Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

MINAT PENGGUNAAN INTERNET & MOBILE BANKING BAGI NASABAH


BANK SYARIAH

Disusun Oleh Kelompok 5 :

1. Sephia Fadilia 2040100033


2. Samria Hasibuan 2040100040
3. Riri Romaito Harahap 2040100047

Dosen Pengampuh :
Awaluddin Dongoran, M. Kom.

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY

PADANGSIDIMPUAN

TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat alla SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Minat Penggunaan Internet & Mobile Banking Bagi Nasabah Bank Syariah”
sholawat dan salam kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAWserta keluarga dan
sahabatnya. Karena dengan kbaikan beliau yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
hingga benderang seperti sekarang ini.

Terimakasih saya ucapkan kepada dosen pengampuh mata kuliah komputer


perbankan yaitu bapak Awaluddin Dongoran, M. Kom. Yang telah memberikan
kesempatan bagi kami untuk mengerjakan tugas makalah ini. Kami menyadari bahwa masih
banyak kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu kritik dan sarannya kami
harapkan demi perbaikan makalah ini kedepannya. Akhir kata saya berharap makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

Padangsidimpuan, 01 Desember 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

A. Minat Konsumen ....................................................................................................... 3


1. Defenisi Minat Konsumen .................................................................................. 3
2. Tahapan Minat Konsumen .................................................................................. 4
3. Minat nasabah dalam konsep syariah ................................................................. 5
4. Cara pembentukan minat nasabah ...................................................................... 6
5. Jenis dan Sifat Minat Konsumen ........................................................................ 6
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen ....................................... 7
B. Internet Banking ........................................................................................................ 12
1. Defenisi Internet Banking ................................................................................... 12
2. Sejarah Internet Banking ..................................................................................... 13
3. Manfaat Internet Banking ................................................................................... 14
4. Fitur Internet Banking ......................................................................................... 14
5. Cara Kerja Internet Banking ............................................................................... 15
C. Mobile Banking ........................................................................................................ 15
1. Defenisi Mobile Banking ................................................................................... 15
2. Sejarah Mobile Banking ..................................................................................... 16
3. Fitur Mobile Banking .......................................................................................... 17
4. Cara Kerja Mobile Banking ................................................................................ 18
5. Manfaat Mobile Banking .................................................................................... 18
6. Dampak Pemgginaan Mobile Banking ............................................................... 19

ii
7. Perkembangan Mobile Banking .......................................................................... 19
8. Cara Bank Memasarkan Mobile Banking ........................................................... 19
D. Perbedaan Internet Banking dan Mobile Banking ................................................... 21

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 22

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan teknologi informasi yang sangat pesat di era globalisasi ini, pelayanan
perbankan dituntut lebih cepat, mudah, dan fleksibel. Pesatnya pertumbuhan internet
merubah cara perusahaan terhubung dengan konsumennya, tidak terkecuali bisnis
perbankan. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi, pihak bank menyediakan layanan yang
mempermudah nasabah untuk proses transaksi dengan meluncurkan layanan elektronik
banking atau yang lebih dikenal dengan e-banking. E-banking adalah salah satu pelayanan
jasa bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan
kominikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet, dan bukan
merupakan bank yang hanya menyelenggarakan layanan perbankan melalui internet.
E-banking membuka paradigma baru, struktur baru dan strategi yang baru bagi retail
bank, dimana bank menghadapi kesempatan dan tantangan yang baru. Dalam buku bijak
Bere-banking yang diterbitkan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan), E-banking merupakan
layanan yang memungkinkan nasabah bank untuk memperoleh informasi, melakukan
komunikasi, dan melakukan transaksi perbankan melalui media elektronik seperti
Automatic Teller Machine (ATM), Elctronic Data Capture (EDC) / Point Of Sales (POS),
internet banking, SMS banking, mobile banking, e-commerce, phone banking, dan video
banking.1
Layanan internet banking merupakan suatu layanan yang disediakan pihak bank agar
mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi keuangan tanpa harus datang ke bank
secara langsung. Internet banking dalam penggunaannya langsung secara online melalui
websit resmi bank yang bersangkutan. Layanan internet banking berbeda dengan layanan
lainnya. Seperti layanan mobile banking, sms banking dan juga ATM. Mobile banking
dalam pengoperasiannya hampir sama dengan internet banking yaitu sama-sama
menggunakan jaringan internet, namun ada hal yang membedakannya yaitu, nasabah
terlebih dahulu harus mendownload aplikasi mobile banking suatu bank untuk
menggunakannya dan aplikasi tersebut hanya bisa digunakan pada smartphone. Hal ini
berbeda dengan internet banking karena layanan internet banking tidak perlu
menggunakan aplikasi untuk mengaksesnya. Layanan yang lain seperti sms banking tidak
1
Nelson Tampu Bolon at all, Bijak Ber-eBanking, Jakarta: OJK, Mei 2015, hal. 6.
1
perlu menggunakan jaringan internet, melainkan hanya perlu menggunakan pulsa saja.
Jadi, adanya fasilitas internet banking dan mobile banking yang disediakan oleh pihak
bank, maka akan mempermudah nasabah dalam bertransaksi kapan saja, dan dimana saja.
Bagi nasabah yang sibuk dengan aktivitasnya, maka akan sangat merepotkan juka harus
antri berlama-lama di bank untuk melakukan transaksi pembayaran dan lain sebagainya.
Minat merupakan kesadaran dari diri seseorang terhadap objek, orang, masalah atau
situasi yang memiliki keterkaitan dengan dirinya. Artinya, minat harus dilihat sebagai
suatu kesadaran. Oleh karena itu minat adalah suatu aspek psikologis seseorang untuk
menaruh perhatian yang tinggi pada kegiatan tertentu dan mendorongnya untuk
melakukan. Minat yang sering diekspresikan dalam suatu kegiatan maka akan lemah.
Untuk itu minat menjadi suatu penyebab terjadinya suatu kegiatan dan hasil yang nantinya
akan diproleh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaskud dengan minat konsumen?
2. Apa itu internet banking dan mobile banking?
3. Bagaimana perhatian nasabah terhadap layanan internet & mobile banking?
4. Apa saja perbedaan internet banking dan mobile banking?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui minat penggunaan internet banking dan mobile banking bagi
nasabah bank syariah
2. Untuk mengetahui apa itu internet banking dan mobile banking
3. Untuk mengetahui perhatian nasabah terhadap layanan internet & mobile banking
4. Untuk mengetahui perbedaan internet banking dan mobile banking

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Minat Konsumen
1. Pengertian Minat Konsumen
Menurut Yudrik Jahja, minat adalah suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya
perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajatan, benda atau oran.
Minat berhubungan dengan aspek kognitif, efektif, dan motorik dan merupakan
sumber motivasi untuk melakukan apa yang diinginkan. 2 Minat berhubungan dengan
suatu yang menguntungkan dan dapat menimbulkan kepuasan bagi dirinya.
Kesenangan merupakan minat yang sifatnya sementara. Adapun minat bersifat tetap
(persistent) dan ada unsur memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Semakin
sering minat dieksprsikan dalam kegiatan akan semakin kuat minat tersebut.
Sebaliknya minat akan menjadi putus kalau tidak ada kesempatan untuk
mengekspresikannya. Menurut Widyastuti, dalam Diah Puspitsrini dan Fariana
Kusumawati minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah
melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan
yang diinginkannya.3
Bersadarkan pendapat dari Ikhwan Susila dan Fathurracman, dalam jurnal Martin,
minat konsumen adalah hasil dari evaluasi terhadap merek atau jasa. Tahapan terakhir
dari proses trsebut adalah pengambilan keputusan secara kompleks termasuk
menggunakan merek atau jasa yang diinginkan, mengevaluasi merek atau jasatersebut
pada saat digunakan pada masa yang akan datang. Minat menurut Moh. As’ad dalam
bukunya psikologi industri yang dikutip oleh Srimustikarefi dalam jurnalnya, adalah
sikap yang membuat orang senang akan obyek situasi atau ide-ide tertentu. Hal ini
diikuti oleh perasaan senang dan kecendrungan untuk mencari obyek yang disenangi
itu. Etta Mamang dan Sopiah berpendapat Keinginan adalah hasrat akan pemuas
kebutuhan yang spesifik. Pemasaran tidak menciptakan kebutuhan, tetapi

2
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011), hal,63.
3
Diah Puspitarini dan Fariyana Kusumawati, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa
Mengikuti Pendidikan Profesi Akutansi (PPAK)”, Jurnal Investasi, Universitas Trunojoyo Madura, Vol 7 No.
1 (2011), 47-48.

3
memengaruhi keinginan manusia. Contohnya, orang indonesia membutuhkan nasi,
tetapi juga menginginkan kentang goreng, jagung,minuman ringan dan sebagainya.4
Dari pengertian diatas dapat disimpul bahwa minat adalah suatu keinginan
seseorang terhadap suatu hal, barang atau jasa, kemudian mereka akan memutuskan
apakah akan menggunakan barang atau jasa tersebut, setelah mereka fikirkan apa saja
manfaat dan kegunaannya.
2. Tahapan minat konsumen
Tahapan minat konsumen dapat dipahami melalui model AIDA sebagai
berikut:
1. Perhatian (Attention)
Tahap ini merupakan tahap awal dalam menilai suatu produk atas jasa
sesuai dengan kebutuhan calon pelanggan, selain itu calon pelanggan juga
mempelajari produk atau jasa yang ditawarka.
2. Tertarik (Interest)
Dalam tahap ini pelanggan mulai tertarik untuk membeliproduk atau jasa
yang ditawarkan, setelah mendapatkan informasi yang lebih terperinci
mengenai produk atau jasa yang ditawarkan.
3. Hasrat (Desire)
Calon pelanggan mulai memikirkan serta berdiskusi mengenai produk atau
jasa yang ditawarkan, karena hasrat dan keinginan untuk membeli mulai
timbul. Dalam tahapan ini calon pelanggan sudah mulai berminat terhadap
produk atau jasa yang ditawarkan. Tahap ini ditandai dengan munculnya
minat yang kuat dari calon pelanggan untuk membeli dan mencoba produk
atau jasa yang ditawarkan.
4. Tindakan (Action)
Pada tahapan ini pelanggan telah mempunyai kemantapan yang tinggi
untuk membeli atau menggunakaan produk atau jasa yang ditawarkan.5

Pemahaman masing-masing unsur model CAB adalah sangat penting


agar dapat memahami minat beli konsumen dengan baik dan membantu

4
Etta Mamang Sangadji, Perilaku Konsumen., hal. 7.
5
Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis Kontramporer (Bandung: Alfabeta,
2017), 165.
4
menyusun strategi untuk mempengaruhi konsumen, pengertianya sebagai
berikut:

1) Congnitive
Sikap yang menggambarkan pengetahuan dan persepsi terhadap
suatu produk atau merek. Pengetahuan dan persepsi tersebut
biasanya berbentuk kepercayaan, artinya konsumen mempercayai
bahwa suatu objek sikap memiliki berbagai atribut dan perilaku
spesifik yang akan mengarahkan kepada hasil yang spesifik.
2) Affect
Menggambarkan perasaan dan emosi seseorang terhadap suatu
produk atau merek secara keseluruhan. Perasaan atau emosi
tersebut merupakan evaluasi menyeluruh terhadap produk atau
merek. Affect mengungkapkan penilaian konsumen kepadan suatu
produk apakah baik atau buruk, disukai atau tidak disukai.
3) Behavior
Sikap yang menggambarkan kecenderungan dari seseorang dari
seseorang untuk melakukan tindakan tertentu yang berkaitan
dengan produk atau merek tertentu.6
3. Minat nasabah dalam konsep syariah
Minat sebagai aspek kejiwaan bukan hanya mewarnai perilaku seseorang untuk
melakukan aktivasi yang menyebabkan seseorang merasa tertarik kepada sesuatu.
Minat juga dapat diartikan sebagai keinginan. Sedangkan nasabah merupakan
konsumen-konsumen sebagai penyedia dana dalam proses transaksi barang ataupun
jasa. Dengan demikian, pengertian minat atau keinginan adalah “hasrat akan pemuas
kebutuhan yang spesifik, tetapi mempengaruhi keinginan manusia”. Dalam kamus
bahasa Indonesia, minat diartikan sebagai “keinginan yang kuat dan kecenderungan
hati yang sangat tinggi terhadap sesuatu”. Menurut Bimo Walgito menyatakan bahwa
minat adalah “suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatianterhadap sesuatu
dan disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun
membutuhkan lebih lanjut”.Minat merupakan keinginan individu untuk melakukan
perilaku tertentu sebelum perilaku tersebut dilaksanakan. Adanya minat untuk

