Anda di halaman 1dari 74

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejarah dan perkembangan keuangan dan lembaga keuangan dari

waktu kewaktu semakin pesat. Banyak perubahan dan pembenahan dari

berbagai sisi, saat ini perkembangan pasar keuangan syariah (sharia

financial market) sedang marak di dunia. Dalam perkembangannya

kemudian pasar keuangan syariah mendapat tanggapan yang cukup baik,

maka dari itu, saat ini banyak bermunculan lembaga berbasiskan nama

syariah termasuk lembaga perbankan yang kini sudah berbasiskan nama

syariah menjadi perbankan syariah.1

Konsep perbankan Syariah bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist

Rasulullah SAW, serta Ijtihad/Qiyas para ulama. Hal ini bertujuan untuk

menegakkan keadilan dan kesejahteraan sosial sesuai dengan perintah

Allah SWT. Al-Ghazali menyatakan bahwa tujuan Syariah adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan

menjamin kepercayaan, kehidupan, kecerdasan, keturunan dan

kesejahteraan.

Seperti yang terdapat di ayat Al-Qur’an dalam Qs. Al-Baqarah: 283

yang berbunyi :

            
          
          
  
1
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan Ed. Revisi 14,(Rajawali Pers: Jakarta, 2016)
hal. 3

1
Artinya :

Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara


tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah
ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang) akan
tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya dan janganlah kamu
(para saksi) menyembunyikan persaksian dan Barangsiapa yang
menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang
berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Seiring dengan berkembangnya zaman, maka kebutuhan akan

pelayanan semakin ketat. Saat ini banyak bermunculan usaha-usaha di

bidang jasa yang menyediakan suatu pelayanan. Kepuasan konsumen akan

tercipta apabila perusahaan memberikan pelayanan yang baik terhadap

konsumen sehingga kosumen akan merasa puas. Pelayanan yang baik

menjadi salah satu unsur penting suatu perusahaan dalam memuaskan

konsumen.

Dunia sedang memasuki revolusi industri baru yang sering disebut

sebagai era industri 4.0. Industri 4.0 adalah sebuah pendekatan untuk

mengontrol proses produksi dengan melakukan sinkronisasi waktu dengan

melakukan penyatuan dan penyesuain produksi. Era industri 4.0

menghadirkan teknologi yang bersifat disruptif yang mengakibatkan

perubahan cepat dan memiliki kemampuan meruntuhkan perusahaan-

perusahaan besar yang sebelumnya menjadai pionir dalam penguasaaan

teknologi. Fenomena ini juga memungkinkan masyarakat melakukan

transaksi perdagangan yang berbeda dari sebelumnya dengan

memanfaatkan teknologi digital sebagai bagian dari perkembangan

teknologi informasi.

2
Industri 4.0 banyak membawa perubahan dalam kehidupan

manusia. Industri 4.0 secara fundamental telah mengubah cara beraktivitas

manusia dan memberikan pengaruh yang besar terhadap dunia kerja.

Pengaruh produksi industri 4.0 berupa efektifitas dan efisiensi sumber

daya dan biaya produksi meskipun berdampak pada pengurangan lapangan

pekerjaaan.

Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi

membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan

teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa.

Seperti halnya pelayanan electronic transaction (e-banking) melalui ATM,

phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk

baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual

menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.

Penerapan layanan perbankan elektronik (e-banking) yang

berkualitas merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan

perbankan untuk menghimpun dana dari nasabah dewasa ini. Penerapan

sistem layanan e-banking memberikan berbagai keuntungan bagi

perusahaan yaitu efisiensi biaya dan waktu serta mampu menciptakan

diferensiasi dan sanggup membidik segmen pasar dengan biaya yang

murah. Apalagi bagi industri perbankan yang selalu mengedepankan

kualitas pelayanan jasa sebagai daya tarik bagi para konsumen.

Penggunaan teknologi informasi (TI) harus mampu menciptakan nilai

(value) untuk pelanggan baik internal mapun eksternal. Artinya, persepsi

3
keberhasilan penerapan TI di mata pelanggan atau nasabah jauh lebih

penting daripada di mata vendor, konsultan, dan pihak manjemen sendiri2.

Transaksi perbankan dengan menggunakan e-banking di Indonesia

baik secara frekuensi maupun volume terus mengalami peningkatan.

Untuk tahun 2014 saja volume E-Banking sudah mencapai Rp.6.447

triliunan atau naik 17,32 persen dibanding tahun sebelumnya.

Di Indonesia, Internet Banking telah diperkenalkan pada nasabah

perbankan sejak beberapa tahun lalu. Pada tahun 2001 Bank BCA menjadi

bank yang pertama menggunakan layanan Internet Banking, kemudian

diikuti oleh beberapa bank lainnya barulah pada tahun 2018 Bank Nagari

mulai mengaktifkan layanan Internet Banking. Bank Nagari sebagai salah

satu bank umum yang beroperasi di Sumatera Barat juga mempunyai

peran yang sangat krusial terhadap pertumbuhan perekonomian

masyarakat Sumatera Barat dengan mottonya yang berbunyi “Bersama

Membina Citra Membangun Nagari”.

Salah satu produk Bank Nagari Sumatera Barat yang baru-baru ini

diluncurkan adalah Layanan Nagari SMS-Banking, Nagari Cash

Management, N-Money, Nagari Auto Debet, dan Nagari Portal Payment.

Layanan ini adalah Layanan Elektronik Banking (E-Banking) yang

memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi dan melakukan

transaksi perbankan. Diluncurkannya layanan nagari Internet Banking

adalah untuk memberikan tingkat layanan yang lebih cepat, terpercaya,

dan handal, serta dengan jangkauan layanan yang lebih luas tanpa dibatasi

dengan kendala wilayah dan waktu. Adapun tujuannya adalah (1).


2
Febri Nur Endah Safitri, “Pengaruh Kualitas Layanan Internet Banking Terhadap
Kepuasaan Nasaah Pada PT ank Negara Indonesia Persero TK KCMadiun”, Equilirium, Vol. 6,
No. 1, Januari 2018, hal. 72

4
pelayanan tepat waktu (real time), (2). pelayanan 24jam sehari, 7 hari

seminggu, termasuk hari libur. (3). pelayanan mandiri (selfservice) karena

melalui telepon seluler yang diproses secara otomatis dan (4). memberikan

kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi kepada nasabah.

Salah satu produk bank guna untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat saat ini adalah produk tabungan. Saat ini kesadaran

masyarakat untuk menabung sudah mulai meningkat, sehingga

kebanyakan masyarakat mempercayakan pada pihak bank untuk

mengelola danannya, baik sebagai investasi untuk masa depan ataupun

karena alasan keamanan. Selain memiliki kemampuan pelayanan yang

prima, bank berharap nasabah mempercayai bank untuk mengelola

dananya sebaik mungkin. Selain itu bank juga dapat mengelola dana dari

nasabah, bank juga mendapatkan keuntungan.

Selanjutnya sesuai dari profil bank tersebut, penulis mengambil

alasan pada judul penelitian dikarenakan Bank Nagari mengalami

fluaktuasi pada pengguna e-banking jumlah nasabah tabungan setiap

bulannya yang berawal dari bulan Mei 2018, berikut bisa kita lihat tabel

peningkatan jumlah nasabah yang menggunakan Internet Banking :

Tabel 1.13
Rekapitulasi Nasabah Menggunakan Internet Banking pada Bank
Nagari Cabang Syariah Solok

Bulan (2018) Nsbh %

3
Nikita Permata Ardi,Customer Service di Bank Nagari Cabang Syariah Solok, Observasi
pada tanggal 20 November 2018

5
Mei 127 -
Juni 130 23%
Juli 152 16%
Agustus 162 65%
September 194 19%
Sumber: Nikita Permata Ardi,Customer Service

Seperti yang kita lihat pada tabel diatas bahwa pengguna Internet

Banking mengalami peningkatan dan penurunan setiap bulannya dari

bulan Mei sampai bulan September 2018. Maka dari itu penulis tertarik

dan mendalami penilitian ini. Jadi penulis mengambil judul “Analisis

Pelayanan Internet Banking Terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah

Tabungan ”.

B. Identifikasi masalah

Memperhatikan hal di atas kondisi yang ada saat ini adalah :

1. Banyaknya nasabah berasumsi bahwa proses administrasi

dalam Bank Nagari Cabang Syariah Solok lebih panjang

dan rumit.

2. Sebagian nasabah masih belum paham tentang prosedur dan

mekanisme E-banking.

3. Terjadinya fluktuasi terhadap jumlah nasabah tabungan saat

Internet Banking.

4. Terjadinya pemotongan administrasi tiap bulan pada tabungan

bagi pengguna Internet Banking.

C. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Supaya penelitian ini terarah dan tidak menyimpang dari

pembahasan, maka penulis membatasi masalah penelitian ini pada

6
pelayanan Internet Banking terhadap peningkatan jumlah nasabah

tabungan.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian adalah untuk mengetahui

apakah pelayanan internet banking berpengaruh positif dan

signifikan terhadap peningkatan jumlah nasabah tabungan pada

Bank Nagari Cabang Syariah Solok ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Mengetahui seberapa besar Pengaruh Pelayanan Internet

Banking Terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah Tabungan pada

Bank Nagari Cabang Syariah Solok .

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Melatih ketajaman analisis dan meningkatkan khasanah

ilmu pengetahuan terhadap kondisi riil dilapangan yang terkait

dengan disiplin ilmu manajemen perbankan.

b. Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini bisa menjadi masukan dan

pertimbangan bagi Bank Nagari Cabang Syariah Solok dalam

mengambil keputusan terkait Internet Banking.

c. Manfaat Prasarat

Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk memenuhi

persyaratan pembuatan skripsi guna untuk mendapat gelar Sarjana

Ekonomi (SE) pada jurusan Perbankan Syariah SI Fakultas

7
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Bukittinggi.

E. Penjelasan Judul

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil

judul penelitian yang akan dilakukan adalah “Analisis Pelayanan

Internet Banking terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah Tabungan

pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok”

Sebelum melangkah jauh dalam membahas proposal ini, maka

penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang ditemui dalam proposal ini :

Analisis : Penyelidikan terhadap suatu peristiwa

untuk mengetahui keadaan yang

sebenarnya4

Pelayanan : Pelayanan merupakan perilaku produsen

dalam rangka memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen demi tercapainya

kepuasan pada konsumen itu sendiri.

Perilaku tersebut dapat terjadi pada saat,

sebelum dan sesudah terjadinya transaksi.5

Internet Banking :Salah satu jasa layanan Bank yang

memungkinkan nasabah untuk

mendapatkan jasa dan layanan perbankan

4
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1991), hal 37
5
Philip Kotler,Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian,( Jakarta : Salemba Empat,2002)hlm 83

8
seperti memperoleh informasi dan

melakukan transaksi perbankan.6

Nasabah : Nasabah adalah raja, alasan mengapa kita

kerja, orang yang paling penting disisi kita,

tanpa nasabah kita tidak punya apa-apa, kita

tergantung padanya, untuknyalah kita

bekerja, jika kita tidak memahami nasabah

kita maka berarti kita tidak memahami

bisnis kita7.

Tabungan :Salah satu bentuk simpanan yang dananya

disimpan pada suatu rekening yang

penarikannya hanya dapat dilakukan

dengan syarat tertentu yang disepakati, dan

tidak dengan cek atau bilyet giro atau alat

lain yang dapat dipersamakan dengan itu8

Jadi maksud keseluruhan judul di atas yaitu melihat seberapa besar

pengaruh kualitas layanan Internet Banking terhadap peningkatan jumlah

tabungan pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok.

F. Sistematika Penulisan

6
Wiji Nurastuti, Teknologi Perbankan Ed. Pertama, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011)
hlm.113
Asmia Irawan Siregar, Skripsi: Analisis Pengaruh Pelayanan Customer Service
7

Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah Pada Pt Bank Sumut Cabang Padangsidimpuan, (Medan:
UNIMED AREA,2017) hal.13
8
Sigit Triandaru dan Budi Santoso, Bank dan Lembaga Keunagan Lain Ed.2, ( Jakarta:
Salemba Empat, 2006 ) hal 98

9
Untuk memberikan gambaran dan arahan selama penulisan dalam

penelitian ini, maka secara garis besar pokok-pokok uraian dan isi dari

penelitian ini akan disajikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN, Pada bab ini dijelaskan tentang latar

belakang masalah dari penelitian, yang kemudian ditarik secara eksplisit

dalam perumusan masalah. Sebagai acuan dari keseluruhan penelitian ini

akan ditegaskan dengan tujuan penelitian secara final agar lebih jelas dan

terarah serta manfaat dari penelitian itu sendiri baik secara teoritik maupun

praktis.

BAB II LANDASAN TEORI, Dalam bab ini penulis mencoba

menganalisa dan mengaplikasikan teori-teori perbankan dengan mengulas

kajian teoritis tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan obyek

penelitian melalui teori-teori yang mendukung serta relevan dari buku atau

literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan juga sumber

informasi dari referensi media lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN, Bab ini akan difokuskan

pada pembahasan tentang metode penelitian yang digunakan dalam

penyelesaian proposal skripsi ini. Pertama akan dijelaskan tentang struktur

konstruksi atau kerangka teoritis yang akan menjadi acuan pembahasan

dalam penelitian ini. Selanjutnya hipotesis yangakan diuji kebenarannya

melalui penyajian dan analisis data objek penelitian.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN, Bab ini berisi tentang

gambaran umum dari Bank Nagari Cabang Syariah Solok. Selanjutnya

adalah penyajian data, analisis data yang disesuaikan dengan metode

penelitian. Setelah itu akan memberikan perbandingan hasil dengan

10
variabel penelitian dan pembuktian terhadap kebenaran hipotesis serta

dalam perumusan masalah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, Bab ini memuat

kesimpulan dari keseluruhan pembahasan, refleksi untuk memberikan

saran berdasarkan kesimpulan penelitian.

BAB II

11
LANDASAN TEORI

A. Nasabah

1. Pengertian Nasabah

Nasabah adalah raja, alasan mengapa kita kerja, orang yang

paling penting disisi kita, tanpa nasabah kita tidak punya apa-apa, kita

tergantung padanya, untuknyalah kita bekerja, jika kita tidak memahami

nasabah kita maka berarti kita tidak memahami bisnis kita9.

Nasabah adalah orang yang paling penting dalam perusahaan

baik secara pribadi ataupun lewat surat. Nasabah tidak tergantung pada

kita, kita lah yang tergantung padanya. Kita bukan menolong dengan

melayaninya, tapi dialah yang menolong kita dengan memberikan kita

kesempatan untuk melayaninya. Nasabah bukan orang yang diajak untuk

bertengkar atau adu kepandaian, tidak akan ada yang menang dalam

pertengkaran dengan nasabah. Nasabah adalah orang yang datang

ketempat kita dengan membawa keinginannya. Adalah tugas kita untuk

menanganinya dengan menguntungkan dirinya dan diri kita sendiri.

Dapat disimpulkan Nasabah/ pelanggan adalah orang-orang

yang kegiatanya membeli dan menggunakan produk, baik barang

maupun jasa, secara terus menerus. nasabah atau pemakai suatu produk

adalah orang-orang yang berhubungan secara langsung maupun tidak

langsung dengan perusahaan-perusahaan bisnis.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Meningkatnya Nasabah

a. Lokasi
9
Asmia Irawan Siregar, Skripsi: Analisis Pengaruh Pelayanan Customer Service
Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah Pada PT Bank Sumut Cabang Padang Sidimpuan, (Medan:
UNIMED AREA,2017) hal.13

12
Fenomena global mengharuskan perbankan untuk melakukan

proactive strategic. Salah satu cara untuk mengaktualisasikan

proactive strategic yaitu dengan strategi penentuan lokasi usaha

yang tepat, sebab keberhasilan dalam penentuan suatu usaha yang

tepat akan meningkatkan operasionalisasi bisnis sehingga akan

menekan biaya operasional.

Lokasi usaha adalah tempat dan perusahaan melakukan kerja.

Desain teori usaha secara sederhana berbunyi “tempatkanlah pada

titik geografis yang paling banyak memberikan kesempatan

perusahaan di dalam usaha untuk mencapai tujuannya”. Pendapat

lain mengatakan bahwa lokasi usaha adalah tempat dimana

perusahaan melakukan aktivitasnya.

b. Pelayanan

Telah kita ketahui bahwa dalam memberikan pelayanan seorang

pegawai bank juga diperlukan etiket, sehingga kedua belah pihak

baik tamu maupun pegawai bank dapat saling menghargai. Definisi

pelayanan sendiri yaitu suatu kegiatan yang menolong menyediakan

segala apa yang diperlukan orang lain atau konsumen dengan

penampilan produk yang sebaik-baiknya sehingga diperoleh

kepuasan pelanggan dan usaha pembelian yang berulang-ulang.

c. Reputasi

Reputasi bank diartikan sebagai suatu bangunan sosial yang

mengayomi suatu hubungan, kepercayaan yang akhirnya akan

menciptakan brand image bagi suatu perusahaan. Reputasi yang baik

dan terpercaya merupakan sumber keunggulan bersaing suatu bank.

13
Adanya reputasi yang baik dalam sebuah perusahaan bank akan

menimbulkan kepercayaan bagi nasabah nya. Suatu kepercayaan

adalah pikiran deskriptif oleh seorang mengenai suatu hal10.

Adapun dalam penelitian Nurul Azizah K.N menyatakan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi meningkatnya nasabah meliputi

sebagai berikut11 :

1. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan sebagai kemampuan, merencanakan,

menciptakan, dan menyerahkan produk bermanfaat luar biasa bagi

adalah merupakan faktor yang menjadi landasan para nasabah untuk

tetap aktif dalam penggunaan jasa perbankan.

2. Promosi

Promotion atau promosi adalah kegiatan komunikasi dalam

usaha meningkatkan penjualan dengan cara mengikuti pameran,

memasang periklanan, melaksanakan demonstrasi, dan usaha lain

yang bersifat persuasif. Promosi merupakan salah satu aspek yang

penting dalam manajemen pemasaran, dan sering dikatakan sebagai

“proses berlanjut”. Ini disebabkan karena dapat ,menimbulkan

rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan. Dengan promosi

diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena itu, promosi

merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan

mempertahankan nasabah. Salah satu tujuan promosi bank adalah

menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan

10
Muhammad Abdul Munir, Skripsi: “Pengaruh Bauran pemasaran Dalam Peningkatan
Jumlah Nasabah Pada BMT Agritama Blitar”,(Tulungagung: IAIN Tulungagung,2016), hal.15
11
Nur Azizah K.N, Skripsi: “Analisis Faktor-faktor Berpengaruh Terhadap Peningkatan
Jumlah Nasabah BNI Syariah Makassar”,(Makassar: UIN Alauddin Makassar), hal: 18

14
berusaha menarik calon nasabah. Kemudian promosi juga berfungsi

mengingatkan nasabah akan produk, promosi juga ikut memengaruhi

nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi juga yang akan

meningkatkan citra bank dimata para nasabahnya.

Secara garis besar ada empat macam sarana promosi yang

digunakan oleh perbankan adalah sebagai berikut:

a. Periklanan (advertising)

Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank

guna mengonformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilkan

oleh bank. Informasi yang diberikan adalah manfaat produk,

harga produk serta keuntungan-keuntungan produk

dibandingkan pesaing. Tujuan promosi lewat iklan adalah

berusaha untuk menarik, dan memengaruhi calon nasabahnya.

Tujuan penggunaan dan pemilihan media iklan tergantung dari

tujuan bank.

b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Disamping promosi lewat iklan, promosi lainnya bisa

dilakukan melalui promosi penjualan atau sales promotion.

Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan

atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan

dilakukan untuk menarik nasabah untuk segera membeli setiap

produk atau jasa yang ditawarkan. Tentu saja agar nasabah

tertarik untuk membeli, maka perlu dibuatkan promosi

penjualan yang semenarik mungkin. Sama seperti halnya

15
dengan iklan, promosi penjulan juga memliki program

tersendiri.

c. Bagi Hasil

Prinsip bagi hasil (profit sharing) merupakan

karakteristik umum dan landasan dasar operasional bank

syari'ah secara keseluruhan. Secara prinsip dalam perbankan

syari'ah yang paling banyak dipakai adalah akad utama a/-

musyarakah dan al-mudharabah, sedangkan al-muzaro'ah dan

al-musyarsakoh dipergunakan khusus untuk plantation

financing atau pembiayaan oleh beberapa bank Islam.

B. Pelayanan

1. Pengertian Pelayanan

Definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang

dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya

tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik.

Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada

konsumen itu sendiri. Perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum

dan sesudah terjadinya transaksi.12

Definisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan

penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen13. Kualitas

12
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian, ( Jakarta : Salemba Empat,2002), hal. 83
13
Fandy Tjiptono,Strategi Pemasaran Ed. Pertama,( Yogyakarta : Andi Ofset,2007)
hal.37

16
pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan

persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka peroleh

dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan terhadap atribut-

atribut pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa yang diterima atau

dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka

kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang

diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan

dipersepsikan sangat baik dan berkualitas. Sebaliknya jika jasa yang

diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan

dipersepsikan buruk.

Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan

menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih

sering. Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna, orang

yang berbeda akan mengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa

definisi yang dapat kita jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun

hanya cara penyampaiannya saja biasanya terdapat pada elemen sebagai

berikut:

1) Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihkan harapan

pelanggan.

2) Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan

3) Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah.

Tuntutan pelanggan untuk mendapatkan pelayanan yang lebih

baik (service excellence) tidak dapat dihindari oleh penyelenggara

pelayanan jasa. Tuntutan para penerima layanan untuk memperoleh

pelayanan yang lebih baik harus disikapi sebagai upaya untuk

17
memberikan kepuasan kepada penerima layanan. Kepuasan penerima

layanan sangat berkaitan dengan kualitas pelayanan yang diberikan,

seperti yang diungkapkan Tjiptono, bahwa kualitas memiliki hubungan

yang sangat erat dengan kepuasan pelanggan14.

Kualitas pelayanan diartikan sebagai tingkat keunggulan yang

diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk

memenuhi keinginan pelanggan. Kualitas pelayanan bukanlah dilihat dari

sudut pandang pihak penyelenggara atau penyedia layanan, melainkan

berdasarkan persepsi masyarakat (pelanggan) penerima layanan.

Pelangganlah yang mengkonsumsi dan merasakan pelayanan yang

diberikan, sehingga merekalah yang seharusnya menilai dan menentukan

kualitas pelayanan15.

Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan itu sesuai

dengan apa yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik

dan memuaskan. Jika pelayanan yang diterima melampaui harapan

pelanggan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang

ideal. Sebaliknya jika pelayanan yang diterima lebih rendah dari yang

diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. Dengan

demikian baik buruknya kualitas pelayanan tergantung kepada

kemampuan penyedia layanan dalam memenuhi harapan masyarakat

(para penerima layanan) secara konsisten.

Berdasarkan uraian sejumlah pendapat yang tersaji, maka

pengertian kualitas pelayanan adalah totalitas karakteristik suatu konsep


14
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa Ed. Pertama,( Malang : Bayu Media Publishing,
2003), hal.56
15
Sri Wahyuni, Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Internet Banking dan Tingkat
Kepuasaan Terhadap Loyalitas Nsabah Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor
capem Jamsostek, Jakarta, 2011

18
pelayanan yang mencakup seluruh aspek pelayanan dan tolak ukur

kualitas layanan itu adalah dapat memberi kepuasan kepada para

pelanggan atau penerima layanan.

a. Dimensi Kualitas pelayanan

Untuk dapat bertahan dalam persaingan, perusahaan harus

dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan pada

konsumen. Kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan sangat

penting bagi kelangsungan perusahaan. Semakin memuaskan

kualitas pelayanan yang diberikan, maka akan tercipta loyalitas

terhadap jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut, namun apabila

jasa yang ditawarkan tidak sesuai dengan harapan konsumen maka

perusahaan tersebut akan kalah dalam persaingan dengan perusahaan

lain, karena konsumen akan beralih ke perusahaan lain.

Menurut Zeithhaml, kualitas pelayanan dibagi menjadi lima

dimensi besar16 yaitu :

1) Tangibles (Bukti Langsung)

Untuk mengukur fasilitas jasa fisik, perlengkapan,

karyawan serta sarana komunikasi. Dimensi ini menekankan

kemampuan penyedia jasa untuk menyediakan fasilitas fisik

seperti gedung, tata letak peralatan maupun perlengkapan, interior

dan eksterior, serta penampilan fisik dari personel penyedia jasa.

2) Reliability (Keandalan)

16
Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, Sevice Quality & Satisfaction Ed. 3,
(Yogyakarta : Andi Offset, 2011) hal. 193

19
Yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan

dengan segera, akurat, dan memuaskan. Kinerja harus sesuai

dengan harapan konsumen yang berarti ketepatan waktu,

pelayanan yang sama untuk semua konsumen, tanpa kesalahan,

sikap yang simpatik dan akurasi yang tinggi.

3) Responsiveness (Daya Tanggap)

Yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan

dan memberikan pelayanan dengan tanggap. Dimensi ini

menekankan pada sikap dari penyedia jasa yang penuh perhatian,

tepat dan cepat dalam pelayanan. Yakni menghadapi permintaan,

pertanyaan, keluhan dan masalah konsumen dengan penyampaian

informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu tanpa

adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang

negatif dalam kualitas pelayanan.

4) Assurance (Jaminan)

Mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat

dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko

atau keragu-raguan. Dimensi ini menekankan kemampuan

penyedia jasa untuk membangkitkan rasa percaya dan keyakinan

diri konsumen bahwa pihak penyedia jasa terutama para

pegawainya mampu memenuhi kebutuhan konsumennya. Dalam

Fasilitas Internet Banking kemampuan jaminan rasa aman, rasa

nyaman dan percaya yang akan ditunjukan.

5) Emphaty (Perhatian)

20
Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan

komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami

kebutuhan para pelanggan. Dimensi ini memberikan perhatian

yang tulus dan bersifat individual yang diberikan pada konsumen

dengan berupaya memahami keinginannya, serta memperlakukan

konsumen sebagai individu-individu yang spesial.

C. Internet Banking

1. Pengertian Internet Banking

Internet merupakan sekumpulan jaringan yang terhubung satu

dengan lainnya, di mana jaringan menyediakan sambungan menuju

global informasi. Sedangkan Internet Banking merupakan suatu bentuk

pemanfaatan media internet oleh bank untuk mempromosikan dan

sekaligus melakukan transaksi secara online, baik dari produk yang

sifatnya konvensional maupun yang baru. Internet Banking sebagai

bentuk pelayanan bank melalui media internet. Kehadiran Internet

Banking telah menyebabkan efisiensi penyelenggaraan kegiatan usaha

bank sangat tinggi. Internet Banking memiliki tiga tahap pelayanan yang

ditawarkan kepada nasabah yaitu layanan informasi (informational)

dimana bank hanya menyediakan informasi jasa keuangan dalam

websitenya, komunikasi (communicational) dimana dalam website

tersebut juga memungkinkan nasabah untuk dapat berkomunikasi dengan

bank, transaksi (transacttional/advance) dimana sudah memungkinkan

nasabah untuk melakukan transaksi-transaksi keuangan virtual seperti,

transfer dana, pengecekan saldo, ataupun jenis pembayaran17.

17
Mahmood Shah, E-Banking Management: Issue, Sollution and Strategies,( Jakarta :
Gramedia Pustaka:,2009)

21
Internet Banking adalah pemanfaatan tekhnologi internet

sebagai media untuk melakukan transaksi yang berhubungan dengan

transaksi perbankan. Kegiatan ini menggunakan jaringan internet,

sebagai perantara atau penghubung antara nasabah bank dan pihak bank.

Selain itu, bentuk transaksi yang dilakukan pun bersifat maya atau tanpa

memerlukan proses tatap muka antara nasabah dan petugas bank yang

bersangkutan. Aplikasi teknologi informasi dalam Internet Banking akan

meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus

meningkatkan pendapatan melalui sistem penjualan yang jauh lebih

efektif daripada bank konvensional18.

Dari pengertian Internet Banking diatas, maka sedikit dapat

ditambahkan bahwa Internet Banking merupakan sebuah proses transaksi

perbankan yang sudah berubah dari yang bersifat konvensional menjadi

digital. Transaksi konvensional adalah sebuah transaksi yang

memerlukan interaksi secara langsung antara nasabah dan petugas bank.

Jika dengan melakukan transkasi bank secara konvensional dibutuhkan

adanya kontak fisik antara pihak bank dengan nasabah, maka ketika

menggunakan transaksi digital hal tersebut sudah tidak berlaku lagi.

Untuk melakukan transaksi bank secara digital, maka aksi komunikasi

yang terjalin hanya melalui komunikasi tertulis dengan perantara internet.

Tanpa adanya aplikasi teknologi informasi dalam Internet Banking, maka

Internet Banking tidak akan jalan dan dimanfaatkan oleh industri

perbankan.

18
Maryanto Supriyono, Buku Pintar Perbankan,( Yogyakarta :Andi Offset, 2011) hlm.65

22
Secara umum, dalam penyediaan layanan Internet Banking,

bank memberikan informasi mengenai produk dan jasanya via portal di

internet, memberikan akses kepada para nasabah untuk bertransaksi dan

meng-update data pribadinya. Dari waktu ke waktu, makin banyak bank

yang menyediakan layanan atau jasa Internet Banking yang diatur

melalui Peraturan Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 Tahun 2007

tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi

Informasi Oleh Bank Umum. Penyelenggaraan Internet Banking

merupakan penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang terus

berkembang dan dimanfaatkan untuk menjawab keinginan nasabah

perbankan yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan

tersedia setiap saat19.

a. Tujuan Internet Banking

Media internet dapat digunakan oleh bank untuk beberapa

tujuan, baik bagi pihak bank maupun pihak nasabah, yaitu:

1) Bagi Bank

a) Menjelaskan produk dan jasa seperti, pemberian pinjaman dan

kartu kredit.

b) Menyediakan informasi mengenai suku bunga dan kurs mata

uang asing yang terbaru.

c) Menunjukkan laporan tahunan perusahaan dan keterangan

pers lainnya.

d) Menyediakan informasi ekonomi dan bisnis seperti perkiraan

bisnis.
19
Rahman Anugrah, Skripsi: “Pengaruh Kualitas Layanan Internet anking Terhadap
Kepuasaan Dan Loyalitas Nasabah Pada PT. Bank Negara Indonesia (PERSERO) TK. Di Kota
Makassar (Makassar : UNIHAS,2015) hlm. 26

23
e) Memberikan daftar lokasi kantor bank tersebut dan lokasi

ATM.

f) Memberikan daftar pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja

baru.

g) Memberikan gambaran mengenai bank.

h) Menyediakan informasi mengenai sejarah bank dan peristiwa

terbaru.

i) Memberikan pelayanan kepada nasabah untuk memeriksa

neraca tabungan dan memindahkan dana antar tabungan.

j) Menyediakan algorithma yang sederhana sehingga para

nasabah dapat membuat perhitungan untuk pembayaran

pinjaman, perubahan atau pengurangan pembayaran hipotik,

dan lain sebagainya

2) Bagi Nasabah

a) Mempermudah nasabah dalam bertransaksi perbankan, karena

dengan Internet Banking akses perbankan dapat dilakukan

komputer pribadi (personal computer) ataupun handphone

android nasabah bahkan lebih dekat, tanpa harus datang ke

kantor cabang.

b) Mempercepat kegiatan transaksi perbankan hanya dengan modal

Android, nasabah dapat mengakses transaksi apapun dengan

beberapa “klik”. Tanpa membuang-buang waktu untuk datang

ke kantor cabang.

c) Menghemat biaya seperti menghemat ongkos jalan ke kantor

cabang.

24
b. Produk atau Jasa Internet Banking

Di Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat terdapat

beberapa jenis produk/jasa yang ditawarkan melalui Internet

Banking20, yaitu:

Manfaat:

1) Real time online

2) Mengetahui saldo simpanan setiap saat

3) Mencetak rekening Koran kapanmpun

4) Pemindahbukuan langsung tanpa harus datang ke bank.

Fitur-fitur :

1) Informasi saldo rekening

2) Transfer rekening bank nagari/ antar bank

3) Payroll

4) Pembayaran multi biller

Fasilitas :

a. Inquiry saldo, melihat saldo dan nomor rekening yang


didaftarkan:
1) Giro
2) Tabungan
3) Deposito
b. Overbook (pemindah bukuan), melakukan

pemindahbukuan dana dari giro ke rekening Bank Nagari

1) Normal Transfer (hari yang sama)

2) Otorisasi oleh maker,checker, approval

c. Summary (mutasi rekening), informasi mutasi rekening

giro
20
Standar Operasional Produk-Produk Bank Nagari

25
1) Mutasi hari ini

2) Mutasi dalam periode tertentu hingga tiga bulan

ke belakang

3) Laporan rekening Koran keseluruhan

D. Tabungan

1. Pengertian Tabungan

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan

menurut syarat tertentu yang telah disepakati, namun tidak dapat ditarik

dengan cek, bilyet giro atau lainnya yang disamakan dengan itu.21

Pengertian tabungan Menurut Undang-Undang Nomor 7

Tahun 1992 adalah simpanan yang penarikkannya hanya dapat dilakukan

menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik

dengan cek atau alat yang dapat dipersemakan dengan itu.

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat

dilakukan dengan syarat tertentu yang disepakati, dan tidak dengan cek

atau bilyet giro atau alat lain yang dapat dipersamakan dengan itu22

a. Jenis Tabungan

Sekarang ini ada beberapa jenis tabungan yang digunakan

di industri perbankan. Perbedaan jenis tabungan ini terletak pada

21
Arlitha Dwianik, Skripsi : “Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Jumla
Penabung di PD. BPR Bank Daerah Karanganyar” (Surakarta: USM,2017), hal. 20
22
Sigit Triandaru dan Budi Santoso, Bank dan Lembaga Keunagan Lain Ed.2,(Jakarta:
Salemba Empat, 2006) hal. 98

26
fasilitas yang diberikan penabung. Berikut jenis-jenis tabungan23 yang

ada :

1) Tabanas

Tabanas merupakan tabungan pembangunan nasional. Ada

beberapa jenis bentuk tabans, seperti :

a) Tabanas Umum

b) Tabanas Pemuda

c) Tabanas Pelajar

d) Tabanas Pramuka

2) Taska

Taska merupakan tabungan yang dikaitkan dengan asuransi

jiwa.

