Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SISTEM PELAYANAN PERBANKAN DIGITAL

Go-Pay Pada Aplikasi Go-Jek Sebagai Alternatif Sistem Perbankan Digital

Disusun untuk memenuhi UTS susulan


Mata Kuliah : Pengantar Hukum Bisnis
Dosen Pengampu : Sri Handayani, S.H., M.Hum.

Disusun oleh :
EXZA HIDAYATULLAH
NIM. 01031282025122

KELAS A
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya sampaikan kepada Allah SWT. karena dengan izin-Nya lah saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul
"Sistem Pelayanan Perbankan Digital" dan dengan sub judul "Go-Pay pada aplikasi Go-Jek
sebagai alternatif Sistem Perbankan Digital".

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi UTS susulan Pengantar Hukum
Bisnis dari Dosen pengampu mata kuliah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi saya sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam
mengenal salah satu Perbankan Digital yang sangat populer yaitu Go-Pay.

Saya sebagai penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Handayani,
S.H., M.Hum. selaku Dosen mata kuliah Pengantar Hukum Bisnis yang memberikan saya
kesempatan untuk mengikuti UTS susulan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak lain yang mendukung saya dan membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu saya membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan saya,
agar kedepannya saya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, dan bagi saya khususnya sebagai penulis.

Muaradua, 30 Maret 2021

Exza Hidayatullah

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................................iiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Perbankan Digital.......................................................................................................... 3
2.2. Pengertian dan Sejarah Go-Pay .................................................................................... 3
2.3. Fitur dan layanan yang ada pada Go-Pay ..................................................................... 5
2.4. Layanan transaksi Go-Pay pada aplikasi Go-Jek .......................................................... 6
2.5. Ketentuan dan mekanisme transaksi Go-Pay pada Aplikasi Go-Jek ............................ 6
2.6. Transaksi Go-Pay pada Aplikasi Go-Jek Perspektif Ekonomi Syariah ...................... 10
2.7. Keuntungan dan Kerugian menggunakan Go-Pay ...................................................... 13
2.8. Kasus yang pernah terjadi terkait dengan Go-Pay ...................................................... 13
2.9. Go-Pay terhadap peran Bank ...................................................................................... 15

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 18

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Tampilan depan aplikasi Go-Jek ............................................................................... 4


Gambar 2 Cara pakai Go-Pay di Mesin EDC ............................................................................ 9
Gambar 3 Cara Pakai Go-Pay di QR Kasir ................................................................................ 9
Gambar 4 Cara Pakai Go-Pay di Aplikasi Rekan Usaha ......................................................... 10

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era modern seperti saat ini, hampir semua pekerjaan dapat dipermudah oleh
teknologi yang semakin canggih. Handphone yang dulunya hanya sebagai sarana
berkomunikasi jarak jauh, sekarang telah berubah menjadi Smartphone yang dapat melakukan
berbagai hal, bahkan dapat melakukan transaksi melalui Smartphone. Layanan perbankan
digital (digital banking) bertujuan meningkatkan efisiensi kegiatan operasional dan mutu
pelayanan bank kepada nasabahnya.

Menurut ojk.go.id layanan perbankan digital adalah layanan atau kegiatan perbankan
dengan menggunakan sarana elektronik atau digital milik Bank, atau melalui media digital
milik calon nasabah atau nasabah Bank, yang dilakukan secara mandiri. Hal ini memungkinkan
calon nasabah atau nasabah bank untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi,
registrasi, pembukaan rekening, transaksi perbankan, dan penutupan rekening, termasuk
memperoleh informasi lain dan transaksi di luar produk perbankan, antara lain nasihat
keuangan (financial advisory), investasi, transaksi sistem perdagangan berbasis elektronik (e-
commerce), dan kebutuhan lainnya dari nasabah bank.

Seiring berjalannya waktu, banyak perbankan yang mulai menerapkan Sistem


Pelayanan Perbankan Digital. Bahkan ada yang membuat inovasi baru, yaitu membuat
Pelayanan perbankan digital yang mudah, terjangkau, dan dapat diakses oleh berbagai kalangan.
Salah satu dari Sistem Pelayanan Perbankan Digital yang sangat populer di Indonesia saat ini
adalah Go-Pay. Menurut hasil survei JakPat dalam Startup Report 2017 DailySocial.Id, Go-
Pay merupakan uang elektronik yang terpopuler serta paling banyak diminati publik. Sebanyak
50% responden yang di survei memiliki uang elektronik yang dikeluarkan oleh perusahaan
penyedia jasa transportasi online Go-Jek. Sementara e-money dari Bank Mandiri dan TCASH
milik Telkomsel berada di urutan kedua dan ketiga.

Perkembangan uang elektronik bukan disebabkan oleh Bank Indonesia, namun


disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mengendalikan
pasar untuk menggunakan uang elektronik tersebut. Uang elektronik menjadi salah satu

1
alternatif pembayaran dalam segmen mikro, seperti pembayaran tol, pembelian tiket, dan juga
pembayaran di merchant yang sudah menggunakan sistem pembayaran uang elektronik. Uang
elektronik menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi.

Saat ini masyarakat kebanyakan lebih memilih menggunakan sistem pembayaran


secara elektronik dari pada menggunakan transaksi secara tunai (cash system), karena
kemudahan dari pembayaran elektronik yang ditawarkan. Namun, banyak kaum muda atau
remaja-remaja yang belum memiliki rekening bank tetapi ingin menggunakan transaksi secara
digital, atau masyarakat yang ingin menghindari potongan perbulan jika menyimpan di bank.
Dalam hal ini penulis ingin mendeskripsikan Go-pay sebagai alternatif sistem pelayanan
perbankan digital.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu Go-pay?
2. Apa saja fitur-fitur yang ditawarkan oleh Go-pay?
3. Bagaimana cara kerja Go-pay?
4. Apa keuntungan dan kerugian menggunakan layanan Go-pay?
5. Bagaimana keamaan yang ditawarkan Go-pay?
6. Berapa banyak mitra usaha yang sudah bekerja sama dengan Go-pay?
7. Apakah ada kasus kejahatan cyber yang terjadi pada pengguna Go-pay?
8. Apakah menyimpan uang di Go-pay lebih baik daripada di Bank?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui salah satu layanan sistem perbankan yang digunakan untuk
melakukan pembayaran secara digital.
2. Untuk memahami cara kerja Go-pay.
3. Untuk mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian dari Go-pay.
4. Untuk mengetahui tingkat keamanan Go-pay.
5. Untuk mengenal fitur yang ditawarkan Go-pay.
6. Untuk mengetahui mitra usaha mana saja yang sudah bekerja sama dengan Go-pay.
7. Untuk mengetahui dan mengambil pelajaran dari kasus yang pernah terjadi pada
pengguna Go-pay.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perbankan Digital

Bank adalah suatu lembaga kepercayaan masyarakat yang digunakan untuk menyimpan
uang dan memercayakan bank dalam mengelola keuangannya. Bank secara operasional
dibedakan menjadi dua antara lain bank konvensional dan bank syariah. Bank konvensional
adalah suatu bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan
prosedur atau ketentuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Bank Syariah adalah badan usaha
yang menjalankan fungsi intermediasinya berdasarkan prinsip syariah atau dengan kata lain
yang dalam aktivitasnya baik penghimpun dana maupun penyaluran dana memberikan imbalan
atas dasar prinsip syariah.

Perbankan Digital (Digital Banking) adalah layanan yang berorientasi kepada


pemenuhan kebutuhan nasabah dengan memanfaatkan sepenuhnya teknologi digital melalui
perangkat (device) dan aplikasi (software) sebagai delivery channel sesuai POJK Nomor
12/POJK.03/2018 Pasal 3 tentang contoh saluran distribusi (delivery channel). Layanan
Perbankan Elektronik antara lain Automated Teller Machine (ATM), Cash Deposit Machine
(CDM), Phone Banking, Short Message Service (SMS) banking, Electronic Data Capture
(EDC), E-Money, E-Payment, Internet Banking, dan mobile banking. Layanan perbankan
digital dapat diakses kapan saja dan di mana saja, serta meminimalkan interaksi secara
langsung dengan pegawai bank atau nasabah tidak perlu lagi datang ke kantor cabang bank
untuk melakukan transaksi perbankan. Perbankan digital bertujuan meningkatkan efisiensi
kegiatan operasional dan mutu pelayanan bank kepada nasabahnya.

2.2. Pengertian dan Sejarah Go-Pay

Go-Pay atau yang dulunya disebut dengan GoWallet merupakan layanan e-money dari
salah satu produk atau aplikasi dompet digital yaitu Gojek Indonesia. Go-Pay digunakan untuk
menyimpan Gojek Credit yang mana nantinya bisa dipakai untuk melakukan pembayaran atau
transaksi – transaksi yang ada pada semua layanan aplikasi Gojek seperti GoRide, GoCar,
GoSend, GoFood, dan lain sebagainya.

3
Go-Pay sendiri didirikan oleh seorang pengusaha muda bernama Aldi Haryopratomo.
Sebelum mendirikan Go-Pay, Aldi membangun dan mengembangkan PT RUMA (Rekan
Usaha Mikro Anda) atau biasa disebut Mapan. PT RUMA merupakah perusahaan yang
menjual produk furniture yang diakuisisi oleh GoJek pada tahun 2017. Pada awal karir, Aldi
berpikir bagaimana caranya memberi akses layanan keuangan untuk orang, terutama bagi yang
kurang mampu. Ia mengaku banyak orang yang ingin memiliki beragam furniture, bahkan
rumah, namun kendalanya tidak memiliki keuangan yang cukup. Jika memilih kredit, harga
barang pun melambung tinggi. Munculah ide brilian dari seorang Aldi Haryopratomo yaitu
menggabungkan lima orang dalam satu kelompok. Nantinya setiap orang membayar per
bulannya, satu orang bisa dapat barang di bulan itu, bulan depan bergantian dan akhirnya semua
orang bisa dapat barangnya. Dengan mencicil, tetapi harganya tetap harga cash. Terakhir, Aldi
berpikir untuk menyiasati memberikan akses keuangan bagi masyarakat kecil agar setara
dengan masyarakat menengah, khususnya dalam keuangan formal seperti bank. Menurutnya,
kehadiran GO-PAY menjadi solusi bagi mereka untuk bisa memiliki akses tersebut, seperti
untuk kredit rumah, diperlukan semacam slip gaji atau laporan keuangan usaha. Dengan
menggunakan GO-PAY, laporan keuangan bisa langsung tercatat sehingga bisa menjadi alat
bukti untuk mengajukan pembiayaan.

Gambar 1. Tampilan depan Aplikasi Go-Jek.

4
2.3. Fitur dan Layanan yang ada pada Go-Pay

Setiap aplikasi pasti memiliki fitur yang berbeda-beda. Mereka saling berlomba untuk
memberikan fitur terbaik dan menghadirkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi
penggunanya. Berikut adalah fitur dan layanan yang ditawarkan oleh Go-Pay atau Go-Jek :
• Transport & Logistik. Go-Pay menawarkan layanan transportasi seperti Ojek Online
(GoRide), Pesan mobil (GoCar), Jasa kirim barang (GoSend), Jasa pindah barang
(GoBox), dan Jasa taksi legendaris (Gobluebird). Keamanan dalam berkendara tidak
perlu diragukan lagi, karena Mitra Driver Go-Pay selalu menjadikan keamanan dan
kenyamanan dalam perjalanan sebagai prioritas. Go-Pay juga punya Tombol Darurat di
aplikasi dan Asuransi yang selalu melindungi. Go-Pay dapat menjamin Mitra Drivernya
dapat menjaga kualitas layanan karena proses rekurtmennya yang ketat dan menerima
modul on-boarding.
• Pembayaran. Layanan dalam Pembayaran yang ditawarkan antara lain dompet digital
(Go-Pay), bayar tagihan air, BPJK, listrik, gas, internet, hingga pajak melalui
GoTagihan, ada GoPay PayLater sebagai alternatif metode pembayaran pascabayar
(postpaid) untuk pelanggan terpilih. Layanan untuk berdonasi (GoGive), Melindungi
barang berharga (GoSure), dan memudahkan investasi emas dalam GoInvestasi.
Investasi dalam GoInvestasi sudah sesuai Syariah dan juga aman dan terpercaya karena
bekerja dengan Pluang PG Berjangka yang dilisensikan di bawah Bappeti, dan dijamin
oleh KBI. Keamanan dalam bertransaksi menggunakan Gopay cukup ketat karena
diminta memasukkan PIN atau pindai sidik jadi setiap kali bertransaksi menggunakan
GoPay. Gopay memiliki sertifikasi keamanan ISO 27001, standar internasional dalam
penerapan sistem.
• Pesan makan dan belanja. Gopay menyediakan layanan untuk memesan makanan
(GoFood), berbelanja secara online (GoMart), dan beli obat secara online (GoMed).
Kita bisa memesan makanan dengan mudah melalui GoFood, hanya menunggu di
rumah, pesanan akan dikirimkan oleh driver yang menerima pesanan. Pada layanan
GoMart, produk yang dipesan di aplikasi pasti selalu tersedia karena stok diperbarui
setiap hari dan siap kirim.
• Hiburan. Ada GoPlay dan GoTix untuk menemani dikala sedang bosan. GoTix
memudahakan pengguna dalam pembelian tiket bioskop atau tiket event, tak perlu ribet,

5
tinggal pilih tiket yang ingin dibeli lalu bayar, dan bersiap untuk nonton event atau film
di bioskop.
• Bisnis. Berbisnis dengan GoBiz. GoBiz adalah super app dari GoJek yang dapat
membantu mengembangkan usaha kita. Mulai dari memudahkan pencatatan pesanan,
menyediakan berbagai tipe pembayaran, hingga mendatangkan pelanggan, semua dapat
dilakukan oleh GoBiz dengan satu genggaman tangan. Pemilik Usaha dapat fokus
untuk mengembangkan usahanya.

Dalam pelayanannya, Go-Pay juga menawarkan berbagai promo, dari diskon sampai
cashback, dan nominalnya pun beragam, ada yang Rp. 2000, Rp. 5000, sampai ratusan ribu
rupiah.

2.4. Layanan Transaksi Go-Pay pada Aplikasi Go-Jek

Bisnis Financial Technology (Fintech) mulai tumbuh subur pada tahun 2016. Pada
tahun 2016, jumlah perusahaan startup yang bergerak di sektor keuangan digital melonjak
pesat hingga 50%. Salah satu produk finansial digital tersebut adalah uang elektronik atau e-
money. PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau yang familiar disebut dengan Go-Jek adalah salah
satu perusahaan anak bangsa yang menggunakan e-money.
Dalam Pasal 1 ayat 7 Peraturan Bank Indonesia No.18/40/PBI/2016 mendefinisikan
electronic wallet yang selanjutnya disebut dompet elektronik adalah layanan elektronik untuk
menyimpan data instrumen pembayaran antara lain alat pembayaran dengan menggunakan
kartu atau uang elektronik, yang dapat juga menampung dana, untuk melakukan pembayaran.
Go-Pay merupakan dompet elektronik yang dikembangkan oleh perusahaan Go-Jek untuk
menyimpan Go-Jek credit yang dapat digunakan untuk membayar transaksi-transaksi yang
berkaitan dengan layanan di dalam aplikasi Go-Jek. Adanya uang elektronik ini dapat
mempermudah masyarakat untuk melakukan transaksi finansial tanpa menggunakan uang
tunai.

