Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Gagasan Usaha

Indonesia sebagai negara yang terkenal dengan kesederhanaannya, menghadapi tantangan baru dalam dunia
globalisasi. Gaya hidup konsumerisme dan hedonistik merupakan akibat tidak langsung dari globalisasi. Gaya
hidup konsumerisme dan hedonistik berkembang karena meningkatnya taraf hidup tetapi kesadaran terhadap
nasionalisme dan budaya sendiri berkurang. Hal ini banyak dijumpai didaerah perkotaan, dimana taraf hidup
orang yang tinggal disana lebih tinggi dari masyarakat yang hidup dipedesaan.
Kesederhanaan sebagai seorang indonesia harus bisa dibangkitkan lagi sebagai ciri khas bangsa ini. Melalui
usaha angkringan, kita bisa melihat bahwa kesederhanaan Indonesia bisa kita tumbuhkan kembali melalui usaha
ini. Angkringan tetap mempertahankan kesederhanaannya ditengah gaya hidup masyarakat yang terus
berkembang. Kesederhanaan ini bisa kita lihat dari bentuk tempat, jenis makanan dan harganya sendiri.
Kesederhanaan ini tetap dipertahankan sebagai suatu ciri khas yang membedakannya dengan usaha lain.Usaha
kecil dengan tetap mempertahankan kesederhanaan melalui usaha angkringan.
Angkringan sebagai sebuah usaha untuk menumbuhkan kembali ekonomi rakyat harus dapat ditopang
agar usaha ini tidak tergerus oleh gaya hidup sekarang. Angkringan didalam pola pikir masyarakat, terutama
masyarakat generasi muda yang telah banyak terpengaruh oleh berkembangnya informasi memandang
angkringan hanyalah sebagai tempatnya orang tua dan tidak gaul.Maka dari itu diperlukan terobosan dan
campur tangan dari pemerintah daerah untuk mengembangkan usaha ini sebagai usaha yang banyak dimininati
oleh berbagai golongan. Dengan menyajikan menu yang berbeda diantara menu yang ada di angkringan-
angkringan yang lain, yaitu menu Nasi Meong dan Wedang Gaiya dengan Variasi yang menarik .Untuk itu kami
membuat usaha kreatifitas inovasi angkringan yang berbeda dengan harga yang relatif terjangkau di semua
kalangan terutama kalangan mahasiswa.
Saat ini kami melakukan usaha kecil menengah yaitu usaha kuliner. Makan & minum merupakan
kebutuhan pokok manusia setiap hari. Meskipun krisis multidimensi melanda bangsa kita, namun kebutuhan
akan makanan & minuman tidak dapat berhenti demi kelangsungan hidup manusia. Dalam upaya memenuhi
kebutuhan akan makanan & minuman, banyak orang mendambakan dapat menikmati makanan yang harganya
relatif murah, rasanya nikmat, aman untuk dikonsumsi & memiliki sesuatu yang khas. Karena itu kami
menciptakan usaha ini. Selain itu, tujuannya adalah dapat memperluas kesempatan usaha, memperluas lapangan
pekerjaan bagi angkatan kerja yang terus bertambah jumlahnya serta untuk meningkatkan penghasilan
masyarakat secara lebih merata dan juga melatih diri untuk bersikap mandiri dengan tidak bergantung pada
orang tua. Kami berharap usaha ini semakin maju dan berkembang kedepannya dan menjadi suatu pengalaman
yang dapat menjadi acuan bagi kita dimasa depan dalam dunia usaha.

1.2 Visi, Misi, dan Motto Perusahaan

- Visi :

Menjadi perusahaan kuliner yang tetap merakyat dan populer tanpa melihat strata sosial yang ada.
Menjadi ukm mandiri yang mencapai sukses di era global

- Misi :

Menyediakan menu makanan dan minuman dengan variasi yang berbeda yang sehat dengan memperhatikan
kualitas kebersihan.
Memberikan harga yang murah tapi tidak merugikan.
Menghilangkan srata sosial yang ada dan semua pembeli sama adanya.
Menyediakan tempat yang nyaman untuk berkumpul.

- Motto:

Harga Melarat, Gaiya Ningrat


1.3 Legalitas

Kedai Angkringan Wedang Gaiya ini belum memiliki badan usaha, baik UD, Fa, CV, atau PT.
Kemudian, untuk tahun-tahun mendatang, angkringan ini akan mengurus perijinan untuk PT. Badan usaha ini
relative tidak banyak memerlukan biaya untuk pengurusannya. Aspek legalitas diperlukan, mengingat nantinya
diharapkan Agkringan akan mengembangkan usaha dan membutuhkan bantuan lembaga keuangan yang
biasanya menuntut adanya badan hukum untuk usaha.

BAB II
ASPEK PEMASARAN

Angkringan dalam bahasa Indonesia mempunyai arti tongkrongan, tempat ngumpul atau tempat
ngobrol. Angkringan merupakan suatu konsep berjualan makanan dan minuman yang asyik untuk mengobrol.
Hanya ada gerobak yang di terangi oleh lampu minyak, angkringan menjadi tempat yang favorit untuk sekedar
makan dan bertukar pikiran. Angkringan kini telah menjadi tempat makan yang paling banyak di pilih orang,
karena dengan harganya yang murah meriah yang hampir bisa di jangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Suasana dan tempat yang pas untuk sebagian orang menghabiskan malam.
Kedai Angkringan Wedang Gaiya adalah suatu usaha kuliner yang kami buka untuk semua
kalangan mayarakat yaitu sebuah warung multi-user yang tidak memperlihatkan strata sosial, dari yang
berpehangsilan kecil maupun besar, baik pelajar, petani, mahasiswa, tukang becak, anak-anak perantauan,
mahasiswa, budayawan dan seniman, karyawan hingga eksekutif. Dalam usaha ini kami menekankan pada
kualitas makanan dan kenyamanan pembeli, sehingga pembeli merasakan fell free. Dengan model bisnis strategi
pemasaran dan pelayanan yang baik dengan tim menajemen yang kompetitif dan suka bereksploarasi, sehingga
usaha ini mempunyai peluang yang bagus kedepannya.

2.1 Analisis situasi

Warung angkringan djogja akan di buka pada tahun ini dengan menu-menu baru yang akan di tawarkan
kepada pelanggan. Dengan konsep yang berbeda dengan warung pangan lainnya yang berada di daerah telang
dan lokasi yang strategis sehingga akan menarik banyak palanggan.

2.1.1 Ringkasan pasar

Warung angkringan ini memiliki tim kompetitif dan suka bereksplorasi yang mengutamakan produk
yang akan di tawarkan kepada pelanggan dan kenyaman pelanggan. Menu makanan utama di angkringan ini
adalah Nasi Meong dan Wedang Gaiya di tambah aneka gorengan mulai dari pisang goreng, tahu goreng, tape
goreng, kroket, tempe goreng, sate usus atau sate tusuk, sate telur puyuh bacem, sate keong, sate kulit, ceker
ayam, kerupuk, bacem tahu, tempe bacem, sambel teri atau oseng tempe. Sementara minumnya kami
menawarkan aneka teh panas, wedang jahe, kopi jahe, susu jahe, wedang kopi, kopi susu, wedang jeruk.

2.1.2 Demografi pasar


Profil untuk pelanggan umum Angkringan Wedang Gaiya terdiri dari faktor-faktor geografik,
demografik, dan faktor perilaku sebagai berikut:

1. Geografik

Salah satu kunci kesuksesan jika ingin membangun usaha adalah pemilihan lokasi, karena lokasi ini bisa
mempengaruhi dari minat pembeli di sekitarnya. Kami memilih lokasi diwilayah sukaseuri cikampek, karena
wilayah tersebut lokasi strategis yang lebih dekat dengan lingkungan masyarakat yaitu: tempat mangkal ojek
dan tukang becak, daerah kost kostan, kampus, ruko ruko, dan dekat dengan mini market. Dan juga, tempat
tersebut mempuyai suasana yang enak untuk ngobrol dan unutk ngumpul-ngumpul.

2. Demografik

Terdapat pelanggan yang sama antara konsumen laki-laki dan perempuan


Target usia pelanggan angkringan ini berkisar 10 25 tahun keatas.
Makanan siap saji yang cocok untuk semua usia yang pada dasarnya memiliki sifat konsumtif.
Pelanggan ditujukan kepada semua kalangan baik pelajar, petani, mahasiswa, tukang becak, anak2
perantauan, mahasiswa, budayawan dan seniman, karyawan hingga eksekutif.
Pelanggan yang akan sering datang, ditaksirkan adalah mahasiswa.
3. Faktor perilaku

Pelanggan akan menikamti suasana yang beda, suasana yang nyaman untuk menghilangkan rasa penat mereka
setelah seharian beraktivitas dengan menikamati makan dan minuman yang kami tawarkan. Para pelanggan
tidak akan merasa kecewa dengan uang yang mereka keluarkan, karena sebanding dengan yang mereka
dapatkan atas pelayanan kami. Dengan pelayanan yang terbaik, pelanggan akan merasa puas dan diharapkan
membawa calon pelanggan lainnya dengan memberikan informasi pada orang lain.

4. Kebutuhan pasar

Dengan melihat sifat manusia yang cenderung bersifat konsumtif, dan lebih praktis dengan makanan cepat
saji maka usaha ini peluangnya sangat besar.

5. Tren pasar

Kami melihat persaingan pasar yang terjadi pada saat ini khususnya daerah cikampek ini, kami melakukan
eksplorasi untuk memberikan hal yang baru bagi pelanggan dengan konsep yang berbeda dengan warung
lainnya yaitu bukan warung namun angkringan dengan memadukan budaya tradisional jawa dengan gaya
modern dan harga yang di patok juga terjangkau untuk semua kalangan. Untuk membuat para pelanggan merasa
puas kami juga memberikan pelayanan yang ramah dan tempat yang nyaman.
.
2.1.3 Analisis SWOT

Analisis SWOT berikut menagkap kekuatan dan kelemahan utama usaha dan menggambarkan peluang serta
ancaman yang dihadapi angkringan.

1. Strength (kekuatan)

Penyajiannya yang sangat praktis, membuat makanan cepat saji banyak diminati konsumen. Tentu
kondisi ini akan memberikan keuntungan cukup besar, karena potensi pasarnya juga akan semakin besar.
Suasana yang santai penuh kekeluargaan dan keakraban baik dari pedagangnya maupun dari para
pembelinya.
Adanya kenyamanan dan keleluasaan yang ditawarkan Angkringan Wedang Gaiya yang menjadi
daya tarik tersendiri yang membedakan angkringan dengan warung makan lain yang telah ada.
Pemahaman yang cukup baik tentang produk yang di butuhkan masyarakat.
Rancangan pelayanan yang kreatif karena adanya eksplorasi.
Penggunaan model bisnis yang mengutamakan kualitas menu yang ditawarkan, pelayanan, lokasi yang
tepat dan kemampuan dalam mengorganisasi usaha yang baik.
2. Weeknes (kelemahan)

Kenaikan harga bahan baku, dan tingginya persaingan pasar. Namun mengatasi kendala tersebut, kami
menjalin hubungan kerja dengan supplier bahan baku, dan berusaha menciptakan inovasi baru dalam membuat
menu makanan tersebut.

3. Opportunity (peluang)

Adanya dukungan dari masyarakat atau pihak terkait untuk mendirikan usaha tersebut.
Sifat manusia yang cenderung konsumtif.

4. Threat (ancaman)

Adanya isu buruk dari para pesaing.


Iklim yang tak menentu
2.2 Persaingan

Angkringan merupakan model perdagangan makanan dan minuman dengan menggunakan gerobak
dorong berbeda dengan warung lainnya. Angkringan ini disertai tempat duduk dan tikar untuk pelanggan yang
memilih untuk lesehan. Usaha ini menekankan pada produk yang di jual dan pelayanan yang di berikan kepada
pelanggan.

2.2.1 Tawaran produk

Angkringan kami akan menawarkan beberapa produk sebagai berikut:



Makanan dan minuman dengan harga terjangkau namun kualitas dapat dibandingkan dengan makanan
dan minuman yang di jual dengan harga mahal. Karena kami menjual produk yang dapat terjangkau oleh semua
golongan, khusunya mahasiswa yang sangat identik dengan angkringan ini. Agar konsumen tidak berpaling ke
produk orang lain, maka sebisa mungkin kami jaga kualitas cita rasa makanan yang akan ditawarkan kepada
konsumen. Karena dalam menjalankan bisnis makanan, cita rasa produk makanan yang lezat menjadi kunci
utama sebuah bisnis untuk mencapai kesuksesan.

2.3 Isu-isu penting

Sebagai bisnis yang baru memulai, isu-isu penting sangat perlu untuk dikelola:
Memantapkan usaha dengan meminimalisir kekurangan pada usaha ini.
Memantau kepuasan pelanggan.
2.4 Strategi pemasaran
Strategi pemasaran bisa dilakukan dengan sangat gampang. Pertama, pelayanan yang baik tersebut harus
dilakukan terus menerus agar banyak pelanggan yang makan di angkringan kita. Kedua, menjaga kualitas
kuliner yang di tawarkan. Ketiga, kami juga memilih lokasi strategis di dekat kost-kostan, di dekat kontrakan, di
tempat yang banyak orang nongkrong dan mempunyai suasana yang bagus dan indah agar pelanggan betah
betah berada di angkringan kita. Keempat, melakukan promosi dengan banner, spanduk, dan brosur.

2.5 Misi Pemasaran

Misi kami dalam usaha angkringan ini adalah memberikan produk dan pelayanan yang memuaskan untuk
pelanggan. Kepuasan anda kebahagian kami.

2.6 Tujuan pemasaran

Mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan usaha dengan berbentuk jaringan usaha


yang memiliki tempat strategis.
Mengurangi biaya produksi untuk meningkatkan laba.
2.7 Pasar sasaran

Usaha sejenis di Cikampek ini mungkin sudah banyak, namun kami lebih memayoritaskan kualitas produk
yang kami tawarkan kepada pelanggan dan pelayanan yang memuaskan. Apabila usaha ini maju dan
berkembang maka kami akan membuka cabang di daerah Cikampek-karawang-purwakarta.

2.8 Penentuan posisi

Angkringan Wedang Gaiya ini akan memposisikan diri sebagai usaha kuliner yang selalu menjaga kualitas
produk dan kepuasan pelanggan. Dengan tim yang berpengalaman akan menjadikan usaha ini maju dan
berkembang.

2.9 Bauran pemasaran

Bauran pemasaran Angkringan Wedang Gaiya ini tediri dari pendekatan-pendekatan terhadap produk
(product), penetapan harga (price), tempat (place), promosi (promotion) yang dikenal dengan marketing mix .
Angkringan juga menambahkan bauran pemasaran menjadi 3P yaitu, orang (people), proses (proces), (physical
evidence).

a) Produk (product)

Produk yang ditawarkan adalah produk yang terjagkau untuk semua golongan yaitu dengan menu makanan
utama adalah Nasi Meong dan Wedang Gaiya di tambah dengan aneka gorengan mulai dari pisang goreng, tahu
goreng, tape goreng, kroket, tempe goreng, sate usus atau sate tusuk, sate telur puyuh bacem, sate keong, sate
kulit, ceker ayam, kerupuk, bacem tahu, tempe bacem dan sambel teri atau oseng tempe. Sementara minumnya
kami menawarkan aneka teh panas, wedang jahe, kopi jahe, susu jahe, wedang kopi, kopi susu, wedang jeruk.

b) Penetapan harga (price)

Penetapan harga merupakan salah satu strategi dalam penarikan pelanggan dalam usaha kami ini.
Kami mematok harga yang terjangkau untuk semua kalangan.
No. Menu Kisaran harga jual
1. Nasi Meong Rp.3.000
2. Nasi Kucing Isi Tempe Rp.2.500
3. Nasi Kucing Isi Teri Rp.2.500
4. Bacem tahu Rp.1.000
5. Bacem tempe Rp.1.000
6. Gorengan Tahu isi Rp.500
7. Pisang goreng Rp.500
8. Tahu goreng Rp.500
9. Tape goreng Rp.500
10. Sate Kikil Rp.2.000
11. Sate Kulit Rp.2.000
12. Sate usus Rp.2.000
13. sate keong Rp.2.000
14. ceker ayam Rp.2.000
15. Kopi Rp.2.000
16. Wedang Gaiya Rp.3.000
17. Teh hangat Rp.2.000
18. Kopi susu Rp.2.000

c) Tempat (place)

Tempat merupakan salah satu kunci sukses, jadi pemilihan tempat harus di pikirkan matang-matang karena
tempat ini juga merupakan sarana promosi. Kami memilih tempat yang sangat produktif yaitu sekitar kampus,
kost-kostan dan lingkungan pelajar.kami memantapkan lokasi di depan Kampus STIAMI CIKAMPEK.

d) Promosi (promotion)

Promosi penting dalam usaha ini untuk mendatangkan banyak pelanggan. Kami melakukan penyebaran
pamflet, banner, brosur dan membuat spanduk untuk mempromosikan usaha ini.

e) Orang (people)

Kami memberikan suasana yang santai penuh kekeluargaan dan keakraban baik dari pedagangnya maupun
dari para pembelinya. Memberikan kenyamanan dan keleluasaan yang akan menjadi daya tarik tersendiri yang
membedakan angkringan ini dengan warung makan lain yang telah ada.

f) Proses (proces)

Memberikan pelayanan yang baik dengan tanggap pada setiap permintaan pelanggan dan memperhatikan
apa yang mereka butuhkan.

g) (physical evidence)

Menyangkut physical evidence terhadap usaha jasa meliputi kualitas makanan yang terjaga, pelayanan yang
baik.

BAB III
ASPEK TEKNIS OPERASI
3.1 Teknis penjualan kuliner

Usaha angkringan ini menjual makanan dan minuman yang tanpa pemasok dari luar, namun mengolahnya
sendiri. kami memperhatikan perlengkapan yang di pakai untuk menyajikan makanan tersebut. Dan juga
kwalitas kebersihan lingkungan. Dari mulai gerobak atau booth yang menarik, perlengkapan memasak (seperti
kompor gas, dan wajan anti lengket), minyak yang kita pakai, kebersihan di sekitar makanan yang kita sajikan
dll.
Kami menawarkan harga produk yang sesuai dengan target pasar. Karena kami memilih lokasi usaha yang
berada di lingkungan kampus dan kost-kostan maka harga yang kita patok jangan terlalu mahal.

BAB IV
ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI

4.1 Biodata Perusahaan

Nama Perusahaan Kedai Angkringan Wedang Gaiya


Nama Pimpinan Ipul Saepulloh
Alamat Jl. Ir.H.Juanda No.27 Cikampek
No. Telepon 085778536496
Email Wedang.gaiya@gmail.com
Bidang Usaha Kuliner
Badan Hukum -

4.2 Struktur Organisasi

Kami membuat struktur organisasi untuk pembagian tugas dan pertanggungjawaban yang jelas. Hal ini
kami buat dengan memecah tim menjadi bagian-bagian yang memiliki tugas masing-masing sehingga usaha ini
menjadi efektif dan tanggap dalam melayan pelanggan. Berikut adalah bagan struktur organisasi dari usaha ini.

Direktur Ipul Saepulloh


Manager Pemasaran Helyan Viany
Manager Keuangan Triayuparwati .R
Manager Operasional Giga Rahmat Putu

4.3 Uraian Tugas

1. Pimpinan : Memimpin, mengawasi, dan terus memantau perkembangan usaha yang di geluti, serta membuat
keputusan keputusan dan perencanaan pengembangan usaha yang memiliki prospek sesuai dengan kebutuhan
konsumen maupun pelanggan atas dasar kesepakatan bersama/musyawarah.

2. Manajer Pemasaran : Memperkenalkan, memasarkan, mempromosikan, serta memberi sistem pelayanan


terbaik kepada konsumen/pelanggan.
3. Manajer keuangan : Mengelola dan meng-audit keuangan perusahaan agar tidak terjadi penyimpangan dalam
penggunaannya, serta memperhitungkan anggaran keuangan dengan sebaik-baiknya.

4. Manager Operasional : Membuatstandartoperasional(SOP),Melakukansurvaitargetlokasi,Menentukandan


menganalisasaranadanprasarana,Mengembangkanperusahaan,Menyusundanmembuattugasparapimpinan
lapangansesuaidenganjobdescmasingmasing.

BAB V
KEUANGAN
5.1 Rincian Anggaran
1. Modal awal : Rp. 8.000.000,00.
2. Pengeluaran dan pembelian
Dalam usaha ini kami melakukan pengeluaran sebesar Rp. 8.000.000,00, dengan rincian
sebagai berikut:
No. Kelompok dan jenis Item Harga per item jumlah
barang
1. Gerobak - - -
Gerobak etalase 1 Rp. 3.000.000,00 Rp. 3.000.000,00
Lampion 6 Rp. 20.000,00 Rp. 120.000,00
Gembok dan kunci 1 Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00
2. Peralatan - - -
Piring milamin 24 Rp. 2.000,00 Rp. 48.000,00
Meja Lesehan 6 Rp. 100.000,00 Rp. 600.000,00
Gelas Beling 24 Rp 3.000,00 Rp. 72.000,00
Sendok 24 Rp. 1.500,00 Rp. 36.000,00
Keranjang Etalase 5 Rp. 5.000,00 Rp. 25.000,00
Tempat sambal 2 Rp. 10.000,00 Rp. 20.000,00
Tempat tissue 7 Rp. 5.000,00 Rp. 35.000,00
Tissue 7 Rp. 3.000,00 Rp. 21.000,00
Ember 2 Rp. 20.000,00 Rp. 40.000,00
Kain lap 3 Rp. 5.000,00 Rp. 15.000,00
Kakulator 1 Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00
Asbak 7 Rp. 5.000,00 Rp. 35.000,00
Termos 1 Rp. 70.000,00 Rp. 70.000,00
Keranjang sampah 2 Rp. 10.000,00 Rp. 20.000,00
Nota harian 1 Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00
Daftar menu 7 Rp. 1.500,00 Rp. 10.500,00
Toples(gula dan2 Rp. 10.000,00 Rp. 20.000,00
kopi)
Ceret 2 Rp. 15.000,00 Rp. 30.000,00
Pemeras jeruk 1 Rp. 15.000,00 Rp. 15.000,00
Meja kecil 7 Rp. 50.000,00 Rp. 350.000,00
Tikar yang lebar 5 Rp. 100.000,00 Rp. 500.000,00
Kompor gas + elpiji 1 Rp. 1.100.000,00 Rp. 1.100.000,00
Alat-alat 1 Rp. 250.000,00 Rp. 250.000,00
penggorengan
3 Promosi - - -
Spanduk 1 Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00
Brosur 500 Rp. 200,00 Rp. 100.000,00
Pamflet 50 Rp. 500,00 Rp. 25.000,00
- Rp. 102.500,00 Rp. 552.500,00
4 Sewa Tempat Perbulan Rp. 500.000,00
Lain-lain Rp. 400.000,00
Total pengeluaran Rp. 8.000.000,00
5.2 Estimasi Omzet

Kami mempunyai 6 meja yang 1 mejanya dapat menampung satu kelompok yang terdiri dari 4 orang. sama
artinya 4 orang X 6 Meja = 24 orang. Setiap 1 kelompok kami rata-ratakan menghabiskan waktu 1 jam sehingga
dalam kurun waktu 1 jam ada 24 orang/pengunjung.

Kami mempunyai jam buka efektif perhari yaitu 6 jam X 24 pengunjung/jam = 144 pengunjung/hari. jika
dikalkulasikan total pengunjung perbulan sama dengan 144 X 30 hari = 4320 pengunjung. kami rata-ratakan
setiap pengunjung berbelanja di kedai kami Rp. 5.000,- . Sama artinya dengan estimasi omzet perbulan yaitu
4320 X Rp. 5.000,- = Rp. 21.600.000,-

Pengeluaran Bulanan

Biaya untuk masak & makanan @300.000 x 30 hari : Rp. 9.000.000,-

Gaji 4 karyawan ( 2 masak, 2 pelayan, ) : Rp. 5.000.000,-

Listrik + uang keamanan lingkungan : Rp. 200.000,-

Sewa lokasi : Rp. 1000.000,-

Saweran keamanan setempat : Rp. 200.000,-

Biaya promosi bulanan : Rp. 200.000,-


____________-

Total pengeluaran bulanan Rp. 10.200.000,-

Omzet Bersih Per-Bulan

Rp. 21.600.000,00 Rp. 10.200.000,00 = Rp. 11.400.000,00

Dengan demikian, dari hasil perhitungan tersebut kita dapat mengetahui layak tidaknya suatu investasi yang
dilakukan dan menguntungkan secara ekonomis, yaitu dengan 2 kriteria penilaian sebagai berikut:

1) Pay back Period (PP)

( Omzet Per-Bulan Pengeluaran Awal ) X 1 Bulan


( Rp. 11.400.000,00 Rp. 8.000.000,00 ) X 1 Bulan = 0,25 Bulan/25 Hari

2) Net Present Value (NPV)

Merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur investasi yaitu:
NPV = CF t
(1+k)t
= Rp. 8.000.000,00
(1+8.000.000)1
= 0,9

Keterangan: NPV bernilai nol atau positif , berarti PV dari arus kas masuk sama dengan atau lebih besar dari PV
dari arus kas keluar. Dengan demikian, ini menunjukkan bahwa arus kas proyek tepat cukup untuk:
2.1 Membayar kembali modal yang diinvestasikan.
2.2 Menyediakan tingkat keuntungan yang disyaratkan pada modal.
2.3 Arus kas proyek akan menghasilkan suatu sisa keuntungan yang akan dinikmati oleh pengurus usaha.

BAB VI
DAMPAK SOSIAL DAN LINGKUNGAN

6.1 Dampak Lingkungan

Suasana yang santai penuh kekeluargaan dan keakraban baik dari pedagangnya maupun dari para
pembelinya. Adanya kenyamanan dan keleluasaan yang ditawarkan Angkringan Wedang Gaiya yang
menjadi daya tarik tersendiri yang membedakan angkringan dengan warung makan lain yang telah ada. Tanpa
melihat strata sosial yang ada para pelanggan berbaur menjadi satu.

6.2 Dampak Sosial

Angkringan telah menjadi tempat konsumsi bagi semua lapisan sosial dalam masyarakat. Entah lapisan
bawah, menengah atau yang disebut sebagai lapisan sosial atas. Angkringan sendiri menjadi istimewa karena
interaksi sosial yang terjadi di dalamnya. Warung yang bisa menjadi contoh sebuah sistem paling sederhana
yang sebenarnya pantas menjadi model untuk hubungan sosial, meskipun tidak bisa mencakup semua aspek.
Egaliter atau sederajat adalah ciri khas utama warga angkringan. Tidak peduli siapa yang datang ke angkringan.
Apabila ia sudah datang ke angkringan, ia harus siap berbaur tanpa memakai jabatan doktor, insinyur,
pengacara, haji, atau yang lainnya. Inilah yang membuat warga angkringan menjadi akrab. Belajar mendengar
orang lain sekaligus belajar menyampaikan pendapat pun menjadi aktivitas biasa yang tak membosankan,
ditemani gorengan dan sesekali sruputan wedang jahe.

Anda mungkin juga menyukai