SEJARAH WARALABA
Franchise dipopulerkan di negara Amerika Serikat, namun asal mula kata Franchise berawal dari Eropa, yaitu Perancis dan Inggris. Kata Franchise sendiri bermakna "kebebasan" (Freedom).
SEJARAH WARALABA
Di masa itu, bangsawan diberikan wewenang oleh raja untuk menjadi tuan tanah pada daerah-daerah tertentu. Pada daerah tersebut, sang bangsawan dapat memanfaatkan tanah yang dikuasainya dengan imbalan pajak/upeti yang dikembalikan kepada kerajaan. Sistem tersebut menyerupai royalti, seperti layaknya bentuk Franchise saat ini.
SEJARAH WARALABA
tahun 60-70an Franchise mengalami booming tahun 1960 IFA (International Franchise Association) tahun 1978, Federal Trade Commission (FTC) mengeluarkan peraturan yang mewajibkan setiap Franchisor yang akan memberikan penawaran peluang waralaba kepada publik untuk memiliki UFOC (Uniform Franchise Offering Circular).
Franchise = Waralaba
Franchise = Waralaba (wara=lebih; laba=untung) tahun 80-90an: KFC, McDonalds, Burger King, Wendys Es Teler 77
tahun 1991 berdiri Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) sebagai wadah yang menaungi pewaralaba dan terwaralaba
MEREK
Dalam setiap perjanjian Waralaba, sang Pewaralaba (Franchisor) selaku pemilik dari Sistem Waralabanya memberikan lisensi kepada Terwaralaba (Franchisee) untuk dapat menggunakan Merek Dagang/Jasa dan logo yang dimiliki oleh Pewaralaba.
SISTEM BISNIS
Keberhasilan dari suatu organisasi Waralaba tergantung dari penerapan Sistem/Metode Bisnis yang sama antara Pewaralaba dan Terwaralaba. Sistem bisnis tersebut berupa pedoman yang mencakup standarisasi produk, metode untuk mempersiapkan atau mengolah produk atau makanan, atau metode jasa, standar rupa dari fasilitas bisnis, standar periklanan, sistem reservasi, sistem akuntansi, kontrol persediaan, dan kebijakan dagang, dll.
STUDI KELAYAKAN
Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan bisnis Menentukan fitur penting pada bisnis yang dapat diduplikasi Menganalisis perdagangan terakhir untuk menilai apakah bisnis dapat mendukung keduanya yaitu franchisor dan franchisee sebagai kesatuan yang menguntungkan atau tidak
Penetapan program franchise yang sesuai. wilayah suplai produk pelatihan dan dukungan hak dan kewajiban franchisor dan franchisee biaya franchise dan pengadaan iklan.
1. 2. 3. 4.
Pengoperasian manual Urutan induksi franchise Dokumen profil franchise Dokumen perjanjian franchise
Strategi pemasaran franchise rekrutmen franchisee yang cocok Kesejahteraan kelanjutan hidup sistem franchise dan franchisee Anda.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Ketamakan franchisor Miskin seleksi pada franchisee Miskin pelatihan bagi franchisee Kurang pengembangan produk yang berkelanjutan Ekspansi yang terlalu kencang Miskin pengawasan pada performance franchisee Kurang prosedur penyelesaian konflik yang sesuai
WARALABA ALFAMART
Merupakan toko yang dimiliki dan dikelola oleh Terwaralaba (Franchisee) yang diatur dengan perjanjian Waralaba (Franchise) dengan PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT). Toko ini memakai merek dagang dan sistem Alfamart
ROYALTY FEE
1. 2. 3. 4. Penjualan Bersih Persentase Rp. 0 s/d Rp. 75.000.000. 0 % Rp. 75.000.000. s/d Rp. 100.000.000. 2 % Rp. 100.000.000. s/d Rp. 150.000.000. 2.5 % > Rp. 150.000.000. 3%
Item
3.000 3.500 4.000
Luas Toko
90 m 90-150 m > 150 m
Invest/Sewa
300 juta /125 juta 330 juta /150 juta 380 juta /175juta
Total
425 juta 480 juta 555juta
Rincian Biaya
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Franchise Fee (biaya waralaba) selama 5 tahun Renovasi sipil & listrik (mechanical & electrical) Perijinan Perlengkapan toko & AC (Air Conditioner) Komputerisasi Promosi & pembukaan toko Shop sign & Single pole
INDOMARET FRANCHISE
UNSUR BIAYA
1. Franchise fee untuk 5 th 2. Peralatan toko dan gudang 3. Sewa tempat selama 5 thn 4. Perijinan 5. Goodwill Penjualan toko Indomaret memiliki kriteria yang bertujuan memberikan nilai keuntungan dan kepastian berinvestasi dengan mudah. Kriteria toko Take over adalah : 1. Track record telah teruji 2. Eksistensi toko diterima 3. Perijinan toko telah lengkap
2. Minimarket existing. Bila anda memiliki toko yang kurang berkembang dan ingin mengembangkannya, dapat bergabung dengan Indomaret. Prosedur standarnya sama, mulai dari survey kelayakan lokasi sampai dengan estimasi payback period. Perlakuan yang membedakannya adalah dalam menghitung investasi perlengkapan toko. jika perlengkapan toko tersebut sesuai dengan standar Indomaret maka investasinya lebih murah. Namun jika tidak sesuai dengan standar Indomaret, perlengkapan tersebut harus diganti baru.
BIAYA-BIAYA
BIAYA FRANCHISE
Rp 36.000.000 (+PPN) BIAYA INVESTASI Rp 300.000.000 - Rp 350.000.000 (Franchise Fee, Perijinan, Pembelian, Peralatan Elektronik dan Non elektronik)
BIAYA ROYALTI
Persentase Penjualan Bersih Rp 0 - Rp. 175.000.000 -> 0 % Rp 175.000.000 - 200.000.000 -> 2 % Rp 200.000.000 - 225.000.000 -> 3 % > Rp 225.000.000 -> 4 %
BEACH LAUNDRY
BEACH Waralaba merupakan sebuah konsep pengembangan dari BEACH Laundry yang diluncurkan di awal tahun 2009.BEACH Laundry sendiri telah terbukti memberikan keuntungan sesuai target yang direncanakan. Pendiri BEACH Laundry merupakan konsultan bisnis laundry & dry clean yang telah dipercaya oleh lebih dari 50 laundry yang menjadi kliennya, sehingga dapat dikatakan BEACH Laundry merupakan barometer laundry kiloan di Yogyakarta.
PENAWARAN
1. 2. 3. 4. Pemilihan Lokasi dan Desain outlet Pelatihan Dukungan secara berkesinambungan Manual Waralaba a. Manual Identitas Perusahaan b. Manual Interior dan Eksterior c. Manual SOP 5. Free konsultasi harian dengan kantor pusat BEACH Laundry melalui online dengan messenger dan e-Mail.
SYARAT
4. 5.
4. 5. 6.
Bagaimana sebaiknya usaha ini apakah saya harus kelola sendiri dan mengundurkan diri dari perusahaan lain agar tahu perkembangan usaha tersebut? Bagaimana langkah ke depan agar usaha ini bisa maju pesat.
SOLUSI KASUS
Ada beberapa pertanyaan gunakan saja untuk bercermin. 1. Apa dasar pertimbangan anda untuk membuka cabang dengan modal pribadi? 2. Apa dasar pemikiran dari keputusan anda memilih saudara-saudara anda sebagai pengelola? 3. Apa dasar perhitungan yang anda gunakan, untuk menyatakan bahwa usaha bengkel yang pertama sudah BEP?
SOLUSI KASUS
Perjalanan usaha selama 6 tahun seharusnya memberikan banyak pengalaman untuk dipelajari, telaah dan kemudian disikapi dengan menyusun sebuah sistem usaha. Adanya sistem usaha itu, memungkinkan anda untuk terus beraktivitas lain. Entah itu bekerja di tempat lain, menekuni hobi dll. Pengusaha mempunyai 3 pilihan yaitu (1) langsung terlibat, (2) tetap bekerja dan (3) membagi waktu untuk tetap bekerja sekaligus ikut terlibat dalam operasional. Pilihan ketiga bisa disingkirkan, mengingat aktivitas anda dalam pekerjaan tidak memungkinkan anda terlibat langsung dalam bisnis anda sendiri. Jadi anda punya dua pilihan
SOLUSI KASUS
1. memperbaiki kinerja pengelola usaha. Bisa anda lakukan sendiri, atau anda menggunakan jasa konsultan untuk melakukan supervisi terhadap pengelola usaha. 2. Pilihan lain adalah keluar dari pekerjaan dan fokus pada usaha anda. Keterlibatan langsung dalam usaha, memungkinkan anda untuk memantau detik demi detik perkembangan usaha anda. Jika anda mampu, lakukan sendiri. Jika tidak mampu, anda meminta bantuan atau jasa konsultan. Memang akan ada jalan menurun (misalnya penghasilan berkurang, aktifitas bertambah dan sebagainya). Bahwa itu adalah harga yang harus anda bayar untuk mendapatkan kenikmatan yang lebih di masa depan.
Risiko Riil & Psikologis Risiko Riil 1. Kehilangan modal baik yang sudah ditanam dan akan ditanamkan ke dalam perusahaan 2. Kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan, di masa sekarang ataupun masa depan 3. Kehilangan mata pencaharian untuk menutupi kebutuhan sehari-hari 4. Kehilangan kendali atas kekuasaan yang selama ini dimilikinya (decision-making) karena ada pengalihan gaya bisnis keluarga menjadi gaya bisnis profesional
Risiko Psikologis 1. Kehilangan reputasi (hilang muka, nama besar, citra, dsb) dan risiko menanggung malu Kehilangan kepercayaan pada diri sendiri dan pada orang lain (Menjadi paranoid atau blind-dependency) Kehilangan perasaan potent atau mampu yang akan menyebabkan hilangnya rasa percaya diri Kehilangan jatidiri (terutama bagi mereka yang sudah menganggap keberadaan perusahaan sebagai keberadaan dirinya sendiri)
2.
3.
4.
5.
Langkah Pencegahan
Mempersiapkan infrastruktur sumber daya manusia sejak keputusan pengembangan perusahaan dibuat Hal-hal yang harus dipikirkan adalah arah pengembangan perusahaan, ruang lingkup & fungsi SDM yang dibutuhkan (manager lini atau eksekutif puncak), kualitas yang sesuai dengan visi dan keadaan perusahaan, wewenang & tanggung jawab yang dia akan miliki, jenis kepribadian yang sesuai dengan perusahaan dan wirausahawan, dsb.
BIAYA (FEES)
Dalam setiap format bisnis Waralaba, sang Pewaralaba baik secara langsung atau tidak langsung menarik pembayaran dari Terwaralaba atas penggunaan merek dan atas partisipasi dalam sistem Waralaba yang dijalankan. Biaya biasanya terdiri atas Biaya Awal, Biaya Royalti, Biaya Jasa, Biaya Lisensi dan atau Biaya Pemasaran bersama. Biaya lainnya juga dapat berupa biaya atas jasa yang diberikan kepada Terwaralaba (mis: biaya manajemen)
Pihak-pihak yang terkait dalam Waralaba sifatnya berdiri sendiri. Terwaralaba berada dalam posisi independen terhadap Pewaralaba. Independen maksudnya adalah Terwaralaba berhak atas laba dari usaha yang dijalankannya, bertanggung jawab atas beban-beban usaha waralabanya sendiri (mis: pajak dan gaji pegawai). Di luar itu, Terwaralaba terikat pada aturan dan perjanjian dengan Pewaralaba sesuai dengan kontrak yang disepakati bersama.