SKRIPSI
Oleh:
NIM: 11140850000003
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan perkembangannya, lahirnya bank Syariah disambut hangat oleh khususnya
masyarakat perbankan. Hal ini ditunjukkan oleh keterbukaan Bank Indonesia dengan
mengeluarkan kebijakan “dual banking system”, dimana bank konvensional diizinkan
membuka unit usaha syariah dalam beroperasi (UU Nomor 10 Tahun 1998 Tentang
Perbankan). Kebijakan ini merupakan revisi atas (UU Nomor 7 tahun 1992 Tentang
Perbankan). Dengan adanya Undang-Undang yang baru, bank syariah bisa lebih maju untuk
beroperasi dan bersaing dengan bank-bank lain dalam meyediakan jasa perbankan bagi
masyarakat.
Pada dasarnya, dalam prinsip hukum Islam, bank Syariah memiliki berbagai variasi
akad yang akan membuat produk bank Syariah menjadi lebih beragam (Soemitra, 2014). Di
Indonesia, Lembaga Keuangan Syariah sampai tahun 1998 masih belum berkembang
dengan baik, karena baru ada 1 (satu) Bank Syariah dan 78 Bank Pembiayaan Syariah
(BPRS) yang beroperasi. Setelah itu, Bank Syariah meningkat tajam terutama apabila dilihat
dari jumlah bank yang menggunakan prinsip syariah dan peningkatan jumlah asset yang
dikelola (Nurhayati & Wasilah, 2013).
Berikut data perkembangan bank syariah di Indonesia hingga tahun 2017
Gambar 1.1
Jumlah BUS di Indonesia
Sumber: mandirisyariah.co.id
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa masalah yang menjadi latar belakang
penentuan judul ini, antara lain :
C. BATASAN MASALAH
Setiap permasalahan hakikatnya sangat kompleks maka penulis tidak dapat meneliti
secara komprehensif. Agar penelitian ini terarah maka penelitian ini berfokus pada
perkembangan jumlah asset dan dana pihak ketiga Bank Mandiri Syariah yang meningkat
tapi selalu selangkah dibelakang bank konvensional. Dalam penelitian ini, peneliti ingin
mengetahui apakah variable produk tabungan mabrur, pengananan keluhan, kepercayaan
dan word of mouth akan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah dan dapat tumbuh dengan
pesat. Selanjutnya ruang lingkup yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi
nasabah Bank Mandiri Syariah provinsi DKI Jakarta.
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang hendak diteliti
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh Produk Tabungan Mabrur terhadap kepuasan nasabah
Bank Mandiri Syariah
b. Untuk mengetahui pengaruh Kepercayaan terhadap kepuasan nasabah Bank
Mandiri Syariah
c. Untuk mengetahui pengaruh Penanganan Keluhan terhadap kepuasan nasabah Bank
Mandiri Syariah
d. Untuk mengetahui pengaruh Word of Mouth terhadap kepuasan nasabah Bank
Mandiri Syariah
2. Manfaat Penelitian
Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak. Adapun manfaat penelitian ini adalah:
a. Bagi penulis
Penelitian ini memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengimplementasikan
segala ilmu yang telah diterima selama bangku perkuliahan serta menambah
wawasan terkait produk tabungan mabrur, kepercayaan, penanganan keluhan dan
word of mouth terhadap kepuasan nasabah
b. Bagi Bank
Sebagai bahan untuk masukan dalam membantu pengambilan keputusan dalam
merumuskan sebuah bentuk pemasaran
c. Bagi akademisi
Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembaca serta menjadi
data tambahan sebagai informasi yang berguna. Penelitian ini diharapkan dapat
menjadi referensi mengenai hal yang sebenarnya terjadi dan juga menjadi referensi
untuk peneliti selanjutnya
F. TINJAUAN KAJIAN TERDAHULU
Penelitian terdahulu merupakan referensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian ini.
Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini mengacu
pada beberapa penelitian sebelumnya. Guna mendukung materi dalam penelitian ini , maka
peneliti telah meringkas beberapa penelitian terdahulu yang terkait, beberapa diantaranya
adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2
Penelitian Terdahulu
Peneliti Penelitian
No Judul Penelitian Hasil peneliitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
1. Siti Hajar Kepuasan Nasabah Terdapat Menggun Tabungan Haji Mabrur
Yanti Terhadap variabel akan berengaruh signifikan
(2012) Tabungan Haji Tabungan metode terhadap kepuasan
Mabrur di Bank Haji marketing nasabah
Syariah Mandiri Mabrur mix
Cabang Pamulang
2 Uswatun Pengaruh Service Terdapat Jumlah Adanya Pengaruh yang
Hasanah Quality Tabungan variabel sampel signifikan antara
(2019) Mabrur Terhadap Tabungan penelitian Service Quality
Kepuasan Nasabah Haji sebanyak Tabungan Mabrur
(Studi Kasus Pada Mabrur 30 orang terhadap kepuasan
Kantor Cabang nasabah.
Pembantu BSM
Bintaro Sektor 3
Tangerang
Selatan)
3 Agus Persepsi Nilai Dan Terdapat Teknik Secara parsial persepsi
Supandi Kepercayaan variable analysis kepercayaan
Soegoto Terhadap Kepercay yang berpengaruh signifikan
(2013) Kepuasan dan aan digunaka terhadap kepuasan
Dampaknya terhadap n yaitu konsumen.
Jurnal Terhadap Loyalitas kepuasan Path
EMBA, Konsumen pada konsume Analysis
Vol. 1 No. PT Pandu Express n
3 Kota Manado
4 Aditia Pengaruh Atribut -Terdapat Objek Hasil penelitian
Lissa Produk Islam, variabel dan menunjukkan adanya
Putri Komitmen Agama, kepercay tempat pengaruh yang
(2017) Kualitas Jasa dan aan penelitian signifikan antara
Kepercayaan terhadap kepercayaan terhadap
terhadap Kepuasan kepuasan Kepuasan Nasabah
Nasabah Bank nasabah
Syariah (Studi
Kasus pada KJKS
BMT Dana Mulia
Mangu)
5 Nofal The Effect of Terdapat Teknik Hasil penelitian
Supriaddi Complaint varibel analisis menunjukkan bahwa
n, Alida Hnadling Towards Complain yang complaint handling
Palilati, Customers t digunaka berpengaruh signifikan
Hasanudd Satisfaction, Trust, Handling n yaitu
in Bua, And Loyalty To (Penanga Path terhadap customer
Patwayati, Bank Rakyat nan Analysis satisfaction
dan Hayat Indonesia (BRI) Keluhan)
Jusuf Southeast Sulawesi terhadap
(2015) kepuasan
nasabah
The
Internatio
nal
Journal of
Engineeri
ng And
Science
6 Nisa Pengaruh Kualitas Variabel Objek Secara parsial,
Kusumaw Pelayanan, Penangan Penelitian Penanganan Komplain
ardhani Penanganan an berpengaruh positif dan
(2017) Komplain, Komplain signifikan terhadap
Kualitas Produk terhadap Kepuasan Nasabah
Dan Tingkat Kepuasan
Margin Terhadap Nasabah
Kepuasan Nasabah
Produk
Pembiayaan
Murahabah Pada
KSPPS Ubasyada
Ciputat, Tangerang
Selatan
7 A. Salim, Focusing on Complain Metode Penanganan Kompalin
M Complaints ts yang berpengaruh positif
Setiawan, Handling for Handling digunakan terhadap Kepuasan
R Rofiaty, Customer for yaitu SEM Nasabah dengan
F Rohman Satisfaction Customer (Structural koefisien jalur sebesar
(2018) and Loyalty: The Satisfacti Equation 0,425
Case of Indonesian on Modeling)
European Public Banking dengan
Research program
Studies Smart PLS
Journal
Volume
XXI,
Issue 3,
2018
8 Dani Pengaruh Word of -Terdapat Objek Hasil penelitian ini
Atmaja, Mouth (WOM), variabel dan menunjukkan bahwa
S.E.I Kebutuhan, Word of tempat Word of Mouth
(2017) Pencarian Mouth penelitian memiliki pengaruh
Informasi, dan positif yang signifikan
Evaluasi Alternatif Kepuasan terhadap kepuasan
Terhadap Nasabah nasabah untuk
Keputusan dan melakukan pembiayaan
Kepuasan Nasabah di BPR Syariah Bangun
Pembiayaan di Drajat Warga
BPR Syariah Yogyakarta
Bangun Drajat
Warga Yogyakarta
9 Finnan Pengaruh Word of Terdapat Teknik - Word of Mouth
Aditya Mouth Terhadap variable analisis berpengaruh signifikan
Ajie Keputusan Word of yang terhadap kepuasan
Nugraha, Pembelian dan Mouth digunaka konsumen
Suharyon Kepuasan terhadap n yaitu - Word of Mouth
o, dan Konsumen (studi Kepuasan Path berpengaruh signifikan
Andriyani Pada Konsumen Nasabah Analysis terhadap kepuasan
Kusumaw Kober Mie Setan konsumen melalui
ati Jalan Simpang variable keputusan
(2015) Soekarno Hatta pembelian sebagai
Nomor 1-2 variable mediator
Malang)
10 Oryza Pengaruh Word of Terdapat Analisis Berdasarkan analisis
Sativayan Mouth terhadap variable data yang dengan bantuan model
a Sinaga Keputusan Word of digunaka PLS diketahui bahwa
Pembelian dan Mouth n adalah Word of Mouth tidak
Kepuasan terhadap metode berpengaruh positif
Konsumen (Studi Kepuasan Partial terhadap kepuasan
pada Konsumen Konsume Least konsumen.
Rumah Teh Ndoro n Square
Donker (PLS)
Kemuning)
Sumber : Diperoleh dari berbagai referensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Kepercayaan
a. Pengertian Kepercayaan
1. Kemampuan (Ability)
Kemampuan adalah kapasitas individu untuk mengerjakanberbagai tugas dalam
suatu pekerjaan. Kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat
dilakukan seseorang. Dalam hal ini bagaimana penjual mampu meyakinkan
pembeli dan memberikan jaminan kepuasan dan keamanan ketika bertransaksi
online. Kemampuan dipengaruhi oleh pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill) dan sikap (attitude) (Chatab, 2007, p. 102). Menurut Bhattacherjee (2002)
dalam (Prasetya, 2015),kemampuan juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu
dan pengesahan kelembagaan oleh pihak ke-3.
2. Kebaikan Hari (Benevolence)
Didasarkan pada besarnya kepercayan kemitraan, yang memiliki tujuan dua
motivasi yang menjadi kelebihan untuk organisasi lain pada saat kondisi yang baru
muncul, yaitu kondisi dimana komitmen tidak dibentuk (Farida, 2010). Menurut
Bhattacherjee (2002) dalam (Prasetya, 2015) kebajikan adalah tingkat suatu toko
online bertindak atas nama kesejahteraan konsumen. Dalam sistem e-commerce,
kepercayaan pengguna tentang suatu toko online mungkin ditangkap oleh
kepercayaan dan presepsi resiko. Sikap salah satu yang baik atau kurang baik.
Sesuatu yang memiliki sikap baik akan membentuk niat untuk bertransaksi secara
online, kemudian diikuti oleh niat perilaku nyata dalam melakukan transaksi online.
3. Integritas (Integrity)
Integritas merujuk kepada kejujuran dan kebenaran. Dimensi ini adalah yang
paling penting saat seseorang menilai apakah orang lain bisa dipercaya atau tidak
(Robbins & Judge, 2014, p. 98). Integritas merupakan fondasi utama dalam
membangun komunikasi yang efektif. Karena tidak ada persahabatan atau
teamwork tanpa ada kepercayaan (Trust) dan tidak aka nada kepercayaan tanpa ada
saling menghargai yang merupakan hukum yang pertama dalam berkomunikasi
dengan orang lain. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling
menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerja sama yang
menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai
individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim (Ariwibowo, 2005:150-
151).
Sedangkan menurut (Tjiptono F. , 2015) indikator kepercayaan pelanggan
antara lain:
1. Brand Reliability, meliputi jasa yang sesuai dengan harapan, kepercayaan pada
produk dan jaminan kepuasan.
2. Brand Intentions, kejujuran dalam menyelesaikan masalah, konsumen yang
mengandalkan produk yang digunakan dan jaminan ganti rugi dari pihak
perusahaan.
3. Penanganan Keluhan
a. Pengertian Penanganan Keluhan
Keluhan (komplain) adalah sebuah kata yang sering berkonotasi negatif bagi
kedua pihak, baik bagi perusahaan maupun bagi konsumen. Komplain pada umunya
dipersepsikan sebagai kesalahan, tuntutan, masalah, frustasi, konflik, kemarahan,
ganti rugi dan sejenisnya. Keluhan muncul karena adanya perbedaan pendapat dan
harapan pengguna layanan dengan pelayanan yang diberikan, sehingga apa yang
diharapkan pengguna layanan kurang sesuai atau tidak diberikan oleh pemberi
layanan (Saleh, 2010).
Menurut (Lupiyoadi, 2013, p. 247), perilaku keluhan merupakan pernyataan
sikat “tidak puas” atas kinerja produk barang/jasa yang digunakan. Keluhan pelanggan
harus dilihat sebagai “masukan” bagi organisasi/perusahaan dan memberikan peluang
bagi perbaikan produk barang/jasa yang ditawarkan kepada pelanggan
Penanganan komplain berarti merupakan perwujudan strategi dan taktik
perusahaan (bank) dalam menghadapi keungggulan strategi dan taktik pesaing.
(Salay, 2013). Penanganan komplain merupakan tindakan “Complaint handling atau
penanganan keluhan pelanggan merupakan bagaimana pelanggan mengevaluasi
reaksi penyedia layanan kegagalan layanan / pemulihan. (Ismail , Marimuthu, &
Jalalkamali , 2010)
Penanganan komplain nasabah pada bank saat ini menjadi salah satu kunci
utama suatu bank dapat terus tumbuh dan berkembang, karena apabila nasabah merasa
tidak mendapatkan layanan yang baik saat menyampaikan keluhan maka nasabah akan
dengan mudahnya untuk berpindah ke bank lain yang dianggap bisa memberikan
layanan terhadap komplain dengan baik (Tjiptono & Chandra, 2016, p. 48) .
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa penanganan keluhan atau
complaint handling adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan atas
perwujudan strategi untuk menghadapi pesaing yang dimana itu dilakukan untuk
mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi puas dengan cara
mengevaluasi kegagalan layanan yang dilakukakn oleh penyedia layanan.
b. Penyebab Keluhan
1. Volume
Pada elemen ini akan diukur seberapa banyak Word of Mouth yang ada.
Pendekatan ini hampir sama dengan layanan kliping berita yang memonitor
berapa kali produk suatu perusahaan disebutkan. Hal ini dianalogikan
sebagai frekuensi, yaitu seberapa sering orang membicarakan atau
merekomendasikan. Semakin banyak komunikasi yang dilakukan maka
semakin banyak juga orang lain mengetahui tentang hal tersebut.