6
Ibid,. hal,166
5
melakukan suatu tindakan akan menentukan apakah kegiatan tersebut akhirnya akan
dilakukan.7
4. Cara pembentukan minat nasabah
Minat pada dasarnya dapat dibentuk dalam hubungannya dengan objek. Yang
paling berperan dalam pembentukan minat selanjutnya dapat berasal dari orang lain,
meskipun minat dapat dari dalam dirinya sendiri.
Adapun pembentukan minat dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1) Memberikan informasi yang seluas-luasnya, baik keuntungan maupun kerugian
yang ditimbulkan oleh objek yang dimaksud.
2) Memberikan rangsangan dengan cara memberikan hadiah berupa barang atau
sanjungan yang dilakukan individu berkaitan dengan objek.
3) Mendekatkan individu terhada objek, dengan cara membawa individu kepada
objek atau sabaliknya.
4) Belajar dari pengalaman.
5. Jenis dan sifat-sifat minat
Terdapat dua jenis minat yaitu minat personal (individual) dan situasional.
Penjelasan mengenai jenis minat yaitu sebagai berikut:
a. Personal interest
Personal interest atau individual interest adalah aspek yang lebih
enduring (tahan lama)pada diri seseorang.8 Personal interest (persepsi,
keluarga, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, pembelajaran,
kelompok usia, dan gaya hidup) kerap memainkan peranan penting dalam
pengambilan keputusan konsumen, khususnya bila ada keterlibatan yang
tinggi dan risiko yang dirasakan atas produk atau jasa yang memiliki fasilitas
publik. Persepsi adalah proses individu untuk mendapatkan,
mengorganisasikan, mengolah dan menginter prestasikan informasi. Informasi
yang sama bisa di persepsikan berbeda oleh individu berbeda. Menurut
Mowen dalam Etta Mamang, menyebut tahap pemaparan, perhatian, dan
pemahan sebagai persepsi.

7
Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis Kontramporer (Bandung: Alfabeta,
2017), 158.
8
Anita Woolfolk, Educational Psychology Active Learning Edition, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009), hal. 204.
6
Keluarga merupakan lingkungan makro, yaitu lingkungan yang paling
dekat dengan konsumen. Keluarga adalah lingkungan dimana sebagian besar
konsumen tinggal dan berintegrasi dengan anggota-anggota keluarga lainnya.
Motivasi adalah ketersediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi
untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk
mmenuhi beberapa kebutuhan individual.
b. Situasional interest
Situasional interest adalah aspek yang berumur lebih pendk. Minat
situasional dipicu oleh sesuatu dilingkungan sekitar, seperti hal-hal yang baru,
berbeda, tak terduga, atau secara khusus hidup sering menghasilkan minat
situasional.
Minat itu sendiri memiliki sifat dan karakter khusus, yang akan
dijelaskan dibawah ini yaitu sebagai berikut:
 Minat bersifat pribadi (individual), ada perbedaan antara minat
seseorang dan orang lain
 Minat menimbulkan efek deskriminatif
 Erat hubungannya dengan motivasi, mempengaruhi, dan dipengaruhi
motivasi
 Minat merupakan sesuatu yang dipelajari, bukan bawaan lahir dan
dapat berubah tergantung pada kebutuhan, pengalaman, dan mode.
6. Faktor yang mempengaruhi minat konsumen
9
Faktor-faktor yang mempengaruhi sebab timbulnya minat terhadap sesuatu
keputusan nasabah untuk membeli atau menggunakan produk dan jasa secara garis
besar yang berasal dari dalam individu (internal) dan berasal dari luar lingkungan
(eksternal).
Faktor internal yang mempengaruhi minat yang bersumber dari dalam
individu yang bersangkutan. Dalam factor internal terdiri atas:
1) Persepsi
Persepsi adalah proses individu unrtuk mendapatkan, mengorganisasi,
mengelolah, dan menginterpretasikan informasi. Informasi yang sama bisa
diperspesipsikan berbeda oleh individu yang berbeda persepsi individu
9
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: CV
ANDI OFFSET,2013), h.41.

7
tentang informasi tergantung pada pengetahuan, pengalaman, Pendidikan,
minat, perhatian, dan sebagainya.
2) Keluarga
Keluarga adalah kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih yang
berhubungan melalui darah, perkawinan, adopsi dan tempat tinggal.
3) Motivasi dan Keterlibatan
Motivasi merupakan adanya suatu kebutuhan dan kebutuhan sendiri
biasanya muncul karena konsumen merasakan ketidak nyamanan antara
yang dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk melakakukan
tindakan untuk memenuhi kebutuhannya.
4) Pengetahuan
Secara umum, pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi yang
disimpan didalam ingatan seseorang. Pengetahuan konsumen dibagi dalam
tiga bidang umum, yaitu pengetahuan produk, pengetahuan pembelian dan
pengetahuan pemakaian.
5) Sikap
Sikap merupakan kecenderungan pada diri seseorang yang biasanya
dipengaruhin oleh kejadian dan pengalaman yang tidak terduga
sebelumnya dan ditunjukan terhadap suatu objek, bisa personal atau
nonpersonal. Sikap dan keyakinan merupakan daya yang kuat dan
langsung memengaruhi persepsi serta perilaku konsumen. Sikap dan
keyakinan konsumen terhadap suatu produk atau merek dapat diubah
melalui komunikasi, persuasive dan pemberian informasi yang efektif
kepada konsumen.
6) Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses yang dilakukan secara sadar yang
berdampak terhadap adanya perubahan kongnitif, afektif, dan psikomotor
secara konsisten dan relative permanen. Pembelajaran terjadi ketika
nasabah (konsumen) berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Mereka akan terus berusaha/mencoba membeli berbagai macam pilihan
produk sampai benar-benar puas.
7) Kelompok Usia

8
Usia mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan dengan
cepat, cenderung tidak terlalu banyak pertimbangan.
8) Gaya Hidup
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang dimana mereka akan menjalankan
hidup, melanjutkan uang dan memanfaatkan waktunya. Karena dalam
suatu aktivitas yang dilakukan seseorang maka akan berpengaruh terhadap
pembelian suatu produk.10

