PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Manajemen Keuangan Syariah
Dosen Pengampu: Fetria Eka Yudiana, M. Si.
Disusun Oleh
DEVA NOVITASARI
63010170142
Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia
yang menerapkan dual banking system dibidang perbankan. Dual banking system adalah
suatu system perbankan yang menghendaki beroperasinya bank syariah sebagai alternatif
atas bank konvensional yang berlaku dan beroperasi secara bersama-sama pada sistem
perbankan suatu negara (Sjahdaeni, 2014: 105).
Hal tersebut ditandai dengan didirikannya berbagai lembaga keuangan syariah yang
menawarkan beragam instrumen keuangan berbasis syariah, salah satunya adalah bank
syariah. Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh karena itu, usaha bank akan
selalu berkaitan dengan masalah uang yang merupakan barang dagangan utamanya
(Sudarsono, 2003: 18).
Bank syariah memiliki peran sebagai lembaga intermediasi yang menghimpun dana
dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pembiayaan. Bank dapat
memperoleh keuntungan berasal dari selisih dana yang terhimpun dari masyarakat dan
dana yang disalurkan kepada masyarakat yang berupa kredit atau pembiayaan atau
bentuk-bentuk lainnya. Yang menjadi perbedaan antara kredit yang diberikan oleh bank
konvensional dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah adalah terletak pada
keuntungan yang diharpakan. Bagi bank konvensional keuntungan yang diperoleh dari
melalui bunga sedangkan bagi bank syariah berdasarkan prinsip bagi hasil berupa
imbalan atau bagi hasil (Kasmir, 2002: 93).
Sampai saat ini terdapat 14 Bank Umum Syariah (BUS), 21 Unit Usaha Syariah
(UUS) yang tercatat dalam Statistik Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1.1
Jumlah Kantor Individual Perbankan Syariah – SPS Desember 2019
Pembiayaan merupakan fungsi utama dari Perbankan Syariah dan merupakan sumber
pendapatan Perbankan Syariah. Peningkatan dan penurunan jumlah pembiayaan juga
akan berpengaruh pada profitabilitas yang diperoleh Perbankan Syariah. Dengan
demikian, perkembangan suatu bank sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam
menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat.
Tabel 1.2
Perkembangan Pembiayaan Perbankan Syariah
Sampai sejauh ini, sasaran pembiayaan Perbankan Syariah sebagian besar mengarah
kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Karena dengan konsep pembiayaan,
akan memberi peluang bagi usaha UMKM untuk mengembangkan usahanya berdasarkan
asas kemitraan sebagaimana yang diusung oleh Perbankan Syariah.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah inflasi. Inflasi
merupakan gejala ekonomi yang sulit dihindari dalam suatu perekonomian, yang dapat
menimbulkan efek baik maupun buruk. Secara umum inflasi dapat dikatakan sebagai
kenaikan harga secara umum dan berlangsung secara terus-menerus.
Tabel 1.3
Tingkat Inflasi
Tahun Inflasi
2016 4.14%
2017 3.49%
2018 3.25%
2019 2.82%
Sumber: Bank Indonesia (www.bi.go.id)
Inflasi dapat berpengaruh buruk bagi perekonomian. Apabila terjadi inflasi yang
parah dan tak terkendali (hiperinflasi) maka keadaan perekonomian menjadi kacau. Hal
ini mengakibatkan minat masyarakat untuk menabung atau berinvestasi dan berproduksi
menjadi berkurang. Infasi berpotensi mengerek bunga kredit. Kenaikan bunga kredit
tentu akan menghambat pertumbuhan kredit itu sendiri. Sementara pendapatan dari sektor
kredit akan menjadi kecil. Hal ini berimbas kepada profitabilitas bank yang bersangkutan
(Wibowo dan Syachu, 2013: 4).
Terdapat beberapa perbedaan hasil penelitian yang dapat dipaparkan oleh penulis.
Pertama, mengenai pengaruh pembiayaan terhadap profitabilitas dimana Hanania (2015)
menyebutkan bahwa pembiayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia baik dalam jangka pendek dan jangka
panjang.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah
sebagai berikut:
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat atau kegunaan bagi
pihak yang terkait antara lain:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Otoritas Moneter
D. TINJAUAN PUSTAKA
1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan deskripsi ringkas mengenai kajian penelitian yang
sudah pernah dilakukan di seputar masalah yang diteliti. Beberapa peneliti telah
melakukan penelitian tentang pengaruh pembiayaan terhadap profitabilitas. Hasil dari
penelitian terdahulu akan digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam
penelitian ini. Secara ringkas, hasil penelitian terdahulu dirangkum dalam Tabel 1.4
yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.4
Penelitian Terdahulu
E. KERANGKA TEORI
1. Teori Agen (Agency Theory)
Agency Theory dapat terjadi dalam lembaga keuangan Islam dalam skema
penyaluran produk pembiayaan yang berbasis bagi hasil pada perbankan syariah.
