Dosen pembimbing :
Di susun oleh :
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan judul “Pemodelan e-bussiness pada perusahaan e-commerce
Studi kasus aplikasi Shopee Indonesia” yang merupakan tugas pada mata kuliah Dasar
Manajemen Bisnis.
Serta penulis berterima kasih kepada berbagai pihak yang turut membantu dalam
penyusunan makalah ini. Baik ibu Dr.Marliana Budhiningtyas Winanti, S.Si, M.Si sebagai
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat, persyaratan terhadap kualitas produk,
harga, ketersediaan produk di pasaran serta ketepatan pengiriman menjadi tuntutan utama
konsumen. Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam dunia bisnis adalah
bagaimana perusahaan bisa bekerja secara efektif dan efisien. Tidak terkecuali di
Indonesia. Perusahaan dituntut untuk dapat secara optimal membentuk suatu sistem dan
melakukan koordinasi, baik di dalam suatu fungsi perusahaan ataupun antar fungsi-fungsi
Sebagai contoh, teknologi jaringan telah mampu merubah paradigma lingkungan bisnis
dari fisik menjadi electronic business. Telah banyak perusahaan yang menggunakan
melakukan reengineer dan meningkatkan proses bisnis yang utama dalam perusahaan.
Cross functional enterprise system yang dilakukan oleh perusahaan berkaitan dengan
penerapannya pada fungsi per fungsi kemudian berkembang antar fungsi yang menjadi
transaksi secara signifikan. Karena saat ini internet merupakan hal yang lekat dalam
1
kehidupan kita sehari-hari. E-commerce, adalah pengguna jaringan komunikasi dan
pengguna internet dan komputer dengan browser web untuk membeli dan menjual produk.
Secara definisi e-commerce merupakan bagian dari e-business, namun tidak semua e-
business, di mana e-commerce adalah sub perangkat dari e-business. Ebusiness memiliki
ruang lingkup yang sangat luas, menunjuk kepada penggunaan teknologi untuk
menjalankan bisnis yang memberikan hasil, memberikan dampak yang besar kepada bisnis
belanja online, seperti untuk belanja produk dan jasa. Contohnya terjadi ketika konsumen
mengorder tiket, buku atau hadiah, produk berwujud maupun tidak berwujud melalui
a. Faktor pasar dan ekonomi, yang mana diantaranya kompetisi yang semakin intensif,
perekonomian global, kesepakatan dagang regional, dan kekuasaan konsumen
(bargaining power of buyer) yang semakin bertambah besar.
b. Faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja, deregulasi
pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran akan tanggung jawab
sosial perusahaan, dan perubahan politik.
c. Faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi, inovasi
yang muncul hampir setiap waktu, information overload, dan berkurangnya rasio biaya.
Contoh kasus saat ini perkembangan e-business melalui e-commerce yakni Shopee.
bawah SEA Group (sebelumnya dikenal sebagai Garena), yang didirikan pada 2009 oleh
Forrest Li. Shopee pertama kali diluncurkan di Singapura pada tahun 2015, dan sejak itu
Filipina. Karena elemen mobile yang dibangun sesuai konsep perdagangan elektronik
2
global, Shopee menjadi salah satu dari "5 startup e-commerce yang paling disruptif" yang
diterbitkan oleh Tech In Asia. Shopee sendiri dipimpin oleh Chris Feng. Chris Feng adalah
salah satu mantan pegiat Rocket Internet yang pernah mengepalai Zalora dan Lazada. Jika
dibandingkan dengan situs lainnya seperti bukalapak, tokopedia, OLX dan lain-lain, maka
shopee termasuk yang termuda dan minim pengalaman. Namun dengan promosi yang
c. Bagaimana dampak penggunaan teknologi dari informasi pada perusahaan ebusiness dan
e-commerce ?
1.3 Tujuan
shopee
g. Untuk memenuhi tugas perkuliahan pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
3
BAB II
PEMBAHASAN
melibatkan sistem informasi di bawah kontrol perusahaan. E-Business tidak termasuk transaksi
E-Business mencakup seluruh kegiatan / usaha yang dilakukan dengan bantuan media
pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet
Pada dasarnya, e-commerce dan juga e-business bisa kita bedakan dengan sangat
mudah. Hampir semua e-commerce adalah bagian dari e-business, jadi tidak salah apabila
kita menyebutkan banyak toko – toko online sebagai bentuk dari e-commerce ataupun e-
business. Namun demikian, tetap ada sebuah perbedaan antara kedua layanan yang berada
a. E-business mencakup area yang sangat luas, mulai dari pembangunan modal, sumber
daya manusia, sumber daya teknologi, proses marketing dan pemasaran, manajemen
perkantoran, proses audit, dan segala macam elemen lainnya. Sedangkan, e-commerce
hanya berfokus pada proses jual beli atau pemindah tanganan yang dilakukan melalui
proses transaksi secara elektronik di sebuah situs.
4
b. E-commerce merupakan bagian kecil dari sebuah e-business. Ibaratnya, apabila kita
ibaratkan sebagai tubuh manusia, e-business adalah seluruh tubuh manusia, sedangkan
e-commerce hanyalah bagian tangan kiri atau tangan kanan manusia saja.
c. E-commerce hanya membutuhkan spesifikasi dan juga kemampuan analisa dari segi
penjualan dan transaksi saja. Sedangkan e-business membutuhkan pertimbangan matang
dari berbagai aspek, mulai dari aspek pemasaran, produksi, dan sebagainya.
E-Commerce hanya berfokus kepada proses jual-beli dan atau menukar barang atau jasa
melalui jaringan komputer, termasuk internet. E-Commerce terbagi dalam berbagai jenis,
diantaranya :
Individu menjual produk atau jasa kepada individu yang lain. Contohnya Bukalapak
Berbeda dengan E-Business yang cakupannya lebih luas dari E-Commerce. EBusiness
adalah proses jual-beli barang atau jasa, dan juga pelayanan kostumer, bekerja sama
dengan partner, dan melakukan transaksi secara elektronik dalam sebuah perusahaan. E-
Business memiliki karakteristik tujuan yang sama dengan bisnis secara konvensional.
Hanya saja, E-Business memiliki scope yang berbeda. Bisnis mengandalkan pertemuan
antar pebisnis seperti halnya rapat ditempat khusus, atau sekedar untuk berkenalan dengan
5
partner bisnis. Sedangkan EBusiness mengandalkan media Internet sebagai sarana untuk
2.3 Dampak penggunaan teknologi dari informasi pada perusahaan e-business dan
ecommerce
pengguna
Dengan meluasnya perdagangan global, tidaklah cukup bagi sebuah perusahaan atau
seorang enterpreneur hanya mengandalkan iklan dan selebaran brosur biasa untuk
ecommerce merupakan salah satu solusi untuk memperluas jaringan bisnisnya. Penerapan
electronic commerce bermula di awal tahun 1970-an, dengan adanya inovasi Electronic
Fund Transfer (EFT). Saat itu masih terbatas pada beberapa perusahaan dan lembaga
keuangan saja. Lalu muncul Electronic Data Interchange (EDI) yang tidak hanya
6
aplikasinya sangat berkembang pesat. “Anda membeli barang di mini / supermarket
dengan menggesekkan kartu kredit / Debet pada hakekatnya adalah salah satu realisasi e-
Anda mengambil uang dari Mesin ATM juga bisa disebut e-commerce. Dan yang lebih
canggih lagi, Anda membeli buku dari situs online (amazon.com, Bhineka.com,
Lazada.com) mengisi form pembelian, memasukkan nomor kartu kredit Anda , dan
mengklik tombol Submit atau Buy dari Internet adalah e-commerce.” Contoh kasus saat
ini perkembangan e-business melalui e-commerce yakni Shopee. Shopee adalah platform
(sebelumnya dikenal sebagai Garena), yang didirikan pada 2009 oleh Forrest Li.
Shopee pertama kali diluncurkan di Singapura pada tahun 2015, dan sejak itu
Filipina. Karena elemen mobile yang dibangun sesuai konsep perdagangan elektronik
global, Shopee menjadi salah satu dari "5 startup e-commerce yang paling disruptif" yang
diterbitkan oleh Tech In Asia. Shopee sendiri dipimpin oleh Chris Feng. Chris Feng adalah
salah satu mantan pegiat Rocket Internet yang pernah mengepalai Zalora dan Lazada. Jika
dibandingkan dengan situs lainnya seperti bukalapak, tokopedia, OLX dan lain-lain, maka
shopee termasuk yang termuda dan minim pengalaman. Namun dengan promosi yang
sendiri merupakan bagian e-business dan e-commerse yang saat ini sedang naik daun, ini
dikarenakan pemanfaatan teknologi sistem informasi yang baik dan mengikuti zaman
7
2.5 Sistem manajemen yang dimiliki Shope
memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan
inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa
berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau
digunakanoleh manajer.
Sistem ini bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan
kejadian. Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui
data. Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap, dan ringkasan. Pada
studi kasus Shopee, yang merupakan TPS adalah: TPS adalah sistem informasi yang
terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk
transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level
Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakanoleh manajer. Sistem ini
bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses
dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan
MIS mendukung spektrum tugas-tugas organisasi yang lebih luas dari TPS, termasuk
analisis keputusan dan pembuat keputusan. MIS menghasilkan informasi yang digunakan
untuk membuat keputusan, dan juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi
8
3. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan MIS karena sama-sama menggunakan basis data sebagai
sumber data. DSS bermula dari MIS karena menekankan pada fungsi pendukung pembuat
EIS adalah sistem terkomputerisasi yang menyediakan akses bagi eksekutif secara
mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor penentu
keberhasilan
Adapun dampak yang didapat dari ada nya shopee dan sebelum adanya shopee bisa
1. Kelebihan :
b. Tidak perlu mengeluarkan tenaga dan waktu untuk mencari barang yang dibutuhkan.
c. Dana yang sudah terbayar ditampung dahulu pda rekening penampungan sementara.
Nantinya dana tersebut baru disalurkan kepada penjual ketika pelanggan sudah
mengkonfirmasi penerimaan barang.
d. Memiliki fitur terdekat yang memungkinkan pembeli mencari penjual terdekat dari posisi
calon pembeli berada
e. Adanya fitur beriklan bagi para penjual yang ingin produknya berada di urutan atas
f. Ada pula fitur live chat yang memungkinkan penjual dan pembeli berinteraksi mengenai
produk yang dijual walaupun tidak bertemu muka
9
g. Tersedianya kategori produk yang sangat luas. Alhasil penjual bisa menjual jenis barang
apa saja. Hal ini akan sangat menguntungkan bagi pihak penjual dan pembeli yang
dengan mudah mendapatkan barang yang diinginkan.
2. Kelemahan:
a. Payment gate shopee atau Shopee Pay belum dapat dipercaya tingkat keamanan
sistemnya. Hal ini dikarenakan Shopee pay sempat berhenti untuk beberapa saat.
b. Shopee bekerjasama dengan system tracking perusahaan ekspedisi seperti JNE, Pos
Indonesia, dll sehingga ketika server ekspedisi tersebut down maka pelanggan tidak
dapat menyelesaikan tracking.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
internet, web, atau media elektronik lainnya untuk transaksi bisnis. Sistem informasi
informasi yang memungkinkan seluruh pihak ikut berperan aktif dalam proses bisnisnya.
Executive Information Systems (EIS). Selain memiliki sistem informasi yang baik, Shopee
juga terus meningkatkan kualitas layanan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang
3.2 Saran
Adapun saran yang didapat terkait dampak penggunaan teknologi dari sistem informasi
2. Pemerintah dapat memberikan suatu wadah bagi masyarakat dimana kemajuan akan
11
3. Jaringan internet di Indonesia harus ditingkatkan guna mendukung berjalannya
4. Kemajuan tekhnologi dan informasi sangat tergantung pada jaringan internet, namun
sayang saat ini tarif internet di Indonesia cukup mahal, sehingga memberatkan para
pengguna internet.
DAFTAR PUSTAKA
12