Faktor eksternal merupakan factor dari luar individu yang bersangkutan


dengan:

1) Faktor budaya
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas pada keinginan dan
perilaku konsumen. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari
keinginan dan perilaku seseorang. Perilaku manusia dapat dipelajari secra
luas. Ketika seseorang anak tumbuh dalam suatu masyarakat, seorang anak
mempelajari nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku dari
keluarga dan institusi penting lainnya. Seorang anak di Amerika Serikat
normalnya memperlajari atau dihadapi pada nilai-nilai berikut : cita-cita
dan sukses, kegiatan dan keterlibatan, efisiensi dan praktis, kemajuan,
kenyamanan materi, individualis, kebebasan, perikemanusiaan,
kemudahan, dan kebugaran serta kesehatan.11
Budaya merupakan variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen
yang teercermin padacara hidup, kebiasaan, dan tradisi dalam permintaan
akan bermacam-macam barang dan jasa yang ditawarkan. Sub-budaya
terdiri dari sub-sub budaya, atau kelompok-kelompok orang yang memiliki
sistem yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan. Sub-
budaya meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan daerah
geografis yang serupa. Kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang
relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai
nilai-nilai, kepentingan, dan perilaku yang sama. Salah satu gambaran
klasik tentang kelas sosial di Amerika Serikat mendefenisikan tujuh
10
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: CV
ANDI OFFSET,2013), h.46
11
Phillip Kotlet , Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi Kel-8, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2001), hal. 197.
9
tingkat dari bawah ke atas, sebagai berikut : bawah rendah, bawah tinggi,
kelas pekerja, kelas menengah, menengah atas, atas rendah, dan atas
tinggi.
2) Kelas sosial
Kelompok sosial merupakan pengelompokan seseorang melalui
pemilikan atau pengetahuan dalam perilaku berdasarkan posisi ekonomi
mereka. Kelas social mempunyai beberapa karaktristik: Pertama orang-
orang yang berada dalam masing-masing kelas cenderung mempunyai
kemiripan dalam cara berpakaian, pola bicara, dan prefensi raksional
dibandingkan orang dari kelas sosial yang berbeda. Kedua, orang dianggap
menduduki posisi lebih rendah atau lebih tinggi menurut kelas sosial.
Ketiga, kelompok variabel misalnya, pekerjaan, kekayaan, pendidikan, dan
orientasi nilai mengindikasikan kelas sosial, alih-alih variabel tunggal.
Keempat, kelas sosial sesesorang dalam tangga kelas sosial dapat bergerak
naik turun sepanjang hidup mereka. Seberapa mudah dan seberapa jauh
geraknya tergantung pada sebera kaku stratifikasi sosial itu.
3) Faktor sosial
Selain faktor budaya, faktor sosial seprti kelompok referensi, keluarga,
serta peran sosial dan status juga ikut mempengaruhi. Kelompok referensi
sesorang adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung
(tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang
tersebut. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung disebut
kelompok keanggotaan (membership group). Beberapa dari kelompok ini
merupakan kelompok primr, dengan siapa seseorang berinteraksi dengan
apa adanya secara terus menerus dan tidak resmi, seperti keluarga, teman,
tetangga, dan rekan kerja. Masyarakat juga menjadi kelompok sekunder
seperti agama, profesional, dan kelompok persatuan perdagangan, yang
cenderung lebih resmi dan memerlukan interaksi yang berkurang
berkelanjutan.12
Menurut Kotler, keluarga adalah organisasi pembeli konsumen yang
paling dalam masyarakat, dan pengaruh tersebut telah diteliti secara
ekstensif. Kita dapat membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli,
12
Ibid., hal. 170.
10
yang pertama ialah : keluarga orientasi, yang merupakan orang tua
seseorang. Dari orang tualaha seseorang mendapatkan pandangan tentang
agama, politik, ekonomi, dan merasakan ambil pribadi nilai atau harga diri
dan cinta. Keluarga prokreasi, yaitu pasangan hidup anak-anak seseorang
keluarga merupakan organisasi pembeli yang konsumen yang paling
pnting dalam suatu masyarakat yang telah diteliti secara intensif.
Peran (role) seseorang meliputi kegiatan-kegiatan yang diharapkan
dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada di sekitar mereka.
Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang
diberikan oleh masyarakat. Status bisa disebut juga sebagai kedudukan.
Kedudukan sosial artinya adalah tempat sseorang. Secara umum dalam
masyarakat sehubungan dengan orang-orang dlai, dalam arti lingkungan
pergaulannya, prestisennya, dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.
4) Faktor pribadi
Faktor pribadi memiliki beberapa karakteristik seperti umur pmbeli
dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta
kepribadian dan konsep diri. Seseorang mengubah barang dan jasa yang
merka beli selama hidup mereka. Selera terhadap makanan, pakaian,
pembeli, dan rekreasi seringkali brhubungan dengan usia. Pekerjaan
seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pekerja kasar
cenderung membeli setelah kerja kasar, sedangkan pekerja kantoran
membeli selain bisnis. Situasi ekonomi seseorang mempengaruhi pilihan
produknya. Seseorang akan membeli sutu produk sesuai dengan keadaan
keuangan yang mereka punya. Gaya hidup merupakan faktor dalam
pribadi sseorang yang akan mempengaruhi minat.
Gaya hidup lebih menggambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana
ia hidup, menggunakan uangnya, dan memanfaatkan waktu yang
dimilikinya. Gaya hidup seseorang biasanya tidak permanendan cepat
berubah. Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang. Gaya hidup
mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial ataupun kepribadian
seseorang. Gaya hidup menampilkan pola perilaku sseorang dan
interaksinya di dunia.13
13
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen., hal. 45.
11
5) Faktor psikologi
Faktor psikologi meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, serta
keyakinan dan sikap. Motivasi merupakan dorongan yang muncul dari
dalam diri atau dari luar diri (lingkungan) yang menjadi faktor penggerak
ke arah tujuan yang ingin di capai. Dengan adanya motivasi ini, konsumen
akan terdorong untuk memutuskan ke arah yang dituju, guna memenuhi
kebutuhan dan keinginan.
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur dan
menginterprestasikan informasi untuk membentuk gambaran yang berarti
mengenai dunia. Seseorang dapat membentuk gambaran yang berarti
mengenai rangsangan yang sama karena ada tiga macam pross penerimaan
indera : perhatian slektif, distorsi selektif, dan retensi selektif. Perhatian
selektif yaitu kecenderungan seseorang untuk menyaring sebagian besar
informasi yang dihadapi.
Distorsi selektif menguraikan kcenderungan orang untuk
menginterprestasikan informasi dengan cara yang akan mendukung apa
yang telah mereka yakini. Retensi selektif yaitu seseorang yang cenderung
mempertahankan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan
mereka.14 Pembelajaran (learning) menggambarkan perubahan perilaku
individu yang muncul karena pengalaman. Para teoritikus pembelajaran
mengatakan bahwa hampir semua perilaku manusia berasal dari belajar.

B. Intenet Banking
1. Defenisi Interner Banking
Menurut Bank Indonesia, internet banking merupakan salah satu layanan jasa
bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan
komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet. Dengan
website milik bank yang dilengkapi dengan system keamanan. Dari waktu ke
waktu, makin banyak bank yang menyediakan layanna atau jasa internet mobile
banking.15 Internet banking adalah layanan online untuk melakukan transaksi

14
Phillip Kotler, Prinsip-Prinsip Pemasaran, hal. 214-215.
15
Budi Agus Riswadi, Aspek Hukum Internet Banking, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005),
hal.21.
12
perbankan yang oprasionalnya secara digital melalui jaringan internet. Merupakan
kegiatan perbankan yang memanfaatkan teknologi internet sebagai media untuk
melakukan transaksi dan mendapatkan informasi lainnya melalui website milik
bank. Dengan demikian, Kegiatan ini menggunakan jaringan internet sebagai
perantara atau penghubung antara nasabah dengan bank tanpa harus mendatangi
kantor bank. Nasabah dapat menggunakan perangkat komputer deskop, laptop,
tablet, atau smartphone yang terhubung ke jaringan internet sebagai penghubung
antara perangkat nasabah dengan sistem bank16. Menurut Nelson dan Indria,
internet banking adalah salah satu jasa bank yang memungkinkan nasabah untuk
memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan transaksi perbankan melalui
jaringan dan bukan merupakan bank yang hanya menyelenggarakan layanan
perbankan melalui internet.
Internet banking (IB) menurut Cheung dalam Entot Suhartono, merupakan
salah satu jasa pelayanan yang diberikan bank kepada nasabahnya dengan maksud
agar nasabah dapat melihat saldo rekening dan membayar tagihan selama 24 jam
tanpa perlu datang ke kantor cabang. Umumnya transaksi IB meliputi pengecekan
rekening, mengamati daftar transaksi yang menggunakan rekening., dan
mentransfer dana dari suatu rekening online ke rekening lainnya.
Dari beberapa pengertian internet banking di atas, dapat disimpulkan bahwa
internet banking merupakan sebuah layanan yang disediakan pihak bank untuk
memenuhi kebutuhan nasabah terutama pada transaksi non tunai melalui
komputer ataupun handphone yang berhubungan dengan jaringan internet.
2. Sejarah Internet Banking
Dalam rangka memperluas jaringan pelayanannya disamping membuka kator-
kantor cabang di berbagai tempat, saat ini bank mulai melibatkan penggunaan
teknologi informasi khususnya internet banking untuk mempermudah proses
bisnisnya. Internet banking pertama kali muncul di Amerika Serikat pada
pertengahan tahun 1990-an, dimana lembaga keuangan di Amerika Serikat
memperkenalkan dan mempromosikan internet banking untuk menyediakan
layanan perbankan yang lebih baik (Chan and Lu 2004:21).17

16
Nelson Tampu Bolon at all, Bijak Ber-eBanking, (Jakarta: OJK, 2015), hal. 10-11.
17
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting.
13
3. Manfaat Internet Banking
Manfaat internet banking dapat disebutkan sebagai berikut, dari sudut pandang
perbankan, internet banking diperkirakan membawa pada pengurangan biaya
(efisiensi), dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Internet banking meupakan
kanal layanan yang mana pelanggan dapat terus menggunakan layanan perbankan.
Internet banking juga memberikan peluang untuk bank dalam mengembangkan
pasar dengan menarik nasabah baru dari penggunaan internet. Jaya Wardhna
memperkirakan biaya transaksi rata-rata dalam internet banking hanya 10% dari
rata-rata transaksi pada kantor cabang. Dan manfaat lainnya yaitu Memudahkan
transaksi non finansial dan transaksi finansial tanpa harus datang ke cabang Bank,
namun cukup menggunakan perangkat telpon seluler ataupun perangkatelektronik
lainnya yang memiliki akses internet, contoh transaksi non financial: info saldo,
info mutasi rekening, dan lain-lain.
Dari sudut penggunaan atau nasabah internet banking dapat memberikan
manfaat antara lain efisiensi nasabah dapat menggunakan layanan dari berbagai
tempat. Pengguna IB mendapatkan harga lebih komptitif (misalnya bunga lebih
menarik) dan gratis melakukan transaksi tanpa batasan waktu dibandingkan
nasabah berbasis cabang. Internet banking juga sangat bermanafaat bagi nasabah,
karena dapat diakses melalui smartphone, lapotop, atau perangkat komputer yang
memiliki jaringan internet. Tidak seperti mobile banking, meskipun dalam
mengksesnya harus menggunakan jaringan internet, tetapi hanya bisa diakses
melalui smartphone saja, karena harus menggunakan aplikasi mobile banking,
sedangkan internet banking dapat diakses langsung melalui website resmi pihak
bank, tanpa harus menginstal aplikasi.
4. Fitur internet banking
Fitur layanan internet banking antara lain informasi umum rekening
tabungan/giro, rekening, deposito, kartu kredit, informasi mutasi rekening,
transfer dana, baik transfer antar rekening maupun antar bank, pembelian pulsa,
pembelian tiket, penempatan deposito, layanan informasi seperti suku bunga dan
kurs, dan pembayaran,misalnya pembayaran telepon, kabel TV, asuransi, listrik
dan berbagai jenis pembayaran lainnya.
5. Cara kerja

14
Untuk menggunakan internet banking, nasabah harus memiliki user id,
password, media token atau one time password (OTP), dan jaringan internet. User
id, password dan media token dapat diperoleh dengan mendaftarkan diri ke bank.
Saat menggunakan internet banking, nasabah harus memastikan website yang
diakses adalah website internet banking milik bank, kemudian nasabah akan
diminta untuk memasukkan user iddan password pada halaman muka atau login.
Pada saat melakukan transaksi finansial, nasabah akan diminta untuk memasukkan
sandi OTP yang diperoleh dari media token atau sms. Setelah transaksi selesai,
nasabah harus memastikan telah keluar/log out dari halaman internet banking.
Bank mengirimkan notifikasi melalui e-mail sebagai bukti bahwa transaksi telah
berhasil. Notifikasi e-mail ini juga sebagai bukti pengendalian agar nasabah
mengetahui jika akan internet banking-nya digunakan oleh orang lain.

C. Mobile Banking
1. Defenisi Mobile Banking
Ujang Sumarwan menjelaskan bahwa mobile banking merupakan layanan
perbankan yang disediakan oleh bank melalui media telepon genggam. Hampir
sama seperti internet banking yang menyebabkan nasabah tidak perlu ke bank,
nasabah dapat melakukan transaksi perbankan melalui pesan singkat (sms) ke
pusat layanan yang yang disediakan oleh bank.18
Mobile bangking merupakan layanan yang memungkinkan nasabah bank
melakukan transaksi perbankan melalui ponsel atau smartphone. Layanan mobile
banking dapat digunakan dengan menggunakan menu yang sudah tersedia pada
SIM (Subscribe Identity Module) Card, USSD (Unstructured Suplementary
Service Data), atau melalui aplikasi yang dapat diunduh dan di instal oleh
nasabah. Mobile banking menawarkan kemudahan jika dibandingkan dengan
SMS banking karena nasabah tidak perlu mengingat format pesan SMS banking
karena nasabah tidak perlu mengingat format pesan SMS yang akan dikirimkan ke
bank dan juga nomor tujuan SMS banking.
Secara sederhana, mobile banking adalah sebuah aplikasi pengganti ATM atau
bank yang dipasang di HP atau melalui browser di komputer. Sebenarnya aplikasi
mBanking sudah ada jauh sebelum pandemi menyerang. Bahkan sebelun internet
18
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, hal, 346.
15
menjamur di Indonesia, konsep yang sama sudah diperkenalkan dengan nama
SMS Banking dan eBanking.Kini, kebanyakan mBanking dari hampir semua bank
di Indonesia sudah tersedia untuk pengguna Android dan iOS. Aplikasi ini
digunakan untuk melakukan transaksi dan mengecek saldo rekening tanpa harus
datang ke ATM atau kantor cabang terdekat.Jika dulu SMS Banking digunakan
dengan memanfaatkan pulsa prabayar, mBanking ini sudah menggunakan jaringan
internet. Sehingga dimana pun dan kapan pun nasabah berada, selama ada koneksi
internet, anda bisa melakukan transaksi dengan ATM tersebut.
Konsep ini awalnya dikembangkan agar nasabah bisa tetap bertransaksi ketika
sedang pulang kampung dan tidak ada ATM, ketika sedang sibuk hingga tidak
sempat ke ATM, atau ketika sedang malas keluar rumah. Karena tidak ada biaya
biaya administrasi tambahan ketika transfer dengan mBanking, maka fitur ini
sangat disukai oleh nasabah dan semua bank mulai membuatnya masing-masing.
2. Sejarah Mobile Banking
Mobile banking (M-Banking) diluncurkan pertama kali oleh Excelcom pada
akhir 1995 dan respon yang didapat juga beragam. Latar belakang dari
kemunculan Mobile banking ini juga disebabkan oleh bank-bank yang saat ini
ingin mendapat kepercayaan dari setiap nasabahnya. Dan salah satu cara yang
dilakukan yaitu dengan pemanfaatan teknologi. Teknologi yang tumbuh dengan
pesat, harus dimanfaatkan secara cermat dan tepat. Berbagai teknologi
menyediakan terobosan baru yang dapat digunakan oleh bank dalam usahanya
untuk selalu meningkatkan kualitas layanan yang ada. Sehingga dari situlah bank-
bank yang ada diseluruh dunia membuat suatu inovas baru dengan meluncurkan
Mobile banking. Contohnya di Indonesia, baik bank pemeritah maupun
bankswasta nasional berlomba-lomba untuk meluncurkan teknologi mobile
banking. Prosese mobile banking sendiri muncul tidak hanya berhubungan dengan
bank saja, namun teknologi ini juga bekerja sama dengan operator seluler.
Sehingga dapat dilihat bahwa mobile banking memberikan banyak keuntungan
bagi semua kalangan, baik bagi bank, operator seluler maupun bagi para nasabah
pengguna mobile banking.
Sms banking dan mobile banking adalah bagian dari E-Banking, Perbankan
Elektronik yang juga dikenal dengan internet Bnaking adalah sebuah aplikasi yang
dimana nasabah dapat melakukan transaksi, pembayaran dan transaksi lainnya
16
melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi system keamanan.
Dari waktu ke waktu, makin banyak bank yang menyediakan layanan atau jasa
internet banking yang diatur melalui peraturan bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007
Tahun 2007 tentang penerapan manajemen risiko dalam penggunaan teknologi
informasi oleh Bank Umun Penyelenggaraan internet Banking merupakan
penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang terus berkembang dan
dimanfaatkan untuk menawab keinginan nasabah perbankan yang menginginkan
service cepat, aman, nyaman, murah dan tersedia setiap saat (24 jam) dan dapat
diakses dari mana saja baik itu dari HP, Komputer, Laptop/Notebook, PDA, dan
sebagainya. Bukti nyata bahwa mobile banking juga tersebar diseluruh dunia yaitu
dapat dilihat dari perkembangan mobole banking yang ada di Negara-negara
Eropa khusunya Jerman dan juga Negara Amerika Serikat yang merupakan
Negara Negara besar Pengguna Mobile Banking.19
3. fitur Mobile Banking
fitur-fitur layanan mobile banking antara lain layanan informasi (saldo,
mutasi rekening, tagihan kartu kredit, suku bunga, dan lokasi cabang/ATM
terdekat, dan layanan transaksi, seperti transfer, pembayaran tagihan (listrik, air,
pajak, kartu kredit, asuransi, internet), pembelian (pulsa, tiket), dan berbagai fitur
lainnya.
Sebetulnya, setiap bank bisa jadi memiliki fitur mBanking yang tidak sama.
Namun pada umumnya, setiap bank pasti memiliki fitur-fitur mBanking seperti
ini:
a. Data rekening (Nama pemilik, nomor rekening, alamat, nomor handphone
dan lain-lain).
b. Informasi saldo dan mutasi.Informasi pinjaman.
c. Informasi kartu kredit.
d. Transfer (ke sesama bank maupun ke lain bank).