3) Tabungan lainnya

Tabungan ini dikeluarkan oleh masing-masing bank dengan

ketentuan-ketentuan yang diatur oleh Bank Indonesia.

b. Landasan syari’ah

Ketentuan hukum dalam Al-Qur’an dalam surat Al-

Muzzamil: 20
           
            
           
            
           
         
           
      

Artinya:

23
Kasmir,Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Ed. Revisi 2014,(PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta, 2014) hlm. 71

27
“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu
berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua
malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari
orang-orang yang bersama kamu. dan Allah menetapkan ukuran
malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak
dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, Maka Dia memberi
keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu)
dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu
orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi
mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi
berperang di jalan Allah, Maka bacalah apa yang mudah (bagimu)
dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan
berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. dan kebaikan
apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh
(balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik dan yang
paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah;
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

c. Landasan hukum positif

Dasar hukum atas produk perbankan syari’ah berupa

tabungan dalam hukum positif Indonesia adalah Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan. Saat ini secara khusus

mendasarkan pada Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syari’ah.

Tabungan sebagai produk perbankan syari’ah telah

mendapatkan pengaturan dalam Fatwa DSN No. 01/DSN-

MUI/IV/2000 tanggal 12 Mei 2000 yang intinya menyatakan bahwa

untuk memenuhi kebutuhan masyrakat dalam meningkatkan

kesejahteraan dan menyimpan kekayaan, memerlukan jasa perbankan,

salah satu produk perbankan dibidang penghimpunan dana dari

masyarakat adalah tabungan.

E. Kajian Terdahulu

28
Pengarang/ tahun Judul Temuan

Aritha Dwianik/ Pengaruh Promosi Dalam jangka panjang pengaruh


2017 terhadap promosi terhadap penghimpunan
Peningkatan tabungan signifikan untuk bank
Jumlah Penabung Persero dan Devisa, sedangkan
di PD. BPR Bank terhadap penghimpunan deposito
Daerah signifikan untuk Bank Devisa
karanganyar Promosi yang dilakukan PD. BPR
Bank Daerah Karanganyar
berfungsi untuk memberikan
informasi,menarik serta
meningkatkan kepercayaan
masyarakat dan perkembangan
jumlah penabung sejak adanya
gencar promosi mengalami
peningkatan yang cukup
signifikan.

Febri Nur Endah Pengaruh Kualitas Meningkatkan kepuasan


Safitri/ 2018 Layanan Internet pelanggan dengan memberikan
Banking Terhadap pelayanan semaksimal mungkin
KepuasanNasabah ketika nasabah ingin bertransaksi.
pada PT Bank Menyatakan adanya hubungan
Negara Indonesia yang kuat dengan nasabah
Persero Tbk Kc ketika nasabah memberikan
Madiun penilaian positif tentang kualitas
pelayanan dan hubungan yang
lemah ketika nasabah membuat
penilaian negative tentang
kualitas pelayanan perusahaan

Rahman Pengaruh Kualitas Hasil penelitian menunjukkan


Anugrah/ 2015 Layanan Internet bahwa berdasarkan hasil
BankingTerhadap persamaan regresi diperoleh
Kepuasan dan hasil bahwa kualitas layanan
Loyalitas memiliki pengaruh yang positif.
Nasabah Pada pt. Ini menunjukkan bahwa
Bank Negara variabel kualitas layanan
Indonesia mempunyai pengaruh yang positif
(PERSERO) Tbk. terhadap kepuasan dan loyalitas
Di Kota Makassar nasabah pada Bank Negara
Indonesia di Kota Makassar. Dari
hasil pengujian regresi dapat
diketahui bahwa dimensi dari

29
variabel kualitas layanan yang
dominan pengaruhnya terhadap
kepuasan nasabah adalah
dimensi empati, sedangkan
kualitas layanan yang dominan
pengaruhnya terhadap loyalitas
nasabah adalah dimensi daya
tanggap.

Sri Analisis Pengaruh Penelitian ini menunjukkan


Wahyuni/2011 Kualitas Layanan bahwa variabel kualitas layanan
Internet Banking Internet Banking memiliki
pengaruh positif dan signifikan
dan Tingkat
terhadap kepuasan pelanggan.
Kepuasaan Kepuasan pelanggan memiliki
Terhadap korelasi negatif yang signifikan
Loyalitas Nsabah dengan loyalitas pelanggan. Hal
Pada PT. Bank ini menegaskan bahwa kualitas
Rakyat Indonesia layanan Internet Banking tidak
(Persero) Tbk memiliki pengaruh langsung yang
signifikan terhadap loyalitas
Kantor capem
pelanggan tetapi memiliki
Jamsostek pengaruh signifikan secara tidak
langsung melalui kepuasan
pelanggan sebagai mediasi
(variabel intervening).

Sedangkan dalam penilitian ini penulis ingin meneliti seberapa

besar Analisis Pelayanan dan Internet Banking Terhadap Peningkatan

Jumlah Nasabah Tabungan yang dilihat dari pertumbuhan DPK dari

tahun 2017 sampai 2018.

F. Kerangka Pemikiran

Fenomena perbankan yang ada sekarang ini adalah maraknya

penggunaan internet sebagai channel jasa perbankan. Salah satu aplikasi

dalam layanan internet adalah produk internet banking. Dengan variabel

terikat dalam penelitian ini adalah Jumlah Nasabah Tabungan dan variabel

tidak terikat dalam penelitian ini adalah penggunaan pelayanan internet

banking.

30
E-banking sendiri merupakan aktifitas perbankan di internet.

Layanan ini memungkinkan nasabah sebuah bank dapat melakukan hampir

semua jenis transaksi perbankan melalui sarana internet.

Kualitas pelayanan dalam suatu produk dapat meningkatkan tingkat

loyalitas nasabah dalam melakukan transaksi dengan menggunakan e-

banking. Kualitas pelayanan juga sangat penting untuk menjaga mitra bisnis

antara perusahaan dan nasabah. Hal tersebut dapat menjadi nilai tambah atas

semua aktifitas ekonomi yang hasilnya bukan berdasar pada produk fisik atau

pun kontruksi.

INTERNET PENINGKAT
BANKING AN JUMLAH
NASABAH
TABUNGAN

G. Hipotesis

Secara etimologis, hipotesis dibentuk dari dua kta, yaitu

hypo dan kata thesis. Hypo berati kurang dan thesis adalah pendapat.

Kedua kata kemudian digunakan di Indonesia menjad hipotesa yang

kemudia berubah menjadi hipotesis yang berarti penelitian yang belum

sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan

kebenarean hipotesis itu melalui penelitian24

24
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi Dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana ,2011), hal.85

31
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat

sementara terhadap suatu masalah penelitian yang keberadaannya masih

lemah sehingga harus di uji secara empiris25.

Maka dapat dikemukakan hipotesis bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara pelayanan internet banking terhadap

peningkatan jumlah nasabah tabungan

a. H0 : μ1 = 0

b. Ha : μ1 ≠ 0

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat

langsung atau biasa disebut dengan penelitian lapangan (field research)

yaitu peneliti turun langsung ke lapangan yaitu di Bank Nagari Syariah

Cabang Solok dengan meneliti langsung Analisis pelayanan Internet

25
Misbahanudidn dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik,
(Jakarta:Bumi Aksara, 2013), hal.34

32
Banking terhadap peningkatan jumlah nasabah tabungan pada Bank

Nagari Syariah Cabang Solok untuk mendapatkan data-data yang relevan

untuk mendukung penelitian. Metode penelitian diartikan sebagai cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu26.

Sementara disini peneliti menggunakan penelitian yang

bersifat kuantitatif, yaitu penelitian dengan berupa angka-angka atau

besaran tertentu yang bersifat pasti. Sehingga data tersebut

memungkinkan untuk dianalisis menggunakan pendekatan statistik.

Dengan metode kuantitatif ini, diharapkan dapat membedakan

signifikansi hubungan antar variabel dengan teliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bank Nagari Cabang Syariah

Solok dan dilaksanakan pada Maret 2019 sampai dengan selesai.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data

pertama dilokasi penelitian atau diobjek penelitian, yaitu

menggunakan kuisioner27.

2. Data Sekunder

26
Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif,( Bandung: Alfabeta,2001) hlm. 2
27
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya,(Jakarta: Prenada Kencana Media Group,
2005),hal.132

33
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-

dokumen dari bank dan juga sumber-sumber lain yang berhubungan

dengan penelitian ini.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudin ditarik

kesimpulannya28. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah

tabungan Bank Nagari Cabang Syariah Solok berjumlah 194 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari sebuah populasi yang

dianggap dapat mewakili pupolasi yang diteliti29. Karena jumlah

populasi sudah diketahui sejumlah 194 nasabah pengguna Internet

Banking, maka penarikan sampel dalam penelitian ini menggunkan

sampel secara acak (random sampling) Dimana teknik random

sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua

individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-

sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota

sampel menggunakan rumus dari Taro Yamau atau Slovin sebagai

berikut:

28
Sugiyono, Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi,(Bandung: Cv.
Alfabeta, 2015), hal. 62
29
M.ikbal hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik I, (Jakarta: Bumi Aksara), 2002,hal.12

34
Dimana:
n= Jumlah Sampel
N= Jumalah Populasi
d2= Presisi (ditetapkan 10%)
Jadi, jumlah sampel yang diambil peneliti dalam penelitian

ini adalah 65 nasabah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

yaitu :

1. Wawancara

Wawancara yaitu metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan secara

lisan dari informan wawancara dengan subjek penelitian dilakukan

secara bebas pertanyaan yang terbuka. Wawancara dalam penelitin

ini penulis lakukan dengan karyawan/staff Bank Nagari Syariah

Cabang Solok.

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian, data-data penelitian

tersebut dapat diamati oleh peneliti30.

Dalam penelitian ini metode observasi dilakukan dengan

cara pengamatan secara langsung ke objek penelitian yaitu Bank

30
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitaf Komunikas, Ekonom dan Kebijakan
public Serta Ilmu-Ilmu sosial Lainnya Ed. Kedua,(Jakarta: Prenamedia group,2005) hlm. 144

35
Nagari Syariah Cabang Solok untuk memperoleh data yang

diperlukan guna kelancaran penyusunan penelitian yang berkaitan

dengan judul yang di teliti.

3. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dalam bentuk

pertanyaan-pertanyaan. Diharapkan dengan menyebarkan daftar

pertanyaan kepada responden, peneliti dapat menghimpun data

yang relevan dengan tujuan penelitian memliki tingkat reliabilitas

dan validitas yang tinggi31.

Jenis kuesioner atau angket yang digunakan adalah angket

tertutup. Angket tertutup yaitu angket yang disajikan dalam bentuk

sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu

jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara

memberi tanda (x) atau checklist (√)32

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, buku, urat kabar, majalah, agenda,

brosur dan selebaran. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan

data yang bersumber dari data tertulis dan catatan yang mempunyai

ketertarikan dengan permasalahan yang diteliti.

31
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan Ed. I,
(Jakarta: Prenamedia Group, 2014) hlm. 199
32
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitaf Komunikas, Ekonom dan Kebijakan
public Serta Ilmu-Ilmu sosial Lainnya Ed. Kedua,(Jakarta: Prenamedia group,2005) hlm. 133

36
Analisis dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data

yang bersumber dari arsip dan dokumen yang berada ditempat

penelitan atau yang berada diluar tempat bpenelitian yang ada

hubungannya dengan penelitian tersebut.

Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data

yang dirasa perlu dijadikan bahan pendukung dan pelengkap bagi

data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara.

F. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian merupakan alat Instrumen penelitian

adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh,

mengolah dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari

responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang

sama33.

Penggunaan instrumen yang tepat dalam sebuah

penelitian merupakan kunci untuk mendapatkan data yang

diinginkan dari responden. Salah satu cara yang digunnakan

adalah menyebarkan angket kepada responden. Penyusunan

instrumen penelitian diruangkan dalam bentuk buti-butir

pertanyaan atau pernyataan yang ada pada kuesioner untuk

pelayanan internet banking terhadap peningkatan jumlah

nasabah tabungan.

No Variabel Indikator Item

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kualtatf Dilengkapi Perbandingan Perhitungan


33

Manual dan SPSS Cet. 1,(Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri,2013), hal. 46

37
1 Pelayanan Internet 1. Penampilan Jasa 1
Banking (X) Fisik (Tangibles)
2. Keandalan
2-3
(Realibility)
3. Daya Tanggap 4-5
(Responsiveness)
4. Jaminan (Assurance) 6-8
5. Empati (Emphaty) 9-10

2 Peningkatan Jumlah 1. Pengenalan masalah 11-12


Nasabah
2. Pencarian informasi 13-14

3. Evaluasi alternatif 15-16

4. Keputusan pelayanan 17-18

5. Perilaku pasca 19-20


pelayanan

G. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini ada tahap pengolah data yang

digunakan adalah sebagai berikut :34

a. Pengeditan (Editing)

Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuain

yang dilakukan terhadap data penelitian untuk memudahkan

proses pembelian kode dan emprosesan data dengan teknik

statistik.

b. Pemberian kode (coding)

Nur Indriantoro dan Bambang Supamo, Metode Penelitian Untuk Akuntansi dan
34

Manajemen,(Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,2002), Cet. Ke 2, hal. 167-169

38
Pemberian kode adalah proses identifikasi dan klasifikasi

data penelitian ke dalam skor numerik atau karakter simbol.

c. Pemberian skor (scoring)

Proses pemberian skor dilakukan dengan membuat

klasifikasi dan kategori atas jawaban pertanyaan kuesioner

sesuai dengan tanggapan responden. Responden menjawab

pertanyaan kuesioner dengan memberikan tanda (x) pada

jaawaban yang telah disediakan dengan lima kemungkinan

yang tersedia. Setiap pilihan jawaban responden diberi skor

nilai atau bobot yang disusun secara bertingkat berdasarkan

skala likert. Skor yang diberikan pada tiap-tiap pertanyaan

sebagai berikut:35

Penilaian Kode Skor

Sangat Setuju SS 5

Setuju S 4

Netral N 3

Tidak Setuju TS 2

Sangat Tidak Setuju STS 1

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses yang paling vital dalam

sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi dalam analisis

yang diperoleh penelitian biasa diterjemahkan menjadi hasil yang

35
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: CV. Alfabeta,2008),hal. 33

39
sesuai dengan kaidah ilmiah. Analisis berasal dari hasil pengumpulan

data. Karena data yang telah terkumpul, jika tidak dianalisis hanya

menjadi barang tidak bermakna. Oleh karena itu data disini berfungsi

untuk memberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisa

kuantitatif dengan menggunakan alat bantu program statistic SPSS

(Statistic Product and Service Solution) for window version 16.0.

Dalam penelitian ini model analisis data yang digunakan untuk

menguji sejauh mana Pelayanan Internet Banking terhadap

peningkatan jumlah tabungan pada Bank Nagari Syariah Cabang

Solok dengan menggunakan model Analisis Regresi Linier

Sederhana.

Kuesioner yang nantinya akan disebar kepada responden

harus diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya. Tujuan dari

dilakukannya uji validitas dan reliabilitas adalah untuk menguji butir-

butir pertanyaan yang ada dalam kuesioner, apakah isi dari butir

pertanyaan sudah valid dan realibel. Berikut teknik analisa data yang

digunakan:

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengukur tingkat

kevalidan suatu instrument. Tinggi atau rendahnya validitas

40
akan menunjukan penyimpangan data yang dikumpulkan. Jika

validitas tinggi, maka data yang ada akan menunjukan tidak

adanya penyimpangan. Uji validitas dalam penelitian ini diolah

dengan menggunakan aplikasi SPSS. Pengambilan koefisien

korelasi minimum untuk dapat memenuhi syarat adalah sebesar

0,30. Sehingga dapat disimpukan apabila korelasi antar item

dengan skor total kurang dari 0,30 maka dalam instrumen

dikatakan tidak valid. Sebaliknya semakin tinggi korelasi itu

mendekati angka (1,00) maka semakin kuat pula korelasinya.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat

keandalan suatu intrumen. Intrumen yang relialible menunjukan

bahwa intrumen tersebut akan mampu mengungkap data yang

dipercaya. Uji reliabilitas dalam penelitian ini diolah dengan

menggunakan program SPSS,dengan menggunakan alat ukur

ordinal. Uji realibilitas ini hanya dilakukan pada data yang

dinyatakan valid. Untuk menguji reliabilitas digunakan teknik

cronbach alpa >0,60, dimana pada pengujian ini menggunakan

bantuan komputer program SPSS. Rumus Cronbach alpa adalah

sebagai berikut:36

Dimana:

: Reliabilitas

36
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta), 2006,hal 236

41
: Jumlah varians butir

: Varians total

k : Jumlah Kuisioner

2. Uji asumsi klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang telah

dukumpulkan terdistribusi normal atau diambil dari populasi

normal. Metode klasik dalam pengujian normalitas suatu data tidak

rumit. Dengan menggunakan uji one sample Kolmogrov-Sminov

Test yaitu dengan melihat nilai sig yang ada pada tabel Kolmogrov-

Sminov dengan . Jika nilai sig ≥ , maka dikatakan data

terdistribusi normal37.

b. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi

yang terjadi antara residual pada suatu pengamatan yang terjadi

antara residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan lan

pada model regresi. Persyaratan yang harus terpenuhi adalah tidak

adanya autokorelasi dalam model regresi.

Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya autokorelasi dapat

dilihat dari besaran Durbin-Watson (D-W) yang diperoleh. Jika


37
Agus Tri Basuki Dan Nano Pruwoto, Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi Dan
Bisnis (Dilengkapi Aplikasi SPSS dan Eviecus), (Jakarta: PT.Raja Grafindi Persada, 2016, hal.57

42
angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi. Jika D-W berada

antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. Dan jika angka

D-W berada diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3. Uji Regresi Linear Sederhana

Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan

fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variable independen

(X) terhadap variable dependent (Y)38, dimana variable (X) adalah

pelayanan Internet Banking sedangkan variable (Y) adalah Jumlah

Nasabah Tabungan. Untuk memprediksi nilai dari variable

dependent apabila variable independent mengalami kenaikan atau

penurunan, dengan persamaan

Y= a + bX.

Dimana :

Y =Jumlah Nasabah Tabungan

a = konstan

b = koefisien arah regresi linier

X = Pelayanan Internet Banking

4. Uji Determinan (R2)

Koefisien dterminan (R2) adalah angka yang menyatakan atau

digunakan untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang

diberikan oleh sebuah variabel atau variabel x(bebas) terhadp

variabel y (terikat)39. Atau menunjukan besarnya kontribusi variabel


38
Riduwan Dan Sunarto, Pengantar Statistik Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi,
dan Bisnis, (Bandung:Alfabeta), 2007, Hal. 96
39
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kualitatif Dilengkapi Perbandingan Perhitungan
Manual dan SPSS..... hal. 252

43
independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai

koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel

independen menerangkan variabel dependen.

Uji ini dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai keofisien

determinasi adalah antara nol dan satu.

Ciri-ciri nilai R2 adalah:

a. Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai

dengan 1, atau (0 ≤ R2 ≤ 1).

b. Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

c. Nilai 1 menunjukkan bahwa adanya hubungan yang

sempurna antara variabel independen dan variabel dependen.

5. Uji Hipotesis (Uji T)

Uji-t bertujuan untuk mengetahui signifikasi pengaruh

masingmasing variabel independen secara individual (parsial)

terhadap variabel dependen. Untuk melakukan uji hipotesis dengan

uji menggunakan SPSS40.

Rumusan digunakan untuk uji t adalah :

Dimana :

t : Terhitung

r : Korelasi

40
Tananut Thoifah,Statistik Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif,(Malang:
Madani, 2015), hal. 133

44
r2: Determinan

n: sampel

Melalui uji t dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :

a. H0 : Secara parsial terdapat pengaruh signifikan dari

variabel independen terhadap variabel dependen.

H1 : secara parsial terdapat pengaruh signifikas dari

variabel independen terhadap variabel dependen

b. Apabila thitung < ttabel pada H0 diterim, H1 ditolak artinya X

(variabel-variabel bebas pada persamaan) tidak

berpengaruh terhadap Y (variabel tidak bebas)

c. Apabila thitung < ttabel pada H0 ditolak, H1 diterima artinya

X (variabel bebas pada persamaan) berpengaruh terhadap

Y (variabel tidak bebas)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Monografi Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat Cabang Syariah

Solok

1. Sejarah Pendirian Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat

Cabang Syariah Solok

PT.Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat secara resm berdiri

pada tanggal 12 Maret 1962 dengan nama “PT.Bank Pembangunan Daerah

45
Sumatera Barat” yang disahakan melalui akta notaris Hasan Qalbi di Padang.

Pendirian tersebut dipelopori oleh Pemerintah Daerah beserta tokoh

masyarakat dan tokoh pengusaha swasta di Sumatera Barat atas dasar

pemikiran perlunya suatu lembaga keuangan yang berbentuk Bank, yang

secara khusus membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di

daerah.Pendiriannya disahkan melalui Surat Keputusan Wakil Menteri

Pemerintah Bidang Keuangan Republik Indonesia No.BUM/9-44/II tentang

izin usaha PT.Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat, dan dimulailah

operasional PT.Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat dengan

kedudukan di Padang.

Berdasarkan Undang-Undang No.13 tanggal 18 Agustus 1962 tentang

Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat,

maka dasar hukum Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat diganti

dengan Peraturan Daerah Tingkat I Propinsi Sumatera Barat No.4 tahun 1962,

sehingga PT.Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat dirubah menjadi

“Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat”.

Dalam perjalanannya tahun 1996 melalui Peraturan pemerintah

Daerah No.2/1996 disahkan penyebutan nama sebagai “Bank Nagari” dengan

maksud untuk lebih dikenal, membangun brand image sekaligus

mengimpresikan tatanan sistem pemerintahan di Sumatera Barat.

Sesuai dengan perkembangan dan untuk lebih leluasa dalam

menjalankan bisnis, tanggal 16 Agustus 2006 berdasarkan Peraturan Daerah

Provinsi Sumatera Barat No.3 tahun 2006, bentuk badan hukum Bank

Pembangunan Daerah Sumatera Barat berubah jadi Perusahaan Daerah

46
mejadi Perseroan Nomor 1 tanggal 1 Februari 2007 dihadapan notaris

H.Hendri Final, S.H dan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azazi

Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan Nomor W3-00074 HT.01.01-

TH.2007 tanggal 4 April 2007 saat ini Bank Nagari telah berstatus sebagai

Bank Devisa serta telah memiliki Unit Usaha Syariah. Bank Nagari juga

merupakan Bank Pembangunan Daerah pertama yang membuka Kantor

Cabang di Luar Daerah.

2. Visi dan Misi Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat Cabang

Syariah Solok

Semenjak awal berdirinya Bank Nagari Unit Syariah telah memiliki

Visi dan misi yang dipegang teguh dan dijadikan pegangan dalam

menjalankan aktivitas perbankan syariah hingga saat ini, Visi dan misi

terebut yaitu :

VISI :

“Menjadi Unit Usaha Syariah yang kompetitif, efesien dan

memenuhi prinsip kehati-hatian yang mampu mendukung sector rill secara

nyata melalui kegiatan pembiayaan berbasis syariah dan transaksi rill

dalam kerangka keadilan, tolong menolong dan menuju kebaikan guna

mencapai kemaslahatan masyarakat”

MISI :

47
“Meningkatkan posisi bank nagari melalui layanan perbankan

syariah yang aman, adil dan saling menguntungkan, serta dikelola secara

profesional dan penuh amanah.

a. Moto, Slogan dan Tagline Bank Pembangunan Daerah

Sumatera Barat Cabang Syariah Solok

1) Motto

“ CITRA”

C : Cepat

I : Integritas

T : Teliti

R : Ramah

A : Antusias

2) Slogan dan Tagline

”Bersama Membina Citra Membangun Negeri “

3) Profil Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat Cabang Syariah

Solok

Logo Bank Nagari Syariah

48
a. Makna logo

Buana,dipersepsi sebagai lintatasan orbital yang secara ilusif

mencerminkan gerak berkesinambungan (sustainability), selain

sebagai buana, bagi masyarakat minang bentuk ini dapat diperepsi

sebagai bentuk tanduk kerbau yang mengartikulasikan makna minang

kabau. Kedua persepsi tersebut dapat dimaknai bahwa bank nagari

berlandaskan falsafah minang yag secara konsisten menetapan visi

kedepan untuk berkembang kea rah global.

Logo tipe bank nagari memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi

secara psiologis merepresentasikan ketegasan.Merupakan ikon berlian

(diamond) yang secara konguratif mmberikan indeks tentang sebuah

untaian. Untaian dari dua unsur segi tiga dan satu bujur sangkar bagi

masyarakat minang dapat dimaknai sebagai “Tigo Tali Sapilin, Tigo

Tungku Sajarangan” selain itu kongurasi ini juga dapat depersepsikan

sebagai dasi kupu-kupu yang menandakan profesionalsime dalam

bisnis perbankan, ikon berlian dapat di interretasikan sebagai sesuatu

yang bernilai tinggi. Makna simbolik tersebut secara komprehensif

menunjukan bahwa bank nagari menjunjung tinggi nilai-nilai falsafah

tradisi minang sebagai landasan dalam menjalankan profesionalisme

bisnis perbankan.

49
Kata syariah : melambangkan bank nagari unit usaha syariah .

b. Makna Warna Pada Logo Bank Nagari syariah

Biru : menyiratkan modernitas institusi yang berorientasi kedepan

dengan dukungan teknologi informasi digital

Merah : menyiratkan tentang semangat pogresitas, keberanian

berinovasi untuk selalu menjadi yang terdepan, hal ini sejalan dengan

loso masyarakat minang yang memiliki keberanian serta “punya raso

jo pareso” (mawas diri)

Hitam : melambangkan “tahan tapo”( tempa) serta mempunyai akal

dan budi.

Pada tanggal 4 Mei 2007, Bank Indonesia mengeluarkan izin

kepada Bank Nagari untuk membuka Kantor Cabang Syariah Padang

sesuai dengan surat persetujuan Bank Indonesia No.9/50/DpbS/Pdg

tanggal 26 April 2007, sehingga terhitung sejak tanggal 4 Mei 2007,

Kantor Bank Nagari Cabang Syariah Padang mula beroperasi. Dengan

meningkatkannya animo masyarakat yang umumnya muslim untuk

menggunakan Perbankan Syariah, maka pada tanggal 12 Juni 2008,

Kantor Cabang Syariah Payakumbuh dibuka.

Kemudian terhitung tanggal 5 juli 2010 dibuka 4 Cabang

Pembantu Syariah, sesuai dengan Surat Bank Indonesia tanggal 17

Juni 2010 Nomor 12/2/DpbS/Pdg, Perihal Pembukaan Kantor Cabang

Pembantu Syariah, yaitu Cabang Pembantu Syariah Bukittinggi,

Cabang Pembantu Syariah Padang Panjang, Cabang Pembantu

50
Syariah Solok, dan Cabang Pembantu Syariah Simpang Empat.

Kantor Cabang Pembantu Syariah yang berinduk pada Kantor Bank

Nagari Cabang Syariah Payakumbuh, yaitu Cabang Syariah Pembantu

Syariah Bukittinggi dan Cabang Pembantu Syariah Padang

Panjang.Sementara itu Kantor Cabang Pembantu Syariah yang

berinduk Pada Kantor Bank Nagari Syariah Padang, Cabang

Pembantu Syariah dan Cabang Pembantu Syariah Simpang

Empat.Pada awal tahun 2012, berdiri Cabang Pembantu Syariah

Pariaman dan Cabang Pembantu Syariah Sikabau.Kantor Cabang

Pembantu Syariah Solok pada bulan November 2012 ditingkatkan

statusnya menjadi Cabang Syariah sampai sekarang.

B. Analisa Deskriptif
Dari hasil penelitian Analisis pelayanan internet banking terhadap

peningkatan jumlah nasabah tabungan maka dapat diketahui identitas responden

dan tanggapan responden terhadap peryataan yang disebarkan. Kuesioner yang

disebarkan sebanyak 65 eksmplar, semua kuesioner memenuhi kriteria.

Karakteristik yang menjadi subjek dalam penelitian ini terdiri dari nama

responden, jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan, penghasilan perbulan dan

tanggapan responden terkait pernyataan yang telah disediakan.

Dalam kuesioner ini responden tidak diminta untuk mengisi identitas secara

lebih spesifik mengingat kerahasiaan informas serta menjaga nama baik indivdu.

Setelah perhitungan setiap indikator variabel Pelayanan Internet Banking (X) dan

variabel Peningkatan Jumlah Nasabah tabungan (Y) dilakukan dengan

menggunakan SPSS maka diperoleh hasil sebagai berikut :

51
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut ini dikemukan tabel berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut :

Tabel 4.1
Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frequency Percent (%)


Laki-laki 35 53,9
Perempuan 30 46,1
Jumlah 65 100
Sumber : data primer diolah

Berdasarkan taabel 4.1 menunjukan bahwa responden yang berjenis kelamin

laki-laki sebanyak 53,9% atau 35 orang, dan responden yang berjenis perempuan

sebanyak 46,1 % atau 35 orang.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berikut ini dikemukan tabel berdasarkan usia sebagai berikut :

Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Usia
Usia Frequency Percent (%)

<20 Tahun 10 15,4

20-29 20 30,8

30-39 25 38,4

40-49 10 15,4

>50 0 100

Sumber : data primer diolah

Berdasarkan tabel 4.2 usia karakteristik responden yang paling banyak adalah

usia antara 30-39 tahun yaitu sebanyak 25 orang atau sekitar 38,4%, kemudian

usia antara 20-29 tahun sebanyak 20 orang atau 30,8%, kemudian 40-49 tahun

sebanyak 10 orang atau 15,4%, kemudian usia >50 sebanyak 0 ataupun tidak ada

52
responden usia >50 menggunakan internet banking pada penelitian ini, dan yang

terakhir usia <20 tahun sebanyak sektar 10 orang atau 15,4%.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berikut ini dikemukakan tabel berdasarkan pekerjaan sebagai berikut :

Tabel 4.3
Responden berdasarkan Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Frequency Percent (%)

PNS 20 33,3

PELAJAR 20 33,3

SWASTA 12 18,4

WIRASWASTA 13 21,6

Jumlah 65 100

Sumber: data primer diolah

Berdasarkan tabel 4.3, karakteristik responden berdasarkan pekerjaan yang

paling banyak adalah responden pekerjaannya PNS yaitu sebanyak 20 orang atau

sekitar 33,3% , kemudian swasta sebanyak 12 orang atau sekitar 18,4%, dan yang

paling terakhir wirawasta sebanyak 13 orang atau sekitar 21,6%.

53
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berikut ini dikemukakan tabel berdasarkan pendidikan sebagai berikut :

Tabel 4.4
Responden berdasarkan pendidikan
Pendidikan Frequency Percent (%) Su

m Tamat SLTP 13 20 be
Tamat SLTA 32 49,2
r:
Diploma/Sarjana 20 30,8

Jumlah 65 100

data primer diolah

Berdasarkan tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan

yang paling banyak adalah responden dengan tingkat pendidikan SLTA

sebanyak 32 orang atau sekitar 49,2% kemudian Diploma/Sarjana sebanyak 20

orang atau sekitar 30,8% dan yang terakhir pendidikan SLTP sebanyak 13 orang

atau sekitar 20%.

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

Berikut ini dikemukakan tabel berdasarkan penghasilan sebagai berikut :

Tabel 4.5
Responden berdasarkan penghasilan
Penghasilan Frequency Percent (%)

< Rp. 1.000.000 20 30,8

Rp. 1.000.000 – 3.000.000 25 38,4

Rp. 3.000.000-5.000.000 10 15,4

>Rp.5.000.000 10 15,4

Jumlah 65 100

Sumber: data primer diolah

Berdasarkan tabel 4.5 karakteristik berdasarkan penghasilan adalah

sebanyak 25 orang atau sekitar 38,4% yang memiliki penghasilan 1 juta -3 juta

54
perbulan kemudian sebanyak 20 orang atau sekitar 30,8% memiliki

penghasilan dibawah 1juta dan yang terakhir sebanyak 10 orang atau sektar

15,4% masing-masing memiliki penghasilan 3 juta-5juta dan diatas 5 juta.

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Tanggapan terhadap Pernyataan

Tabel 4.6
Tanggapan responden terhadap pernyataan Tampilan website Naari
Internet Banking dideain secara jelas, menarik dan informatif
Tanggapan Frekuensi Persentase (%)

Sangat setuju 5 7,7

Setuju 17 26,2

Kurang setuju 20 30,7

Tidak setuju 11 16,9

Sangat tidak setuju 12 18,4

Total 65 100

Sumber: Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa 30,7% responden

menyatakan kurang setuju dan 26,2% rmenyatakan setuju terhadap pernyataan

bahwa tampilan website nagari Internet Banking didesain secara jelas, menarik

daan informatif.

Tabel 4.7
Tanggapan responden terhadap pernyataan Animasi grafik gambar
tidak memperlambat proses inti dan tidak mengganggu saat
menggunakan layanan Internet Banking
Tanggapan Frekuensi Persentase (%)

Sangat setuju 7 10,7

Setuju 19 29,3

Kurang setuju 7 10,7

Tidak setuju 17 26,1

Sangat tidak setuju 12 18,4

Total 65 100

Sumber: Data yang telah diolah

55
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa 29,3% menyatakan setuju

dan 26,1% menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan animasi grafik gambar

tidak memperlambat proses inti dan tidak mengganggu saat menggunakan

layanan Internet Banking.

Tabel 4.8
Tanggapan responden terhadap pernyataan Nagari Internet Banking
memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi
Tanggapan Frekuensi Persentase (%)

Sangat setuju 25 38,4

Setuju 16 24,6

Kurang setuju 13 20

Tidak setuju 2 3,0

Sangat tidak setuju 9 13,8

Total 65 100

Sumber: Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dijelaskan 38,4% menyatakan sangat setuju

dan 24,6% menyatakan setuju terhadap pernyataan Nagari Internet Banking

memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi.

Tabel 4.9
Tanggapan responden terhadap pernyataan Nagari Internet Banking
melakukan transaksi aat itu juga (real time process)
Tanggapan Frekuensi Persentase (%)

Sangat setuju 40 61,5

Setuju 10 15,3

56
Kurang setuju 7 10,7

Tidak setuju 6 9,2

Sangat tidak setuju 2 3,1

Total 65 100

Sumber: Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dijelaskan 61,5% menyatakan sangat setuju

dan 15,3% menyatakan setuju terhadap pernyataan Nagari Internet Banking

melakukan transaksi saat itu juga (real time process).

