh). Besar dukungan pembiayaan
juga mempengaruhi keuntungan yang didapatkan mudharabah dan musyarakah ini kecil
oleh pihak bank. dikarenakan pendapatan terbesar dari laba yang
Jika dilihat dari nilai koefisien b2 yang sebesar diperoleh bank adalah pembiayaan jual beli.
1,672, berarti setiap kenaikan satu satuan
pembiayaan musyarakah maka tingkat ROE akan 5. Uji simultan (Uji F)
meningkat sebesar 1,672 satuan. Nilai tersebut Uji simultan ini digunakan untuk mengetahui
menunjukkan bahwa pembiayaan musyarakah pengaruh variabel independen secara bersama-
memberikan pengaruh positif terhadap tingkat sama mempengaruhi variabel dependen.
ROE.Hal ini dapat dilihat dari pembagian Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa
penyertaan modal yang dibagi oleh masing- nilai F hitung sebesar 4,558 yang lebih besar dari
masing pihak, sehingga resiko yang diambil tidak F tabel sebesar 3,59 dan nilai sig sebesar 0,026
besar, meskipun keuntungan yang didapatkan lebih kecil dari .Hal tersebut berarti H0
dibagi dua. ditolak, maka pembiayaan mudharabah dan
musyarakah memberikan pengaruh terhadap
3. Analisis Korelasi tingkat ROE secara simultan.Pengaruh ini dapat
Analisis ini digunakan untuk mengetahui dilihat dari peran pembiayaan mudharabah dan
keeratan hubungan antar variabel.Jika dilihat dari musyarakah sebagai pembiayaan bagi hasil yang
hasil penelitian, hubungan antara pembiayaan menyalurkan dananya untuk pembiayaan
mudharabah, musyarakah dan tingkat ROE ini investasi.Pembiayaan tersebut akan menghasulkan
digolongkan ke dalam tingkat sedang. Hal ini keuntungan dan diperhitungkan berdasar rasio
dapat dibuktikan dari besar nilai korelasi (R) ROE. Kedua pembiayaan ini saling
sebesar 0,591, yang berarti berada pada interval mempengaruhi terhadap tingkat ROE dengan
0,4< 0,7. Hubungan ini dikatakan sedang pendapatan yang diperoleh oleh masing-masing
dikarenakan pembiayaan mudharabah dan pembiayaan.
musyarakah ini tidak berhubungan langsung
dengan tingkat ROE, tetapi penghubung antar 6. Uji Parsial (Uji t)
keduanya adalah pendapatan yang didapat dari Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh
pembiayaanmudharabah dan variabel independen terhadap variabel dependen
musyarakahdiperhitungkan dalam profitabilitas secara parsial. Jika dilihat dari hasil perhitungan
bank berdasar tingkat ROE. statistika, pembiayaan mudharabah memiliki t
hitung sebesar 2,990 lebih besar daripada t tabel
4. Koefisien Determinasi (R2) yang sebesar 2,110 dan nilai sig sebesar 0,008
Koefisien determinasi ini digunakan untuk kurang dari . Hal tersebut membuktikan
mengetahui besarnya dukungan variabel bahwa H0 ditolak, sehingga pembiayaan
independen terhadap vairabel dependen dalam mudharabah memberikan pengaruh yang
satuan persen. Berdasarkan hasil perhitungan data, signifikan terhadap tingkat ROE.Pengaruh ini
nilai R2 sebesar 0,349 yang berarti dukungan dapat dilihat dari besarnya penyertaan modal
pembiayaan mudharabah dan musyarakah pihak bank pada pembiayaan mudharabah ini
terhadap tingkat ROE sebesar 34,9%. Hal tersebut 100%, sehingga juga menentukan besar
menunjukkan bahwa 65,1% dari sisa dukungan keuntungan dari usaha tersebut.Jika dilihat dari
tersebut merupakan variabel lain yang tidak perolehan keuntungannya, pihak bank menerima

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
100%, tetapi resiko yang ditanggung juga besar 2. Pihak bank juga seharusnya lebih
jika usaha tersebut mengalami kerugian. mengembangkan pembiayaan mudharabah dan
Hasil pengolahan data dari pembiayaan musyarakah ini agar menarik minat nasabah
musyarakah menunjukkan bahwa nilai t hitung dalam bekerjasama, sehingga juga
sebesar 2,951 yang lebih besar dari t tabel sebesar mempengaruhi pendapatan yang diterima oleh
2,110 dan nilai sig sebesar 0,009 yang lebih kecil pihak bank.