2.5. Ketentuan dan Mekanisme Transaksi Go-Pay pada Aplikasi Go-Jek

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, ada berbagai layanan yang disediakan
oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa dengan menggunakan Go-Pay, yaitu Go-Ride, Go-Car,
Go-Food, Go-Mart, Go-Send, Go-Box, Go-Pulsa, Go-Bills, Go-Tix, Go-Massage, Go-Play,
6
Go-Bluebird, Go-Sure, Go-Investasi, Go-Med, dan Go-Clean. Sebelum menggunakan Go-Pay,
ada syarat dan ketentuan yang harus dilengkapi dan diperhatikan oleh penggunaan Go-Pay.
Syarat dan ketentuan ini berlaku kepada seluruh pengguna salah satu atau beberapa atau seluruh
layanan yang tersedia di aplikasi Go-Pay.
Pertama, registrasi akun. Dalam melakukan registrasi di aplikasi Go-Jek, pengguna
harus menyampaikan informasi yang benar, tepat dan terbaru tentang data diri pribadi. Para
pengguna tidak diperkenankan untuk mengungkapkan detil informasi log-in kepada pihak
ketiga manapun, termasuk password rahasia berupa Kode Sandi Sekali Pakai (One Time
Password/OTP) yang dikirimkan melalui SMS ke nomor telepon terdaftar setiap kali ada
percobaan log-in ke akun. Para pengguna dianggap setuju untuk menanggung setiap risiko
terkait pengungkapan informasi log-in kepada pihak ketiga. Registrasi akun Go-Pay hanya
dapat dilakukan oleh penggunanya sendiri sebagai subjek hukum dan registrasi akun Go-Pay
seseorang ditujukan untuk kepentingannya sendiri, bukan kepentingan pihak lain manapun,
termasuk badan hukum dan/atau badan usaha manapun.
Kedua, informasi pribadi. Sebagai bagian dari upaya untuk menjaga informasi di akun
Go-Pay, para pengguna perlu menyampaikan perubahan atas informasi pribadi kepada PT
Dompet Anak Bangsa beserta bukti pendukungnya. Go-Pay tidak akan mengungkapkan
informasi pribadi pengguna kepada pihak manapun, kecuali kepada instansi pemerintah,
moneter, pengawas jasa sistem pembayaran, otoritas berwenang lainnya dan pihak ketiga yang
secara langsung berkepentingan dalam memproses layanan (termasuk pelaku usaha), sepanjang
dimungkinkan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ketiga, persetujuan. Pengguna jasa Go-Pay adalah individu yang sah secara hukum
untuk terikat dalam perjanjian berdasarkan hukum Republik Indonesia dan berusia minimal 21
tahun atau telah menikah dan tidak sedang berada dalam pengampuan. Apabila pengguna Go-
Pay tidak memenuhi persyaratan umur tersebut, maka pengguna Go-Pay harus menyatakan dan
menjamin bahwa pembukaan akun dan aktivitas lain yang dilakukan menggunakan Go-Pay
telah disetujui oleh orang tua atau pengampu (wali).
Keempat, pengisian (top-up), penarikan (withdraw) dan transfer. Pengisian dan
penarikan saldo akun Go-Pay dapat dilakukan melalui kanal-kanal yang disediakan oleh pihak
Go-Pay, termasuk melalui kanal bank-bank tertentu atau pihak ketiga lain yang telah
diinformasikan. Layanan ini dapat dikenakan biaya tertentu oleh pihak ketiga terkait. Penarikan
dan transfer saldo akun Go-Pay hanya dapat dilakukan maksimal senilai saldo akun pengguna
Go-Pay pada saat akan melakukan penarikan dan transfer, serta dikurangi biaya jasa yang
berlaku.
7
Kelima, batasan saldo dan transaksi. Jumlah saldo akun pengguna Go-Pay dibatasi oleh
PT Dompet Anak Bangsa sebesar Rp.2.000.000,00 (Dua juta rupiah) untuk akun pengguna Go-
Pay yang tidak terverifikasi. Bagi akun pengguna Go-Pay yang telah terverifikasi, PT Dompet
Anak Bangsa membatasi sebesar Rp.10.000.000,00 (Sepuluh juta rupiah). Transaksi bulanan
akun pengguna Go-Pay yang bersifat masuk (incoming), tidak dapat melebihi
Rp.20.000.000,00 (Dua puluh juta rupiah) per bulan. Perlu diperhatikan bagi pengguna Go-Pay
bahwa Go-Pay bukan bank. Saldo akun pengguna Go-Pay bukan merupakan tabungan
berdasarkan pengertian hukum yang berkaitan dengan perbankan, tidak tunduk pada program
perlindungan oleh Lembaga Penjamin Simpanan dan tidak berhak atas setiap fitur yang
umumnya melekat pada rekening bank (seperti bunga dan sebagainya).
Keenam, penggunaan. Go-Pay dapat digunakan untuk layanan yang tersedia baik di
aplikasi Go-Jek maupun layanan lain di luar aplikasi Go-Jek. Transaksi menggunakan Go-Pay
dapat juga dilakukan dengan pelaku usaha yang merupakan pihak ketiga yang memiliki
perjanjian kerja sama dengan Go-Jek. Saldo pengguna Go-Pay dapat digunakan atau
ditransaksikan seluruhnya sampai bersaldo nihil sesuai dengan syarat dan ketentuan ini. Perlu
diperhatikan bagi pengguna jasa Go-Pay bahwa penggunaan atas akun Go-Pay merupakan
tanggung jawab pribadi. Setiap perintah transaksi yang dibuat melalui akun pengguna Go-Pay
akan dianggap telah diotorisasi oleh pengguna Go-Pay itu sendiri.
Ketujuh, penutupan akun. Akun pengguna Go-Pay dapat ditutup karena permintaan
sendiri, kebijakan Go-Pay berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, keadaan kahar (hal tertentu di luar kewenangan dan control Go-Pay) terjadi selama
tiga bulan atau lebih secara berturut-turut, dan alasan lain sehubungan dengan pemblokiran
akun. Sisa saldo pada akun pengguna Go-Pay melalui metode yang disepakati bersama antara
para pihak, setelah dikurangi dengan biaya yang terutang (jika ada).
Kedelapan, biaya. Dalam penggunaan layanan Go-Pay, para pengguna dapat dikenakan
biaya, namun tidak terbatas pada biaya pengisian (top-up), penarikan (withdrawal), transfer
dan/atau biaya transaksi yang dilakukan melalui kanal pihak ketiga, yang dapat ditetapkan oleh
kami dan/atau pihak ketiga tersebut, atau biaya atas pengaktifan kembali akun Go-Pay yang
telah dinonaktifkan. Pihak Go-Pay tidak bertanggung jawab atas kerugian tidak langsung,
termasuk biaya, bunga, kerusakan atau kerugian dalam bentuk atau jenis apapun (termasuk
cidera pribadi, tekanan emosional dan hilangnya data, barang, pendapatan, laba, penggunaan
atau keuntungan ekonomis lainnya). Pihak Go-Pay hanya bertanggung jawab atas kerugian
langsung, yakni jumlah yang dibayar yang timbul atau sehubungan dengan penggunaan akun
Go-Pay.
8
Setelah memenuhi ketentuan tersebut, pengguna layanan Go-Pay dapat melakukan
transaksi dalam aplikasi Go-Jek. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh pengguna
jasa Go-Pay pada aplikasi Go-Jek yaitu mendaftarkan Akun Go-Jek, Top-up Go-Pay, dan pilih
fitur di aplikasi Go-Jek.
Berikut adalah beberapa ilustrasi yang bisa digunakan untuk pembayaran Go-Pay dari
berbagai merchant :

Gambar 2. Cara Pakai Gopay di Mesin EDC

Gambar 3. Cara pakai Gopay di QR Kasir

9
Gambar 4. Cara pakai Gopay di Aplikasi Rekan Usaha.

2.6. Transaksi Go-Pay pada Aplikasi Go-Jek Perspektif Ekonomi Syariah

Bank Indonesia mendefinisikan e-money adalah alat pembayaran yang diterbitkan atas
dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit, nilai uang
disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip, digunakan sebagai alat
pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut, dan
nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan
simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.
Unsur-unsur dalam e-money juga dimiliki oleh Go-Pay. Go-Pay merupakan alat
pembayaran
yang diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada Go-
Jek, nilai uang disimpan dalam akun Go-Pay tersedia dalam aplikasi Go-Jek, digunakan
sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit Go-Pay, dan nilai
uang pada saldo Go-Pay yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan
merupakan simpanan seperti perbankan. Unsur-unsur tersebut juga dipakai dalam Fatwa
Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia Nomor: 116/DSN-MUI/IX/20I7 Tentang
Uang Elektronik Syariah.
Mengingat Uang Elektronik memiliki fungsi seperti uang, maka Bank Indonesia
menetapkan persyaratan yang wajib dipenuhi oleh Bank dan Lembaga Selain Bank dalam
menyelenggarakan Uang Elektronik. Diantaranya ialah menetapkan batasan-batasan tertentu
terkait nilai nominal yang dapat disimpan dalam e-money, penerapan prinsip mengenal nasabah

10
(know your customer principles), wajib menggunakan satuan uang rupiah, nilai yang
disetorkan ke Go-Pay kepada Penerbit bukan merupakan simpanan, dan penerbit diharuskan
sudah mempersiapkan sistemnya agar dapat terkoneksi dengan sistem prinsipal dan/atau
penerbit lain. Selain itu, Bank Indonesia juga mengatur kewajiban-kewajiban yang harus
dipenuhi oleh seluruh penyelenggara e-money seperti kewajiban penerapan manajemen risiko,
pelaporan, dan keamanan sistem dalam Peraturan Bank Indonesia. Ketentuan-ketentuan
tersebut di atas juga sudah diakomodir oleh Go-Pay.
Dilihat dari segi akadnya, menurut hemat penulis akad yang digunakan oleh Go-Pay
dapat dikategorikan menjadi dua akad. Pertama ialah akad wadi’ah. Ada beberapa ketentuan
dan batasan akad wadi'ah yang harus dipenuhi, yaitu :
1) Jumlah nominal uang elektronik bersifat titipan yang dapat diambil atau digunakan
oleh pemegang kapan saja.
2) Jumlah nominal uang elektronik yang dititipkan tidak boleh digunakan oleh
penerima titipan (penerbit), kecuali atas izin pemegang kartu.
3) Dalam hal jumlah nominal uang elektronik yang dititipkan digunakan oleh penerbit
atas izin pemegang kartu, maka akad titipan (wadiah) berubah menjadi akad
pinjaman (qardh), dan tanggung jawab penerima titipan sama dengan tanggung
jawab dalam akad qardh.
4) Otoritas terkait wajib membatasi penerbit dalam penggunaan dana titipan dari
pemegang kartu (dana float).
5) Penggunaan dana oleh penerbit tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah dan
peraturan pemndang-undangan.
Kedua ialah akad qardh (hutang-piutang). Ada beberapa ketentuan dan batasan akad
qardh yang harus dipenuhi yaitu :
1) Jumlah nominal uang elektronik bersifat hutang yang dapat diambil/digunakan oleh
pemegang kapan saja.
2) Penerbit dapat menggunakan (menginvestasikan) uang hutang dari pemegang uang
elektronik.
3) Penerbit wajib mengembalikan jumlah pokok piutang Pemegang uang elektronik
kapan saja sesuai kesepakatan.
4) Otoritas terkait wajib membatasi penerbit dalam penggunaan dana pinjaman (utang)
dari pemegang kartu (dana float).
5) Penggunaan dana oleh penerbit tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah dan
peraturan perundang-undangan.
11
Berdasarkan penjelasan-penjelaskan yang telah diterangkan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pembayaran menggunakan saldo Go-Pay pada aplikasi Go-Jek dapat
digunakan oleh masyarakat yang beragama Islam dengan catatan bahwa Go-Pay harus sesuai
dengan prinsip-prinsip syari’ah yang terhindar dari ribawi, gharar, maysir, tadlis, risywah,
israf, dan transaksi atas objek yang haram atau maksiat. Selain itu, Go-Pay juga harus tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini berdasarkan kaidah
fiqhiyyah yang berbunyi:
‫األصل يف املعامالت اإالبحة إال أن يدل دليل عىل ر‬
‫حتميها‬
Artinya: "Pada dasarnya, segala bentuk mu’amalat boleh dilakukan kecuali ada dalil yang
mengharamkannya."

Semua ketentuan, syarat dan layanan yang diberikan oleh Go-Pay sebagaimana yang
telah dijelaskan sebelumnya sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah dan tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Terkecuali tergantung dari
pengguna akun Go-Pay terhadap objek dan layanan yang akan dimanfaatkannya, karena harta
mutaqawim ialah harta yang sumber, proses dan manfaatnya harus sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah. Contohnya ialah pengguna akun Go-Pay mengisi saldo dengan uang yang halal,
barang yang dibelinya halal, tetapi pemanfaatannya untuk maksiat, maka hal tersebut tidak
diperbolehkan.
Selain itu, apabila ditinjau dari perspektif maqasid al-syariah, adanya Go-Pay ini
termasuk dalam perlindungan terhadap harta (hifdz al mâl) dari kelima item, seperti
memelihara agama, memelihara jiwa, memelihara akal, dan memelihara keturunan.20 Dengan
adanya Go-Pay, masyarakat diberikan keamanan dan kenyamanan dalam membawa uang,
walaupun di saldo Go-Pay ada batasan maksimalnya. Apabila pemilik akun Go-Pay ingin
melakukan transaksi dengan jumlah cukup besar, maka hanya dengan menggunakan HP
Android, tanpa perlu membawa uang dengan julah yang besar. Batas maksimalnya sebesar
Rp.2.000.000,00 (Dua juta rupiah) untuk akun pengguna Go-Pay yang tidak terverifikasi dan
Rp.10.000.000,00 (Sepuluh juta rupiah) bagi akun pengguna Go-Pay yang telah terverifikasi.

12
2.7. Keuntungan dan Kerugian menggunakan Go-Pay

Beberapa keuntungan yang dapat dinikmati oleh para pengguna Go-Pay, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1) Layanan transaksi beragam. Kita dapat melakukan berbagai macam transaksi
pembayaran untuk semua layanan yang tersedia di dalam aplikasi Go-Jek.
2) Transaksi 24 jam. Kita juga dapat melakukan transaksi pembayaran dengan Go-Pay
kapan saja dan di mana saja selama 24 jam penuh.
3) Promo menarik. Go-Pay menawarkan berbagai promo khusus dan menarik bagi
penggunanya.
4) Keamanan Terjamin. Keamanan dalam menggunakan Go-Pay ini sangatlah
terjamin, karena Go-Pay menggunakan sistem yang sangat mutakhir sehingga
setiap transaksi pembayaran, saldo dan informasi data diri pengguna akan lebih
aman.
5) Go-Points. Layanan ini adalah token yang dapat dikumpulkan setiap kali
melakukan transaksi menggunakan Go-Pay. Token tersebut nantinya dapat ditukar
dengan beragam voucher menarik dari Go-Pay.

Selanjutnya adalah kekurangan dari menggunakan Go-Pay. Sejauh ini pembayarang


menggunakan Go-Pay memang aman-aman saja, hanya saja ada beberapa informasi yang
mengatakan bahwa kekurangan Go-Pay ini adalah fitur pembayaran e-wallet yang cenderung
lebih sedikit. Namun dengan melihat kelebihan yang ada di Go-Pay, kekurangan tersebut
sepertinya bukan suatu masalah karena Go-Pay memiliki banyak kelebihan dibandingkan
dengan kekurangannya.

