Anda di halaman 1dari 41

LIMIT DAN TURUNAN

FUNGSI
KOMPETENSI DASAR
 Menjelaskan secara intuitif arti limit fungsi di
suatu titik dan di tak hingga.
 Menggunakan sifat limit fungsi untuk
menghitung bentuk tak tentu fungsi aljabar dan
trigonometri.
 Menggunakan konsep dan aturan turunan dalam
perhitungan turunan fungsi.
 Menggunakan turunan untuk menentukan
karakteristik suatu fungsi dan memecahkan
masalah.
 Menyelesaikan model matematika dari masalah
yang berkaitan dengan ekstrim fungsi dan
penafsirannya.
A. LIMIT FUNGSI
1. Pendekatan Limit
Jika x adalah variabel pada himpunan bilangan asli { x।
x < 4} maka kita daapt dengan mudah menyebut anggota
terbesar himpunan tersebut, yaitu 3.

Jika x adalah variabel bilangan real, maka akan sulit


bagi kita untuk menentukan dan memastikan bilangan
real sebelum bilangan 4, bisa saja bilangan tersebut
adalah 3,9999 atau 3,99999 dan seterusnya.

Untuk itu, kita dapat menyebutkannya dalam bentuk


fungsi limit.

Kunjungilah situs http://www.mathnstuff.com/math/spoken/here/2class/420/limit.htm#thelimit. Berbagai limit beserta


grafiknya pada situs ini dapat membantu untuk lebih memahami konsep limit.
2. Pengertian Limit Fungsi
Perhatikan fungsi f(x) = 2x + 1, dengan x elemen R. Kita
akan menentukan f(x) dengan x bergerak mendekati 3.
Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
x .... 2,98 2,99 3 3,01 3,02 ....
f(x) = 2x +1 .... 6,96 6,98 ... 7,02 7,04 ....

untuk x mendekati 3 dari arah kanan dan arah kiri,


ternyata nilai f(x) semakin mendekati 7.
Dalam kondisi limit, ditulis sebagai berikut:
Limit kanan = Limit kiri
=
=
Secara formal, limit didefinisikan sebagai:

, jika untuk sembarang bilangan kecil ε,


terdapat bilangan positif β sedemikian sehingga untuk
yang memenuhi berlaku .
3. Limit Fungsi Aljabar
Limit fungsi berbentuk

Jika variabel x mendekati c dengan c elemen R, maka


cara penyelesaiannya:
a. Langsung disubstitusikan, asalkan hasilnya bukan
bilangan tak tentu.
b. Jika telah disubstitusikan menghasilkan bilangan tak
tentu, maka langkah selanjutnya adalah difaktorkan,
disederhanakan kemudian disubstitusikan
CONTOH
1. Hitunglah:

a.

b.

Jawab:

a.

b.
2. Hitunglah:

Jawab:
Limit fungsi berbentuk

Untuk menyelesaikan limit fungsi aljabar yang


variabelnya mendekati , maka caranya adalah
pembilang dan penyebut dibagi dengan variabel pangkat
tertinggi.
Untuk , nilai limit dapat ditentukan dengan cara:
a. Jika pangkat tertinggi f(x) = pangkat tertinggi g(x), maka

b. Jika pangkat tertinggi f(x) > pangkat tertinggi g(x), maka

c. Jika pangkat tertinggi f(x) < pangkat tertinggi g(x), maka

d. Untuk berbentuk , kalikan f(x)-g(x)


dengan sekawannya, yaitu f(x) + g(x)
CONTOH
Hitunglah:

a.

b.
Jawab:

a. Pembilang dan penyebut dibagi x

b.
4. Teorema Limit
4.1. Teorema Limit Utama
Andaikan n adalah bilangan bulat positif, k suatu
konstanta, serta f dan g adalah fungsi-fungsi yang
memiliki limit di c, maka:

T-1

T-2

T-3

T-4
T-5

T-6

T-7 , dengan

T-8

T-9

dengan , jika n genap, atau jika


n ganjil.
CONTOH

Hitunglah nilai limit di bawah ini:

a.

b.

c.
Jawab:

a.

b.