Tabel 4.10
Tanggapan responden terhadap pernyataan Nagari Internet Banking
membantu nasabah melakukan transaksi dengan cepat
Tanggapan Frekuensi Persentase (%)

Sangat setuju 35 53,8

Setuju 15 23,1

Kurang setuju 8 12,3

Tidak setuju 5 7,7

Sangat tidak setuju 2 3,1

Total 65 100

Sumber: Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa 53,8% menyatakan sangat

setuju dan 23,1% menyatakan setuju terhadap pernyataan Nagari Internet

Banking membantu nasabah melakukan transaksi dengan cepat.

Tabel 4.11
Tanggapan responden terhadap pernyataan Nagari Internet Banking
memberikan konfirmasi layanan atas keberhasilan atau kegagalan
dalam menjalankan transaksi
Tanggapan Frekuensi Persentase (%)

Sangat setuju 27 41,5

Setuju 14 21,5

Kurang setuju 12 18,5

57
Tidak setuju 9 13.,

Sangat tidak setuju 3 4,6

Total 65 100

Sumber: Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dijelaskan 41,5% menyatakan sangat setuju

dan 21,5% menyatakan setuju terhadap Nagari Internet Banking memberikan

konfirmasi layanan atas keberhasilan atau kegagalan dalam menjalankan

transaksi.

Tabel 4.12
Tanggapan responden terhadap pernyataan Sistem Nagar Internet
Banking dilengkapi dengan keamanan yang berlapis
Tanggapan Frekuensi Persentase (%)

Sangat setuju 6 9,2

Setuju 6 9,2

Kurang setuju 3 4,6

Tidak setuju 48 73,8

Sangat tidak setuju 2 3,1

Total 65 100

Sumber: Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dijelaskan bahwa 73,8% responden

menyatakan tidak setuju dan 9,2% responden menyatakn sangat setuju terhadap

pernyataan sistem nagari internet banking dilengkapi dengan keamanan yang

berlapis.

Tabel 4.13
Tanggapan responden terhadap pernyataan Adanya layanan contact
centre Bank Nagari yang bisa dihubungi
Tanggapan Frekuensi Persentase (%)

Sangat setuju 50 76,9

Setuju 8 47,6

Kurang setuju 4 16,9

58
Tidak setuju 2 12,3

Sangat tidak setuju 1 9,2

Total 65 100

Sumber: Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dijelaskan bahwa 76,9% responden

menyatakan sangat setuju dan 47,6% responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan addanya layanan contact cenntre Bank Nagari yang bisa dihubungi.

Tabel 4.14
Tanggapan responden terhadap pernyataan Nagari Internet banking
memberikan beragam transaksi perbankan yang dibutuhkan nasabah
Tanggapan Frekuensi Persentase (%)

Sangat setuju 9 13,8

Setuju 31 47,6

Kurang setuju 11 16,9

Tidak setuju 8 12,3

Sangat tidak setuju 6 9,2

Total 65 100

Sumber: Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.14 dapat dijelaskan bahwa 47,6% responden

menyatakan setuju dan 16,9% responden menyatakan kurang setuju terhadap

pernyataan nagari internet bnaking memberikan beragam transaksi perbankan

yang dibutuhkan nasabah.

Tabel 4.15
Tanggapan responden terhadap pernyataan Nagari Internet Banking
dapat digunakan kapanpun
Tanggapan Frekuensi Persentase (%)

Sangat setuju 30 46,1

Setuju 10 15,3

Kurang setuju 15 23,1

Tidak setuju 6 9,2

Sangat tidak setuju 4 6,5

59
Total 65 100

Sumber: Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.15 dapat dijelaskan bahwa 46,1% responden

menyatakan sangat setuju dan 23,1% responden menyatakn kurang setuju

terhadap pernyataan Nagari Internet Banking dapat digunakan kapanpun.

Tabel 4.16
Tanggapan responden terhadap pernyataan Menjadi nasabah Bank
Nagari Cabang Syariah Solok adalah keinginan saya
Tanggapan Frekuensi Persentase (%)

Sangat setuju 3 4,6

Setuju 5 7,7

Kurang setuju 33 50,7

Tidak setuju 15 23,1

Sangat tidak setuju 7 10,7

Total 65 100

Sumber: Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.16 dapat dijelaskan bahwa 50,7% responden

menyatakan kuraang setuju dan 23,1% responden menyatakan tidak setuju

terhdap pernyataan menjaad nasabah Bank Nagari Cabnag Syariah Solok.

Tabel 4.17
Tanggapan responden terhadap pernyataan Saya sama sekali tidak
menyesal menjadi nasabah Bank Nagari Cabang Syariah Solok
Tanggapan Frekuensi Persentase (%)

Sangat setuju 7 10,7

Setuju 2 3,1

Kurang setuju 29 44,6

Tidak setuju 20 30,7

Sangat tidak setuju 7 18,7

Total 65 100

Sumber: Data yang telah diolah

60
Berdasarkan tabel 4.17 daat dijelaskan bahwa 44,6% responden

menyatakn kurang setuju dan 30,7% responden menyatakan tidak setuju

terhadap pernyataan saya sama sekali tidak menyesal menjadi nasabah

Bank Nagari Cabang Syariah Solok.

Tabel 4.18
Tanggapan responden terhadap pernyataan Menjadi nasabah Bank
Nagari Cabang Syariah Solok memberikan kenyamanan bagi semua
nasabahnya
Tanggapan Frekuensi Persentase (%)

Sangat setuju 9 13,8

Setuju 15 23,1

Kurang setuju 21 32,3

Tidak setuju 11 16,9

Sangat tidak setuju 9 13,8

Total 65 100

Sumber: Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.18 dapat dijelaskan bahwa 32,3% responden

menyatakan kurang setuju dan 23,1% menyatakan setuju terhadap

pernyataan menjadi nasabh Bank Nagari Cabang Syariah Solok

memberikan kenyamanan bagi semua nasabahnya.

Tabel 4.19
Tanggapan responden terhadap pernyataan Bank Nagari Cabang
Syariah Solok memberikan pelayanan yang baik kepada nasabahnya
Tanggapan Frekuensi Persentase (%)

Sangat setuju 2 3,1

Setuju 51 78,4

Kurang setuju 3 4,6

Tidak setuju 5 7,7

Sangat tidak setuju 4 4,6

Total 65 100

Sumber: Data yang telah diolah

61
Berdasarkan tabel 4.19 dapat dijelaskan bahwa 78,4% responden

menyatakan setuju dan 7,7% menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan

Bank Nagari Cabang Syariah Solok memberikan pelayanan yang baik

kepada nasabahnya.

Tabel 4.20
Tanggapan responden terhadap pernyataan Saya puas dengan
fasilitas pelayanan yang disediakan Bank Nagari Cabang Syariah
Solok
Tanggapan Frekuensi Persentase (%)

Sangat setuju 13 20

Setuju 8 12,3

Kurang setuju 20 30,7

Tidak setuju 15 23,1

Sangat tidak setuju 9 13,8

Total 65 100

Sumber: Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.20 dapat dijelaskan 30,7% responden menyatakan

kurang setuju dan 23,1% responden menyatkan tidak setuu terhadap

pernyataan saya puas dengan fasilitas pelayanan yang disediakan Bank

Nagari Cabang Syariah Solok.

Tabel 4.21
Tanggapan responden terhadap pernyataan Karyawan Bank Nagar
Cabang Syariah Solok melayani nasabah dengan ramah
Tanggapan Frekuensi Persentase (%)

Sangat setuju 4 6,5

Setuju 18 27,6

Kurang setuju 23 35,3

Tidak setuju 18 27,6

Sangat tidak setuju 2 3,1

Total 65 100

Sumber: Data yang telah diolah

62
Berdasarkan tabel 4.21 dapat dijelaskan bahwa 35,3% responden

menyatakan kurang setuju dan 27,6% menyatakn setuju dengan

pernyataan karyawan Bank Nagari cabang Syariah Solok melayani

nasabah dengan ramah.

Tabel 4.22
Tanggapan responden terhadap pernyataan Fasilitas Pelayanan yang
disediakan Bank Nagari Cabang syariah Solok sangat membantu
nasabah dalam bertransaksi
Tanggapan Frekuensi Persentase (%)

Sangat setuju 6 9,2

Setuju 11 16,9

Kurang setuju 36 55,3

Tidak setuju 10 15,3

Sangat tidak setuju 2 3,1

Total 65 100

Sumber: Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.22 dapat dijelaskan bahwa 55,3% responden

menyatakn kurang setuju dan 16,9% menyakan setuju terhadap pernyataan

fasilitas pelayanan yang disediakan Bank Nagari Cabang syariah Solok

sangat membantu nasabah dalam bertransaksi.

C. Analisis Pelayanan Internet Banking Terhadap Peningkatan Jumlah

Nasabah Tabungan

1. Uji Istrumen

a) Uji Validitas

Uji validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur berhubungan

dengan suatu pengujian item-item dalam kuesioner yang akan digunakan. Dalam

penelitian ini akan digunakan analisis korelasi yaitu dengan menghitung korelasi

63
antara nilai keseluruhan yang diperoleh dari setiap butir pertanyaan dengan nilai

keseluruhan atau skor totalnya. Skor total adalah skor yang diperoleh dari hasil

penjumlahan semua skor item pernyataan. Apabila skor totalnya lebih besar dari

0,30 maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas.

ika koefisien korelasi item pertanyaan melebihi 0,30 (r hitung > 0,30) maka

dianggap sudah valid, berikut hasil pengujian validitas dari masing-masing

variabel independen dan variabel dependen pada Tabel 4.23 :

Tabel 4.23

Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan Internet Banking (X)

No Item
Pernyataan Nilai r Hitung Nilai r Tabel Keterangan

Pelayanan Internet 0.575 0,30 Valid


Banking 1
Pelayanan Internet 0,30
0.722
Banking 2 Valid

Pelayanan Internet 0,30


0.695
Banking 3 Valid

Pelayanan Internet 0.479 0,30


Valid
Banking 4
Pelayanan Internet 0,30
0.412
Banki 5 Valid

Pelayanan Internet 0,30


0.342
Banking 6 Valid

Pelayanan Internet 0.669 0,30


Valid
Banking 7
Pelayanan Internet 0,30
0.673
Banking 8 Valid

Pelayanan Internet 0,30


0.375
Banking 9 Valid

Pelayanan Internet 0.669 0,30


Valid
Banking 10
Sumber : Hasil Pengolahan data Primer Tahun 2019

64
Berdasarkan Tabel 4.23 di atas, pengujian validitas dimulai dari uji

validitas variabel Pelayanan Internet Banking (X) dari 10 butir pertanyaan yang

ada, ditemukan semua item pernyataan yang terdiri dari item Pelayanan Internet

Banking 1 sampai dengan item Pelayanan Internet Banking 10 valid. Dari hasil uji

validitas diperoleh semua nilai korelasi masing-masing lebih besar dari nilai

korelasi kritis atau 0,30. Dengan demikian semua item Pernyataan variabel

Pelayanan Internet Banking (X) dapat digunakan untuk pengujian lebih lanjut.