2. Dispersion
Elemen ini mendefinisikan sebagai tingkat dimana percakapan
mengenai produk mengambil tempat di dalam komunitas yang luas. Apakah
penyebarannya hanya pada komunitas tertentu atau sudah menyebar
kesegala jenis komunitas. Hal ini dianalogikan sebagai jangkauan, yaitu
seberapa banyak orang yang berbeda yang membicarakan. Word of Mouth
yang kurang menyebar (diskusi hanya berfokus pada populasi yang terbatas
dan homogen) akan lebih sedikit dampaknya jika dibandingkan dengan
Word of Mouth yang tersebar luas. Jadi, tergantung pada volume tertentu
dari Word of Mouth, lebih banyak orang maka informasi tentang suatu
produk atau jasa tertentu akan lebih tersebar luas
5. Kepuasan Nasabah
1. Pengertian Kepuasan Nasabah
Kepuasan dapat diartikan sebagai perasaan puas, rasa senang dan rasa lega
yang di miliki seseorang ketika dirinya telah mengkonsumsi suatu produk atau jasa
dari orang lain atau lembaga yang bersangkutan.
Menurut Kotler dan Keller (2012) yang dikutip oleh (Tjiptono F. , Pemasaran
Jasa-Prinsip, Penerapan, dan Penelitian , 2014) menandaskan bahwa kepuasan
pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau
hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Kepuasan pelanggan
berhasil apabila kinerja lebih besar dibandingkan harapan maka dikatakan
pelanggan sangat puas, dan apabila kinerja kecil dari harapan maka pelanggan
akan kecewa.
Customer Satisfaction atau Kepuasan konsumen adalah satu salah satu tujuan
perusahaan karena akan mendorong menuju loyalitas konsumen (Saleem, Moosa,
Imam, & Khan, 2017). Sudah merupakan pendapat umum, jika konsumen merasa
puas dengan suatu produk atau merek, mereka cenderung akan terus membeli dan
menggunakannya bahkan memberitahu orang lain tentang pengalaman mereka
terhadap produk tersebut (Pancasari & Bernarto, 2009).
Kepuasan konsumen sebagai evaluasi dari konsumen setelah pembelian
dimana produk (barang / jasa) yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau
melebihi harapan dari konsumen, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil
yang dirasakan (outcome) tidak memenuhi harapan. Pada dasarnya pengertian
kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara harapan konsumen dengan
prestasi atau hasil produk (barang / jasa) yang dirasakan (Rachmansyah &
Oetomo, 2013).
Pada dasarnya pengertian kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan
merupakan perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan. Jadi
pengertian kepuasan pelanggan berarti suatu barang sekurang-kurangnya sama
dengan apa yang diharapkan, meskipun timbul banyak kesulitan dalam
pengukuran kepuasan pelanggan.
Dari semua pendapat yang dilontarkan beberapa ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa Kepuasan Pelanggan bisa didapat jika konsumen merasa
puas dengan pemakaian suatu produk atau merek yang dimana membuat mereka
cenderung akan terus mengkonsumsinya bahkan merekomendasikan produk
tersebut kepada orang lain. Ketidakpuasan pelanggan dirasakan jika hasil tidak
sesuai harapan atau terjadi perbedaan antara harapan konsumen dan hasil produk
(barang / jasa). Kepuasan konsumen sangatlah penting bagi setiap perusahaan,
baik sektor jasa ataupun sektor barang. Oleh karena itu, tidak setiap waktu
produsen dapat memuaskan konsumen karena ada begitu banyak konsumen yang
menggunakannya secara berbeda, sikap yang berbeda, dan tanggapan yang
berbeda.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2015). Metode pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan teknik Nonprobability Sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama
bagi setiap unur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Tipe
penarikan sampel Nonprobability Sampling yang digunakan yaitu sampling
tersedia atau yang bisa disebut dengan accidental sampling/convinience
sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai
sumber data (Sujarweni & Endrayanto, 2012, pp. 15-16). Prosedur sampling
yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau
diakses. Penentuan besar sampel pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode Slovin dengan tingkat kesalahan 10% dan menghasilkan
sampel sebanyak 100 warga pengguna produk Bank Mandiri Syariah DKI
Jakarta, dengan rumus sebagai berikut
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑒)2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
e = Batas kesalahan yang diperbolehkan atau taraf nyata (1%, 5%, dan 10%)
Tabel 3.1
Data Populasi
No Wilayah Administrasi Jumlah Penduduk (Jiwa)
1 Jakarta Selatan 2.185.711
2 Jakarta Barat 2.463.560
3 Jakarta Timur 2.843.816
4 Jakarta Utara 1.747.315
5 Jakarta Pusat 914.182
6 Kepulauan Seribu 23.340
Total 10.177.924
Sumber : Jakarta Dalam Angka (BPS, 2016), diolah peneliti
10.177.924
𝑛=
1 + 10.177.924 (0,1)2
Tabel 3.2
Keterangan :
N = jumlah subjek
m = jumlah variabel prediktor
Dasar pengambilan keputusannya adalah:
1. Membuat hipotesis dengan kasus pengujian F-test
a. H0 : β1, β2, β3, β4 = 0 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen (produk tabungan mabrur, kepercayaan penanganan keluhan
dan word of mouth) secara simultan terhadap variabel dependen (kepuasan
nasabah Bank Mandiri Syariah).
