Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“DIGITAL BANKING”

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Digital Banking and Fintech

Dosen Pengampu : Bapak Taufik Hermansyah, S.Pd.I,SE.,MM

Disusun Oleh :

1. Dede Piki Lesmana (2002001)

PROGRAM STUDI KEUANGAN PERBANKAN (D3)


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LATIFAH MUBAROKIYAH
PONDOK PESANTREN SURYALAYA
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Digital
Banking ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari pengetikan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bpk.
Taufik Hermansyah, S.Pd.I,SE.,MM pada Mata kuliah Digital Banking. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Digital Banking
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Bpk. Taufik Hermansyah,


S.Pd.I,SE.,MM selaku dosen mata kuliah Digital Banking yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya ketik ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Manfaat Penulisan Makalah..........................................................................2
D. Prosedur Makalah.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian......................................................................................................3
B. Awal Mula Digital Banking..........................................................................4
C. Kelebihan Digital Banking............................................................................5
D. Proses Permohonan dan Persetujuan Layanan Digital Banking...................7
E. Layanan Digital Banking..............................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan teknologi, layanan yang disediakan
bank mengalami evolusi mengarah kepada layanan Digital Banking.
Layanan Digital Banking lebih berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan
nasabah dengan memanfaatkan sepenuhnya teknologi digital melalui
perangkat (device) dan aplikasi (software) sebagai delivery channel yang
dapat diakses kapan saja dan di mana saja serta meminimalkan interaksi
secara langsung dengan petugas bank. Hal ini bertujuan juga untuk
meningkatkan efisiensi kegiatan operasional dan mutu pelayanan bank
kepada nasabahnya.

Selaras dengan hal tersebut di atas, tentunya bank perlu


mengembangkan strategi bisnis yang mengarah kepada layanan Digital
Banking, yaitu yang memungkinkan calon nasabah dan/atau nasabah bank
untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi, registrasi,
pembukaan rekening transaksi perbankan dan penutupan rekening,
termasuk memperoleh informasi lain dan transaksi d luar produk
perbankan, antara lain nasihat keuangan (financial advisory), investasi,
transaksi e-dagang (e-commerce), dan kebutuhan lainnya dari nasabah
bank. Pengembangan strategi bisnis dimaksud memerlukan infrastruktur
yang memadai antara lain manajemen risiko, penyesuaian TI, business
model, business process, intenal control, sumber daya manusia, dan lain-
lain untuk mendukung kenyamanan, keamanan dan kehandalan Digital
Banking dalam penyediaan informasi, komunikasi, registrasi, pembukaan
rekening, pemrosesan transaksi dan penutupan rekening.
Mempertimbangkan berbagai faktor internal dan eksternal bank, sebagai
fase awal maka penerapan Digital Banking di Indonesia dimulai dengan
fase “Digital Branch”, yaitu adanya sarana bank yang berfungsi secara

1
khusus untuk memroses registrasi nasabah dan pembukaan rekening secara
mandiri. Selanjutnya dalam hal telah terdapat kesiapan yang memadai,
terutama mengenai validitas

data nasabah, keamanan dan kehandalan transaksi, maka pada fase


berikutnya dapat menerapkan fase “Banking Anywhere” yang
memungkinkan calon nasabah dan/atau nasabah dapat memperoleh
informasi dan melakukan transaksi termasuk registrasi setiap saat melalui
sarana digital nasabah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Digital Banking ?
2. Bagaimana awal mula Digital Banking ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan Digital Banking ?
4. Bagaimana proses permohonan dan persetujuan layanan Digital
Banking ?
5. Apa saja layanan yang disediakan Digital Banking?
C. Manfaat Penulisan Makalah
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu diharapkan pembaca
bisa memahami dan mengetahui :
1. Pengertian Digital Banking
2. Awal mula Digital Banking
3. Kelebihan dan kekurangan Digital Banking
4. Proses permohonan dan persetujuan layanan Digital Banking
5. Layanan yang disediakan Digital Banking
D. Prosedur Makalah
Untuk penyusunan makalah ini saya ambil dari hasil penelaahan yang
bersumber dari internet.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK yang tertera pada
nomor 12 /POJK.03/2018 terkait penyelenggaraan layanan perbankan
digital oleh bank umum, dijelaskan bahwa digital banking adalah suatu
layanan perbankan elektronik yang dibuat untuk bisa memaksimalkan
pemanfaatan data nasabah dalam upaya melayani nasabah secara lebih
mudah, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah, dan juga bisa
dilakukan secara sendiri oleh nasabah dengan tetap memperhatikan aspek
keamanan. Dilansir dari laman Temenos, bank digital adalah seluruh
kegiatan perbankan yang bisa dilakukan secara penuh dengan internet.
Jenis bank ini mampu memberikan seluruh layanan pembukaan hingga
penutupan rekening secara online. Indonesia sendiri sudah mengantongi
regulasi tentang layanan ini. seluruhnya sudah tertera pada Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/POJK.03.2018. peminatnya sendiri
tidaklah sedikit, terlebih lagi di masa pandemi seperti saat ini. dilansir dari
laman CNBC, nilai transaksi pada digital banking melonjak hingga 60%.

B. Awal Mula Digital Banking


Digital Banking ini dikembangkan bersamaan dengan dunia fintech. Mesin
ATM atau Anjungan Tunai Mandiri adalah salah satu akarnya. Dilansir
dari laman Securities, mesin ini pertama kali muncul di tahun 1960 an.
Saat itu, untuk pertama kalinya seorang nasabah sudah tidak perlu lagi ke
bank untuk bisa mengakses rekening bank nya. Hadirnya internet juga
turut mengubah dunia perbankan. Namun, pada awalnya dunia digital ini
hanya bisa digunakan di balik layar bank saja, seperti untuk memantau
rekening ataupun mengirim uang saja. Jaringan ini baru pertama kali
ditawarkan pada nasabah di tahun 1990 an. Kala itu, transaksi bank sama
seperti transfer dana pada umumnya yang bisa dilakukan secara online.

3
Perlahan-lahan, perkembangan dunia digital pun terus maju, dan pengguna
smartphone pun semakin banyak. Pada akhirnya, bank pun semakin
banyak memiliki layanan online dan bermigrasi sepenuhnya ke layanan
internet.

C. Kelebihan Digital Banking


Adanya Digital Banking memunculkan beberapa keuntungan diantaranya :
1. Efisiensi Bisnis
Platform digital tidak hanya memperbaiki interaksi antara Bank
dengan nasabah, namun juga menyediakan metode untuk membuat
fungsi internal lebih efisien. Dengan adanya platform digital, maka
urusan bisnis yang menyangkut perbankan, menjadi lebih cepat
bisa diselesaikan. Tidak perlu lagi mengeluarkan biaya transportasi
misalnya untuk melakukan proses transaksi.
2. Penghematan Biaya
Salah satu kunci bagi bank untuk memotong biaya adalah aplikasi
otomatis yang menggantikan tenaga kerja manual yang berlebihan.
Pengolahan bank tradisional mahal, lamban dan rentan terhadap
kesalahan manusia. Platform digital dapat mengurangi biaya
melalui sinergi data kualitatif lebih cepat dan respons yang lebih
cepat terhadap perubahan pasar. Dampaknya, biaya transaksi untuk
urusan keuangan menjadi lebih rendah. Sehingga, penghematan
dapat dialihkan untuk hal lain seperti menabung dan investasi.
3. Akurasi yang Meningkat
Bank tradisional umumnya mengandalkan pengolahan kertas
secara statistik berpotensi memiliki tingkat kesalahan hingga 40%,
yang memerlukan pengerjaan ulang. Dengan menyederhanakan
proses verifikasi, maka akan lebih mudah menerapkan solusi TI
dengan perangkat lunak bisnis, yang menghasilkan akuntansi yang
lebih akurat. Akurasi keuangan sangat penting bagi bank untuk
mematuhi peraturan pemerintah. Hal ini juga akan bermanfaat

4
karena dapat memperoleh akses informasi lebih cepat dan
transparan.
4. Meningkatkan Pemahaman terhadap Kebutuhan Nasabah
Solusi digital membantu mengelola daftar pemasaran,
memungkinkan bank mencapai pasar yang lebih luas dan
membangun hubungan yang lebih dekat terhadap orang yang
paham teknologi. Platform CRM dapat melacak riwayat pelanggan
dan menyediakan akses cepat ke email dan bentuk komunikasi
online lainnya. Hal ini efektif untuk mengeksekusi program
penghargaan pelanggan yang dapat meningkatkan loyalitas dan
kepuasan.
Solusi digital membantu mengelola daftar pemasaran,
memungkinkan bank mencapai pasar yang lebih luas dan
membangun hubungan yang lebih dekat terhadap orang yang
paham teknologi. Platform CRM dapat melacak riwayat pelanggan
dan menyediakan akses cepat ke email dan bentuk komunikasi
online lainnya. Hal ini efektif untuk mengeksekusi program
penghargaan pelanggan yang dapat meningkatkan loyalitas dan
kepuasan.
5. Fleksibilitas yang Lebih Tinggi
Penggunaan sistem yang otomatis dapat mempercepat proses
eksternal dan internal, yang keduanya dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan. Setelah jatuhnya pasar keuangan di tahun
2008, peningkatan penekanan ditempatkan pada manajemen risiko.
Alih-alih bank mempekerjakan dan melatih profesional manajemen
risiko, mungkin perangkat lunak manajemen risiko untuk
mendeteksi dan merespons perubahan pasar lebih cepat daripada
profesional berpengalaman sekalipun.

Selain mempunyai kelebihan yang sangat bermanfaat Digital Banking juga


mempunyai kekurangan bagi nasabah yaitu diantaranya :

5
1. Keterbatasan Internet
Digital banking dan bank digital membutuhkan koneksi internet
yang stabil. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya kualitas jaringan
internet di Indonesia masih belum merata. Bisa jadi ketika kita
tinggal di Pulau Jawa, Kalimantan atau pulau-pulau besar lainnya
koneksi internet kita cukup stabil tetapi lain ceritanya apabila kita
tinggal di pulau terpencil atau terluar Indonesia.

2. Keamanan Data
Teknologi perbankan digital dan bank digital bisa jadi merupakan
teknologi terkini. Tetapi adanya kebocoran data internet seringkali
masih terjadi. Apalagi, masih ada human error yang sengaja
menjual atau meretas data tersebut. Singkatnya, kita tetap perlu
berhati-hati dalam bertransaksi. Jika kita menggunakan fasilitas
digital banking, maka gunakan dengan bijak dan hati-hati terhadap
penipuan yang mungkin bisa terjadi.

D. Proses Permohonan dan Persetujuan Layanan Digital Banking


Suatu bank yang berencana untuk menyelenggarakan layanan digital
banking harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa
Keuangan. Dalam hal ini, maka bank bisa mengajukan suatu permohonan
persetujuan pada layanan digital banking dengan berbagai proses berikut
ini.
1. Persiapan Dokumen
Dalam proses mengajukan digital banking, maka bank wajib
memberikan kelengkapan dokumen yang memuat berbagai hal di bawah
ini:
 Bukti kesiapan dokumen untuk menyelenggarakan layanan digital
banking

6
 Hasil analisa bisnis yang berketerkaitan dengan proyeksi produk
layanan digital banking yang baru dan juga diterbitkan dalam
periode satu tahun yang akan datang.
 Berbagai dokumen pendukung lainnya.
2. Pernyataan Hasil Pemeriksaan Dari Pihak Independen
Selanjutnya, penyampaian persetujuan tersebut juga harus dilengkapi
dengan hasil yang dilakukan oleh pihak yang independen agar bisa
memberikan pendapat atas karakteristik produk dan juga nilai kecukupan
pengamanan sistem teknologi informasi yang berkaitan dengan produk,
kepatuhan, dan juga standar yang berlaku.
3. Mengajukan ke OJK
Bank terkait harus mengajukan persetujuan layanan digital banking
nya pada otoritas jasa keuangan sekurang-kurangnya 2 bulan sebelum
implementasi dilakukan.
4. Tunduk Pada Ketentuan dan Peraturan OJK
Dalam hal ini, pihak penyelenggara atau bank, harus bisa tunduk dan
mentaati seluruh ketentuan yang sudah diatur dalam ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan terkait menerapkan manajemen risiko dalam menggunakan
informasi oleh bank umum.
5. Implementasi
Pihak penyelenggara, dalam hal ini bank, harus melakukan
implementasi rencana layanan digital banking nya paling lama selama 6
bulan semenjak diberikan persetujuan oleh pihak OJK. Bila bank terkait
tidak melakukan implementasi dalam kurun waktu yang sebelumnya sudah
ditentukan, maka bentuk persetujuan dari OJK akan dicabut atau hangus.
Sehingga, jika bank tersebut ingin mengajukan layanan digital banking,
maka bank tersebut harus bisa mengajukan permohonannya kembali pada
pihak OJK.

7
E. Layanan Digital Banking
1. Internet Banking
Setiap nasabah bisa melakukan kegiatan transaksi perbankan, baik itu
dalam hal tunai ataupun non tunai dengan menggunakan laptop atau
smartphone yang sudah terkoneksi internet.
2. Phone Banking
Transaksi perbankan juga masih bisa dilakukan dengan menggunakan
telepon, yang mana pihak nasabah harus menghubungi contact center
bank nya. Lalu, pihak bank yang menyediakan tenaga kerja atau staf
khusus akan melakukan transaksi nasabah ataupun program otomatis
yang bisa berinteraksi dengan nasabah agar bisa menjalankan
transaksi yang nasabah tersebut inginkan.
3. SMS Banking
SMS Banking adalah suatu layanan transaksi perbankan yang bisa
dilakukan oleh nasabah menggunakan telepon seluler dengan format
short message service (SMS).
Dengan layanan ini, maka nasabah bisa mengirim SMS pada nomor
telepon bank ataupun menggunakan aplikasi yang dipasang oleh pihak
bank pada ponsel nasabah yang bersangkutan.
4. Mobile banking
Mobile banking adalah suatu layanan perbankan yang bisa diakses
secara langsung dengan menggunakan ponsel seperti halnya sms
banking. Bedanya adalah tingkat kecanggihannya yang terhitung
sangat tinggi. Nantinya, pihak bank akan melakukan kerjasama
dengan operator seluler yang nantinya di dalam sim card GSM sudah
dipasang suatu program khusus agar bisa melakukan transaksi
perbankan.
Proses transaksi nasabah akan menjadi lebih mudah dengan
menggunakan mobile banking daripada sms banking.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) digital banking adalah suatu
layanan perbankan elektronik yang dibuat untuk bisa memaksimalkan
pemanfaatan data nasabah dalam upaya melayani nasabah secara lebih
mudah, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah, dan juga bisa
dilakukan secara sendiri oleh nasabah dengan tetap memperhatikan aspek
keamanan.
Pada tahun 1960-an untuk pertama kalinya seorang nasabah sudah tidak perlu
lagi ke bank untuk bisa mengakses rekening bank nya dikarenakan mulai
berkembangnya Digital Banking bersamaan dengan dunia fintech.
Kemunculan Digital Banking membawa keuntungan bagi nasabah diantaranya,
mengefisiensikan bisnisnya, penghematan biaya, akurasi yang meningkat,
meningkatkan pemahaman terhadap kebutuhan nasabah, dan fleksibilitas
yang lebih tinggi.
Suatu bank yang berencana untuk menyelenggarakan layanan digital banking
harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dengan proses sebagai berikut:
a. Persiapan Dokumen
b. Pernyataan Hasil Pemeriksaan Dari Pihak Independen
c. Mengajukan ke OJK
d. Tunduk Pada Ketentuan dan Peraturan OJK
e. Implementasi
Dan digital banking pun mempunyai beberapa layanan diantaranya adalah E-
Banking, Phone Banking, SMS Banking, dan Mobile Banking.

9
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-
kegiatan/pengumuman/Documents/Draft%20CP%20Digital
%20Banking
 https://accurate.id/ekonomi-keuangan/bank-digital/
 https://economy.okezone.com/read/2020/08/05/320/2257292/6-
keunggulan-digital-banking-apa-saja?p
 https://hosteko.com/blog/pengertian-kelebihan-dan-
kekurangan-digital-banking

10

Anda mungkin juga menyukai