Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muh.

Tegar Maulid Perdana

Stambuk : 186601234

TUGAS MID

ARTIKEL MENGENAI MASALAH YANG SERING TERJADI


PADA SISTEM PERBANKAN SYARIAH

1. Tiga Masalah Terbesar di Bank Syariah

Perkembangan bisnis perbankan syariah masih belum bisa


berkembang pesat di Indonesia. Hal itu disebabkan karena masih ada
persoalan yang menghambat bisnis perbankan syariah tersebut.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank-bank Syariah Indonesia (Asbisindo)
Achmad K Permana menjelaskan hingga saat ini aset industri perbankan
syariah masih memiliki pangsa pasar di bawah 4 persen dibandingkan
dengan keseluruhan perbankan nasional. "Sebenarnya ada tiga masalah
besar di perbankan syariah. Ini yang menghambat perkembangan bisnis
syariah sampai saat ini," kata Achmad saat diskusi "Menguak Krisis
Sumber Daya Insani di Perbankan Syariah" di D Consulate Resto
Jakarta, Senin (13/8/2012).

Pertama, ketersediaan produk dan standarisasi produk perbankan


syariah. Hal ini dikarenakan selama ini masih banyak bank syariah yang
belum menjalankan bisnisnya sesuai prinsip syariah. Standardisasi ini
diperlukan dengan alasan industri perbankan syariah memiliki perbedaan
dengan bank konvensional. Apalagi, produk bank syariah tidak hanya
diperuntukkan bagi nasabah muslim, melainkan juga nasabah
nonmuslim. Kedua, tingkat pemahaman (awareness) produk bank
syariah.

Hingga saat ini, sangat sedikit masyarakat yang tahu tentang


produk-produk perbankan syariah dan istilah-istilah di perbankan
syariah. "Hanya sekitar 30 persen dari sumber daya yang direkrut
mengetahui istilah perbankan syariah serta tingkat awareness-nya,"
tambahnya. Selain itu, masalah ketiga industri perbankan syariah adalah
sumber daya manusia (SDM).

Masalah yang terjadi adalah pihak perbankan kesulitan untuk


mencari SDM perbankan syariah yang berkompeten dan mumpuni.
"Kami justru banyak mengambil SDM untuk perbankan syariah dari
perbankan konvensional dan SDM-SDM yang potensial. Sangat sedikit
SDM yang diambil atau lulusan perguruan tinggi syariah," katanya.
Menurut Achmad kecenderungan mengambil SDM dari luar perguruan
tinggi syariah karena SDM di perbankan syariah biasanya justru mudah
diberikan pengetahuan tentang perbankan syariah.
Dari sisi karir, Achmad juga mengiming-imingi kemudahan untuk
bersaing dibandingkan dengan karir di perbankan konvensional. "Rata-
rata motivasi mereka bekerja adalah mencari karir dan pendapatan.
Secara karir, SDM perbankan syariah tidak kalah dengan perbankan
syariah, karena orangnya minim sehingga mudah untuk naik jenjang
karir. Beda dengan perbankan konvensional yang sudah jenuh,"
jelasnya. Sekadar catatan,

Bank Indonesia memproyeksi industri perbankan syariah bisa


memiliki pangsa pasar sebesar 15 persen pada 10 tahun mendatang (atau
sekitar tahun 2022) apabila bisa mengalami pertumbuhan yang stabil
seperti beberapa tahun terakhir. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI)
Halim Alamsyah yang saat ini menjadi anggota Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) mengatakan industri perbankan syariah mengalami pertumbuhan
dengan rerata 40,5 persen per tahun, dalam setengah dasawarsa terakhir.
Pertumbuhan tersebut dua kali lebih cepat dibandingkan dengan
perbankan konvensional sehingga pangsa pasarnya terus meningkat
dalam beberapa tahun terakhir. Namun saat ini pangsa pasarnya
(berdasarkan aset) masih sekitar 4 persen.
KESIMPULAN

Berdasarkan artikel diatas dapat disimpulkan bahwa saat ini masih ada
persoalan yang menghambat bisnis perbankan syariah yaitu ada tiga
masalah besar di perbankan syariah yang menghambat perkembangan
bisnis syariah, yaitu Pertama, ketersediaan produk dan standarisasi
produk perbankan syariah yang masih belum memenuhi standar, yang
kedua masih sedikit masyarakat yang tahu tentang produk-produk
perbankan syariah dan istilah-istilah di perbankan syariah. masalah
ketiga industri perbankan syariah adalah sumber daya manusia (SDM).
pihak perbankan kesulitan untuk mencari SDM perbankan syariah yang
berkompeten dan mumpuni, hanya dengan mengatasi ketiga
permasalahan ini maka peluang untuk meningkatkan produk syariah
akan lebih baik.

PENDAPAT SAYA

Saat ini pendidikan dan edukasi dari produk-produk syariah masih dalam
tahap proses berkembang, sehingga SDM yang sesuai untuk kebutuhan
perbankan berbasis syariah masih perlu ditingkatkan, perlu adanya
orang-orang yang paham mengenai syariah yang dijadikan pemimpin
dan pengawas yang mengatur jalannya proses kerja dari usaha
perbankan syariah. Serta terus konsisten dalam melakukan edukasi
terhadap masyarakat tentang pentingnya untuk menggunakan dan
mengembangkan produk tersebut.

Anda mungkin juga menyukai