Anda di halaman 1dari 11

Bisma: Jurnal Bisnis dan Manajemen

p-ISSN 1978-3108, e-ISSN 2623-0879


Vol. 14 No. 3, 2020, Hal. 199 - 209
Bisma: Jurnal Bisnis dan Manajemen
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/BISMA
Vol. 14 No. 3, 2020, Hal. 199 - 209

STRATEGI KEUANGAN MATRIKS: ALAT BANTU KEPUTUSAN


INVESTASI DAN PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH
DI INDONESIA

Achmad Hasan Hafidzi1, Achmad Syahfrudin Zulkarnnaeni2,


Nurhayati Megayani3, Nita Herlina4
1,2,3,4Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Jember, Jember

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi keuangan bank umum syariah
menggunakan strategi keuangan matriks dengan pendekatan pertumbuhan
perusahaan, keputusan investasi, dan pembiayaan. Alat ukur yang digunakan adalah
Return on Invested Capital (ROIC), Weighted Average Cost of Capital (WACC), dan
Economic Value Added (EVA). Sampel penelitian ini adalah 12 bank umum syariah di
Indonesia yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat 7 bank umum syariah yang termasuk dalam kuadran 3
yakni BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia
dan Bank Panin Syariah. Kemudian, terdapat 4 bank umum syariah yang termasuk
dalam kuadran 2 yakni Bank Syariah Bukopin, BCA Syariah, Maybank Syariah dan
BTPN Syariah, dan terdapat 1 bank umum syariah yang termasuk dalam kuadran 1
yaitu Bank Muamalat. Dengan menggunakan strategi keuangan matriks, bank umum
syariah dapat mengembangkan strategi yang bermuara pada efektivitas keputusan
investasi dan keputusan pembiayaan.

Kata Kunci: EVA, ROIC, strategi keuangan matriks, WACC

Abstract This study analyzes Islamic commercial banks' financial conditions using a matrix
financial strategy, with its growth, investment decisions, and financing approach. The
measuring instruments used are ROIC, WACC, and EVA. This research sample was 12
Islamic commercial banks in Indonesia, taken by using the purposive sampling technique.
The results showed that 7 Islamic commercial banks were in quadrant three, i.e., BRI
Syariah, BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia, and Bank
Panin Syariah. Then, there were four sharia commercial banks in quadrant two, namely
Bank Syariah Bukopin, BCA Syariah, Maybank Syariah, and BTPN Syariah. There was one
sharia commercial bank in quadrant 1, namely Bank Muamalat. Using a matrix financial
strategy, Islamic commercial banks can develop strategies that lead to the effectiveness of
investment decisions and financing decisions.

Keywords: EVA, matrix financial strategy, ROIC, WACC

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jember


Jl. Karimata 49 Jember
E-mail: achmad.hasan@unmuhjember.ac.id
Hafidzi, dkk Bisma: Jurnal Bisnis dan Manajemen
Vol. 14 No. 3, 2020

Pendahuluan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar


29,46%. Hal ini mengindikasikan bahwa
Perbankan syariah merupakan bagian dari lembaga keuangan syariah semakin mendapat
entitas syariah yang berfungsi sebagai kepercayaan masyarakat dalam hal
lembaga intermediary keuangan. Perbankan pembiayaan kegiatan usaha masyarakat. Non
syariah diharapkan dapat menampilkan Performing Financing (NPF) pada Bank Umum
dirinya secara baik dibandingkan dengan Syariah pada tahun 2016 hingga 2018
sistem perbankan lain yakni perbankan mengalami penurunan dengan rata-rata
berbasis bunga. Bank syariah lahir dengan penurunan sebesar 5,84%, didukung dengan
konsep yang berbeda, yakni melarang penurunan tingkat aktiva produktif dalam
penerapan bunga dalam semua transaksi perhatian khusus sebesar 3,49%. Hal ini
perbankan karena termasuk kategori riba. mengindikasikan bahwa Bank Umum Syariah
semakin produktif dan selektif dalam
Menurut Fitriasari (2012), perkembangan melakukan pembiayaan kepada masyarakat.
perbankan syariah di Indonesia mewakili Sedangkan NPF pada Unit Usaha Syariah
kebutuhan masyarakat akan sistem perbankan meningkat sebesar 3,69% dari tahun 2016
alternatif penyedia layanan keuangan yang hingga 2018 dan aktiva produktif dalam
sehat dan memenuhi prinsip-prinsip Islam, perhatian khusus juga meningkat sebesar
baik dalam kualitas operasional atau dalam 11,29%. Hal ini mengindikasikan bahwa Unit
jenis produk dan layanan yang ditawarkan. Usaha Syariah semakin berisiko karena laba
Hal ini didukung oleh pendapat Falikhatun yang diterima berpotensi turun. Statistik
dan Assegaf (2012), menyatakan bahwa Perbankan Syariah tahun 2018 dapat dilihat
perbankan syariah yang telah pada tabel berikut:
mengimplementasikan prinsip-prinsip syariah
maka dapat meningkatkan kesehatan Tabel 1. Data Statistik Perbankan Syariah
finansialnya dan tidak menyebabkan Tahun 2016 - 2018 (Dalam Milyar Rupiah)
kekhawatiran bahkan kebangkurutan (taflis)
terhadap sistem keuangan, sehingga Lembaga
Rata-rata
perbankan syariah akan memiliki citra positif Perbankan 2016 2017 2018
Pertumbuhan
di masyarakat, khususnya kalangan bisnis Syariah
karena perbankan syariah selain Bank Umum Syariah
memperhatikan kepentingan shareholder, juga Laba 3.442 4.032 5.757 29,96%
kepentingan stakeholder serta masyarakat Total
Pembiayaan 177.482 189.789 202.298 6,76%
secara keseluruhan.
(NPF) 7.834 9.030 6.597 -5,84%
(DPK) 13.725 15.346 12.462 -3,49%
Perkembangan perbankan syariah di
Indonesia dari tahun ke tahun semakin Lembaga
Rata-rata
Perbankan 2016 2017 2018
meningkat dengan adanya Bank Umun Syariah Syariah
Pertumbuhan
(BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS).
Unit Usaha Syariah
Berdasarkan outlook perbankan syariah tahun Laba 1.730 3.169 4.032 55,21%
2018, laba Bank Umum Syariah mengalami Total
Pembiayaan 70.525 95.906 117.895 29,46%
peningkatan pada tahun 2016 hingga 2018
(NPF) 2.464 2.024 2.535 3,69%
dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
(DPK) 3.954 4.170 4.884 11,29%
29,96%, sedangkan laba Unit Usaha Syariah
Sumber: ojk.go.id, 2019
pada tahun 2016 hingga 2018 juga mengalami
peningkatan rata-rata pertumbuhan yang
Strategi keuangan matriks adalah
signifikan sebesar 55,21%. Hal ini
pengelompokkan perusahaan dalam empat
mengindikasikan bahwa lembaga keuangan
kuadran dan memberikan usulan strategi
syariah terus berkembang dari tahun ke
dalam menyelaraskan pertumbuhan dengan
tahun. Total pembiayaan Bank Umum Syariah
keputusan investasi dan pembiayaan, sehingga
dari tahun 2016 hingga 2018 mengalami rata-
pertumbuhan perusahaan dapat menghasilkan
rata pertumbuhan sebesar 6,76%, sedangkan
tingkat pengembalian yang mampu menutup
Unit Usaha Syariah dari tahun 2016 hingga
biaya penggunaan dana. Dalam upaya melihat
2018 mengalami peningkatan yang besar

200
Hafidzi, dkk Bisma: Jurnal Bisnis dan Manajemen
Vol. 14 No. 3, 2020

efektivitas keputusan investasi dan keputusan profit margin, net profit margin, operating
pembiayaan, manajemen keuangan profit margin, dan return on investment pada.
menggunakan analisis rasio keuangan untuk Untuk strategi keuangan matriks PT. Sat
menganalisis angka yang tercantum dalam Nusapersada masuk ke kuadran I (satu) dan
laporan keuangan. Pertumbuhan perusahaan PT. Citra Tubindo masuk ke kuadran II (dua).
dalam manajemen keuangan diukur
berdasarkan perubahan penjualan, bahkan Penelitian yang dilakukan Yuniawati (2012)
secara keuangan dapat dihitung berapa menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
pertumbuhan yang seharusnya dengan jumlah Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) di
melihat keselarasan keputusan investasi dan wilayah Jawa Timur sehingga peningkatan ini
pembiayaan. Dalam analisis rasio keuangan dinilai mengalami pertumbuhan dan
ukuran keberhasilan keputusan investasi dan menghasilkan nilai tambah. Hal tersebut
pembiayaan adalah Return on Invested Capital tercermin dari meningkatnya jumlah BPR di
(ROIC), Weighted Average Cost of Capital Wilayah Jawa Timur yang masuk di dalam
(WACC) dan Economic Value Added (EVA). kuadran 2, dimana merupakan kuadran
terbaik dalam strategi keuangan matrik.
Penelitian yang dilakukan Fauziah & Sudana Yuniawati (2012) juga menjelaskan bahwa
(2013) menyatakan ROIC merupakan salah terdapat 4 strategi yang dapat digunakan oleh
satu indikator yang dapat digunakan untuk BPR di wilayah Karesidenan Besuki yang saat
mengukur efektivitas pemanfaatan sumber ini berada pada kuadran 2 staretgi keuangan
daya dan kemampuan perusahaan dalam matrik yaitu strategi pengembangan pasar,
menciptakan nilai yang tercermin dalam strategi penetrasi pasar, staretgi
kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian pengembangan produk, dan strategi
menunjukkan bahwa hubungan dengan horizontal.
pemasok, kekayaan intelektual dan
manajemen aset tetap dapat meningkatkan Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh
penciptaan nilai bagi perusahaan manufaktur Wahyudi (2013), hasil penelitian menemukan
yang terdaftar di BEI. bahwa periode realisasi dengan laba ditahan
rata 91,6% kebijakan, perusahaan dapat
Penelitian yang dilakukan Purnamasari, et al tumbuh berkelanjutan (kuadran 2), namun
(2013) menunjukkan bahwa tabel kuadran pada tahun 2011 perusahaan memiliki dana
matrix diketahui bahwa PT. Myoh Technology yang tidak mencukupi (kuadran 1). Saat ini
Tbk. periode tahun 2007-2011, pada tahun struktur modal perusahaan tidak optimal.
2007 sampai dengan tahun 2009 memasuki Struktur modal direncanakan untuk periode
kwadran empat, karena mengalami cash deficit proyeksi di 2012  2016 belum optimal.
dan EVA < 0. Sedangkan pada tahun 2010 Sedangkan dari analisis matriks strategi
memasuki kwadran satu karena cash deficit keuangan diperoleh bahwa tahun 2012: posisi
dan EVA > 0. Serta pada tahun 2011 memasuki perusahaan pada kuadran 1 (kekurangan
kuadran dua, karena mengalami cash surplus dana) untuk semua simulasi, laba ditahan
dan EVA > 0. harus direncanakan untuk 100%. Tahun 2013:
dalam kondisi normal atau krisis, dividen
Penelitian Joni dan Hendawan (2005), dapat dibagi dengan 10% (kuadran 2). Tahun
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang 2014: untuk membagi dividen sebesar 40%
signifikan pada tingkat rasio gross profit untuk kondisi ekonomi normal dan krisis.
margin PT. Citra Tubindo sebelum dan Tahun 2015: untuk membagi dividen sebesar
sesudah pemberlakuan kawasan perdagangan 30% jika kondisi ekonomi normal, tetapi
dan pelabuhan bebas, dan tidak terdapat ketika terjadi krisis, dividen maksimum harus
perbedaan yang signifikan pada tingkat rasio 20% (kuadran 2). Sedangkan untuk rencana
net profit margin, operating profit margin, dan tahun 2016: dalam kondisi ekonomi normal,
return on investment. Berbeda halnya dengan dividen dibagi dengan maksimal 10%
PT. Sat Nusapersada sebelum dan sesudah (kuadran 2), jika berada dalam situasi krisis,
pemberlakuan kawasan perdagangan dan dividen harus maksimal 5 % (kuadran 2).
pelabuhan bebas yang tidak terdapat
berbedaaan yang signifikan pada rasio gross

201
Hafidzi, dkk Bisma: Jurnal Bisnis dan Manajemen
Vol. 14 No. 3, 2020

Adapun alasan mengapa digunakan ketiga alat Adapun yang menjadi latar belakang objek
analisis di atas, yaitu: Pertama, Return on penelitian Bank Umum Syariah karenakan
Invested Capital (ROIC) digunakan sebagai alat nilai Non Performing Financing (NPF) pada
analisis karena analisis utilasi aktiva Bank Umum Syariah pada tahun 2016 hingga
menghubungkan antara laba dengan aktiva. 2018 mengalami penurunan dan didukung
Selain itu, analisis ini juga mengukur dengan penurunan tingkat aktiva produktif
hubungan antara input perusahaan (aktiva) yang mengindikasikan bahwa Bank Umum
dengan output perusahaan (laba). Return on Syariah semakin produktif dan selektif dalam
Investment (ROI) digunakan untuk mengukur melakukan pembiayaan kepada masyarakat.
utilasi aktiva (Bergevin, 2002). Kedua, Sedangkan dalam Unit Usaha Syariah, NPF
Weighted Average Cost of Capital (WACC). meningkat dari tahun 2016 hingga 2018 dan
Dalam sistem keuangan, dana dapat diperoleh aktiva produktif dalam perhatian khusus juga
melalui empat sarana yaitu: pasar modal, mengalami peningkatan. Hal ini
pasar uang, bank dan investor institusional. menggambarkan bahwa Unit Usaha Syariah
Pasar modal merupakan sarana dalam semakin berisiko karena laba yang diterima
mencari dana yang bersifat jangka panjang berpotensi turun. Tujuan penelitian ini adalah
seperti penerbitan saham dan obligasi. Pasar untuk menganalisis kondisi keuangan Bank
uang merupakan sarana dalam mencari dana Umum Syariah menggunakan strategi
yang bersifat jangka pendek seperti keuangan matriks dengan pendekatan
penerbitan commercial paper. Sedangkan bank pertumbuhan perusahaan, keputusan
dan investor institusional merupakan investasi dan pembiayaan. Alat ukur yang
perantara keuangan (Financial digunakan adalah Return on Invested Capital
Intermediaries). Manajemen keuangan melalui (ROIC), Weighted Average Cost of Capital
keputusan pembiayaannya akan memilih (WACC), dan Economic Value Added (EVA).
sumber dana melalui empat sarana yang
memberikan dampak biaya penggunaan dana Metode
paling rendah. Apapun sumber dana yang
dipilih oleh manajemen keuangan harus Desain Penelitian
menimbulkan biaya penggunaan dana yang
dapat dipenuhi oleh tingkat pengembalian Desain penelitian ini mengunakan metode
atas investasi. Biaya rata-rata modal desktiptif kualitatif, dengan menggunakan
tertimbang (Weighted Average Cost of Capital) pendekatan studi kasus, yaitu dengan cara
berasal dari dua komponen, yaitu: kreditor mempelajari suatu masalah dalam kondisi
(bondholder) dan pemegang saham. tertentu, pengambilan data yang memiliki
Perusahaan yang dibiayai dengan hutang, kriteria, serta dengan menyertakan sumber
menimbulkan konsekuensi timbulnya biaya informasinya. Menurut Strauss & Corbin
hutang (Cost of Debt). Pembiayaan dengan (2009) yang dimaksud pendekatan kualitatif
hutang memberikan keuntungan, karena adalah suatu pendekatan yang temuan-
bunga dapat mengurangi penghasilan kena temuannya tidak diperoleh melalui prosedur
pajak, oleh karena itu dalam menghitung cost statistik atau bentuk hitungan lainnya,
of debt selalu dikalikan dengan penghematan melainkan lebih menekankan kepada kajian
pajak (Devie, 2003). Ketiga adalah Economic interpretatif.
Value Added (EVA). EVA mengukur sampai
sejauh mana laba operasi mampu menutup Populasi dan Sampel Penelitian
biaya penggunaan dana yang digunakan dalam
berinvestasi. EVA juga disebut sebagai laba Populasi yang ditentukan dalam penelitian ini
ekonomi (economic profit). Dengan EVA adalah Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia
diharapkan perusahaan dapat yang terdaftar di Otoritas Jasa Kuangan.
mempertimbangkan apakah keputusan Sampel penelitian diambil secara purposive
investasi selaras dengan keputusan sampling, yaitu metode dimana pemilihan
pembiayaan atau dengan kata lain tingkat sampel pada karakteristik populasi yang
hasil yang diharapkan dari investasi mampu sudah diketahui sebelumnya dengan kriteria
menutup biaya atas dana yang digunakan sebagai berikut:
untuk berinvestasi (De Wet & Hall, 2006).

202
Hafidzi, dkk Bisma: Jurnal Bisnis dan Manajemen
Vol. 14 No. 3, 2020

a. Bank Syariah yang beroperasi dan berada mengalami cash defisit, karena dana yang
di Indonesia selama periode tahun 2014- disediakan hanya mampu mendukung
2018. pertumbuhan SGR. Sebaliknya, apabila
b. Bank Syariah yang membuat dan pertumbuhan SGR melebihi pertumbuhan
mempublikasikan Laporan Keuangan aktual maka perusahaan akan mengalami cash
Tahunan periode 2014-2018. surplus. Setelah mengetahui hasil Growth in
c. Bank Syariah yang memiliki kelengkapan Sales dan SGR, maka selanjutnya dilakukan
data yang dibutuhkan untuk penelitian perhitungan Return of Interest Capital (ROIC).
selama periode tahun 2014-2018. Kemudian bila sudah diketahui nilai ROIC
maka akan dikalkulasikan variabel WACC.
Definisi Operasional Variabel Selanjutnya akan di analisis untuk nilai EVA.

Definisi operasional variabel memberikan Selanjutnya mengetahui besarnya nilai value


pengertian pada masing-masing variabel serta creation dalam kondisi pertumbuhan
menjelaskan apa saja yang menjadi indikator Economic Value Added (EVA) untuk mengukur
dari variabel yang sedang diteliti. Definisi sampai sejauh mana laba operasi mampu
operasional variabel dalam penelitian ini menutup biaya penggunaan dana yang
adalah sebagai berikut: digunakan dalam berinvestasi. Setelah itu
barulah menentukan posisi perusahaan dalam
a. Growth In Sales (GIS) grafik 4 kuadran, sekaligus membuat strategi
GIS = (net sales after – net sales before) / net keuangan untuk memperbaiki posisi atau
sales before. mengembangkan value creation perusahaan
tersebut.
b. Sustainabel Growth Rate (SGR)
SGR = (Return on Equity (ROE) x b) Hasil dan Pembahasan
c. Return on Investment Capital (ROIC) Strategi keuangan matriks adalah usulan
ROIC = (net operating profit after tax : strategi yang akan diberikan dengan
intellectual capital) menyelaraskan antara pertumbuhan
perusahaan dengan efektivitas keputusan
d. Weight Average Cost Of Capital (WACC) investasi dan keputusan pembiayaan. Ada
WACC = (after-tax cost of debt × percentage beberapa langkah dalam melakukan strategi
of debt capital(D)) + (cost of equity × keuangan matriks. Langkah-langkah tersebut
Percentage of equity capital(E)). adalah:

e. Spread Economic Value Added (EVA) Membandingkan Pertumbuhan Aktual Dengan


EVA = (ROIC – WACC) × Invested capital Pertumbuhan yang Seharusnya (SGR).

Analisis Data Pertumbuhan perusahaan yang ditentukan


secara keuangan berdasarkan SGR akan
Analisis data merupakan suatu proses mencari dibandingkan dengan pertumbuhan
dan menyusun secara sistematis data yang perusahaan secara aktual. Apabila
diperoleh dari hasil wawancara, diskusi dari pertumbuhan perusahaan aktual melebihi
kelompok dalam acara diklat, catatan pertumbuhan SGR maka perusahaan akan
lapangan, dan dokumen laporan keuangan. mengalami masalah pembiayaan yaitu
Tahapan analisis yang akan dilakukan secara kekurangan dana (cash defisit) karena dana
berurutan yaitu mengetahui nilai tingkat yang disediakan hanya mampu mendukung
Growth in Sales (pertumbuhan aktual). Lalu pertumbuhan SGR. Sebaliknya, apabila
menentukan tingkat Sustainable Growth Rate pertumbuhan SGR perusahaan melebihi
(SGR) (pertumbuhan seharusnya), kemudian pertumbuhan aktual maka perusahaan akan
membandingkan Growth in Sales dengan mengalami kelebihan dana (cash surplus).
tingkat pertumbuhan Sustainable Growth Rate. Perhitungan ini tampak pada Tabel 2 berikut
Bila pertumbuhan aktual melebihi ini.
pertumbuhan SGR maka diindikasikan

203
Hafidzi, dkk Bisma: Jurnal Bisnis dan Manajemen
Vol. 14 No. 3, 2020

Tabel 2. Growth In Sales vs SGR Bank SGR terendah terdapat pada BTPN Syariah
Umum Syariah 2014 – 2018 yaitu sebesar -3.136,03%.

