Anda di halaman 1dari 16

BISNIS INTERNASIOANAL

“Strategi Marketing Grab Sebagai Decacorn Pertama di Asia”

Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Bisnis Internasional Kelas C


Dosen Pegampu: Dr. Intan N. Awwaliyah, SE., M.Sc.

Oleh:
Sahara Urfani
170810301171

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2019
LATAR BELAKANG
Dewasa ini, perkembangan teknologi yang tinggi telah membawa banyak
perubahan bagi kehidupan kita, khususnya dalam bidang ekonomi pemasaran. Segala
produk yang dipasarkan oleh pihak penjual tidak lagi rumit dan mahal. Hal ini karena
maraknya gaya baru berbisnis dalam dunia maya yakni bisnis online. Bisnis online yang
telah menjadi trend baru dikalangan masyarakat memang diakui membawa banyak
keuntungan bagi penjual. Hal ini karena penjual dapat mempromosikan produknya
dengan cepat, mudah dan tentunya murah. Cukup dengan memasang banner pada situs –
situs tertentu dari produk yang akan dijual, atau dengan membuat sebuah start-up.
Belakangan ini muncul istilah baru dalam dunia startup yaitu Unicorn, yang
disebut-sebut dalam debat Pilpres 2019. Istilah itu digunakan untuk perusahaan statup
yang memilik nilai valuasi lebih dari 1 Miliar dolar. Bukan hanya unicorn, teryata masih
ada istilah lain yaitu Decacorn, decacorn sendiri diperuntuukkan untuk perusahaan
startup yang memeliki nilai valuasi lebih dari 10 Miliar dolar. Grab menjadi salah satu
jenis perusahaan decacorn yang ada di dunia dan digadang gadang menjadi yang
pertama di Asia Tenggara.
Grab adalah salah satu layanan penyedia transportasi berbasis online. Grab
bermula dari aplikasi pemesanan taksi pada 2012, yang kemudian mengembangkan
platform produknya termasuk layanan pemesanan mobil sewaan dan ojek. Layanan
Grab ditujukan untuk memberikan alternatif berkendara bagi para pengemudi dan
penumpang yang menekankan pada kecepatan, keselamatan dan kepastian. Sebagai
bagian dari budaya inovatifnya, Grab saat ini tengah melakukan ujicoba beberapa
layanan baru seperti carpooling serta layanan pesan-antar makanan

Grab didirikan oleh Anthony Tan dan Hooi Ling Tan yang merupakan warga
negara Malaysia, mereka melihat adanya dampak negatif dari tidak efisiennya sistem
transportasi yang ada pada saat itu. Merekapun memiliki ide untuk membuat aplikasi
pemesanan transportasi, khususnya taksi, yang kemudian menobatkan mereka sebagai
finalis dalam Kontes Harvard Business School’s 2011 Business Plan. Grab merupakan
aplikasi layanan transportasi terpopuler di Asia Tenggara yang kini telah berada di
Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand dan Vietnam, menghubungkan lebih
dari 10 juta penumpang dan 185.000 pengemudi di seluruh wilayah Asia Tenggara.
Layanan Grab ditujukan untuk memberikan alternatif berkendara bagi para pengemudi
dan penumpang yang menekankan pada kecepatan, keselamatan, dan kepastian. Grab
sendiri telah hadir di Indonesia pada bulan Juni 2012 sebagai aplikasi pemesanan taksi
dan sejak itu telah memberikan beragam pilihan transportasi seperti mobil dan ojek.

Grab awalnya didirikan oleh Anthony Tan dan Hooi Ling Tan dengan nama
MyTeksi di Malaysia pada tahun 2012. Kemudian pada 2013 mereka mulai berekspansi
ke Filipina, Singapura, dan Thailand dengan nama GrabTaxi. Grab resmi menjadi
unicorn pada tahun 2014 setelah mendapatkan pendanaan Seri D. Di tahun ini pula,
GrabTaxi berekspansi ke Vietnam dan Indonesia. GrabTaxi kemudian meluncurkan
layanan lain seperti GrabCar, GrabFood, GrabBike, dan sebagainya, serta mengubah
namanya menjadi Grab di tahun 2016.

Grab sempat mengakuisisi Kudo untuk mendukung teknologi pembayarannya


pada 2017. Grab juga menghadirkan fitur GrabFresh, bekerja sama dengan HappyFresh
untuk melayani pembelian bahan-bahan makanan segar. Pendiri Grab Anthony Tan juga
sempat mengatakan, “Entah itu makanan, entah itu bahan-bahan makanan, kita perlu
memastikan semuanya memiliki modal yang memadai, baik dari segi teknologi maupun
dari segi finansial.” Hal ini menunjukkan bahwa seperti startup sukses lainnya, inovasi
teknologi juga menjadi hal yang penting bagi perjalanan Grab menjadi decacorn
pertama di Asia Tenggara.

Pada tahun 2018, Grab juga mengambil beberapa langkah besar, antara lain
dengan mengakuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara. Akuisisi ini tercatat sebagai aksi
korporasi terbesar untuk perusahaan internet di Asia Tenggara. Lewat akuisisi ini,
semua aset dan aspek operasional Uber di kawasan Asia Tenggara (meliputi Kamboja,
Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) dialihkan
ke Grab.

Di tahun yang sama, Grab juga menjalin kerjasama dengan OVO sebagai pilihan
pembayaran dalam penggunaan layanannya, dengan mengubah GrabPay menjadi OVO
Cash. Beberapa langkah besar tersebut cukup berhasil meningkatkan kualitas layanan
Grab, serta menjadi “super app” yang telah diunduh lebih dari 138 juta kali hingga saat
ini.

Layanan pada grab


1. Grab taxi. Layanan yang memberikan akses serta kemudahan penumpang
menemukan pengemudi taksi terdekat dengan aman.
2. Grab Car. Penyewaan kendaraan pribadi dengan supir yang menghadirkan
kebebasan pilihan berkendara yang nyaman dan gaya
3. Grab Bike. Lintasi kemacetan dengan aman dan pasti bersama GrabBike.
4. Grab Exspress. GrabExpress adalah layanan kurir ekspres berbasis aplikasi yang
menjanjikan Kecepatan, Kepastian, dan yang paling utama adalah Keamanan.
5. Grab Food. Nikmati santapannya, cepat diantarnya!
6. Sewa Grab Car. Nyaman sewa kendaraan dan jalan-jalan seharian ke berbagai
destinasi.
7. Grab Fresh. Memperkenalkan GrabFresh, belanja kebutuhan sehari-hari bisa
pakai aplikasi Grab.
8. Rute. Fitur Rute dapat mengkombinasikan seluruh tipe transportasi umum dalam
kota, agar kamu dapat memilih cara terbaik untuk berpergian. Naik bus, kereta,
atau pesan Grab, ‘Rute’ dapat memberikan rekomendasi cara terbaik untuk
sampai ke tujuanmu.
9. GrabWheels. Sekarang ada cara seru & ramah lingkungan untuk jalan-jalan
dengan GrabWheels e-skuter!. Aplikasi GrabWheels baru dan terpisah dari
aplikasi Grab. Kamu akan membutuhkan keduanya untuk kenyamanan
berkendara
10. Bus. Naik bus semakin mudah dengan Grab, Tak perlu mengantre di halte bus,
biar kami bantu Anda mendapatkan tiket dengan mudah. Dengan aplikasi Grab,
Anda kini dapat memilih rute bus dan memesannya terlebih dahulu – kapan pun,
di mana pun.
Baru ini grab bekerja sama dengan Agooda dan booking dot com Grab resmi
meluncurkan layanan reservasi Hotels, yang memungkinkan penggunanya melakukan
reservasi hotel dan akomodasi lainnya. Reservasi ini dilakukan melalui Agoda dan
Booking.com menggunakan aplikasi Grab. Dilansir melalui cnbc Indonesia Bila tak ada
aral melintang, Grab Indonesia juga akan meluncurkan fitur pemesanan Bajay lewat
aplikasi dengan nama GrabBajay pada pekan ini. peluncuran GrabBajay akan dilakukan
pada Kamis, 23 Mei 2019. Peluncuran ini sejalan dengan rencana Grab yang ingin
menjadi everyday super app, dengan berbagai platform dan fitur yang dibutuhkan oleh
masyarakat.

Pada tanggal 27 februari 2019 grab umumkan menjadi startup dengan level
decacorn. Grab mengumumukan melalui situs web nya juga melalui aplikasi grab
dengan memberikan diskon dengan kode Decacorn bagi para penggunanya. Seraya
diikuti dengan tulisan. "Terimakasih karena kamu kita jadi decacorn pertama di Asia
Tenggara."

Akhir tahun lalu, Grab dikabarkan baru saja mengantongi pendanaan Rp4,3
triliun (US$ 3 miliar). Total pendanaan US$3 miliar ini membuat total valuasi (nilai
perusahaan) Grab mencapai lebih dari US$11 miliar (Rp158,6 triliun) dan akhirnya
membawa Grab menyandang status sebagai Decacorn.

Sepak terjang Grab menyabet status decacorn tentu tidaklah mudah. Sebelum
mendominasi Asia Tenggara, perjalanan startup yang awalnya bernama GrabTaxi ini
cukup panjang. Hingga kini, Grab telah beroperasi di delapan 8 negara di Asia
Tenggara, mulai dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Myanmar, Thailand, Kamboja,
dan juga Vietnam. Dominasi Grab di Asia Tenggara, juga dibuktikan dari keputusan
perusahaan mengakuisisi operasional Uber di Asia Tenggara. Melalui penggabungan
bisnis ini, Grab berambisi menjadi platform mobile online-to-offline (O2O) nomor satu
di Asia Tenggara sekaligus menjadi pemain utama dalam bisnis layanan pesan-antar-
makanan. Grab juga akan mengambil alih operasional dan aset Uber di Kamboja,
Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Sebagai
bagian dari akuisisi, Uber akan memiliki 27,5 persen saham di Grab dan CEO Uber
Dara Khosrowshahi akan bergabung dengan dewan direksi Grab.

Analisis dari segi Sosial, Ekonomi, dan Teknologi


Grab, platform layanan pemesanan kendaraan terkemuka di Asia Tenggara, telah
mendorong dampak sosial positif kepada para mitra pengemudi dan penumpangnya di
Jakarta, menurut studi Social Impact Study yang dilakukan oleh tim dari Program MBA
University of Cambridge Judge Business School. Studi ini mengungkapkan bahwa Grab
telah meningkatkan kehidupan para mitra pengemudi dan penumpangnya di Jakarta,
yang sejalan dengan misi sosialnya.
Poin utama dari Social Impact Study:

 Pelanggan Grab memberikan penilaian tinggi pada beberapa faktor, termasuk


peningkatan akses, keamanan, kenyamanan dan keselamatan
 Mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike mendapatkan lebih banyak pelanggan
dan pendapatan yang lebih tinggi
Studi Pengaruh Sosial ini dilakukan oleh tim dari Program MBA University of
Cambridge Judge Business School. Ini merupakan satu contoh kecil tentang bagaimana
Grab telah memegang teguh misi utamanya, dan mendorong dampak sosial yang positif
bagi masyarakat. Studi ini mensurvei lebih dari 400 penumpang dan pengemudi yang
menggunakan aplikasi pemesanan kendaraan yang berbeda.

Ssebuah riset yang dilakukan oleh Centre for strategic International Studies
(CSIS) di lima kota di Indonesia – Jakarta, Bandung, Surabaya, medan, dan Makssar -
menyebutkan bahwa Grab memberika kontribusi mencapai 48,9 triliun ke
perekonomian Indonesia pada tahun 2018. Kehadiran Grab pun, menurut CSIS dan
Tenggara Strategic bisa meningkatkan pendapatan rata-rata mitra GrabBike dan
GrabCar, yaitu sebesar 113% dan 114% setelah mereka bermitra dengan Grab.

Disisi lain muncullah begitu banyak aksi demosntrasi di berbagai daerah di


Indonesia yang dilakukan oleh para pengemudi angkutan umum konvensional untuk
menentang beroperasinya bisnis transportasi online di Indonesia. Mereka beralasan
bahwa hadirnya moda transportasi berbasis online dapat mematikan mata pencahariaan
dan mengurangi penghasilan mereka secara drastis. Kasus ini bagaikan dua sisi mata
uang. Di satu pihak, maraknya transportasi berbasis online mengurangi penghasilan dari
para pengemudi angkutan umum konvensional, namun di lain pihak, transportasi
berbasis online telah menciptakan lapangan kerja baru bagi para online driver, serta
memberikan kemudahan layanan transportasi bagi para konsumen, dan ikut serta
mendukung perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia.