Dimana ketika salah satu mudharib sebagai pihak yang aktif serta memiliki
pengetahuan mengenai proyek investasi yang beresiko tetapi menguntungkan namun
tidak memiliki dana awal untuk membiayai proyek tersebut dan pihak shahibul maal
sebagai pemilik dana, tetapi terdapat perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak.
2. Perbankan Syariah
Perbankan dalam kehidupan suatu negara adalah salah satu agen pembangunan
(agent of development). Hal ini dikarenakan adanya fungsi utama dari perbankan itu
sendiri, yaitu sebagai lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau
pembiayaan. Fungsi inilah yang lazim disebut dengan intermediasi keuangan
(financial intermediary function) (Anshori, 2008: 3).
3. Pembiayaan
Istilah pembiayaan pada intinya adalah I believe I trust, yaitu saya percaya atau
saya menaruh kepercayaan. Perkataan pembiayaan yang berarti kepercayaan (trust)
berarti lembaga pembiayaan selaku shahibul maal menaruh kepercayaan kepada
seseorang untuk melaksanakan amanah yang diberikan. Dana tersebut harus
digunakan dengan benar, adil dan harus disertai dengan ikatan dan syarat-syarat yang
jelas, dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
a. Pembiayaan Mudharabah
Mudharabah, yaitu akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak
pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal (100%), sedangkan pihak
lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut
kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung
oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian pengelola
(Antonio, 2001: 95).
b. Pembiayaan Musyarakah
Musyarakah, yaitu akad kerja sama antara dua belah pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana
dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama
sesuai dengan kesepakatan.
c. Pembiayaan Murabahah
Murabahah, yaitu akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual
menyebutkan dengan jelas barang yang diperjualbelikan termasuk harga
pembelian barang kepada pembeli, kemuadian ia mensyaratkan atasnya laba atau
keuntungan dalam jumlah tertentu (Sabiq, 1991: 83) dalam (Muhammad, 2014:
256).
d. Pembiayaan Istishna’
Istishna’, yaitu kontrak jual beli dimana harga atas barang tersebut dibayar
lebih dulu, tetapi dapat diangsur sesuai dengan jadwal dan syarat-syarat yang
disepakati bersama, sedangkan barang yang dibeli diproduksi dan diserahkan
kemudian.
e. Pembiayaan Ijarah
Ijarah, yaitu akad pemindahan hak guna (manfaat) atas barang atau jasa
melalui pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
atas barang itu sendiri. Manfaat yang diambil tidak berbentuk zatnya melainkan
sifatnya dan dibayar dengan sewa (Muhammad, 2014: 294).
4. Profitabilitas (ROA)
5. Inflasi
Secara teori inflasi berpengaruh terhadap dunia perbankan sebagai salah satu
institusi keuangan. Sebagai lembaga yang fungsi utamanya sebagai mediasi, bahkan
sangat rentan dengan resiko inflasi terkait dengan mobilitas dananya (Rivai dan
Andria, 2009). Inflasi adalah kenaikan tingkat harga secara umum dari barang dan
jasa selama satu periode tertentu. Dua hal penting dalam pengertian inflasi, yakni
menyangkut kenaikan harga yang terjadi secara terus menerus (a persistent upward
movement) dan kenaikan harga terjadi pada seluruh kelompok barang dan jasa (the
general price movement) (Karim, 2013: 135).
Menurut Boediono (2014: 162), inflasi dibagi menjadi empat tingkatan, yaitu
sebagai berikut:
F. MODEL PENELITIAN
H2
H1
H6
Mudharabah X1 Inflasi
H7
Musyarakah X2
H8 Profitabilitas
Murabahah X3 H9 (ROA)
Istishna’ X4
H10
Ijarah X5
H3
H4
H5
Gambar 1.1
Model Penelitian
G. HIPOTESIS PENELITIAN
Dalam penelitian secara keseluruhan pada pembiayaan bagi hasil, penelitian yang
dilakukan Riyadi dan Yulianto (2014) dan Rahman dan Rochmanika (2012) keduanya
menyatakan bahwa pembiayaan bagi hasil berpengaruh negative terhadap
profitabilitas. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai
berikut:
Pada pembiayaan istishna’, penelitian yang dilakukan oleh Amalia dan Fildiana
(2016) menyatakan pembiayaan istishna’ berpengaruh positif terhadap profitabilitas
bank Muamalat dan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Syariah Mandiri.
