Anda di halaman 1dari 42

SUMBER BIG DATA PERMASLAHAN

DI PT. SHOPPE INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Big Data For Management

yang di bimbing oleh ibu Sari Marliani, M.M

Penulis

Reynalda Suryono

20416261201167

MN20F

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN

KARAWANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan Kehadirat Allah SWT, agar senantiasa memberikan
perlindungan dan kemudahan dalam segala aktivitas. Salah satunya aktivitas dalam pembuatan
tugas ini, dengan tujuan mempelajari dan memahimi mengenai big data. Tugas ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Big Data For Management.
Dengan tugas ini di dalam proses pembuatan tugas yang penulis kerjakan mungkin
sangat jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan karena keterbatasan dalam menyusun tugas
ini, karena masih dalam tahap pembelajaran. Namun dalam penyusunan tugas ini penulis telah
berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai kesempurnaan dan hasil yang memuaskan. Penulis
berharap semoga tugas yang dibuat ini dapat diterima dengan baik.
Penulis menyadari banyaknya kekurangan di dalam tugas ini, baik dari segi penulisan
maupun bahasa yang digunakan maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar penulis bisa lebih baik lagi kedepannya dan penulis berharapkan agar tugas ini
dapat bermanfaat khususnya bagi para pembacanya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala usaha kita. Atas segala perhatiannya penulis ucapkan terimakasih, dan penulis harap para
pembaca bisa memakluminya apabila penyusunan proposal ini terdapat kesalahan.

Karawang, 31 Oktober 2022

Penulis

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 4
1.3 Tujuan ................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat ............................................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSATAKA

2.1 Data ...................................................................................................................... 6


2.2 Basis Data ............................................................................................................ 6
2.3 Model Data ........................................................................................................... 8
2.4 Tujuan dan Manfaat Bisnis Data .......................................................................... 9
2.5 Keunggulan dan Kerugian Database .................................................................. 10
2.6 Komponen – komponen Sistem Basis Data ....................................................... 11
2.7 Database Relasional DBMS ............................................................................... 11

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Big Data ................................................................................................ 16


3.2 Sumber – sumber Big Data ................................................................................ 17
3.3 Cara Kerja Big Data ........................................................................................... 22
3.4 Fungsi Big Data ................................................................................................. 23
3.5 Manfaat Big Data ............................................................................................... 24

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Profil Perushan ................................................................................................... 28


4.2 Permasalahan Big Data Pada Perusahaan .......................................................... 29
4.3 Solusi Pada Permasalahan Tersebut ................................................................... 30

BAB V KESIMPULAN

ii
iii

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 37

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 38

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, salah satu
contoh manusia dalam berinteraksi di zaman dulu dengan cara jual beli. Seiring perkembangan
zaman yang semakin pesat dalam hal teknologi dan manusia juga mulai mengikuti perubahan
dalam pola aktivitas yang terjadi sebagaimana dalam hal perdagangan. Perdagangan dizaman
dulu hanya melakukan metode barter yang dijual maupun dibeli melalui tatap muka secara
langsung namun dengan adanya teknologi di zaman sekarang banyak manusia sudah tidak
menggunakan metode lama lagi, media yang berbasis internet dapat mempermudah penjual
melakukan usahanya dan mempermudah pembisnis memberikan kesempatan yang
kompepetitif. Perkembangan perdagangan yang berbasis teknologi internet ini bisa lebih kita
kenal dengan Jual-Beli Online dimana kita bisa menjual dan membeli suatu barang di dalam
dan diluar daerah yang susah dijangkau untuk bertatap muka.
Perdagangan yang dilakukan tanpa harustatap muka atau hanya dengan online atau media
internet ini diistilahkan dengan nama electronic commerce (e-commerce). E-commerce
merupakan proses pembelian dan penjualan barang atau jasa dan informasi melalui jaringan
internet. Dalam e-commerce juga melibatkan aktifitas yang berhubungan dengan proses
transaksi elektronik seperti transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem
pengelolaan data inventori yang dilakukan dalam sistem komputer ataupun jaringan komputer
dan sebagainya.1 E-commerce terbagi atas tiga segmen yaitu perdagangan antar pelaku usaha
(business to business e-commerce),2 perdagangan antara pelaku usaha dengan konsumen
(business to costumer ecommerce), dan perdagangan antara konsumen ke konsumen (costumer
to costumer e-commerce).
E-commerce atau transaksi elektronik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor
19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik pada pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa “Transaksi
Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan
komputer dan/atau media elektronik lainnya”. E-commerce merupakan model bisnis modern

1
2

yang non-face (tidak mengahadirkan pelaku bisnis secara fisik) dan non-sign (tidak memakai
tanda tangan asli).3
Permasalahan hukum yang paling umum terjadi dalam transaksi ecommerce adalah
mengenai kepastian hukum atau legal certainty salah satu coontohnya mengharuskan adanya
perikatan antara pihak penjual dan pembeli melalui klausa elektronik (e-contract) yang dimana
harus dipastikan keabsahannya baik aspek perdata maupun unsur-unsur perjanjian elektronik.
Selain itu masalah yang sering timbul dan umum adalah keaslian data, kerahasian dokumen,
kewajiban sehubungan dengan pajak, perlindungan konsumen, hukum yang ditunjuk jika
terjadi pelanggaran perjanjian atau kontrak, masalah yuridiksi hukum dan juga masalah hukum
yang harus diterapkan apabila terjadinya sengketa.4
Namun dengan pesatnya fintech di Indonesia dalam belum diikuti dengan perlindungan
data pribadi yang ekstentif. Di Indonesia belum memiliki sebuah hukum khusus perlindungan
data pribadi sehingga dalam penyelenggaraan transaksi digital,dan banyak sterjadi
penyelewengan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti penipuan, pertasan
akun, penyebaran data, pencurian data dan lainnya terkait dengan data pribadi.
Salah satu dari sekian banyak website penyediaan barang atau marketplace yang cukup
terkenal adalah Shopee. Berdasarkan riset terbaru iprice, Shopee menjadi aplikasi E-commerce
nomor satu di Indonesia secara MAU (monthly active user). Selain itu Shopee juga menjadi
aplikasi dengan jumlah rata-rata pengguna aktif tertinggi di Indonesia. Bahkan berdasarkan
hasil penelitian dari lembaga lain yaitu YouGov Shopee dikatagorikan menjadi Top Buzz
Ranking aplikasi E-commerce dengan penguna aktif terbanyak, jumlah download dan total
time spent in app on Android berdasarkan App Annie.
Dengan hadirnya E-commerce seperti Shopee tidak menutup kemungkinan banyak
konsumen Indonesia saat ini berlalih untuk berbelanja di Shopee karena Shopee sendiri
memberi kemudahan bagi konsumennya. Salah satu contonya pada sale besar-besaran setiap
awal bulan dan barang yang dijual di marketplace Shopee Kebutuhan didalam aplikasi yang
sangat lengkap dan menjadi salah satu ketertarikan para konsumen dengan mudahnya membeli
suatu barang tanpa susah mencari suatu barang tersebut. Namun sebelum berbelanja di
marketplace Shopee biasanya tahap awal atau bisa dibilang sebelum login PT Shopee meminta
data-data pribadi konsumen seperti Nama, Email, No telephone, Alamat, Kode pos, Jenis
kelamin.
3

Kasus yang sering berkaitan dengan E-commerce adalah kasus kebocoran data pribadi
seseorang sehingga terjadinya penyalahgunaan data di kemudian hari. Menurut Kementrian
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia kasus kebocoran data pribadi diIndonesia
sendirisampai 31 Agustus bulan lalu telah telah menyentuh angka spektakuler yakni 1,3 Miliar
data pengguna telekomunikasi, hal ini menjadikan Indonesia ialah negara yang memiliki
kebocoran data paling besar di Asia sampai sekarang.6 Bersebelahan dengan itu, Shopee
bersama siber Surfshark merilis kebocoran data sebanyak 1,04 juta akun yang mengalami
demikian selama kuartal II 2022, jumlah itu melonjak 143% dari kuartal I 2022 sebanyak 430,1
ribu akun.
Dalam konteks penelitian ini, penulis menemukan sebuah permasalahan serupa yakni
terdapat kebocoran data phonebook dimana salah satu konsumen Shopee bernama Liana
Therandhana menceritakan kronologi kebocoran datanya, sedangkan yang kita paham bahwa
data data pribadi konsumen sangat rahasia. Pada tanggal 10 juli 2019 pukul 21.00 WIB Liana
Therandhana membuka aplikasi shopee dan langsung tertuju pada notifikasi yang masuk di
akun miliknya ternyata terdapat keterangan notifikasi muncul semua data dari phonebook.
Keterangan notifikasi tersebut bahkan lebih dari satu dan malam itu juga Liana sendiri
langsung mengirim email kepada pihak Shopee untuk menanyakan perihal tersebut. Karena
Liana takut bila phonebook dipakai oleh oknum yang tidak bertanggung jawab secara tidak
langsung oktum yang telah mencuri data privasi phonebook dan bias saja untuk melakukan
modus atau aksi kejahatan lainnya.
Setelah beberapa hari menunggu pihak PT Shopee membalas email dari konsumen
bernama Liana Therandhana Pihak Shopee menjelaskan bahwa Fitur Shopee sudah seperti itu
dan tujuannya untuk memudahkan antara penjual dan pembeli berinteraksi melalui fitur chat.
Padahal menurut konsumen Liana pihak Shopee tidak memikirkan keamanan & kenyaman
konsumen yang artinya melakukan kesengajaan karena pihak Shopee sendiri mengetahui &
mengakui bahwa Filtur phonebook itu memang sudah ada, dan tidak masuk akal jika alasan
PT Shopee memberikan keterangan pada tujuan tersebut memudahkan berinteraksi antara
pembeli dan penjual padahal konsumen sudah mengetahui bahwa ada yang namanya Filtur
Chat tanpa harus mengambil data pribadi pada phonebook. PT Shopee seakan hanya lepas dari
tanggung jawabnya sebagai salah satu perusahaan transaksi elektronik terbesar di Indonesia
4

dan tidak menjamin perlindungan hukum yang seharusnya konsumen dapatkan saat terjadi hal-
hal serupa seperti demikian.
Meninjau dari kasus tersebut perlu adanya upada perlindungan konsumen dan bentuk
tanggung jawab praktis mengingat semakin pesatnya laju ilmu pengetahuan dan teknoloki yang
semakin canggih dan juga merupakan kepentingan konsumen itu sendiri jika suatu hal yang
penting dan mendesak untuk mencari solusinya dan pada kasus tersebut masuk ke dalam
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pada pasal
26 ayat (1) dan (2) “kecuali di tentukan lain oleh peraturan perundang-undangan, pengunaan
setiap informasi melalui media elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus
dilakukan atas persetujuan orang yang bersangkutan, dan pada ayat (2) setiap orang dilarang
haknya sebagaimanan simaksud pada ayat (1) dapat mengajukan gugatan atas kerugian yang
ditimbulkan berdasarkan Undang-Undang ini”.
Dari penjelasan latar belakang tersebut bahwa dengan adanya kemajuan dibidang teknologi
yang mempengaruhi dalam penyimpanan data secara praktis dalam membeli suatu barang di
marketplace (Shopee) tidak memungkinkan bahwa data-data tersebut bisa saja menimbulkan
beberapa masalah yang mengakibatkan kejahatan. Bebeda dengan sebelum adanya komputer
dan internet yang berkembang saat ini memicu perubahan, baik perubahan baik yaitu
mempermudah kehidupan dan di sisi lain menimbulkan perubahan buruk seperti kemunculan
sistem kejahatan baru yang memnafaatkan kemajuan teknologi dan informasi yaitu kejahatan
dunia maya atau cyber crime.8 Kemungkinan terlepas dari kejahatan yang mengambil alih
sistem harus senantiasa diusahakan karena dunia maya tidak terlepas dari kemajuan teknologi
yang mengiringingan. Dari pemaparan tersebut penulis tertarik untuk menganalisis masalah ini
dan membahas masalah ini ke dalam bentuk makalah dengan mengambil kasus big data “
Penyelesaian Sengketa Kebocoran Data Pribadi Phone Book Dalam E-Commerce”
1.2 Rumusan Masalah
Berdarkan latar belakang tersebut, dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana PT. Shoppe Indonesia mendapatkan sumber big data?
2. Bagaimana permasalahan kasus big data pada PT. Shoppe Indonesia?
3. Bagaimana Solusi dalam mengatasi permasalahan kasus big data pada PT. Shoppe
Indonesia?
5

1.3 Tujuan
Tujuan pada makalah ini yaitu :
1. Mengetahui bagaimana sumber-sumber big data pada PT. Shoppe Indonesia
2. Menganalisa permasalahan kasus big data pada PT. Shoppe Indonesia
3. Menjelaskan solusi dalam mengatasi permasalahan kasus big data pada PT. Shoppe
Indonesia
1.4 Manfaat
Berdasarkan uraian dari rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dipaparkan,
maka manfaat yang dapat di dapatkan dari penelitian di antaranya:
a. Manfaat Teoritis
Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan pembaca khususnya dalam kasus ecommerce, dan kehati-hatian dalam menjaga
data pribadi kita sendiri ketika membeli suatu barang di marketplace.
b. Manfaat Praktis
Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber
acuan atau informasi bagi masyarakat ketika terjadi kasus yang serupa dan dapat
mengimplementasikan teori- teori mengenai hukum bisnis saat perkuliahan terutama di
bidang E- 8 commerce atau data-data pribadi sehingga kita bisa lebih waspada dalam
menjaga data pribadi kita sendiri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Data

McFadden et al (1999) dalam Modern Database Management menyebutkan bahwa data


adalah fakta-fakta tentang segala sesuatu di dunia nyata yang dapat direkam dan disimpan pada
media komputer. Dengan demikian, pengertian data dapat diperluas menjadi fakta, teks, grafik,
suara, serta video yang bermanfaat di lingkup pengguna.

2.2 Basis Data

Basis data adalah koleksi dari data-data yang terorganisasi sedemikian rupa sehingga data
mudah disimpan dan dimanipulasi (diperbaharui, dicari, diolah dengan perhitungan-perhitungan
tertentu, serta dihapus). Menurut James Martin (1975), basis data dapat dipahami sebagai suatu
kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu
media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (kalaupun ada maka
kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan terkontrol), data disimpan dengan cara-
cara tertentu sehingga mudah digunakan/atau ditampilkan kembali; data dapat digunakan oleh satu
atau lebih program-program aplikasi secara optimal; data disimpan tanpa mengalami
ketergantungan dengan program yang akan menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa
sehingga proses penambahan, pengambilan, dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah
dan terkontrol.

6
7

System Database Relasional :

C.J.Date (1995) mendefinisikan database sebagai beberapa kumpulan data yang akan tetap
tersimpan, digunakan oleh sistem-sistem aplikasi yang diberikan oleh organisasi.

Berdasarkan definisi tersebut, maka suatu basis data mempunyai beberapa kriteria penting
yang harus dipenuhi, yaitu (Martin, 1975):

1. Berorientasi pada data (data oriented) dan bukan berorientasi pada program (program
oriented) yang akan menggunakannya. Untuk memenuhi kriteria ini, maka basis data harus
disimpan secara terpisah dengan program aplikasinya. Umumnya paket-paket aplikasi
pengelolaan basis data (Database Management System/DBMS) yang tersedia telah
dirancang sedemikian rupa sehingga basis data disimpan sebagai sekumpulan file yang
terpisah dengan perogram yang mengaksesnya.

2. Data dalam basis data dapat berkembang dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
Data-data di dalam basis data mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Struktur
basis data juga dapat mengalami perubahan seiring dengan kebutuhan subsistem-subsistem
pengolahan data yang baru.

3. Data yang ada dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah. Ketika terjadi
penambahan/perubahan kebutuhan sistem yang baru maka data-data dalam basis data harus
8

dapat memenuhinya. Data-data yang telah tersimpan sebagai basis data harus tetap dapat
digunakan tanpa perlu mengubahnya. Hal ini dapat terjadi hanya jika basis data dirancang
sedemikian rupa sehingga ketika muncul kebutuhan-kebutuhan baru, data yang telah
tersimpan tetap dapat digunakan tanpa harus diubah.

4. Data dapat digunakan dengan cara yang berbeda-beda.Data dalam basis data dapat diakses
menggunakan program aplikasi, menggunakan program aplikasi, menggunaka instruksi-
instruksi yang bersifat interaktif, menggunakan bahasa query, dan lainnya.

5. Kerangkapan data (data redundancy) minimal. Kerangkapan data merupakan permasalahn


kritis dalam basis data. Data-data dalam basis data semestinya tidak perlu disimpan secara
berulang. Kerangkapan data mengakibatkan permasalahan yang menyulitkan ketika
dilakukan pengolahan data dikemudian hari.

2.3 Model Data

Model data merupakan hal yang mendasari struktur basic data. Model data adalah sekumpulan
cara/perkakas/tool untuk mendeskripsikan data-data, hubungannya satu sama lain, semantiknya,
serta batasan konsistensi. Model data memiliki beberapa konsep sebagai berikut (Adi Nugroho,
2011):

1. Model Hubungan Entitas (Entity-Relationship)


Model data diagram hubungan entitas (Entity Relationship Diagram/ERD) dibuat
berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri atas koleksi objek-objek dasar yang
dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu. Entitas
adalah “sesuatu” atau “objek” pada dunia nyata yang dapat dibedakan satu dengan yang
lainnya, yang bermanfaat bagi aplikasi yang sedang dikembangkan.
Entitas dalam basis data dideskripsikan berdasarkan atributnya. Hubungan
menjelaskan kaitan antara beberapa entitas. Dalam hal ini, himpunan semua entitas dengan
tipe yang sama dan semua hubungan antar entitas dirujuk sebagai himpunan entitas dan
himpunan relasi.
2. Model Relasional
Model relasional adalah model yang menggunakan sejumlah tabel untuk
menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel memiliki
9

sejumlah kolom yang masing-masing memiliki nama unik. Model relasional adalah contoh
model berbasis rekaman. Model tersebut dinamakan demikian sebab basis data memiliki
struktur rekaman berformat tertentu yang masing-masing isinya memiliki tipe-tip e yang
berbeda. Model relational adalah abstraksi pada peringkat yang lebih rendah dari ERD
(Entity Relationship Diagram). Perancangan basis data umumnya terlebih dahulu
menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram), kemudian menerjemahkannya ke
model relasional untuk kemudian diimplementasikan di sistem basis data yang digunakan.
3. Model Data Lain
Model data berorientasi objek adalah model data lain yang saat ini mulai populer.
Model berorientasi objek memperluas ERD dengan penekanan pada pengapsulan
(encapsulation), pewarisan (inherintance), motode (fungsi), polimorfisme, serta identitas
objek. Model data objek-relasional mengombinasikan keunggulan-keunggulan model data
berorientasi objek dan ketersediaan model data relasional.

2.4 Tujuan dan Manfaat Bisnis Data


Tujuan utama dalam pengolahan data dalam sebuah basis data adalah agar kita dapat
memperoleh data yang kita cari dengan mudah dan cepat. Pemanfaatan basis data dilakukan
dengan tujuan yaitu :

1. Kecepatan dan kemudahan (Speed) : Pemanfaatan database memungkinkan kita untuk


dapat menyimpan data atau melakukan perubahan (manipulasi) dan menampilkan
kembali data tersebut dengan cepat dan mudah, dari pada kita menyimpan data secara
manual.
2. Efisien ruang penyimpanan (Space) : Dengan database penggunaan ruang penyimpanan
data dapat dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan jumlah pengulangan data
dengan menerapkan sejumlah pengkodean.
3. Keakuratan (Acurancy) : Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data
denagn penerapan aturan atau batasan tipe data dapat diterapkan di dalam database yang
berguna untuk menentukan ketidakakuratan pemasukan atau penyimpanan.
4. Keamanan (Security) : Dalam sejumlah system (aplikasi) pengelola database tidak
menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan database. Tetapi untuk system yang besar
dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan. Dengan begitu kita dapat menentukan
10

siapa yang boleh menggnakan database dan menentukan jenis operasi- operasi apa saja
yang boleh dilakukan.
5. Terpeliharanya keselarasan data (Consistancy) : Apabila ada perubahan data pada aplikasi
yang berbeda, maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan.
6. Data yang dipakai secara bersama (Shared) : Data yang dipakai seacra bersama-sama
oleh beberapa program aplikasi (secara online) pada saat bersamaan.
7. Dapat diterapkan standarisasi (Standarization) : Dengan adanya pengontrolan yang
terpusat, maka database dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga
memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.
2.5 Keunggulan dan Kerugian Database
Keunggulan Pemakaian Basis Data :
1. Terkontrolnya kerangkapan data.
2. Terpeliharanya keselarasan data apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda
maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan.
3. Data yang dipakai secara bersama.
4. Keamanan data yang terjamin.
5. Terpeliharanya integritas data.
6. Terpeliharanya keseimbangan (ketersediaan) data dari berbagai macam kebutuhan
data yang berbeda dalam sertiap aplikasi.
Kerugian Pemakaian Basis Data :
1. Storage (tempat penyimpanan data) yang digunakan besar.
2. Dibutuhkan tenaga yang terampil dalam mengelola data.
3. Perangkat lunaknya mahal.
4. Kerusakan pada system basis data dapat mempengaruhi departemen lain yang terkait. D.
Ciri-ciri Database
5. System yang dapat menyimpan data ke dalam floppy disk atau hard disk.
6. System yang menganut pengolahan data untuk ditambah, diubah, atau dihapus dengan
mudan dan terkontrol.
7. Data terpisah dari program.
11

2.6 Komponen – komponen Sistem Basis Data


Terdiri dari 6 komponen, yakni :
1. Hardware : Biasanya berupa perangkat computer standar, media penyimpan
sekunder dan media kjomunikasi untuk system jaringan, seperti processor, memori
dan hardisk. Komponen inilah yang melukan pemrosesan dan juga untuk menyimopan
basis data.
2. Operating system : Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan,
mengendalikan seluruh sumber daya yang melakukan operasi dasar dalam system
computer. Harus sesuai dengan DBMS yang digunakan.
3. Database : Yakni basis data yang mewakili system tertentu untuk dikelola. Sebuah
sitem basis data bis aterdiri dari lebih dari satu basis data.
4. DBMS (Database Management System) : Perangkat lunak yang digunakan untuk
mengeloal basis data. Contoh kelas sederhana : dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access,
MS. Foxpro, Borland Paradox. Contoh kelas kompleks : Borland-Interbase, MS.
SQL Server, Informix, Sybase.
5. User (Pengguna system basis data) : Orang-orang yang berinteraksi dengan system
basis data, mulai dari yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir.
6. Optional system : Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.
2.7 Database Relasional DBMS
Dikarakteristikan melalui jenis model logis data yang mendasarinya. Model Data adalah
perwakilan abstrak dari isi suatu database. Kebanyakan DBMS yang baru disebut sebagai
database relasional. Model relasional data mewakili semua yang disimpan di database.
A. Persyaratan Dasar Untuk Model Data Relasional
Model data rasional menekankan beberapa persyaratan untuk struktur tabel-
tabelnya. Persyaratan yang mewakili database dengan struktur yang baik yaitu :
1. Setiap kolom dalam sebuah baris harus berlainan nilainya.
2. Kunci utama tidak boleh bernilai nol. Kunci utama adalah atribut atau kombinasi dari
beberapa atribut yang secara unik mengidentifikasi baris dalam suatu tabel. Agar syarat ini
terwujud, kunci utama dari suatu baris dalam sebuah hubungan tidak boleh bernilai nol.
Karena nantinya tidak akan ada jalan untuk secara unik mengidentifikasi baris tersebut dan
menarik data yang disimpan dalamnya.
12

3. Kunci luar, jika tidak bernilai nol, harus memiliki nilai yang sesuai dengan nilai kunci
utama di hubungan yang lain.
4. Seluruh atribut yang bukan merupakan kunci dalam sebuah tabel harus
mendeskripsikan objek yang diidentifikasi oleh kunci utama. Keempat syarat ini akan
menghasilkan database yang terstruktur dengan baik yang memungkinkan konsistensi
data, dan meminimalkan serta mengendalikan pengulangan data. Bagian berikutnya
menggambarkan manfaat-manfaat tersebut, dengan memperlihatkan contoh berbagai
jenis masalah yang dapat muncul apabila keempat syarat tersebut dilanggar.
B. Aplikasi RDBMS
Database adalah sekumpulan tabel yag disimpan dalam bentuk file/elektronik
dan dikelompokkan berdasarkan skema yang sudah dibuat oleh user. Untuk melakukan
pembuatan struktur, pengisian, pengeditan, dan penghapusan database diperlukan
software atau perangkat lunak, dan jenis perangkat lunak yang dimaksud adalah RDBMS
atau disebut Relational Database Management System. Sedangkan command yang
diterapkan untuk melakukan berbagai manipulasi terhadap database dan tabel yang ada di
software RDBMS disebut SQL (Structured Query Language).
RDBMS adalah sebuah software komputer yang digunakan untuk membuat,
menyunting dan menanajemen basis data yang telah mendukung skema relational.
Pemanfaatan program ini sangat banyak sekali contohnya, misalnya dalam sistem apoteker,
sistem penyewaan (Rental) mobir, sistem penjualan barang, sistem kepustakaan, sistem
pertokoan, dan masih banyak lagi. RDBMS sendiri memiliki tingkatan sesuai skala yang
akan digunakan, ada RDBMS yang digunakan untuk small-scale database semisal
aplikasi stock sederhana, aplikasi perpustakaan, dan ada aplikasi large-scale database yaitu
aplikasi RDBMS dengan skala yang lebih luas mencakup kebutuhan enteprise, contohnya
adalah aplikasi Oracle yang digunakan untuk menangani kebutuhan akan manajemen
Perusahaan berskala besar (dengan jumlah record yang sangat besar).
C. Jenis – jenis Database Relasional
Secara umum ada 3 jenis database relasional yaitu :
1. One to One (1 to 1) : Relasi database model ini terjadi apalabila sebuah data terdapat
pada dua buah tabel, dan hanya diperbolehkan satu data saja pada masing masing
13

tabel (unique record), sama halnya seperti primary key, record yang ada pada model
ini tidak boleh ada yang sama.
2. One to Many (1 to n) : Relasi database model ini membolehkan data yang sama
pada tabel kedua, tapi hanya membolehkan data yang bersifat unique (unik) pada
tabel pertama. Jadi pada model tabel kedua boleh memiliki beberapa data yang
sama.
3. Many to many (n to m) : Berbeda dengan kedua model diatas, relasi database model
ini membolehkan beberapa data yang sama baik pada tabel pertama maupun
tabel kedua. Dengan demikian tidak ada unique record di kedua tabel tersebut.
D. Tujuan Model Relasional Database
1. Menciptakan konsep database DBMS yang terintegrasi dan bersifat standalone.
2. Menciptakan DBMS yang konsisten dan menghindari terjadinya data redundancy
(duplikasi data) dengan menerapkan konsep normalisasi data, dengan tujuan
untuk meningkatkan kemampuan dalam mengambil dan juga memproses data.
E. Karakteristik Database Relasional
1. Struktur tabel bersifat Tabular.
2. Satu bahasa pemrograman atau sintaksis yang ada dapat digunakan untuk semua
user.
3. Field dikoneksikan melalui value didalam record table.
F. Contoh DBMS Relasional
Database Relasional sebenarnya adalah suatu konsep penyimpanan data
terstruktur, sebelum konsep database relasional muncul sudah ada uda model database
yaitu network database dan hierarchie database . Teori database relasional di kemukakan
pertamakali oleh Dr. E.F. Codd. Dalam database relasional, data disimpan dalam bentuk
relasi atau tabel dua dimensi, dan antara tabel satu dengan tabel lainnya terdapat hubungan
atau relationship sehingga dapat di simpulkan, database adalah kumpulan dari sejumlah
tabel yang saling hubungan atau saling keterkaitan.
Kumpulan dari data yang diorganisasikan sebagai tabel tadi disimpan dalam bentuk
data elektronik di dalam harddisk komputer dan dikelompokan secara logis berdasarkan
schema user. Saat ini sudah ada banyak sekali vendor-vendor DBMS yang dikenal
dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan dan juga user untuk mengimplementasikan
14

database ke dalam sistem yang mereka buat. Paling tidak ada 3 vendor ternama yang saat
ini menguasai pasar DBMS, yaitu Oracle, MySQL, dan juga Microsoft SQL Server.

Berikut ini adalah beberapa penjelasan singkat mengeai vendor DBMS tersebut :

1. Oracle

Oracle merupakan salah satu contoh DBMS yang sangat rumit, namun memiliki
banyak keunggulan.

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari Database Oracle :

• Memiliki kemampuan yang baik untuk melakukan manajemen sistem database.


• Jumlah data dan juga angka yang dihandle sangat besar.
• Dapat mengolah data dengan cepat dan akurat.
• Memiliki kemampuan untuk melakukan cluster server.
• Dapat melakukan management User.
• Multi-Platform.
• Memiliki kemampuan flashback.
2. Microsoft SQL Server
Microsoft SQL Server merupakan salah satu software DBMS yang dikeluarkan
oleh Microsoft, salah satu raksasa teknologi software dunia.

Beberapa kelebihan dari Microsoft SQL Server :

• Bekerja dengan sangat baik pada sistem operasi Windows.


• Mendukung banyak software database.
• Dapat membuat clustering data.
• Pengendalian dari sebuah database yang terpusat.
• Mudah untuk digunakan oleh client dan juga user.
• Memiliki fitur recovery dan juga restore data.
• Management password yang baik dan aman.
• Bisa digunakan di berbagai kalangan.
• Dapat melakukan backup data.
15

3. MySQL

MySQL merupakan salah satu vendor DBMS yang saat ini banyak digunakan
oleh banyak user dan juga programmer. Penggunaan MySQL sendiri lebih mengarah
kepada penggunaan umum dari sebuah sistem, dimana hanya membutuhkan jumlah data
yang tidak banyak dan sedikit. Banyak digunakan untuk membuath sistem dengan
interface HTML yang dikoneksikan dengan jaringan lokal atau LAN, sehingga bisa
diakses oleh user yang saling terhubung di dalam jaringan. Biasa digunakan untuk absensi,
dan berbagai macam keperluan, terutama pada instansi atau kantor dengan kapasitas kecil
hingga menengah.
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Big Data


Konsep inti dari big data adalah mengatur data informasi agar mudah diakses, dan berguna
secara universal. Jadi, bukan hanya mengumpulkan data sebanyak-banyaknya. Akan tetapi, juga
mengelola data tersebut agar menjadi knowledge yang berguna. Berguna untuk bisnis, penelitian,
pengembangan, hingga pendidikan.(Kevin 2020).
Big data dimulai sekitar tahun 2000, yakni ketika seorang analisis industri bernama Doug
Laney menyapaikan konsep big data. (deepublish n.d.).Laney mengartikan istilah data berukuran
besar atau big data menjadi tiga V yaitu :
1. Volume
Istilah V pertama adalah volume, yakni kegiatan dimana perusahaan mengumpulkan data
sebanyak mungkin yang dimana data tersebut bersumber dari data tranksaksi bisnis, perangkat
pintar, media sosial, vidio, perlatan industri dan sumber data lainnya.
2. Velocity
Istilah Velocity ini merujuk pada kecepatan aliran data, sehingga data berukuran besar
mengalir dengan kecepatan tertentu untuk kemudian masuk pada media penyimpanan.
3. Varietas
Istilah Varietas ini mengarah pada aneka macam atau jenis data yang berhasil didapatkan
oleh perusahaan melalui berbagai sumber. Jenis data dalam big data ini makin beragam,
sehingga terdapat tersebut menjadi data terstruktur dan tidak terstruktur.

16
17

Four VS Of Big Data


Sumber :
(Pasaribu
2018)

3.2 Sumber- Sumber Big Data


Menurut (Nabila Nurkhalishah Harris 2021) Big Data dapat dikategorikan berdasarkan
sumbernya yaitu :
1. Machine Generated Data (MGD)
MGD atau data yang dihasilkan mesin, adalah sumber Big Data terbesar. Sebagai
contohnya, kamu dapat melihat pada saat pesawat Boeing maupun AirBus menghasilkan data.
Sensor-sensor, kamera, hingga satelit di pesawat tersebut terus menghasilkan data dari terabyte
hingga pentabyte per detiknya secara konstan. Jika data sebesar itu tidak dikelola dengan alat
dan kemampuan yang mumpuni, hal ini dapat sangat membahayakan penumpang pesawat. Jika
sensor-sensor di pesawat merupakan contoh MGD di tingkat industri, salah satu MGD di
tingkat pribadi yang terdapat di sekeliling kita adalah ponsel cerdas yang kita miliki.
Di dalamnya, kerap kali terdapat pelacak aktivitas (activity tracker) yang sebenarnya
merupakan contoh lain dari Big Data yang dihasilkan oleh mesin. Pelacak aktivitas akan
merekam suhu tubuh, total langkah yang kita ambil hari ini, detak jantung, hingga kualitas
tidur kita. Jika semua orang menggunakan pelacak aktivitas, itu akan menghasilkan sejumlah
besar data yang dipersonalisasi
2. People Generated Data (PGD)
18

People Generated Data (PGD) atau data yang dihasilkan manusia. Saat ini, hampir semua
orang aktif di media sosial. Orang-orang menghasilkan sejumlah besar data di media sosial
seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn. Data juga dapat diambil saat manusia berbagi tulisan
melalui situs blog, surat elektronik, dan pesan teks. Terjadi pula bila manusia berbagi foto di
Instagram dan Pinterest hingga berbagi video melalui YouTube dan TikTok.
PGD memiliki karakter berupa penuh dengan teks, tidak terstruktur, tidak sesuai dengan
mode yang sudah ada, format yang terlalu bervariasi (pdf, ppt, xml, dsb). Oleh karena itulah
PGD disebut sebagai data tidak terstruktur. PGD juga memiliki beberapa tantangan, yakni
memiliki data yang tidak dapat dibaca oleh mesin. Contohnya, data-data yang memuat bahasa
slang, gambar-gambar yang belum pernah dipelajari mesin sebelumnya, dan lain sebagainya.
3. Organization Genered Data (OGD)
OGD atau sumber Big Data yang ketiga, dapat dilihat pada perusahaan taksi yang telah
beradaptasi ke layanan daring sebagai contohnya, bahkan berkolaborasi dengan platform
daring lainnya. Data yang dihasilkan organisasi sifatnya sangat terstruktur dan dapat dipercaya.
Dari data transaksi penjualan hingga pola produk yang terdigitalisasi, kita akan mengetahui
apakah terdapat ketidak transparan atau penipuan. Pada praktiknya, kita kerap kali akan
menemui dua atau lebih perusahaan yang bekerja sama dan mengkombinasikan OGD yang
mereka miliki untuk menciptakan nilai (value). Big Data memungkinkan kita untuk
mengintegrasikan data yang beragam. Jika dulu sebuah perusahaan hanya mempertahankan
data internal, sekarang dapat dikolaborasikan dengan data eksternal. Dengan melakukan
integrasi data, kita dapat menemukan korelasi dan insight dari data yang kita miliki.
Dengan mengintegrasikan data dari bermacam tipe, bentuk, dan ukuran, maka data kita
akan menjadi lebih kaya. Ketersediaan data pun akan meningkat. Perusahaan tidak hanya
bergantung pada data internal, namun dapat menggunakan data dari sistem maupun organisasi
lain. Kompleksitas data akan dapat dikurangi, sistem data dapat disatukan sehingga menjadi
lebih bernilai, data bahkan dapat dijual (data monetization) atau dikolaborasikan dengan
organisasi lain. Sebagai contoh, adalah bagaimana aplikasi Traveloka bekerja sama dengan
Lalamove yang menyediakan layanan pengiriman terkait dengan Traveloka Eats.

Dikutip dari sebuah artikel (deepublish n.d.) mengatakan bahwa sumber big data juga
berasal dari, yaitu :
19

1. Internet
Internet merupakan penyedia data raksasa paling besar dan paling sering dimanfaatkan
perusahaan. Sebab cara kerja internet sendiri adalah menyimpan semua data dari para
penggunanya. Jadi, aktivitas pencarian apapun nantinya akan disimpan dan kemudian menjadi
kumpulan data.
Inilah alasan kenapa cache pada browser maupun perangkat yang dipakai berselancar di
internet mudah sekali penuh. Sebab isinya adalah data-data dari hasil aktivitas berselancar di
internet. Data ini oleh suatu perusahaan bisa diolah dan menjadi media menentukan strategi
perusahaan.
2. Smartphone
Smartphone juga menjadi penyumbang data dalam skala besar, sebab aktivitas apapun di
dalamnya akan otomatis disimpan oleh perangkat. Sumber data terbesar di smartphone sendiri
adalah aplikasi yang diinstal di dalamnya. Jadi, setiap kali aplikasi ini berjalan maka data akan
didapatkan dan dikumpulkan oleh sistem.
3. Media Sosial
Media sosial dimana menjadi media yang banyak dibuka siapa saja di era sekarang bahkan
sesaat setelah bangun tidur juga menjadi sumber data dalam skala besar. Setiap foto, video,
termasuk cuitan di media sosial sudah disebut data. Bisa dibayangkan berapa miliar data
didapatkan perusahaan saat mengelola media sosial.
4. Digitalisasi
Digitalisasi media tertentu kemudian menciptakan sumber data dan tentu bisa dikelola oleh
suatu perusahaan. Misalnya saja perusahaan menyediakan data dalam bentuk musik, yang
kemudian dirilis ke masyarakat dalam bentuk audio dan bisa dinikmati di
sejumlah platform atau aplikasi.
Misalnya di Joox, maka setiap kali orang mendengarkan musik tersebut di Joox perusahaan
akan mendapatkan data. Data inilah yang kemudian dikumpulkan dan diolah untuk
menentukan strategi perusahan di masa mendatang. Namun data ini tentu bukan data pribadi
dan spesifik seperti nama, usia, tempat tinggal, dan sebagainya. Namun data kasar, misalnya
untuk musik tadi perusahaan bisa mengetahui musik mana saja yang ketika dirilis banyak
didengarkan. Maka perusahaan bisa mengolah data tersebut untuk menentukan genre musik
20

apa yang akan dikembangkan lagi di masa mendatang. Jadi, saat menggunakan aplikasi dan
smartphone tidak perlu cemas data pribadi bocor kemana-mana.

Adapun sumber big data lainya, yaitu :


1 Sensor
Data yang berasal dari sensor. Contoh sensor diantaranya adalah CCTV, GPS. Pengukur
langkah kaki, detktor panas, dan masih banyak lagi. Ada banyak jenis sensor banyak yang
harganya cukup terjangkau dan berukura kecil, sehingga bisa diaplikasikan dalam alat-alat di
kehidupan sehari-hari.
2 Machine Data
Data yang diproduksi oleh mesin. Contoh command, hitungan, dan informasi yang
ditampilkan melalui manufacturing automation system.
3 Knowledge
Blogpost atau dokumentasi bisnis. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu seringkali
menggunakan search engine. Proses pengolahan data yang dilakukan oleh mesin pencari
tersebut tentunya memerlukan teknologi big data.
4 Ilmu Pengetahuan Dan Kesehatan
Data yang diproduksi oleh instrumen saintifik dan peralatan medis. Misalnya dari jaringan
pengawas cuaca otomatis, satelit. Atau alat kesehatan seperti pemindai jaringan kanker.
5 Media
Data bisa memiliki nilai artistik, entertainment, sosial, atau informatif dari konten-konten
yang dibagikan oleh orang-orang. Misalnya, gambar, video, tulisan, dan lain sebagainya.
6 User Interface
Aplikasi media sosial. Atau aplikasi lainnya yang bisa memproduksi begitu banyak input
data. Setiap klik atau aktivitas data. Setiap klik atau aktivitas apapun yang dilakukan oleh
pengguna aplikasi tersebut berpotensi menjadi data.
7 Komunikasi
Email, chat, dan komunikasi yang dilakukan dimedia sosial.
8 Derived Data
Data yang dihitung atau diinterpretasikan dari data lain. Contohnya, metrik marketing
seperti brand engagement yang dihitung menggunakan data dari media sosial.
21

Dalam konteks dan analisis big data harus mengetahui dengan benar, apa saja, sumber apa
saja yang bisa menjadi sumber-sumber dari data yang nanti dikumpulkan dalam sebuah pikiran
dan juga sumber-sumber data ini kita gunakan untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam
Menentukan metode yang kita gunakan dalam analisis big data, big data merupakan Kumpulan
data yang berjumlah sangat besar kemudian bervariasi memiliki velocity yang sangat cepat dan
juga memiliki verasity yang khas dan termasuk value 5v tersebut dipengaruhi salah satunya adalah
dari variasinya atau sumber-sumber big data yang Beranekaragam sumber-sumber big data ini bisa
sebut menjadi beberapa sumber big data yang berasal dari titik-titik sources Kemudian dari Legacy
system atau sistem informasi yang digunakan dalam sebuah organisasi untuk menjalankan bisnis
proses organisasinya dan juga dari Cloud applications atau dari aplikasi-aplikasi yang digunakan
menggunakan teknologi tertentu.
Masing-masing Sumber data ini memiliki teknologi, sumber datanya masing-masing dan
juga memiliki kekhasan dalam Bagaimana bisa terkoneksi dan kemudian mengambil data dari
sumber itu dengan baik dan benar tentu saja masing-masing akan memiliki kekhasan teknologinya
masing-masing sebagai ilustrasi jika menggunakan satu sumber data misalnya dari big data yang
bisa berasal dari sosial media maka sosial media itu harus kita identifikasi Apakah dari Twitter
dari Facebook dari Instagram atau dari Tiktok bahkan memahami bahwa sumber-sumber
pictagram sosial media itu tidak hanya itu tapi sangat banyak sekali ini yang menarik dalam
konteks masing-masing sumber big data memiliki kekhasan Bagaimana cara kita terhubung dan
bagaimana cara kita mengambil datanya sehingga otomatis teknologi-teknologi Yang nanti
terkoneksi dengan masing-masing sumber data.
Dalam hal ini sosial media tadi itu juga akan sangat menarik untuk Dipelajari tidak hanya
dari peta sosial dalam bentuk sosial media bisa juga dalam bentuk misalnya sumber yang berupa
news portal kita dalam kehidupan sehari-hari sering membaca dan mengupdate informasi terkini
dari berita-berita online yang sudah disediakan dalam bentuk situs-situs tertentu masing-masing
situs menyediakan untuk kemudian datanya bisa diambil, teknik dan juga teknologi untuk
melakukan itu pun juga sangat khas. sumber berikutnya adalah sumber data yang berasal dari
sistem-sistem informasi atau Legacy system nah biasanya nah organisasi pasti punya sistem-sistem
informasi yang mendukung bisnisnya dari sistem informasi bisnis proses utama mungkin financial
keuangan cuman resources supply chain management customer relationship management bahkan
22

Irving accounting Information system yang sudah memiliki sebuah sumber atau pangkalan data
yang kemudian kita sebut sebagai database maka itu kemudian bisa digunakan juga atau menjadi
sumber-sumber big data cara untuk mendapatkannya pun juga khusus bisa langsung mengakses
ke dalam database atau kemudian membangun jembatan service untuk mengambil data itu secara
berkala atau secara Real Time bisa juga Sumber data itu berasal dari Cloud applications yang kita
gunakan sehari-hari untuk memesan makanan mengantar kita dari tempat asal ke tujuan dan
berbagai macam kebutuhan termasuk belanja online nah sumber-sumber data itu sebenarnya bisa
juga kita gunakan sebagai sumber-sumber data yang kemudian kita ambil dengan cara tertentu, hal
ini sangat tergantung dari permission jenis dan juga bagaimana kita melakukan treatment yang
baik agar sumber data bisa mengalir dengan lancar. semua aplikasi yang menyatakan dirinya itu
online menggunakan internet Saat ini maka itu adalah sumber-sumber big data tinggal caranya
bagaimana kita berkoneksi dengan mereka dan kemudian mengambil datanya kita gunakan untuk
kepentingan analisis.

3.3 Cara Kerja Big Data


Adapun car kerja big data sebagai berikut :
1 Integrasi Data
Data yang kebanyakan didapatkan di era digital merupakan data tidak terstruktur yang
tentu perlu diproses secara bertahap untuk kemudian bisa dimanfaatkan dengan baik. Jadi, cara
kerja data ini dimulai dengan mengatur integrasi data sebaik mungkin.
Misalnya mengumpulkan semua data berdasarkan kategori bisa dari kumpulan komentar
pelanggan di media sosial, unggahan video pelanggan dengan produk, dan sebagainya. Setelah
data sudah dibuat terstruktur maka baru bisa diproses oleh bagian analisis data di perusahaan.
2 Management Data
Mengatur dan menyimpan data yang sudah terstruktur tadi ke dalam media penyimpanan
terbaik. Saat ini media yang paling banyak dianjurkan adalah media penyimpanan online
atau cloud. Sehingga bisa memiliki kapasitas besar dan kemudian bisa diakses dari mana saja
dan kapan saja.
3 Analisis Data
Melakukan analisis data, dan jika dilakukan manual maka akan memakan waktu dan
tenaga sekaligus pikiran. Maka perusahaan masa kini sudah menggunakan tools atau alat bantu
23

untuk analisis data. Supaya big data yang jumlahnya susah dihitung bisa dianalisis dengan
baik dan efektif.

3.4 Fungsi Big Data


Big data memiliki beberapa fungsi penting dalam proses pengembangan dan
penyempurnaan sebuah aplikasi. Berikut ini merupakan beberapa fungsi terkait dengan big data:
1 Dapat menentukan penyebab suatu masalah, kegagalan secara real time.
Fungsi pertama dari big data adalah menentukan dan menganalisa penyebab dari suatu
permasalahan yang terjadi di dalam sistem. Kemudian, dengan penggunaannya saat ini, juga
dapat meminimalisir terjadinya kegagalan dalam proses penyimpanan data. Untuk hasil
analisis tersebut dapat ditampilkan secara real-time.
2 Pengambilan sebuah keputusan yang cerdas dan tepat.
Big data juga dapat digabungkan dengan sistem dan perangkat teknologi cerdas seperti IoT
(Internet of Things) dan AI (Artificial Intelligence). Tugasnya adalah untuk memberikan dan
menyimpan data dan informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan sebuah produk.
Misalnya saja smart city atau kota cerdas yang menggunakan bantuan kecerdasan buatan dan
jaringan internet berskala besar yang mampu untuk menghubungkan tiap sudut kota, bangunan,
dan infrastruktur pendukung lain.
3 Mendeteksi sebuah anomali atau perilaku yang menyimpang dalam struktur bisnis.
Fungsi yang ketiga adalah mampu untuk mendeteksi secara cepat dan tepat, bentuk atau
proses kegiatan yang menyimpang dan berhenti karena ada kesalahan dari sisi teknis maupun
non teknis. Big data juga dapat merencanakan beberapa opsi untuk mengurangi dan mengatasi
anomali tersebut dengan lebih cepat untuk membantu aktivitas bisnis perusahaan atau
organisasi anda.
4 Mengurangi biaya, waktu, dan meningkatkan performa produk aplikasi
Penyimpanan data dengan menggunakan sistem big data juga dapat mengurangi biaya yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan. Kemudian, waktu dalam mengelola dan menjalankan
sebuah operasi menjadi lebih cepat dengan transfer data diatas rata – rata sistem database
lain. Peningkatan performa juga menjadi kelebihan tersendiri untuk mendukung
pengembangan perangkat lunak.
24

3.5 Manfaat Big Data


Manfaat dari big data sangat beragam. data dikelola dengan sebaik mungkin agar bisa
berguna dikemudian hari, adapun manfaat big data dikutip dari (deepublish n.d.) yaitu :
1 Bidang Analisis Data
Manfaat yang pertama datang dari kegiatan analisis atau analytic yang dilakukan
perusahaan, khususnya yang meluncurkan website atau platform dan aplikasi. Adanya
kumpulan data besar membantu perusahaan untuk menemukan masalah penyebab kegagalan
dari website dan aplikasi yang diluncurkan.
Data ini juga bisa digunakan perusahaan untuk menemukan suatu anomalis atau perilaku
menyimpan di dalam struktur bisnis. Sehingga data ini bisa menemukan suatu kesalahan dan
masalah, dan membantu perusahaan menemukan solusi terbaik untuk mengatasinya dan
kemudian menyempurnakan aplikasi atau website.
2 Bidang Bisnis
Dalam bidang bisnis, data berskala besar ini juga memberi manfaat yang sangat besar.
Seperti membantu perusahaan meningkatkan sistem operasional bisnis, menyusun CRM
(Customer Relationship Management) yang tepat, dan juga meningkatkan pengalaman
pengguna aplikasi yang diluncurkan dengan segala perbaikannya.
3 Bidang Informasi
Big data kemudian juga bermanfaat dalam mengelola dan menyediakan media sosial
terbaik, dan membantu lebih banyak perusahaan menemukan data yang sesuai kebutuhan.
Selain itu, data besar akan membantu setiap perusahaan termasuk suatu negara untuk
menciptakan perangkat cerdas yang memudahkan aktivitas manusia.

Adapun manfaat big data lainnya yaitu :


1 Manfaat Big Data Dalam Perusahaan
Kemunculan teknologi analisis Big Data memberikan solusi bagi bisnis untuk
mendapatkan hasil analisis segera bahkan real time, sehingga memberikan keunggulan bagi
pelaku bisnis. Analisis Big Data membantu perusahaan dalam memanfaatkan data dan
menggunakannya untuk mengidentifikasi peluang baru yang mungkin bisa dikelola. Yang
pada gilirannya menjadikan bisnis bergerak lebih maju dan cepat karena didukung oleh
25

operasional yang efisien sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar pada
perusahaan. Beberapa manfaat dari Big Data dalam perusahaan adalah :
a Penghematan biaya, teknologi analisis Big Data seperti Hadoop dan analisis berbasis cloud
membawa pengurangan biaya yang signifikan dalam hal untuk penyimpanan data dalam
jumlah besar.
b Lebih cepat dan lebih baik dalam pengambilan keputusan, dengan kecepatan teknologi Big
Data seperti hadoop dalam melakukan analisis dengan dikombinasikan kemampuan untuk
menganalisis berbagai macam sumber data baru membuat Big Data mampu menganalisis
informasi lebih cepat dan membuat keputusan dari hasil analisa tersebut.
c Melahirkan produk dan layanan baru, dengan kemampuan mengukur kebutuhan dan
kepuasan pelanggan mendatangkan keunggulan dari bisnis untuk menciptakan produk dan
layanan baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
d Segmentasi audiens untuk menyesuaikan aktivitas. Kapasitas pengumpulan data dan
segmentasi audiens didasarkan-database telah menjadi kunci penggerak penggunaan oleh
banyak organisasi seni berdasarkan strategi data operasi inti organisasi (seperti database).
e Menciptakan transparansi. Membuat big data dapat lebih mudah diakses oleh yang
berkepentingan (stakeholder) yang relevan secara tepat waktu dapat menciptakan nilai
yang luar biasa. Dalam hal ini big data dapat di integrasikan sehingga informasi yang
dibutuhkan dapat diperoleh lebih efisien.
f Mendukung / mengganti keputusan manusia dengan algoritma yang diotomatiskan.
Analisa dengan bantuan algoritma dapat meningkatkan pengambilan keputusan,
meminimalkan resiko, dan menggali wawasan yang berharga, yang dapat dilakukan secara
otomatis. Meskipun keputusannya belum tentu otomatis.
g Mengaktifkan eksperimentasi karena pembuatan dan penyimpanan transaksi dalam bentuk
digital, organisasi/perusahaan dapat mengumpulkan data lebih akurat dan kinerja yang
lebih terperinci.
h Berinovasi model bisnis, produk dan layanan baru. Big data memungkinkan perusahaan
membuat produk dan layanan baru, meningkatkan yang sudah ada, dan menciptakan model
bisnis yang sama sekali baru.
2 Manfaat Big Data Pada Sektor Bisnis
26

Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam sektor bisnis memiliki orientasi utama pada
pencapaian margin laba setinggi mungkin (profit oriented). Berbagai informasi penting dapat
dihasilkan dari Big Data yang dapat mendukung proses pengambilan keputusan bagi pimpinan
perusahaan sebagai berikut :
a Mengetahui respons masyarakat terhadap produk-produk yang dikeluarkan melalui analisis
sentimen di media sosial.
b Membantu perusahaan mengambil keputusan secara lebih tepat dan akurat berdasarkan
data.
c Membantu meningkatkan citra perusahaan di mata pelanggan.
d Perencanaan usaha, dengan mengetahui perilaku pelanggan seperti pada perusahaan
telekomunikasi dan perbankan.
e Mengetahui trend pasar dan keinginan konsumen.
3 Manfaat Big Data Pada Sektor Layanan Publik
Perusahaan atau institusi yang yang berada pada sektor layanan publik lazimnya memiliki
orientasi utama pada pencapaian kepuasan klien/ pelanggan. Resource Big Data dapat
memberikan andil dengan menyajikan berbagai informasi berharga sebagai berikut :
a Mendapatkan feedback dan respon masyarakat sebagai dasar penyusunan kebijakan dan
perbaikan pelayanan publik. Feedback tersebut dapat diperoleh dari sistem informasi
layanan pemerintah maupun dari media sosial.
b Membuat layanan terpadu dengan segmen khusus sehingga layanan bisa lebih efektif dan
efisien.
c Menemukan solusi atas permasalahan yang ada, berdasarkan data. Sebagai contoh :
menganalisis informasi cuaca dan informasi pertanian terkait data tingkat kesuburan tanah,
pemerintah dapat menetapkan atau menghimbau jenis varietas tanaman yang ditanam oleh
petani pada daerah dan waktu tertentu.
4 Manfaat Big Data Dalam Manajemen Risiko
Manajemen resiko menggunakan big data dikarenakan Teknologi big data adalah yang
terbaik untuk mendapatkan jaminan, mencatat kemungkinan risiko, dan merancang solusi
dalam organisasi. Ini berbeda dari sistem manajemen risiko tradisional, yang menggunakan
tinjauan risiko untuk menunjukkan bahaya dan risiko yang mendasarinya. Big data tidak akan
memiliki bias dan akan secara efektif menilai kemungkinan risiko.
27

Manfaat Menggunakan Big Data dalam Manajemen Risiko. Tidak seperti analisis data
tradisional, big data hadir dengan banyak hal positif mengenai manajemen risiko. Manfaat
teknologi big data dalam mengelola risiko.
a Menetapkan Konteks
Big data membantu perusahaan memahami pentingnya analisis data saat mengelola risiko.
Dari sini, organisasi memiliki strategi analitik yang membantu menentukan ruang lingkup
untuk mendapatkan hasil tertentu. Setelah itu, proses tersebut akan meningkatkan kinerja
bisnis dan mengurangi masalah kepatuhan.
b Mengidentifikasi dan Menerima Risiko
Setelah membuat konteks yang kuat, big data membantu mengetahui kemungkinan
ancaman di organisasi. Data yang solid dari sumber yang dapat dipercaya memunculkan
risiko nyata. Jadi, jika datanya berkualitas buruk, harapkan analisisnya juga buruk. Setelah
mengidentifikasi risikonya, akan memahami konsekuensi yang tidak terlihat.
c Evaluasi
Menganalisis risiko yang didapatkan dari big data. Di sini, akan menggunakan infrastruktur
teknologi yang dapat memproses big data. Analisis semacam itu dapat menjadi
menguntungkan bagi bisnis.
d Pemantauan dan Kontrol
Setelah evaluasi, big data membantu memantau dan mengendalikan risiko menggunakan
mekanisme pertahanan. Akan melihat manfaat ini jika menggunakan langkah-langkah
yang dikontrol teknologi. Itu karena teknologi modern memiliki alat khusus untuk
menangani berbagai ancaman.
e Mitigasi dan Pelaporan Risiko
Setelah mengendalikan risiko, big data akan membantu perusahaan mengimplementasikan
rencana. Akan membuat rencana pelaporan risiko setelah pengumpulan dan analisis big
data. Dari sini, rencana keselamatan terjadi untuk waktu yang lama.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan


Sebagai salah satu perusahaan yang menaungi transaksi elektronik, Shopee ialah
sebuah aplikasi terobosan baru yang menaungi jual-beli berbasis online sehingga
memudahkan penggunanya untuk mengakses di manapun, kapanpun, dan dalam bentuk
apapun melalui smartphone. Berdasarkan pengetahuan di masyarakat umum, SEA Group
yang saat ini dipimpin oleh Chris Feng, merupakan naungan di mana tempat Shopee
bertumbuh menjadi perusahaan raksasa.7 Kemunculan awal bagi Shopee merupakan
sebuah tindakan perubahan nama bagi Garena menjadi SEA Group guna menciptakan
aplikasi tersebut sebagai salah satu wadah e-commerce mobile first SEA Group dengan
pasar sentri mobile sosial pertama. Pada tahun 2015 Shopee pertama kali di luncurkan di
beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Indonesia, dan Singapura.
Komitmen Shopee untuk memajukan serta memberikan stimulus pengalaman jual-beli
yang mudah bagi konsumennya semakin kuat dari tahun ke tahun dengan ditandai
beragamnya produk-produk kebutuhan masyarakat yang dapat memenuhi sandang,
pangan, maupun papan.

Gambar 1.
Dapat disebutkan bahwa produk yang tersemat dalam penjualan pada aplikasi
tersebut berjumlah kurang lebih 26 jenis mulai dari pakaian-pakaian pria maupun wanita,
Aksesoris Barang Elektronik, Kosmetik,Perlengkapan Rumah Tangga, Perlengkapan anak-
anak, Aksesoris Pria dan Wanita, Makanan,Minuman, Serba perlengkapan sekolah,
Hampers, Olahraga, Otomotif dan lain-lain. Dalam hal ini, yang menjadi sasaran penjualan