daripada , yang berarti H0 ditolak, 3. Peneliti selanjutnya seharusnya lebih
sehingga pembiayaan musyarakah memberikan mengembangkan ilmu tentang perbankan
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat ROE. syariah dan masalah-masalah yang ada di
Berdasarkan hasil tersebut, pengaruh yang dalamnya, dikarenakan perbankan syariah ini
ditimbulkan pada pembiayaan musyarakah ini merupakan industry baru di dalam dunia
juga sama halnya dengan pembiayaan perbankan Indonesia.
mudharabah. Perbedaannya hanya pada
pembiayaan musyarakah, esiko yang ditanggung DAFTAR PUSTAKA
pihak bank lebih kecil, karena penyertaan modal Ascarya. 2011. Akad & Produk Bank Syariah.
dan penanggungan kerugian akan dibagi oleh Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
masing-masing pihak. Ascarya, Diana Yumanita. 2005. Bank Syariah
(Gambaran Umum). Jakarta: Pusat Pendidikan
PENUTUP dan Studi Kebanksentralan (PPSK)
Kesimpulan Jayadi, Abdullah. 2011. Beberapa Aspek Tentang
Berdasarkan hasil penelitian dari ujuan Perbankan Syariah. Yogyakarta:Mitra Pustaka
penelitian yang sudah dijelaskan pada bab Joko Purwanto, Tri. 2011. Analisis Besarnya
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: Pengaruh Pembiayaan, FDR (Financing To
1. Pembiayaan mudharabah dan musyarakah Deposit Ratio) dan NPF (Non Performing
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Financing) Terhadap Laba Bank Muamalat
tingkat ROE secara simultan. Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institut Pertanian Bogor
2. Pembiayaan mudharabah berpengaruh
signifikan dan negative terhadap tingkat ROE Muhammad. 2008. Manajemen Pembiayaan
secaa parsial. Mudharabah di Bank Syariah (Strategi
Memaksimalkan Return dan Meminimalkan
3. Pembiayaan musyarakah berpengaruh
Risiko Pembiayaan di Bank Syariah Sebagai
signifikan dan positif terhadap tingkat ROE Akibat Masalah Agency. Jakarta: PT. Raja
secara parsial. Grafindo Persada
4. Pembiayaan mudharabah merupakan
Pengertian Profitabilitas, diakses 17 Desember
pembiayaan bagi hasil yang dominan dalam 2013 dari http://www.id.shvoong.com
mempengaruhi tingkat ROE.
Pesona Puri, Puspa. 2009. Analisis Pembiayaan
Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah
Saran Hubungannya dengan Profitabilitas Bank
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan Umum Syariah Periode 2003-2007. Tugas
di atas, maka ada beberapa saran untuk Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Islam
pengambilan kebijakan bagi perusahaa dan Negeri Malang
peneliti selanjutnya, yaitu sebagai berikut: Rivai, Veithzal, dkk. 2012. Banking and Finance
1. Pihak bank seharusnya lebih berhati-hati dalam (Dari Teori ke Praktik Bank dan Keuangan
memilih nasabah yang akan bekerjasama Syariah Sebagai Solusi dan Bukan Alternatif)
dengan menggunakan pembiayaan Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE
mudharabah, dikarenakan pembiayaan ini Sulhan, Ely Siswanto. 2008. Manajemen Bank:
lebih memiliki resiko yang lebih tinggi Konvensional & Syariah. Malang: UIN-
daripada pembiayaan musyarakah. Malang Press

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP Wulan Sari, Dita. 2013. Pengaruh Pembiayaan
Tanggal 14 Desember 2001 Tentang Pedoman Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil, FDR
Perhitungan Rasio Keuangan, diakses tanggal (Financing To Deposit Ratio) dan NPF (Non
10 Januari 2014 dari http://www.bi.go.id Performing Financing) Terhadap Profitabilitas
Syamsudin, Lukman. 2011. Manajemen Bank Umum Syariah. Skripsi Fakultas
Keuangan Perusahaan (Konsep Aplikasi dalam Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Semarang
Keputusan) Edisi Baru. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai