Oleh:
WANDA DINI TASLIMAH
NIM 22803244015
B22
3. Peran Literasi Keuangan Syariah bagi Masyarakat dan Gen-Z untuk Beralih
Menggunakan Perbankan Syariah daripada Konvensional
Perilaku konsumen, termasuk Gen Z, telah berubah sebagai akibat dari
kemajuan teknologi dan tren bisnis. Fakta bahwa informasi digital mudah ditemukan,
diakses, dan digunakan sesuai kebutuhan, masyarakat tampaknya lebih cenderung
menggunakannya. Untuk tetap relevan dan memenuhi kebutuhan Gen Z konsumen,
LKS harus mengikuti perkembangan zaman. Dalam era digital, persaingan antara
lembaga keuangan syariah dan konvensional semakin ketat. LKS telah meningkatkan
kualitas produk dan layanan mereka dengan teknologi. Di sisi lain, lembaga keuangan
syariah harus mengembangkan strategi yang tepat untuk memanfaatkan teknologi
agar dapat bersaing dengan lembaga keuangan konvensional (Danardono et al, 2024).
Dilihat dari perkembangan digital, Generasi Z sangat bergantung pada
teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Jika LKS tidak dapat memberikan layanan
yang memadai, hal ini dapat menjadi masalah. Dengan memasukkan teknologi ke
dalam strategi bisnisnya, generasi Z akan lebih mudah mengakses dan menggunakan
produk dan layanan keuangan syariah. Kemudahan pelayanan LKS akan membuat
produk dan layanan menarik bagi konsumen generasi Z. Selain itu, LKS dan generasi
Z dapat bekerja sama untuk mendorong inovasi dan kemajuan teknologi. Generasi Z
cenderung menggunakan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan mereka, seperti
mengelola uang. LKS dapat memanfaatkan ini dengan mengembangkan layanan
keuangan yang lebih kreatif dan teknologi yang lebih canggih untuk memenuhi
kebutuhan Gen Z.
Dengan memanfaatkan kecenderungan generasi Z dalam menggunakan media
sosial, LKS dapat membangun jaringan yang kuat dengan mereka, tidak hanya untuk
memperkenalkan produk dan layanan mereka, tetapi juga untuk menciptakan
hubungan yang relevan dan berkelanjutan. Adanya inovasi dalam pemanfaatan media
sosial menjadi kunci untuk menjembatani kesenjangan antara lembaga keuangan dan
generasi Z, membantu menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang produk dan
nilai nilai yang ditawarkan oleh LKS. Secara keseluruhan, teknologi memainkan
peran utama dalam kehidupan generasi Z. Teknologi membantu mereka untuk
beradaptasi, berkembang, dan berkontribusi di dunia yang semakin kompleks dan
dinamis. Namun, teknologi juga menimbulkan tantangan dan risiko bagi generasi Z,
seperti kesehatan mental, kesenjangan sosial, atau kecanduan. Oleh karena itu,
penting bagi generasi Z untuk mengimplementasikan penggunakan teknologi secara
baik, seimbang, dan bertanggung jawab demi menghadapi tantangan yang
ditimbulkan oleh kemajuan teknologi ini.
LKS dapat memanfaatkan kecenderungan generasi Z dalam menggunakan
media sosial untuk membangun jaringan yang kuat dengan mereka untuk
memperkenalkan produk dan layanan mereka serta untuk membangun hubungan yang
relevan dan berkelanjutan. Inovasi dalam penggunaan media sosial menjadi kunci
untuk menjembatani lembaga keuangan dengan generasi Z, membantu mereka
memahami produk dan nilai nilai yang lebih baik. Secara keseluruhan, teknologi
memainkan peran penting dalam kehidupan Generasi Z karena membantu mereka
beradaptasi, berkembang, dan berkontribusi di dunia yang semakin kompleks dan
dinamis. Namun, teknologi juga menimbulkan tantangan dan risiko bagi Generasi Z,
seperti kecanduan, kesenjangan sosial, dan masalah kesehatan mental. Oleh karena
itu, Generasi Z harus menggunakan teknologi dengan cara yang seimbang,
bertanggung jawab, dan bijaksana.
Salah satu faktor yang memainkan peran penting dalam meningkatkan minat
nasabah bank syariah adalah literasi keuangan, terutama di kalangan generasi muda,
yang saat ini memiliki keuangan yang buruk, konsumsi yang tinggi, dan tingkat
tabungan yang rendah. Orang-orang muda, yang masih kurang tertarik dengan bank
syariah, lebih memilih bank konvensional karena lebih mudah untuk mengaksesnya,
lebih terkenal karena lokasinya yang strategis, dan lebih banyak mahasiswa yang
menggunakan bank konvensional (Qothrunnada et al., 2023).
Dalam penelitian (Riza et al., n.d.), memberikan penjelasan tentang bagaimana
rasa percaya masyarakat terhadap bank syariah mempengaruhi minat mereka untuk
menjadi nasabah dalam jangka panjang, tergantung pada seberapa baik bank syariah
memenuhi kebutuhan dan memberikan manfaat kepada nasabah, konsisten dengan
kesepakatan yang telah dibuat dengan nasabah, dan memberikan rasa percaya bahwa
produk yang dimilikinya dapat memenuhi kebutuhan. Dalam hal ini, bank syariah
telah berusaha untuk menumbuhkan kepercayaan dengan mempertahankan citra yang
baik dan mengedepankan etika dan moral secara profesional.
Mengambil keputusan untuk menggunakan sesuatu yang baru sangat sulit dan
membutuhkan banyak pertimbangan dan tahapan, seperti halnya menggunakan bank
syariah. Keputusan ini juga mengalami beberapa tahapan proses yang bergantung
pada kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam penelitian (Wulandari, 2023)
memberikan penjelasan bahwa ada lima tahapan dalam proses pembelian konsumen:
mengidentifikasi masalah atau kebutuhan, mencari informasi, melakukan evaluasi
alternatif, membuat keputusan pembelian, dan bertindak sebagai konsumen. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa peran masyarakat, terutama generasi Z, dalam
menggunakan bank syariah sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, yang
tentunya berkontribusi pada keuntungan mereka sendiri. Keputusan untuk beralih dari
bank konvensional ke bank syariah tidak mudah; perlu melalui beberapa tahapan
untuk mencapai tujuan tersebut.