e. Pembayaran tagihan (telepon, listrik, air, tiket, pajak, pendidikan, dan lain
sebagainya).
f. Pembelian pulsa, kuota internet, dan voucher listik.
g. Cardless
19
Dwitya Pratiwi Wulandari, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah untuk Menggunakan
Layanan Mobile Banking pada PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Pakam”, Skripsi (Sumatera
Utara: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2018),20.
17
h. Dan lain-lain.
4. Cara kerja
Untuk menggunakan mobile banking, nasabah harus mendaftarkan diri
terlebih dahulu ke bank untuk mendapatkan password. Nasabah dapat
memanfaatkan layanan mobile banking dengan cara mengakses menu yang telah
tersedia pada SIM Card atau aplikasi yang terinstal di ponsel. Apabila nasabah
menggunakan mobil banking melalui menu yang telah tersedia pada SIM Card,
nasabah dapat memilih menu sesuai kebutuhan kemudian nasabah akan diminta
untuk menginput PIN SMS Banking saat menjalankan transaksi. Sedangkan
apabila nasabah menggunakan mobile banking melalui aplikasi yang terinstal
diponsel, nasabah harus mengunduh dan menginstal aplikasi pada telepon seluler
terlebih dahulu. Pada saat membuka aplikasi terinstal tersebut, nasabah harus
memasukkan password untuk login, kemudian nasabah dapat memilih menu
transaksi yang tersedia di minta memasukkan PIN saat menjalankan transaksi20.
5. Manfaat menggunakan M-Banking
Mobile banking kini telah tersebar ke seluruh dunia tak hanya dinikmati oleh
Negara peluncur system Mobile Banking saja, seluruh dunia pun telah menikmati
kemudahan akses perbankan yang ditawarkan bank melalui Mobile Banking
dimana saja melalui perangkat mobile banking seperti Handphone. Manfaat
Mobile banking yang Anda gunakan juga akan mempermudah semua urusan
perbankan karena Anda bisa melakukannya dengan lebih praktis. Tidak perlu lagi
menghabiskan waktu dan energi untuk mengunjungi bank atau Anjungan Tunai
Mandiri (ATM) demi melakukan transaksi perbankan yang Anda butuhkan. Dan
manfaat lainnya yaitu sebagai berikut:
 Memudahkan mengirim uang ke orang lain,
 Bayar tagihan dengan mudah dan cepat,
 Memantau saldo rekening,
 Transaksi lebih aman,
 Praktis dan Gratis.
6. Dampak penggunaan Mobile Banking
Secara khusus penggunaan Mobile Banking berdampak positif bagi bank,
nasabah dan operator telepon seluler. Dampaknya adalah:
20
Nelson Tampu Bolon at all, Bijak Ber-eBanking., hal. 14-15.
18
1) Bank
Dampak yang diberikan Mobile Banking bagi bank adalah memberikan
keuntungan bagi bank dimana bank mendapatkan lebih banyak lagi nasabah
dan mendapatkan kepercayaan dari nasabah.
2) Nasabah
Untuk nasabah sendiri, mereka mendapatkan pelayanan yang lebih dari bank
karena dengan adanya Mobile Banking akan semakin mempermudah nasabah
dalam melakukan transaksi perbankan.
3) Operator Seluler
Untuk operator seluler mendapatkan konsumen yang aktif dalam penggunaan
ponselnya yaitu menggunakan Mobile Banking akan memakan pulsa dan
konsumen akan membeli lagi pulsa untuk melakukan transaksi Mobile
Banking.
7. Perkembangan Mobile Bangking
Perkembangan Mobile Banking di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari
perkembangan bisnis handphone atau telepon genggam/seluler. Dari sisi
penggunaan seluler, tahun 2012 lalu tingkat penetrasi seluler di Negara kita
mencapai 110%, sementara ditingkat global 86%.
Pemanfaatan ponsel yang makin canggih ternyata memberikan kemudahan
dalam pelayanan perbankan. Nasabah tidak perlu lagi ngantri di counter bank
untuk membayar tagihan ataupun mentransfer. Cukup dengan menggunakan
Mobile Banking, nasabah merasa nyaman dengan pelayanan yang cepat.
8. Cara Bank Memasarkan Mobile Banking
Bank sebagai lembaga yang bergerak dibidang jasa perbankan, bank
menawarkan begitu banyak layanan dan kemudahan bagi para nasabahnya. Salah
satunya yaitu menawarkan layanan Mobile Banking yang membantu para nasabah
untuk bertransaksi dengan mudah, aman, nyaman dan cepat tanpa harus mengantri
lebih lama di bank tersebut.
Setiap bank memiliki caranya masing-masing untuk memasarkan produk dan
layanan yang mereka punya. Seperti halnya PT Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Lubuk Pakam memiliki kebijakan tersendiri untuk memasarkan produk
dan layanannya. Salah satu layanan yang mereka punya adalah layanan Mobile
Banking.
19
Strategi yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk
Pakam untuk memasarkan layanan Mobile Banking dengan cara menawarkan
secara langsusng kepada nasabah yang dating untuk melakukan pembukaa
rekening tabungan. Setelah proses pembukaan rekening telah selesai dilakukan
oleh customer service untuk nasabah tersebut, selanjutnya customer service akan
menawarkan layanan Mobile Banking kepada nasabahnya agar lebih
memudahkannya dalam proses transaksi perbankan seperti transfer, pembelian
pulsa listrik, dan lain sebagainnya kecuali penarikan uang secara tunai.
Selain customer service, semua bagian dari karyawan Bank tersebut juga
berperan aktif dalam pemasaran layanan Mobile Banking ini. Misalnya saja
security, didalam bank security bukan hanya bertugas sebagai penjaga keamanan
dalam perusahaan beserta isinya dan mengawasi nasabah ketika melakukan
transaksi.
Namun security juga memiliki peranan untuk memasarkan produk dan layanan
yang dimiliki oleh Bank tersebut. Ketika seorang nasabah dating ke Bank, security
akan langsung menyambut nasabah tersebut dan menanyakan apa keperluan yang
nasabah tersebut sehingga security dapat membantunya. Setelah security
mengetahui apa yang diperlukan nasabah tersebut maka security akan
mengarahkan nasabah ketempat yang diperlukannya.
Selain itu, teller juga akan melakukan pemasaran untuk setiap produk yang
terdapat di Banknya. Teller juga akan menawarkan layanan Mobile Banking
kepada nasabahnya. Ketika nasabah dating ke teller untuk melakukan penyetoran,
teller akan melayani nasabah tersebut dengan baik, selanjutnya setelah transaksi
penyetoran yang dilakukan telah selesai maka teller akan meminta sedikit waktu
nasabahnya untuk mempromosikan layanan Mobile Banking kepada nasabah
tersebut. Apabila nasabah tertarik untuk membuka layanan Mobile Banking
tersebut maka teller akan meminta security untuk mengarahkan nasabahke
customer service agar bisa membuka layanan Mobile Banking.

