Anda di halaman 1dari 17

Identifikasi Keberhasilan

Franchise Sabana Fried


Chicken
Nabila Rahmani Setia
1201120296

Profil Perusahaan
Berawal dari keinginan untuk memberikan pilihan makanan Fried
Chicken bagi masyarakat Indonesia, dan juga melihat bahwa daging
ayam sangat di minati oleh masyarakat Indonesia, maka di
tahun2006 SABANAmulai di rintis.
Dimulai dari lingkungan sekitar Pondok Gede Bekasi, kemudian terus
berkembang hingga kini memiliki lebih dari1000 boothyang tersebar
di JABODETABEK, serta kota kota lainnya.
Seiring dengan banyaknya minat masyarakat untuk memiliki
konter/booth Sabana, Sabana memberikan kesempatan untuk
bergabung menjadi pemilik Sabana melalui program kemitraan.
Mengembangkan visi dan misi yaitu, berbisnis tidak hanya mengejar
rupiah semata, namun lebih kepada pelayanan menyediakan produk
halal bagi masyarakat. Lalu, mengembangkan jaringan bisnis, karena
dengan mempunyai jaringan yang kuat, kita bisa melakukan
bargaining dengan produsen bahan baku

Latar Belakang
Perkembangan bisnis waralaba di Indonesia
Jenis Waralaba
Tahun

Lokal

Asing

1990-an

29

2002

47

212

2003

49

190

2004

85

200

2005

129

237

2006

230

220

2008

450

250

Grafik Profil Bisnis Waralaba


Makanan di Indonesia pada Tahun
2008

Bisnis waralaba sendiri masuk ke Indonesia pada awal 1980an dimulai oleh bisnis makanan siap saji, antara lain KFC.
Perkembangannya sangat pesat terutama dari tahun 2006
2010.
Pada tahun 2006 waralaba lokal pun memasuki bisnis
waralaba yang sukses yaitu contohnya, Sabana Fried Chicken
Bisnis peraih penghargaan Best Seller Business Opportunity
2010 ini sangat pas dengan selera orang Indonesia. Apalagi
adanya jaminan halal dan kualitas bahan bakunya. Terbukti
hampir di semua outletnya tidak pernah sepi dari pembeli.
Majalah Info Francise tahun 2011 lalu memberinya gelar
sebagaiMarket Leaderdi bisnis Fried Chicken untuk
kategoribooth. Karena sekarang ini, Sabana Fried Chicken
telah memiliki 1.500 outlet yang tersebar di wilayah
Jabodetabek

Rumusan Masalah
Bagaimana identifikasi faktor keberhasilan waralaba mnurut Guswai
(2009) pada waralaba Sabana Fried Chicke?

Tujuan Penelitian
Identifikasi faktor keberhasilan waralaba mnurut Guswai (2009) pada
waralaba Sabana Fried Chicken

LITERATUR RIVIEW
Waralaba
Waralaba menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan Republik Indonesia No. 259/MPR/Kep/7/1997
Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran
Usaha Waralaba, yaitu waralaba adalah perikatan dimana salah
satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau
menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan
atau ciri khas usaha yang dimiliki oleh pihak lain dengan suatu
imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dalam rangka
menyediakan dan atau penjualan barang dan jasa.
Sedangkan menurut pendapat lain,franchise atau waralaba
definisikan sebagai sebuah kontrak atas barang yang intangible
yang dimiliki oleh seseorang (franchisor) seperti merek yang
diberikan kepada orang lain (franchisee) untuk menggunakan
barang (merek) tersebut pada usahanya sesuai dengan teritori
yang disepakati (Reitzel, Lyden, Roberts & Severance)

Jenis jenis waralaba


Menurut Mohammad Suud ( 1994:4445) bahwa dalam praktek franchise terdiri
dari empat bentuk:
1. Product Franchise
Suatu bentuk franchise dimana penerima franchise hanya bertindak
mendistribusikan produk dari petnernya dengan pembatasan areal.
2. Processing or Manufacturing Frinchise
Jenis franchise ini memberikan hak pada suatu badan usaha untuk membuat
suatu produk dan menjualnya pada masyarakat, dengan menggunakan merek
dagang dan merek franchisor. Jenis franchise ini seringkali ditemukan dalam
industri makanan dan minuman.
3. Bussiness Format atau System Franchise
Franchisor memiliki cara yang unik dalam menyajikan produk dalam satu paket,
seperti yang dilakukan oleh Mc Donalds dengan membuat variasi produknya
dalam bentuk paket.
4. Group Trading Franchise
Bentuk franchise yang menunjuk pada pemberian hak mengelola toko-toko grosir
maupun pengecer yang dilakukan toko serba ada.

Faktor Keberhasilan Waralaba


1. Lokasi usaha

Faktor atama yang harus diperhatikan dalam memulai


ataupun mengembangkan usaha ritel adalah faktor lokasi.
Panduan dalam memilih lokasi usaha ritel yang baik adalah
sebagai berikut (Guswai, 2009):
a. Terlihat (visible)
b. Lalu lintas yang padat (heavy traffic)
c. Arah pulang ke rumah (direction to home).
d. Fasilitas umum (public facilities)
e. Biaya akuisisi (acquisition cost)
f. Peraturan/perizinan (regulation)
g. Akses (access)
h. Infrastruktur (infrastructure)
i.
Potensi pasar yang tersedia (captive market)
j.
Legalitas (legality)

2. Harga yang tepat

Usaha ritel biasanya menjual produk-produk yang biasa


dibeli/dikonsumsi pelanggan sehari-hari. Oleh karena itu,
pelanggan bisa mengontrol harga dengan baik. Jika suatu
toko menjual produk dengan harga yang tinggi, maka
pelanggan akan pindah ke toko lain yang menawarkan harga
yang lebih rendah, sehingga toko menjadi sepi pelanggan.
Sebaliknya, penetapan harga harga yang terlalu murah
mengakibatkan minimnya keuntungan yang akan diperoleh,
sehingga peritel belum tentu mampu menutup biaya-biaya
yang timbul dalam menjalankan usahanya.

3.

Suasana toko

Suasana toko yang sesuai bisa mendorong pelanggan


untuk datang dan berlama-lama di dalam toko, seperti
memasang alunan musik ataupun mengatur tata cahaya
toko. Ada dua halyang perlu diperhatikan untuk
menciptakan suatu toko yang menyenangkan, yaitu
eksterior toko dan interior toko.

a. Eksterior toko, meliputi keseluruhan bengunan fisik


yang bisa dilihat dari bentuk bangunan, pintu masuk,
tangga, dinding, jendela, dan sebagainya. Eksterior toko
berperan dalam mengomunikasikan informasi tentang
apa yang ada di dalam gedung, serta dapat membentuk
citra terhadap keseluruhan tampilan toko.
b. Interior toko, meliputi estetika toko, desain ruangan,
dan tata letak toko, seperti penampilan barang, kasir,
serta perlengkapan lainnya.

ANALISIS TERHADAP FAKTOR KEBERHASILAN


FRANCHISING

1. Lokasi usaha
Sabana sangat memperhatikan lokasi usaha dalam menjalankan usaha waralabanya, pada saat
franchisee ingin memiliki merek dagang sabana mereka harus mengajukan proposal yang didalamnya
berisi calon tempat yang nantinya akan di jadikan tempat berjualan sabana secara lengkap. Didalamnya
berisikan alamat lengkap serta apakah tempat tersebut akan bersampingan dengan mini market, ataukah
dekat dengan perumahan maupun sekolah. Semuanya harus lengkap dijelaskan pada proposal tersebut.

a. Terlihat (visible)
Sabana memiliki kriteria sendiri dalam memilih tempat dibukanya cabang baru, syarat yang sangat pasti
dari bisnis ini yaitu sangat memperhatikan tempat yang diajukan oleh franchisee. Salah satu syaratnya
adalah terlihat oleh banyak orang dan tidak tersembunyi, karena pemilik tidak ingin keuntungan dari
merk dagang usahanya tidak dirasakan juga oleh franchisee. Franchisee akan di terima proposal jika
menarik perhatian pembeli dan memudahkan pembeli yang cenderung tidak ingin kesulitan untuk turun
dari kendarannya untuk membeli produk Sabana.

b. Lalu lintas yang padat (heavy traffic)


Sabana menjaga keuntungan para franchiseenya dengan cara cabang - cabang tidak saling berdekatan,
maksudnya adalah dalam satu daerah jalan yang panjang tidak boleh muncul lagi cabang yang lain dan
mensurvei terlebih dahulu calon tempat, baru melakukan penerimaan proposal. Contohnya : Sabana
cabang buah batu berada di daerah Jl. Kliningan depan indomart dimana tempat ini perempatan antara
daerah sekolahan, daerah perumahan yang padat dan aktif, dan tempat jualan disana merupakan tempat
jualan yang sering dicari orang (gorengan kliningan & goyobod kliningan) potensi seperti inilah yang ingin
Sabana berikan pada franchisee agar tidak merasa rugi dan dapat merasakan keuntungan dari waralaba
Sabana. Selain itu juga tempat tersebut daerah macet Sabana menyimpulkan bahwa peluang untuk
datangnya pembeli itu tinggi.

c. Arah pulang ke rumah (direction to home)


Ini merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh Sabana, terutama pembukaan cabang di
daerah perumahan dengan keluarga muda. Karena, biasanya beberapa keluarga muda atau pun keluarga
aktif kesulitan untuk menyediakan sarapan ataupun makan malam, dengan peluang demikian franchisee
memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. Misalnya, di Ciwastra cabang sabana
berada di gebang perumahan di pinggir jalan pembeli potensial bukan hanya konsumen yang bertempat
tinggal diperumahan tersebut saja tetapi beberapa konsumen yang arah pulang melewati cabang

d. Fasilitas umum (public facilities)