b. H0 : β1, β2, β3, β4 ≠ 0 artinya ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen (produk tabungan mabrur, kepercayaan penanganan keluhan
dan word of mouth) secara simultan terhadap variabel dependen (kepuasan
nasabah Bank Mandiri Syariah).
2. Menentukan Ftabel dan Fhitung dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf
signifikansi sebesar 5% (α = 0,05).
a. Apabila Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya masing-
masing variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen
b. Apabila Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang artinya masing-
masing variabel independen secara bersama-sama tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
c. Uji Koefisien Determinan (R2)
Koefisien Determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen/ terikat (keputusan
penggunaan). Nilai koefisien determinan adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R 2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen (bebas) dalam
menjelaskan variasi variabel independen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen (Ghozali, 2016, p. 93).
Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinan adalah jumlah
variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu
variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, banyak
peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2, pada saat
mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai
Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke
model (Ghozali, 2016, p. 93).
G. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan peneliti dalam
mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukan pada dimensi dan indikator
dari variabel peneliti yang diperoleh melalui pengamatan dan penelitian terdahulu.
Tabel 3.3
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Konsep Variabel Indikator Pertanyaan
1.Fasilitas yang diberikan
Tangibles (Bukti oleh Bank Syariah
Lansung) : Mandiri saat pergi haji
Keunggulan suatu Fasilitas yang diberikan dan umrah lengkap dan
produk/jasa lengkap dan sesuai baik sesuai dengan
tergantung pada prosedur.
Tabungan keunikan serta 2. Proses Administrasi
Mabrur kualitas yang Realibility (Keandalan) : pembukaan rekening
(X1) diperlihatkan oleh jasa Keandalan dalam proses tabungan mabrur di Bank
(Parasuram tersebut. Apabila jasa layanan pelanggan Syariah Mandiri cepat
atau produk yang selesai.
an dalam
diterima atau
(Kotler P, Responsiveness (Daya 3. Karyawan cepat tanggap
dirasakan (perceived
2002) Tanggap) : ketika terdapat masalah yang
service) sesuai dengan
Kesiapan dalam berhubungan dengan
yang diharapkan,
maka kualitas jasa menangani masalah yang tabungan
dipersepsikan baik berhubungan
dan memuaskan. Assurance (Jaminan) : 4. Saya tidak ragu untuk
menggunakan jasa
Memberikan keyakinan
perbankan untuk
kepada pelanggan
melakukan perjalanan haji
sehingga merasa aman
dan umrah.
Kepercayaan Kepercayan merupakan 1. Saya merasa karyawan
Kompetensi:
(X2) keyakinan bahwa Bank Mandiri Syariah
(Bhattacherje seseorang akan Keterampilan yang memiliki kompetensi
e (2002) menemukan apa yang dimiliki oleh pegawai dibidangnya masing-masing
dalam diinginkan pada mitra perusahaan
Prasetya, pertukaran dengan 2. Saya merasa Bank
Perhatian :
2015) memberikan jaminan Mandiri Syariah
Perhatian dan tanggung
kepuasan dan keamanan. memberikan perhatian yang
jawab terhadap konsumen
baik kepada nasabah.
