Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KOMPETENSI DAN LINGKUNGAN KERJA ISLAMI

TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN


(Studi Kasus Pada Bank BRI Syariah Cabang BSD)
Oleh :
Anggita Damayanthi
NIM 1616000029

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA

(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)

PERBANAS

JAKARTA

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti sekarang ini persaingan bisnis menjadi sangat ketat.

Hal ini berkaitan dengan kemunculan berbagai Lembaga keuangan yang mencoba

menduduki peringkat paling tinggi sebagai Lembaga keuangan yang unggul dalam

berbagai aspek. Secara keseluruhan, Lembaga keuangan merupakan salah satu

factor pendorong pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Di Indonesia sendiri,

sejarah perbankan dimulai pada zaman penjajahan Hindia Belanda, dimana De

javasche Bank, NV pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 24 Januari 1828

kemudian menyusul Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij, NV pada

tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalam negeri dan

penjualan ke luar negeri. Setelah kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah

maju dan semakin berkembang. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh

pemerintah Indonesia dan semakin banyak pula bank-bank yang bermunculan pada

saat itu.

Pada tahun 1975 negara-negara Organisasi Konferensi Islam, termasuk

Indonesia di dalamnya mendirikan Islamic Development Bank (IDB). Berdirinya

IDB ini merupakan titik mula pemikiran dan motivasi banyak negara Islam untuk

mendirikan lembaga keuangan berbasis syariah. Sejak saat itu bank-bank syariah

bermunculan di berbagai negara. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia sendiri

dimulai pada tahun 1992 dan secara serius dikembangkan pada tahun 1998 dengan

berdirinya Bank Muamalat sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia, bank ini

memulai kegiatan operasinya pada bulan Mei 1992 dengan diberlakukannya


Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Berdirinya Bank

Muamalat Indonesia seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat atas

pelayanan keuangan berbasiskan syariah, memotivasi lahirnya lembaga keuangan

syariah lainnya.

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia maupun di dunia dapat

dikatakan telah mengalami kenaikan yang sangat signifikan, namun dalam hal

persaingan Bank Syariah masih sangat lemah bila dibandingkan dengan bank

konvensional, karna faktanya banyak masyarakat yang lebih memilih bank

konvensional dari pada bank syariah. Hal itu terjadi karena masih kurangnya

pemberian pemahaman kepada masyarakat terkait perbedaan bank Syariah dengan

bank konvensional. Banyak rintangan yang harus di lalui perbankan Syariah untuk

mencapai target yang sempurna. Salah satu permasalahan yang dialami oleh Bank

Syariah berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Lemahnya sumber daya

manusia menjadi salah satu aspek atas menurunnya minat nasabah terhadap

perbankan Syariah.

Menurut Adiwarman dalam Sulistiyawan (2015:1), menyatakan bahwa ada

enam kelemahan Bank Syariah yang menyebabkan masih sedikitnya masyarakat

menjadi nasabah Bank Syariah. Adapun kelemahan itu meliputi (1) Promosi bank

syariah kurang menyeluruh ke berbagai msyarakat, (2) Kantor yang dimiliki sedikit,

(3) Ketidaktahuan masyarakat, (4) Fasilitas anjungan tunai mandiri (ATM)

jumlahnya sedikit, (5) Produk-produknya tidak diketahui masyarakat tidak

diketahui masyarakat, (6) Kurangnya fasilitas. Selain itu, kelemahan bank syariah

adalah sebagai berikut:

a) Jaringan kantor Bank Syariah belum luas.

b) SDM Bank Syariah masih sedikit.


c) Pemahaman masyarakat tentang Bank Syariah masih kurang.

d) Kekeliruan penilaian proyek berakibat lebih besar daripada Bank

Konvensional

Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar sumber daya manusia atau karyawan

bank syariah bukan berlatar belakang dari pendidikan Islami namun berasal dari

lulusan bidang konvensional, tentu saja hal tersebut sangat mempengaruhi

prespektif masyarakat terhadap bank Syariah. Banyak masyarakat yang berpikiran

jika bank Syariah mempunyai konsep yang sama dengan Bank Konvensional,

hanya saja Bank Syariah mempunyai label “Islami”. Hal ini pun diperkuat oleh

pernyataan Iman Hilman dkk dalam buku karangannya yang berjudul “Perbankan

Syariah Masa Depan”, yaitu salah satu lemahnya perbankan syariah dari sisi

penawaran ialah kualitas sumber daya manusia di bank syariah yang sebagian besar

tidak pernah mendapatkan pendidikan formal di bidang perbankan syariah atau

ekonomi syariah. Dalam hal ini, lemahnya pemahaman praktisi bank syariah baik

sisi pengembangan bisnis maupun sisi syariah dapat menyebabkan masalah karena

dengan kata lain belum terpenuhinya sumber daya yang menguasai di bidang

ekonomi syariah, sehingga seringkali menyimpang dalam praktik perbankan

syariah (Aam,2016). Hal ini harus diperhatikan dengan sangat serius karena

perspektif seperti itu akan menimbulkan kerugian dalam janga waktu yang panjang.

Maka dari itu salah satu aspek keberhasilan suatu bank dapat dilihat dari bagaimana

acuan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang sesuai.

Jumlah bank syariah pun akan terus bertambah sehingga hal tersebut

mempengaruhi keseimbangan jumlah sumber daya manusia yang tentunya harus

memiliki kompetensi berbasis syariah. Hal ini lah yang saat ini menjadi tantangan

dan perhatian penuh bagi perbankan syariah di Indonesia yang harus segera
ditangani, perbankan Syariah di Indonesia perlu memiliki SDM yang mampu

memahami dan menerapkan prinsip-prinsip syariah. Karena munculnya bank

syariah di Indonesia banyak berasal dari bank-bank konvensional yang membuka

cabang bank syariah, dikhawatirkan banyak bank syariah yang tidak memiliki

manajemen sumber daya manusia syariah yang berkualitas karena tidak memiliki

pengalaman maupun pengetahuan dalam bank syariah, karena berasal dari bank

konvensional.

Sumber Daya Manusia atau sering juga disebut dengan

SDM merupakan salah satu unsur manajemen yang harus dikelola dan diatur.

Sumber daya manusia berperan penuh di dalam sebuah organisasi atau perusahaan

dibandingkan dengan sumber daya lainnya. Keberhasilan suatu organisasi atau

perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan merupakan hasil dari

kinerja karyawan dalam perusahaan tersebut. Tanpa adanya sumber daya manusia

seluruh kegiatan operasional akan terhenti dan mengakibatkan terhambatnya

perkembangan organisasi itu sendiri. Sumber daya manusia pun harus bisa

berkompetisi dengan baik mengingat persaingan terjadi begitu ketat. Dalam

menyeimbangkan jumlah sumber daya manusia sendiri, mempunyai latar belakang

pendidikan sarjana saja belum tentu cukup dalam hal meningkatkan produktivitas

kinerja. Selama ini manajemen sumber daya manusia lebih diarahkan kepada

bagaimana membentuk sumber daya manusia menjadi aset perusahaan yang bisa

dioptimalkan untuk memberikan keuntungan kepada perusahaan secara maksimal.

Optimalisasi ini sering kali membuat sumber daya manusia tersebut justru terbebani

dan merasa seperti bekerja rodi didalam perusahaan. Masalah utama yang terjadi di

dalam manajemen sumber daya manusia dan patut mendapatkan perhatian khusus

adalah produktivitas kerja karyawan.


Setiap bank maupun perusahaan yang bergerak di bidang sektor jasa maupun

industri mengupayakan pengelolaan manajemen sumber daya alam dengan cara

yang untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Dalam upaya meningkatkan

produktivitas, maka hadirnya karyawan yang memiliki kompetensi yang sesuai

sangat diperlukan. Kompetensi ini pun harus mengacu pada prinsip Syariah yang

diterapkan di dalam Bank Syariah.

Sebagai umat islam prinsip manajemen sumber daya manusia yang bisa

diterapkan yaitu manajemen yang dipraktikan Nabi Muhammad SAW ketika beliau

memilih para sahabatnya dalam berdakwah pada masa itu. Maka dari itu sumber

daya manusia tersebut harus memiliki akhlak dan moral islami seperti karakter Nabi

Muhammad. Sumber daya manusia tersebut harus memiliki kompetensi yang baik

serta mengacu pada nilai-nilai Islami dan ketaqwaan juga harus dimiliki dan

diperhatikan oleh para karyawan di Bank Syariah, karena kualitas juga harus

sebanding dengan kuantitas yang ada pada karyawan bank, terutama bank berbasis

syariah yang mengacu pada Al-Quran dan Hadist.

Selain kompetensi sumber daya manusia, lingkungan kerja mempunyai peran

yang penting dalam pencapaian produktifitas karyawan. Hal ini disebabkan karena

adanya lingkungan kerja yang menyenangkan membuat karyawan bekerja lebih gita

dan bersemangat untuk mencapai hasil produktivitas yang lebih baik dan sesuai

dengan target. Lingkungan kerja ini sendiri terdiri atas lingkungan kerja fisik dan

lingkungan kerja nonfisik yang melekat dengan karyawan sehingga tidak dapat

dipisahkan dari usaha peningkatan produktifitas karyawan. Lingkungan kerja yang

baik, nyaman, dan memenuhi standar kebutuhan kelayakan akan mempengaruhi

karyawan dalam melakukan tugasnya. Lingkungan kerja non fisik yang kondusif

merupakan syarat untuk terus membina kualitas pemikiran karyawan yang pada
akhirnya dapat mempengaruhi peningkatan produktivitas kerja secara terus

menerus kearah yang positif.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Layaman dan Sofwatun Nidak (2016)

yang mengatakan bahwa variabel kompetensi dan lingkungan kerja berpengaruh

signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan pada bank BJB Syariah cabang

Cirebon. Dan penelitian yang dilakukan oleh Nova Syafrina (2018) mengatakan

bahwa lingkungan kerja lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

Bank BRI Syariah cabang BSD merupakan sebuah perusahaan yang bergerak

di bidang keuangan yang mengacu kepada prinsip dan syariat Islam. Dengan Visi

utama menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai

kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.

Bank BRI Syariah juga mempunyai salah satu dari misinya yaitu memungkinkan

setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan menghadirkan ketenteraman

pikiran. Maka dari itu Bank BRI Syariah akan selalu meningkatkan kompetensi dan

kualitas sumber daya manusianya. Karena diharapkan dengan adanya karyawan

yang memiliki kompetensi yang sesuai dapat memberikan peningkatan yang

signifikan dan positif terhadap produktivitas kerja karyawan.

Berdasarkan hal di atas, maka penulis berkeinginan untuk meneliti lebih lanjut

dari hal tersebut di dalam penelitian yang berjudul ”Pengaruh Kompetensi Dan

Lingkungan Kerja Islami Sumber Terhadap Produktivitas Karyawan (Studi

Kasus Pada Bank BRI Syariah Cabang BSD)”.


1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap produktifitas karyawan Bank BRI

Syariah cabang BSD?

2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas karyawan di Bank

BRI Syariah cabang BSD?

1.3 TUJUAN PENILITIAN

1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap produktivitatas karyawan

Bank BRI Syariah cabang BSD.

2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan

Bank BRI Syariah cabang BSD.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis manfaat dalam penelitian ini adalah memperoleh hasil dari

sebuah penelitian agar hasil tersebut dapat dijadikan sebagai sebuah landasan

dalam mengembangkan media belajar penetapan dan media pembelajaran

secara lebih lanjut. Lalu dapat menjadi tambahan referensi dan menambah ilmu

pengetahuan penulis serta pembaca mengenai ilmu-ilmu perbankan syariah.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk PERBANAS, penelitian ini bisa menambah wawasan dan

memperluas pandangan tentang bagaimana kompetensi Sumber Daya


Manusia berpengaruh terhadap produktivitas, serta menjadi tambahan

data tentang masalah yang diteliti kepada individu maupun lembaga

yang akan mengadakan penelitian dengan topik yang sama.

b. Untuk Bank BRI Syariah, penelitian ini membantu untuk menjadi suatu

pertimbangan dalam memecahkan masalah serta dapat menjadi

masukan untuk meningkatkan pengelolaan produktivitas karyawan.

c. Untuk penulis/pembaca lainnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai

sumber dan juga untuk sekedar bahan pertimbangan terhadap penulis

lain agar dapat menguras dan juga melakukan berbagai eksperimen

mengenai kompetensi sumber daya manusia di sebuah bank syariah

yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai