Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

FINTECH LEMBAGA KEUANGAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Dosen: Dr. Awaluddin, M.Si

Disusun Oleh:

Mitra Gimin (80500222027)

Magister (Ekonomi Syariah - Semester II)

PROGRAM PASCASARJANA

UIN ALAUDDIN

MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
ridho dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah Fintech lembaga
Keuangan ini dengan baik. Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mengalami
kesulitan dan kendala yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengetahuan
dan wawasan pola pikir kami. Namun berkat keinginan, keyakinan dan usaha yang
sungguh-sungguh akhirnya semua hambatan itu dapat kami atasi.

Kami menyadari sedalam-dalamnya bahwa kami tidaklah sempurna dalam


pembuatan makalah ini. Dengan demikian kami berharap dengan dibuatnya makalah
ini dapat terpenuhi sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah ini dan dapat
bermanfaat bagi kami serta para pembaca lainnya.

Tidak lupa kami berterimakasih kepada rekan-rekan yang telah banyak


membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Makassar, 4 Mei 2023

Penulis

Mitra Gimin

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4

Definisi dan Sejarah Fintech............................................................................13

Definisi dan Sejarah Pernbankan.....................................................................17

Kesimpulan ......................................................................................................17

SARAN ..........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hadirnya globalisasi di era millennium ini telah membawa dampak yang besar
diseluruh sektor kehidupan manusia termasuk salah satunya adalah teknologi dan
internet. Teknologi dan internet memiliki peran yang begitu besar dalam menunjang
segala aktivitas kehidupan manusia. Pemanfaatan teknologi digital di Indonesia yang
sangat besar tentu saja memberikan dampak bagi beberapa sektor, salah satunya
adalah sektor bisnis atau industri bisnis yang kemudian melahirkan perdagangan
online atau ecommerce. Namun, dampak dari semakin pesatmya perkembangan
teknologi dan internet tidak hanya merambah industri perdagangan, tetapi juga pada
industri keuangan Indonesia. Bisnis start-up di Indonesia yang terus berkembang dan
kini merajai adalah Sebuah industri baru financial technology (FinTech) . Fintech
bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses produk-produk keuangan,
mempermudah transaksi, meningkatkan literasi keuangan. Adapun
perusahaanperusahaan Fintech di Indonesia didominasi oleh perusahaan-perusahaan
startup dengan potensi besar.

Konsep menggabungkan antara teknologi dan finansial ini diharapkan dapat


menciptakan proses transaksi keuangan yang praktis, aman, dan modern. Perusahaan
fintech dibagi dalam berbagai jenis seperti start-up pembayaran, peminjaman,
investasi, dan riset keuangan.

Salah satu jenis perusahaan fintech yang sangat membantu masyarakat dalam
mengatasi permasalahan ekonomi mereka adalah perusahaan peminjaman uang.
Perusahaan fintech dalam bidang ini mempermudah masyarakat sebagai calon debitur
untuk meminjam uang tanpa ada jaminan apapun yang harus mereka berikan. Salah
satu karyawan yang berasal dari perusahaan startup peminjaman uang, PT. InFin Tech
Indonesia menjelaskan "Dengan hanya mengisi data - data yang tersedia dalam
aplikasi peminjaman uang, para debitur tinggal menunggu apakah pengajuannya
diterima atau tidak melalui pemberitahuan berupa sms atau dapat dilihat pada aplikasi
yang mereka gunakan. Jika pengajuan peminjaman uang mereka diterima, pada saat

1
itu juga mereka sudah dapat mengambil dan menggunakan uang tersebut." Ujarnya,
Kamis 29 November 2018.

Fintech juga mumpuni menerbitkan system pinjaman uang dengan cara


transparan. Masyarakat bisa mengetahui berapa persen bunga yang harus dibayarkan,
berapa cicilan per bulannya dan berapa lama tenor pinjaman yang tersedia. Fintech
sebagai inovasi perkembangan keuangan digital sangat bermanfaat dan berdampak
positif apabila diterapkan di Indonesia.

Saat ini, FinTech lebih banyak di kenal di kalangan wirausaha ketimbang


masyarakat pada umumnya. Tetapi yang perlu diperhitungkan adalah ledakan dari
pemanfaatan FinTech yang perlu segera diantisipasi melalui instrumen hukum.
Pendapat ini didasarkan pada pengalaman fenomena perusahaan Go-Jek yang pertama
kali didirikan pada tahun 2010 yang kemudian booming pada 4-5 tahun setelah
didirikan. Yang perlu diperhatikan dari booming-nya Go-Jek karena keberadaannya
mengancam bisnis transportasi konvensional. Jika fenomena FinTech disejajarkan
dengan fenomena Go-Jek, maka tidak menuntup kemungkinan dalam 2-3 tahun ke
depan keberadaan FinTech akan mengancam institusi keuangan nasional.

Mungkin, saat ini sebagian kalangan ada yang mengatakan bahwa bisnis
model FinTech menyebutnya dengan sebutan lintah darat online. Tetapi yang perlu
diperhitungkan adalah jika FinTech dikelola oleh orang professional seperti Jibun
Bank Jepang, yaitu Bank yang benar-benar beroperasi secara online. Fenomena Jibun
Bank patut diwaspadai mengingat pada tahun 2015 dianugrahkan sebagai Bank
terbaik oleh Asian Bankir dengan total 1.9 juta nasabah aktif. Pengaturan tentang
FinTech di Indonesia saat ini berada pada OJK (Otoritas Jasa Keuangan) selaku
pengawas jasa keuangan. Kabarnya, OJK tengah mempersiapkan regulasi terkait
FinTech yang akan diterbitkan pada tahun 2016 ini. Semoga regulasi yang
dikeluarkan OJK mampu menjaga keseimbangan antara akses masyarakat pada sektor
keuangan melalui inovasi TIK di bidang finansial dengan persaingan usaha
penyelenggara jasa keuangan.

Lembaga keuangan di era modern ini memiliki fungsi dan peranan penting
terhadap kegiatan perekonomian. Dan juga dengan lembaga keuangan sebagai wadah
dan perantara kegiatan keuangan. Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan
umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang,

2
meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.
Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang . Sedangkan
menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal
10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun


terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini,
bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka
beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana definisi sejarah Fintech ?

2. Bagaimana definisi sejarah perbankan lembaga keuangan?

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi dan Sejarah Fintech

Financial Technologi (FinTech) adalah salah satu bentuk penerapan teknologi


informasi di bidang keuangan. Alhasil, keluarlah berbagai model keuangan baru yang
pertama kali mulai oleh Zopa pada tahun 2004, yaitu sebuah instuisi keuangan di
Inggris yang menjalankan jasa peminjaman uang. Dalam perspektif sejarah, konsep
inti dari pengembangan Fintech tidak lepas dari aplikasi konsep peer-to-peer (P2P)
yang digunakan oleh Nepster pada tahun 1999 untuk music sharing. Aplikasi konsep
peer-to-peer sendiri adalah sebuah paradigma atau permodelan jaringan di mana
setiap peer (sebutan untuk setiap komputer) yang mampu terhubung dan ikut
berkontribusi di dalam penyediaan layanan dan pertukaran data. Pada permodelan
jaringan peer-fo-peer (P2P) tidak menyediakan komputer client dan server.

Inovasi yang berkembang disini adalah pengadaptasian prinsip jaringan


komputer yang diterapkan pada bidang keuangan. Meski pada mulanya konsep
financial P2P ini diperuntukkan bagi start-up (wirausaha baru) dalam mencari investor
untuk membiayai bisnisnya. Tetapi dalam perkembangannya finansial P2P ini
memiliki partisipan yang lebih luas tidak hanya para pemodal untuk menginvestasikan
uangnya kepada start-up baru. Dengan banyaknya partisipan yang berkontribusi
memasukkan uang, maka kemudian menjadi crowdfunding, sehingga pemanfaatan
finansial P2P tidak terbatas bagi para start-up saja seperti yang dilakukan oleh
perusahaan Zopa di Inggris. Crowdfunding adalah proses mengumpulkan dana untuk
memulai suatu project atau bisnis yang sumber dananya berasal dari sejumlah besar
orang (Crowdj), pengumpulannya memiliki batas waktu tertentu, misalnya 30-60 hari,
dan prosesnya dilakukan melalui online platform.

2. Peraturan dan Ketentuan dalam Industri Fintech

Akibat perkembangan Fintech yang diprediksikan akan terus naik, BI sebagai


pemegang otoritas sistem pembayaran terus mensinergikan beberapa kepentingan
melalui tiga hal:

4
a. Promosi sistem pembayaran yang kondusif.

b. Mengarahkan industri untuk bergerak secara efisien, dan

c. Memperkuat perlindungan konsumen.

Peran aktif Bank Indonesia di sektor Fintech juga ditunjukkan dengan


terbentuknya Bank Indonesia Fintech Office pada tahun 2016 yang membuat
peraturan atau regulasi untuk mengatur jalannya sektor baru ini dengan aman dan
nyaman.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, mengatakan


bank sentral akan mengumumkan Fintech Regulation and Regulatory Sandbox
sebagai platform bagi para pemula untuk meluncurkan produk inovatif, layanan atau
model bisnis mereka. Regulasi ini diperlukan untuk memastikan pelaksanaan sistem
pembayaran peminat Fintech berjalan aman dan sesuai aturan. Sedangkan untuk
pelaku usaha Fintech dibuat Sandbox Regulatory yang akan mengatur ketentuan bagi
pelaku Fintech yang kebanyakan adalah perusahaan startup berskala kecil. Sementara
ini, Bank Indonesia sudah mengeluarkan peraturan No.18 40 PBI 2016 untuk
mengatur proses pembayaran transaksi e commerce agar lebih aman dan efisien.
Peraturan ini juga mengatur, memberikan izin, dan mensupervisi penerapan pelayanan
pembayaran yang dilakukan oleh principal, provider, pengakuisisi, clearing house,
penyedia penyelesaian akhir, dan penyedia transfer dana.

Selain itu, juga muncul sebuah POJK atau Peraturan Otoritas Jasa Keuangan,
yaitu POJK No.77/POJK.01 2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis
Teknologi Informasi. Dalam peraturan ini, Anda dapat mengetahui panduan dalam
pelaksanaan bisnis Fintech pada bagian pinjaman, misalnya saja Peer to Peer (P2P)
ending. Adapun beberapa bagian yang diatur dalam POJK No.77/POJK.O1 2016
tersebut antara lain:

a. Kegiatan usaha,

b. Pendaftaran perizinan,

c. Mitigasi risiko,

d. Pelaporan, dan

5
e. Tata kelola sistem teknologi informasi.

3. Manfaat Fintech

a. Kemudahan pelayanan finansial

Berkat kehadiran Fintech, proses transaksi keuangan menjadi lebih mudah.


Nasabah juga mendapatkan pelayanan finansial meliputi proses pembayaran,
pinjaman uang, transfer, ataupun jual beli saham dengan cara mudah dan aman.
Nasabah bisa mengakses pelayanan finansial melalui teknologi seperti ponsel pintar
maupun laptop.Sehingga tidak perlu datang langsung ke bank untuk mendapatkan
pinjaman demi memenuhi berbagai kebutuhan.Kehadiran teknologi dalam urusan
finasial seperti ini jelas membantu masyarakat dalam memaksimalkan layanan
finansial.Masyarakat yang memerlukan produk finansial tertentu, cukup mengajukan
melalui online. Kemudahan pelayanan finansial ini tercermin dari proses kerja yang
tergolong cepat serta minimnya kebutuhan dokumen untuk mendapatkan produk
finansial terkait.

b. Melengkapi rantai transaksi keuangan

Efek Fintech bagi perekonomian Indonesia salah satunya adalah melengkapi


rantai transaksi keuangan. Faktor kelahiran Fintech ini pun karena ada tuntunan
zaman dan pasar ekonomi. Melalui Fintech segala transaksi keuangan seperti proses
pembayaran, pembiayaan, jual beli dan transfer semakin praktis dan aman. Pun,
semuanya bisa diakses hanya melalui smartphone atau tablet.Peranan Fintech bukan
sebagai pengganti bagi bank konvensional, melainkan sebagai pelengkap rantai
transaksi keuangan. Hadirnya Fintech memperkuat ekosistem keuangan di Indonesia
karena bisa meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk-produk finansial.
Hal ini menjadi kesempatan emas dalam menjangkau masyarakat yang selama ini
belum terjangkau oleh berbagai layanan keuangan.

c. Meningkatkan taraf hidup

Selama ini hanya kalangan masyarakat menegah ke atas saja yang mumpuni
menikmati layanan finansial. Bagi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah),
mengajukan kartu kredit atau KTA bunga rendah saja sepertinya sulit. Hal ini
dipengaruhi oleh peraturan Bank Indonesia yang mewajibkan masyarakat harus

6
memiliki kartu kredit terlebih dahulu untuk mendapatkan kartu kredit atau pinjaman.
Pernyataan tersebut perlahan sirna karena Fintech memudahkan MBR untuk
mendapatkan pinjaman dana tunai hingga pembayaran dengan cara mudah. Sehingga
dengan adanya Fintech dapat mempercepat terwujudnya inklusi keuangan seluruh
masyarakat Indonesia, bahkan MBR sekalipun. Dan hal ini sekaligus meningkatkan
taraf hidup serta kesejahteraan MBR. Mereka bisa memperoleh pinjaman dengan
bunga rendah untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Pada akhirnya, Fintech turut
mendorong perekonomian Indonesia dengan mengentaskan kemiskinan.

d. Melawan lintah darat

Keberadaan lintah darat atau rentenir tentu meresahkan nasabah yang ingin
mengajukan produk finansial. Pasalnya, bagi masyarakat dengan penghasilan
paspasan yang kurang memenuhi syarat untuk mengajukan pinjaman di bank, mereka
kerap meminjam pada lintah darat atau rentenir dengan bunga tinggi. Ketika muncul
Fintech, hal-hal seperti itu dapat terhindari (ummi: 2016).

4. Ancaman Fintech

Adapun ancaman yang mungkin ditakuti oleh banyak orang saai ini adalah :

a. Mengurangi kerja manual

Hal ini berindikasi akan meningkatnya jumlah kepala keluarga yang akan
kehilangan pekerjaannya seperti yang telah dibuktikan oleh survei LinkedIn yang
mengatakan 2500 para profesi keuangan khawatir kehilangan pekerjaan karena
banyak bidang yang mengarah ke sistem otomasi atau komputerisasi (Weissbluth,
2017)

b. Keterbukaan informasi dan kejahatan dunia maya

Dengan adanya digitalisasi, maka semua data anggota keluarga disimpan di


dunia maya yang sewaktu-waktu dapat diakses oleh oknum yang tidak bertanggung
jawab. Begitu juga dengan kejahatan dunia maya, saat ini ada beberapa jenis
CyberCrime yaitu :

a) Cyberstalking = mengirim e-mail berulang-ulang

b) Carding = mencari detail kartu kredit atau debit

7
c) Hacking dan cracker = menguasai sistem komputer

d) Cybersguatting = mencuri domain suatu perusahaan

e) Typosguatting = menggunakan domain plesetan

c. Kurangnya interaksi manusia

Karena semua serba digitalisasi, transaksi dilakukan secara digital, maka


menyapa dan silaturrahim dalam berbisnis akan berkurang, interaksi di pasar-pasar
tradisional digantikan dengan komunikasi digital seperti sosial media digunakan
untuk berbisnis online pembayarannya transfer dll.

5. Peran Fintech di Indonesia

a. Mendorong pemerataan tingkat kesejahteraan penduduk.

b. Membantu pemenuhan kebutuhan pembiayaan dalam negeri yang masih sangat


besar.

c. Mendorong distribusi pembiayaan Nasional masih belum merata di 17.000 pulau.

d. Meningkatkan Inklusi keuangan nasional.

e. Mendorong kemampuan ekspor UMKM yang saat ini masih rendah.

6. Resiko di Industri Fintech

Perlindungan Konsumen

 Perlindungan dana pengguna Potensi kehilangan maupun penurunan kemampuan


finansial baik yang diakibatkan oleh penyalahgunaan, penipuan, maupun force
majeur dari kegiatan FinTech.

 Pelindungan data pengguna Isu privasi pengguna FinTech yang rawan terhadap
penyalahgunaan data baik yang disengaja maupun tidak sengaja (serangan hacker,
malware. dil).

8
Kepentingan Nasional

√ Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT)


Kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan oleh FinTech menimbulkan potensi
penyalahgunaan untuk kegiatan pencucian uang maupun pendanaan terorisme.

√ Stabilitas Sistem Keuangan Perlu manajemen risiko yang memadai agar tidak
berdampak negatif terhadap stabilitas sistem keuangan.

7. Alasan Fintech dapat berkembang dengan pesat di Indonesia

a. Fintech Memudahkan Berbagai Proses dalam Bidang Keuangan

Tak dapat dipungkiri Fintech memberi kemudahan dengan jangkauan luar


biasa bagi mereka yang belum terjangkau produk keuangan dari bank. Selain itu,
Fintech juga menyentuh generasi muda yang sudah familiar dengan internet dan
memanfaatkan internet dalam segala kebutuhannya. Mengapa tidak? Nyatanya
Fintech juga dapat membuat segalanya lebih sederhana dan efisien. Fintech juga
membuka peluang usaha bagi generasi Y yang selalu aktif menyelesaikan masalah.
Bila tidak ditemukan solusi, mereka akan membangun usaha startup dengan tujuan
menghasilkan solusi bagi masyarakat.

b. Perkembangan Teknologi yang Menunjang Fintech

Seiring dengan perkembangan teknologi, muncul sebuah peluang untuk


membuat perusahaan berbasis online. Misalnya, saja dalam bidang keuangan. Karena
ada peluang inilah, perusahaan Fintech terus bermunculan dengan misi memenuhi
kebutuhan masyarakat untuk melakukan aktivitas keuangan secara online.

c. Terinspirasi Pelaku Bisnis Sebelumnya

Beberapa perusahaan startup yang sukses layaknya dongeng menjadi


kenyataan. Seseorang bisa sukses hanya dalam waktu yang singkat, serta berkembang
menjadi perusahaan multinasional. Hal ini menjadi salah satu pendorong para
generasi muda untuk juga meraih impiannya melalui industri Fintech. Mengapa
Fintech? Karena Fintech masih tergolong baru, sehingga masih ada peluang tinggi
dalam memasukinya dan menjadi sukses di dalamnya. d. Anggapan Bisnis Fintech
yang Fleksibel Karena baru sedikit peraturan yang melingkupinya, industry Fintech

9
kerap dianggap fleksibel dan tidak kaku dibandingkan dengan bisnis konvensional.
Oleh karena itu, industri ini menjadi lahan yang tepat bagi para pebisnis muda yang
ingin menyalurkan kreativitasnya dalam berbisnis. e. Penggunaan Teknologi,
Software, dan Big Data Usaha Fintech menggunakan teknologi, software dan big data.
Selain itu, Fintech juga menggunakan data dari media sosial. Data-data tersebut dapat
dijadikan bagian dari analisis risiko.

7. Cakupan Bisnis Fintech di Indonesia

FinTech Indonesia memiliki banyak jenis, antara lain startup pembayaran,


peminjaman (lending), perencanaan keuangan (personal finance), investasi ritel,
pembiayaan (crowdfunding), remitansi, riset keuangan. Berikut ini daftar perusahaan-
perusahaanstartup FinTech Indonesia.

A. Pembayaran (Payment).

Di Indonesia perusahaan startup FinTech yang paling banyak didominasi oleh:

 Perusahaan pembayaran, seperti: Veritrans, DoKu, Kartuku, iPay88, Easypay,


MCpayment, Padipay, Kinerjapay.com, Truemoney, Faspay, Fasapay, Xendit,
Espay, Wallezz, Cashlez, Mimopay, Indopay, Firstpay, IPaymu.com, Ovo,
Nicepay, Hellopay, Kesles,

 Mobile payments company seperti Sakuku BCA, Dompetku Indosat Ooredoo,


Uangku SmartFren, Dimo, Mynt, Matchmove

 Gift Card : GCI Indonesia

 BitCoin : BitX.co

 Electronic Money : Sepulsa.com, Davestpay.com, GoPay, Indomog, Kudo,


Ayopop

 Bebas Transfer : Kliring.co.id, SudahTransfer, Flip

 Bayar Tagihan : Paybill.id, SatuLoket.com

 Lainnya : Ainosi

10
B. Investasi

Indonesia memiliki beberapa startup yang memberikan kemudahan askes di


bidang investasi, seperti Bareksa (Marketplace Reksa Dana) dan IpotFund
(Supermarket Reksa Dana). Xdana.com.

C. Perencanaan Keuangan

Finansialku.com hadir sebagai salah satu perusahaan financial technology


yang berfokus pada edukasi keuangan (financial education) dan perencanaan
keuangan (financial planning).

 Expense Tracker untuk Personal : NgaturDuit.com, Dompet Sehat

 Expense Tracker untuk Bisnis UMKM : Jurnal.id, Akunting Mudah, Sleekr,


Yonk.io

 Pajak : Online-Pajak.com

D. Pembiayaan (Lending)

Startup yang satu ini bergerak dalam pembiayaan. Pembiayaan yang dimaksud
adalah pembiayaan dalam:

 Pembiayan berbentuk utang, seperti UangTeman.com, TemanUsaha.com,


Terhubung.com, BosTunai.com, Mekar.id, Tanihub.com, Taralite.com,
Pinjam.co.id, Eragano.com, DrRupiah.com

 Pembiayaan berbasis patungan atau pembiayaan masal (crowdfunding),


seperti Wujudkan.com, Kitabisa.com, — Ayopeduli.com — dan
GandengTangan.org. WeCare.id, Indves.com, GandengTangan.org,
LimaKilo.id, iGrow.asia, Iwak.me, KapitalBoost.com

 Pembiayaan berbasis Peer to Peer Lending (P2P) : Koinworks.com,


Amartha.com, DanaDidik.com, Crowdo.com, Investree.com.

 Cicilan Tanpa Kartu Kredit : Kredivo.com, ShootYourDream.com,


Cicil.co.id.

11
E. Situs Pembanding Produk Keuangan (Comparison Site atau Financial Aggregator)

Startup berikutnya adalah website pembanding produk-produk keuangan. Di


Indonesia terdapat beberapa startup yang bergerak di bidang perbandingan produk,
seperti

 Produk Keuangan secara umum : DuitPintarcom, HaloMoney.co.id,


CekAja.com, Cermati.com, PilihPintar.co.id, SikatAbis.com, AturDvuit.com,
KreditGoGo.com

 Khusus Asuransi : RajaPremi.com, Asuransi88.com, PremiKita.com,


Premiro.com, PasarPolis.com, CekPremi.com

F. Riset Keuangan

Startup dibidang riset keuangan memang belum berkembang pesat di


Indonesia. Salah satu perusahaan yang melayani riset dan data adalah Infovesta.com.

G. Lainnya

Beberapa start up fintech yang berada di luar kategori di atas:

 Account Aggregator : Veryfund

 Agent Network : Ruma

 Gold Marketplace : AntamGold.com, Orori.com, FidiGo

 Banking Support : Kanopi

 Capital Market : Kanopi

 POS (Point of Sales Bisnis) : Pawoon, MOKA

12
1. Definisi dan sejarah perbankan

Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada umumnya
pada tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan merencanakan membangun
kembali kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut
Perancis akan tetapi pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan
pendanaan kemudian berdasarkan gagasan William Paterson yang kemudian oleh
Charles Montagu direalisasikan dengan membentuk sebuah lembaga intermediasi
keuangan yang akhirnya dapat memenuhi dana pembiayaan tersebut hanya dalam
waktu duabelas hari.

Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman
kerajaan tempo dulu di daratan Eropa Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke
Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan
Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara
jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Bila ditelusuri, sejarah
dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah
perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan
sejarah kerajaan di masa dahulu penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang
satu dnegan kerajaan yang lain.Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama
Pedagang Valuta Asing (Money Changer). Kemudian dalam perkembangan
selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat
penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan.Berikutnya kegiatan
perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh
masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakatyang
membutuhkannya. Jasa jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan
zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.

2. Klasifikasi Bank

Jenis jenis bank

Ada beberapa jenis bank dimana terbagi atas 4 jenis yaitu:

1. Bank Sentral yakni suatu jenis bank yang bertugas dalam menerbitkan uang
logam dan uang kertas untuk bisa dijadikan alat pembayaran yang sah dalam

13
suatu negara dan dapat mempertahankan konversi uang yang dimaksud terhadap
perak atau emas maupun keduanya.

2. Bank umum yakni jenis bank yang tidak saja bisa meminjamkan atau bisa
menginvestasikan segala macam jenis tabungan yang telah didapatkannya, akan
tetapi juga bisa memberikan pinjaman lewat menciptakan sendiri uang giralnya.

3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yakni jenis bank yang melakukan suatu kegiatan
usaha secara konvensional atau yang telah didasarkan pada suatu prinsip syariah
yang didalam kegiatannya tak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayarannya.

4. Bank Syariah yakni jenis bank yang senantiasa beroperasi mengacu pada prinsip
bagi hasil atau sesuai pada kaidah ajaran islam tentang hukum riba.

3. Fungsi Bank

Terdapat beberapa fungsi bank yang harus diketahui oleh kita semua, dari
pengertian bank yang tertera diatas maka dapat kita melihat bahwa terdapat fungsi
bank yang sangat besar sekali bagi kehidupan manusia seperti:

— Fungsi Bank sebagai agen kepercayaanBank yang merupakan agen kepercayaan


atau agent of Trust ini adalah sebuah lembaga yang berdasar pada kepercayaan.
Adapun dasar utama dari kegiatan perbankan adalah suatu kepercayaan, dimana baik
menjadi sebagai penghimpun dana maupun dalam penyaluran dana. Adapun dalam
hal ini dimana masyarakat akan bersedia menyimpan dananya ke dalam bank kalau
berlandaskan atas kepercayaan. Pada fungsi bank ini akan terbangun kepercayaan
yang berasal itu baik dari pihak penyimpan dana atau nasabah maupun yang berasal
dari pihak bank dan kepercayaan tersebut juga akan terus senantiasa berlanjut kepada
pihak debitor. Kepercayaan tersebut itu sangatlah penting terbagun karena didalam
kondisi tersebut semua pihak akan merasa begitu diuntungkan, baik dari segi
penyimpanan dana, penerima penyalurran dana maupun penampung dana.

— Fungsi bank sebagai agen pengembangan atau agent of Development. Fungsi bank
yang menjadi agen pengembangan ini adalah suatu lembaga yang terus menggerakkan
dana agar dapat terjadi pembangunan ekonomi pada sebuah negara. Aktivitas bank
seperti penghimpun dan penyallur dana sangatlah dibutuhkan untuk kelancara
aktivitas perekonomian yang berada di sektor riil. Dalam hal ini maka bank tersebut

14
dapat memungkinkan masyarakat menjalankan aktivitas untuk bisa berinvestasi,
distribusi serta adanya kegiatan konsumsi pada jasa dan barang, mengingat bahwa
terdapat aktivitas investasi, konsumsi dan distribusi itu tidak terlepas dari adanya
penggunaan uang.

— Fungsi Bank sebagai agen pelayanan atau agent of services.

Fungsi bank yang menjadi agen pelayanan ini merupakan suatu lembaga yang
bertugas memberikan pelayanan untuk masyarakat. Dalam hal ini bank akan
memberikan jasa pelayanan perbankan untuk masyarakat agar masyarakat bisa merasa
nyaman dan aman didalam menyimpan dananya itu. Jasa yang telah ditawakan bank
tersebut sangat erat berhubungan dengan adanya aktivitas perekonomian masyarakat
pada umumnya.

4. Fungsi Uang

Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran


barang dengan barang, juga untuk menghidarkan perdagangan dengan cara barter.
Secara lebih rinci, fungsi uang dibedalan menjadi dua: fungsi asli dan fungsi turunan.
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung. dan sebagai
penyimpan nilai.Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang
dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu
menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar.
Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran
uang. Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat
digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan,
menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman.

Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang jasa (alat penunjuk harga).
Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran. Selain itu,
uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk
mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang
penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa
yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli
barang dan jasa di masa mendatang.

15
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai
fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain uang sebagai alat pembayaran, sebagai
alat pembayaran utang, sebagai alat penimbun atau pemindah kekayaan (modal), dan
alat untuk meningkatkan status sosial.

16
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Financial Technology merupakan salah satu bentuk kemajuan dari teknologi


informasi dan komunikasi dalam bidang keuangan. Fintech di Indonesia sekarang
banyak digunakan oleh para start-up (Wirausaha baru) untuk memajukan usahanya.
Fintech berkembang sangat pesat di Indonesia, namun belum banyak orang yang
mengerti tentang fintech itu sendiri. Manfaat fintech banyak digunakan dalam bisnis
online yaitu bisnis yang booming saat ini seperti pembayaran listrik sudah
menggunakan sistem transfer, kemuadian kalau mau transaksi bisa melalui m-banking,
pinjaman online dan lain-lain. Selain banyak manfaat dari financial technology
tentunya ada ancaman yang harus dihadapi. Seperti saat ini ada banyak orang yang
terjerat dalam fintech itu sendiri berupa pinjaman online yang sangat mudah ditemui
melalui aplikasi seperti playstore. Mereka terjerat bunga yang begitu besar
dikarenakan telat membayar. Tidak hanya itu dept collector yang menagih juga
menghubungi semua kontak di handphone korban sampai korban dirumahkan oleh
tempat kerjanya karena rekan kerjanya merasa diterror oleh pihak yang memberi
kredit. Apabila tidak bisa mengendalikan fintech bisa-bisa kita tergerus oleh fintech
itu sendiri.

Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar
yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang
dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan
jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia
dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang barang
dan jasa jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.Beberapa
ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.

Lembaga keuangan adalah semua perusahaan yang kegiatan utamanya


adalah meminjamkan uang yang disimpan kepada mereka.Badan badan itu
mendorong masyarakat untuk membuat tabungan kepada mereka .Sebagai balas
jasanya penabung akan diberi pendapatan berupa bunga keatas tabungan yang mereka
buat.Tabungan yang dikumpulkan oleh lembaga keuangan tersebut selanjutnya akan

17
dipinjamkan kembali kepada individu individu dan perusahaan yang
membutuhkannya.Dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang
menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini
diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan
ini adalah termasuk perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris) , Credit
Union, pialang saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana
pensiun dan bisnis serupa.

SARAN

Setelah mempelajari materi ini semoga kita lebih paham lagi mengenai apa itu
Bank sistem keraja dan bagaimana uang itu bekerja.

Sebaiknya regulasi tentang Fintech diperketat, karena masih ada oknum-


oknum yang memanfaatkan aplikasi tersebut dengan seenaknya. Dan untuk industri
fintech sebaiknya melakukan promosi sehingga masyarakat memahami apa itu fintech
dan apa saja yang dapat dilakukan dengan fintech sehingga secara merata masyarakat
dapat menggunakan fintech dengan baik dan benar.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://LEMBAGA-KEUANGAN-mahmudcs/

https://aviantara.wordpress.com/../bank

https://dendyraharjo.blogspot.com/2012/12/sejara-bank

www.Pedesaan.comDaldjoeni N, 1986.

https://ahman0307.blogspot.com/2013/10/sejarah-uang/

https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/05/20/pengertian-bank/

http://nawookie05.blogspot.com/2018/01/tugas-akhir-semester-6-makalah-
fintech.html?

m-1

http://nurulauu.blogspot.com/2018/01/teknik-bagi-hasil-perkembanganfintech.html?

m-1

https://www.kompasiana.com/vellyciaamanda/5c13b97b43322f4d0d04faa2/fintech

pencerahan-ekonomi-rakyat

19

Anda mungkin juga menyukai