Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SISTEM INFORMASi

Penggunaan teknologi informasi didunia bisnis dan perbankan

Disusun oleh:
Miftahul Kamila (2016050053)
Muhammad Ihsanul Hanif (2016050058)
Dina Mardiyah Harahap (2016050077)
Mia Pratiwi (2016050073)
Alif Akmal (2016050069)
Diko Noberfo (2016050067)
M.Alsabri Maulana Fuady(2016050062)

Dosen Pembimbing:
Fahruzi Alfani SE., MM

PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI IMAM BONJOL
PADANG 2022/2023
3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan
kesempatan sehingga makalah ini dengan judul “PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
DIDUNIA BISNIS DAN PERBANLAN ” dapat disusun tepat pada waktunya. Shalawat dan salam tak
pernah lupa kita sanjung sajikan kepada Nabi kita Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang yang disinari oleh iman dan Islam.

Terimakasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah SISTEM INFORMASI BAPAK FAHRUZI
ALFANI SE.,MM yang telah membimbing kami. Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat
dan menambah wawasan bagi para pembaca

4
3

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………… I

DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1

A. Latar Belakang ………………………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………………………... 2

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………….. 3

A. pengertian bank di gital…………………………………………………….. 3

B. sejarah perkembangan di gital banking…………………………………………………………… 4

C. jenis-jenis di gital banking …………………………………………………………………… 5

D.kelebihan dan kelemahan di gital banking……………………………………………….

E.contoh di gital banking……………….

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………… 8

PUSTAKA …………………………………………………… 9

4
3

BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Perkembangan digitalisasi dari tahun ke tahun membuat para pelaku bisnis disektor industri jasa
perbankan harus mengetahui kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan produk maupun jasa perbankan
yang terus mengalami peningkatan. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
Bank disebutkan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis perbankan
membuat pelaku bisnis harus memaksimalkan kinerja perusahaannya agar bisa bersaing di era digitalisasi
saat ini. Pada dasarnya bank memerlukan strategi untuk meningkatkan kualitas produk mapun jasa yang
lebih bermutu, agar dapat mempengaruhi kepuasan nasabah. Menurut Apriyani dan Sunarti (2017),
kepuasan merupakan suatu keadaan dimana pelanggan/nasabah merasa keinginan dan kebutuhannya
terpenuhi secara baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Strategi ini nantinya dapat membuat nasabah
merasa senang dan menjadikan ini sebagai bentuk dari kepuasan nasabah, komitmen dari kepuasan
nasabah inilah yang akhirnya mendorong perusahaan untuk berlomba- lomba meningkatkan
pelayanannya kepada nasabah.

Umumnya hampir semua dari produk perbankan itu sama, mulai dari funding (pembiayaan)
maupun lending (pinjaman) dan yang membedakannya hanya dari segi pelayanan. Menurut Kotler dan
Amstrong (2016), pelayanan merupakan suatu bentuk usaha yang tidak berwujud dan tidak bisa dimiliki
yang diberikan penjual kepada pelanggan satu dan pelanggan lainnya. Adanya daya saing antar bank,
telah membuat bank-bank melakukan peningkatan pelayanan melalui investasi teknologi informasi
perbankan. Perkembangan dari tekonologi informasi perbankan mengakibatkan perubahan yang
mengarah pada layanan perbankan digital (digital banking), meningkatnya kemampuan kegiatan
operasional dan mutu pelayanan bank terhadap nasabah menjadikan ini sebagai tujuan dari layanan digital
perbankan. Layanan digital perbankan adalah suatu bentuk layanan ataupun kegiatan yang digunakan
nasabah secara mandiri dengan menggunakan sarana elektronik (digital) yang dimiliki oleh bank maupun
yang dimiliki oleh calon nasabah. Dengan hal ini, dapat membantu nasabah dalam mendapatkan
informasi, melakukan komunikasi, registrasi, pembukaan rekening, transaksi perbankan, maupun

4
3

penutupan rekening. Selain itu, juga dapat melakukan transaksi di luar jasa perbankan seperti nasihat
keuangan (financial advisor), investasi, transaksi sistem perdagangan berbasis elektronik (e–commerce)
dan kebutuhan lain dari nasabah (Otoritas Jasa Keuangan, 2017).