3. Saya merasa Bank
Keandalan:
Mandiri Syariah memiliki
Mempunyai keandalan
kehandalan dalam
dalam memberikan
memberikan informasi
informasi seputar produk
produk dan layanan yang
dan layanan
dibutuhkan
1. Saya merasa Bank
Commitment:
Syariah Mandiri dapat
Manjaga komitmen dalam
menjaga komitmen dalam
menyelesaikan masalah
menangani komplain dengan
komplain
efisien dan efektif
2. Saya merasa Bank
Fairness:
Syariah Mandiri selalu
Penanganan keluhan Menerapkan asas keadilan
menerapkan asas keadilan
adalah suatu tindakan setiap complain yang
dalam menangani setiap
yang dilakukan oleh diajukan
Penanganan komplain yang diajukan
perusahaan yang dimana
Keluhan 3. Saya merasa Bank
dilakukan untuk
(X3) Visibility: Syariah Mandiri melalukan
mengubah seseorang
(Tjiptono F, Transparansi dalam transparansi dalam
pelanggan yang tidak
2015) memproses setiap keluhan memproses setiap keluhan
puas menjadi puas
yang diberikan oleh nasabah
dengan cara
4. Saya merasa Bank
mengevaluasi kegagalan
Responsiveness: Syariah Mandiri berusaha
layanan yang dilakukan
Cepat dan tanggap dalam untuk selalu secepat
oleh penyedia layanan.
menangani komplain mungkin dalam menangani
komplain nasabah
5. Saya merasa Bank
Simple:
Syariah Mandiri telah
Memberikan fasilitas dan
memberikan fasilitas dan
kemudahan dalam
kemudahan dalam
mengajukan komplain
mengajukan komplain
Talking : 1. Saya tertarik
Word of Mouth
1. Tertarik menggunakan menggunakan produk Bank
Word of merupakan proses
produk berkat Syariah Mandiri setelah
Mouth komunikasi yang berupa
pembicaraan dengan mendengarkan orang lain
(X4) komentar atau
orang lain yang menceritakan
(Sumardy & rekomendasi terhadap
kepuasannya
Melone, suatu produk atau jasa
Promoting : 2. Saya bersedia
2011) yang disebarkan
mempromosikan pada
pelanggan berdasarkan
kalangan terdekat, hal yang
pengalaman yang 1. Bersedia saya peroleh setelah
diterimanya merekomendasikan menggunakan produk Bank
produk kepada orang lain Syariah Mandiri
Selling: 3. Meyakinkan ke beberapa
1. Meyakinkan orang lain kerabat yang memiliki
untuk menggunakan persepsi negatif untuk
produk menggunakan produk Bank
Syariah Mandiri.
1. Pelayanan yang diberikan
Kesesuaian harapan :
oleh karyawan sesuai yang
1. Layanan yang
diharapkan
diberikan sesuai harapan
Kepuasan konsumen 2. Fasilitas penunjang yang
2. Fasilitas penunjang
adalah situasi yang disediakan sangat memadai,
memadai
ditunjukkan oleh misalnya fasilitas gedung
Kepuasan
konsumen ketika Minat berkunjung 2. Saya berminat berkunjung
Nasabah
mereka menyadari kembali : kembali karena produk dan
(Y)
bahwa kebutuhan dan 1. Berminat menggunakan pelayanan yang didapat
(Tjiptono F. ,
keinginannya sesuai jasa kembali memuaskan
, 2015)
dengan yang 3. Saya menyarankan kepada
Kesediaan
diharapkan serta teman atau kerabat untuk
merekomendasikan :
terpenuhi secara baik menggunakan produk yang
1. Kesediaan
ditawarkan karena pelayanan
merekomendasikan
dan fasilitas sangat
kepada orang lain
memuaskan