c.
Teorema Limit tak Hingga
Andaikan n adalah bilangan positif, k adalah suatu
konstanta, dan f serta g adalah fungsi-fungsi yang
memiliki limit di c, maka:

5
6

dengan , jika n genap, atau


jika n ganjil.
10

11
5. Limit Fungsi Trigonometri
Jika Variabelnya Mendekati Sudut Tertentu
✓ Jika variabelnya mendekati sudut tertentu misalkan x →
cara penyelesaiannya langsung disubstitusikan
Apabila hasilnya bilangan tak tentu, maka harus
disederhanakan, difaktorkan, kemudian disubstitusikan.
Jika Variabelnya Mendekati Nol
✓ Jika variabel mendekati nol, misalkan x → 0, limit fungsi
trigonometri diubah ke dalam bentuk umum sebagai berikut.

1. 3.

2. 4.
Beberapa identitas fungsi trigonometri yang mendukung
penyelesaian soal-soal limit adalah:

1.

2.

3.

4.
CONTOH
Hitunglah:

a.

b.

Jawab:

a.

b.
B. TURUNAN FUNGSI
1. Pengertian Turunan Fungsi
Jika suatu fungsi dinyatakan dengan y=f(x), maka laju
perubahan nilai fungsi dinyatakan dengan:

Laju perubahan nilai fungsi ini disebut fungsi turunan


yang dilambangkan f’(x) (dibaca f aksen x). Jadi,
Untuk a < x < b memiliki nilai maka dikatakan bahwa
fungsi f(x) mempunyai turunan dalam interval a < x < b.

Proses mencari f’(x) dari f(x) disebut penurunan atau


pendiferensialan.

Notasi lain untuk turunan fungsi adalah y’, , .


CONTOH
Carilah turunan fungsi f yang dinyatakan dengan
f(x) = 2x + 3 pada x = 5.
Jawab:
f(x) = 2x + 3
f(5) = 2(5) + 3 = 13
f(5+h) = 2 (5 + h) + 3 = 10 + 2h +3

f’ (x) =

f’ (5) =
2. Rumus Turunan Fungsi
Turunan Fungsi Aljabar

Turunan Fungsi Khusus



Aturan Rantai
Jika f(x) = [u(x)]n dengan u(x) adalah fungsi dari x yang
mempunyai turunan u’(x) dan n adalah bilangan real,
maka:
CONTOH
Carilah turunan dari:
a.

b.

Jawab

a. Misalkan u(x) = x3 + 4, sehingga u’(x) = 3x2 , diperoleh:

b.
3. Turunan Hasil Operasi Fungsi


CONTOH
Tentukan turunan dari:

Jawab:
Misalkan:

Maka,
4. Turunan Fungsi Trigonometri


CONTOH
Selesaikan turunan dari fungsi trigonometri berikut ini:
a. y = x2 sin x
b. y = sin 5x + cos 6x – sin 3x

Jawab:
a. Misalkan u = x2 → u’ = 2x
v = sin x → v’ = cos x
maka, y’ = u’v + uv’
= (2x)(sin x) + (x2)(cos x)
= 2x sin x + x2 cos x
b. y = sin 5x + cos 6x ― sin 3x
y’ = (5) cos 5x + (6)(-sin 6x) ― (3)(cos 3x)
y’ = 5 cos 5x ― 6 sin 6x ― 3 cos 3x
C. TAFSIRAN GEOMETRI DARI TURUNAN
1. Gradien Garis Singgung

Apakah arti turunan f’(x) secara geometris?


Perhatikan grafik y = f(x). Titik P(x,f(x)) dan Q(x+h,
f(x+h)) yang terletak di grafik y = f(x) membentuk gradien
tali busur PQ yang dinyatakan sebagai:
Jika h mendekati nol maka titik Q mendekati titik P
sehingga tali busur PQ menjadi gradien garis singgung di
titik (x, f(x)) pada titik y = f(x). Dengan demikian gradien
garis singgung di titik P adalah sebagai berikut:

Dengan kata lain, gradien garis singgung di titik (x,y)


pada grafik y = f(x) dapat dinotasikan sebagai m, yaitu:
2. Persamaan Garis Singgung
Jika titik P(x1,y1) terletak pada kurva y = f(x), maka
persamaan garis singgung kurva yang melalui titik
tersebut adalah:

dimana m adalah gradien (kemiringan) garis, dengan


m = f’(x) = y’. Jika terdapat dua potong garis yang
mempunyai gradien masing-masing m1 dan m2 maka
kedua garis akan:
1. saling sejajar, jika m1 = m2
2. saling tegak lurus, jika m1 . m2 = -1
3. Fungsi Naik, Fungsi Turun, dan Nilai Stasioner
Fungsi Naik dan Fungsi Turun

<insert gambar 4.3 di hal 161>


Terlihat bahwa parabola f(x) turun dari arah kiri hingga
x = a dan naik mulai dari x = a ke arah kanan, sehingga
dapat dikatakan bahwa:

 f(x) adalah fungsi naik untuk x > a


 f(x) adalah fungsi turun untuk x < a

Pada x = a, grafik fungsi tidak naik dan tidak turun,


maka dikatakan titik (a, f(a)) adalah titik stasioner dan
f(a) adalah nilai stasioner.
Pengertian fungsi naik dan fungsi turun dapat
didefinisikan sebagai berikut:
1. Fungsi f(x) dikatakan fungsi naik dalam interval I, jika
tiap bilangan x1 dan x2 dalam I dan x1 < x2 maka berlaku
hubungan f(x1) < f(x2).
2. Fungsi f(x) dikatakan fungsi turun dalam interval I, jika
tiap bilangan x1 dan x2 dalam I dan x1 > x2 maka berlaku
hubungan f(x1) > f(x2).
Untuk menentukan interval dimana fungsi f(x) naik atau
turun dan stasioner, dapat dilakukan atas dasar nilai f’(x)
yaitu:

Jika f’(x) > 0 maka f(x) fungsi naik.


Jika f’(x) < 0 maka f(x) fungsi turun.
Jika f’(x) = 0 maka f(x) stasioner.
4. Nilai Stasioner
3 jenis nilai stasioner:
1. Nilai balik maksimum, jika f’(x) berubah tanda dari positif
menjadi negatif melalui nol.
2. Nilai balik minimum, jika f’(x) berubah tanda dari negatif
menjadi positif melalui nol.
3. Nilai belok horizontal, jika f’(x) tidak mengalami perubahan
tanda.

Notes:
Nilai stasioner juga
disebut nilai ekstrem
fungsi.
Cara lain untuk menentukan jenis-jenis nilai ekstrim
suatu fungsi f(x), yaitu dengan cara mengamati turunan
kedua fungsi tersebut pada titik-titik stasionernya,
disebut sebagai Uji Turunan Kedua.

Jika f’’(a) > 0 maka f(a) adalah nilai balik minimum fungsi f.
Jika f”(a) < 0 maka f(a) adalah nilai balik maksimum fungsi f.
Jika f”(a) = 0 maka nilai stasioner f(a) belum dapat ditetapkan.
D. PENERAPAN TURUNAN FUNGSI
(DIFERENSIAL)
Contoh:
1. Suatu benda bergerak menempuh jarak s meter dalam
waktu t detik dengan persamaan s = t3 – 3t2 + 3t +5.
Hitunglah:
a. kecepatan benda tersebut setelah 3 menit,
b. percepatan benda setelah 2 menit,
c. waktu (t) yang diperlukan agar kecepatannya nol.

Kunjungilah situs http://tutorial.math.lamar.edu/classes/calcl/derivativeinterp.aspx. Pelajari contoh soal tentang volume air


dalam tangki yang menggunakan konsep turunan yang ada di situs tersebut..
Jawab:
s = t3 – 3t2 + 3t + 5

Kecepatan (v) = = 3t2 - 6t + 3

Percepatan (a) = = = 6t – 6

a. pada t = 3 → v = 3(3)2 – 6(3) + 3 = 12 m/detik

b. pada t = 2 → a = 6(2) – 6 = 6 m/detik2

c. =0→ 3t2 – 6t + 3 = 0
(3t – 3) (t – 1) = 0
t1= 1 atau t2 = 1
Jadi, t1 = t2 = 1 detik kecepatan benda tersebut sama
dengan nol.

Anda mungkin juga menyukai