Cash Pada Tabel 2 juga dijelaskan bahwa dari 12


No Nama BUS GIS SGR surplus Bank Umum Syariah, terdapat 1 Bank Umum
/deficit
Syariah yang mengalami Cash Deficit yaitu
1 Bank Muamalat
760,86% 132,17% -101,70%
Indonesia Bank Muamalat yaitu sebesar -101,69%.
2 BRI Syariah -34,70% 121,29% 159,62% Meskipun SGR Bank Muamalat positif namun
3 BNI Syariah -24,90% 592,81% 618,13%
tidak diimbangi dengan Growth In Sales yang
4 Bank Syariah
-4,81% 213,67% 1215,94%
Mandiri negatif. Hal ini menunjukkan bahwa
5 Bank Syariah
-36,25% 281,69% 317,94% pertumbuhan aktual Bank Muamalat
Mega Indonesia
6 Bank Panin Indonesia melebihi besarnya SGR sehingga
76,70% 922,83% 846,13%
Syariah dana yang ada pada bank hanya untuk
7 Bank Syariah
Bukopin
0,40% 777,85% 401,29% menutupi kebutuhan SGR. Sedangkan 11 Bank
8 BCA Syariah -24,09% -60,24% 1130,80% Umum Syariah lainnya mengalami Cash
9 Maybank
Surplus yakni BRI Syariah, BNI Syariah, Bank
Syariah -24,80% 809,91% 603,35%
Indonesia Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega
10 BTPN Syariah -26,13% 3136,0% 2640,99% Indonesia, Bank Panin Syariah, Bank Syariah
11 Bank Victoria
Syariah
-25,50% 1448,2% 1473,70% Bukopin, BCA Syariah, Maybank Syariah, BTPN
12 B.P.D Jawa Syariah, Bank Victoria Syariah dan BPD Jawa
Barat Banten -20,99% 401,79% 422,79%
Syariah Barat Banten Syariah. Cash Surplus tertinggi
Sumber: Data hasil olahan peneliti, 2020 terdapat pada BTPN Syariah yaitu sebesar
2.640,98%. Hal ini menunjukkan bahwa
pertumbuhan SGR Bank Muamalat Indonesia
melebihi pertumbuhan aktual perusahaan.
Dari Tabel 2 dapat dijelaskan bahwa terdapat Sehingga ada dana lebih setelah perusahaan
3 Bank Umum Syariah yang memiliki Growth menutupi kebutuhan pertumbuhan SGR.
in Sales positif yakni Bank Muamalat, Bank
Panin Syariah dan Bank Syariah Bukopin. Menentukan Apakah Perusahaan
Growth in Sales tertinggi terdapat pada Bank Menghasilkan Nilai Tambah (Value Creation)
Muamalat yaitu sebesar 760,86%. Sedangkan atau Sebaliknya Tidak Menghasilkan Nilai
Growth in Sales negatif terdapat pada 9 Bank Tambah (Value Destruction).
Umum Syariah, diantaranya BRI Syariah, BNI
Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Efektivitas keputusan investasi dapat dilihat
Mega Indonesia, BCA Syariah, Maybank berdasarkan besaran Return on Investment
Syariah Indonesia, BTPN Syariah, Bank (ROI) atau Return on Invested Capital (ROIC)
Victoria Syariah dan BPD Jawa Barat Banten yang dicapai, artinya apabila perusahaan
Syariah. Growth In Sales terendah terdapat mampu menghasilkan angka ROIC sesuai
pada Bank Syariah Mega Indonesia yaitu dengan yang diinginkan atau melebihi rata-
sebesar -36,25%. rata industri maka hal tersebut menunjukkan
bahwa keputusan atas investasi telah
Pada Sustainable Growth Rate (SGR), terdapat mencapai sasaran. Efektivitas keputusan
7 bank yang memiliki SGR positif diantaranya pembiayaan dapat dilihat berdasarkan
BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Syariah besaran biaya penggunaan dana (WACC).
Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Apabila kombinasi hutang dan modal yang
Panin Syariah, Bank Victoria Syariah dan BPD dipilih dalam rangka membiayai investasi
Jawa Barat Banten Syariah. SGR tertinggi menghasilkan biaya penggunaan dana yang
terdapat pada Bank Victoria Syariah yaitu rendah, artinya keputusan pembiayaan telah
sebesar 1.448,19%. Sedangkan terdapat 5 dilakukan secara efektif. Melihat besaran
Bank Umum Syariah yang memiliki SGR angka ROIC dan besaran angka WACC akan
Negatif, diantaranya Bank Muamalat lebih bermakna apabila mengurangkan angka
Indonesia, Bank Syariah Bukopin, BCA Syariah, ROIC dengan WACC untuk menghasilkan EVA
Maybank Syariah Indonesia dan BTPN Syariah. (Economic Value Added). Idealnya EVA adalah
positif, karena apabila perusahaan memiliki

204
Hafidzi, dkk Bisma: Jurnal Bisnis dan Manajemen
Vol. 14 No. 3, 2020

ROIC yang lebih besar dari WACC maka yang dikeluarkan untuk membiayai investasi
perusahaan mengalami peningkatan nilai tersebut. Sedangkan 7 Bank Umum Syariah
tambah secara ekonomi atau dengan kata lain mengalami EVA negatif yakni BRI Syariah, BNI
tingkat pengembalian atas investasi melebihi Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah
biaya yang dikeluarkan untuk membiayai Mega Indonesia, Bank Panin Syariah, Bank
investasi tersebut. Dengan EVA, perusahaan Victoria Syariah dan BPD Jawa Barat Banten
juga dapat melihat bagaimana efektivitas Syariah. EVA terendah ada pada Bank Victoria
keputusan investasi diikuti dengan efektivitas Syariah. EVA negatif menunjukkan bahwa
keputusan pembiayaan. Hal ini tampak pada ROIC lebih rendah dari WACC, artinya tingkat
Tabel 3 berikut ini. pengembalian atas investasi kurang dari biaya
yang dikeluarkan untuk membiayai investasi
Tabel 3. ROIC, WACC, dan EVA Bank Umum tersebut.
Syariah 2014 – 2018
Mengelompokan Perusahaan Berdasar
No
Nama
ROIC WACC EVA
Analisis Rasio Keuangan ke Dalam Empat
BUS Kuadran,
1 Bank 0,00175 -1,3217 1,3235
Muamalat
Indonesia Matrik keuangan membagi perusahaan
2 BRI 0,83464 1,2129 -0,3783 berdasarkan kinerja yang dicapai yang
Syariah
BNI
tercermin dalam laporan yang diukur dengan
3 0,06968 5,9281 -5,8585
syariah rasio keuangan yang dibagi menjadi empat
4 Bank 0,00485 2,1367 -2,1322 bagian atau kuadran seperti yang tercantum
Syariah
Mandiri dalam Gambar 1.
5 Bank 0,05076 2,8169 -2,7662
Syariah a. Kuadran keempat adalah perusahaan
Mega
Indonesia yang mengalami cash defisit dan EVA
6 Bank -0,00061 9,2283 -9,2289 negatif.
Panin b. Kuadran ketiga adalah perusahaan yang
Syariah
7 Bank 0,00052 -7,7785 7,7791 mengalami cash surplus dan EVA negatif
Syariah c. Kuadran kedua adalah perusahaan yang
Bukopin
BCA
mengalami cash surplus dan EVA positif
8 0,07940 -0,6024 0,6818
Syariah d. Kuadran kesatu adalah perusahaan yang
9 Maybank 0,04990 -8,0991 8,1490 mengalami cash defisit dan EVA positif
Syariah
Indonesia
10 BTPN 0,07297 -31,3603 31,4117
Syariah
11 Bank -0,01177 14,4820 -14,4937
Victoria
Syariah
12 B.P.D Jawa 0,00426 4,0179 -4,0137
Barat
Banten
Syariah
Sumber: Data hasil olahan peneliti, 2020

Berdasarkan Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa


terdapat 5 Bank Umum Syariah yang memiliki
EVA positif yakni Bank Muamalat Indonesia,
Bank Syariah Bukopin, BCA Syariah, Maybank
Syariah Indonesia dan BTPN Syariah. EVA
tertinggi ada pada BTPN Syariah yaitu sebesar Gambar 1. Financial Strategy Matrix
31,411. EVA positif menunjukkan ROIC lebih Sumber: Hawawini & Viallet (2011)
besar dari WACC, artinya perusahaan
mengalami peningkatan nilai tambah secara
ekonomi atau dengan kata lain tingkat
pengembalian atas investasi melebihi biaya

205
Hafidzi, dkk Bisma: Jurnal Bisnis dan Manajemen
Vol. 14 No. 3, 2020

Dalam matriks keuangan, setelah perusahaan- profitabilitas dengan cara meningkatkan


perusahaan dikelompokkan ke dalam masing- efektivitas penggunaan aktiva bersih dan
masing kuadran, langkah berikutnya adalah meningkatkan profit marjin baik melalui
mengembangkan strategi agar perusahaan peningkatan volume penjualan,
dapat menghasilkan kinerja yang baik. Adapun peningkatan harga jual ataupun
strategi yang dianjurkan dari masing-masing mengendalian biaya secara ketat.
kuadran adalah (Hawawini & Viallet, 2011): b. Review keputusan pembiayaan perusahaan
dengan mengkombinasikan rasio hutang
Kuadran pertama mengartikan perusahaan dan modal sampai pada tingkat yang
telah menghasilkan nilai tambah (value menghasilkan biaya penggunaan dana
creation) tetapi mengalami kekurangan dana terrendah.
akibat pertumbuhan penjualan actual melebihi c. Apabila dua cara diatas tidak dapat
pertumbuhan yang seharusnya. Dengan dipenuhi maka lebih bijaksana untuk
kondisi keuangan seperti itu, perusahaan keluar dari bisnis tersebut.
dianjurkan untuk melakukan :
Kuadran keempat mengartikan perusahaan
a. Tidak membagi dividen selain tidak menghasilkan nilai tambah (value
b. Meningkatkan dana melalui penerbitan destruction) juga memiliki kekurangan dana
saham atau surat utang karena pertumbuhan perusahaan secara
c. Mengurangi tingkat pertumbuhan aktual aktual lebih besar dari pertumbuhan yang
sampai dengan pertumbuhan SGR dengan seharusnya (SGR). Kuadran keempat ini
mengurangi marjin laba dan perputaran merupakan kuadran yang buruk dan tidak ada
aktiva bersih. strategi untuk memperbaikinya, sehingga
dengan kondisi keuangan seperti ini
Kuadran kedua mengartikan perusahaan telah perusahaan dianjurkan untuk menjual bisnis
menghasilkan nilai tambah (value creation) tersebut.
tetapi memiliki kelebihan dana karena
pertumbuhan SGR perusahaan melebihi dari Setelah menghitung EVA dan cash surplus atau
pertumbuhan aktual perusahaan. Dengan defisit, 12 Bank Umum Syariah 2014 – 2018,
kondisi keuangan seperti ini perusahaan dikelompokan dalam empat kuadran sesuai
dianjurkan untuk melakukan: dengan strategi keuangan matriks. Terdapat 7
bank umum syariah yang termasuk dalam
a. Menggunakan kelebihan dana untuk lebih kuadran 3 yakni BRI Syariah, BNI Syariah,
bertumbuh dengan cara melakukan Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega
investasi baru, meningkatkan kapasitas Indonesia dan Bank Panin Syariah. Terdapat 4
maupun mengakuisisi bisnis yang bank umum syariah yang termasuk dalam
berkaitan kuadran 2 yakni Bank Syariah Bukopin, BCA
b. Menggunakan kelebihan dana tersebut Syariah, Maybank Syariah dan BTPN Syariah.
untuk meningkatkan hubungan keagenan Sedangkan terdapat 1 bank umum syariah
dengan pemegang saham dengan cara yang termasuk dalam kuadran 1 yaitu Bank
membagi dividen dan membeli kembali Muamalat.
saham yang beredar.

Dalam kuadran ketiga mengartikan bahwa


perusahaan tidak menghasilkan nilai tambah
(value destruction) tetapi memilki kelebihan
dana karena perusahaan bertumbuh secara
aktual lebih kecil dari pertumbuhan yang
seharusnya (SGR). Dengan kondisi keuangan
tersebut perusahaan dianjurkan untuk
melakukan:

a. Menggunakan kelebihan dana tersebut


untuk melakukan peningkatan

206
Hafidzi, dkk Bisma: Jurnal Bisnis dan Manajemen
Vol. 14 No. 3, 2020

Kuadran 2 Kuadran 1 perusahaan hingga meningkatkan deviden.


Dengan kondisi keuangan seperti itu,
Value creation perusahaan dianjurkan untuk melakukan
EVA > 0 (Hawawini & Viallet, 2011):
Bank Syariah
Bukopin,
BCA Syariah, Bank Muamalat a. Tidak membagi dividen, karena dana yang
Maybank Indonesia ada di perusahaan digunakan untuk
Syariah
Indonesia,
membiayai aktivitas perusahaan.
BTPN Syariah b. Meningkatkan dana melalui penerbitan
saham atau surat utang.
c. Mengurangi tingkat pertumbuhan aktual
Cash surplus
Cash surplus
GIS > SGR sampai dengan pertumbuhan SGR dengan
GIS < SGR
mengurangi marjin laba dan perputaran
aktiva bersih.
Kuadran 3 Kuadran 4
BRI Syariah, BNI b. Kuadran 2
Syariah, Bank Syariah
Representasi dari kuadran 2 yakni Bank
Mandiri, Bank
Syariah Bukopin, BCA Syariah, Maybank
Syariah Mega
Syariah Indonesia dan BTPN Syariah. Hasil
Indonesia dan Bank analisis menunjukan bahwa kombinasi nilai
Value creation
EVA < 0
SGR mengalami kondisi keuangannya cash
surplus dan nilai EVA yang positif. Hal ini
Gambar 3. Financial Strategy Matrix Bank mengindikasikan bahwa perusahaan telah
Umum Syariah Tahun 2014 – 2018 menghasilkan nilai tambah (value creation)
Sumber: Data hasil pengolahan peneliti, 2020 tetapi masih memiliki kelebihan dana karena
pertumbuhan SGR perusahaan melebihi dari
Berdasarkan Gambar Financial Strategy Matrix pertumbuhan aktual perusahaan. Dengan
Bank Umum Syariah Tahun 2014 – 2018 kondisi keuangan seperti ini perusahaan
menunjukkan bahwa terdapat tiga bagian dianjurkan untuk melakukan:
kuadran yakni:
a. Menggunakan kelebihan dana untuk lebih
a. Kuadran 1 bertumbuh dengan cara melakukan
investasi baru, meningkatkan kapasitas
Kuadran 1 mengartikan perusahaan telah maupun mengakuisisi bisnis yang
menghasilkan nilai tambah (value creation) berkaitan
tetapi mengalami kekurangan dana akibat b. Menggunakan kelebihan dana tersebut
pertumbuhan penjualan aktual melebihi untuk meningkatkan hubungan keagenan
pertumbuhan yang seharusnya. Representasi dengan pemegang saham dengan cara
dari kuadran 1 yakni Bank Muamalat membagi dividen dan membeli kembali
Indonesia. Hasil analisis menunjukan bahwa saham yang beredar.
kombinasi nilai SGR mengalami kondisi
keuangannya cash deficit dan nilai EVA yang Dengan berada dalam posisi kuadran II maka
positif. Hal Ini mengindikasikan bahwa Bank Bank Syariah Bukopin, BCA Syariah, Maybank
Muamalat Indonesia menghasilkan nilai Syariah Indonesia dan BTPN Syariah sedang
tambah (Value Creation) namun mengalami dalam bertumbuh cepat, strategi intensif
kekurangan dana akibat pertumbuhan biasanya menjadi pilihan pertama untuk
penjualan aktual melebihi pertumbuhan yang dipertimbangkan dalam melakukan langkah
seharusnya. Secara keseluruhan, aktivitas berikutnya. Strategi insentif yang dimaksud
perusahaan mampu memperoleh nilai tambah disini adalah strategi yang mengisyaratkan
namun di sisi lain perusahaan kekuranga dana berbagai upaya yang intensif dan gencar
untuk menjalankan aktivitas tersebut. dalam langkah meningkatkan posisi
Aktivitas yang dilakukan perusahaan kompetitif. Jika perusahaan kurang memiliki
berpotensi untuk menambah pendapatan kompetensi khusus atau keunggulan

207
Hafidzi, dkk Bisma: Jurnal Bisnis dan Manajemen
Vol. 14 No. 3, 2020

kompetitif, integrasi horizontal dapat menjadi Hawawini & Viallet (2011) menyatakan jika
alternatif lain yang bagus. SGR > Growth in Sales, maka adanya
peningkatan cash surplus. Rasio nilai rata-rata
c. Kuadran 3 growth mengacu pada perbedaan besaran
rasio SGR dan nilai aktual Growth In Sales. Jika
Representasi dari kuadran 3 yakni BRI perbandingan menghasilkan rasio nilai SGR >
Syariah, BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Growth in sales, maka dapat di ambil
Bank Syariah Mega Indonesia dan Bank Panin kesimpulan bahwa pada perusahaan tersebut
Syariah. Hasil analisis menunjukan bahwa terjadi peningkatan yang positif dari dana
kombinasi nilai SGR memgalami kondisi cumulative cash surplus. Hawawini & Viallet
keuangannya cash surplus. Hal Ini (2011) menyarankan bahwa perusahaan yang
mengindikasian bahwa BRI Syariah, BNI tergolong di kuadran 3 ini harus mengubah
Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah kebijakan keuangan mereka dengan cepat,
Mega Indonesia dan Bank Panin Syariah masih sebelum surplus kas habis. Mereka
tetap mampu bertahan menjaga dan menyarankan bahwa sebagian dari kelebihan
menghasilkan keuntungan secara uang tunai dikembalikan kepada pemegang
berkelanjutan. Namun ternyata belum mampu saham dan sisa uang tunai digunakan untuk
lagi menambah atau meningkatkan Growth in merestrukturisasi perusahaan sedemikian
Sales sesuai harapan perusahaan. rupa sehingga pengembalian IC meningkat ke
tingkat di atas biaya modal.
Hal ini diartikan bahwa BRI Syariah, BNI
Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Kesimpulan
Mega Indonesia dan Bank Panin Syariah tidak
mampu menciptakan tingkat pertumbuhan Hasil analisis strategi keuangan matriks pada
value creation yang baik sebagaimana Bank Umum Syariah menunjukkan bahwa
mestinya walaupun dalam kondisi aset dana terdapat 7 bank umum syariah yang termasuk
yang masih surplus, dikarenakan dana dalam kuadran 3 yakni BRI Syariah, BNI
tersebut telah digunakan untuk mendukung Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah
segala aktivitas perusahaan. Aktivitas Mega Indonesia dan Bank Panin Syariah.
perusahaan yang dilakukan telah menyerap Terdapat 4 bank umum syariah yang termasuk
alokasi dana secara besar untuk pelaksanaan dalam kuadran 2 yakni Bank Syariah Bukopin,
alokasi biaya-biaya operasional yang muncul, BCA Syariah, Maybank Syariah dan BTPN
sehingga menyebabkan perusahaan berada Syariah. Sedangkan terdapat 1 bank umum
dalam kondisi value destruction. syariah yang termasuk dalam kuadran 1 yaitu
Bank Muamalat. Dengan menggunakan
Dengan kondisi nilai Growth in Sales dan strategi keuangan matriks, Bank Umum
tingkat value creation spread EVA < nol, Syariah dapat mengembangkan strategi yang
berarti perusahaan belum berhasil bermuara pada efektivitas keputusan investasi
menciptakan nilai tambah untuk perusahaan, dan keputusan pembiayaan. Secara
sehingga mengalami value detruction, dan berkesinambungan apapun yang direncanakan
dalam kondisi perusahaan kurang sehat, Bank Umum Syariah dalam investasi dan
kekuatan keuangan perusahaan belum stabil, pembiayaan hendaknya selalu memasuki
serta tertimpah masalah keuangan strategi keuangan matriks.
perusahaan yang merugi. Menurut Brigham &
Houston (2014) menyatakan terkait nilai EVA Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya
< nol, artinya tidak ada nilai tambah ke dalam memfokuskan satu sampel Bank Umum
perusahaan, disebabkan profit yang ada tidak Syariah namun menambah variabel dan
bisa memenuhi keinginan para pemegang memperpanjang periode waktu, sehingga
saham (shareholders), padahal penciptaan EVA diharapkan dapat memberikan hasil analisis
merupakan kemakmuran yang bisa dibuat yang lebih rinci. Sedangkan untuk Bank Umum
untuk pemegang saham melalui kenaikan Syariah yang sedang mengalami cash deficit,
harga saham dan dividen yang dibayarkan. dapat mencoba untuk menggalang dana
sumber internal dan eksternal Bank Umum
Syariah. Begitu juga bagi pihak investor,

208
Hafidzi, dkk Bisma: Jurnal Bisnis dan Manajemen
Vol. 14 No. 3, 2020

sebaiknya lebih melihat value creation dan Statistik Perbankan Syariah. (2019). Retrieved
kondisi keuangan yang lebih fokus pada from
pertumbuhan berkelanjutan (sustainable https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data
growth) dengan keseimbangan antara -dan-statistik/statistik-perbankan-
syariah/Pages/Statistik-Perbankan-Syariah---
pertumbuhan aktual dan pertumbuhan yang
Januari-2019.aspx
seharusnya (balance of internal and external
growth). Strauss, A., & Corbin, J. (2009). Dasar-Dasar
Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Daftar Referensi
Wahyudi, Y. (2013). Strategi Keuangan Matriks Dan
Bergevin, P. M. (2002). Financial Statement Optimalisasi Struktur Modal Untuk
Analysis: An Integrated Approach. New Jersey: Pertumbuhan Perusahaan Berkelanjutan: Studi
Pearson Education, Inc. Pada PT Adhimix Precast Indonesia.
Yogyakarta: FEB-UGM.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2014).
Fundamentals of Financial Management. Yuniawati, R. D. (2012). Analisis Strategi Keuangan
Mason: South-Western Cengage Learning. Matriks Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Yogyakarta: FEB-UGM.
De Wet, J., & Hall, J. (2006). An Analysis Of Strategic
Performance Measures of Companies Listed on
The JSE Securities Exchange South Africa.
Sajems Ns, 9(1), 57–71.
Devie. (2003). Strategi Keuangan Matriks: Alat
Bantu Keputusan Investasi Dan Pembiayaan.
Jurnal Akuntansi & Keuangan, 5(1), 58–74.
Falikhatun, & Assegaf, Y. U. (2012). Bank Syariah Di
Indonesia : Ketaatan Pada Prinsip-Prinsip
Syariah Dan Kesehatan Finansial. Conferene in
Business, Accounting and Management-FE
UNISSULA, 1(1), 245-254
Fauziah, S. R., & Sudana, I. M. (2013). Keunggulan
Bersaing Dan Penciptaan Nilai Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Dan
Bisnis Indonesia, 1(1), 1–13.
Fitriasari, F. (2012). The Growth Of Islamic
Banking In Indonesia. Ekonomika-Bisnis, 3(1),
1–10.
Hawawini, G., & Viallet, C. (2011). Finance for
Executives: Managing for Value Creation (Ed.
4th). USA: South-Western Cengage Learning.
Joni, & Hendawan, B. (2005). Kinerja Keuangan
Perusahaan Go Publik di Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
Batam. Jurnal Manajemen Bisnis. Politeknik
Negeri Batam, 1, 1–5.
Purnamasari, R., Suci, R. P., & Handini, D. P. (2013).
Strategi Keuangan Matriks Sebagai Alat Bantu
Keputusan Investasi dan Pembiayaan. Jurnal
Manajemen Dan Akuntansi, 2(2), 95–107.

209

Anda mungkin juga menyukai