Selanjutnya berikut ini adalah hasil pengujian validitas untuk item

Pernyataan pada variabel Peningkatan Jumlah Nasabah (Y), akan disajikan pada

Tabel 4.24 berikut ini :

Tabel 4.24

Hasil Uji Validitas Variabel Peningkatan Jumlah Nasabah (Y)

No Item
Pernyataan Nilai r Hitung Nilai r Tabel Keterangan

Peningkatan Jumlah 0,30


0.807
Nasabah 1 Valid

Peningkatan Jumlah 0,30


0.865
Nasabah 2 Valid

Peningkatan Jumlah 0,30


0.426
Nasabah 3 Valid

Peningkatan Jumlah 0,30


0.324
Nasabah 4 Valid

Peningkatan Jumlah 0,30


0.435
Nasabah 5 Valid

Peningkatan Jumlah 0,30


0.346
Nasabah 6 Valid

Peningkatan Jumlah 0,30


0.430
Nasabah 7 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan data Primer Tahun 2019

65
Dari Tabel 4.24 di atas, hasil pengujian validitas untuk variabel

Peningkatan Jumlah Nasabah (Y), ditemukan semua item pernyataan yang terdiri

dari 7 item pernyataan ternyata semua item pernyataan valid. Nilai validitas

Peningkatan Jumlah Nasabah karena memiliki nilai r hitung, diatas 0.30 oleh

karena itu item - item yang telah valid dapat digunakan untuk pengujian lebih

lanjut.

b) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu uji yang menunjukkan sejauh mana pengukuran

itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak beda dilakukan pengulangan

pengukuran terhadap subjek yang sama. Uji ini hanya dapat dilakukan pada

pertanyaan-pertanyaan yang valid saja. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan rumus alpha atau Cronbach’s Alpha, instrumen yang mempunyai

reliabilitasi. Instrumen yang dipakai dalam variabel itu dikatakan handal apabila

memiliki cronbach’s alpha lebih dari 0,60.

Hasil analisis reliabilitas terhadap instrumen penelitian diketahui bahwa

nilai Koefisien Cronbach Alpha dari masing-masing variabel dapat dilihat pada

Tabel 4.25 berikut ini :

Tabel 4.25
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Jumlah Alpha
No Variabel Keterangan
Item Cronbach

Pelayanan Internet Banking Reliabel


1 10 0,787
(X)

Peningkatan Jumlah Nasabah Reliabel


2 7 0,613
(Y)

Sumber : Hasil Pengolahan data Primer Tahun 2019

66
Berdasarkan Tabel 4.25, hasil pengolahan data untuk uji reliabilitas

variabel penelitian sebagaimana yang terlihat pada tabel di atas terlihat bahwa

semua variabel memiliki angka cronbach alpha lebih besar dari 0,60. Hal ini

menandakan bahwa semua variabel penelitian memiliki kuesioner yang handal

atau reliabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang

digunakan untuk mengumpulkan data penelitian sangat handal.

2. Uji Asumsi Klasik


a) Uji Normalitas
Untuk melihat tingkat kenormalan suatu data perlu dilakukan uji

normalitas dari data tersebut. Pengujian normalitas data dilakukan dengan

menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Ghozali (2005)

menyatakan dimana prinsip dari normalitas ditunjukan dengan tingkat signifikansi

5 %. Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas ini adalah dengan melihat

probabilitas Asymp.Sig (2-tailed). Jika probabilitas Asymp.Sig (2-tiled) > α, maka

data tersebut berdistribusi normal. Adapun hasil pengolahan data untuk uji

normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.26 berikut :

Tabel 4.26
Rangkuman Uji Normalitas Variabel Penelitian

No Variabel Alpha Asymp.Sig Keterangan


1 Pelayanan Internet Banking 0.05 0,363 Normal
(X)

2 Peningkatan Jumlah 0.05 0,093 Normal


Nasabah (Y)

Sumber : Hasil Pengolahan data Primer Tahun 2019

Berdasarkan tabel 4.26 diatas pengujian normalitas terhadap kedua

variabel, ternyata nilai Asymp.Sig kedua variabel tersebut lebih besar dari α =

67
5%. Untuk variabel pelayanan internet banking nilai Asymp.Sig sebesar 0,363, ini

berarti 0,363 > 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel pelayanan internet

banking datanya terdistribusi secara normal. Begitu pula dengan variabel

Peningkatan Jumlah Nasabah (0,093 > 0.05), datanya juga terdistribusi secara

normal sehingga dapat dilakukan pengujian selanjutnya.

b) Uji Autokorelasi

Autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Durbin

Watson, bila angka D-W diantara -2 samapai +2, berarti tidak terjadi autokorelasi.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi bisa menggunakan Uji Durbin-

Watson (DW test).

Tabel 4.27
Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson

1 .680a .462 .454 1.42018 1.445

a. Predictors: (Constant), Pelayanan Internet Banking (X)

b. Dependent Variable: Peningkatan Jumlah Nasabah (Y)


Sumber : Hasil Pengolahan data Tahun 2019

Dari hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan bahwa variabel independen

dalam penelitian ini tidak mengalami auto korelasi karena nilai Durbin Watson

(DW-Tes) berada di antara -2 dan +2 yaitu sebesar 1,445 sehingga pengujian

dalam penelitian ini dapat di lanjutkan.

68
G. Hasil Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk melihat pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen dan sekaligus dalam rangka membuktikan

hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Persamaan regresi sederhana dapat

dilihat dengan menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS).

1. Pengaruh pelayanan internet banking terhadap peningkatan jumlah

nasabah

Hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pelayanan internet

banking terhadap peningkatan jumlah nasabah. Untuk melakukan pengujian ini

digunakan analisa regresi sederhana. Hasil analisa regresi sederhana ini dapat

dijelaskan pada Tabel 4.28 berikut:

Tabel 4.28

Hasil Analisa Regresi Sederhana

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.750 1.971 3.395 .018

Pelayanan Internet Banking (X) .422 .057 .680 7.363 .000

a. Dependent Variable: Peningkatan Jumlah Nasabah (Y)


Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2019

Berdasarkan Tabel 4.28 diatas terlihat bahwa nilai koefisien regresi untuk

masing-masing variabel diatas dapat disubtitusikan ke dalam persamaan regresi

sederhana sebagai berikut :

Y = 2,750 + 0,422 X1

69
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:

Nilai konstanta memiliki nilai koefisien regresi sebesar 2,750 satuan

dengan arti bahwa peningkatan jumlah nasabah di bank Nagari Syariah sudah ada

sebesar 2,750 satuan dengan asumsi variabel lain nol atau tidak ada pelayanan

internet banking ini.

Nilai koefisien regresi pelayanan internet banking (X1) adalah 0,422

satuan dengan demikian, dapat diartikan bahwa variabel pelayanan internet

banking berpengaruh positif terhadap peningkatan jumlah nasabah tabungan pada

Bank Nagari Cabang Syariah Solok (Y) artinya apabila pelayanan internet

banking di tingkatkan satu satuan maka peningkatan jumlah nasabah tabungan

pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok akan meningkat sebesar 0,422 satuan

dengan asumsi variabel lain tetap.

H.Pengujian Hipotesis (Uji t)

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4.28 diatas pengujian hipotesis secara

parsial. Dari hasil uji t pada tabel 4.28 di atas dapat di jelaskan bahwa variabel

independen yang di uji dengan uji t secara parsial terlihat bahwa variabel tersebut

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan jumlah nasabah

tabungan pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok. Pengujian hipotesis dalam

penelitian ini terdapat pengaruh signifikan antara pelayanan internet banking (X)

terhadap peningkatan jumlah nasabah tabungan pada Bank Nagari Cabang Syariah

Solok dapat diterima karena nilai signifikansi pelayanan internet banking lebih

kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 Jika nilai signifikansi (sig) atau nilai probalilitas

(probability) lebih kecil dari tingkat signifikan (α) maka dapat disimpulkan bahwa

Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap

70
variabel terikat. Jika nilai signifikansi (sig) atau nilai probalilitas (probability)

lebih besar dari tingkat signifikan (α) maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima,

artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap

variabel terikat. sehingga hipotesa yang di ajukan dapat diterima dengan tingkat

kepercayaan 95%.

I. Koefisien Determinan

Tabel 4.29
Uji Koefisien Determinan
Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson

1 .680a .462 .454 1.42018 1.445

a. Predictors: (Constant), Pelayanan Internet Banking (X)

b. Dependent Variable: Peningkatan Jumlah Nasabah (Y)


Sumber : Hasil Pengolahan data Primer Tahun 2019

Dari hasil uji Koefisien Determinan diperoleh nilai R2 sebesar 0,462 satuan

artinya kontribusi dari variabel pelayanan internet banking terhadap peningkatan

jumlah nasabah tabungan pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok adalah sebesar

46,2 % sedangkan sisanya yang 53,8 % lagi dipengaruhi variabel lain yang tidak

termasuk dalam penelitian yang penulis lakukan ini.

J. Pembahasan

Berdasarkan Tabel 4.28 di atas, diketahui hasil pengujian data dengan

analisis regresi sederhana, dengan nilai koefisien regresi dari variabel pelayanan

internet banking (X1) adalah sebesar 0,422 satuan yang artinya bahwa apabila

pelayanan internet banking di tingkatkan maka peningkatan jumlah nasabah

tabungan pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok akan meningkat sebesar 0,422

satuan artinya berpengaruh positif dan sebaliknya apabila pelayanan internet

71
banking tidak dijalankan sesuai dengan fungsinya maka peningkatan jumlah

nasabah tabungan pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok akan mengalami

penurunan.

Kemudian konstanta memiliki nilai koefisien regresi sebesar 2,750 satuan

dengan arti bahwa peningkatan jumlah nasabah tabungan pada Bank Nagari

Cabang Syariah Solok sudah ada sebesar 2,750 satuan dengan asumsi variabel lain

nol atau tidak ada.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, ditemukan bahwa pelayanan

internet banking berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah nasabah

tabungan pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok. Dalam artian semakin baik

pelayanan internet banking pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok yang

dimiliki, maka akan meningkat peningkatan jumlah nasabah tabungan pada Bank

Nagari Cabang Syariah Solok. Temuan ini menunjukan bahwa pelayanan internet

banking termasuk salah satu faktor yang menentukan peningkatan jumlah nasabah

tabungan pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok.

BAB V

72
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil terhadap penelitian Pelayanan Internet Banking

Terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah Tabungan didapati temuan sebagai

berikut:

1. Pelayanan internet banking memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap peningkatan jumlah nasabah tabungan di Bank Nagari

Syariah Solok yang dibuktikan dengan hasil regresi linear sederhana Y

= 2,750 + 0,422 X1 dimana angka ini menunjukan nilai yang positif.

Hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel bebas (pelayanan internet banking) (X) terhadap variabel

terikat (Y) (Peningkatan Jumlah Nasabah Tabungan).

2. Dari hasil uji autokorelasi di menyatakan bahwa variabel independen

(Pelayanan Internet Banking) dalam penelitian ini tidak mengalami

auto korelasi karena nilainya berada di antara -2 dan +2 yaitu sebesar

1,445.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa pelayanan

internet banking berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah

nasabah tabungan pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok. Dalam

artian semakin baik pelayanan internet banking pada Bank Nagari

Cabang Syariah Solok yang dimiliki, maka akan meningkat

peningkatan jumlah nasabah tabungan pada Bank Nagari Cabang

Syariah Solok. Temuan ini menunjukan bahwa pelayanan internet

banking termasuk salah satu faktor yang menentukan peningkatan

jumlah nasabah tabungan pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok.

73
B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan saran

sebagai berikut:

1. Dengan hasil penelitian, hendaknya Bank Nagari Syariah Solok

lebih giat lagi melakukan inovasi terkait pada aplikasi Internet

Banking dan menambahkan pelayanannya internet banking

sehingga makin memudahkan nasabah dalam bertransaksi.

2. Bagi peneliti selanjutnya di harapkan dapat memperluas variabel

penelitian ini, sehingga didapati pengaruh kualitas pelayanan

internet banking terhadap peningkatan jumlah nasabah tabungan

yang lebih luas lagi

74

Anda mungkin juga menyukai