Pada pembiayaan ijarah, penelitian yang dilakukan oleh Amalia dan Fildiana
(2016) menyatakan bahwa pembiayaan ijarah tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri. Namun hasil penelitian
tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Qodriasari (2014) yang
menyebutkan bahwa pembiayaan ijarah berpengaruh negative terhadap profitabilitas.
Dengan uraian tersebut, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Pada penelitian yang dilakukan oleh Dahlan (2014) hasilnya menyatakan bahwa
inflasi tidak mempengaruhi penyaluran pembiayaan pada bank syariah di Indonesia.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Astohar (2016), inflasi mampu
memperkuat ataupun memperlemah pengaruh pembiayaan terhadap ROA pada Bank
Umum Syariah. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka Febriyana
(2018) menyatakan bahwa inflasi memoderasi pengaruh antara tabungan terhadap
Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2012-2015. Dari
uraian tersebut, peneliti dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2016: 35) penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandasakan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat kuantitati, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang
banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data
tersebut, serta penampilan hasilnya (Arikunto, 2006: 12).
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dengan jenis
data time series. Menurut Wijaya (2013: 19) data sekunder adalah data yang
diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan bersifat siap pakai dan juga mampu
memberikan informasi dalam pengambilan keputusan walaupun dapat diolah lebih
lanjut. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi laporan publikasi Bank Umum
Syariah periode 2016-2019.
b. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari publikasi Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Data yang bersumber dari publikasi Bank
Indonesia adalah data inflasi. Sedangkan data yang diperoleh dari publikasi
Otoritas Jasa Keuangan adalah data pembiayaan dan profitabilitas Bank Umum
Syariah.
Penelitian ini menggunakan data bulanan yaitu periode Januari 2016 sampai
Desember 2019 yang diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah yang dirilis oleh
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
Menurut Bawono (2008: 28), populasi adalah keseluruhan wilayah obyek dan
subyek penelitian yang ditetapkan untuk analisis dan ditarik kesimpulan oleh
peneliti. Menurut Muhammad (2005: 97), Populasi adalah sekumpulan orang atau
obyek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk
masalah pokok dalam suatu penelitian.
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum
Syariah (BUS) yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Bank
Indonesia (BI).
b. Sampel
Menurut Sugiyono (2016: 149), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Apa yang dipelajari dari
sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel
yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).
Tabel 1.5
4. Instrumen Penelitian
2) Uji Heteroskedastisitas
3) Uji Multikolinieritas
4) Uji Autokorelasi
Alat analisis data dalam penelitian ini menggunakan Eviews. Eviews adalah
progam computer yang digunakan untuk mengolah data statistic dan
ekonometrika. Progam ini dapat dijalankan pada sistem operasi Ms Windows,
sejak versi XP atau sesudahnya, baik versi 32 maupun 64 bit. Alamat situsnya
adalah di www.eviews.com (Winarno, 2015: 11).
b. Variabel Moderating
c. Variabel Dependen
Untuk lebih memahami secara spesifik terhadap variabel-variabel yang ada dalam
penelitian ini, dapat kita lihat dalam definisi konsep yang ada pada Tabel berikut ini:
Tabel 1.6
Definisi Konsep
No Variabel Definisi
1 Pembiayaan Bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak dimana
Mudharaba pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah
h (X1) modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian
pembagian keuntungan (Karim, 2013: 103). Data yang
diperoleh berasal dari SPS yang diterbitkan oleh OJK.
2 Pembiayaan Perjanjian antara pengusaha dengan bank, dimana modal
Musyarakah kedua pihak digabungkan untuk sebuah usaha yang dikelola
(X2) bersama-sama. Keuntungan dan kerugian ditanggung
bersama sesuai kesepakatan awal (Rivai dan Arifin, 2010:
193). Data yang diperoleh berasal dari SPS yang diterbitkan
oleh OJK.
3 Pembiayaan Perjanjian jual beli dimana bank membeli barang yang
Murabahah dipesan dan menjualnya kepada nasabah. Harga jual bank
(X3) adalah harga beli dari supplier ditambah keuntungan yang
disepakati. Bank harus memberitahu secara jujur harga
pokok barang kepada nasabah (Muhammad, 2014: 256).
Data yang diperoleh berasal dari SPS yang diterbitkan oleh
OJK.
