Anda di halaman 1dari 3

Contoh Penerapan AIDA

Model ini juga sebetulnya bisa diterapkan ke banyak hal. Mulai dari content marketing hingga
copywriting.

Di sini, kita akan ambil contoh penerapan AIDA dalam konteks content marketing di salah satu bisnis
travel terbesar di Indonesia, yaitu Traveloka. Yuk kita mulai!

1. Attention

Pertama-tama, yang dilakukan Traveloka untuk menarik perhatian target pasarnya adalah membuat
konten yang menarik, salah satunya dalam bentuk artikel blog.

Karena target konsumen mereka adalah orang-orang yang tertarik untuk berwisata, tentunya konten
yang dibuat harus cocok dengan karakteristik tersebut. Itulah mengapa Traveloka membuat artikel
seperti ini:

contoh penerapan aida di fase attention oleh traveloka

Dengan cara ini, mereka dapat mengundang target pasarnya untuk berkunjung ke website
Traveloka. Lalu, apa manfaatnya?

Pada kunjungan pertama, calon konsumen belum tentu ngeh dengan Traveloka. Tapi, bagaimana
dengan kunjungan kedua, ketiga, dan seterusnya? Semakin banyak konten menarik yang Traveloka
buat, tentu semakin sering calon konsumen berkunjung ke websitenya.

Sehingga, seiring berjalannya waktu, target pasar akan mengetahui bahwa Traveloka punya apa yang
mereka butuhkan: berbagai layanan menarik untuk menemani mereka traveling.

2. Interest

Oke, sekarang target pasar sudah tahu bahwa Traveloka menyediakan berbagai layanan yang dapat
mempermudah mereka saat sedang traveling. Tapi, bukankah yang menawarkan layanan seperti itu
bukan hanya Traveloka?

Itulah mengapa pada fase AIDA selanjutnya, tujuan utamanya adalah memastikan bahwa calon
konsumen tertarik dengan layanan yang ditawarkan Traveloka.
Salah satu cara yang mereka lakukan adalah membuat halaman khusus paket hemat liburan untuk
berbagai destinasi wisata:

contoh penerapan aida di fase interest oleh traveloka

Dengan layanan ini, ada dua nilai yang berusah ditonjolkan oleh Traveloka, yaitu kemudahan dan
harga yang terjangkau. Karena calon konsumen bisa memesan tiket penerbangan dan booking hotel
sekaligus dengan biaya yang lebih murah.

Fungsi halaman ini adalah untuk menambah daya tarik Traveloka di mata calon konsumen.
Khususnya bagi orang-orang yang sedang mencari solusi traveling yang lebih praktis dan terjangkau.

3. Desire

Setelah calon konsumen tahu bahwa Traveloka menawarkan berbagai layanan menarik yang sesuai
dengan keinginan mereka, apakah mereka akan langsung memesan? Belum tentu.

Oleh karena itu, di fase selanjutnya, hal yang harus dilakukan adalah meyakinkan calon konsumen
bahwa melakukan pemesanan adalah keputusan yang tepat.

Jadi, apa yang dilakukan Traveloka di fase ini? Mereka menawarkan berbagai promo menarik yang
bisa mendorong calon konsumen untuk memesan dalam jangka waktu dekat.

contoh penerapan aida di fase desire oleh traveloka

Ada banyak media yang bisa digunakan untuk menampilkan promonya. Mulai dari postingan di sosial
media, kiriman email, hingga iklan di Google. Intinya, calon konsumen harus tahu bahwa Traveloka
punya penawaran menarik untuk mereka.
4. Action

Terakhir, untuk memastikan bahwa calon konsumen benar-benar melakukan pembelian, Traveloka
menyediakan halaman booking yang mudah untuk dijangkau.

Jika kamu berkunjung ke halaman utama websitenya, kamu bisa langsung melakukan pemesanan
untuk layanan apapun yang kamu inginkan. Mulai dari booking hotel, tiket pesawat, hingga tiket
kereta:

contoh penerapan aida di fase action oleh traveloka

Tidak hanya itu, Traveloka juga memberikan kemudahan lain agar calon konsumen semakin yakin
untuk melakukan pemesanan. Jadi, mereka memungkinkan pengunjung websitenya untuk melihat
tanggal di mana pemesan bisa mendapatkan harga termurah:

fitur harga termurah di traveloka

Hal ini belum lagi ditambah dengan lengkapnya opsi pembayaran yang ditawarkan Traveloka. Jadi,
pemesan bisa melakukan pembayaran menggunakan banyak cara, mulai dari melalui e-wallet,
transfer bank, hingga minimarket.

Anda mungkin juga menyukai