“ Sari Roti”
Disusun oleh:
Jocelyn Hardiputri (01033170001)
Sari Roti dibangun pada tahun 1995 dengan nama PT. Nippon Indosari Corporation yang
merupakan perusahaan penanaman modal asing. Pada tahun 1996 , perusahaan membuat dan
mengoperasikan secara komersial roti yang bermerek Sari Roti. Pabrik pertama Sari Roti
terletak di Cikarang ,Jawa Barat. Seiring permintaan roti yang meningkat , perusahaan
menambah 2 buah lini mesin yaitu mesin roti tawar dan roti manis.Pada tahun 2003 , PT.
Nippon Indosari Corporation mengubah namanya menjadi PT. Nippon Indosari Corpindo.
Sari Roti membangun pabriknya di Pasuruan ,Semarang ,Cibitung ,Medan ,hingga Makassar
.Pada tahun 2006 , perusahaan ini telah berhasil mendapat sertifikat HACCP (Hazard
Analysis Critical Control Point ) yang mengedepankan jaminan keamanan yang mengikuti
prinsip 3H (Halal ,Healthy ,Hygienic) pada setiap produk . Produk Sari Roti telah terdaftar di
BPOM dan sudah memperoleh sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pada
tahun 2015 , Sari Roti menerapkan ISO 9001:2008 tentang standar manajemen kualitas dan
ISO 22000:20005 tentang food safety management system. PT.Nippon Indosari Corporation
berhasil mendapatkan banyak penghargaan seperti Top Brands pada tahun 2009 hingga 2011
dan Top Brands for Kids sejak tahun 2009 hingga 2012, Marketing Awards 2010, Investor
Awards 2012 ,penghargaan dari Forbes Asia dan beberapa penghargaan lainnya.
3. Diversification
Strategy
4. Defensive Strategy
1. Potential Entrant
Avarage
Dari Competitive Profile Matrix diatas , reputasi merupakan faktor penentu keberhasilan
dikarenakan apabila suatu perusahaan memiliki reputasi yang baik maka akan membangun hal
positif di mata konsumen .Perusahaan dapat melakukan pemasaran dengan menggunakan
testimoni dari konsumen maka konsumen akan percaya pada produk perusahaan tersebut
Testimoni yang baik akan didapatkan hanya dengan reputasi yang baik sehingga memiliki bobot
0.13 yang berarti penting dikarenakan menjadi hal utama dalam bisnis . Distribusi produk
mempengaruhi faktor keberhasilan yang memiliki bobot 0.13 dikarenakan apabila distribusi
produk meluas maka perusahaan tersebut dapat memiliki pasar yang cukup besar sehingga
konsumen mudah untuk menjangkau produk tersebut. Saluran distribusi juga dapat membantu
perusahaan dalam proses pemasaran untuk menganalisi kendala yang terjadi di lapangan dengan
mengambil kebijakan strategi yang tepat. Saluran distribusi yang dapat mendukung proses
distribusi adalah unit distributor seperti agen , supermarket ,minimarket , dan lain-lain. Kualitas
produk diberi bobot 0.17 yang berarti sangat penting dikarenakan kualitas dapat meningkatkan
reputasi perusahaan dan cepat berekspansi ke pasar global. Kualitas juga menjadi kunci untuk
mendapat loyalitas pelanggan. Harga mempengaruhi dari keberhasilan suatu perusahaan dalam
memperoleh keuntungan yang akan didapatkan oleh suatu perusahaan. Harga dapat menarik
perhatian pelanggan untuk membeli produk tersebut . Jika suatu perusahaan menentukan harga
yang murah dan terjangkau maka permintaan akan naik. Dalam situasi persaingan yang semakin
kuat , peranan harga sangat penting terutama untuk menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan
di perusahaan sehingga diberi bobot 0.17. Variasi produk selalu dikaitkan dengan inovasi dan
diferensiasi. Perusahaan tidak akan bertahan lama apabila tidak melakukan inovasi. Variasi
produk dilakukan agar konsumen tidak bosan dengan produk tersebut dan dapat bersaing dengan
competitor sehingga diberi bobot 0.17. Strategi promosi penting dan diberi bobot 0.13
dikarenakan promosi dapat memberikan brand awareness yang dapat membuat produk kita
dikenal oleh konsumen dan menciptakan loyalitas konsumen yang merupakan hal yang penting
agar konsumen tidak beralih ke pesaing. Packaging merupakan kelemahan minor sehingga diberi
bobot 0.1 dikarenakan konsumen melihat dan memperhatikan packaging terlebih dahulu. Produk
yang tidak kreatif akan menjadi kelemahan untuk produk tersebut karena packaging memberi
daya tarik dan kesan profesionalitas serta kualitas dari produk tersebut.
kota besar
2. Peningkatan daya beli masyarakat Ekonomi 0.13 2 0.26
masyarakat .
6. Perkembangan teknologi informasi Teknologi 0.16 4 0.64
TOTAL 1 2.79
Analisis matriks peluang pada faktor eksternal yang dijabarkan sebagai berikut :
Dari tabel matriks faktor eksternal , didapatkan total nilai tertimbang sebesar 2.79
yang menunjukkan bahwa nilai tersebut diatas 2.5 yang berarti perusahaan merespon
dengan baik peluang maupun ancaman dan strategi perusahaan dirancang dengan baik
untuk memenuhi peluang dan mempertahankan diri dari ancaman. Bobot tertinggi yaitu
penggunaan teknologi informasi seperti promosi secara online dengan bobot 0.16. Hal ini
menunjukkan bahwa cara ini sangat efektif untuk dilakukan dikarenakan masyarakat saat
ini dari usia muda hingga tua menggunakan sosial media yang mudah untuk dijangkau
dan mudah untuk digunakan dan dapat dengan mudah mendapat informasi sehingga
merupakan faktor yang sangat penting . Bobot terendah yaitu terletak pada ancaman yaitu
banyaknya kompetitor industri rumahan yang menawarkan produk masih hangat dengan
bobot 0.04. Hal ini menunjukkan bahwa Sari Roti walaupun disajikan dalam kondisi
tidak hangat atau panas masih lezat dikonsumsi dikarenakan roti yang sangat lembut serta
menggunakan bahan yang berkualitas tinggi
Indonesia
2. Varian rasa produk R&D 0.09 4 0.36
3. Berhasil meraih penghargaan Marketing 0.06 3 0.18
Top Brand
4. Brand yang terkenal Marketing 0.13 4 0.52
singkat
2. Belum menjangkau Manajemen 0.09 2 0.18
seluruh Indonesia
3. Resiko terkontaminasi Operasi 0.09 2 0.18
saat pendistribusian
4. Roti disajikan tidak hangat Produksi 0.06 1 0.06
SubTotal 0.68
TOTAL 1 3.05
Analisis matriks kekuatan pada faktor internal yang dijabarkan sebagai berikut :
1. Memiliki 8 pabrik di Indonesia . Faktor ini memiliki bobot 0.09 yang berarti penting dan
berada di peringkat 3 yang berarti respon perusahaan diatas rata-rata. Pabrik – pabrik
tersebut tersebar di 3 pulau besar di Indonesia yaitu Pulau Jawa , Sumatera ,dan Sulawesi
sehingga dapat memperluas pasar dan mempermudah pendistribusian ke konsumen lebih
cepat dikarenakan masa kadaluarsa yang singkat . Perusahaan terus mengekspansi produk
mereka dengan membangun pabrik-pabrik lain di Pulau Kalimantan dan daerah lain yang
belum dijangkau agar menjadi produsen roti terbesar di Indonesia.
2. Produk dengan berbagai varian rasa . Faktor ini memiliki bobot 0.09 yang berarti penting
dan berada di peringkat 3 yang berarti respon perusahaan diatas rata-rata. Varian rasa
yang ditawarkan akan mempengaruhi minat para konsumen untuk memilih produk Sari
Roti, dari berbagai varian rasa tersebut konsumen dapat memilih sesuai dengan selera
konsumen. Dari berbagai varian tersebut terbukti banyak yang diterima oleh masyarakat,
ini menunjukkan perseroan mengerti bagaimana selera masyarakat Indonesia.
3. Berhasil meraih penghargaan. Faktor ini memiliki bobot 0.06 yang berarti tidak penting
dan berada di peringkat 3 yang berarti respon perusahaan diatas rata-rata. Berbagai
penghargaan yang diperoleh oleh perseroan merupakan bukti bahwa Sari Roti telah
diakui kekuatannya dalam industri makanan di Indonesia, terutama penghargaan yang
diterima oleh PT Nippon Indosari Coperindo adalah top brand, yang mengartikan bahwa
produk Sari Roti merupakan brand yang telah dekat dengan masyarakat.
4. Brand yang sudah dikenal masyarakat. Faktor ini memiliki bobot 0.13 yang berarti sangat
penting dan berada di peringkat 4 yang berarti respon perusahaan superior. Semakin
brand dikenal oleh masyarakat membuktikan bahwa kepercayaan konsumen terhadap
peoduk tersebut tinggi, yang akan berpengaruh dalam volume penjualan produk. Dalam
pasar industri roti, brand Sari Roti sudah tidak asing lagi bagi konsumen, bahkan telah
menguasai pasar.
5. Memiliki supply chain yang luas. Faktor ini memiliki bobot 0.13 yang berarti sangat
penting dan berada di peringkat 3yang berarti respon perusahaan superior. Supply chain
yang luas merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki oleh perseroan dan sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan usaha sampai saat ini, hal ini dikarenakan dengan
memiliki supply chain yang luas, lapisan konsumen yang dijangkau semakin luas. Tidak
hanya pada kota-kota besar, tetapi kota-kota kecil dapat terjangkau. Dengan demikian
semakin luas pasar yang dijangkau oleh perusahaan. Supply chain yang terdapat pada
Sari Roti yaitu memasok bahan baku , proses produksi ,distribusi produk , hingga
akhirnya sampai ke konsumen.
6. Harga produk terjangkau. Faktor ini memiliki bobot 0.13 yang berarti sangat penting dan
berada di peringkat 4 yang berarti respon perusahaan superior. Konsumen yang disasar
adalah konsumen menengah keatas yang memiliki penghasilan diatas Rp 1,5 juta, dengan
pertimbangan pola konsumsi masyarakat modern. Meskipun begitu harga yang
ditawarkan oleh perseroan masih dapat dijangkau oleh konsumen menengah kebawah.
Pola konsumen menengah kebawah hal yang menjadi pertimbangan pertama dalam
memilih suatu produk adalah dari segi harga. Dengan harga yang ditawarkan oleh sari
roti yang terjangkau, dapat menarik konsumen menengah kebawah lebih besar. Sehingga
semua lapisan konsumen dapat dijangkau.
Analisis matriks kelemahan pada faktor internal yang dijabarkan sebagai berikut :
1. Produk memiliki masa kadaluarsa yang singkat. Faktor ini memiliki bobot 0.13 yang
berarti sangat penting dan berada di peringkat 2 yang berarti kelemahan minor. Produk
Sari Roti merupakan produk dengan masa kadaluwarsa yang singkat, mengetahui akan
hal ini prabrik menggunakan sistem pendistribusian dalam waktu 24 jam. Setelah roti
selesai diproduksi dari pabrik, roti langsung didistribusikan ke agen-agen untuk segera
dipasarkan. Dengan umur kadaluarsa yang singkat produk dapat segera sampai di tangan
konsumen dengan cepat dan dapat segera dinikmati oleh konsumen sebelum mendekati
tanggal kadaluarsa.
2. Belum menjangkau seluruh Indonesia. Faktor ini memiliki bobot 0.09 yang berarti
penting dan berada di peringkat 2 yang berarti kelemahan minor. Saat ini pabrik persero
memiliki 8 pabrik yang tersebar di Sumatra, Jawa, Sulawesi. Dari pabrik-pabrik tersebut
persero belum menjangkau pulau Kalimantan, gugusan pulau Nusa Tenggara.
3. Resiko terkontaminasi produk saat pendistribusian Faktor ini memiliki bobot 0,09 yaitu
penting dan berada dalam peringkat 2 yang berarti kelemahan minor Tidak menutup
kemungkinan terjadi kontaminasi produk dalam proses pendistribusian produk,
mengingat produk Sari Roti adalah produk makanan basah yang memiliki masa
kadaluarsa yang singkat. Suhu, kelembapan udara dapat mempengaruhi tekstur dan rasa
dari roti itu sendiri. Namun, Sari Roti menanganinya dengan memberikan kemasan yang
sudah disesuaikan dengan suhu roti dengan memberi angin yang cukup agar roti tidak
berubah tekstur dan rasanya . Pendistribusian juga dilakukan dengan hati-hati sesuai
standar prosedur pendistribusian.