2.8. Kasus yang pernah terjadi terkait dengan Go-Pay

Dikutip dari Kontan.co.id, pada bulan November dan Desember tahun 2019, ada kasus
pembobolan saldo Go-Pay. Korban mengaku kehilangan saldo Go-Pay sekitar Rp 11 juta.
Dalam kasus ini, dua akun Go-Pay berisikan saldo Rp. 1,9 juta lenyap bahkan pelaku
mengakses akun bank virtual korban tersebut untuk top up Go-Pay senilai Rp. 9,7 juta. Tak
lama setelah kejadian tersebut, korban langsung mendatangi kantor Go-Jek.
Hal serupa juga terjadi kepada Maia Estianti. Awalnya, ia berniat menggunakan
layanan pesan-antar GoFood. Belum sempat memesan makanan, lewat postingan Instagram
13
pribadinya @maiaestiantyreal, ia menjelaskan, bahwa sopir ojek online itu mengaku motornya
mogok dan meminta Maia memasukan nomor telepon disertakan kode “21”.
Ia mengikuti permintaan tersebut. Tanpa disadari, ia ternyata memindahkan (forward)
data telepon kepada pelaku, termasuk kode OTP melalui pesan sms. Padahal ia tidak
memberikan kode tersebut tapi saldo Gopay tetap terkuras. Anehnya lagi, posisi sopir yang
tiba-tiba berpindah, lalu meretas akun aplikasinya yang lain seperti Tokopedia dan WhatsApp.
Pelaku menghapus kedua aplikasi tersebut. Untungnya, Maia berhasil menghubungi
provider seperti Telkomsel dan perusahaan kartu kredit untuk segera memblokirnya karena
pelaku hampir saja membeli telepon seluler seharga Rp 18 juta melalui kartu kredit milik Maia.
Atas kejadian itu, ibu tiga anak ini menyarankan Gojek untuk meningkatkan sistem
keamanannya.
“Saran saya buat pemilik usaha aplikasi kaya Gojek, Tokped dan lain-lain, mestinya
kejadian seperti harus diantisipasi sekali. Supaya tidak berjatuhan korban-korban lain,” tegas
Maia.
Gojek pun bereaksi. Senior Manager Corporate Affairs Gojek Alvita Chen mengecam
kasus penipuan berbasis rekayasa sosial (social engineering) yang menimpa Maia dan mitra
Gojek Yusdi Alamsyah. Baik perusahaan, mitra Gojek maupun GoFood tidak pernah meminta
kode apapun lewat cara apapun.
“Kami siap membantu agar penipu dapat diusut dan ditindaklanjuti oleh pihak
kepolisian. Kami juga terus mengingatkan pengguna dan mitra Gojek untuk selalu mengecek
kembali jika dihubungi oleh pihak yang mengaku dari Gojek atau mitra Gojek,” kata Alvita,
beberapa waktu lalu.
Pengamat Keamanan Siber dari Vaksin.com Alfons Tanujaya menyebutkan, secara
teori sistem keamanan GoPay dan penyedia layanan sejenis yang lain tidak lemah. Mereka
telah menerapkan autentikasi dua faktor, yaitu Two Factor Authentication (TFA) dan OTP. Ini
merupakan lapisan keamanan yang dirancang untuk memastikan akses ke pemilik akun.
“Jika ingin mengandalkan transaksi tidak hanya mengandalkan username dan password
saja tetapi juga TFA atau OTP yang dikirimkan ke nomor akun telepon seluler yang
bersangkutan,” ungkap Alfons.
Menurutnya, sistem pengamanan mengandalkan SMS ini memang lebih praktis karena
penetrasi perangkat dan sistem ini menjangkau lebih banyak pengguna. Tidak abis akal, penipu
melakukan rekayasa sosial untuk mengelabui korban, seperti meminta pemberian kode OTP,
mengubungi call center Gojek serta menginformasikan pergantian sopir.

14
Pelaku sengaja membidik aplikasi Gopay karena penggunanya banyak di Indonesia. Ia
memperkirakan para pelaku adalah mantan sopir ojek online yang sengaja bekerja di sana untuk
mengetahui kelemahan sistem setelah itu lalu menjalankan aksinya. Mereka cenderung
berkelompok atau terorganisir yang mengkhusukan diri pada penipuan berbasis online.
Alfons memperkirakan berbagai aksi penipunan selama ini disebabkan dua hal.
Pertama, sebanyak 20% dari sistem keamanan GoPay yang masih harus belajar dan
menyesuaikan agar tidak mudah dieksploitasi. Sementara 80% karena rekayasa sosial yang
canggih dari para peretas didukung oleh kelengahan korban.
Jika uang sudah raib, belum tentu perusahaan mau ganti. Menurut Alison, itu
bergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan apakah akan mengganti uang nasabah
atau tidak. Jika dalam kesepatan awal, masalah take over account menjadi tanggung jawab
pengguna tetapi itu bergantung dari jenis kasusnya.

“Ada dua faktor, kadang-kadang sistem fintech kurang aman sehingga dapat diretas.
Bisa juga, terjadi kelalaian pengguna menjaga password akunnya. Tapi kalau take over karena
kelalaian pengguna tidak diganti dan tidak bisa klaim ke mana-mana,” tambah dia.
Dari kasus di atas, kasus yang pernah terjadi terkait dompet elektronik Go-Pay, terjadi
karena kelalaian pengguna dan juga sistem keamanan fintech yang saat masih perlu
ditingkatkan lagi. Tidak hanya Go-Pay, platform serupa atau aplikasi serupa masih perlu
meningkatkan sistem keamanan mereka. Hanya saja, pengguna dompet elektronik atau bank
digital harus mempelajari teknologi yang terus berkembang. Walaupun nantinya sudah ada
sistem keamanan yang lebih baik, tetapi penggunanya masih belum tau atau belum memahami
bagaimana cara kerjanya, maka kasus seperti ini bisa saja terulang kembali. Jadi,
perkembangan teknologi harus diikuti dengan pengguna yang pintar dan bijak.

