Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 7:

Ulil Albab Abdallah 195020207111015


Muhammad Rizali Raja 195020207111051
Baharuddin Aly 195020207111012
UTS STRATEGIC MARKETING PLANNING

Kopi Kenangan

I. EXECUTIVE SUMMARY

Kopi Kenangan merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang usaha pembuatan
kopi kemasan dan pelayanan yang mendukung terciptanya kedai kopi. Keberadaan Kopi
Kenangan bergantung pada dua hal, yaitu lingkungan internal dan eksternal. Kedua
lingkungan ini tetapi juga membuka peluang bagi Kopi Kenangan untuk dapat
meningkatkan penjualan serta menjadi top of mind dari kedai kopi dengan melakukan
pemasaran yang baik dengan target generasi Z yang berada di daerah perkotaan di Pulau
Jawa. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kesadaran seperti
periklanan secara offline maupun online, penciptaan kedai kopi yang nyaman dan unik
bagi generasi Z, menggunakan jasa influencer dan brand ambassador, mengadakan kartu
keanggotaan yang dapat diakses secara online maupun offline.diskon, giveaway, serta
menghadirkan Kopi Kenangan pada berbagai platform pesan-antar makanan dan
minuman.

II. SITUATION ANALYSIS

A. Analysis of the internal environment

Product : Produk yang ditawarkan oleh Kopi Kenangan, sesuai nama depannya adalah
kopi, mulai dari arabica hingga robusta. Tidak hanya jenis kopi tersebut, kopi lokal
yang berasal dari Mandailing, Flores, Dampit, dan Ciwidey juga digunakan oleh Kopi
Kenangan dalam menyuguhkan pengalaman minum kopi yang terbaik bagi para
konsumennya. Terdapat 32 menu variasi kopi. Selain menawarkan minuman berbahan
dasar kopi, Kopi Kenangan juga menawarkan berbagai jenis minuman dan makanan.
Minuman lainnya seperti Milk Tea, variasi alpukat, variasi rasberi hibiscus, dan Milo
yang berjumlah 27 variasi. Kopi Kenangan juga saat ini mulai merambah ke produk
makanan, seperti Cerita Roti untuk produk berupa roti dengan 6 variasi.
Price : Dari harga yang tertera pada aplikasi Kopi Kenangan, harga termurah dari
kategori kopi adalah Light Americano dan Americano/ Long Black berukuran regular,
yaitu hanya Rp15.000, sama dengan harga Jasmine Earl Grey Tea regular dari kategori
nonkopi. Sedangkan, produk termurah adalah air mineral dengan harga Rp9.000 sama
dengan harga roti susu manis. Sedangkan untuk harga yang termahal dari kategori kopi
adalah Light Hazelnut Late, Hazelnut Late, Light Caramel Latte, Caramel Latte, Light
Vanilla Latte, dan Vanilla Latte dengan harga Rp90.000. Sedangkan, untuk kategori
nonlopi, harga termahal adalah Hazelnut Choco Milk Tea dengan harga Rp100.000
Promotion : Promosi yang dilakukan oleh Kopi Kenangan pada aplikasinya terdiri dari
dua promosi, yaitu potongan harga dan paket minuman atau minuman dan makanan
pada aplikasi yang diberikan. Promosi paket juga ditampilkan lewat konten Instagram.
Namun demikian, konten di Instagram juga diisi oleh giveaway, yang terbaru
giveaway tampil jadi sultan dengan meng-endorse Hotman Paris Hutapea. Tidak hanya
itu, Kopi Kenangan juga kerap melakukan kolaborasi dengan berbagai produk lokal
seperti Somethinc dalam membuat produk bibir yang beraroma kopi.
People : Pekerja di Kopi Kenangan merupakan orang-orang yang sudah
berpengalaman, baik internasional dan nasional, serta memiliki eksposur kerja yang
tinggi. Pada tahun 2020, sudah ada 30 juta gelas yang terjual dari Kopi Kenangan
dengan lebih dari 3.000 pekerja yang direkrut oleh Kopi Kenangan. CEO dari Kopi
Kenangan sendiri adalah Edward Tirtanata.
Place : Saat ini sudah ada lebih dari 500 lapak offline ataupun online yang tersebar di
32 kota di Indonesia. Berikut ini peta yang terdapat pada situs web dari Kopi
Kenangan. Sedangkan, terdapat empat kantor dari Kopi Kenangan, tepatnya di
Menara Sentraya Lantai 15, Jalan Iskandarsyah Raya di Indonesia. Kantor di
Singapura terletak di 6A Shenton Way, Level 04-01 OUE Downtown Gallery. Di
Malaysia, kantor Kopi Kenangan berada di Suite 10.02, Level 10, The Garden South
Tower, Mid Valley City, Lingkaran Syed Putra 59200 Kuala Lumpur. Selain tiga
kantor tersebut, Kopi Kenangan menciptakan lembaga pendidikan yang diberi nama
Kenangan Academi di Jalan Pakubuwono VI Nomor 15, Kota Jakarta Selatan, DKI
Jakarta.
Process : Pada situs web di bagian news dengan judul “Seni Mengolah Kopi, dari Biji
Hingga ke Cangkir” diceritakan bagaimana Kopi Kenangan menghasilkan kopi
bercita rasa kuat. Pada awalnya, biji kopi disangrai oleh para pengrajin dalam
menciptakan aroma yang kuat. Setelahnya biji tersebut didinginkan dan diistirahatkan.
Berikutnya, Kopi Kenangan akan melakukan kalibrasi setiap harinya sebanyak 5 kali
untuk
menciptakan kombinasi sempurna dan standar yang tepat dalam penyajian Kopi
Kenangan. Selanjutnya, pada saat kopi benar-benar diproduksi, perlu ekstraksi yang
detail dan sempurna, misalnya posisi portafilter yang harus tepat, tidak boleh terlalu
ke atas ataupun ke bawah. Baru setelahnya konsumen bisa menikmati secara langsung
atau lewat pemesanan e-commerce. Tentunya perlu tahapan promosi dalam
peluncuran produk baru serta pemasaran. Kopi Kenangan aktif menggunakan sosial
media Instagram dalam pemasarannya. Bahkan dalam waktu sehari, Kopi Kenangan
dapat mem-posting lebih dari tiga konten sekaligus, pada post atau pada snapgram.
Sedangkan di Tiktok, Kopi Kenangan tidak setiap hari upload konten, apalagi di
Twitter yang antar post berselang satu bulan.
Physical evidence : Bentuk nyata dari Kopi Kenangan dapat dilihat dari bangunan
Kopi Kenangan, produk yang ditawarkan, serta situs web dan media sosial yang
digunakan. Situs web Kopi Kenangan sendiri adalah https://kopikenangan.com/
dengan nama Instagram @kopikenangan.id.

B. Analysis of the customer environment

Kebutuhan masyarakat semakin meningkat seiring waktu dan pertambahan jumlah


penduduk sehingga kebutuhan pokok akan selalu dibutuhkan. Kebiasaan masyarakat
dalam memilih produk makanan dan minuman sebagai bagian dari kebutuhan pokok
adalag fisiologis, psikologi, serta sosial budaya (Badan Pusat Statistik Indonesia,
2021). Berdasarkan data BPS pada Maret 2021, daerah perkotaan memiliki
pengeluaran yang lebih banyak atas nonpangan dibanding di desa. Pada tahun 2021,
daerah perkotaan menyerap 54,19 nonpangan sedangkan perdesaan hanya menyerap
43,80 persen nonpangan.
Bila dilihat dari jumlahnya, generasi Z yang menjadi bagian dari masyarakat
Indonesia, yang lahir pada tahun 1996-2010, telah mencapai lebih dari 40 juta orang.
BPS menyatakan bahwa penduduk berumur 10-14 adalah 22.195.900 dan penduduk
berumur 15-19 berjumlah 22.312.600. Penduduk berumur 20-24 berjumlah
22.682.400.

C. Analysis of the external environment

Politik : Pemerintah Indonesia sekarang ini sedang melakukan reformasi, termasuk di


dalamnya adalah inovasi dan digitalisasi dalam membentuk masyarakat revolusi
industry 4.0 serta berusaha bangkit dari krisis ekonomi juga kesehatan akibat pandemi
Covid-19. Sebagai tambahan, pemerintah telah menurunkan level pembatasan sosial
dari yang sebelumnya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) menjadi PPKM
(Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dengan dikeluarkannya Instruksi
Mendagri Nomor 15 tahun 2021 sejak 3 Juli 2021 untuk mengurangi kasus pandemi
ini. Level PPKM ini akan berubah seiring dengan pertumbuhan kasus pandemi Covid-
19 di Indonesia. Dengan demikian, toko offline dapat tetap beroperasi dan melayani
dine-in.
Ekonomi : Ekonomi di Indonesia sempat mengalami krisis karena pandemi Covid-19,
tetapi telah naik seiring dengan kinerja pemerintah berusaha mengatasi krisis
kesehatan juga ekonomi. Pada kuarter kedua tahun 2021, pertumbuhan ekonomi di
Indonesia telah meningkat sebesar 7,07% meskipun angka yang tinggi dapat terjadi
karena penurunan yang sangat drastis pada saat resesi. Hingga Agustus 2021,
pertumbuhan ekonomi telah naik hingga 3,1% serta terjadi peningkatan frekuensi
belanja masyarakat sebesar 97,3 dan peningkatan nilai pembelanjaan sebesar 79,7.
Sejalan dengan itu, peningkatan belanja pada kelas ekonomi menengah telah
mencapai Rp8,4 juta per bulannya atau meningkat sebesar 110,5% atau sudah
sebanding dengan pembelanjaan sebelum terjadinya pandemi.
Sosial : Selama masa pandemi Covid-19, masyarakat lebih berhati-hati dalam
mengeluarkan pengeluaran dengan motif berjaha-jaga pada ketidakpastian di masa
depan. Selain itu, telah terjadi pergeseran kehidupan ke arah yang lebih online dan
terdigitalisasi. Komunikasi di tengah pandemi lebih didahulukan dengan pertemuan
tanpa tatap muka agar penyebaran Covid-19 dapat berkurang. Secara lebih luas,
perubahan pada sosial tersebut berdampak pada bagaimana manusia berbelanja,
menciptakan word of mouth, serta bagaimana cara perusahaan harus mendekati
masyarakat.
Era digital telah membuat informasi sangat mudah tersebar dari satu tempat ke tempat
lain sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat terkait lingkungan yang sudah
semakin rusak. Ini menimbulkan kesadaran untuk hidup ramah lingkungan, terutama
bagi generasi Z yang hidup di tengah digitalisasi. Generasi ini juga yang merupakan
generasi yang konsumtif dengan pembelanjaan impulsif jika telah loyal pada merek
tersebut.
Teknologi : Perkembangan teknologi telah begitu cepat terjadi di dunia, termasuk di
Indonesia. Digital 2021 mengeluarkan data bahwa pengguna internet di Indonesia
sudah mencapai 202,6 juta orang atau 73,7% dari seluruh populasi yang ada. 170 juta
di antaranya menggunakan sosial media selama 2 jam 50 menit per harinya.
Menonton
video, baik itu dari blog atau secara online adalah pilihan pertama yang dilakukan
pengguna internet. Kecepatan internet di Indonesia sendiri mencapai 17,2 Mbps.
Penggunaan alat elektronik untuk mengakses internet, peningkatan telepon genggam
terus terjadi dan hingga tahun 2019 telah mencapai 63,53 juta orang (berdasarkan data
BPS). Untuk penggunaan internet sendiri, pada tahun 2019, terdapat 73,75 juta rumah
tangga yang menggunakan atau meningkat sebanyak 7,53 juta dari tahun 2018. Digital
2020 juga mengungkapkan bahwa penggunaan sosial media terbanyak adalah
Youtube, WhatsApp, serta Instagram.

III. SWOT ANALYSIS

A. Strengths

1. Memiliki variasi rasa, ukuran, dan opsi seperti less sugar dan less ice

2. Harga terjangkau, bisa didapat dengan harga di bawah Rp15.000

3. Tersebar di banyak tempat di Pulau Jawa, terutama Jabodetabek

4. Promosi gencar dilakukan

5. Mulai merambah ke produk makanan yang cocok untuk dimakan bersamaan dengan
minum, yaitu roti, cocok untuk mengganjal perut
6. Pekerja yang terlatih dan dengan pengalaman bekerja sehingga membuatnya ahli

B. Weaknesses

1. Belum memiliki akun Youtube, padahal Youtube adalah media sosial yang paling
banyak digunakan masyarakat Indonesia, jadi bukan generasi Z saja
2. Masih belum tertatanya informasi serta konten yang diberikan pada laman Instagram
milik Kopi Kenangan. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini bahwa masih
tercampurnya konten promosi dengan merchandise, selain itu warnanya juga sangat
bertabrakan antara ungu dengan coklat sehingga ini kurang menarik minat konsumen
untuk melirik kontennya
3. Promosi yang berbeda pada berbagai media sosial akan membuat konsumen bingung

4. Daerah penyebarannya masih terpusat di daerah Jawa sehingga pada kolom komentar
Instagram pun banyak yang menanyakan keberadaan Kopi Kenangan di daerah
mereka
5. Hanya menggunakan satu jenis susu sehingga tidak ramah bagi siapa saja

C. Opportunities
1. Adanya kebiasaan nongkrong di tengah generasi muda, khususnya generasi Z untuk
menikmati waktu santai serta mencari suasana baru
2. Kondisi pandemi yang mulai membaik sehingga aktivitas ekonomi mulai bergerak ke
arah yang normal
3. Generasi Z sudah diperbolehkan untuk melakukan sekolah tatap muka sehingga ini
akan semakin mendorong mereka untuk berada di luar rumah, Kopi Kenangan bisa
jadi tempat yang cocok untuk bersantai
4. Adanya teknologi yang mampu membantu pesatnya pemasaran yang bisa dilakukan
oleh Kopi Kenangan
5. Ragamnya jenis kopi yang ada di Indonesia dengan ciri khas masing-masing

6. Masih banyaknya kesempatan pengembangan produk dengan menggunakan teknologi


terkini dan tercanggih
7. Semakin konsumtifnya masyarakat Indonesia, terutama generasi Z

D. Threats

1. Adanya pandemi Covid-19 membuat kondisi yang tidak pasti, misalnya saat pandemi
mulai turun di Indonesia dan melambung tinggi sejak Juni 2021
2. Kebijakan pemerintah dalam membatasi pembukaan toko offline terutama pada masa
PSBB dan masih terdapat pembatasan mobilisasi penduduk dengan adanya PPKM
3. Kondisi di masyarakat yang mulai beralih dari offline ke online ke semi-offline perlu
mendapat perhatian bagi pemasar
4. Ancaman dari banyaknya kedai kopi yang juga memberikan harga terjangkau serta
lebih dekat dengan rumah konsumen
5. Perubahan tren yang begitu cepat pada makanan dan minuman sehingga suatu tren
cepat tumbuh dan cepat mati.
6. Berbagai macam coffee shop juga bermunculan dari dalam ataupun luar negeri dan
memperketat market share di Indonesia

E. Analysis of the SWOT matrix

Masih banyak kekurangan yang dapat dibenahi oleh Kopi Kenangan dengan
mengandalkan berbagai peluang yang dimiliki. Selain itu, perlu berusaha mengatasi
ancaman yang datang dan akan menjadi resiko di masa yang akan datang dengan
berbagai persiapan yang ada.
F. Developing competitive advantages

Cost leadership : Menciptakan rantai pasokan yang baik, mulai dari loyalitas terhadap
pemasok yang mampu memberikan bahan baku berkualitas dengan harga yang
terjangkau sehingga tidak perlu mengobarkan lebih banyak waktu, tenaga, dan uang
untuk mengganti pemasok. Selain dari pemasok, perlu juga tata Kelola yang baik saat
dan sesudah bahan baku diterima di berbagai toko, terkait proses penyimpanan hingga
proses penyajian kepada tamu. Oleh karena itu, perlu professionalitas dalam
penunjangan rantai pasokan yang baik
Differentiation : Membedakan diri dengan menciptakan variasi kolaborasi dengan
produk-produk lokal yang unik dan sekiranya menjadi terobosan kolaborasi terbaru,
sebagaimana telah dilakukan, menciptakan kolaborasi dengan produk makeup
sehingga rasa yang tercipta dari produk bibir memiliki wangi kopi khas Kopi
Kenangan. Tentunya kolaborasi dilakukan seiring dengan mengikuti konten yang viral
di internet.

G. Developing a strategic focus

Fokus yang akan dituju dalam hal ini adalah untuk menciptakan pembelian yang
berulang pada segmentasi pasar yang dituju, yaitu generasi Z yang berada di
perkotaan di pulau Jawa.
IV. MARKETING GOALS AND OBJECTIVES

A. Marketing goals

Tujuan marketing saat ini adalah untuk menciptakan Kopi Kenangan sebagai Top of Mind

dalam market share kedai kopi.

B. Marketing objectives

Acquisition Activation Retention Referral Revenue


Activit Memasarkan Menciptakan Mempertahanka Menyukai Melakuka
y dan ketertarikan n konsumen dan n
mennciptakan dan rasa menyaranka pembelian
kesadaran penasaran n produk ke
orang lain
Offline Periklanan Menciptakan Loyalti berupa Memberikan Lewat
ways lewat banner toko member card diskon untuk datang ke
atau baliho offline yang tiap toko yang
yang nyaman penggunaan
kode referral
yang dapat bagi generasi Z mempercepat dalam ada di
dilihat banyak untuk memiliki pemesanan tanpa aplikasi
dekat
orang di jalan waktu harus antre dan member card
konsumen
raya berkualitas menambah yang hanya
bisa diambil
di toko
untuk diri diskon dengan
sendiri atau poiin
bersama teman,
menjadi
workspace
karena generasi
Z ini
merupakan
pelajar yang
mmebutuhkan
tempat tenang
Online Penggunaan Menggunakan Aplikasi member Mengadakan Lewat
ways sosial media, influencer yang card dalam give away berbagai e-
pemaksimala menjadi bentuk online, agar commerce
n penggunaan kelompok pengadaan fitur konsumen seperti
SEO, referensi dari kritik dan saran, tersebut Gofood
melakukan generasi Z penanggapan menyebarka dan
kampanye untuk menjadi laporan atau n kesadaran Grabfood
aksi sosial, ambassador keluhan pada pada
dan serta berbagai media pengikutnya
periklanan menceritakan sosial Kopi di media
lewat sosial pengalamanny Kenangan sosial
media a dalam
meminum Kopi
Kenangan
Situation Analysis
A. Review Internal Environment

Review of Marketing Goal and Objective


Berdasarkan pemaparan tujuan dan pemenuhan dari pemasaran, terlihat banyak hal yang
dapat dipenuhi kembali dari strategi pemasaran Kopi Kenangan. Perusahaan dapat
memanfaatkan media lain dalam penjualan seperti SEO atau membuat konten kopi di
Youtube guna segmen pelanggan baru
Review of current marketing strategy and performance
Strategi marketing yang dilakukan Kopi Kenangan merupakan strategi yang baik.
Perusahaan membuka banyak cabang hingga wilayah ASEAN serta melakukan kerja
sama dan giveway di laman media sosialnya. Strategi ini akan mendatangkan minat
belanja dan engagement lebih bagi perusahaan karena mampu meraih prospek
pelanggan baru
B. The Customer Environment

Who are the firm’s current and potential customers?


Target pelanggan potensian dari bisnis Kopi Kenangan adalah ank muda yang suka
menghabiskan waktu untung nonkrong atau bermain bersama teman. Selain itu, target
sekunder yang coba diraih adalah para pekerja yang memerlukan kopi untuk
mengawali kegiatan pekerjaanya
What do customers do with the firm’s products?
Konsumen yang ingin kumpul dengan teman atau ingin nongkrong akan memilih Kopi
Kenangan sebagai tempat yang cocok. Selain itu, konsumen akan membeli kopi sesuai
dengan apa yang mereka inginkan atau produk yang sedang tren
Where do customers purchase the firm’s products?
Konsumen akan membeli produk pada gerai terdekat Kopi Kenangan yang tersebar di 32
kota di Indonesia dan juga lokasi lainnya di wilayah ASEAN
When do customers purchase the firm’s products?
Konsumen akan membeli produk dari Kopi Kenangan pada jam jam pagi atau jam setelah
mereka selesai beraktivitas seperti malam hari.
Why (and how) do customers select the firm’s products?
Konsumen memilih Kopi Kenangan karena produk yang disajikan perusahaan memiliki
kualitas yang tinggi dan cita rasa kopi yang enak. Selain itu, pelanggan dapat membeli
produk dengan cara datang langsung ke toko atau membeli melalui media online
Why do potential customers not purchase the firm’s products?
Konsumen potensial membeli produk karena perusahaan menyajikan produk dengan
kualitas tinggi. Selain itu, lokasi penjualan kopi yang menarik membuat pelanggan
ingin dan betah berada di lokasi untuk mengobrol dll. Bagi mereka yang bukan
konsumen akan menjadi konsumen setelah melihat dan merasakan sendiri vibes yang
diberikan Kopi Kenangan bagi para konsumennya
C. The External Environment

Competition
Persaingan produk kedai kopi di Indonesia terbilang cukup tinggi. Berdasarkan data yang
dihimpun dari void.com, jumlah kedai kopi di Indonesia pada 2019 adalah 3000 gerai
dan terus akan bertambah. Pesaing besar dari Kopi Kenangan adalah Starbuck dan
kedai kopi local lainnya.
Economic Growth and Stability
Perkembangan bisnis kopi mengalami peningkatan pesat pada 2019. Namun
perkembangan ini mengalami hambatan karena pada 2020 terjadi pandemic covid-19
yang menyebabkan penjualan kopi menurun karena pembatasan social. Penurunan
industry kopi tidak hanya dirasakan oleh bisnis kopi local. Dilansir dari
Kumparan, coffee shop internasional seperti Starbucks, JDE PEET’S, dan Dunkin
mengalami penurunan 24% atau sekitar $36 miliar di tahun 2020. Hal ini menyebabkan
banyak dari mereka menutup 208 dari total 37.189 kedai secara permanen di Amerika
pada tahun yang sama.
Political Trends
Jika dinilai dari aspek politik, bisnis Kopi Kenangan mendapat dukungan penuh dari
pemerintah. Dukungan tersebut diberikan baik berupa pendanaan atau promosi yang
dilakukan. Selain itu, perusahaan juga mendapatkan pendanaan dari organisasi
international berupa dana pengembangan perusahaan.
Legal and Regulatory Issues
Perusahaan menghadapi beberapa masalah hukum pada 2021. Kopi Kenangan pernah
terseret kasus pelecehan yang melibatkan artis Dinda Shafayana. Artis tersebut diduga
mengalami pelecehan yang dilakukan oleh salah satu karyawan. Selain itu, perusahaan
juga pernah mengalami masalah dengan Hotman Paris terkait kenyamanan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, A. C., & Sagita, G. (2019). ANALISA PENGARUH INFLUENCER SOCIAL


MEDIA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN GENERASI Z DI
KOTA SURABAYA. Sosial 20(2), 51 - 59.

Andryanto, S. D. (2021, Agustus 31). Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa
Lebih Peduli Lingkungan? Tempo.co.

Ramadhan, A. F., & Simanjuntak, M. (2018). PERILAKU PEMBELIAN HEDONIS


GENERASI Z: PROMOSI PEMASARAN, KELOMPOK ACUAN, DAN KONSEP
DIRI. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen 11(3), 243 - 254.

Trihayuningtyas, E. d. (2018). MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN


PROMOSI PARIWISATA BAGI GENERASI Z DI KABUPATEN GARUT.
Toursim
Scientific Journal 4(1).

Anda mungkin juga menyukai