Anda di halaman 1dari 12

Artikel Ilmiah tentang Dampak Kehadiran Ojek Online (GO-JEK)

Sebagai Wujud Penurunan Tingkat Pengangguran di Wilayah


Tangerang Selatan
Disusun untuk memenuhi UAS pada mata kuliah Logika & Penalaran Ilmiah

Dosen Pengampu :
Dr. Aniesa Puspa Arum, M.Pd

Disusun Oleh :
Aleisya Aulia Rachmah (1707622056)
Andini Destyaningrum (1707622002)
Lulu Novita Sari (1701622040)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
DAMPAK KEHADIRAN OJEK ONLINE (GO-JEK) SEBAGAI WUJUD
PENURUNAN TINGKAT PENGANGGURAN DI WILAYAH
TANGERANG SELATAN

Aleisya Aulia Rachmah


Andini Destyaningrum
Lulu Novita Sari

Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia

Abstrak
Kemajuan teknologi pada dunia telah mendorong kehadiran perusahaan baru yang bergerak di
segala bidang, termasuk pada layanan jasa seperti transportasi online. Artikel ini bertujuan untuk
mengetahui dampak kehadiran ojek online (GO-JEK) sebagai wujud penurunan tingkat
pengangguran di wilayah Tangerang Selatan. Metode penelitian ini menggunakan metode
literatur review. Analisis yang digunakan dalam metode ini mengenai dampak kehadiran ojek
online (GO-JEK) terhadap tingkat pengangguran. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa adanya
ojek online (GO-JEK) telah memberikan dampak pada penurunan tingkat pengangguran di
wilayah Tangerang Selatan, karena terbukanya lapangan pekerjaan baru, adanya ojek online juga
memudahkan masyarakat untuk bepergian ke suatu tempat secara efisien. Keberadaan ojek online
(GO-JEK) bukan hanya semata sebagai layanan jasa transportasi, namun sebagai wujud dalam
mensejahterakan lapisan masyarakat tertentu, membantu menurunkan angka pengangguran, dan
berkontribusi pada perekonomian nasional.
Kata Kunci : Ojek online (GO-JEK), Transportasi, Pengangguran, Teknologi

PENDAHULUAN

Globalisasi merupakan fenomena yang harus dihadapi oleh seluruh masyarakat dunia,
termasuk di Indonesia. Hakikatnya, globalisasi mendorong sebuah negara untuk menguakkan diri
dalam segala bidang, termasuk bidang ekonomi, sosial, politik, dan teknologi (IPTEK).
Perkembangan teknologi saat ini sudah menjamur pada kehidupan masyarakat. Di era digital ini
apapun yang dibutuhkan masyarakat dapat terpenuhi dengan mudah tanpa batasan (Rais et al.,
2018). Menurut Pribadiono (2016), Kemajuan teknologi telah mempengaruhi seluruh bidang
usaha. Banyak sekali usaha online yang dikembangkan dengan teknologi, salah satunya
transportasi, didalam usaha tersebut tidak diperlukan korporasi sehingga hanya memerlukan
aplikasi dengan fitur canggih agar dapat digunakan. Aplikasi tersebut bekerja untuk mencocokkan
penumpang yang menggunakan jasa transportasi dengan pengemudi yang menyediakan jasa
transportasi (Simbolon & Siahaan, 2019).

Di tengah maraknya usaha online, GO-JEK menjadi perusahaan unggulan yang bergerak
di bidang transportasi. Perusahaan GO-JEK sendiri merupakan perusahaan dengan teknologi yang
menyediakan layanan jasa ojek berbasis online yang berkembang di Indonesia. Perusahaan
transportasi ini muncul dari tangan Nadiem Makarim tahun 2010 di Jakarta. GO-JEK juga telah
tersebar di 167 kota dan kabupaten di Indonesia, bahkan pada 2019 aplikasinya telah terunduh
lebih dari 50 juta kali di Google Playstore (Fakhriyah, 2020). Saat ini, GO-JEK menjadi jembatan
penghubung antara penumpang dan pengemudi. Adapun dampak sosial yang diberikan perusahaan
adalah mengumumkan bahwa mereka merupakan starup Indonesia dengan misi tujuan sosial. GO-
JEK ingin memberikan jaminan kesejahteraan sosial kepada seluruh masyarakat dengan efesiensi
pasar. Mereka memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan jumlah penghasilan dan membantu
memenuhi kebutuhan hidup para driver GO-JEK di Indonesia, termasuk di wilayah Tangerang
Selatan.

Tangerang Selatan adalah daerah otonom yang dibentuk dari perluasan Kabupaten
Tangerang pada tahun 2008, hal ini dilakukan agar dapat menciptakan pelayanan yang baik dalam
berbagai sektor bidang seperti, pembangunan, pemerintahan, dan kemasyarakatan (Pemerintahan
Kota Tangerang Selatan, n.d.). Kehadiran ojek online (GO-JEK) di wilayah Tangerang Selatan
ternyata dapat membantu menurunkan tingkat pengangguran. Hal ini disebabkan karena
terbukanya lowongan kerja yang besar bagi masyarakat di wilayah tersebut, perusahaan GO-JEK
sendiri hingga 2019 telah memiliki lebih dari 2 juta driver, perusahaan ojek online seperti ini dapat
menjadi solusi bagi angkatan kerja sebagai ladang untuk menambah penghasilan. Kehadiran GO-
JEK akan membawa dampak positif bagi wirausahawan baru untuk mengikuti jejak pendirian
usaha berbasis online dan membantu dalam melebarkan jumlah lapangan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar, sehingga mampu meningkatkan perekonomian dalam negara. Pertumbuhan
ekonomi yang baik adalah pertumbuhan yang mampu menyerap para tenaga kerja secara luas.

Kajian literatur ini bertujuan untuk mengetahui dampak kehadiran ojek online (GO-JEK)
sebagai wujud bantuan penurunan tingkat pengangguran di wilayah Tangerang Selatan. Dampak
kehadiran GO-JEK ini layak untuk diteliti karena memberikan kontribusi positif dalam
menurunkan tingkat pengangguran dan menambah PDB Indonesia di tahun 2020 (Gojek
Indonesia, 2020). Diharapkan dari hasil kajian literatur ini dapat memenuhi bagian-bagian yang
belum di ungkapkan pada penelitian sebelumnya.

KAJIAN PUSTAKA

Layanan transportasi online merupakan sarana yang digunakan oleh masyarakat umum
untuk melakukan perpindahan barang atau manusia yang diikuti dengan teknologi internet berbasis
aplikasi pada perangkat smartphone, dalam aplikasi tersebut terdapat fitur, yaitu pesanan,
pemantauan perjalanan, pembayaran, dan penilaian atas jasa yang telah digunakan, serta layanan
tawaran lainnya. Aplikasi pada GO-JEK akan mempertemukan antara pengemudi (pemilik jasa)
dengan penumpang (pemakai jasa) (Fakhriyah, 2020).

GO-JEK sendiri merupakan perusahaan transportasi online yang menyediakan berbagai


layanan salah satunya ojek online. Hingga saat ini, GO-JEK telah memiliki jutaan driver yang
tersebar disetiap kota, bahkan menjadi perusahaan unicorn pertama di Indonesia yang memiliki
lebih dari 30 ribu driver difabel. Kini perusahaan GO-JEK juga telah menyebar hingga ke berbagai
negara seperti, Thailand, Singapura dan Vietnam (Gojek Indonesia, 2020). GO-JEK memiliki visi
dan misi memberikan layanan jasa bernilai sosial kepada penggunanya, membantu meningkatkan
sistem transportasi, dan menyediakan lapangan pekerjaan guna menurunkan tingkat
pengangguran. Menurut Sukirno di dalam penelitian Rovia Nugrahani (2013), ia menjelaskan
bahwa pengangguran merupakan segolongan orang yang sudah memasuki usia produktif dan
termasuk dalam angkatan kerja, baik yang sedang bekerja, belum memiliki pekerjaan, atau sedang
mencari pekerjaan dengan imbalan tertentu, namun belum mendapatkan pekerjaan yang dihendaki
(Indayani & Hartono, 2020).

Pengangguran pada umumnya diakibatkan oleh jumlah angkatan kerja yang melebihi
jumlah lapangan pekerjaan tersedia, ketidakseimbangan ini telah menjadi masalah perekonomian
suatu negera, karena dengan munculnya pengangguran maka tingkat pendapatan dan produktivitas
masyarakat akan menurun serta menimbulkan masalah lainnya, hal ini akan menganggu jalannya
kemajuan ekonomi pada suatu negara (Suhandi et al., 2020).
Menurut Pasal 1 pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, menyatakan bahwa
ketenagakerjaan merupakan usaha untuk mewujudkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan
lapangan pekerjaan yang sudah tersedia dengan melindungi hak dan jaminan terhadap tenaga kerja.
Tujuannya agar dapat menciptakan keadilan pada ketenagakerjaan (Sinaga & Zaluchu, 2021).
Dengan adanya peningkatan lapangan pekerjaan akan membuat pendapatan nasional dan
pendapatan pribadi para pekerja meningkat.

Menurut Suparmoko pada Artaman (2015:11), secara keseluruhan pendapatan dapat


diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu : gaji atau upah merupakan bayaran yang diberikan setelah
seseorang menyelesaikan suatu pekerjaan dan diberikan secara perhari, perminggu, atau perbulan,
pendapatan melalui hasil usaha pribadi merupakan nilai dari keseluruhan produksi dikurangi
dengan pengeluaran yang dibayarkan, dan pendapatan pada usaha lain yaitu pendapatan yang
didapatkan dari penghasilan sampingan tanpa mengeluarkan tenaga kerja seperti, dana pensiun,
sumbangan, atau aset yang dimiliki (Ham et al., 2018). Pendapatan yang dimaksud merupakan
pendapatan yang diterima oleh para driver GO-JEK selama melakukan pekerjaannya. Hasil
pendapatan yang diterima dapat berbentuk imbalan sesuai kemampuan yang dimiliki oleh setiap
driver. Imbalan yang diberikan ini adalah salah satu peran dalam administrasi sumber daya
manusia yang esensial dalam sebuah perusahaan, khususnya dibidang layanan jasa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode literatur review, yaitu sebuah metode
sistematis berisi penjelasan, ringkasan, dan sumber pustaka mengenai bahan penelitian yang
diperoleh melalui penelusuran literatur baik secara nasional hingga internasional. Dengan metode
literature, penulis melakukan review dan mengkaji jurnal-jurnal secara terstruktur dengan
mengikuti proses dan langkah-langkah yang telah ditentukan. Sebagai bahan dalam menyelesaikan
artikel ini, penulis menggabungkan dan mengumpulkan kajian yang diperoleh melalui jurnal-
jurnal yang relevan. Selain itu, kata kunci yang digunakan adalah kehadiran transportasi ojek
online (GO-JEK) dan pengangguran. Sumber yang digunakan diambil dari artikel jurnal pada 5
tahun kebelakang. Dari seluruh artikel jurnal yang dikumpulkan, penulis memilih beberapa artikel
yang memiliki kaitan erat dengan kata kunci yang dipergunakan oleh penulis. Kegiatan berikutnya,
penulis menggabungkan artikel jurnal yang berkaitan dengan transportasi ojek online (GO-JEK)
dan pengangguran di wilayah Tangerang Selatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perkembangan teknologi telah menciptakan industri baru dan mengubah gaya hidup
masyarakat menjadi lebih efisien dengan internet. Kehadiran teknologi melancarkan segala aspek
pekerjaan dalam berbagai bidang, salah satunya mobilitas dalam perjalanan. Kemajuan pada
teknologi yang disediakan melalui berbagai platform seperti smartphone memunculkan kehadiran
layanan jasa transportasi online di Indonesia, termasuk di wilayah Tangerang Selatan.

GO-JEK menjadi sebuah perusahaan jasa transportasi berbasis online yang hadir di
Indonesia dengan visi misi sosial dalam mensejahterahkan driver dan menciptakan efesiensi pasar.
GO-JEK berpijak pada 3 hal, yaitu : kecepatan, dampak sosial, dan inovasi. Perusahaan ini lahir
dari gagasan Nadiem Makarim tahun 2010 di Jakarta, yang diawali dengan 20 driver, 1 call center,
dan 1 misi untuk menangani masalah pada masyarakat Indonesia. Pada tahun 2016 hingga saat ini,
GO-JEK telah berkembang sebagai platform on demand dengan berbagai manfaat di Asia
Tenggara sekaligus perusahaan unicorn pertama di Indonesia. Layanan yang disediakan kepada
pelanggan, bukan hanya mengenai kemudahan transportasi bagi orang saja. Namun, GO-JEK
memberikan layanan lainnya, seperti : GO-FOOD, yaitu layanan untuk memesan makanan secara
online, GO-RIDE/GO-CAR, yaitu layanan transportasi yang berfungsi sebagai pilihan sarana
transportasi umum melalui aplikasi online, GO-SEND, yaitu layanan untuk mengirimkan barang
ke suatu tempat, GO-MART, yaitu layanan untuk berbelanja kebutuhan secara online dan jenis
layanan lain yang tersedia pada aplikasi. Saat ini, GO-JEK tidak hanya memberikan kemudahan
layanan jasa bagi masyarakat, tetapi GO-JEK telah memberikan pengaruh pada tingkat
pengangguran di Indonesia, termasuk di wilayah Tangerang Selatan. Menurut Badan Pusat
Statistik (BPS), menyebutkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia tahun 2018 telah
mencapai 5,34% dimana angkatan kerja pada tahun ini berjumlah 131,10 juta orang, mengalami
peningkatan sebesar 2,95 juta orang dibandingkan pada tahun 2017. Sedangkan tingkat
pengangguran di Provinsi Banten tahun 2018 menyentuh 8,52%. Besarnya tingkat pengangguran
dapat dilihat pada tingkat kota dan kabupaten. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, jumlah
pengangguran terbuka pada wilayah Tangerang Selatan bulan Agustus 2018 telah mencapai
4,67%. Dapat dikatakan besaran angka tersebut cukup mencemaskan bagi perekonomian negara
(Rahmadani & Fahrudin, 2020).

Namun, kehadiran GO-JEK telah memberikan kontribusi pada perekonomian nasional


dengan menyumbangkan Rp. 294T pada tahun 2020 hal itu seimbang dengan 1,6% PDB Indonesia
pada tahun tersebut (Gojek Indonesia, 2020). Selain itu. Berdasarkan riset GO-JEK Indonesia dan
Pusat Kajian Komunikasi, Universitas Indonesia, menyatakan bahwa setelah menjadi pengemudi
GO-JEK, 83% pengemudi menyadari bahwa kualitas hidupnya meningkat, 77% memperoleh
penghasilan diatas rata-rata minimum provinsi, dan 53% memahami cara pakai asuransi (Kamim
& Khandiq, 2019)

Kemunculan GO-JEK yang diimbangi dengan kemajuan teknologi merupakan harapan


dalam memajukan kesejahteraan masyarakat melalui tersebarnya lapangan pekerjaan hingga dapat
membantu dalam mengurangi tingkat pengangguran, termasuk di wilayah Tangerang Selatan.
Kehadiran GO-JEK membawa dampak yang positif dan juga negatif bagi masyarakat. Dampak
positif kehadiran GO-JEK adalah terbukanya lapangan pekerjaan sehingga mengurangi
pengangguran, tercapainya sumber daya ekonomi yang maksimal dalam kesempatan kerja,
meningkatnya pendapatan, dan memberikan efektifitas perjalanan. Dampak negatifnya adalah
meningkatkan kemacetan lalu lintas, timbul konflik persaingan yang tidak sehat antar pengemudi
GO-JEK ataupun ojek pangkalan, terbatasnya lahan, sistem dan tarif yang berbeda (Rahayu &
Zuber, 2019).

Di wilayah Tangerang Selatan, kehadiran GO-JEK mendapatkan sambutan yang positif,


dimana masyarakatnya telah banyak beralih menggunakan jasa ojek online (GO-JEK)
dibandingkan ojek pangkalan, GO-JEK juga menjadi wadah dalam pembukaan lapangan kerja
baru dan membantu sebagian masyarakat di wilayah Tangerang Selatan, bukan hanya menarik
ketertarikan masyarakat yang menganggur, GO-JEK bahkan juga menarik ketertarikan para
mahasiswa, karyawan, dan para ibu rumah tangga. Hal ini disebabkan oleh faktor dalam cara kerja
perusahaan GO-JEK. Faktor-faktor yang mendorong ketertarikan angkatan kerja, baik yang sudah
bekerja atau masih mencari pekerjaan untuk bergabung dengan GO-JEK adalah pekerjaan dapat
dilakukan secara fleksibel, artinya dapat dikerjakan kapan saja dengan kebebasan waktu yang
diberikan sehingga pekerjaan ini bermanfaat bagi pekerja yang membutuhkan penghasilan
tambahan. Bekerja dengan cara yang efisien, artinya para pengemudi GO-JEK menjalankan
pekerjaannya melalui fitur aplikasi yang dapat di akses kapan pun dimana pun. Adanya desakan
perekonomian, artinya tekanan internal menjadi alasan kuat karena besarnya kebutuhan
masyarakat sehingga mengharuskannya mencari pendapatan dengan jumlah yang besar
(Rahmadani & Fahrudin, 2020).

Layanan jasa berkualitas yang disediakan driver memberikan dorongan terhadap minat
masyarakat untuk terus memakai jasa ojek online (GO-JEK). Apabila permintaan terhadap jasa
ojek online terus meningkat maka permintaan terhadap kebutuhan pengemudi juga akan
meningkat. Hal ini dapat memberikan dampak munculnya lapangan pekerjaan dan pengurangan
tingkat pengangguran di Indonesia, termasuk di wilayah Tangerang Selatan.

Pada tahun 2018, Bank Indonesia melakukan analisis terhadap dampak kehadiran ojek
online khususnya GO-JEK mengenai hubungan variabel makro yang berkaitan dengan
ketenagakerjaan. Data yang diambil berasal dari 22 provinsi tempat GO-JEK tersebar termasuk
Banten, yang juga mencakup wilayah Tangerang Selatan (Paundralingga, 2018). Hasil dari analisis
tersebut menyatakan bahwa dampak kehadiran ojek online (GO-JEK) telah mempengaruhi angka
pengangguran dan tingkat tersedia lapangan pekerjaan, serta peningkatan pada pengemudi ojek
online (GO-JEK) baik mobil dan motor, tentu akan memberikan impresi terhadap penurunan angka
pengangguran.

Kehadiran GO-JEK telah memberikan dampak terhadap seluruh aspek kehidupan


masyarakat, keunggulan yang dimiliki GO-JEK untuk mengantarkan driver dan penumpang
dengan cepat, serta sesuai dengan titik penjemputan akan memudahkan penumpang dalam mencari
driver. Selain itu, fitur pada aplikasi GO-JEK juga memberikan kemudahan bagi masyarakat. Pada
bidang ekonomi, khususnya tenaga kerja, GO-JEK telah berpartisipasi membantu pemerintah
dalam menurunkan tingkat pengangguran yang cukup signifikan di Indonesia, termasuk di wilayah
Tangerang Selatan, karena telah memberikan jutaan lapangan pekerjaan baru yang terus terbuka
hingga kini.
KESIMPULAN

Dari hasil ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa kemajuan teknologi dengan aplikasi yang
diikuti kehadiran ojek online (GO-JEK), dapat memberikan layanan jasa yang memuaskan
khususnya di wilayah Tangerang Selatan. Keberadaan ojek online (GO-JEK) memberikan dampak
dan partisipasi yang cukup baik terhadap perekonomian nasional, GO-JEK juga telah menjadi
salah satu wujud bantuan penurunan tingkat pengangguran di wilayah Tangerang Selatan, situasi
ini terjadi karena terbukanya lapangan pekerjaan baru yang membuat para angkatan kerja
memanfaatkan kesempatan tersebut. Kemudahan yang disediakan pada layanan aplikasi GO-JEK
membuat permintaan terhadap jasa pengemudi meningkat dan menyebabkan penurunan pada
angka pengangguran yang cukup signifikan.

Oleh karena itu, keberadaan ojek online (GO-JEK) menjadi salah satu keuntungan dalam
aksi sosial yang mampu memberikan kesempatan kerja bagi para mitra pengemudi untuk
meningkatkan kecakapan sosialnya dalam memberikan jasa terhadap para penumpang. Kehadiran
ojek online (GO-JEK) bukan hanya menjadi layanan jasa pada bidang transportasi, namun sebagai
pembuka jalan bagi lapisan masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. Melalui hal ini, diharapkan
kehadiran ojek online (GO-JEK) dapat selalu memberikan kontribusi yang positif terhadap
penurunan angka pengangguran di Indonesia, termasuk di wilayah Tangerang Selatan.

REKOMENDASI

Rekomendasi yang dapat diberikan penulis mengenai bahan penelitian untuk acuan
terhadap penelitian selanjutnya, yaitu : berupaya mengumpulkan lebih banyak jurnal-jurnal yang
relevan dan teori pendukung lainnya sebagai bahan untuk mengambil kesimpulan secara
maksimal, serta melakukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak kehadiran ojek online
terhadap penurunan tingkat pengangguran agar dapat mengetahui secara rinci mengenai dampak
lainnya.
KETERBATASAN

Keterbatasan pada penelitian literatur review ini terdapat pada kesulitan penulis dalam
mencari sumber bacaan dengan terbitan jurnal atau artikel yang diambil pada 5 tahun kebelakang,
serta penelitian ini hanya menggunakan metode literatur review sehingga diperlukan penelitian
dengan metode yang lebih akurat, diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan
bahan penelitian dilapangan.
DAFTAR PUSTAKA

Fakhriyah, P. (2020). Pengaruh layanan transportasi online (Gojek) terhadap perluasan lapangan
kerja bagi masyarakat di Kota Cimahi. Comm-Edu (Community Education Journal), 3(1), 34-
41.

Gojek Indonesia. (2020). Gojek Indonesia.

Ham, F. C., Karamoy, H., & Alexander, S. (2018). ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN
DAN BEBAN PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT PRISMA DANA MANADO.
Going Concern : Jurnal Riset Akuntansi, 13(02), 628–638.

Indayani, S., & Hartono, B. (2020). Analisis Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi sebagai
Akibat Pandemi Covid-19. Jurnal Ekonomi & Manajemen Universitas Bina Sarana
Infoematika, 18(2), 201–208.

Kamim, A. B. M., & Khandiq, M. R. (2019). Gojek dan Kerja Digital : Kerentanan dan Ilusi
Kesejahteraan yang Dialami Oleh Mitra Pengemudi Dalam Kerja Berbasis Platform Digital.
Jurnal Studi Pemuda, 8(1), 57.

Paundralingga, A. Y. (2018). Perubahan Struktural Pasar Tenaga Kerja Terkait Ekonomi Digital :
Studi Kasus Jasa Transportasi Daring. Media Trend, 1–38.

Pemerintahan Kota Tangerang Selatan. (n.d.). Sejarah Kota Tangerang Selatan. Retrieved
December 5, 2022, from https://www.tangerangselatankota.go.id/

Rahayu, D. N., & Zuber, A. (2019). Konflik Sosial Antara Ojek Pangkalan Dan Gojek Di Kota
Surakarta. Journal of Development and Social Change, 2(1), 40.

Rahmadani, & Fahrudin, A. (2020). Kualitas Hidup Driver Go-jek Online di Tangerang Selatan.
Khidmat Sosial , Journal of Social Work and Social Service, 1(1), 27–41.

Rais, N. S. R., Dien, M. M. J., & Dien, A. Y. (2018). Kemajuan Teknologi Informasi Berdampak
Pada Generalisasi Unsur Sosial Budaya Bagi Generasi Milenial. Jurnal Mozaik, 10, 61–71.

Simbolon, A. K. A. P., & Siahaan, L. M. (2019). Dampak Transportasi Online (Go-Ride) Terhadap
Penurunan Angka Pengangguran Di Kota Medan. Jurnal Kajian Ekonomi Dan Kebijakan
Publik, 4(2), 58–63.
Sinaga, N. A., & Zaluchu, T. (2021). Perlindungan Hukum Hak-Hak Pekerja Dalam Hubungan
Ketenagakerjaan di Indonesia. 49(0), 1-33 : 29.

Suhandi, Hendra Wijayanto, & Samsul Olde. (2020). Dinamika Permasalahan Ketenagakerjaan
Dan Pengangguran Di Indonesia. Jurnal Bina Bangsa Ekonomika, 13(1), 85–94.

Anda mungkin juga menyukai