Beberapa dari cabang Sabana berada di fasilitas umum seperti puskesmas atau rumah sakit atau pun
terminal bus karena hampir setiap hari pengunnungnya tinggi.

e. Biaya akuisisi (acquisition cost)


Pada Sabana Fried Chicken di terapkan franchise fee sebesar Rp. 17.000.000, dimana biaya tersebut
sudah termasuk registrasi , survey , training, supervisi, gerobak, seragam, bahan pokok seperti ayam ,
minyak goreng, bumbu , sambal , dan tepung. Dan distribution fee hanya bagi master franchise saja,
serta royalty fee berkala berdasarkan persentase penjualan kotor sebesar 10% jika ada keuntungan jika
tidak maka pada saat itu tidak dipungut royalty fee.

f. Peraturan/perizinan (regulation)
Dalam menentukan lokasi usaha cabang baru Sabana, pengurusan izin untuk berada di mini market,
tempat umum, swalayan, sekolah, ataupun di pinggir jalan di tanggung oleh franchisee terkecuali apabila
ada beberapa persyaratan yang di butuhkan surat atau tanda buka cabang baru dari pihak Sabana maka
akan di keluarkan surat tersebut selama ketentuannya jelas atau tidak disalah gunakan.

g. Akses (access)
Sabana memperhatikan akses bagi pembelinya, kemudahan untuk mendapatkan produk ini dan
kemudahan untuk datang dan pergi karena Sabana ingin konsumen nyaman dan merasa mudah ketika
membeli produk ini. Sekalipun di pinggir jalan Sabana memikirkan bagaimana konsumen dapat
memparkirkan kendaraannya di saat membeli produknya.

h. Infrastruktur (infrastructure)
Sabana memperhatikan kenyamanan saat membeli di Sabana Corner ataupun di cabang kaki lima
Sabana, jika pada Corner disediakan toilet ataupun tempat duduk yang nyaman serta adanya free wifi di
cabang kaki lima Sabana menyediakan penerangan memilih tempat yang berlahan parkir meskipun
sedikit.

i.

j.
Legalitas (legality)
Untuk cabang kaki lima semua perizinan dan ketetapannya diurus langsung oleh calon franchisee di mulai
dari pemasangan listrik, menyewa tempat, dan pemilihan lokasi tapi pihak sabana akan mengecek
apakah potensi tempat calon cabang kecil atau tinggi, dan akan memberitahukan juga pada franchise

Potensi pasar yang tersedia (captive market)


Sabana menempatkan cabang kakilimanya di tempat tempat dengan permintaan konsumen yang
cukup tinggi seperti daerah perumahan.

2. Harga
NO

JENIS

HARGA LAMA

HARGA BARU

Dada

Rp 7.500,-

Rp 8.000,-

Paha Atas

Rp 7.500,-

Rp 8.000,-

Paha Bawah

Rp 6.000,-

Rp 6.000,-

Sayap

Rp 6.000,-

Rp 6.000,-

Nasi Putih

Rp 3.000,-

Rp 3.500,-

3. Suasana Toko

a. Eksterior toko : eksterior dari Sabana Corner


menarik perhatian konsumen karena meriah dan
gambar yang mecolok membuat pengunjung merasa
tertarik dan dari luar terlihat isi ruangan makan yang
bernuansa nyaman.
b. Interior toko : penampilan tataletak kursi sampai
dengan kekasir pun rapi tidak berantakan dari pintu
masuk konsumen bisa langsung mengarah ke kasir
untuk memesan tanpa dihalangi oleh kursi atau yang
lainnya.

KESIMPULAN

Sabana Fried Chicken memperhatikan faktor faktor diatas


dalam menjalankan bisnis waralabanya, hal inilah yang
mengantarkan Sabana Fried Chicken mendapatkan gelar
sebagaiMarket Leaderdi bisnis Fried Chicken untuk
kategoribooth pada tahun 2011. Faktor keberhasilan Sabana
diuji dengan tiga faktor menurut Guswai (2009) yaitu Lokasi
Usaha, Harga, dan Suasana Toko, faktor tersebut dipenuhi oleh
Sabana dan sejalan dengan keberhasilan yang didapat oleh
Sabana Fried Chicken. Faktor yang paling dominan dalam
keberhasilan Sabana adalah lokasi usaha yang diperhatikan
dengan detail dapat di lihat dari syarat yang awal dan utama
adalah proposal calon tempat cabang baru bagi Sabana. Sabana
sangat teliti kepada calon franchiseenya dalam pemilihan
tempat usaha maka dari itu syarat utamanya adalah proposal
tempat cabang baru lalu melakukan survey selain untuk
keuntungan yang diperoleh oleh Sabana sendiri yaitu untuk
franchisee juga Sabana memperhatikan keuntungan dari
pengguna mereknya juga.

Dari segi hargapun Sabana menerapkan harga yag sama


dengan pasar mengidenifikasi pasar bahwasannya harga
mempengaruhi permintaan pembelian. Harga yang tidak
merugikan para frenchiseenya.
SARAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai