Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

E - BANKING

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah

Mata Pelajaran : Etika Profesi

Dosen Pengajar : Rudi Setiyanto, M.Kom

Disusun Oleh :

Edo Rahayu

1118100137

KELAS TI 18 SE MALAM

JURUSAN SOFTWARE ENGINEERING

FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA

STMIK BINA SARANA GLOBAL

2020
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah penelitian yang mengenai
EBanking.

Adapun Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bpk. Rudi
Setiyanto, M.Kom untuk mata kuliah Etika Profesi. Makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang EBanking bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga makalah penelitian
ini dapat selesai.

Saya juga berterima kasih kepada Bpk. Rudi Setiyanto, M.Kom, selaku dosen Etika
Profesi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan makalah penelitian ini sebaik mungkin,


penulis menyadari bahwa makalah penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan makalah penelitian ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah penelitian ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Tangerang, 19 Mei 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1 Sejarah E-Banking ......................................................................................................2-3
2.2 Pengertian E-Banking .................................................................................................3-4
2.3 Jenis-Jenis Layanan E-Banking .....................................................................................4
2.4 Contoh Layanan E-Banking ...........................................................................................4
2.5 Manfaat E-Banking.........................................................................................................5
2.6 Kelemahan E-Banking.................................................................................................5-6
2.6.1 Contoh Kasus Pembobolan E-Banking ....................................................................... 6
2.7 Keamanan dalam menggunakan fasilitas E-Banking .....................................................7
2.8 Tips agar aman bertransaksi menggunakan E-Banking ..............................................7-8
2.8 Undang Undang Terkait E-Banking .............................................................................. 8
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
A. Kesimpulan.....................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................9
Daftar Pustaka..........................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dari waktu ke waktu teknologi informasi mengalami perubahan dan perkembangan yang
sangat cepat dan pesat, dan saat ini sudah menjadi tuntutan masyarakat yang tidak dapat
ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan teknologi informasi adalah merubah kehidupan
masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Kemajuan teknologi
informasi, telah melahirkan banyak perubahan mendasar dalam kehidupan manusia saat ini,
memberikan banyak kemudahan dan membantu pekerjaan manusia. Kemajuan teknologi
informasi yang demikian pesat membuat bola dunia terasa makin kecil dan ruang seakan
menjadi tak berjarak lagi (disebut juga globalisasi).

Komputer merupakan alat modern yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari.
Kebutuhan sehari-hari manusia terus meningkat dan kesibukanpun tidak bisa dihindari,
begitu juga dengan Teknologi Perbankan yang semakin hari semakin berkembang guna
memenuhi kebutuhan para nasabahnya.

Manusia pada dasarnya ingin suatu hal serba instan dan praktis, para pihak Bank pun
tidak mau ketinggalan dengan terobosan-terobosan teknologi sehingga para nasabah bisa
nyaman dengan pelayanannya.

Dalam dunia perbankan teknologi Internet mulai menjadi trend dan bahkan sudah
menjadi standar de facto. Mobile banking mulai muncul sebagai salah satu servis dari Bank.
Pelayanan (servis) ini mulai menjadi tuntutan dari sebagian nasabah bank, sama halnya
dengan servis ATM dan phone banking atau SMS banking. Akan aneh jika sebuah bank tidak
mengikuti trend ini karena telah merupakan bagian pelayanan prima (service excellence) dari
suatu bank. Adanya tuntutan mobile banking ini datangnya dari nasabah yang menginginkan
servis cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan
dapat diakses melalui perangkat mobile yang dimiliki nasabah. Keseluruhan tuntutan ini
dapat diberikan oleh layanan mobile banking.[1]Oleh karena itu, penulis akan mencoba
menulis permasalahan tentang mobile banking dalam sebuah makalah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah E-Banking

Perbankan elektronik, atau e-banking, adalah istilah yang menggambarkan semua


transaksi yang terjadi antara perusahaan, organisasi, dan individu dan lembaga perbankan
mereka. Pertama dikonseptualisasikan dalam pertengahan 1970-an,InggrisNegara pertama
yang mempunyai layanan perbankan online, didirikan oleh Bank of Scotland bagi para
pelanggan dari Nottingham Building Society (NBS) pada tahun 1983.

Beberapa bank yang ditawarkan nasabah perbankan elektronik pada tahun 1985.
Namun, kurangnya pengguna internet, dan biaya yang terkait dengan penggunaan online
banking, terhambat pertumbuhan. Ledakan Internet di-akhir 1990-an membuat orang lebih
nyaman dengan membuat transaksi melalui web. Meskipun kehancuran dot-com, e-banking
tumbuh bersama Internet.

