Anda di halaman 1dari 32

TINJAUAN KEGIATAN BISNIS

PT. INDONESIAN ELECTRONIC AND ENGINEERING

Paper ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pengantar Bisnis

Dosen Pengampu:
Dra. Katharina Priyatiningsih , M. Si.

Disusun oleh:

Halla Nur Azizah

195244011

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN MANAJEMEN ASET

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Tak
lupa kepada jungjunan kita semua Nabi Muhammad SAW utusan Allah. Serta kepada
para keluarganya dan para sahabatnya. Atas izin-Nya saya dapat menyelesaikan tugas
ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Dra. Katharina Priyatiningsih , M. Si. selaku dosen pembimbing
Mata Kuliah Pengantar Bisnis. Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu selaku
dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan saya seputar kegiatan bsinis.
Tidak lupa saya ucapkan pula terimakasih kepada keluarga saya yang telah
mendukung serta memberi semangat selama saya mengerjakan makalah penelitian
ini. Juga saya berterimakasih kepada rekan-rekan saya telah memberikan ide selama
saya menyusun makalah penelitian ini. Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna baik dari segi penyusunan ataupun bahasanya. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar saya sebagai penulis bisa
menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para
pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.

Cimahi, 18 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. ivv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Tinjauan ............................................................................................ 3
1.3.1 Tujuan Tinjauan .......................................................................................................... 3
1.3.2 Manfaat Tinjauan ........................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN TEORI ..................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Bisnis dan Bentuk Bisnis .................................................................................. 5
2.2 Fungsi Bisnis dan Kaitannya dengan Perekonomian .......................................................... 9
2.3 Kegiatan Bisnis Berdasarkan Fungsi Bisnis ..................................................................... 10
2.3.1 Fungsi Produksi dan Procurement ............................................................................. 10
2.3.2 Fungsi Pemasaran ..................................................................................................... 11
2.3.3 Fungsi Manajemen .................................................................................................... 11
2.3.4 Fungsi Akuntansi dan Keuangan ............................................................................... 12
BAB III PEMBAHASAN KEGIATAN BISNIS .................................................................... 13
3.1 Bisnis dan Bentuk Bisnis PT. INDONESIAN ELECTRONIC AND
ENGINEERING.................................................................................................................... 13
3.1.1 Visi, Misi, dan Tujuan PT. Indonesian Electronic and Engineering ........................... 14
3.1.2 Peta Lokasi PT. Indonesian Electronic and Engineering ............................................ 15
3.2 Fungsi Bisnis PT. Indonesian Electronic and Engineering dan Kaitannya
dengan Perekonomian ........................................................................................................... 16

ii
3.3 Kegiatan Bisnis PT. Indonesian Electronic and Engineering Berdasarkan
Fungsi Bisnis ......................................................................................................................... 18
3.3.1 Fungsi Produksi dan Procurement ............................................................................. 18
3.2.2 Fungsi Pemasaran ..................................................................................................... 19
3.3.3 Fungsi Manajemen .................................................................................................... 21
3.3.4 Fungsi Keuangan dan Akuntansi ............................................................................... 23
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 25
4.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 25
4.2 Saran ............................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 26

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Grafik Laporan Keuangan Polytron per Triwulan ...................................................... 24

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Perusahaan.................................................................................................... 14


Gambar 3.2 Lokasi PT. Indonesian Electronic and Engineering ................................................ 15
Gambar 3.3 Circular Economics Flow ....................................................................................... 16
Gambar 3.4 Struktur Organisasi PT. Indonesian Electronic and Engineering ............................. 22

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Di era digital ini kegiatan berbisnis sudah bukan hal yang asing lagi. Dimulai
dari bisnis dengan skala kecil hingga ke bisnis skala besar. Kegiatan berbisnis adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk menghasilkan
barang atau jasa agar organisasi tersebut dapat mendapatkan pofit, profit yang
dimaksud tudak hanya dalam bentuk uang saja, melainkan dapat dalam bentu manfaat
yang akan diperoleh oleh organisasi tersebut (Malloy & Flores, 2005).
Keterkaitan antara kebutuhan barang eletronik dengan rumah tangga tentu
merupakan dua elemen yang saling berkaitan. Hal ini dikarenakan barang elektronik
merupakan kebutuhan mendasar dalam sebuah rumah tangga. Hinga saat ini Badan
Pusat Statistik Indonesia resmi merilis data jumlah penduduk Indonesia pada tahun
2020 dengan jumlah penduduk sebanyak 270,20 juta jiwa. Tentu saja dengan
banyaknya penduduk Indonesia yang banyak maka kebutuhan akan keberlangsungan
hidup semakin tinggi.
Di era globalisasi ini semakin banyak perkembangan pada teknologi. Bahkan
hingga ke dunia per elektronikan. Hingga kini terbukti banyak sekali barang
elektronik yang semakin canggih. Banyak jenis dan model barang elektronik yang
semakin hari semakin baru dengan merk dari berbagai brand elektronik. Di Indonesia
ini sendiri banyak brand lokal dan brand luar yang menjamur di industri elektronik
Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki salah satu brand elektronik tersbesar yang
penjualannya ke berbagai negara. Tak lain dan tak bukan perusahaan elektronik
terbesar tersebut adalah PT. Indonesian and Electronic Engineering atau yang biasa
khalayak kenal dengan Polytron. Bahkan pada 2020 lalu tepatnya sejak pandemi
covid 19 terjadi, perusahaan polytron mengalami peningkatan permintaan atas kulkas

1
dan TV LED, meskipun tetap secara keseluruhan penjualan atas barang eletronik
menurun, mengingat daya beli masyarakat yang menjadi rendah.
Dalam menjalankan sebuah bisnis tentu bisnis tersebut harus 4 elemen utama
atas sumber daya seperti kepemilikan atas umber daya fisik, sumber daya manusia,
sumber daya keuangan, serta sumber daya teknologi. Dalam mengolah sumber daya
perlu didorong oleh fungsi agar tujuan dari bisnis dapat tercapai, untuk mencapai
tujuan tersebut perlu dilakukan dengan berbagai strategi. Dalam Robbins dan Couter
(2017) secara umum setiap kegiatan perlu dilakukan manajemen yang baik agar dapat
berjalan sesuai dengan rencana. Manajemen yang baik dalam suatu kegiatan perlu
memuat 4 elemen fungsi utama manajemen seperti elemen planning, organizing,
leading, dan controlling. Dalam tahap palnning terdapat elemen strategi. Yang mana
strategi tersebut didasari atas adanya berbagai macam fungsi bisnis. Fungsi bisnis
dalam setiap perusahaan secara garis besar dibedakan menjadi 4 yaitu fungsi produksi
dan pengadaan, fungsi marketing, fungsi manajemen, serta fungsi keuangan dan
akuntansi. Secara umum setiap kegiatan perlu dilakukan manajemen yang baik agar
dapat berjalan sesuai dengan rencana. Manajemen yang baik dalam suatu kegiatan
perlu memuat 4 elemen fungsi utama manajemen seperti elemen planning,
organizing, leading, dan controlling.
Dalam melakukan kegiatan bisnis tentu tidak selalu dalam keadaan stabil.
Dalam menerapkan keempat fungsi utama bisnis merupakan kunci kesuksesan sebuah
bisnis. Bahkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan bahwa pada
tahun 2020 sebanyak 39,4% perusahaan di Indonesia mengalami kebangkrutan,
57,1% perusahaan di Indonesia mengalami penurunan produksi, serta hanya 3,5%
perusahaan di Indonesia yang tetap stabil. Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut, maka penulis hendak melakukan tinjauan kegiatan penerapan empat fungsi
utama bisnis di Perusahaan Polytron.

1.2 Identifikasi Masalah


1. Apa bentuk bisnis PT. Indonesian Electronic and Engineering?

2
2. Bagaimana fungsi bisnis PT. Indonesian Electronic and Engineering dan
kaitannya dengan perekonomian?
3. Bagaiamana kegiatan bisnis PT. Indonesian Electronic and Engineering
berdasarkan fungsi bisnis?

1.3 Tujuan dan Manfaat Tinjauan


1.3.1 Tujuan Tinjauan
1. Mengetahui penerapan fungsi bisnis production and procurement pada
Perusahaan Polytron.
2. Mengetahui penerapan fungsi bisnis marketing pada Perusahaan
Polytron.
3. Mengetahui penerapan fungsi bisnis management pada Perusahaan
Polytron.
4. Mengetahui penerapan fungsi bisnis finance and acoounting pada
Perusahaan Polytron.

1.3.2 Manfaat Tinjauan


1. Bagi Perusahaan
Hasil dari tinjauan ini diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan kepada pihak manajemen Polytron dalam melkaukan
kegiatan bisnis dan dapat menciptakan kegiatan bisnis yang sesuai
dengan rencana dan dapat mencapai tujuan utama.
2. Bagi Penulis
Hasil dari tinjauan ini diharapkan dapat digunakan sebagai
syarat kelulusan mata kuliah pengantar bisnis pada semester ganjil
tahun 2021 ini yang khususnya berkaitan dengan penerapan fungsi
bisnis.
3. Bagi Penelitian Lanjutan

3
Hasil dari tinjauan ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan referensi dalam tinjauan selanjutnya, serta diharapkan dapat
menambah wawasan kepada pihak pembaca.

4
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Bisnis dan Bentuk Bisnis


Menurut Griffin dan Ebert (2007) bisnis adalah aktivitas yang menyediakan
barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Sedangkan menurut
Mahmud Machfoed bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh
sekelompok orang yang terorganisisr untuk mendapatkan laba dengan memproduksi
dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sedangkan
menurut Hooper (2008) bisnis adalah Segala dan keseluruhan kompleksitas yang ada
pada berbagai bidang seperti penjualan (commerce) dan industri, industri dasar,
processing, dan industri manufaktur dan jaringan, distribusi, perbankkan, insuransi,
transportasi, dan seterusnya yang kemudian melayani dan memasuki secara utuh
(which serve and interpenetrate) dunia bisnis secara menyeluruh.
Menurut Brown dan Clow (2008:95) bentuk bisnis dibedakan menjadi :
a. Perseorangan (Kepemilikan Tunggal)
Kepemilikan tunggal adalah bisnis yang dimiliki oleh satu orang. Dalam
kepemilikan bisnis berbentuk tunggal ini ada keuntungan dan kerugiannya.
 Keuntungan memiliki kepemilikan tunggal
Memulai kepemilikan perseorangan mudah dilakukan. Bergantung pada
hukum setempat, pemilik tunggal mungkin hanya memerlukan lisensi atau
izin untuk memulai. Pemilik tunggal bertanggung jawab atas bisnis
mereka. Mereka dapat membuat semua keputusan dan menjalankan
perusahaan seperti yang mereka lihat. Sebagai pemilik, mereka juga dapat
menyimpan semua keuntungan. Akhirnya, pajak penghasilan mereka
biasanya lebih rendah daripada pajak perusahaan. Pendapatan dari
kepemilikan perseorangan dikenakan pajak sekali. Namun, pendapatan
dari korporasi bisa dikenakan pajak dua kali lipat. Korporasi membayar

5
pajak atas pendapatan yang diterimanya. Kemudian pemegang saham
korporasi membayar pajak atas pendapatan yang mereka terima sebagai
dividen saham. Tarif pajak pribadi pemilik tunggal sering kali lebih
rendah daripada tarif pajak perusahaan.
 Kerugian memiliki kepemilikan tunggal
Kerugian utama dari kepemilikan perseorangan adalah bahwa pemiliknya
memiliki kewajiban yang tidak terbatas. Tanggung jawab tidak terbatas
berarti pemilik bertanggung jawab atas hutang perusahaan. Jika pemilik
memiliki lebih banyak hutang daripada yang dia terima dalam pendapatan,
maka pemilik harus membayar selisihnya. Akses kredit yang terbatas
adalah kerugian lainnya. Jika calon pemilik tidak memiliki banyak
pengalaman atau uang yang disimpan, pemberi pinjaman akan enggan
menawarkan kredit. Banyak perseorangan gagal karena kehabisan uang.
Kerugian ketiga adalah orang yang bertanggung jawab mungkin tidak
memiliki semua keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.
Misalnya, pemilik toko roti mungkin tahu segalanya tentang membuat
kue, tetapi tidak tahu apa-apa tentang pencatatan. Kerugian keempat
adalah bahwa kepemilikan perseorangan berakhir ketika pemiliknya
meninggal.
b. Kemitraan
Kemitraan adalah bisnis yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang berbagi
risiko dan imbalannya. Untuk memulai kemitraan, Anda memerlukan perjanjian
kemitraan. Perjanjian ini adalah kontrak yang menguraikan hak dan tanggung
jawab masing-masing mitra.
 Keuntungan Memiliki Kemitraan
Seperti halnya kepemilikan perseorangan, kemitraan mudah dimulai.
Mitra potensial mungkin hanya membutuhkan untuk mendapatkan lisensi.
Tidak seperti kepemilikan perseorangan, kemitraan lebih mudah
mendapatkan modal. Selain itu, setiap mitra biasanya menyumbangkan

6
uang untuk memulai bisnis. Keuntungan lain adalah bahwa bank sering
kali lebih bersedia meminjamkan uang untuk kemitraan daripada
perseorangan. Kemitraan tidak bergantung pada satu orang. Seperti halnya
kepemilikan perseorangan, pendapatan kemitraan hanya dikenakan pajak
sekali. Terakhir, setiap partner membawa skill yang berbeda dan bakat
untuk bisnis.
 Kerugian Memiliki Kemitraan
Salah satu kelemahannya adalah semua mitra berbagi risiko bisnis.
Masalah terjadi ketika mitra tidak akur atau salah satu dari mereka
memutuskan untuk pergi. Dalam hal ini, pemilik lain harus mengakhiri
kemitraan dan mengatur ulang bisnis karena kemitraan awal sudah tidak
ada lagi. Mitra juga berbagi tanggung jawab hukum dan keuangan yang
tidak terbatas. Jika satu pasangan membuat keputusan yang buruk, semua
mitra bertanggung jawab.
c. Korporasi
Korporasi adalah perusahaan yang terdaftar oleh negara dan beroperasi terpisah
dari pemiliknya. Untuk membentuk korporasi, pemilik harus mendapatkan
piagam perusahaan dari negara tempat utama mereka kantor akan berlokasi.
Piagam perusahaan adalah lisensi untuk menjalankan korporasi. Untuk
mengumpulkan uang, pemilik bisa menjual saham, atau saham di perusahaan.
Perusahaan juga harus memiliki dewan direksi, yang akan mengatur korporasi.
 Keuntungan Membentuk Korporasi
Keuntungan utama korporasi adalah kewajiban terbatas. Tanggung jawab
terbatas memegang perusahaan pemilik bertanggung jawab tidak lebih
dari modal yang mereka investasikan di dalamnya. Keuntungan lainnya
adalah kemampuannya untuk mengumpulkan uang ketika orang membeli
saham. Keuntungan ketiga adalah bahwa korporasi tidak berakhir jika
pemiliknya meninggal. Jika itu terjadi, saham pemilik almarhum dijual,
dan bisnis berlanjut.

7
 Kerugian Membentuk Korporasi
Korporasi menghadapi beberapa kerugian. Mereka membayar pajak atas
penghasilan mereka, dan pemegang saham membayar pajak atas laba yang
diberikan kepada mereka. Itu disebut pajak berganda. Ada beberapa jenis
korporasi khusus, seperti korporasi S dan perseroan terbatas yang mana
tidak memiliki pajak berganda. Namun, mereka memiliki batasan lain.
Pemerintah mengatur perusahaan lebih dari jenis bisnis lainnya.
Perusahaan juga sulit dan mahal untuk memulai.
Menurut Brown dan Clow (2008:100) Ada banyak tipe berbeda bisnis dan
berbagai cara untuk mengklasifikasikannya. Salah satu caranya adalah dengan
kelompokkan mereka menurut jenis kegiatan yang mereka lakukan.
1. Producers (produser)
Produsen adalah bisnis yang mengumpulkan barang mentah. Barang mentah
adalah bahan yang dikumpulkan dalam keadaan aslinya dari sumber daya
alam seperti tanah atau air. Pertanian, pertambangan, perikanan, dan
kehutanan adalah beberapa industri yang menghasilkan barang mentah.
2. Processors (Prosesor)
Prosesor mengubah bahan mentah menjadi produk jadi. Barang olahan terbuat
dari bahan mentah yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut. Misalnya tebu
diubah menjadi gula, minyak mentah menjadi bensin, dan bijih besi menjadi
baja.
3. Manufacturers (Produsen)
Produsen adalah bisnis yang membuat produk jadi dari barang olahan.
Produsen mengubah barang mentah atau olahan menjadi barang jadi. Barang
adalah produk material seperti mobil, CD, dan komputer
4. Intermediaries and wholesalers (Perantara dan Pedagang Besar)
Perantara adalah bisnis yang memindahkan barang dari satu bisnis ke yang
lain. Ia membeli barang, menyimpannya, dan kemudian menjualnya kembali.
Pedagang grosir mendistribusikan barang. Pedagang grosir juga dikenal

8
sebagai distributor. Pedagang grosir pakaian, misalnya, dapat membeli ribuan
jaket dari beberapa produsen. Pedagang grosir kemudian membagi jumlah
besar menjadi lebih kecil dan menjualnya ke pengecer.
5. Retailers and Service Businesses (Pengecer dan Bisnis Jasa)
Pengecer membeli barang dari grosir dan menjualnya ke konsumen, pembeli
akhir dari barang tersebut. Bengkel, toko kaset, dan dealer mobil adalah
contoh pengecer. Bisnis jasa melakukan tugas daripada menyediakan barang.
Beberapa bisnis jasa memenuhi kebutuhan, seperti klinik medis dan firma
hukum. Yang lainnya memberikan kemudahan, seperti perusahaan taksi dan
toko fotokopi. Bisnis jasa mempekerjakan sekitar tiga perempat tenaga kerja
dan jumlahnya meningkat pesat.

2.2 Fungsi Bisnis dan Kaitannya dengan Perekonomian


Menurut Steinhoff dalam bukunya The World Of Business (1979) ada tiga
fungsi utama dari suatu bisnis, yaitu:
a. Acquiring Raw Material, yaitu untuk mencari bahan mentah.
b. Manufacturing Raw Materials Into Product, yaitu mengubah bahan mentah
menjadi barang jadi.
c. Distributing Product to Consumers, yaitu untuk menyalurkan produk yang
dihasilkan kepada konsumen.

Terkait bagaimana fungsi bisnis saling berkaitan, Area fungsional bisnis


bergantung satu sama lain. Misalnya, penjualan pembuat furnitur telah menurun. Itu
departemen akuntansi dan keuangan telah mencatat penurunan penjualan. Jika harga
produk terlalu mahal, prosedur yang lebih efisien harus diterapkan. Ini akan
melibatkan manajemen dan produksi. Rencana pemasaran baru mungkin diperlukan.
Akuntansi dan keuangan harus memantau dengan cermat dampak upaya baru
terhadap laba. (Brown & Clow, 2008)

9
Terkadang area fungsional saling bertentangan. Misalkan manajemen ingin
meningkatkan penjualan sebesar 20 persen dalam tiga tahun. Departemen produksi
menyarankan peningkatan kualitas untuk menarik lebih banyak pelanggan. Namun,
mengubah kualitas akan menambah biaya. Sementara itu, bagian pemasaran
mengatakan masalahnya adalah pemasaran yang dilakukan kurang memadai. Ini
meminta lebih banyak dana untuk proyek. Akuntansi kemudian mengatakan tidak ada
rencana yang baik karena keduanya akan menurunkan laba dengan menaikkan biaya.
Itu menyarankan peningkatan efisiensi produksi. Rencana akhir melibatkan ide dari
semua fungsi bisnis. Perusahaan mendapatkan keuntungan ketika semua area
fungsional bekerja sama. (Brown & Clow, 2008)

2.3 Kegiatan Bisnis Berdasarkan Fungsi Bisnis


Keseluruhan rangkaian kegiatan menjalankan usaha (bisnis) yang lengkap akan
membentuk kelompok-kelompok kegiatan menurut fungsinya, sehingga masing-
masing kelompok kegiatan tersebut dinamakan fungsi bisnis. Menurut Brown dan
Clow (2008:101-103) ada lima fungsi utama yang terlibat dalam pengoperasian
semua jenis bisnis. Mereka adalah produksi dan pengadaan; pemasaran; pengelolaan;
keuangan; dan akuntansi.

2.3.1 Fungsi Produksi dan Procurement


Produksi adalah proses menciptakan, memperluas, membuat, atau
meningkatkan barang dan jasa. Sebagian besar pengecer mendapatkan barang
dari produsen untuk dijual kembali. Pengadaan adalah pembelian dan penjualan
kembali barang yang sudah diproduksi. Pedagang grosir membeli barang dari
produsen untuk dijual kembali ke pengecer dan pedagang grosir lainnya (Brown
dan Clow,2008:102). Selain itu juga produksi adalah kegiatan dalam
menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa, yang mana
dibutuhkan beberaoa faktor seperti tanah, tenaga kerja, dan skill (Wahyuni,
2013).

10
2.3.2 Fungsi Pemasaran
Pemasaran adalah proses perencanaan, penetapan harga, promosi, menjual,
dan mendistribusikan ide, barang, dan jasa. Pemasaran melibatkan membuat
konsumen membeli produk atau layanan. Pemasar membuat keputusan
berdasarkan riset pasar tren dan kebiasaan konsumen (Brown dan
Clow,2008:102). Selain itu juga pemasaran adalah kegiatan unuk
memaksimalkan keuntungan dengan membuat strategi penjualan dalam suatu
perusahaan (Wahyuni, 2013).
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan
perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Pemasaran juga
merupakan faktor penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk itu
kegiatan pemasaran harus dapat memberikan kepuasan konsumen jika
perusahaan tersebut menginginkan usahanya tetap berjalan terus atau
menginginkan konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalam individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain (Kotler,2004:7).

2.3.3 Fungsi Manajemen


Manajemen adalah proses pencapaian tujuan perusahaan dengan
merencanakan, mengatur, memimpin, mengendalikan, dan mengevaluasi
penggunaan sumber daya secara efektif (Brown dan Clow,2008:102). Selain itu
juga manajemen adalah kegiatan untuk melakukan pengelolaan sumber daya
yang dimiliki oleh suatu organisasi meliputi sumber daya manusia, sumber saya
fisik, sumber daya keuangan, dan sumber daya teknologi dan infromasi
(Wahyuni, 2013). Kemudian manajemen juga meliputi 4 fungsi utama yaitu

11
merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi
dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.

2.3.4 Fungsi Akuntansi dan Keuangan


Keuangan adalah bisnis atau seni pengelolaan uang. Itu membutuhkan
analisis laporan keuangan untuk membuat keputusan di masa depan. Akuntansi
melibatkan memelihara dan memeriksa catatan, menangani tagihan, dan
menyiapkan laporan keuangan untuk bisnis (Brown dan Clow,2008:102). Dalam
keuangan tentu diperlukan keterampilan manajemen yang baik. Menurut
Mayasarah manajemen keuangan adalah suatu proses atau kegiatan untuk
mengatur keuangan dengan menggerakkan tenaga orang lain (Iskandar, 2019).
Kegiatan ini dapat dimulai dari perencanaan, penggorganisasian, pelaksanaan,
hingga ke pengawasan. Sedangkan menurut Husnan Suad manajemen keuangan
adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Secara umum akuntansi
adalah seni dalam melakukan pencatatan transaksi. Namun, menurut Starling
(1975) menyatakan bahwa akuntansi adalah ilmu bukan seni, karena jika
dikatakan seni maka tidak akan dapat memecahkan masalah akuntansi yang ada.
Ketika fungsi keuangan akuntansi telah dilaksanakan maka tentu perlu dilakukan
kegiatan pelaporan secara berkala. Pelaporan tersebut melalui penyusunan
laporan keuangan. Laporan keuangan adalah pertanggungjawaban pimpinan
suatu perusahaan kepada pemegang saham atau kepada masyarakat umum
kegiatan pengelolaan yang telak dilaksanakan dalam suatu masa tertentu
(Djuharni, 2012).

12
BAB III
PEMBAHASAN KEGIATAN BISNIS
PT. INDONESIAN ELECTRONIC AND ENGINEERING

3.1 Bisnis dan Bentuk Bisnis PT. INDONESIAN ELECTRONIC AND


ENGINEERING
PT. Indonesian Electronic and Engineering atau yang lebih dikenal
dengan Polytron merupakan perusahaan Indonesia yang bergerak pada bidang
aset khususnya benda-benda electronik. Awal didirikannya usaha ini pada 16
Mei 1975 di Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Kemudian pada 18 September
1976 PT. Indonesian Electronic and Engineering berubah nama menjadi PT.
Hartono Istana Teknologi. Diberi nama PT. Hartono Istana Teknologi karena
sang pemilik bernama Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono
yang juga merupakan pemilik PT. Djarum. Berawal dari bisnis ekspor kecil-
kecilan, kini Polytron menjadi salah satu perusahaan elektronik terkemuka di
Asia Tenggara. PT. Hartono Istana Tkenologi ini termasuk kedalam bentuk
bisnis korporasi yaitu perseroan terbatas (PT) dengan tipe bisnis manufaktur.
PT. Hartono Istana Teknologi ini juga menjadi induk bagi beberapa
perusahaan lokal lainnya, seperti PT. Fira Makmur Sejahtera, PT. Toshiba
Asia Pacific Indonesia, PT. Toshiba Storage Solutions, PT. Kioxia Indonesia,
PT. Dynabook Indonesia, dan PT. Toshiba Machine Indonesia.
Produk yang dihasilkan PT. Hartono Istana Teknologi atau Polytron
ini merupakan perusahaan yang menghasilkan barang berupa alat-alat
elektronik seperti TV, lemari es, mesin cuci, dll. Serta perusahaan ini juga
memberikan pelayanan jasa terhadap konsumennya seperti pelayanan service
yang resmi untuk benda elektronik yang mengalami kerusakan. Yang mana
sasaran konsumen perusahaan PT. Hartono Istana Tekonlogi biasanya
sebagian besar konsumen yang membeli alat elektronik ini merupakan para

13
pasangan rumah tangga, yang memiliki kebutuhan untuk melengkapi
peralatan rumah tangganya. Namun, tidak menutup kemungkinan juga alat
elektronik ini dibeli oleh K/L/D/I untuk keperluan pekerjaannya.

Gambar 3.1 Logo Perusahaan


Sumber: Google.com

3.1.1 Visi, Misi, dan Tujuan PT. Indonesian Electronic and Engineering

3.1.1.1 Visi Perusahaan


Polytorn memiliki visi “memimpin pergerakan konvergensi digital”.
Perusahaan meyakini melalui inivasi teknologi, Polytron akan menemukan
solusi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dan hambatan di era
digital ini. Berikut adalah 7 visi Polytron dengan slogan 7 KIAT KITA:
o Hebat citra.
o Pesat teknologi.
o Cermat mutu.
o Hemat biaya.
o Tepat delivery.
o Sehat pribadi.
o Kuat potensi.

14
3.1.1.2 Tujuan Perusahaan
o Menjadi pemimpin pasar dalam bisnis eleltronik dengan volume
penjualan nomor satu.
o Memiliki jaringan distribusi yang luas.
o Terus menjadikan Polytron sebagai pemimpin digital yang
terpercaya.

3.1.1.3 Misi Perusahaan


o Menjadi merk Indonesia kelas dunia.
o Inovasi melalui kreatifitas.
o Menjadi market leader.
o Improvement terus menerus secara produktif.
o Kepuasan pelanggan sebagai hal yang utama

3.1.2 Peta Lokasi PT. Indonesian Electronic and Engineering

Polytron

Gambar 3.2 Lokasi PT. Indonesian Electronic and Engineering


Sumber: Google Earth

15
3.2 Fungsi Bisnis PT. Indonesian Electronic and Engineering dan Kaitannya
dengan Perekonomian
Semua orang melakukan kegiatan berbisnis guna mendapatkan profit
dan benefit, ketika melakukan kegiatan berbisnis teresebut, maka akan
menciptakan produktivitas yang tinggi sehingga roda perekonomian negara
Indonesia berjalan dengan cepat. Dalam menunjang kegiatan berbisnis tentu
terdapat peran dan dorongan dari keempat fungsi bisnis utama, yaitu fungsi
produksi dan procurement, fungsi pemasaran, fungsi manajemen, dan fungsi
akuntasi keuangan. Keempat fungsi bisnis ini berperan penting dalam
kehidupan perekonomian suatu negara. Ketika Perusahaan Polytron berjalan
dengan lancar serta berkembang dengan pesat maka akan semakin banyak
pula sumber daya manusia yang diresap. Ketika jumlah pengangguran
berkurang maka pendapatan perkapita Indonesia akan mengalami kenaikan
dan meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian Indonesia. Hal ini lah
yang dapat meningkatkan perekonomian Indonesia.

Gambar 3.3 Circular Economics Flow


Sumber: PPT Bahan Ajar
Berikut adalah contoh dari circular flow of economic bila dikaitkan dengan
Perusahaan Polytron:

16
 Pada lingkaran paling luar:
Pihak rumah tangga mebelanjakan uang yang dimiliki untuk membeli
barang elektronik di pasar produk yang diproduksi oleh pihak Polytron
atau memakai pelayanan yang diberikan oleh pihak Polytron melalui
pasar produk. Sehingga pihak Polytron mendapatkan pendapatan,
kemudian pendapatan perusahaan digunakan untuk membayar biaya-
biaya atas sumber daya kepada pihak rumah tangga baik berupa beban
sewa, beban gaji, dan beban lainnya.
 Pada lingkaran tengah:
Pihak Polytron menghasilkan output berupa barang elektronik dan
pelayanan resmi yang tersedia di pasar produk yang akan dibeli oleh
pihak rumah tangga. Lalu pihak rumah tangga memasok sumber daya
baik berupa sumber daya fisik, sumber daya manusia, sumber daya
finance, dan sumber daya teknologi yang tersedia di pasar sumber
daya, yang mana sumber daya tersebut akan dibutuhkan oleh pihak
Polytron untuk memproduksi barang elektronik atau pelayanan
(service).
 Pada lingkaran paling dalam yang berkaitan dengan pemerintah baik
pemerintah pusat ataupun daerah:
 Pihak Polytron akan mendapatkan input dari pemerintah
berupa fasilitas dan pelayanan publik serta mendapatkan
pendapatan dari bisnis yang dijalankan. Lalu pihak Polytron
harus mengeluarkan output yaitu dengan wajibnya membayar
pajak kepada pihak pemerintah, seperti pajak bangunan
misalnya pabrik, dan pajak lainnya.
 Pihak rumah tangga akan mendapatkan input dari pemerintah
berupa fasilitas dan pelayanan publik. Lalu pihak rumah tangga
harus mengeluarkan output yaitu dengan wajibnya membayar

17
pajak kepada pemerintah, seperti pembayaran pajak rumah,
pajak penghasilan, pajak kendaraan, dan pajak lainnya.
 Di pasar produk akan mendapatkan pendapatan karena barang
elektornik serta pelayanan jasa (output) yang dipasok dari
Polytron perlu digunakan oleh pemerintah. Kemudian pasar
produk memberikan output kepada pihak pemerintah berupa
barang atau jasa.
 Di pasar sumber daya, pihak pemerintah akan menampung
input dari pasar sumber daya baik sumber daya fisik, sumber
daya manusia, sumber daya finance, dan sumber daya
teknologi. Kemudian pihak pasar sumber daya akan
mendapatkan timbal balik dari pihak pemerintah berupa
revenue atas input yang telah diberikan.

3.3 Kegiatan Bisnis PT. Indonesian Electronic and Engineering Berdasarkan


Fungsi Bisnis

3.3.1 Fungsi Produksi dan Procurement


PT. Indonesian Electronic and Engineering tentu melakukan
kegiatan bisnis khusunya produksi dan procuerement. Mengingat tipe
bisnis dari perusahaan ini adalah manufaktur, yang artinya melakukan
pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Kegiatan produksi yang
dilakukan Perusahaan Polytron ini adalah melakukan kegiatan
produksi terhadap barang-barang elektronik seperti AC, televisi,
lemari es, mesin cuci, speaker, serta barang-barang elektronik lainnya.
Untuk fungsi procurement Perusahaan Polytron melakukan kegiatan
pengadaan mesin-mesin yang digunakan dalam kegiatan manufaktur.
Sebagai contoh pembuatan Televisi Polytron.

18
Pembuatan elemen ekternal dan internal dari TV:
 Pembuatan casing TV bagian depan dan belakang
dengan menggunakan mesin injeksi. Bahan yang
digunakan dari plastik khusus yang tidak mudah pecah
dan retak.
 Pembersihan casing yang telah dibuat yang telah lulus
uji kecacatan.
 Pemberian warna pada casing menggunakan alat
khusus. Kemudian casing dimasukkan kedalam oven
untuk diberi sinar ultraviolet, yang berguna agar casing
terlihat mengkilap.
 Membuat PCB yang berfungsi sebagai papan untuk
menempelkan komponen elektronika. Yang terdiri atas
PCB power supply dan PCB control.
Kemudian masuk ke tahap perakitan TV:
 Memasangkan layar lcd/led di bagian casing depan
Televisi.
 Pemasangan komponen PCB power supply dan PCB
control.
 Pemasangan casing bagian belakang ke casing bagian
depan.
 Pengecekan Televisi apakah semua komponen sudah
berfungsi dengan normal atau tidak. Jika Televisi telah
lulus uji kelayakan maka akan dilakukan pengemasan.

3.2.2 Fungsi Pemasaran


Setelah fungsi production and procurement maka berlanjut ke
fungsi pemasaran. Perusahaan Polytron lebih menekankan untuk
memproduksi perangkat keras, daripada untuk mengembangkan

19
perangkat lunak atau pemograman. Hal tersebut tentu dipilih oleh
Polytron tudak secara Cuma-Cuma, melainkan keputusan Polytron
hanya melakukan pengembangan terhadap perangkat keras menjadi
salah satu strategi penjualan Polytron. Pada fungsi pemasana ini juga
perusahaan melakukan penganalisisan terhadap marketing mix.
Polytron menetapkan marketing mix yang sederhana yakni 4P seperti
product, price, place, dan promotion.
a. Product
Dalam kegiatan manufakturnya Perusahaan Polytron lebih
memilih untuk menciptakan produk yang high-end dengan
style yang terbaik dan elegan (stylish best practice products).
b. Price
Perusahaan Polytron melkaukan penekanan terhadap kualitas
produk, maka penentuan harga produk ditetapkan berdasarkan
pada tingkat kualitas masing-masing produk Polytron.
c. Place
Perusahaan Polytron melakukan pendistribusian barang barang
elektroniknya melalui upmarket. Upmarket adalah bazaar
brand produk yang rutin dilaksanakan baik di dalam negeri
ataupun luar negeri. Untuk diluar negeri sendiri Polytron
melakukan pendistribusian produk melalui upmarket
khususnya circuit city.
d. Promotion
Perusahaan Polytron melakukan promosi secara khusus kepada
Medison Avenue Firm, Foote, Cone and Belding Worldwide
Company. Company ini bertugas secara focus dan secara
khusus untuk menciptakan brand global bagi Polytron dengan
focus utama sebagai perusahaan yang membuat alat elektronik
dengan stylish best practice products.

20
3.3.3 Fungsi Manajemen
Selanjutnya masuk ke fungsi bisnis yang ketiga yaitu fungsi
management. Dimana pada fungsi ini perusahaan menerapkan fungsi
manajemen.
a) Fungsi manajemen yang pertama adalah planning atau perencanaan,
pada fungsi ini terdapat susunan kegiatan goals, strategic, and plan
atau penentuan tujuan, strategi tujuan, dan menyusun rencana kecil.
Pada 2019 Polytron menyatakan bahwa mereka akan focus terhadap
pengembangan smartphone dengan fitur yang lengkap serta canggih
namun dengan harga yang terjangkau.
b) Fungsi manajemen yang kedua dalah organizing pada fungsi ini
Perusahaan Polytron melakukan pemetaan atas siapa dan kedudukan
apa yang cocok untuk untuknya. Dalam proses kegiatan rekrutment di
Polytron ini tidak terlalu jauh berbeda dengan proses perekrutan
karyawan di perusahaan lainnya.
o Pertama-tama Polytron melakukan pengumuman bahwa
mereka mencari karyawan dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
Biasanya perusahaan polytron ini merekrut karyawan dengan
melakukan tes tertulis.
o Setelah tahap tes tulis lolos maka perusahaan akan melakukan
tes wawancara terhadap calon karyawan.
o Setelah kedua tes tersebut dilakukan maka perusahaan akan
menghubungi calon karyawan yang sesuai dengan jabatan dan
kedudukan yang dibutuhkan.
c) Kemudian fungsi selanjutnya adalah leading yang mencakup kegiatan
pengarahan, memotivasi, dan pengambilan keputusan. Kegiatan
leading yang dilakukan polytron menurut CEO PT Hartono Istana
Teknologi, Hariono menyatakan bahwa kunci perusahaannya masih
tetap eksis hingga saat ini karena inovasi yang dilakukan. Pihaknya

21
mengaku akan terus melakukan kegiatan riset dan pengembangan
terhadap karyawannya agar dapat mengembangkan produk polytron
juga, sehingga mampu untuk memenangkan persaingan di pasar.
Untuk mendukung volume penjualan, pihaknya juga sudah
memanfaatkan ecommerce atau penjualan secara online.
d) Dan fungsi yang terakhir controlling yang mencakup pengoreksian
serta pemantauan. Perusahaan Polytron melkaukan kegiatan
controlling dengan melkaukan pengendalian internal atas persediaan
bahan baku komponen alat elektronik pada PT. Hartono Istana
Teknologi/Polytron. Yang mempelajari masalah-masalah, prosedur
dan situasi-situasi yang berlaku dalam persediaan gudang, termasuk
tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, Pandangan-
pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan
pengaruhpengaruhnya.
Pada Perusahaan Polytron menerapkan segitiga manajemen
atau yang biasa kita kenal managerial skills.

Gambar 3.4 Struktur Organisasi PT. Indonesian Electronic and Engineering


Sumber: Google

22
a) Untuk level top management diisi oleh pemegang utama saham
atas PT. Indonesian Electronic and Engineering.
b) Pada middle management diisi oleh direktur PT. Indonesian
Electronic and Engineering.
c) Serta yang terakhir pada level first line manajemen diisi oleh
para manager umum, staff adiminstrasi, dan sekretaris.

3.3.4 Fungsi Keuangan dan Akuntansi


Fungsi bisnis yang berikutnya adalah fungsi keuangan dan akuntansi.
Pada fungsi keuangan ini lebih terfokus terhadap transaksi-transaksi yang
belum terjadi. Telah diketahui secara jelas bahwa pemegang saham terbesar
dari Polytron ini adalah PT. Djarum yakni Robert Budi Hartono dan Michael
Bambang Hartono. Maka secara tidak langsung Perusahaan Polytron ini
berada dibawah naungan Djarum Group. Selain itu juga pemegang saha
Djarum Group ini menjadi pemegang saham terbesar juga di Bank Central
Asia / BCA.
Fungsi akuntansi seperti yang telah kita ketahui pada fungsi ini
perusahaan akan merekap serta melaporkan pencatatan-pencatatan atas
transaksi perusahaan. Berikut adalah grafik perkembangan per triwulan dari
laporan laba rugi, neraca, dan arus kas milik Polytron.

23
Tabel 3.1 Grafik Laporan Keuangan Polytron per Triwulan

Grafik Keterangan

24
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas maka penulis menyimpulkan:
1) PT. Indonesian Electronic and Engineering adalah perusahaan swasta yang
bergerak pada bidang manufaktur atas barang-barang elektronik dengan brand
bernama Polytron.
2) Seperti yang sudah diketahui bahwa Polytron merupakan perusahaan
elektronik Indonesia yang penjualannya telah tembus ke luar negeri, maka
dari hasil penjualan tersebut dapat membantu perkembangan perekonomian
Indonesia.
3) Kegiatan bisnis PT. Indonesian Electronic and Engineering berdasarkan
keempat fungsi bisnis yaitu produksi dan procurement, pemasaran,
manajemen, dan akuntansi keuangan sudah berjalan dengan benar. Namun,
mengingat akan informasi yang trebatas maka perlu dilkakukan peninjauan
lebih lanjut lagi.
4.2 Saran
Berdasarkan tinjauan yang telah dilakukan, maka ada saran yang akan penulis
sampaikan yaitu digarapkan PT. Indonesian Electronic and Engineering dapat lebih
berkembang dan dapat mempertahankan citranya sebagai perusahaan elektronik
terkemuka di Indonesia dan Asia. Namun, penulis juga menyarankan untuk lebih
sedikit transparansi terhadap infromasi-informasi terkait perusahaan, agar ketika
kegiatan tinjauan ini ditindak lanjuti dapat berisi informasi yang lebih relevan dan
lebih lengkap.

25
DAFTAR PUSTAKA

Brown, B. ., & Clow, J. . (2008). Introduction to Business. McGraw-Hill, Inc.


Djuharni, D. (2012). Analisis Terhadap Pemahaman Akuntansi Penyusun Laporan
Keuangan Bkm Darti Djuharni Stie Malangkuçeçwara Malang. Jurnal
Manajemen Dan Akuntansi Akuntansi, 1(2), 1–14.
Iskandar, J. (2019). Implementasi Sistem Manajemen Keuangan Pendidikan. Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan UIN Alauddin Makassar Jl., III(36), 10.
Malloy, B. C., & Flores, C. (2005). Nteractive Tudent Dition. In Teacher (Vol. 86,
Issue 10). https://doi.org/10.1111/j.1365-2389.2008.01059.x
Steinhoff, D. (1979). The World of Business (2 of Groli). McGraw Hill Book Co.
Wahyuni, S. (2013). Teori Konsumsi Dan Produksi Dalam Perspektif Islam. Jurnal
Akuntabel, Vol 10(No 1), 74–79. https://core.ac.uk/download/pdf/229018574.pdf

26

Anda mungkin juga menyukai