Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 9

Manajemen

Kewirausahaan

2019317007 – Wendi Muhammad


1. Daftar Isi

2. Pendahuluan
2.1. Nama dan Alamat Perusahaan
2.2. Nama dan Alamat Pemilik
2.3. Informasi Bisnis yang Akan Dilaksanakan

3. Rangkuman Eksekutif
3.1. Latar Belakang
3.2. Visi dan Misi
3.3. Lokasi
3.4. Waktu Operasional
3.5. Kesan
3.6. Konsep Promosi
3.7. Target Pelanggan

4. Analisi Industri
4.1. Perspektif Masa Depan Usaha
4.2. Analisi Persaingan
4.3. Segmentasi Pasar yang Akan Dimasuki

5. Perencanaan Produksi dan Resiko


5.1. Sumber-sumber Produk / Bahan
5.2. Evaluasi Kelemahan Usaha / SWOT

6. Perencanaan Permodalan
6.1. Sumber-sumber Permodalan
6.2. Modal Awal Perusahaan
6.3. Proyeksi Aliran Kas
6.4. Perencanaan Laba Rugi

7. Penutup
7.1. Kesimpulan
7.2. Saran
BAB 1

PENDAHULUAN

Waralaba (bahasa Inggris: franchising; bahasa Prancis: franchise yang aslinya berarti hak
atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan.
Berdasarkan perundang-undungan di Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu
pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual atau
pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan
persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau
penjualan barang dan jasa.

Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia waralaba adalah suatu sistem


pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir dengan pewaralaba (franchisor) yang
memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek,
nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu
tertentu meliputi area tertentu.

Istilah waralaba berasal dari gabungan kata wara yang artinya lebih, dan laba artinya
keuntungan.

Beberapa aspek penulis hingga memutuskan untuk perencanaan usaha franchise antara
lain adalah riset pemasaran dalam budaya setempat, social ekonomi, pribadi, dan juga aspek
psikologis dari konsumen.

Banyaknya usaha franchise makanan dan minuman yang ada dipasaran penulis memilih
brand Haus-Indonesia karena beberapa hal. Mulai dari range harga, aspek pesaing, dan lain hal
yang akan penulis jabarkan dibawah.

1.1 Nama dan Alamat Perusahaan


Usaha yang bergerak dalam bidang minuman dan makanan penutup ini, di desain dengan
menarik agar dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut seperti
dengan memberi nama yang familiyar dan mudah diingat oleh konsumen.
Nama Produk : HAUS
Alamat : Kios Pasar Modern Intermoda BSD City, Tangerang Selatan, Banten
1.2 Nama dan Alamat Pemilik
Pemilik Franchise adalah mitra dari usaha yang telah ada sebelumnya, dengan
menyertakan modal pribadi kepada merk tersebut. Atau dalam kata lain memiliki hak atas
nama produk Haus itu sendiri. Pemilihan modal pribadi dikarenakan pemakaian modal
yang tidak terlalu besar dalam membeli merk franchise Haus ini.
Nama Pemilik : Wendi Muhammad
Alamat : Foresta Raya. Cluster:Giardina. F,9 No,2. BSD City. Tangerang Selatan.
1.3 Informasi Tentang Bisnis yang Dilaksanakan

HAUS! adalah gerai minuman yang menyediakan segala jenis minuman kekinian yang
sedang hits dengan harga yang affordable, cocok untuk kamu pelajar dan mahasiswa yang
pengen hemat. Dari mulai thai tea, green tea, taro, ovomaltine, cheese tea dan lain-lain, semua di
bandrol dengan harga murah, mulai dari 5 ribu sampai 15 ribu saja.

Saat ini baru mempunyai 80 cabang yang tersebar di daerah Jabodetabek dan Bandung,
dengan antusiasme masyarakat terhadap minuman HAUS! ini, dengan jumlah pengunjung harian
per outlet adalah 500 orang.
BAB 2

RANGKUMAN EKSEKUTIF

2.1 Latar Belakang

Air adalah bagian terpenting dalam hidup manusia, tanpai air manusia tidak bias hidup.
Oleh karena itu manusia butuh mengonsumsi air setiap harinya. Dan konsumsi air minum
manusia tidak hanya terbatas pada air putih saja, dengan kreativitasnya manusia menciptakan
minuman dengan campuran the, kopi, cokelat, buah dan lain-lainnya.

Di era milenial seperti sekarang dengan perilaku konsumen zaman now, mulai banyak
kedai-kedai kopi dan the bermunculan mencoba menjawab kebutuhan kaum milenial akan
produk minuman berbahan dasar kopi maupun the. Baik itu brand local maupun brand
multinasional, semua berlomba-lomba mengejar pangsa pasar yang sangat menjanjikan ini. Dari
mulai para pemain lama seperti Starbucks yang menjajakan kopi kekinian sampai Dum Dum
yang menjual thai tea di gerainya, semua diserap oleh pasar.

Melihat peluang yang sangat menjanjikan ini, kami team HAUS! Mencoba membangun
satu brand yang menawarkan segala produk minuman berbahan dasar the maupun kopi yang
sedang trend di pasar dengan harga yang sangat affordable untuk segmen pasar tertentu.

2.2 Visi dan Misi

Visi

“Menjadikan Haus brand kuliner Nasional dan Mensejahterakan Orang Banyak”

Misi Korporasi:

Menjaga kualitas rasa dan pelayanan prima demi kepuasan pelanggan

Menjaga kehalalan dan kehigienisan produk

Membangun perusahaan yang professional

Memiliki cabang diseluruh kota di Indonesia

Misi

Mensejahterakan Karyawan, Supplier, Owner, Investor, Masyarakat

Berkontribusi pada pembangunan bangsa dan Negara

Membangun generasi yang berkarakter


2.3 Lokasi

Pemilik Franchise adalah mitra dari usaha yang telah ada sebelumnya, dengan
menyertakan modal pribadi kepada merk tersebut. Atau dalam kata lain memiliki hak atas nama
produk Haus itu sendiri. Pemilihan modal pribadi dikarenakan pemakaian modal yang tidak
terlalu besar dalam membeli merk franchise Haus ini.

Nama Pemilik : Wendi Muhammad

Alamat : Foresta Raya. Cluster:Giardina. F,9 No,2. BSD City. Tangerang Selatan.

2.4 Waktu Operasional

Setiap badan usaha harus menetapkan jam operasional usahanya. Tujuannya adalah untuk
mempersiapkan semua aktivitas usaha agar mampu dioperasionalkan secara professional. Hal
lain yang harus diperhatikan adalah bahwa jam operasi untuk memberikan waktu yang cukup
bagi karyawan untuk istirahat, memberikan kepastian kepada konsumen untuk bias mendapatkan
pelayanan yang memuaskan.

Jam Buka : Pkl. 09.00 – 21.00 WIB

Hari : Senin - Minggu

2.5 Kesan / Counter Style

Produk yang ditawarkan oleh HAUS! Tidak spesisik terikat dengan satu produk tertentu.
Strategi ini kami pilih untuk menghindari perubahan trend makanan dan minuman yang sangat
cepat terjadi dizaman revolusi informasi seperti sekarang.

2.6 Konsep Promosi

HAUS! Dalam proses promosi nya mengandalkan promosi langsung ke konsumen dalam
banyak platform online maupun offline.

2.7 Target Pelanggan

Segmen pasar yang ditargetkan adalah pasar kelas C, dimana segmen pasar inilah yang
sedang bertumbuh dan paling banyak di Indonesia. Meskipun pasar yang ditargetkan merupakan
pasar kelas C, tidak mengurangi inovasi untuk menghadirkan produk maupun branding terbaik.
Karena keputusan pembelian konsumen bukan hanya berdasarkan harga yang murah saja, tetapi
unsur inovasi, estetika, dan branding juga memegang peran penting dalam keputusan membeli
barang.6
BAB 3

ANALISIS INDUSTRI

3.1 Perspektif Masa Depan Usaha

Untuk melihat apakah penjualan sukses atau gagal hendaknya kita harus memasang target
penjualan. Toleransi untuk mengukur apakah penjualan kita baik atau tidak dapat dilakukan
dengan angka pencapaian dalam persentase, misalnya saja apabila penjualan tidak lebih dari 40%
maka kita dianggap gagal. Namun demikian pada tahap tahap awal kita tidak boleh memasang
target terlalu optimis mengingat produk yang akan dijual relative baru untuk diwilayah lokasi
penjualan tersebut, atau dalam kata lain membuka pasar baru.

3.2 Analisis Persaingan

Seperti yang diketahui bersama ada beberapa jenis minuman kopi dan the kekinian
khususnya merek-merek ternama yang lebih dulu muncul seperti: Starbucks, Chatime, Kopi Janji
Jiwa, dan lain-lain.

Konsep minuman kekinian yang diusung oleh HAUS! Memiliki keunggulan yang
menjanjikan dikarenakan target pasar kelas C yang artinya dari harga minuman secara
keseluruhan relative sangat terjangkau. Serta konsep pick up to go yang mengedepankan
pelayanan yang cepat disbanding pesaing.

3.3 Segmentasi Pasar yang Akan Dimasuki

Segmentasi pasar adalah proses mengotak-ngotakan pasar yang heterogen kedalam


potential costumer yang memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan karakter yang
memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya. Variabel yang digunakan untuk
menentukan segmen pasar adalah dari geografi, demografi, psikografi, dan behavior.
BAB 4

RENCANA PRODUKSI DAN RESIKO

4.1 Sumber-sumber Produk / Bahan

Dari studi kelayakan usaha yang telah dilakukan maka kiranya usaha minuman kekinian
HAUS! Ini layak untuk dipertimbangkan. Faktor lain yang juga mendukung layaknya usulan
proyek ini adalah ketersediaan bahan baku yang mudah didapat dan juga disupply langsung oleh
kantor pusat, juga berlokasi di pasar yang memungkinkan ketersediaan bahan baku yang selalu
mencukupi. Sehingga ada jaminan terhadap supply stock bahan baku dan kelangsungan dari
usaha yang akan terjamin.

4.2 Evaluasi Kelemahan Usaha (SWOT)

Strength (Kekuatan)

Ketersediaan bahan baku yang mudah didapat dan familiyarnya merk dagang HAUS!
Dikawasan sekitar, serta pertumbuhan outlet yang sangat menjanjikan sehingga memungkinkan
untuk dikenalnya sampai keseluruh Indonesia.

Weakness (Kelemahan)

Lokasi yang dituju belum terlalu ramai pengunjung secara face-to-face jadi masih butuh
waktu untuk dikenalnya jika beracuan berdasarkan dari mouth-to-mouth.

Opportunity (Peluang)

Membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Serta membuka gap pasar
yang selama ini ada di lokasi khususnya dikawasan bsd itu sendiri.

Threaty (Ancaman)

Banyaknya competitor yang lebih dulu terjun dalam bisnis kuliner ini, menjadi keharusan
untuk memberikan perhatian khusus, berupa promo baik secara online, maupun promo berlaku di
outlet itu sendiri.
BAB 5

PERENCANAAN PERMODALAN

5.1 Sumber-sumber Awal Permodalan

Setelah kita mengetahui keinginan konsumen seperti apa makan tahap selanjutnya adalah
persiapan produksi. Setelah menganalisa beberapa aspek yang ada yaitu, bahan baku utama, alat
pengolah, tempat usaha, serta yang tak kalah oenrung adalah sumber daya manusia dan sumber
pendanaan.

Sumber daya manusia dalam aspek produksi sangat penting perannya mengingat produk
HAUS! Ini sebagian besar dikerjakan secara manual, untuk itu tenaga terampil dalam mengolah
produk HAUS! Sangat diperlukan. Ketersediaan bahan baku utama yaitu air mesti terjaga stock
serta kualitasnya, sebab keberlangsungan usaha sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek tersebut.

Mengingat jumlah modal dana yang diperlukan lumayan besar berkisar Rp.120.000.000,-
maka sumber pendanaan bias mencakup biaya pribadi, maupun pinjaman dari investor atau bank.

5.2 Modal Awal Perusahaan

Modal awal usaha ini direncanakan menggunakan modal pribadi tetapi penulis tidak
menutup kemungkinan untuk adanya investor external dalam hal pendanaan franchise minuman
HAUS! Ini sendiri.

5.3 Proyek Aliran Kas

` Aliran kas yang lancer sangat menunjang kelancaran usaha suatu perusahaan. Dengan
aliran kas yang lancer, maka keuangan antara pemasukan dan pengeluaran dapat direncanakan
dengan baik. Apabila aliran kast tidak lancer, maka kelancaran bisnis akan terganggu.

5.4 Perencanaan Laba Rugi

Dengan mengambil asumsi bahwa kalau usaha minuman HAUS! Ini berjalan dimana
pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata-rata 250 gelas perhari maka omset yang
diharapkan adalah Rp.2.500.000,-/hari. Omset tersebut dihitung atas dasar harga rata-rata
minuman Rp.10.000,-/Gelas.
BAB 7

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Bahwa dalam melakukan usaha dituntut untuk selalu inovatif dan kreatif untuk
membukakan peluang usaha yang baru, perhatikan sumber daya yang ada disekitar yang mampu
untuk diolah dan memiliki nilai jual lebih untuk mencapai proses selanjutnya. Juga jangan
pernah buta dengan perkembangan teknologi yang ada sekarang dan dimasa yang akan datang.

7.2 Saran

Untuk lebih memajukan usaha minuman kekinian HAUS! Perlu dilakukan beberapa
inovasi. Inovasi yang dimaksudkan dalam proses pengenalan di tengah masyarakat tentang
keunggulan dan harga yang worth to buy akan produk HAUS! Tersebut.

Anda mungkin juga menyukai