BAB I
ASPEK UMUM DAN LEGALITAS
BAB II
ASPEK PEMASARAN
c) Faktor perilaku
Pelanggan akan menikamti suasana yang beda, suasana yang nyaman untuk menghilangkan
rasa penat mereka setelah seharian beraktivitas dengan menikamati makan dan minuman yang
kami tawarkan.
Para pelanggan tidak akan merasa kecewa dengan uang yang mereka keluarkan, karena
sebanding dengan yangmereka dapatkan atas pelayanan kami.
Dengan pelayanan yang terbaik, pelanggan akan merasa puas dan diharapkan membawa calon
pelanggan lainnya dengan memberikan informasi pada orang lain.
2.1.3 Kebutuhan pasar
Dengan melihat sifat manusia yang cenderung bersifat konsumtif, dan lebih praktis dengan
makanan cepat saji maka usaha ini peluangnya sangat besar.
2.1.4 Tren pasar
Kami melihat persaingan pasar yang terjadi pada saat ini khususnya daerah telang ini, kami
melakukan eksplorasi untuk memberikan hal yang baru bagi pelanggan dengan konsep yang
berbeda dengan warung lainnya yaitu bukan warung namun angkringan dan harga yang di
patok juga terjangkau untuk semua kalangan. Untuk membuat para pelanggan merasa puas
kami juga memberikan pelayanan yang ramah dan tempat yang nyaman. Kami tidak
memberikan sekat antara penjual dan pembeli, mereka bebas memilih sendiri makanan apa
yang mereka sukai dengan langsung mengambilnya karena kami menerapkan makanan secara
prasmanan.
2.1.5 Analisis SWOT
Analisis SWOT berikut menagkap kekuatan dan kelemahan utama usaha dan
menggambarkan peluang serta ancaman yang dihadapi angkringan.
a) Strength (kekuatan)
Penyajiannya yang sangat praktis, membuat makanan cepat saji banyak diminati konsumen.
Tentu kondisi ini akan memberikan keuntungan cukup besar, karena potensi pasarnya juga
akan semakin besar.
Suasana yang santai penuh kekeluargaan dan keakraban baik dari pedagangnya maupun dari
para pembelinya.
Adanya kenyamanan dan keleluasaan yang ditawarkan Angkringan Djogja yang menjadi daya
tarik tersendiri yang membedakan angkringan dengan warung makan lain yang telah ada.
Pemahaman yang cukup baik tentang produk yang di butuhkan masyarakat.
Rancangan pelayanan yang kreatif karena adanya eksplorasi.
Penggunaan model bisnis yang mengutamakan kualitas menu yang ditawarkan, pelayanan,
lokasi yang tepat dan kemampuan dalam mengorganisasi usaha yang baik.
b) Weeknes (kelemahan)
Kenaikan harga bahan baku, dan tingginya persaingan pasar. Namun mengatasi kendala
tersebut, kami menjalin hubungan kerja dengan supplier bahan baku, dan berusaha
menciptakan inovasi baru dalam membuat menu makanan tersebut.
Mengandalkan modal luar (bantuan modal) untuk pendirian dan pengembangan bisnis.
c) Opportunity (peluang)
Adanya dukungan dari masyarakat atau pihak terkait untuk mendirikan usaha tersebut.
Sifat manusia yang cenderung konsumtif.
d) Threat (ancaman)
Adanya isu buruk dari para pesaing.
Iklim yang tak menentu
2.2 Persaingan
Angkringan merupakan model perdagangan makanan dan minuman dengan menggunakan
gerobak dorong berbeda dengan warung lainnya. Angkringan ini disertai tempat duduk dan
tikar untuk pelanggan yang memilih untuk lesehan. Usaha ini menekankan pada produk yang
di jual dan pelayanan yang di berikan kepada pelanggan.
2.2.1 Tawaran produk
Angkringan Djogja akan menawarkan beberapa produk sebagai berikut:
Makanan dan minuman dengan harga terjangkau namun kualitas dapat dibandingkan dengan
makanan dan minuman yang di jual dengan harga mahal. Karena kami menjual produk yang
dapat terjangkau oleh semua golongan, khusunya mahasiswa yang sangat identik dengan
angkringan ini.
c) Tempat (place)
Tempat merupakan salah satu kunci sukses, jadi pemilihan tempat harus di pikirkan matang-
matang karena tempat ini juga merupakan sarana promosi. Kami memilih tempat yang sangat
produktif yaitu sekitar kampus, kost-kostan dan lingkungan pelajar.kami memantapkan lokasi
di dekat halte pinggir jalan raya telang.
d) Promosi (promotion)
Promosi penting dalam usaha ini untuk mendatangkan banyak pelanggan. Kami melakukan
penyebaran pamflet, banner, brosur dan membuat spanduk untuk mempromosikan usaha ini.
e) Orang (people)
Kami memberikan suasana yang santai penuh kekeluargaan dan keakraban baik dari
pedagangnya maupun dari para pembelinya. Memberikan kenyamanan dan keleluasaan yang
akan menjadi daya tarik tersendiri yang membedakan angkringan djogja ini dengan warung
makan lain yang telah ada.
f) Proses (proces)
Memberikan pelayanan yang baik dengan tanggap pada setiap permintaan pelanggan dan
memperhatikan apa yang mereka butuhkan.
g) (physical evidence)
Menyangkut physical evidence terhadap usaha jasa meliputi kualitas makanan yang terjaga,
pelayanan yang baik.
BAB III
ASPEK TEKNIS OPERASI
Periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi pada PMW Unijoyo
adalah= Investasi
Cicilan per bulan
= Rp. 6.500.000,00
Rp 542.000,00
= 12 bulan
2) Net Present Value (NPV)
Merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur investasi
yaitu:
NPV = ∑ CF t
(1+k)t
= Rp. 6.500.000,00
(1+6.500.000)1
= 0,9
Keterangan: NPV bernilai nol atau positif , berarti PV dari arus kas masuk sama dengan atau
lebih besar dari PV dari arus kas keluar. Dengan demikian, ini menunjukkan bahwa arus kas
proyek tepat cukup untuk:
2.1 Membayar kembali modal yang diinvestasikan.
2.2 Menyediakan tingkat keuntungan yang disyaratkan pada modal.
2.3 Arus kas proyek akan menghasilkan suatu sisa keuntungan yang akan dinikmati oleh pengurus
usaha.
BAB VI
DAMPAK SOSIAL DAN LINGKUNGAN
KESIMPULAN
3. Bila ada, ada berapa jumlah usaha sejenis dalam jarak 500m dari (calon) tempat usaha anda?
Ada 1 usaha.
5. Adakah saat2 tertentu dimana pelanggan usaha tersebut ramai dan adakah saat2 tertentu
dimana pelanggan sepi?
Cofee With Art menjadi ramai pada saat malam hari, sedangkan sepi pada saat siang hari,
bulan puasa dan libur kuliah.
12. Bagaimana kualitas barang dan layanan masing-masing tempat usaha?(cobalah menjadi
pelanggan dan berilah penilaian terhadap kualitas dan pelayanannya)
Kualitas barang dan pelayanan yang di berikan cukup baik
13. Apakah rata2 tempat usaha mereka adalah milik sendiri atau menyewa?
Dalam usaha ini, mereka menyewa menyewa tempat.
14. Berapa kebutuhan listrik , telepon dan air untuk bidang usaha tersebut perbulan?
Pengeluaran untuk listrik tiap bulannya sebesar Rp. 60.000,00.
15. Cantumkan nama usaha, pemilik dan alamat (bisa beberapa usaha) yang digunakan sebagai
bahan riset “daerah telang dan sekitarnya”
No. Nama usaha Pemilik alamat
1 CWA(Coffe with Art) Ahmad Fatoni JL. Telang
Revenue
Sedangkan untuk pendapatan perbulan untuk penjualan 30 porsi setiap harinya dengan 18 menu
dengan rata-rata harga Rp. 1.600,00 dapat dirinci sebagai berikut:
Penghitungan pendapatan per bulan
Revenue
Periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi pada PMW Unijoyo
adalah= Investasi
Cicilan per bulan
= Rp. 6.500.000,00
Rp 542.000,00
= 12 bulan
2) Net Present Value (NPV)
Merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur investasi
yaitu:
NPV = ∑ CF t
(1+k)t
= Rp. 6.500.000,00
(1+6.500.000)1
= 0,9
Keterangan: NPV bernilai nol atau positif , berarti PV dari arus kas masuk sama dengan atau
lebih besar dari PV dari arus kas keluar. Dengan demikian, ini menunjukkan bahwa arus kas
proyek tepat cukup untuk:
2.1 Membayar kembali modal yang diinvestasikan.
2.2 Menyediakan tingkat keuntungan yang disyaratkan pada modal.
2.3 Arus kas proyek akan menghasilkan suatu sisa keuntungan yang akan dinikmati oleh pengurus
usaha.
http://maimuna100521100001.blogspot.co.id/2011/11/kewirausahaan-angkringan-gorengan.html