4. Roti disajikan tidak dengan hangat .Faktor ini memiliki skor bobot 0,06 yang berarti
cukup penting dan berada dalam peringkat 1 yang berarti kelemahan utama. Persero lebih
memilih untuk memproduksi secara masal dibandingkan dengan membuka toko roti di
pusat perbelanjaan atau toko toko modern, ini menyebabkan produk yang ditawarkan
tidak dalam keadaan hangat atau langsung dari oven. Namun hal ini dapat ditutupi
dengan berbagai varian rasa yang ditawarkan dan tekstur dari produk itu sendiri.
Dari tabel matriks internal ,didapatkan total nilai tertimbang yaitu 3.05 yang
menunjukkan bahwa nilai tersebut diatas 2.5 yang berarti perusahaan merespon dengan
baik kekuatan maupun kelemahan dan strategi perusahaan dirancang dengan baik dalam
menangani kekuatan dan kelemahan. Bobot tertinggi pada kolom kekuatan terdapat pada
3 faktor yaitu brand sudah dikenal masyarakat , memiliki supply chain yang luas , dan
harga yang terjangkau . Untuk kelemahan ,bobot tertinggi terletak pada produk memiliki
masa kadaluarsa yang singkat. Hal ini menunjukkan bahwa peranan faktor-faktor tersebut
sangat penting terhadap strategi perusahaan Sari Roti . Lalu ,bobot terendah terletak pada
faktor berhasil mendapat penghargaan dan roti disajikan tidak hangat sehingga
menunjukkan bahwa faktor tersebut tidak memengaruhi secara signifikan terhadap
strategi perusahaan.
8. Matriks SWOT
Matriks SWOT berisi Internal Factor Evaluation (IFE ) pada baris horizontal dan
External Factor Evaluation (EFE ) pada kolom vertikal . Matriks SWOT menggambarkan
bagaimana peluang dan ancaman pada perusahaan dapat disesuaikan dengan kelebihan dan
kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Matriks ini memiliki 4 sel yaitu SO,ST,WO, dan WT.
6. Perkembangan teknologi
informasi seperti internet atau
promosi secara online.
I II III
IV V VI
VII VIII IX
Berdasarkan hasil analisis matriks internal- eksternal diatas dapat disimpulkan bahwa
perusahaan terdapat pada posisi sel IV. Dimana terlihat bahwa organisasi berada pada posisi
tumbuh dan membangun (build and growth). Strategi yang intensif (penetrasi pasar,
pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi
ke depan dan integrasi horizontal) bisa menjadi yang paling tepat dalam menyusun strategi
perusahaan.
Penetrasi pasar merupakan suatu cara pemasaran untuk mendekatkan produk dengan
konsumen . Strategi yang diterapkan oleh Sari Roti adalah menyelenggarakan factory visit yang
dapat diikuti oleh seluruh masyarakat tanpa dipungut biaya. Strategi ini dapat mendekatkan
produk dengan konsumen dan dapat mensosialisasikan dengan memberikan informasi mengenai
produk yang berkualitas tinggi dan kegiatan produksi mereka . Lalu , Sari Roti mengikuti
beragam kegiatan seperti Rumah Sari Roti di Kidzania Jakarta dan mengunjungi beberapa
sekolah -sekolah untuk meningkatkan brand awareness pada anak -anak dan memberitahu cara
sarapan yang mudah dan simple. Sari Roti juga tentunya mempromosikan produknya di iklan
dan sosial media yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Pengembangan pasar
dilakukan dengan menambah dan memperluas pangsa pasar didalam maupun di luar negeri
sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. Strategi ini digunakan karena perusahaan memiliki
sistem pendistribusian yang cepat dan SCM yang baik serta Sari Roti memiliki finansial yang
kuat. Pengembangan produk dilakukan Sari Roti adalah menambah varian rasa yang baru dan
jenis roti yang disesuaikan dengan selera konsumen. Sari Roti menambah enam varian rasa baru
yaitu Sari Roti tawar pandan ,isi chicken teriyaki , isi beef barbeque , sandwich coklat , sandwich
peanut ,dan chiffon strawberry cupcake . Pada tahun 2017 ,Sari Roti menghadirkan berbagai
varian produk seperti roti isi pisang coklat, lapis kastella , lapis bamkuhen , roti isi abon ayam
dan sapi , serta roti mini dengan rasa coklat ,stroberi ,dan keju. Strategi integrasi dilakukan
dengan integrasi ke depan dengan distributor penyalur produk dan integrasi ke belakang dengan
supplier bahan baku.