Dari segi teknologi Sebagai pemimpin pasar regional, Grab mendedikasikan


sumber daya yang diperlukan untuk memprioritaskan perlawanan terhadap tindak
kecurangan. Untuk meraih kesuksesan jangka panjang, platform Grab wajib melindungi
pendapatan pengemudi dan keseluruhan profitabilitas perusahaan. Investasi Grab untuk
teknologi anti tindak kecurangan dan program-program terkait, dipertegas dalam
peluncuran program “Grab Lawan Opik!” di Indonesia pada awal tahun 2018.

Dalam enam bulan pertama sejak peluncuran kampanye, program ini telah
melihat hasil yang luar biasa. Matriks penelitian internal menunjukkan adanya
penurunan drastis hingga 80% dalam jumlah tindak kecurangan di platform Grab yang
kemungkinan terjadi dalam 12 bulan terakhir. Hasil penelitian pasar Grab terhadap
platformnya menunjukkan Grab dua kali lebih tangguh terhadap tindak kecurangan
dibanding pesaing manapun di Asia Tenggara. Angka-angka ini menunjukkan bahwa
teknologi Grab 12 bulan lebih terdepan dalam kompetisi dibandingkan pesaingnya.

Selain tolak ukur internal, program ini juga telah menunjukkan beberapa hasil
yang sangat signifikan. Dalam enam bulan terakhir, Grab memegang peranan penting
dalam membantu polisi lokal untuk menggagalkan aksi kelompok pengemudi yang
tidak bertanggung jawab di empat kota di Indonesia. Dari Jakarta hingga Makassar,
teknologi Grab dan program-program inovatif telah berhasil menungkap kelompok
penjahat yang melakukan tindak kecurangan dan membantu pihak berwenang untuk
memberantas seluruh tindak kejahatan tersebut.

Grab memanfaatkan sejumlah program untuk memerangi tindak kecurangan,


sebagai berikut:

 Alat pencegahan: Selama bertahun-tahun, Grab telah menerapkan berbagai


algoritma machine learning pada platformnya yang dapat mengidentifikasi
keadaan dimana adanya kemungkinan terjadinya tindak kecurangan. Misalnya,
Grab membuat model yang kuat untuk memprediksi perjalanan yang ‘berisiko
tinggi’ dan menjalankan berbagai upaya untuk mencegah sebagian besar
perjalanan yang berisiko terhadap tindak kecurangan sebelum terjadi. Kami juga
menggunakan grafik dan model jaringan khusus untuk mengungkap dan
menangkap sindikat-sindikat tindak kecurangan
 Alat deteksi: Grab juga telah menciptakan beragam alat pendeteksi tindak
kecurangan dalam aplikasi Grab. Mulai dari alat pendeteksi GPS palsu hingga
tindak kecurangan yang lebih canggih.
 Program Fairplay: Diluncurkan pada akhir tahun 2017, program whistleblower
Grab merupakan program pelopor di industri ride-hailing Asia Tenggara.
Program ini memungkinkan para pengemudi untuk dapat berpartisipasi langsung
dalam memberantas tindak kecurangan yang dilakukan oleh pengemudi dengan
cara melaporkan tindak kecurangan tersebut saat terjadi. Para whistleblower
akan diberikan upah atas informasi yang terverifikasi. Hal ini menciptakan
situasi yang saling menguntungkan bagi mitra pengemudi dan Grab. Program
Grab Fairplay telah menghasilkan lebih dari 9.000 tips dalam kuartal pertama
sejak diluncurkan dan merupakan sumber utama dalam salah satu penangkapan
sindikat besar pada tahun 2018.
Selain itu, Grab berkolaborasi dengan komnas HAM dan Dirlantas untuk
meningkatkan standard keselamatan layanan Transportasi, Grab meluncurkan
“Roadmap Teknologi Keselamatan”. Inisiatif “Roadmap Teknologi Keselamatan”
terdiri dari pengembangan produk yang ditujukan untuk meminimalisir insiden yang
bisa sepenuhnya dicegah, mengurangi kecelakaan, dengan menciptakan kebiasaan baru
yang mengutamakan keselamatan
TINJAUAN TEORITIS
Pemasaran (Marketing)
Menurut Griffin dan Ebert (2001) penegrtian pemasaran didefinisikan sebagai
berikut :”The process of planning and executing the conception, pricing, promotion, and
distribution of ideas, goods, and service to create exchanges that satisfy individual and
organizational objectives”. Yang artinya : “Pemasaran adalah suatu proses
merencanakan dan melaksanakan konsep, harga, promosi, dan distribusi gagasan-
gagasan, barang dan jasa untuk pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan
organisasi”.
Strategi Pemasaran
1. Segmentasi pasar.
Menurut Kotler dan Armstrong (2006), pengertian Segmentasi Pasar adalah
pembagian pasar ke dalam kelompok – kelompok kecil dari para pembeli dengan
kebutuhan – kebutuhan, karakteristik – karakteristik atau perilaku – perilaku yang
berbeda yang mungkin memerlukan produk – produk atau bauran – bauran pemasaran
yang terpisah (dividing a market into smaller groups of buyers with distinct needs,
characteristics, or behaviours who might require separate products or marketing mixes).
Segmentasi diperlukan agar perusahaan dapat melayani konsumennya secara
lebih baik, melakukan komunikasi yang lebih persuasif dan yang terpenting adalah
memuaskan kebutuhan dan keiginan konsumen yang dituju. Untuk memasaran produk
misalnya, praktisi pemasaran harus tahu siapa yang akan menjadi konsumennya.
Konsep segmentasi memberi pegagan yang sangat penting dalam pemasaran,
yaitu anjuran agar memilih bagian tertentusaja dari khalayak konsumen yang sangat
luas agar dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya. Dewasa ini hampir tidak ada
satu pun produk yang melayani kebutuhan seluruh segmen konsumen, dengan adanya
segmentasi konsumen, maka perusahaan dapat mendesain produk-produk yang lebih
responsif terhadap kebutuhan konsumen.
2. Targeting (Pemasaran Target)
Menurut Kotler dan Armstrong (2006), pengertian Pemasaran Target (Target
Marketing) adalah evaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih
segmen – segmen pasar untuk dimasuki (evaluating each market segment’s
attractiveness and selecting one or more of the market segments to enter)
3. Postitioning (Market Positioning)
Positioning yaitu suatu langkah perusahaan dalam memperkenalkan produknya
kepada konsumen supaya dapat menciptakan kesan-kesan tertentu di benak. Positioning
itu adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen, apa yang membedakan dengan
produk pesaing.
Menurut Kotler dan Armstrong (2006), pengertian Market Positioning sebagai
penetapan positioning yang bersaing untuk produk dan menciptakan sebuah bauran
pemasaran yang rinci (setting the competitive positioning for the product and creating a
detailed marketing mix).
Marketing Mix
Menurut Kotler (2000:18) Marketing Mix adalah “Campuran dari
variabelvariabel pemasaran yang dapat di pergunakan oleh suatu perusahaan untuk
mengejar tingkat penjualan yang diiginkan dalam pasar sasaran” Pendapat ini
menunjukkan bahwa variabel-variabel pemasaran dapat di kendalikan oleh perusahaan
sehingga perusahaan dapat menyelaraskan variabelvariabel tersebut dalam upaya
mencapai tingkat penjualan yang diinginkan.
1. Variabel-variabel Marketing Mix
Pada umumnya variabel-variabel Marketing Mix yang utama ada empat yang di
kenal dengan “4P” yaitu :
a. Product (Produk)
Produk merupakan kombinasi barang dan jasa yang di tawarkan perusahaan
kepada pasar sasaran. Produk tidak hanya meliputi unit fisiknya saja tetapi juga
kemasan, garansi, merek, dan pelayanan purna jual.
b. Price (Harga)
Menurut Mc.Daniel Dkk (2001:56 ) harga adalah apa yang harus diberikan
oleh pembeli untuk mendapatkan suatu produk. Harga bukan saja suatu komponen
bagi perusahaan untuk mengembalikan modalnya. Tetapi juga untuk mendapatkan
keuntungan dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan.
c. Place (Tempat)
Tempat menunjukan berbagai kegiatan yang di lakukan perusahaan untuk
menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi perusahaan.
d. Promotion (Promosi)
Mc. Daniel Dkk (2001:56) mendefinisikan promosi sebagai kegiatan yang
menghasilkan informasi, membujuk, atau mengingatkan konsumen akan manfaat
dari suatu produk tujuan dari melakukan kegiatan promosi adalah:
 Memperkenalkan produk baru kepada masyarakat.
 Memperpanjang masa kedewasaan produk.
 Menjaga stabilitas prusahaan dari kemungkinan persaingan.
 Mendorong penjualan produk.
PEMBAHASAN
1. Segmentasi pemasaran Grab