Sementara lembaga keuangan mengambil langkah untuk menerapkan e-banking di


pertengahan 1990-an, Stanford Federal Credit Union adalah lembaga keuangan pertama yang
menawarkan layanan internet banking online untuk semua anggotanya pada bulan Oktober
1994, banyak konsumen ragu-ragu untuk melakukan transaksi keuangan melalui web. Butuh
adopsi perdagangan elektronik, berdasarkan perusahaan trailblazing seperti America Online,
Amazon.com dan eBay, untuk membuat ide membayar untuk barang secara online luas. Pada
tahun 2000, 80 persen dari bank-bank AS yang ditawarkan e-banking. Digunakan pelanggan
tumbuh perlahan-lahan. Di Bank of America, misalnya, butuh 10 tahun untuk memperoleh 2
juta e-banking pelanggan. Namun, perubahan budaya yang signifikan terjadi setelah
ketakutan Y2K berakhir.

2
Pada tahun 2001, Bank of America menjadi bank pertama ke atas 3 juta pelanggan
online banking, lebih dari 20 persen basis pelanggannya. Sebagai perbandingan, lembaga-
lembaga nasional lebih besar, seperti Citigroup mengklaim 2,2 juta hubungan online secara
global, sementara JP Morgan Chase memperkirakan memiliki lebih dari 750.000 pelanggan
online banking. Wells Fargo memiliki 2,5 juta pelanggan online banking, termasuk usaha
kecil. Pelanggan online terbukti lebih loyal dan menguntungkan dari pelanggan biasa. Pada
Oktober 2001, Bank of America pelanggan dieksekusi rekor 3,1 juta pembayaran tagihan
elektronik, dengan total lebih dari $ 1 miliar. Pada tahun 2009, sebuah laporan Gartner
Group memperkirakan bahwa 47 persen orang dewasa AS dan 30 persen di Inggris bank
online.

Tahun 2000, implementasi e-Banking dan mobile banking mulai di lakukan oleh
beberapa Bank di Indonesia. Bank di Indonesia mulai memasuki dunia maya.

E-Banking yang ada di Indonesia antara lain :


1998 Sep, Bank Internasional Indonesia https://www.bankbii.com/
2000, Bank Niaga https://secure.bank2home.com/ib-niaga/Login.html
2001, Bank Bukopin https://secure.bank2home.com/appbukopin/login.jsp

3
2001, Bank Sentral Asia (BCA) https://ibank.klikbca.com/
2003, Bank Mandiri https://ib.bankmandiri.co.id/
2005, Bank PermataNet https://www.permatanet.com
2006, Bank Permata e-Business https://www.permatae-business.com/
2007, Bank Negara Indonesia https://ibank.bni.co.id/

2.2 Pengertian E-Banking

E-Banking atau disebut juga internet banking merupakan suatu aktivitas yang
melakukan transaksi, pembayaran dan transaksi lain dengan menggunakan internet dengan
website bank yang sudah diberi sistem keamanan.

Pengertian lain dari E-Banking adalah salah satu sektor yang terpengaruh oleh
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi perbankan, pemakaian teknologi
informasi dan komunikasi pada sektor perbankan nasional tampak lebih maju daripada sektor
lainnya.

Perbankan elektronik meliputi area yang luas dari teknologi yang sedang berkembang
pesat pada akhir-akhir ini. Sebagian diantaranta berhubungan dengan layanan perbankan di
“garis depan”, seperti ATM dan komputerisasi “sistem” perbankan dan sebagian kelompok
lainnya yang sifatnya “garis belakang” seperti teknologi-teknologi yang dipakai pada
lembaga keuangan “merchant” atau layanan jasa transaksi.

2.3 Jenis Layanan E-Banking :

a. Perbankan Daring (Online Banking)


Pada dasaranya adalah gabungan dua istilah dasar yakni daring (online) dan
perbankan (banking). Sekarang ini internet sudah menghubungkan kurang lebih 100 juta
orang. Bisa melakukan transaksi perbankan (finansial dan non-finansial) dengan
komputer yang tersambung dengan jaringan internet bank. Jenis transaksi dengan online
bangking adalah:
 Transfer dana/uang
 Mengecek informasi saldo
 Mengecek informasi nilai tukar
 Melakukan pembayaran beberapa tagihan seperti kartu kredit, rekening telepon,
rekening listrik dan lain sebagainya.

4
 Melakukan pembelian (pulsa handphone, tiket pesawat, tiket kereta dan lain
sebagainya.

b. Perbankan Bergerak
Perbankan bergerak (mobile banking) merupakan layanan perbankan yang bisa
diakses secara langsung dengan telepon seluler GSM dengan memakai SMS. Jenis
transaksi yang dapat dilakukan adalah:
 Transfer Dana
 Mengecek Informasi saldo
 Melakukan mutasi rekening
 Mengecek nilai tukar
 Melakukan jenis pembayaran seperti kartu kredit, rekening listrik, rekening
telepon, asuransi)
 Membeli pulsa isi ulang dan saham
2.4 Contoh Layanan E-Banking :

 ATM (Anjungan Tunai Mandiri/Automated Teller Machine”


 Sistem Aplikasi Perbankan (Banking Application System)
 Sistem penyelesaian Bruto waktu nyata (Real Time Gross Settlement System)
 Perbankan Daring (Internet Banking)
 Sistem Klirik elektronik

2.5 Manfaat E-Banking

Fasilitas internet banking memiliki berbagai keuntungan bagi nasabah sebuah


bank.Pada awalnya, fasilitas ini memang disediakan oleh bank dengan tujuan memudahkan
nasabah maupun pihak bank dalam melakukan transaksi perbankan.

Keuntungannya yang paling utama adalah kita sebagai tidak perlu keluar rumah pergi
ke bank atau ATM untuk bertransaksi, kecuali tarik tunai.

Dengan menggunakan jaringan internet, nasabah dapat melakukan berbagai


transaksinya. Dengan demikian, nasabah diuntungkan dalam hal waktu dan biaya. Dalam hal
ini, terutama bagi nasabah yang selalu melakukan transaksi perbankan dalam bisnis.Nasabah
pun dapat melakukan transaksi dengan cepat di mana saja dan kapan saja asalkan ada
jaringan internet.

Selain membawa manfaat bagi nasabah, fasilitas ini juga memberikan manfaat bagi
pihak bank yang mengoperasikannya. Dengan mengoperasikan fasilitas tersebut, bank
terbantu dalam hal pengurangan biaya operasional.

Keuntungan lainnya bagi bank, dengan adanya fasilitas ini akan menggiring nasabah-
nasabah baru yang memang membutuhkan fasilitas ini. Nasabah bisa melakukan beberapa
transaksi perbankan melalui fasilitas internet banking. Berikut adalah keuntungan-
keuntungannya bagi nasabah.

5
2.6 Kelemahan E-Banking

Kelemahan-kelemahannya ini dapat ditemui bila Anda sebagai nasabah kurang


waspada, atau mempunyai kesibukan yang mengharuskan berpindah dari satu tempat ke
tempat lain dengan cepat.

a. Adanya Kejahatan Cyber oleh Hacker

Kelemahan utama dari internet banking ini terutama bila nasabah kurang waspada.


Nasabah dan Bank sangat perlu waspada atas risiko pencurian data nasabah oleh hacker yang
bisa menyusup ke dalam sistem pengaman.

Hacker bisa saja menguras habis uang nasabah dengan berbagai cara. Pencurian data
bisa melalui teknik skimming atau melalui modus penipuan dengan berbagai macam
penawaran yang mengecoh nasabah. Karena itu, nasabah wajib mematuhi semua prosedur
penggunaan internet banking sehingga keamanan dana lebih terjamin, sedangkan dari pihak
bank juga perlu rajin melakukan pengawasan terhadap transaksi perbankan nasabahnya. 

Jika akses internet nasabah tergolong murah dan lancar, memang disarankan


memakai internet banking untuk menghemat biaya. Namun, perangkat komputer
atau gadget harus tertanam antivirus dan antimalware supaya terhindar dari cracking.

Dan yang penting juga, hindari penggunaannya di layanan publik seperti warnet
atau wifi gratis karena rawan tindakan penyadapan data nasabah.

b. Ketidaknyamanan Bagi Nasabah Dengan Mobilitas Tinggi

Untuk beberapa daerah tidak semua orang memiliki komputer, laptop, dan
koneksi internet yang bagus. Selain itu, internet banking juga dirasa tidak praktis bagi orang
yang memiliki kegiatan berpindah secara cepat.

Saat ini, memang semua akses internet bisa diakses


dengan smartphone ataupun gadget dengan mudah. Namun tetap saja bagi pengguna dengan
mobilitas tinggi butuh penyesuaian fitur dalam mengakses internet
banking melalui smartphone. Yang jelas tentunya tidak akan senyaman saat menggunakan
laptop atau komputer.

2.6.1 Contoh Kasus Pembobolan E-Banking

Polisi menangkap dua pria pelaku pembobolan e-banking, Riandi dan Davis. Kedua


pelaku berhasil menguras uang Rp 1 miliar dengan memanfaatkan kartu perdana mati.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengungkap kasus ini berawal dari
laporan korban yang mengaku kehilangan uang via e-banking-nya. Sedangkan korban merasa
tidak pernah menggunakan e-banking.

Ternyata setelah penyelidikan (Subdit) Jatanras, didapatkan bahwa korban ini


mempunyai rekening di salah satu bank, kemudian dia ada e-banking yang tidak pernah
digunakan oleh korban. Jadi karena dia sering cash kemungkinan e-banking tidak pernah
6
digunakan, sampai kartu (SIM card) ini mati, kata Argo kepada wartawan di kompleks
perkantoran, Jalan Iskandarsyah, Melawai, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2019).

Kartu perdana mati yang sebelumnya digunakan untuk aktivasi e-banking itu lalu


dimanfaatkan tersangka Riandi untuk dihidupkan kembali. Setelah dihidupkan, e-
banking korban bisa digunakan kembali untuk transaksi. "Dia berupaya untuk mengaktifkan
kartu yang sudah mati itu, e-banking yang sudah mati itu akhirnya hidup kembali masih atas
nama korban. Sehingga oleh pelaku digunakan untuk pembelian online," sebut Argo.
Argo mengatakan, setelah mendapatkan rekening e-banking, pelaku membelanjakan e-
banking korban hingga miliaran rupiah. "Itu salah satu korban kerugiannya Rp 1,12 miliar.
Jadi dengan adanya pembelian lewat online," ucap Argo.

Atas penelusuran kejadian itu, tim Jatanras kemudian bergerak menangkap kedua
tersangka di Palembang. Argo lalu menjelaskan, ketika proses penangkapan, tersangka Devis,
yang berperan sebagai penampung uang, sempat memberi perlawanan. "Devis ini saat
dilakukan penangkapan dia mempunyai senjata, dia punya pistol rakitan, dia berupaya
menembak petugas, jadi dia melakukan perlawanan terhadap petugas," papar Argo.

Atas kejadian ini, Argo mengimbau masyarakat lebih berhati-hati saat menonaktifkan
kartu yang menempel dengan e-banking. Selain itu, masyarakat diimbau memakai password
e-banking yang berbeda dengan tanggal lahir.

7
2.7 Keamanan dalam menggunakan fasilitas E-Banking

Keamanan merupakan isu utama dalam e-banking karena sebagaimana kegiatan


lainnya di internet, transaksi perbankan di internet juga rawan terhadap pengintaian dan
penyalahgunaan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.

Salah satu teknik pengamanan yang sering dugunakan dalam e-banking adalah
melalui SSL (Secure Socket Layer) maupun lewat protokol HTTPS (Secure HTTP).

BCA salah satu bank pelopor e-banking di Indonesia contohnya. BCA menawarkan
produk perbankan elektronik berupa KlikBCA, yang memberikan kemudahan untuk
melakukan transaksi perbankan melalui komputer dan jaringan internet. KlikBCA dilengkapi
dengan security untuk menjamin keamanan dan kerahasiaan data dan transaksi yang
dilakukan oleh nasabah. Untuk menambah keamanan pihak bank melengkapi juga dengan
KeyBCA, yaitu alat pengaman tambahan untuk lebih mengamankan transaksi finansial di
KlikBCA. Alat ini berfungsi untuk mengeluarkan password yang selalu berganti setiap kali
melakukan transaksi finansial. Dengan demikian, keamanan nasabah bertransaksi akan makin
terjaga.

Selain itu untuk ATM, nasabah diberikan kartu ATM dan kode rahasia pribadi (PIN).
Sedangkan untuk Phone Banking, Internet Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan
kode pengenal (userid) dan PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking, pada
bank tertentu diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random. Sedangkan
untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan nomor HP yang digunakan.

2.8 Tips agar aman bertransaksi menggunakan E-Banking

Selalu periksa kembali alamat situs layanan internet banking yang di ketikan di
address bar. Pastikan bahwa alamat situs telah lengkap, tidak kurang, dan tidak lebih.Bila
muncul peringatan sertifikasi situs saat mengakses internet banking, sebaiknya batalkan akses
dan periksa ulang alamat situs. Biasanya, situs internet banking telah disertifikasi secara
internasional sehingga tidak akan muncul peringatan sertifikasi.

8
Disarankan untuk tidak mengakses situs internet banking di tempat-tempat publik dan
kurang terpercaya, seperti di komputer warnet, komputer kantor, komputer teman, dan/ree
hotspot. Lebih diutamakan menggunakan komputer pribadi.Tetap rahasiakan informasi apa
pun dan kepada siapa pun terkait dengan akses internet banking yang dimiliki, termasuk
username, password, dan PIN. UbahJah password dan PIN secara berkala.

Jika menemui keganjilan apa pun, hentikan kegiatan dan jangan lagi memasukkan
password atau informasi sensitif lainnya. Tanyakan kepada orang yang dipercaya atau
costumer support bank bersangkutan.Meskipun tidak menjamin 100 persen aman, pasanglah
antivirus dan firewall untuk menghindari key-logger.Hindari mengakses situs porno dan situs
penyedia aplikasi game gratisan. Biasanya, virus dan trojan key-logger menumpang dalam
situs ini.Untuk keamanan maksimal dan terhindar dari man in the middle attack serta virus
dan trojan, gunakan komputer dengan sistem operasi yang aman dan bebas dari virus dan
trojan, seperti Linux dan Macintosh.Selalu klik logout setelah selesai menggunakan internet
banking.

2.9 Undang Undang Terkait E-Banking


Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik Salah satu bentuk implementasi dari yuridiksi untuk menetapkan hukum
(yuridiction to enforce) terhadap tindak pidana siber berdasarkan hukum pidana Indonesia
adalah salah satu pembentukan
Undang-undang ITE. Undang-undang ITE merupakan Undang-undang yang dibentuk
khusus untuk mengatur berbagai aktivitas manusia dibidang teknologi informasi dan
komunikasi termasuk beberapa tindak pidana yang dikategorikan tindak pidana siber.
Namun demikian berdasarkan luas lingkup dan kategorisasi tindak pidana siber,
disamping UU ITE peraturan perundang-undangan lainnya juga secara eksplisit atau implisit
mengatur tindak pidana siber. Kriminalisasi tindak pidana siber dalam peraturan
perundangundangan Indonesia tersebut memiliki implikasi terhadap upaya pemberantas
tindak pidana siber di Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya.
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE yang disahkan pada tanggal 21
April 2008 dinilai telah cukup mampu mengatur permasalahan-permasalahan hukum dari
sistem Internet banking sebagai salah satu layanan perbankan yang merupakan wujud
perkembangan teknologi informasi. Kendala seperti aspek teknologi dan aspek hukum bukan
lagi menjadi faktor penghambat perkembangan Internet 15 Sigid Suseno, Op.cit.,Bandung,
Refika Aditama, 2012, hlm. 165. banking di Indonesia, meskipun dalam pasal-pasal
Undang-undang ITE tidak ada pasal-pasal yang spesifik mengatur mengenai Internet
Banking itu sendiri, akan tetapi terdapat pasal-pasal yang mengatur mengenai transaksi
dengan media Internet.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mobile Banking adalah bagian dari Electronic Banking. Perbankan Elekronik (bahasa
Inggris: E-banking) E-banking yang juga dikenal dengan istilah internet banking ini adalah
melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya melalui internet dengan website
milik bank yang dilengkapi sistem keamanan.

Mobile Banking Adalah layanan perbankan yang dapat diakses langsung melalui
telepon selular/handphone GSM (Global for Mobile Communication) dengan menggunakan
SMS (Short Message Service). Layanan mobile banking cukup praktis penggunaannya.
Benar-benar bisa mobile dimana saja dan kapan saja bisa kita gunakan sepanjang ter-cover
oleh jaringan dari operator yang kita gunakan. Namun menurut catatan saya, ada tiga kendala
besar yang membuat hal ini menjadi tidak populer. Yang pertama mengenai proses registrasi
agar layanan ini bisa digunakan. Dan yang kedua adalah tidak adanya standar layanan dari
masing-masing Bank dan Operator. Dan yang ketiga adalah kurangnya sosialisasi/promosi
dari pihak Bank mengenai “mudah” nya menggunakan layanan mobile banking.

3.2 Saran

Dengan berkembangnya e-banking di Indonesia dan beragamnya kemudahan


transaksi via e-Banking, kita harus bisa memanfaatkannya dengan bijak. Saat menggunakan
e-banking seharusnya berhati-hati, jangan sampai manfaat dari e-banking tersebut diambil
oleh orang lain, seperti tindak kejahatan yang ada.

Selain itu, kesadaran akan tehknologi harus ditingkatkan, agar tidak terjadi penipuan
melalui internet atau lewat sarana komunikasi yang lain.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com

http://www.wikipedia.com

11

Anda mungkin juga menyukai