2.9. Go-Pay terhadap Peran Bank

Apakah menyimpan uang di Dompet elektronik seperti Go-Pay lebih baik daripada
menyimpan uang di bank? Jawabannya tentu tidak. Karena Go-Pay tidak bisa menyediakan
layanan dan produk yang lebih baik dari bank seperti tabungan, pinjaman, hingga asuransi.
Walaupun menyimpan uang di bank memiliki biaya administrasi, akan tetapi keamanannya
sangat tinggi. Seperti yang ditegaskan oleh CEO GO-JEK Nadiem Makarim, Go-Pay tidak
akan menggantikan peran bank. Go-Pay justru berintegrasi dengan bank-bank yang ada di
tanah air untuk meningkatkan customer experience ketika seseorang melakukan transaksi.
15
Nadiem mengatakan, saat ini Go-Pay ingin menggarap lebih dulu segmen masyarakat
yang belum terjangkau oleh bank. Nadiem menuturkan pihaknya ingin membantu masyarakat
pada segmen ini agar mampu meningkatkan jumlah tabungannya serta meningkatkan penjualan
bisnis mereka melalui dompet digital Go-Pay. Nadiem menambahkan, fokus Go-Pay saat ini
juga untuk membantu akses pembayaran bagi masyarakat menengah ke bawah yang tidak
punya rekening bank. Menurutnya masih ada masyarakat yang harus melakukan perjalanan
jauh hanya untuk membayar tagihan karena belum tersentuh oleh layanan bank.
Karena itu, Go-Jek mencoba menghadirkan solusi untuk menjawab permasalahan
tersebut dengan meluncurkan layanan Go-Bills. Melalui layanan ini, pengguna bisa melakukan
pembayaran listrik baik prabayar maupun pascabayar, serta iuran BPJS yang dipotong melalui
saldo Go-Pay.
Jadi, Go-Pay lebih baik dijadikan sebagai alternatif saja, daripada dijadikan tempat
penyimpanan uang. Untuk penyimpanan uang kecil kecilan, menurut penulis tidak masalah,
apalagi untuk berjaga-jaga jika suatu saat berpergian tapi ingin membeli sesuatu dan uang cash
tidak ada, bisa menggunakan dompet digital seperti Go-Pay.

16
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dompet digital sangat diperlukan saat ini, apalagi saat ada pandemi seperti saat ini,
dimana penggunaan uang cash atau kontak langsung diminimalisasi. Menggunakan dompet
digital seperti Go-Pay sangatlah berguna dalam mencegah pandemi semakin parah. Go-Pay
hadir untuk membantu masyarakat Indonesia dalam mempermudah transaksi secara digital.
Baik bagi kalangan remaja, maupun orang dewasa. Banyaknya pelayanan yang diberikan Go-
Pay, diharapkan dapat membuat aktivitas maupun pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat
Indonesia menjadi semakin efisien. Melalui Go-Pay, masyarakat dapat membeli pulsa dengan
cepat dan mudah, membayar tagihan tanpa perlu mengunjungi kantor pos ataupun bank,
ataupun tidak perlu takut jika tidak ada ojek disekitar, karena dengan menggunakan Go-Pay,
semuanya semakin mudah.
Akan tetapi, dampak buruk akan menghampiri kita jika terlalu bergantung kepada
aplikasi yang menyediakan banyak sekali layanan seperti ini. Sampai tidak pernah keluar
rumah karena semua kebutuhan sudah terpenuhi hanya dengan sentuh sentuh layar. Memang
untuk keadaan pandemi seperti saat ini, masyarakat dihimbau untuk tidak keluar rumah.
Walaupun begitu, kita perlu sesekali untuk pergi ke luar rumah.

17
DAFTAR PUSTAKA

"Panduan Penyelenggaraan Digital Branch oleh Bank Umum". www.ojk.go.id. diakses pada
30 Maret 2021. Perbankan (ojk.go.id)

Tazkiyyaturrohmah, Rifqy. (2018). GoPay Uang Elektronik Terpopuler di Indonesia.


EKSISTENSI UANG ELEKTRONIK SEBAGAI ALAT TRANSAKSI KEUANGAN
MODERN, 3(1), 22-23,.

"E-Money Go-Pay : Sejarah, Pengertian, Fitur, dan Pembayarannya. idcloudhost.com. 22


Oktober 2020. Diakses pada 30 Maret 2021. E-Money GO-PAY : Sejarah, Pengertian, Fitur,
dan Pembayarannya | IDCloudHost

Indra, Sukma, dan Zuliana Rofiqoh. (2019). Layanan Transaksi Go-Pay pada Aplikasi Go-Jek.
Transaksi E-Money Terhadap Layanan Go-Pay Pada Aplikasi Go-Jek Perspektif
Ekonomi Syariah, 15(2), 51-55.

Susilawaty, Lilis, dan Nicola Nicola. (2020). Pengaruh layanan perbankan digital pada
kepuasan nasabah perbankan, 19(2), 180.

Marimin, Agus, Abdul Haris Romdhoni, dan Tira Nur Fitria. (2015). Bank Konvensional dan
Bank Syariah. PERKEMBANGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA, 01(02), 78.

Susanti, Emi. (2019). "Inovasi Digital Banking dan Kinerja Perbankan". Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Gojek, www.gojek.com. 2021. Diakses pada 30 Maret 2021. Produk (gojek.com)

Sari, Ferrika, dan Herlina Kartika Dewi. "Pembobolan Saldo Gopay, antara hacker, kelengahan
korban dan perusahaan". 20 Januari 2020. Pembobolan saldo Gopay, antara hacker,
kelengahan korban dan perusahaan - Page 3 (kontan.co.id), diakses pada 31 Maret 2021 Pukul
15:33.

Ramadani, Alisha. "apa itu gopay". Apa Itu GOPAY ? Fungsi, Keuntungan dan Kekurangan | Sakudigital,
diakses pada 31 Maret 2021 Pukul 17:12

Universitas Al Azhar Indonesia. "GO-PAY Tak akan menggantikan peran bank di Indonesia". 23
November 2017. GO-PAY Tak Akan Menggantikan Peran Bank di Indonesia – Al Azhar
Entrepreneur Community (uai.ac.id), Diakses pada 31 Maret 2021 Pukul 20:01.

18

Anda mungkin juga menyukai