Pada dasarnya ada 2 pendekatan segmentasi yaitu berdasarkan karakteristik


konsumen dan berdasarkan respons konsumen. Berikut ini adalah pendekatan
segmentasi yang dilakukan oleh Grab.

a. Segmentasi Berdasarkan Karakteristik Konsumen


 Demografi dan Sosioekonomi. Dalam segmentasi Demografi dan
Sosioekonomi, Grab ksususnya di Indonesia membagi segmentasi pasar
menjadi beberapa kelompok usia yaitu umur 12-18 tahun (Pelajar), umur
18-22 tahun (Mahasiswa), umur 22- 60 tahun (karyawan / masyarakat
umum).
 Psikografis. Dalam segmentasi Psikografis, Grab membagi pasar dalam
kelompok gaya hidup yang berpusat pada masyarakat yaitu di segmentasi
menengah kebawah dan menengah ke atas. Untuk negara negara maju
seperti Singapura Grab telah menhadirkan Grep whels atau penyewaan
skuter, namun greb whels belum tersedia di Indonesia. Untuk kota kota
maju seperti Jabodetabek ataupun surabya, mungkin sudah menjangkau
untuk Grab Fresh, guna memenuhi kebutuhan belanja sehari-hari.
 Geografi. Dalam hal segmentasi Geografi, Grab menentukan tempat
beroperasi Grab Indonesia awalnya berada di kota kota besar beberapa
negara, kemudian sekarang di Indonesia sendiri hampir ada di seluruh
penjuru Negeri.
b. Segmentasi Berdasarkan Respons Konsumen
 Segmentasi Manfaat. Konsumen saat ini mencari alat transportasi yang
memberikan banyak kemudahan (ke-efektifitasan) dan manfaat maka dari
itu Grab datang untuk menjawab itu semua bukan hanya menyediakan jasa
mobilitas masyarakat (Grab Bike, Grab Car, Grab Taxi, Grab Hitch) tetapi
juga pemesanan makanan (Grab Food) dan kurir barang (Grab Express).
 Segmentasi Pengguna. Dalam hal ini Grab membagi pasar berdasarkan
pengguna, dimana akan mengidentifikasi mana yang termasuk pengguna
berat, menengah dan ringan.
2. Targeting pada Grab

Grab melakukan pasar target dengan melakukan Undifferentiated marketing


yaitu tidak ada perbedaan segmentasi pasar karena jasa yang ditawarkan oleh Grab ini
bisa di nikmati atau dipakai untuk semua kalangan.

3. Positioning Grab Indonesia.

Keadaan yang sedikit berbeda dengan superioritas. Di sini Grab khususnya


Indonesia bertindak lebih rasional yaitu tidak ingin unggul dalam segala hal, tetapi
membatasinya pada satu atau beberapa segi saja yang superior terhadap pesaing-
pesaingnya. Misalnya, hanya focus pada pelayanan jasa transportasi yang dijual oleh
perusahaan dengan produk-produknya yang ditawarkan seperti, Grab-Bike, Grab-Taxi,
Grab-Car, Grab-Express, Grab-Hitch, dan Grab-Food. Berbeda dengan Go-jek yang
memposisikan dirinya sebagai superior karena Go-jek unggul di berbagai bidang dilihat
dari produk yang ditawarkan sangat bervariasi.
SIMPULAN DAN SARAN
Grab adalah salah satu layanan penyedia transportasi berbasis online. Grab
bermula dari aplikasi pemesanan taksi pada 2012, yang kemudian mengembangkan
platform produknya termasuk layanan pemesanan mobil sewaan dan ojek. Grab
didirikan oleh Anthony Tan dan Hooi Ling Tan yang merupakan warga negara
Malaysia. Valuasi (nilai perusahaan) Grab mencapai lebih dari US$11 miliar (Rp158,6
triliun) dan akhirnya membawa Grab menyandang status sebagai Decacorn.

Dalam sistemnya, beberapa kendala sering ditemui oleh pengguna Grab, Sitem
pemesanan pada salah satu layanan Grabfood kadangkala sangat lama saat merespon
Orderan. Selain itu ada beberapa lokasi atau tempat yang tidak terdapat pada roadmap
GrabCar, sehingga menyulitkan pengguan untuk menentukan lokasi. Kadangkala lokasi
pengguna kurang akurat, yang menyebabkan driver menuju lokasi yang salah ketika
penjemputam.

Dalam penyusunan essay ini banyak ditemukan kesulitan dan masih banyak
kekurangan, salah satunya penulis sulit menemukan catatan mengenai laporan keungan
Grab, lantaran dari beberapa artikel menyebutkan bawasannya Grab sendiri belum IPO,
sehingga tidak ditemukan laporan keuangan terkait. Serta penulis terlalu focus pada
latar belakang dan pembahasan terkait Grab dan kesuksesan dan capaian grab menjadi
decacorn pertama di Asia tenggara, penulis hanya membahas sedikit mengenai
pembahasan dan kaitan strategi pemasaran Grab.
DAFTAR PUSTAKA
Kristanto, Jajat. 2011. Manajemen Pemasaran Internasional: Sebuah Pendekatan
Strategi. Jakarta: Erlangga.

Grab Indonesia. 2019. Grab Indonesia. Diambil dari: https://www.grab.com/id/.


(Desember 2019).

Brilio. (2019, Desember). Tak Cuma Unicorn, ini 6 kasta startup dan penjelasannya.
diperoleh 22 Mei 2019, dari. https://www.brilio.net/serius/tak-cuma-unicorn-ini-
6-kasta-startup-dan-penjelasannya-190219e.html#

Wikipedia. Perusahaan rintisan. Diperoleh Desember 2019, dari


https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_rintisan

CNN Indonesia. ( 2019, 28 Februari). Grab Umumkan Status Decacorn. Diperoleh


Desember 2019 dari https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190228
092233-185-373332/grab-resmi-umumkan-status-decacorn

Grab. (2019, 27 Februari). Terimaksi telah jadikan Grab decacorn pertama. Diperoleh
Desember 2019 dari https://www.grab.com/id/blog/promo-grab-decacorn/

Grab. (2018, 29 November). Grab Luncurkan ‘Roadmap Teknologi Keselamatan’ dan


Berkolaborasi dengan Komnas Perempuan dan Dirlantas untuk Tingkatkan
Standar Keselamatan Layanan Transportasi. Diperoleh Desember 2019 dari
https://www.grab.com/id/press/social-impact-safety/grab-luncurkan-roadmap-
teknologi-keselamatan-dan-berkolaborasi-dengan-komnas-perempuan-dan-
dirlantas-untuk-tingkatkan-standar-keselamatan-layanan-transportasi/

Grab. (2018, 7 Juni). Bagaimana Teknologi Anti Tindak Kecurangan menjadi Kunci
Rahasia untuk menjadi Pemimpin Industri Ride-Hailing. Diperoleh Desember
2019 dari https://www.grab.com/id/blog/bagaimana-teknologi-anti-tindak-
kecurangan-menjadi-kunci-rahasia-untuk-menjadi-pemimpin-industri-ride-
hailing/

Merdeka. ( 2019, 1 Maret). Sebentar lagi bisa pesan bajay lewat aplikasi Grab.
Diperoleh DEsember 2019 dari https://www.cnbcindonesia
.com/fintech/20190520223610-37-73751/sebentar-lagi-bisa-pesan-bajay-lewat-
aplikasi-grab

CNBC Indonesia. (2019, 22 Mei). Gandeng agoda dan Booking, Grab Luncurkan
layanan pesan hotel. Diperoleh Desember 2019 dari
https://www.cnbcindonesia.com/fintech/20190521111000-37-73875/gandeng-
agoda-booking-grab-luncurkan-layanan-pesan-hotel

Detikinet. (2019, 16 April). Kontribusi Grab ke perekonomian Indonesia Tembus RP.


489 T. Diperoleh Desember 2019 dari https://inet.detik.com/cyberlife/d-
4512920/kontribusi-grab-ke-perekonomian-indonesia-tembus-rp-489-triliun

Dailysosial. (2019, 27 Februari). Perjalanan Grab menjadi Decacorn Pertama di Asia


Teggara. Diperoleh Desember 2019 dari https://dailysocial.id/post/grab-
decacorn-pertama-asia-tenggara

Binus. (2017, 27 Oktober). Dampak Transportasi berbasis online terhadap kondisi sosial
dan perekonomian di Indonesia. Diperoleh Desember 2019 dari
http://binus.ac.id/malang/2017/10/dampak-transportasi-berbasis-online-
terhadap-kondisi-sosial-dan-perekonomian-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai