Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“ FINANCIAL-TECHNOLOGY (FINTECH) ”
DOSEN :
Mardiansyah,S.E.,M.I

Disusun Oleh : Davin Billy (1911089)


Wayan Andi Rahmawan(1911020)

PRODI : MANAJEMEN

UNIVERSITAS BATURAJA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah Sistem Informasi Manajemen ini dengan baik.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada bapak
Mardiansyah,S.E.,M.I. selaku dosen/Instruktur pembimbing yang telah banyak mengarahkan,
membimbing, dan memberikan masukan serta inspirasi bagi kami untuk dapat menyelesaikan
tugas ini dengan baik. Kami berharap semoga makalah kami yang berjudul “FINTECH” ini dapat
menjadi bacaan yang bermanfaat, dapat menjadi literatur tambahan bagi para pembaca. Besar
harapan kami semoga tugas tertulis ini tidak hanya sekedar wacana namun dapat dikembangkan
dan direalisasikan. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu, mendukung dan memfasilitasi dapat menyelesaikan tugas ini menjadi sesuatu yang
bermanfaat.

baturaja, 25 november 2020


DAFTAR ISI

Kata Pengantar
i Daftar Is i
ii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang M as al
1
B. Rumus an M as alah
2
C. Tujuan Penulis an
2

BAB II : PEMBAHASAN
a) Apaitu FinTech Indones iak
3
b) Cakupan Bis nis Fintech Indonesiam
3
c) klas ifikas i Fintech menurut Bank Indones ia
5
d) Manfaat Fintec
7
e) Garis Bes ar Financial Technology (Fintech)
8
f) M engapa Indus tri Fintech Terus Berkembang
9
g) Peraturan dan Ketentuan dalam Indus tri Fintechm
10
h) M engenal 10 Perus ahaan Fintech Indones ia
12

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan
15

DAFTAR PUS TAKA 16


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hadirnya globalisasi di era millennium ini telah membawa dampak yang besar di seluruh
sektor kehidupan manusia termasuk salah satunya adalah teknologi dan internet. Teknologi dan
internet memiliki peran yang begitu besar dalam menunjang segala aktivitas kehidupan manusia.
Pemanfaatan teknologi digital di Indonesia yang sangat besar tentu saja memberikan dampak
bagi beberapa sektor, salah satunya adalah sektor bisnis atau industri bisnis yang kemudian
melahirkan perdagangan online atau e-commerce. Namun, dampak dari semakin pesatnya
perkembangan teknologi dan internet tidak hanya merambah industri perdagangan, tetapi juga
pada industri keuangan Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya financial technology
(fintech).1 Fintech berasal dari istilah financial technology atau teknologi finansial. Menurut The
National Digital Research Centre (NDRC), di Dublin, Irlandia, mendefinisikan fintech sebagai “
innovation in financial services” atau “inovasi dalam layanan keuangan fintech” yang merupakan
suatu inovasi pada sektor finansial yang mendapat sentuhan teknologi modern. Transaksi
keuangan melalui fintech ini meliputi pembayaran, investasi, peminjaman uang, transfer, rencana
keuangan dan pembanding 1 Ernama, Budiharto, Hendro S., “Pengawasan Otoritas Jasa
Keuangan Terhadap Financial Technology (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
77/POJK.01/2016),” Diponegoro Law Journal, Vol. 6, No.3, (2017), hlm. 1-2 2 produk keuangan.
Layanan keuangan digital atau financial technology (fintech) dilaksanakan dengan
berlandaskan payung hukum. Hal ini menyusul setelah dikeluarkannya Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (POJK) Nomor 77/POJK.01/2016, tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis
Teknologi Informasi (LPMUBTI). Di dalam aturan tersebut, OJK mengatur berbagai hal yang harus
ditaati oleh penyelenggara bisnis pinjaman dari pengguna ke pengguna, atau yang biasa disebut
dengan peer to peer lending (P2P lending). Sehingga pada akhirnya ini akan melindungi
kepentingan konsumen terkait keamanan dana dan data, serta kepentingan nasional terkait
pencegahan pencucian uang dan pendanaan terorisme, serta stabilitas sistem keuangan.

Rumusan Masalah
1. Apa itu Fintech?
2. Bagaimana perkembangan fintech di indonesia?
3. Bagaimana kategori fintech menurut Bank Indonesia?
4. Bagaimana hukum fintech di indonesia
5. Apa Saja Kelebihan Yang Diberikan Oleh Perusahaan Fintech Dibandingkan Dengan Institusi
Keuangan Tradisional?
6. Apa saja manfaat
fintech?

B. Tujuan
1. Memahami apa itu fintech?
2. Memahami bagaimana perkembangan fintech di indonesia?
3. Memahami bagaimana kategori fintech menurut bank indonesia?
4. Memahami bagaimana hukum fintech di indonesia
5. Memahami apa saja kelebihan yang diberikan oleh perusahaan fintech dibandingkan dengan
institusi keuangan tradisional?
6. Memahami apa saja manfaat fintech?
BAB II
PEMBAHASAN

Definisi Fintech

sebuah sebutan yang disingkat dari kata ‘financial’ dan ‘technology’, di mana artinya adalah
sebuah inovasi di dalam bidang jasa keuangan.Artikel ini akan membahas pengertian Fintech
beserta jenis dan manfaat industri ini bagi perekonomian Indonesia.
Pengertian Fintech

Era teknologi merupakan sebuah era di mana kehidupan dan aktivitas masyarakat akan lebih
mudah dan efektif dikarenakan peran dunia digital.Salah satu jenis startup yang mulai naik daun
adalah pada bidang Fintech.Fintech adalah sebuah sebutan yang disingkat dari kata ‘financial’
dan ‘technology’ di mana artinya adalah sebuah inovasi di dalam bidang jasa keuangan.
Apa itu FinTech Indonesia?

Ternyata bisnis online tidak melulu hanya e-commerce (toko online) atau situs portal berita. Ada
sebuah industri baru bernama financial technology atau nama kerennya FinTech Indonesia.
Keberadaan FinTech bertujuan untuk membuat masyarakat lebih mudah mengakses produk-
produk keuangan, mempermudah transaksi dan juga meningkatkan literasi keuangan.Perusahaan
-perusahaan FinTech Indonesia didominasi oleh perusahaan startupdan berpotensi besar.

National Digital Research Centre di Dublin, Irlandia mendefinisikan financial technology atau
fintech sebagai: “innovation in financial services” atau “inovasi dalam layanan keuangan”.
Definisi tersebut memiliki pengertian yang sangat luas, perusahaan fintech dapat menyasar
segment perusahaan (B2B) maupun ritel (B2C). Bagaimana denganfintech Indonesia?
Cakupan Bisnis Fintech Indonesia

FinTech Indonesia memiliki banyak jenis, antara lain startup pembayaran, peminjaman (lending),
perencanaan keuangan (personal finance), investasi ritel, pembiayaan (crowdfunding), remitansi,
riset keuangan.

 Pembayaran (Payments)

Di Indonesia perusahaan startup FinTech yang paling banyak didominasi oleh


Perusahaan pembayaran, seperti: Veritrans, DoKu, Kartuku, iPay88, Easypay, MCpayment,
Padipay, Kinerjapay.com, Truemoney, Faspay, Fasapay, Xendit, Espay, Wallezz, Cashlez, Mimopay,
Indopay, Firstpay, IPaymu.com, Ovo, Nicepay, Hellopay, Kesles,
Mobile payments company seperti Sakuku BCA, Dompetku Indosat Ooredoo, Uangku
SmartFren, Dimo, Mynt, Matchmove
 Gift Card : GCI Indonesia
 BitCoin : BitX.co
 Electronic Money : Sepulsa.com, Davestpay.com, GoPay, Indomog, Kudo, Ayopop,
 Bebas Transfer : Kliring.co.id, SudahTransfer, Flip,
 Bayar Tagihan : Paybill.id, SatuLoket.com
 Lainnya : Ainosi
 Investasi

Indonesia memiliki beberapa startup yang memberikan kemudahan askes di bidang investasi,
seperti Bareksa (Marketplace Reksa Dana) dan IpotFund (Supermarket Reksa Dana).
Xdana.com,

 Pembiayaan (Lending)

Startup yang satu ini bergerak dalam pembiayaan. Pembiayaan yang dimaksud adalah
pembiayaan dalam
Pembiayan berbentuk utang seperti UangTeman.com, TemanUsaha.com, Terhubung.com,
BosTunai.com, Mekar.id, Tanihub.com, Taralite.com, Pinjam.co.id, Eragano.com, DrRupiah.com
Pembiayaan berbasis patungan atau pembiayaan masal (crowdfunding), seperti Wujudkan.com,
Kitabisa.com, Ayopeduli.com dan GandengTangan.org. WeCare.id, Indves.com,
Pembiayaan
GandengTangan.org, berbasis PeeriGrow.asia,
LimaKilo.id, to Peer Iwak.me,
LendingKapitalBoost.com
(P2P) : Amartha.com,
Koinworks .com, DanaDidik.com, Crowdo.com, Investree.com.
 Cicilan Tanpa Kartu Kredit : Kredivo.com, ShootYourDream.com, Cicil.co.id.

 Situs Pembanding Produk Keuangan (Comparison Site atau Financial Aggregator)

Startup berikutnya adalah website pembanding produk-produk keuangan. Di Indonesia terdapat


beberapa startup yang bergerak di bidang perbandingan produk, seperti
Produk Keuangan secara umum : DuitPintar.com, HaloMoney.co.id, CekAja.com, Cermati.com,
PilihPintar.co.id, SikatAbis.com, AturDuit.com, KreditGoGo.com
Khusus Asuransi : RajaPremi.com, As urans i88.com, PremiKita.com,
Premiro.com, PasarPolis.com, CekPremi.com

 Riset Keuangan

Startup dibidang riset keuangan memang belum berkembang pesat di Indonesia. Salah
satu perusahaan yang melayani riset dan data adalah Infovesta.com

Beberapa contoh bisnis yang tergabung di dalam Fintech adalah:

 Proses jual beli saham,


 Pembayaran,
 Peminjaman uang (lending) secara peer to peer,
 Transfer dana,
 Investasi ritel,
 Perencanaan keuangan (personal finance),
 Dan lainnya.

Fintech mempengaruhi kebiasaan transaksi masyarakat menjadi lebih praktis dan efektif.Fintech
pun membantu masyarakat untuk lebih mudah mendapatkan akses terhadap produk keuangan
dan meningkatkan literasi keuangan.
Klasifikasi Fintech

Sebelum mengetahui manfaat keberadaan Fintech, sebaiknya Anda mengetahui jenis-jenis


Fintech dan klasifikasinya menurut Bank Indonesia.
Berikut adalah 4 klasifikasi Fintech menurut Bank Indonesia:
1. Crowdfunding dan Peer to Peer Lending

Pada klasifikasi ini, Fintech berguna sebagai mediasi yang menemukan investor dengan pencari
modal, layaknya marketplace dalam istilah e-commerce.
Crowdfunding (pembiayaan masal atau berbasis patungan) dan peer to peer (P2P)lending ini
diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Crowdfunding sangat berguna untuk melakukan penggalangan dana seperti untuk mendanai
sebuah karya, membantu korban bencana dan lainnya.
Dengan adanya Fintech, penggalangan dana dapat dilakukan secara online, sehingga
penggalangan akan lebih mudah dan efisien.
P2P Lending merupakan sebuah layanan Fintech yang sangat membantu masyarakat UMKM
sehingga mereka dapat meminjam dana dengan mudah walaupun mereka belum memiliki
rekening di bank.
Permodalan tentunya merupakan sebuah isu yang sangat signifikan tentunya untuk
mengembangkan usaha dan memenuhi kebutuhan finansial masyarakat.
Beberapa contoh startup fintech pada klasifikasi ini adalah:
 UangTeman.com dan TemanUsaha.com untuk contoh pembiayaan dalam bentuk utang,
 Wujudkan.com dan Kitabisa.com untuk contoh pembiayaan masal,
 Koinworks.com dan Danadidik.com untuk contoh peer to peer lending,
 Kredivo.com dan ShootYourDream.com untuk contoh cicilan tanpa kartu kredit.

2. Market Aggregator

Pada klasifikasi ini, Fintech akan berperan sebagai pembanding produk keuangan, dimana
Fintech tersebut akan mengumpulkan dan mengoleksi data finansial untuk dijadikan referensi
oleh pengguna. Klasifikasi ini juga dapat disebut dengan nama comparison site atau financial
aggregator.Contohnya, jika seorang konsumen ingin memilih produk KPR, platform Fintech akan
menyesuaikan data finansial pribadi konsumen dan memberikan pilihan produk KPR sesuai
dengan data pribadi yang dimasukkan.Pilihan ini akan diberikan sesuai dengan keinginan dan
kemampuan finansial serta preferensi konsumen.Untuk contoh pembanding produk keuangan
secara umum adalah Cekaja.com dan Kreditgogo.com, untuk pembanding produk asuransi yaitu
RajaPremi.com dan Asuransi88.com.

3. Risk and Investment Management

Konsep yang ditawarkan Fintech dalam klasifikasi ini memiliki fungsi sepertifinancial planner
yang berbentuk digital.Pengguna akan dibantu untuk mendapatkan produk investasi yang paling
cocok sesuai dengan preferensi yang diberikan.Selain manajemen risiko dan investasi, pada
klasifikasi ini, juga terdapat manajemen aset, dimana Fintech akan membantu operasional
sebuah usaha sehingga lebih praktis.Fintech yang bergerak dalam bidang perencanaan
keuangan juga tergolong di dalam klasifikasi jenis ini.Salah satu platform terkenal yang berfokus
pada financial planning (perencanaan keuangan) adalah Finansialku.com, yang memiliki fokus
pada financial education, edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan serta perencanaan
keuangan.Beberapa contoh fintech untuk jenis ini adalah NgaturDuit.com dan Dompet Sehat
sebagai contoh pelacak pengeluaran untuk pribadi.Jurnal.id dan Sleekr sebagai contoh pelacak
pengeluaran untuk UMKM dan pengatur pajak seperti Online-Pajak.com.
4. Payment, Settlement dan Clearing

Jenis Fintech yang tergabung di dalam klasifikasi ini adalah pembayaran (payments) seperti
payment gateway dan e-wallet.Klasifikasi ini diawasi oleh BI (Bank Indonesia) karena proses
pembayaran ini juga meliputi perputaran uang yang nantinya akan menjadi tanggung jawab Bank
Indonesia. Seperti yang telah disebutkan di atas, payment gateway merupakan salah satu contoh
klasifikasi keempat.Payment gateway merupakan sebuah jembatan antara pelanggan dan e-
commerce (perusahaan penyedia jual beli online) yang difokuskan pada sistem
pembayaran.Dengan adanya Fintech berbentuk payment gateway, pelanggan dapat memilih
metode pembayaran yang diinginkan. Salah satu contoh Fintech dalam bentukpayment
gateway adalah iPaymu.com.
Selain payment gateway, contoh lain Fintech dalam klasifikasi ini yang sangat terkenal adalah
uang elektronik dan dompet elektronik.Uang elektronik merupakan uang yang dikemas dalam
bentuk digital yang mana uang tersebut dapat menjadi alat pembayaran pada umumnya, untuk
berbelanja, membayar tagihan dan lainnya hanya dengan melalui sebuah aplikasi.

Beberapa contoh perusahaan Fintech dalam bidang pembayaran adalah:


 DoKu, Kartuku (perusahaan pembayaran)
 Sakuku BCA, Uangku Smartfren (perusahaan pembayaran dengan mobile)
 GCI Indonesia (Gift Card)
 Dan lainnya.
 Manfaat Fintech
Keberadaan Fintech sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat ekonomi. Perpaduan antara
efektivitas dan teknologi memiliki dampak positif bagi masyarakat pada umumnya.Terdapat
beberapa manfaat adanya Fintech di lingkungan masyarakat, manfaat pertama yaitu, Fintech
dapat membantu perkembangan baru di bidang startupteknologi yang tengah menjamur. Hal ini
dapat membantu perluasan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi tersebut mendatangkan manfaat kedua yaitu peningkatan taraf hidup
masyarakat. Fintech dapat menjangkau masyarakat yang tidak dapat dijangkau oleh perbankan
konvensional.
Manfaat lainnya adalah meningkatkan perkembangan aplikasi Bitcoin. Meskipun tidak memiliki
akun bank, pengguna Bitcoin dapat dengan mudah bertransaksi dengan mudah dan praktis.Selain
itu, Fintech juga dapat meningkatkan ekonomi secara makro. Kemudahan yang ditawarkan oleh
Fintech dapat meningkatkan penjualan e-commerce.
Manfaat terakhir yang paling dapat dinikmati oleh masyarakat besar adalah penurunan bunga
pinjaman. Dengan transparansi Fintech, peminjam dana tidak perlu takut terjerumus dengan
bunga tinggi para lintah darat.
 Praktis dalam Teknologi

Setelah Anda mengetahui definisi, klasifikasi serta manfaat Fintech, maka akan lebih baik jika
Anda dapat mengikuti perkembangan Fintech di Indonesia.Dengan adanya Fintech, proses
ekonomi akan lebih mudah dan praktis.Fintech pun dapat menjangkau masyarakat dari segala
tingkat ekonomi.
 Garis Besar Financial Technology (Fintech)

Bisnis startup di Indonesia terus berkembang, salah satu yang kini merajai merupakan sebuah
industri baru financial technology atau biasa disebut Fintech.
Fintech bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses produk-produk keuangan,
mempermudah transaksi dan juga meningkatkan literasi keuangan. Adapun perusahaan-
perusahaan Fintech di Indonesia didominasi oleh perusahaan-perusahaan startup dengan potensi
besar.
National Digital Research Centre di Dublin, Irlandia mendefinisikan financial technology atau
Fintech sebagai innovation in financial services atau inovasi dalam layanan keuangan.
Dilansir dari Wikipedia, Fintech merupakan teknologi dan inovasi baru dengan tujuan bersaing
dengan layanan keuangan tradisional dan mempermudah akses masyarakat pada layanan
tersebut.Merujuk pada Cekindo, Fintech menjadi suatu fenomena keadaan dimana teknologi dan
keuangan (finansial) beradu.
Di Indonesia sendiri, Fintech berkembang di berbagai sektor, mulai dari startuppembayaran,
peminjaman (lending), perencanaan keuangan (personal finance), investasi ritel, pembiayaan
(crowdfunding), remitansi, riset keuangan, dan lain-lain.
 Perkembangan Fintech di Indonesia

Tidak dapat dipungkiri lagi jika teknologi digital di sektor finansial atau Fintech memberikan
kenyamanan bagi pengguna dalam bertransaksi.
Dengan demikian, bisnis ini terus berkembang tanpa henti.

Munculnya Asosiasi Fintech Indonesia (AFI) pada September 2015 menarik perhatian para
pebisnis. Dengan tujuan menyediakan partner bisnis yang terpercaya dan dapat diandalkan untuk
membangun ekosistem Fintech di Indonesia yang berasal dari perusahaan-perusahaan Indonesia
dan untuk Indonesia sendiri, perusahaan ini sudah menghimpun kurang lebih 30% dari seluruh
pengguna Fintech di Indonesia.
Perkembangan pengguna Fintech ini juga terus berkembang, dari awalnya 7% pada tahun 2006-
2007 menjadi 78% pada tahun 2017 ini.
Jumlah pengguna tercatat per 2017 adalah sebanyak 135-140 perusahaan.

Dilansir dari Kontan.co.id, Senin (28/8/17), Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara,
mengatakan berdasarkan data Statistika, total nilai transaksi Financial Technology (Fintech) di
Indonesia tahun lalu diperkirakan mencapai US$15,02 miliar (Rp202,77 triliun).Jumlah itu tumbuh
24,6% dari tahun sebelumnya. Pada 2017, total nilai transaksi di pasar Fintech diproyeksikan
mencapai US$18,65 miliar (Rp251,775 triliun).
 Mengapa Industri Fintech Terus Berkembang?

a) Fintech Memudahkan Berbagai Proses dalam Bidang Keuangan

Tak dapat dipungkiri Fintech memberi kemudahan dengan jangkauan luar biasa bagi mereka
yang belum terjangkau produk keuangan dari bank.
Selain itu, Fintech juga menyentuh generasi muda yang sudah familiar dengan internet dan
memanfaatkan internet dalam segala kebutuhannya. Mengapa tidak? Nyatanya Fintech juga
dapat membuat segalanya lebih sederhana dan efisien.Fintech juga membuka peluang usaha
bagi generasi Y yang selalu aktif menyelesaikan masalah. Bila tidak ditemukan solusi, mereka
akan membangun usaha startup dengan tujuan menghasilkan solusi bagi masyarakat.
b) Perkembangan Teknologi yang Menunjang Fintech

Seiring dengan perkembangan teknologi, muncul sebuah peluang untuk membuat perusahaan
berbasis online. Misalnya, saja dalam bidang keuangan.
Karena ada peluang inilah, perusahaan Fintech terus bermunculan dengan misi memenuhi
kebutuhan masyarakat untuk melakukan aktivitas keuangan secaraonline.

c) Terinspirasi Pelaku Bisnis Sebelumnya

Siapa yang tidak tahu perusahaan startup ternama seperti Gojek?

Beberapa perusahaan startup yang sukses layaknya dongeng menjadi kenyataan. Seseorang bisa
sukses hanya dalam waktu yang singkat, serta berkembang menjadi perusahaan
multinasional.Hal ini menjadi salah satu pendorong para generasi muda untuk juga meraih
impiannya melalui industri Fintech. Mengapa Fintech?Karena Fintech masih tergolong baru,
sehingga masih ada peluang tinggi dalam memasukinya dan menjadi sukses di dalamnya.

d) Anggapan Bisnis Fintech yang Fleksibel

Karena baru sedikit peraturan yang melingkupinya, industry Fintech kerap dianggap fleksibel dan
tidak kaku dibandingkan dengan bisnis konvensional.
Oleh karena itu, industri ini menjadi lahan yang tepat bagi para pebisnis muda yang ingin
menyalurkan kreativitasnya dalam berbisnis.

e) Penggunaan Teknologi, Software, dan Big Data

Usaha Fintech menggunakan teknologi, software dan big data.

Selain itu, Fintech juga menggunakan data dari media sosial. Data-data tersebut dapat dijadikan
bagian dari analisis risiko.

Peraturan dan Ketentuan dalam Industri Fintech

Akibat perkembangan Fintech yang diprediksikan akan terus naik, BI sebagai pemegang otoritas
sistem pembayaran terus mensinergikan beberapa kepentingan melalui tiga hal:

1. Promosi sistem pembayaran yang kondusif.


2. Mengarahkan industri untuk bergerak secara efisien, dan
3. Memperkuat perlindungan konsumen.

Peran aktif Bank Indonesia di sektor Fintech juga ditunjukkan dengan terbentuknya Bank
Indonesia Fintech Office pada tahun 2016 yang membuat peraturan atau regulasi untuk mengatur
jalannya sektor baru ini dengan aman dan nyaman.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, mengatakan bank sentral akan
mengumumkan Fintech Regulation and Regulatory Sandbox sebagai platform bagi para pemula
untuk meluncurkan produk inovatif, layanan atau model bisnis mereka. Regulasi ini diperlukan
untuk memastikan pelaksanaan sistem pembayaran peminat Fintech berjalan aman dan sesuai
aturan.
Sedangkan untuk pelaku usaha Fintech dibuat Sandbox Regulatory yang akan mengatur
ketentuan
bagi pelaku Fintech yang kebanyakan adalah perusahaan startup berskala kecil.Sementara ini,
Bank Indonesia sudah mengeluarkan peraturan No.18/40/PBI/2016 untuk mengatur proses
pembayaran transaksi e-commerce agar lebih aman dan efisien.
Peraturan ini juga mengatur, memberikan izin, dan mensupervisi penerapan pelayanan
pembayaran yang dilakukan oleh principal, provider, pengakuisisi,clearing house, penyedia
penyelesaian akhir, dan penyedia transfer dana.
Selain itu, juga muncul sebuah POJK atau Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, yaitu POJK
No.77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi
Informasi.Dalam peraturan ini, Anda dapat mengetahui panduan dalam pelaksanaan bisnis
Fintech pada bagian pinjaman, misalnya saja Peer to Peer (P2P) Lending.
Adapun beberapa bagian yang diatur dalam POJK No.77/POJK.01/2016 tersebut antara lain:

 Kegiatan usaha,
 Pendaftaran perizinan,
 Mitigasi risiko,
 Pelaporan, dan
 Tata kelola sistem teknologi informasi.

Persyaratan dalam Mendaftar Menjadi Perusahaan Fintech di Indonesia

Dengan adanya beberapa peraturan yang bermunculan demi mendukung berjalannya industri
Fintech di Indonesia, maka Anda juga kini bisa memasuki industri ini dengan aman.

Untuk dapat mendaftar menjadi salah satu perusahaan Fintech di Indonesia, Anda
dapat mempersiapkan beberapa persyaratan berikut ini:

1. Form registrasi berdasarkan peraturan No.77/POJK.01/2016, ditandatangani


oleh direktur.
2. Akta pendirian perusahaan dan amandemen (jika ada) yang telah diakui oleh institusi
pemegang otoritas berdasarkan hukum.
3. Daftar nama pemegang saham dan pemilik yang diuntungkan. (Lihat cara membangun
perusahaan di Indonesia).
4. Curriculum Vitae (CV) dewan direktur, komisioner, dan pemegang saham (memiliki
setidaknya 20% saham) – berdasarkan dari lampiran POJK No.77/POJK.01/2016,
bersamaan dengan pas foto ukuran 4×6, fotokopi kartu identitas, NPWP, laporan keuangan
(termasuk yang terbaru).
5. Fotokopi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
6. Daftar nama pemegang saham dengan saham yang kurang dari 20%.
7. Surat domisili yang dikeluarkan oleh institusi berwenang.
8. Bukti kesiapan untuk membangun bisnis aktif berhubungan dengan system elektronik.
9. Bukti minimum modal Rp1.000.000.000.
10.Surat pernyataan rekonsiliasi yang berhubungan dengan hak dan kewajiban pengguna
(sesuai dengan format oleh POJK).
11.Memiliki SDM yang memiliki latar belakang system informatika.
12.Memiliki setidaknya 1 direktur dan 1 komisioner dengan pengalaman setidaknya 1 tahun di
bidang industri.
Mengenal 10 Perusahaan Fintech Indonesia

Perusahaan Fintech Indonesia

Dengan perkembangan yang sangat pesat, peminat bisnis Fintech semakin meningkat. Hal ini
bisa terlihat dari maraknya penyelenggara jasa pinjam meminjam online yang mendaftarkan diri
ke pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Adrian Gunadi, selaku Wakil Ketua Asosiasi Fintech Indonesia, juga mengatakan bahwa potensi
bisnis ini masih sangat luas. Mengingat banyaknya masyarakat yang belum terjamah oleh
lembaga pembiayaan konvensional
Dengan demikian, bagi Anda yang tertarik untuk membuka Fintech di Indonesia, kenali dahulu
beberapa perusahaan Fintech Indonesia sebagai berikut:

1. CekAja

Berdiri sejak 2013, CekAja merupakan sebuah portal keuangan yang memudahkan masyarakat
untuk mengakses informasi yang dibutuhkan dalam mengambil keputusan finansial.Dengan
mengusung prinsip kesederhanaan, keamanan, dan akurasi, Fintech Indonesia yang satu ini
menawarkan jasa pembanding produk keuangan seperti contohnya investasi, asuransi, serta
produk pinjaman (kredit).
CekAja tidak mengenakan biaya alias gratis bagi konsumennya, misalnya saja jasa konsultasi
gratis via live chat atau call centre.

2. HaloMoney

Serupa halnya dengan CekAja, HaloMoney juga memungkinkan Anda untuk membandingkan
beberapa produk keuangan seperti asuransi, produk pinjaman, dan lain-lain.
Perusahaan HaloMoney merupakan sebuah bagian dari Compare Asia Group, perusahaan
pembanding produk keuangan yang cukup besar dan ternama yang sudah beroperasi di Hong
Kong, Singapore, Malaysia, Thailand, Taiwan, dan Filipina.

3. Doku

Menjadi perusahaan terbesar dan tercepat perkembangannya dalam risk management solution
dan electronic payment solution di Indonesia, Doku tetap menjalankan tugasnya dengan rendah
hati.
Perusahaan ini senantiasa menyediakan aplikasi jas a pembayaran elektronik s erta
smartphone dengan bekerja sama Metropolitan, dengan platform perdagangan
Land, AliExpress, dan lain-lain. onlineseperti

4. Veritrans

Merupakan perusahaan yang menyediakan jasa payment gateaway setup. Veritrans


memudahkan konsumen dalam metode pembayaran.
Veritrans menyederhanakan proses pembayaran dengan adanya integrasi antara seluruh cara
pembayaran, misalnya T-cash, XL Tunai, BCA KlikPay, Mandiri ClickPay, dan pembayaran kartu
kredit lainnya.
Dengan kerja sama luar biasa bersama bank-bank ternama di dunia, seperti BCA, BNI, Mandiri,
dan
lainnya, Veritrans terus menunjukkan eksistensinya di bisnis Fintech
ini.

5. Ruma

Berdiri sejak ditemukan oleh Aldi Haryopratomo, Ruma menjadi sebuah providersurvei
masyarakat menengah ke bawah terdepan di bidangnya.
Perusahaan ini menyediakan sistem transaksi yang sangat membantu bagi bisnis rumahan
seperti contohnya kredit via handphone, jasa finansial serta invoicing.
Ruma juga menawarkan jasa training bagi para masyarakat yang gagap teknologi agar bisa
menggunakan aplikasinya dengan mudah.

6. NgaturDuit

NgaturDuit menawarkan jasa untuk membantu pengguna dalam mengatur keuangannya,


mencakup expense reporting, investment portfolio monitoring, hingga budgeting.
Seluruh jasa ini diberikan gratis, sehingga menjangkau target masyarakat menengah ke bawah
yang memiliki bisnis kecil-kecilan hingga pasangan baru menikah.

7. Jojonomic

Ditemukan oleh Indrasto Budisantoso pada tahun 2015, Jojonomic telah menjadi salah satu
penyedia aplikasi pengaturan keuangan pribadi ternama.
Aplikasi yang user-friendly memungkinkan penggunanya untuk mengatur keuangan dengan
mudah, yaitu dengan mencatat pengeluaran dan pemasukannya secara praktis.

8. Cermati

Perusahaan Fintech Indonesia yang menyediakan teknologi finansial di Indonesia berupa


informasi lengkap dari produk perbankan yang dapat langsung dibandingkan.
Misalnya saja, Anda bisa membandingkan beberapa produk kredit, deposito, hingga produk
tabungan.
Dengan visinya yaitu menggunakan teknologi untuk menyediakan informasi keuangan yang dapat
digunakan oleh siapa saja, perusahaan ini menjadi salah satu pilihan bagi Anda yang ingin
mengambil keputusan keuangan yang bijak.

9. Aturduit

Seperti namanya, perusahaan ini menyediakan bantuan untuk memudahkan pengguna dalam
membandingkan produk pinjaman, asuransi, Kredit Tanpa Agunan (KTA), dan lainnya.
Situs ini memungkinkan Anda untuk mengambil keputusan keuangan yang bijak dan cerdas
dengan kondisi finansial Anda yang tentunya berbeda satu sama lain.
10. Kartuku

Berdiri sejak 2011, Kartuku merupakan salah satu perusahaan pembayaran elektronik tertua di
Indonesia.
Kartuku menawarkan hardware products dan solusi software yang akan memudahkan proses
pembayaran Anda, seperti contohnya:

 Payment terminals;
 Card printers;
 Encoders;
 Network access equipment;
 Internet payment giveaway;
 Transaction processing switch;
 Terminal line encryption;
 Smart card applications.
BAB III
PENUTU
P

A. Kesimpulan
Salah satu yang kini ramai diperbincangkan di Indonesia adalah munculnya perusahaan-
perusahaan baru bidang keuangan yang menggunakan teknologi sebagai dasar bisnisnya.
Perusahaan-perusahaan ini disebut dengan financial-technology (fintech).

Menurut definisi yang dijabarkan oleh National Digital Research Centre (NDRC), FinTech
adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu inovasi di bidang jasa finansial. Kata
FinTech sendiri berasal dari kata financial dan technology yang mengacu pada inovasi finansial
dengan sentuhan teknologi modern.

Jika kita lihat sekarang, layanan perusahaan-perusahaan fintech ini telah menjangkau banyak
konsumen di Indonesia. Layanan yang dapat diakses melalui internet membuat penduduk
Indonesia yang tinggal di wilayah luar perkotaan pun bisa melakukan transaksi dengan produk-
produk fintech.
Dengan adanya mereka, kegiatan keuangan menjadi lebih mudah dilakukan dan juga
meningkatkan kesadaran konsumen Indonesia terhadap kegiatan yang berkaitan dengan
keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

 Jaka Perdana F. 23 Mei 2017. Klasifikasi Empat Jenis Fintech Menurut Bank Indonesia.
Marketeers.com – https://goo.gl/M7bWBc
 Shinta Rosse. 28 Juli 2017. Apa itu Fintech dan Jenis Startup Fintech di Indonesia.
Duniafintech.com – https://goo.gl/Y5Nu98
 Admin. Apa itu Fintech. Carajadikaya.com – https://goo.gl/ckXXbS
 https://www.finansialku.com/definisi-fintech-adalah/
 Redaksi. 28 Agustus 2017. Transaksi Fintech Diperkirakan US$18,65
Miliar. Keuangan.kontan.co.id – https://goo.gl/Xemb2f
 Cekindo. 2 Juni 2017. Perkembangan Teknologi Finans ial (Fintech) Di
Indones ia. Cekindo.com – https://goo.gl/RNauSn
 Funding Societies. 22 Juni 2017. Perkembangan Fintech di Indonesia. Modalku.com –
https://goo.gl/XzUzGW
 https://www.finansialku.com/perkembangan-fintech-di-indonesia/
 Angela Scott-Briggs. 5 Desember 2016. FINTECH NEWS: Top 10 Fintech Companies
Indonesia. Techbullion.com – https://goo.gl/eUxLcE

Anda mungkin juga menyukai