28
29

produk tentu adalahmasyarakat yang menjunjung tinggi kemajuan teknologi yang setiap
aktivitasnya memerlukan gadget pintar termasuk berbelanja. Oleh Karena itu, visi utama
Shopee tidak lain dan tidak bukan ialah menjadikan wadah transaksi elektronik tersebut
menjadi ikon belanja nomor 1 di Indonesia sementara misinya yakni menciptakan
tingginya rasa antusias masyarakat dalam perdagangan.
Bahkan di Indonesia sendiri, Shopee diprakarsai dalam naungan PT. Shopee
International Indonesia yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 52-53Senayan,
Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tepatnya di gedung Pacific Place SCBD
(Sudirman Central Business District) lantai 26. Dengan hadirnya platform berintegritas
demikian dapat membantu memudahkan dan memberikan pengalaman baru sehingga
masyarakat mulai terbuka untuk memasarkan produk dan perdagangan dapat berlangsung
sebagai mestinya. Akhir 2018 dapat diketahui bahwa Shopee terbukti menjadi e-commerce
paling tersohor dengan konsumen terbanyak disusul Lazada dan Tokopedia.
Tidak hanya menjamin perdagangan yang mudah dan menyenangkan, shopee juga
memiliki poin-poin keutamaan yang dijunjung tinggi yakni:
1) We Serving, yakni menyediakan atau memfasilitasi penggunanya dalampelayanan
terbaik.
2) We Adapting, yakni mewaspadai segala reformasi dan menciptakan rencana serta
menerima reformasi tersebut dengan pelaksanaan terbaik.
3) We Running, yakni kecepatan menanggapi permasalahan dengan segalabentuk
upaya penyelesaian yang tinggi.
4) We Commiting, yakni komitmen akan strandarisasi yang tinggi terhadap hal-hal
yang telah disepakati untuk menjadikan perusahaan lebih baik lagi kedepannya.
5) We Stay Humbling, yakni ramah dengan mengedepankan semangat perjuangan
untuk terus memajukan wadah jual-beli dalam situasi dan kondisi apapun sehingga
dapat bersaing dengan platform yang lainnya
4.2 Permasalahan Big Data Pada Perusahaan
Salah satu konsumen pengguna Shopee bernama Liana Therandhana yang
bertempat tinggal di Perumahan Bumi Asri Balaraja Blok A7/5 Kelurahan Saga,
Kecamatan Balaraja, Banten telah menceritakan kronologi kebocoran datanya secara
lengkap melalui pertemuan langsung dan di rekam menggunakan media Handphone,
30

sedangkan yang kita paham bahwa data pribadi konsumen bersifatsangat rahasia. Pada
tanggal 10 juli 2019 pukul 21.00 WIB LT membuka aplikasi shopee dan langsung tertuju
pada notifikasi yang masuk di akun miliknya ternyata terdapat keterangan notifikasi
muncul semua data dari phonebook. Keterangan notifikasi tersebut bahkan lebih dari satu
dan malam itujuga Liana sendiri tidak langsung mengirim email kepada pihak Shopee
untuk menanyakan perihal tersebut melainkan pada pagi nya. Karena LT takut bila
phonebook dipakai oleh oknum yang tidak bertanggung jawab secara tidak langsung oktum
yang telah mencuri data privasi phonebook dan bisa saja untukmelakukan modus atau aksi
kejahatan lainnya. Setelah beberapa hari menunggu pihak PT Shopee membalas email dari
konsumen bernama Liana Therandhana Pihak Shopee menjelaskan bahwa Fitur Shopee
sudah seperti itu dan tujuannya untuk memudahkan antara penjual dan pembeli
berinteraksi.
Padahal menurut konsumen LT pihak Shopee tidak memikirkan keamanan &
kenyaman konsumen yang artinya melakukan kesengajaan karena pihak Shopee sendiri
mengetahui & mengakui bahwa Filtur itu memang sudah ada, dan tidak masuk akal jika
alasan PT Shopee memberikan keterangan pada tujuan tersebut memudahkan berinteraksi
antara pembeli dan penjual padahal konsumen sudah mengetahui bahwa ada yang namanya
Filtur Chat tanpa harusmengambil data pribadi pada phonebook. Pihak Shopee melakukan
tindakan penyelasaian permasalahan berupa kompensasi gratis ongkos kirim untuk LT
selama setahun dengan akun yang tidak dibekukan. Hal ini pun memungkinkan akan terjadi
kembali kebocoran data mengingat terdapat pihak ketiga yang mengetahui perihal data
pribadinya sehingga perlindungan terhadap konsumen pun kurang maksimal. Setelah
mendapat kompensasi tersebut, Liana Theradanatidak berniat melaporkan kepada pihak
berwajib namun selama rentang waktu yang lama ia tidak membeli barang melalui
Ecommerce Shopee demi memantau sekiranya terdapat kebocoran data yang
disalahgunakan kembali.
4.3 Solusi Pada Permasalahan Tersebut
Tanggung jawab yang dilaksanakan sepenuhnya oleh pihak Shopee sebagaisuatu
perusahaan yang menaungi banyaknya pelaku usaha dan konsumen yang bertransaksi di
dalamnya dapat berupa permasalahan cidera janji atau wanprestasi dan perbuatan
31

melanggar hukum lainnya. Adapun karakteristik permasalahan dapat diuraikan menjadi


beberapa ketentuan yakni:
1. Secara umum, pihak Shopee bertanggung jawab hanya pada saat permasalahan atau kerugian-
kerugian tertentu disebabkan oleh perusahaan yang mana ditegaskan pada syarat dan ketentuan
prosedural Shopee bahwa kontrak penjualan yang sebenarnya merupakan implementasi dari
kegiatanpembeli maupun penjual yang saling menguntungkan satu sama lain dan pihak Shopee
menyatakan bahwa dalam setiap kontrak yang terjadi merekatidak bertanggung jawab
dikarenakan mereka tidak terlibat sepenuhnya dalam transaksi tersebut. Sebagai pihak ketiga
Shopee mengklaim bahwa pihaknya hanya hanya berwenang untuk mengelola wadah
pertemuan antara pelaku usaha dengan konsumen dengan sebaik mungkin.
2. Adanya tanggung jawab terhadap kerugian yang disebabkan oleh transaksibaik yang
disebabkan oleh perbuatan melawan hukum maupun wanprestasi.Dalam hal ini, kerugian yang
diderita oleh pihak yang dirugikan akan dialokasikan kepada pihak yang sengaja atau tidak
sengaja menciptakan kerugian tersebut. Bilamana hal demikian benar terjadi, Shopee sebagai
penyedia wadah transaksi bertanggung jawab hanya untuk sebagai pihak yang mengawasi
dikarenakan jika mengacu pada pasal 1338 ayat (1) KUHPer, asas kebebasan berkontrak dalam
suatu pihak yang terlibat perjanjian hendaknya harus di junjung tinggi. Akan tetapi jika
kesalahan disebabkan oleh perusahaan maka perusahaan sudah sepatutnya turun tangan untuk
menyelesaikan sengketa. Dalam sebuah transaksi diperlukan keberadaan masa garansi. Hal ini
dikarenakan suatu transaksi bilamana sudah terselesaikan dengan posisi “Pesanan Selesai”
maka Shopee menyediakan selama 3 hari masa garansi kepada konsumen agar mengantisipasi
kerusakan atau ketidakseuaian selama jangka waktu yang telah ditentukan. Masa garansi
diberikan jika barang telah sampai dengan selamat.
3. Keberadaan masa garansi inilah yang sedikit banyaknya memberikan tempat
pengimplementasian jaminan atau garansi akan hak-hak dan kewajiban konsumen yang
termaktub dalam Pasal (4) huruf f Undang- Undang Perlindungan Konsumen.
4. Ketentuan barang yang sudah dibeli namun konsumen senantiasa mengajukan pengembalian
(Refund) dapat dilaksanakan bilamana terjadinya ketidaksesuaian sebagaimana kesepakatan
pada perjanjian awal.Hal ini biasanya meliputi ketidaksesuaian info berupa bentuk, warna,
model, merek, kondisi saat kali pertama pemakaian dan lain sebagainya. Ketidaksesuaian
32

tersebut dapat menjadi alasan yang kuat untuk pengajuan pengembalian barang selagi masa
garansi masih berlaku.
Dalam menyelesaikan permasalahan kebocoran data pribadi yang ada di dalam
perdagangan elektronik, Shopee membentuk tim yang terdiri dari sub- unit yakni tim data
analytics dan data science, analytics regional, dan tim software engineering and technology.24
Di samping itu, pertanggungjawaban pihak Shopee terhadap kebocoran data pribadi didasari
oleh peraturan yang tertera di Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah
dengan cara melaksanakan semua upaya-upaya demi melindungi sistem elektronik demi
menerapkan risiko manajemen sesuai dengan kaidahkaidah yang disahkan. Pihak Shopee
senantiasa telah memaksimalkan perlindunganterhadap data pribadi yang diterapkan ke dalam
bentuk tahapan-tahapan struktural antara lain:
1. Monitoring &Preparation
Awal mula tahap ini dilaksanakan adalah untuk membangun persiapan regulasi ketika
permasalahan belum terjadi. Ada beberapa poin penting dalam tahap ini antara lain yang
pertama adalah menempa para anggota bidang tersebut agar dasar-dasar pengetahuan yang
perlu ditangani. Lalu selanjutnya adalah mengakumulasikan keseluruhan informasi agar
manajemen pengaksesannya lebih mudah baik itu sesama tim maupun tim lain. Kemudian poin
ketiga yakni developer harus memantau atau me- monitoring bisnis secara langsung sehingga
dapat bersiapsiap untuk kemungkinan-kemungkinan tertentu.
2. Alerting
Tahap Alerting adalah tahap di mana dibunyikannya peringatan perihal terjadinya suatu
insiden. Terdapat 3 jenis alarm yang bekerja yakni Escalated Alert, Information Alert, Point
Straight yang dapat menjelaskan suatu keadaan tertentu berdasarkan tingkatan insidennya.
Basic Knowledge Alarm harus dimiliki oleh setiap anggota penyelenggara perlindungan data
pribadi.
3. Notify and Triage
Tahapan ini merupakan suatu pengelolaan kewaspadaan dan langkah- langkah yang dapat
dilakukan jika terdapat insiden mendatang. Selanjutnya akan diadakan evaluasi terhadap
dampak yang terjadi setelah insiden terjadi seperti dampak halaman penjual, transaksi
penjualan, atau sistem-sistem lainnya. Setelah insiden kembali menunjukan kenormalan, tim
keamanan bisa mengkaji untuk menemukan solusi untuk kedepannya.
33

4. Post-Mortem Investigation and Resolution


Tahap paling akhir ini adalah merupakan tahap untuk mengkaji atau mencari informasi
perihal penyebab insiden terjadi hingga sampai ke akar-akarnya dan sebisa mungkin untuk
menghindari terjadinya peristiwa yang serupa dengan cara membuat track record.

Adapun tahap-tahap yang diberdayakan oleh Shopee untukmenjagastabilisasi keamanan data


pribadi yang meliputi hak privasi masyarakat Indonesia secara luas agar terhindar dari kebocoran
data dari pengguna/konsumen aplikasi E-commerce adalah:

1. Berupaya untuk merahasiakan Kode atau Pin


Verifikasi berupa kode yang akan dikirimkan adalah data yang berisiko bila diketahui oleh
orang lain, maka dari itu sebisa mungkin jangan sampai pihak manapun tahu mengenai kode
tersebut. Bilamana keamanan tersebut terjaga, kemungkinan tersebarnya kode atau pin akan
dapat diminimalisir sebagaimana mestinya dan sebaik-baiknya.
2. Transfer Dana Berdasarkan Nominal Yang Ditetapkan
Sebisa mungkin untuk bertransaksi sesuai dengan nominal yang telah ditentukan
berdasarkan total tagihan suatu barang agar tidak terjadinyakesimpang-siuran informasi.
3. Rahasiakan Data Pribadi
Dalam hal merahasiakan data pribadi, sebisa mungkin untuk menghindar dari tindakan-
tindakan mencurigakan yang membuat data pribadi menjadi terancam keamananya.
4. Berusaha Untuk Mewaspadai Akun Berkedok/Penipuan
Konsumen dihimbau untuk berhati-hati perihal akun-akun mencurigakan yang
mempromosikan berbagai macam produk yang tidak logis harganya dan senantiasa
memberikan informasiinformasi palsu.
5. Secara Berkala Mengganti Password Account
Untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan data, konsumen harus mengupayakan
penggantian secara berkala password dengan menggunakan huruf atau symbol-simbol yang
tidak diketahui oleh orang- orang agar data-data pada akun menjadi aman.
6. Mewaspadai Terkait Berita Hoax
Dalam website resmi Shopee terdapat informasi-informasi krusial berupa promo-promo
terkini yang selalu update, selain daripada website resmi dan akun-akun sosial media resmi
shopee patut diwaspadai dan dikajiulang perihal sumber dan info-info yang berkaitan.27 7.
34

Tidak Memberikan Kode OTP/Verifikasi. Dilarang keras untuk memberikan kode OTP (One-
Time Password)kepada yang tidak mempunyai kepentingan atas akun milik pribadi baik itu
keluarga, kerabat dekat, maupun teman dekat demi menghindari pencurian data pribadi dan
penyalahgunaannya.
Mengacu pada teori perlindungan data konsumen yang dikemukakan oleh Satjipto
Rahardjo bahwa Perlindungan hukum terlahir dikarenakan terjadinya consensus atau
kesepakatan seluruh elemen masyarakat untuk mengatur segala hubungan dan perilaku
antar anggota masyarakat dan antar masyarakat hubungan dengan pemerintah menjadikan
perlindungan hukum itu sendiri adalah salah satu permasalahan krusial.8 Korban pengguna
aplikasi E- commerce, LT belakangan ini baru saja kehilangan hak berupa privasi yang
disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Hal mendasar bagaimana suatu perlindungan hukum terwujud dalam ranah
transaksi perniagaan adalah dengan 2 (dua) aturan tertulis yakni perlindungan hukum
dalam bentuk peraturan perundang-undangan yang mempunyai karakteristik universal
untuk keseluruhan individu dalam bertransaksi dan perlindungan hukum yang didasari oleh
adanya perjanjian khusus yang disepakati oleh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.9
Perlindungan hukum melalui kaidah-kaidah yang tertera di dalam Undang-Undang
menjadikannya sebagaisuatu instrument efektif yang dapat mengkoordinir perjanjian yang
sudah ditetapkan.
Kehadiran akan kaidah atau norma-norma hukum merupakan salah satu bentuk
upaya koordinasi dan intergrasi kebutuhan penting untuk meminimalisirproblematika yang
terjadi di masyarakat sedemikian efektif.10 Hal ini sejalan dengan perlindungan hukum
terhadap konsumen yang menjadi sangat penting dikarenakan peraturan tersebut
seharusnya ada untuk melindungi segenap pengguna transaksi elektronik. Dalam buku
Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, C.S.T. Kansil berpendapat bahwa
perlindungan hokum sendiri didefinisikan secara sederhana berupa keseluruhan usaha
peraturan- peraturan dalam hal menjaga stabilisasi terlindunginya hak dan kewajiban
masyarakat yang diberdayakan oleh aparat penegak hukum sehingga dapat mengakomodir
rasa aman secara berkelanjutan demi menghindari ancaman ataugangguan dari pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab dalam bentuk apapun.
35

Kepastian hukum dalam permasalahan ini mengacu pada Undang-Undang Nomor


8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen di mana peraturan tersebut dipastikan
menjadi acuan untuk menanggulangi perlindungan hak-hak yang dimiliki oleh konsumen.
Dalam konteks transaksi elektronik di salah satuplatform E-Commerce yakni Shopee,
terdapat kelalaian berupa permasalahan kebocoran data yang melibatkan salah seorang
konsumen ibu LT yang merasa privasi perihal data pribadinya mengalami kebocoran
sehingga disalahgunakandengan ditandai notifikasi Phonebook yang di dalamnya
memesan berbagai macam barang yang tidak dia pesan sebelumnya. Hal ini tentu
merupakan tanggungjawab pihak Shopee sebagai penyedia jasa transaksi elektronik yang
menjunjung tinggi kerahasiaan data penggunanya. Dalam melindungi segenap privasi data
pribadi konsumen, pihak Shopee membagi divisi strategis berkaitan dengan ini, yakni Tim
Technology and Engineering Software, Tim Analisis Data, Tim Data Science, serta
Regional Tim yang masing-masing memiliki kinerja tersendiri sebagai pengawas analisis
data serta berfungsi untuk menaikan kinerja perusahaan agar semakin maju dan dapat
bersaing dengan kompetitor lainnya.
Dari keterangan korban pengguna aplikasi Shopee atas nama LT menyebutkan
bahwa adanya perbuatan yang dilakukan atas dasar kesengajaan dan melawan hukum.
Perbuatan melawan hukum ini merupakan sebuah kesengajaan yang dilakukan oleh oknum
yang tidak bertanggung jawab denganmaksud dan tujuan tertentu sehingga menimbulkan
tindakan pelanggaran terhadap peraturan atau kaidah perundang-undangan ditinjau dari
aspek kehidupan masyarakat.
Hal ini menunjukan bahwa pihak Shopee tidak menggubris asas-asas perlindungan
konsumen yang diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 dan Pasal 26
POJK Nomor 77 Tahun 2016 sebagaimana mestinya.Penyelesaian sengketa yang efektif
dapat ditafsifkan sebagai keinginan semua pihak yang bersengketa di dunia transaksi
elektronik sebagaimana yang dikutip menurut pendapat Sudargo Gautama. Sebab dan
akibat yang diperoleh dari bisnis di dunia elektronik berkaitan erat dengan berbagai macam
konsekuensi yang dapat mengacak-ngacak suatu sistem atau tatanan bisnis.14 Menurut
Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan UndangUndang Informasi Transaksi
Elektronik, cara penyelesaian sengketa konsumen diatur di luar pengadilan maupun di
dalam pengadilan.
36

Konsepsi diadakan pemilihan sengketa penyelesaian mengacu pada pasal 45 ayat


(1) Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang menjelaskan bahwa seluruh konsumen
yang mengalami kerugian dapat dengan mudah untuk mengajukan gugatan kepada pihak
pelaku usaha melalui badan hukum yang mempunyai wewenang untuk menyelesaikan
sengketa di antara kedua belah pihak atau melalui peradilan yang berada di lingkungan
peradilan umum. Kebebasan inilah yang dapat ditempuh oleh konsumen secara litigasi
maupun non litigasi.
BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan dari pembahasan di atas yaitu, PT. Shoppe Indonesia mendapatkan sumber big data
nya melalui database setiap pelanggan yang menggunakan e comerse shoppe. Permasalahan pada
PT. Shoppe Indonesia yaitu tentang kebocoran data pribadi salah satu konsumen pengguna aplikasi
e comrse Shoppe bernama Liana Therandhana yang seharusnya data pribadi itu bersifat rahasia.
Dan pada tanggal 10 juli 2019 pukul 21.00 WIB LT membuka aplikasi shoppe dan langsung tertuju
pada notifikasi yang masuk di akun miliknya ternyata terdapat keterangan notifikasi munccul
semua data dari phonebook. Adapun solusi untuk mengatasi permasalahn yang menimpa salah
satu konsumen pengguna shoppe yaitu dengan cara pihak shoppe bertanggung jawab sepenuhnya
atas kebocoran data pribadi sang konsumen LT ini shoppe membentuk tim yang terdiri dari sub-
unit yakni tim data analytics dan data science, analytics regional, dan tim software engineering
and thecnology.

37
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assafa endeshaw, Hukum E-commerce dan Internet dengan fokus di


asia pasifik,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 33.
Agung Pujiaton, dkk, “Pemanfaatan Big Data dan Perlindungan Privasi
Konsumen di Era Ekonomi Digital”, Ilmiah Bijak, XV, 2,
(Surabaya), 2018,h.134-135.
Dian Citra Sari, Perdagangan Elektronik: Berjualan Di Internet,
Yayasan Kita Menulis, Medan, 2020, h.42.
Shinta Dewi, Perlindungan Privasi atas Informasi Pribadi dalam E-
Commerce menurut Hukum Internasional, (Widya Padjajaran
Press: Bandung), 2009, h.78.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Naskah Akademik Rancangan
Undang- Undang Republik Indonesia tentang Perlindungan
Data Pribadi, 2016, h.3.
Panggih P. DwiAtmojo, Internet Untuk BisnisI, (Yogyakarta:
Dirkomnet Training,2002), h. 6.

Jurnal
https://www.researchgate.net/publication/355809660_MAKALAH_Konsep_Basis_Data_Relasio
nal_pada_PT_Shopee_Indonesia_Disusun_untuk_Memenuhi_Tugas_Pertemuan_Ke-
8_Mata_Kuliah_Sistem_Informasi_Akuntansi_SIA tanggal 31-10-2022 jam 19.45

https://journal.ubm.ac.id/index.php/jbase/article/download/2729/2026 tanggal 30-10-2022 jam


19.00

http://e-journal.uajy.ac.id/23040/2/1505112027.pdf tanggal 30-10-2022 jam 19.04

https://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/ammer/article/view/2854 tanggal 30-10-2022 jam


15.34

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/64990 tanggal 30-10-2022 jam 19.41

38

Anda mungkin juga menyukai