4 Pembiayaan Perjanjian jual beli dimana pembeli menugasi produsen
Istishna’ untuk menyediakan barang pesanan sesuai spesifikasi yang
(X4) disyaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang
disepakati. Cara pembayaran dapat berupa pembayaran
dimuka, cicilan atau ditangguhkan sampai jangka waktu
tertentu (Muhammad, 2014: 231). Data yang diperoleh
berasal dari SPS yang diterbitkan oleh OJK.
5 Pembiayaan Akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau
Ijarah (X5) jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah,
tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu
sendiri (Muhammad, 2014: 294). Data yang diperoleh
berasal dari SPS yang diterbitkan oleh OJK.
6 Profitabilitas Rasio yang menggambarkan kemampuan bank dalam
(Y) mengelola dana yang diinvestasikan dalam keseluruhan asset
yang menghasilkan keuntungan (Amalia, 2016: 4-5). Data
yang diperoleh berasal dari SPS yang diterbitkan oleh OJK.
7 Inflasi (Z) Menurut Karim (2013: 135), inflasi adalah kenaikan tingkat
harga secara umum dari barang dan jasa selama suatu
periode tertentu. Data yang diperoleh berasal dari Statistik
Ekonomi dan Keuangan Indonesia yang dirilis oleh Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, N. &. (2016). Struktur Pembiayaan dan Pengaruhnya terhadap Profitabilitas Bank
Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi V (5).
Anshori, A. G. (2008). Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University
Perss.
Antonio, M. S. (2001). Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani bekerjasama
dengan Tazkia Cendikia.
Ardiansyah, M. (2014). Bayang-bayang teori keagenan pada produk Pembiayaan perbankan
syariah. Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan, Vol. 14, No. 2.
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Astohar. (2016). Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Financing to Deposit Ratio
(FDR) terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia dengan Inflasi Sebagai
Variabel Pemoderasi. Jurnal Among Makarti Vol. 9, No. 18.
Baharuddin, A. S. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Deepublish.
Bawono, B. G. (2008). Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) terhadap Belanja Pemerintah Daerah: Studi Kasus Kabupaten/Kota di Jawa
Barat dan Banten). Yoyakarta: UII Yogyakarta.
Boediono. (2001). Ekonomi Makro Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Dahlan, R. (2014). Pengaruh Tingkat Bonus Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan Tingkat
Inflasi terhadap Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Etikonomi Vol. 13 , No.
2.
Febriyana, E. (2018). Analisis Pengaruh Tabungan terhadap Return On Asset (ROA) Bank
Syariah dengan Inflasi sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Bank Umum Syariah
periode 2012-2015). Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Salatiga.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam IBM SPSS 23. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanania, L. (2015). Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan
Syariah Dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Perbanas Institute I (1).
Inayatillah, Y. (2017). Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Jual Beli, FDR, NPF,terhadap
Profitabilitas Bank Syariah. Jurnal Ilmu dan Riset Akutansi VI.
Jensen, M. C. (1976). “Theory of The Firm: Manajerial Behaviour, Agency Costs, and Owership
Structure”. Journal of Financial Economics. Vol. 3, No. 4.
Karim, A. A. (2013). Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Kasmir. (2002). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Muhammad. (2005). Pengantar Akuntansi Syariah Edisi 2. Yogyakarta: Salemba Empat.
Muhammad. (2014). Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
Permata, R. I. (2014). Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap
Tingkat Profitabilitas (Return On Equity) (Studi pada Bank Umum Syariah yang terdaftar
di Bank Indonesia Periode 2009-2012). Jurnal AdministrasiBisnis (JAB) Vol. 12.
Prawirohardjo, S. (2010). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Qodriasari, I. L. (2014). AnalisisPengaruh Pendapatan Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah,
Murabahah, dan Sewa Ijarah terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
periode tahun 2011-2013. Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahman, A. F. (2012). Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil, dan Rasio Non
Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Ejournal
UIN Malang.
Rivai, V. d. (2010). Islamic Banking. Jakarta: Bumi Aksara.
Riyadi, S. d. (2014). Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil,Pembiayaan Jual Beli, Financing to
Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah di Indonesia. Acounting Analysis Journal III (4).
Sartono, A. (2010). Menejemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Sjahdeini, S. R. (2014). Perbankan Syariah, Produk-Produk dan Aspek Aspek Hukumnya.
Cetakan Kesatu. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sudarsono, H. (2003). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi.
Yogyakarta: Ekonisia.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V. W. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Sumar'in. (2012). Konsep Kelembagaan Bank Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Supardi. (2015). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press.
Wibowo, E. S. (2013). Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap
Profitabilitas Bank Syariah. Diponegoro Journal of Management II (2).
Wijaya, T. (2013). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Winarno, W. W. (2015). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews 4 th. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.