D. Perbedaan Internet Banking dan Mobile Banking


Internet banking dan mobile banking memiliki perbedaan yang sangat sedikit,
yaitu dari segi cara penggunaan layanan, Internet banking harus terhubung dengan
20
jaringan dan langsung diakses melalui website resmi bank, sehingga dapat diakses
melalui komputer, laptop ataupun smartphone. Sedangkan mobile banking nasabah
harus terlebih dahulu mendownload aplikasi mobile banking yang bersangkutan,
kemudian baru bisa menggunakan layanan mobile banking smartphone yang memiliki
jaringan internet. Selain itu, layanan ini tidak membutuhkan penggunaan token dan
cara mendaftarnya pun berbeda. Terlepas dari itu, baik internet banking maupun
mobile banking memiliki fitur yang hamper sama.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Minat adalah suatu keinginan seseorang terhadap suatu hal, barang atau jasa,
kemudian mereka akan memutuskan apakah akan menggunakan barang atau jasa tersebut,

21
setelah mereka fikirkan apa saja manfaat dan kegunaannya. Internet banking adalah
layanan untuk melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet. Merupakan
kegiatan perbankan yang memanfaatkan teknologi internet sebagai media untuk
melakukan transaksi dan mendapatkan informasi lainnya melalui website milik bank.
mobile banking merupakan layanan perbankan yang disediakan oleh bank melalui media
telepon genggam. Hampir sama seperti internet banking yang menyebabkan nasabah
tidak perlu ke bank, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan melalui pesan singkat
(sms) ke pusat layanan yang yang disediakan oleh bank. Mobile bangking merupakan
layanan yang memungkinkan nasabah bank melakukan transaksi perbankan melalui
ponsel atau smartphone.
Berdasarkan pembahasan di atas penelitian terkait analisis minat nasabah dalam
penggunaan internet & mobile banking penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Perhatian nasabah mengenai layanan mobile banking, mereka banyak yang antusias
tetapi juga tidak sedikit yang acuh terhadap layanan mobile banking karena merasa
tidak membutuhkan layanan mobile banking. Biasanya mereka yang acuh kebanyakan
adalah lansia, karena mereka merasa jika menggunakan layanan mobile banking
dirasa tidak terlalu di butuhkan. Jadi, nasabah yang perhatian adalah nasabah yang
ingin mengetahui tentang layanan mobile banking.
2. Ketertarikan nasabah, nasabah yang tertarik adalah nasabah yang telah
memperhatikan dan mengetahui tentang layanan mobile banking sehingga mereka
tertarik dengan layanan mobile banking, dan yang memiliki ketertarikan yaitu orang
yang memiliki usaha seperti online shop atau masyarakat yang bekerja dan
membutuhkan transaksi perbankan.
3. Keinginan nasabah, nasabah yang memiliki keinginan adalah nasabah yang telah
mengetahui fitur mobile banking dan mereka merasa ingin atau membutuhkan
layanan mobile banking. Sebenarnya tidak sedikit yang ingin menggunakan tetapi
terkadang terkendala handphone yang kurang mensupport untuk aplikasi mobile
banking sehingga mereka tidak bisa menggunakan layanan mobile banking.
4. Tindakan nasabah, nasabah yang membuat tindakan menggunakan layanan mobile
banking adalah nasabah yang membutuhkan layanan mobile banking untuk berbagai
kebutuhan mereka. Jadi, yang akhirnya menggunakan layanan mobile banking adalah

22
mahasiswa atau masyarakat umum yang membutuhkan akses kemudahan
bertransaksi.

DAFTAR PUSTAKA

Anita Woolfolk, Educational Psychology Active Learning Edition, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009),

23
Budi Agus Riswadi, Aspek Hukum Internet Banking, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2005),

Diah Puspitarini dan Fariyana Kusumawati, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akutansi (PPAK)”, Jurnal Investasi,

Universitas Trunojoyo Madura, Vol 7 No. 1 (2011),

Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis Kontramporer (Bandung:

Alfabeta, 2017),

Dwitya Pratiwi Wulandari, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah untuk

Menggunakan Layanan Mobile Banking pada PT Bank Syariah Mandiri Kantor

Cabang Lubuk Pakam”, Skripsi (Sumatera Utara: Universitas Islam Negeri Sumatera

Utara, 2018),

Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, (Yogyakarta:

CV ANDI OFFSET,2013),

Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra

http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting.

Kotlet, Phillip, Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi Kel-8, Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2001.

Latipah, Eva, Psikologi Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2017.

Mamang Sangadji, Etta, Perilaku Konsumen.

Nelson Tampu Bolon at all, Bijak Ber-eBanking, Jakarta: OJK, Mei 2015.

Sumarwan, Ujang, Perilaku Konsumen.

Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen.

Woolfolk, Anita, Educational Psychology Active Learning Edition. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009.

Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011).

24

Anda mungkin juga menyukai