B.RUMUSAN MASALAH

1.Jelaskan pengertian bank di gital

2.Jelaskan sejarah perkembangan di gital banking di Indonesia

3.Jelaskan jenis jenis di gital banking

4.Jelaskan kelebihan dan kelemahan digital banking

5.Berikan contoh di gital banking

C.Tujuan Pembahasan

1.Dapat mengetahui perngertian bank di gital banking

2.Dapat mengetahui sejarah perkembangan di gital banking di Indonesia

3.Dapat mengetahui jenis jenis di gital banking

4.Dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan digital banking

5 Mengetahui contoh di gital banking

4
3

BAB 11

PEMBAHASAN

A.pengertian di gital banking

Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK yang tertera pada nomor 12
/POJK.03/2018 terkait penyelenggaraan layanan perbankan digital oleh bank umum, dijelaskan bahwa
digital banking adalah suatu layanan perbankan elektronik yang dibuat untuk bisa memaksimalkan
pemanfaatan data nasabah dalam upaya melayani nasabah secara lebih mudah, cepat, dan sesuai dengan
kebutuhan nasabah, dan juga bisa dilakukan secara sendiri oleh nasabah dengan tetap memperhatikan
aspek keamanan.

Dilansir dari laman Temenos, bank digital adalah seluruh kegiatan perbankan yang bisa dilakukan
secara penuh dengan internet. Sebagian besar dari kita tentu sudah akrab dengan layanan mobile banking
dan internet banking. Nah, kedua layanan ini ternyata memiliki arti yang berbeda.

B.Sejarah perkembangan di gital banking di Indonesia

Istilah bank sudah dikenal sejak tahun 1828, walaupun sebenarnya bank itu sendiri sudah ada
sejak tahun 2000 SM di Babilonia yang dikenal dengan Temples of Babylon. Perbankan terus
berkembang dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu, menyesuaikan kebutuhan masyarakat yang
terus berkembang dan bertambah.

Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi juga terus berkembang. Berdasarkan Gambar 1.1
yang merupakan hasil survey dari Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2017

4
3

menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Bisa
dilihat dari pertumbuhan dalam jangka waktu 5 tahun terakhir, yaitu tahun 2012 hingga 2017 mencapai
127,4%. Perkembangan teknologi ini terjadi pada segala bidang, salah satunya di bidang perbankan. Hal
tersebut sudah diatur berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 yaitu tentang
penyelenggaraan teknologi finansial.

Kegiatan bank konvensional beberapa tahun belakangan ini sudah didukung oleh teknologi,
seperti penggunaan mobile banking dan internet banking yang menjadikan proses transaksi menjadi lebih
efisien. Perbankan saat ini sudah mulai bergerak ke arah digital banking. Digital banking sendiri
merupakan layanan perbankan yang memungkinkan nasabahnya untuk melakukan seluruh kegiatannya
melalui smartphone, mulai dari pembukaan rekening hingga transaksi lainnya. Penyelenggaraan digital
banking ini juga sudah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 12/POJK.03/2018.
Menurut Kepala Departemen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Antonius Hari, sudah ada 80 bank di
Indonesia yang mencoba melakukan pelayanan digital banking. Namun, baru ada dua bank yang benar-
benar menerapkan digital banking, yaitu Jenius PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional tbk atau BTPN
dengan aplikasi Jenius dan PT Bank DBS Indonesia dengan aplikasi DigiBank (Nurfadilah, 2018).
Terlihat bahwa pergeseran teknologi sudah mulai terjadi di Indonesia, khususnya dalam bidang
perbankan.

Digital banking ini memiliki peluang yang besar kedepannya. Istilah unicorn dalam dunia start-up
tentunya sudah tidak asing lagi. Unicorn sendiri adalah istilah yang diciptakan oleh Aileen Lee, seorang
venture capital investor yang merupakan gelar untuk perusahaan start-up yang memiliki valuasi 1 miliar
dollar ataupun lebih. Menurut data CBInsight, total perusahaan unicorn saat ini berjumlah 306 dari
berbagai negara termasuk Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, saat
ini empat dari tujuh unicorn di Asia berasal dari Indonesia, yakni Gojek Indonesia, Tokopedia, Traveloka,
dan Bukalapak. Beliau juga mengatakan: “Indonesia optimis unicorn keenam dari fintech”. Di sisi lain,
sebagai salah satu contoh, jumlah nasabah Jenius (PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional atau BTPN)
mencapai 700 ribu nasabah dan baru saja mendapatkan penghargaan The Best Digital Bank in Indonesia
pada 30 Agustus 2018 dari The Asian Banker for Indonesia Country Awards 2018. Hal tersebut
menunjukkan bahwa digital banking ini memiliki peluang yang sangat besar kedepannya, bahkan bisa
menjadi unicorn berikutnya dari Indonesia .

4
3

Fakta-fakta terlihat dari pesatnya perkembangan digital banking di Indonesia. Sebagai salah
satu contoh, pertumbuhan jumlah nasabah pengguna aplikasi Jenius, yaitu sekitar 900.000 pengguna per
November 2018. Pertumbuhan yang cukup pesat dalam waktu 2,5 tahun (Pahrevi, 2018). OJK
mengemukakan, jumlah nasabah yang menggunakan digital banking meningkat 270%, dari 13,6 juta
nasabah pada 2012 menjadi 50,4 juta nasabah pada 2016. Sementara itu, frekuensi transaksi penggunaan
digital banking meningkat 169%, dari 150,8 juta transaksi pada 2012 menjadi 405,4 juta transaksi pada
2016. Survey yang dilakukan oleh PWC Indonesia pada, pada tahun 2015 juga memperkuat hal tersebut,
yaitu 75% bankir memperkirakan bahwa lebih dari separuh transaksinya dilakukan melalui kantor cabang
konvensional . Pada tahun 2018, angka ini turun menjadi 34%, sedangkan tren bertransaksi di jalur digital
naik menjadi 35%.

C.Jenis-jenis di gital banking

LAYANAN DIGITAL BANKING

Beberapa layanan perbankan digital adalah sebagai berikut:

•Jenis-jenis digital banking

1. Internet Banking

Nasabah dapat melakukan transaksi perbankan (financial dan non financial) melalui komputer yang
berhubungan dengan jaringan internet bank.

Jenis-jenis transaksi internet banking, antara lain:

1. Transfer dana;

2. Informasi saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar;

3. Pembayaran tagihan (misal: kartu kredit, telepon, ponsel, listrik);

4. Pembelian (misal: isi ulang pulsa telepon, tiket pesawat, saham).

4
3

2. Phone Banking

Nasabah dapat melakukan transaksi perbankan melalui telepon dimana nasabah menghubung
contact center bank. Bank telah menyediakan tenaga staf khusus yang akan menjalankan transaksi
nasabah atau program otomatis yang dapat berinteraksi dengan nasabah untuk menjalankantransaksi
nasabah.

Jenis- jenis transaksi phone banking yang dapat dilakukan oleh nasabah, antara lain:

1. Transfer dana;

2. Informasi saldo;

3. Mutasi rekening;

4. Pembayaran (kartu kredit, PLN, Telepon, ponsel, listrik, asuransi);

5. Pembelian (pulsa isi ulang).

3. SMS Banking

SMS banking adalah layanan transaksi perbankan yang dapat dilakukan nasabah melalui telepon
seluler (ponsel) dengan format Short Message Service (SMS). Nasabah dapat mengirimkan SMS ke
nomor telepon bank atau menggunakan aplikasi yang dipasang bank pada ponsel nasabah.

Jenis-jenis transaksi melalui SMS banking, antara lain:

1. Transfer dana;

2. Informasi Saldo;

3. Mutasi rekening

4. Pembayaran (kartu kredit);

5. Pembelian (pulsa isi ulang).

4
3

4. Mobile Banking

Mobile banking adalah layanan perbankan yang juga dapat diakses langsung melalui
ponselseperti SMS banking, namun memiliki tingkat kecanggihan yang lebih tinggi. Bank bekerja sama
dengan operator seluler, sehingga dalam SIM Card (kartu chips seluler) Global for Mobile
communication (GSM) sudah dipasangkan program khusus untuk bisa melakukan transaksi perbankan.

Proses transaksi nasabah akan lebih mudah pada mobile banking dibandingkan dengan
SMSBanking.

Beberapa jenis transaksi mobile banking, antara lain:

1. Transfer dana;

2. Informasi saldo;

3. Mutasi rekening;

4. Informasi nilai tukar;

5. Pembayaran (kartu kredit,PLN,telepon,handphone,listrik,asuransi);

6. Pembelian (pulsa isi ulang, saham).

D.Kelebihan dan kekurangan di gital banking

1. Kelebihan Perbankan Digital


 Semua aktivitas perbankan dapat dilakukan secara online, nasabah tidak harus ke kantor bank jika
ingin melakukan aktivitas seperti memeriksa saldo.
 Bisa diakses kapan dan di mana saja selama 24 jam, selama Anda terhubung dengan internet.
 Layanan perbankan digital memberikan jaminan keamanan yang lebih baik, dimana ada proteksi
firewall berlapis untuk mencegah peretasan.
 menyediakan berbagai kemudahan, dari segi transaksi maupun otorisasi.
 Nasabah mendapatkan pelayanan yang cepat, karena tidak harus antri berjam-jam.
 Lebih hemat biaya, karena paperless dan tidak perlu membuang bahan bakar dan tenaga untuk
datang ke bank.

4
3

1. Kekurangan Perbankan Digital


 Nasabah tidak dapat melakukan aktivitas perbankan sama sekali jika ada masalah dengan
internet.
 Sistem keamanan perbankan digital memang aman, namun tetap ada pihak yang tidak
bertanggung jawab untuk mencoba melakukan peretasan seperti mencuri data pribadi atau
membobol rekening.
 Nasabah dapat melakukan transaksi tidak terkendali (boros) karena kemudahan yang ditawarkan
oleh layanan perbankan digital

E.CONTOH DIGITAL BANK

1. Jago – Bank JagoBank Jago Tbk. pertama berdiri pada 1 Mei 1992 dan baru mendapatkan izin
sebagai Bank Umum tertanggal 10 Juli 1992. Bank Jago pertama kali melakukan praktik perbankan
profesionalnya pada 12 Desember 1992. Pada tahun 2020, PT Bank Artos Indonesia Tbk berganti nama
menjadi PT Bank Jago Tbk (ARTO), yang selanjutnya meluncurkan Bank Digital bernama Jago. Meski
telah berkiprah selama 30 tahun, Bank Jago terus menghadirkan inovasi guna memberikan kenyamanan
dan pelayanan ekstra pada para nasabahnya. Merujuk pada laman resminya, Bank Jago menjanjikan
kemudahan pada para nasabahnya dalam bertransaksi secara lebih life centric (memandang pekerjaan dan
keuangan dari perspektif kehidupan).
2. Jenius - Bank BTPN
Aplikasi Bank Digital besutan Bank BTPN pertama kali diluncurkan pada 11 Agustus 2016. Setelah 5
tahun berkiprah, perusahaan yang dinahkodai oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation ini sudah
memiliki lebih dari 3,3 juta nasabah. Menariknya, Jenius terkoneksi dengan sistem pembayaran
internasional. Jadi, Anda dapat melakukan pembayaran dengan menggunakan Jenius dalam setiap
transaksi Internasional Anda.
3. Digibank – Bank DBS
Bank DBS merupakan bank asal Singapura yang telah meluncurkan Bank Digital miliknya bernama
Digibank pada tahun 2017 silam. Berhasil mendulang kesuksesan di pasar perbankan ritel India pada
2016, Digibank by DBS ini diluncurkan di Indonesia setahun setelahnya. Digibank by DBS
memungkinkan para nasabah untuk melakukan transaksi perbankan yang lebih mudah. Menawarkan
layanan Paperless, Branchless dan signatureless, Digibank dapat menjadi alternatif bagi Anda yang tidak
memiliki banyak waktu luang untuk mengurus administrasi perbankan di kantor cabang.
4. TMRW - UOB
TMRW by UOB pertama kali diluncurkan pada 2019 di Thailand dan masuk di Indonesia pada tahun
2020. TMRW merupakan bank digital besutan UOB yang dirancang bagi para generasi digital di
ASEAN. Pada tahun 2020, UOB berhasil menyabet berbagai penghargaan. Salah satunya UOB Indonesia
sempat dinobatkan sebagai Best Digital Bank dalam ajang The Alpha Southeast Asia 2020.
5. Bank Raya - Bank BRI
Bank Raya (ARGO) merupakan anak perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang terus
melakukan pembaruan guna mendorong pertumbuhan Gig Economy. Salah satu kelebihan hadirnya Gig
Economy adalah memiliki potensi besar untuk mendapatkan penghasilan tidak terbatas. Menjawab hal

4
3

tersebut, Bank Raya berkomitmen untuk menjadi The Best Digital Bank for Agri and Beyond dengan
menjadi House of Fintech dan Home for Gig Economy. Bank Raya menawarkan layanan simpanan dan
pinjaman bagi nasabah, antara lain Pinang Maksima, Pinang Performa, Pinang Flexi, hingga Paylater
Pinang.

6. . SeaBank
SeaBank merupakan aplikasi bank digital yang dapat digunakan untuk beragam aktivitas finansial.
Berdasarkan penjelasan di situs resminya, produk pertama SeaBank yaitu rekening tabungan. Rekening
tersebut dapat mempermudah pengelolaan keuangan harian dan menyediakan tabungan dengan bunga
yang relatif rendah.
7. Blu
Daftar bank digital Indonesia lainnya yaitu Blu. bank digital ini dibesut oleh PT. Bank Digital BCA (BCA
Digital) pada tahun 2021. Sebagai bagian dari BCA, Blu telah terkoneksi ke seluruh layanan digital milik
BCA seperti call center dan ATM.
8. Motion
Bank digital lainnya yang dikenal masyarakat Indonesia yaitu Motion. Bank digital ini dikeluarkan oleh
MNC Bank. MotionBanking hadir untuk menyatukan beragam aplikasi MNC Bank dan fitur perbankan
lainnya (Integrated Banking Service) dalam wujud aplikasi yang mudah mudah digunakan. Tak hanya itu,
aplikasi bank digital ini juga mempunyai fitur unggulan sesuai dengan kebutuhan nasabahnya.
9. . PermataMe
PermataMe merupakan layanan bank digital yang dikeluarkan oleh Bank Permata. Bank digital ini juga
cukup dikenal masyarakat Indonesia. Sama halnya dengan layanan perbankan digital lainnya, PermataMe
juga memberikan beberapa keuntungan kepada nasabahnya. Mengutip laman Permatabank.com, berikut
beberapa keuntungan PermataMe:
 Pembukaan rekening mudah dan cepat.
 Ada banyak cashback untuk transaksi yang dilakukan lewat layanan bank digital ini.
 Gratis biaya tarik tunai.
 Kartu debit eksklusif.
 Promo eksklusif untuk para pemegang kartu debit.
 Gratis biaya transfer online.

10. . LINE Bank


Bank digital lainnya yang banyak dikenal masyarakat Indonesia, yaitu LINE Bank. Sebelumnya mungkin
Anda mengenal LINE sebagai aplikasi media sosial untuk mengirimkan pesan seperti WhatsApp dan
Telegram. Namun, pada 2021 LINE Bank hadir di Indonesia untuk memberikan layanan perbankan yang
lebih fleksibel. LINE Bank merupakan bank digital hasil kerja sama antara Bank Hana (PT Bank KEB
Hana Indonesia) dan Line Financial Asia. Pembukaan rekening di bank ini cukup mudah karena bisa
dilakukan lewat aplikasi digital. Selain itu transaksi perbankan seperti transfer dan tarik tunai juga mudah
dan praktis. Tidak perlu khawatir perihal keamanannya, sebab LINE Bank memiliki sistem keamanan
yang canggih, sehingga data nasabah tetap terjaga dengan baik.

4
3

BAB 111

PENUTUP

Kesimpulan

digital banking adalah suatu layanan perbankan elektronik yang dibuat untuk bisa memaksimalkan
pemanfaatan data nasabah dalam upaya melayani nasabah secara lebih mudah, cepat, dan sesuai dengan
kebutuhan nasabah, dan juga bisa dilakukan secara sendiri oleh nasabah dengan tetap memperhatikan
aspek keamanan.

Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi juga terus berkembang. Berdasarkan Gambar 1.1
yang merupakan hasil survey dari Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2017
menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Bisa
dilihat dari pertumbuhan dalam jangka waktu 5 tahun terakhir, yaitu tahun 2012 hingga 2017 mencapai
127,4%. Perkembangan teknologi ini terjadi pada segala bidang, salah satunya di bidang perbankan. Hal
tersebut sudah diatur berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 yaitu tentang
penyelenggaraan teknologi finansial.

4
3

DAFTAR PUSTAKA

https://djpb.kemenkeu.go.id/direktorat/pkn/id/odading/2919-digital-banking.html

https://sis.binus.ac.id/2019/08/16/perkembangan-digital-banking-dan-peluangnya-di-indonesia/

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/345

https://agapetanpabatas.com/apa-saja-kelebihan-dan-kekurangan-digital-banking.html

Anda mungkin juga menyukai