Anda di halaman 1dari 5

10 tipe inovasi ini didasari oleh penelitian mendalam selama bertahun-tahun yang

dilakukan oleh Doblin, sebuah perusahaan yang berfokus pada inovasi. Doblin telah
menganalisis lebih dari 2.000 inovasi bisnis sepanjang sejarah dan menemukan bahwa
sebagian besar terobosan tidak selalu berasal dari penemuan teknik atau penemuan
langka yang orisinil.

Doblin mengamati bahwa sebuah inovasi muncul dari 3 aspek, yaitu konfigurasi,
penawaran dan pengalaman. Aspek tersebut lalu dijelaskan lebih lanjut kedalam 10
tipe inovasi.

Analisis model bisnis dan strategi inovasi MIXUE berdasarkan teori 10 Types of
Innovation Doblin.

I. Configuration (1. Profit Model, 2. Network innovations, 3. Structure, 4.


Process)

1. Profit model
Bagaimana model bisnis untuk menciptakan keuntungan. Organisasi hanya mampu
bertahan hidup melalui pemasukan keuangan, oleh karenanya bisnis akan gagal jika
model organisasi yang ada tidak mampu untuk berinovasi. Kita harus menyiapkan
sumber daya potensial untuk berinovasi. Model inovasi profit terjadi ketika kita
dapat menemukan cara baru untuk mengembangkan, menyampaikan, dan yang terpenting
adalah menangkap nilai / value. Kita harus dapat menganalisis kebutuhan pelanggan
dan menemukan cara baru untuk menghasilkan uang berdasarkan kebutuhan pelanggan.

Dalam hal ini Mixue pada awalnya hanyalah sebuah gerai minuman asal china yang
sangat sederhana. Mereka mencari potensi keuntungan dikala musim panas untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan minuman penyegar untuk menghilangkan
haus dan letih dikala cuaca panas.
mereka memulainya dengan berjualan es serut dengan hanya lemari es, bangku dan meja
lipat bahkan mesin es serutnya membuat sendiri.
kelebihan dari mixue adalah rasa es krim yang ditawarkan enak dan harganya
terjangkau. Rasa es krim yang dijual tidak menimbulkan rasa mual sehingga banyak
orang yang ketagihan.

2. Network Innovation
Jaringan Inovasi melihat bagaimana cara kita menangani hubungan dengan pemangku
kepentingan dan cara kita bermitra. bisa kita evaluasi dari rantai pasok, apakah
ada celah untuk kita melakukan perbaikan. Inovasi Jaringan adalah bentuk inovasi
terbuka, sebuah pendekatan dengan menggunakan aliran informasi internal dan
eksternal untuk memperluas pasar. Dengan kata lain, inovasi terbuka adalah hasil
dari berbagi pengetahuan dan keahlian antara banyak perusahaan.

Dalam hal ini mixue pada tahun 2010, Mixue memutuskan untuk bekerja sama dengan
Zhengzhou Baodao Trading Co., Ltd. untuk memperluas operasi waralaba di seluruh
negeri Tiongkok.

3. Structure
untuk berinovasi pada tingkat struktural, kita harus melihat struktur dan proses
yang berdiri di dasar organisasi, mulai dari Teknologi Informasi hingga pengkajian,
penelitian dan pengembangan lainnya – kita harus memikirkan apa yang perlu, apa
yang tidak, dan apa yang untuk perlu ditingkatkan.

Dalam hal ini Mixue berhenti pada bisnis es serut, dan mulai berfokus kepada
pengembangan teknologi es krim, smoothie, milktea dan boba tea. mixue juga
melakukan penelitian bagaimana menciptakan rasa es krim yang enak dengan biaya yang
murah sehingga dapat dinikmati seluruh kalangan.

4. Process
Proses berkaitan dengan teknik produksi atau pemasaran barang atau jasa. Inovasi
teknologi proses seringkali berfokus pada peningkatan efektivitas atau efisiensi
dalam menjalankan bisnis. Berinovasi pada elemen ini berarti perusahaan dapat
merasakan dampak positif yang signifikan seperti penurunan biaya karena penanganan
yang lebih efisien atau kemampuan yang lebih baik untuk bereaksi terhadap
perubahan. Inovasi teknologi proses, karena alasan ini, sulit untuk ditiru dan
dapat menjadi keunggulan kompetitif langsung.

Dalam hal ini yang mixue lakukan adalah dengan sistem franchise, toko demi toko
mixue bangun diseluruh negeri china dan ini menjamur dengan sangat cepat. Pada
tahun 2020 Mixue telah memiliki 10.000 outlet di china dan sejak tahun 2018 mixue
telah mengembangkan pasarnya ke seluruh dunia.

II. Offering (5. Product Performance, 6. Product System)

5. Product Performance
Performa produk berkaitan dengan inovasi produk dan proses. Sering kali diyakini
bahwa inovasi produk dan proses akan memperoleh keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan, namun seringkali inovasi ini dengan cepat ditiru oleh pesaing.
Sangat penting untuk menilai bagaimana terus berinovasi produk dan layanan karena
perusahaan perlu mengikuti tren pasar sebelum mereka tertinggal dalam persaingan.

Pada saat ini menu-menu di Mixue terbagi menjadi empat jenis, yaitu Fresh Ice
Cream, Milk Tea, Real Fruit Tea, dan Fresh Tea. Dan didalamnya sangat banyak
variasi variasi rasa yang terus dikembangkan oleh mixue, dan jarang beredar oleh
kompetitor lainnya. Rasa rasa baru inilah yang membuat pelanggan tidak akan pernah
bosan untuk terus membeli produk mixue.

6. Product System
Prinsip ini tentang Keberlanjutan Sistem Produk, selanjutnya menciptakan produk dan
layanan yang relevan yang dapat diimplementasikan dan diintegrasikan ke produk yang
ada untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pemikiran yang mendasarinya adalah bahwa
penawaran produk terhubung dan akan lebih mudah dikelola saat dikelompokkan.

Pada saat ini menu-menu di Mixue terbagi menjadi empat jenis, yaitu Fresh Ice
Cream, Milk Tea, Real Fruit Tea, dan Fresh Tea. Dan didalamnya sangat banyak
variasi variasi rasa yang terus dikembangkan oleh mixue, dan jarang beredar oleh
kompetitor lainnya. Rasa rasa baru inilah yang membuat pelanggan tidak akan pernah
bosan untuk terus membeli produk mixue.

III. Experience (7. Service, 8. Channel, 9. Brand, 10. Customer Engagement)

7. Service
Mengidentifikasi dan menerapkan layanan inovatif akan membantu perusahaan
meningkatkan jumlah pelanggannya, seterusnya maka akan meningkatkan pendapatan
perusahaan. Perusahaan akan berusaha menawarkan layanan yang lebih baik daripada
para pesaingnya. Ketika seorang pelanggan telah mengalami pengalaman layanan yang
baik dalam proses pembelian mereka, makan peluang mereka untuk kembali untuk
membeli produk yang sama akan meningkat. Perusahaan dapat dengan cara ini membangun
hubungan dengan pelanggan setia dan meningkatkan basis pelanggan mereka.

Secara pribadi kami memiliki pengalaman yang menyenangkan saat membeli produk
mixue. Franchise nya memiliki standar yang baik dari tempat yang nyaman,
ketersediaan tempat (meja, kursi) yang memadahi, proses penyediaan produk yang
cepat, pilihan rasa yang banyak terpampang dari segala sisi. berbagai bentuk
transaksi juga benar benar memudahkan pelanggan dalam melakukan pembelian.
8. Channel
Channel adalah tentang sarana yang kita gunakan untuk terlibat dengan pelanggan.
Misalnya, Media Sosial adalah salah satu sarana yang kita gunakan untuk terhubung,
mengenal pelanggan atau calon pelanggan, dan menjual produk. Saluran memberi kita
gagasan yang kuat tentang tren saat ini dan apa yang secara khusus diminta atau
dicari pelanggan kita. Channel artinya berfokus pada bagaimana bisnis dapat
terhubung dengan pelanggan. hal ini berkaitan dengan visibilitas organisasi di
saluran online dan offline. Ini termasuk outlet dan surat kabar tetapi juga saluran
media sosial, situs web, dan iklan online. Sangat penting bagi bisnis apa pun untuk
terus mengidentifikasi cara baru berkomunikasi dengan pelanggannya, terutama di era
digital baru ini. Dengan inovasi teknologi yang cepat, pelanggan saat ini
menghabiskan banyak waktu untuk perangkat teknologi.

Mixue memanfaatkan media sosial untuk memviralkan produknya, setiap cabang mixue
pasti memiliki akun instagram tersendiri, dan di tiap tiap cabang berlomba lomba
untuk membesarkan cabangnya melalui media sosial melalui promosi promosi. tak
jarang juga mixue sering diberitakan di facebook, twitter dan media online lainnya.

9. Brand
Inovasi Brand menurut kerangka penting untuk dapat dibedakan dari merek lain.
Tujuan dari inovasi tersebut adalah untuk memastikan bahwa merek perusahaan dipilih
daripada merek pesaing. Penting untuk memahami pelanggan untuk mengidentifikasi apa
yang mereka hargai. Cara ini memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan nilai-
nilai pelanggan dalam strategi pemasaran yang akan memperkuat posisi merek di benak
konsumen. Ini akan membantu menciptakan kampanye dan promosi pemasaran yang
efektif, dan pelanggan potensial akan mengenali merek tersebut.

Arti Kata Mixue Mixue adalah istilah yang berasal dari bahasa Mandarin, Mi artinya
madu, yang diambil dari kata feng mi dan tiang mi yang berarti manis, sementara itu
Xue artinya salju.

Dalam hal ini Mixue memiliki logo yang menggambarkan karakter lucu dan menggemaskan
bernama Snow King. Snow King hadir sejak tahun 2018 sebagai boneka salju dengan
wajah yang imut dan lucu yang memegang tongkat es krim. Ia memegang posisi Chief
Quality Officer dan Lifetime Spokesperson dari Mixue Ice Cream & Tea. Mantra Snow
King yang memikat adalah "Aku cinta kamu. Kamu cinta aku. Mixue Ice Cream and Tea."
Font yang digunakan dalam logo Mixue juga memberikan kesan lembut dan menyenangkan.
Font rounded sans serif membuat logo terlihat elegan dan bersahabat, sesuai dengan
brand image Mixue sebagai penyedia es krim dan teh yang menawarkan produk
berkualitas dan terjangkau bagi semua orang.

10. Customer Engagement


Keterlibatan pelanggan adalah elemen penting untuk dievaluasi karena berkaitan
dengan interaksi dengan (potensial) pelanggan melalui layanan pelanggan. Penting
bagi perusahaan untuk menemukan cara inovatif untuk berkomunikasi dengan
pelanggannya karena tanpa komunikasi, perusahaan tidak dapat menentukan bagaimana
bisnis dialami oleh konsumennya. Jika sebuah bisnis dapat terlibat dengan
pelanggannya, ia dapat mengidentifikasi elemen bisnis mana yang harus ditingkatkan
agar sesuai dengan nilai-nilai pelanggan.

Mixue membuka kotak suara bagi pelanggannya berupa customer service, keluhan /
pengaduan serta mampu menerima kritik dan saran dari pelanggannya.

Kesimpulan (Insight), Berdasarkan teori 10 Types of Innovation Doblin, kami


analysis kekuatan mixue sebagai kesimpulan berikut :

I. Configuration
A. Low Price & Affordable Pricing / Harga Terjangkau.
Ini salah satu kekuatan Mixue baik di Tiongkok, ataupun di Indonesia di mana mereka
bisa mendeliver harga yang sangat terjangkau oleh banyak kalangan konsumen. Di
bandingkan dengan kompetitornya, harga yang diberikan oleh Mixue relatif lebih
rendah atau kompetitif namun tetap didukung oleh produk yang bagus, packaging yang
menarik, serta design outlet yang menarik sehingga variabel pendukung ini membuat
Mixue tidak hanya terjangkau (affordable), namun juga layak (worthy) untuk dibeli

B. Leading in Supply Chain Management / Kekuatan dalam Rantai Pasok


Ini jadi kunci penting bagaimana Mixue bisa mendeliver Low Price & Affordable to
target market, yakni membangun keunggulan dalam supply chain management, sehingga
hal ini sangat sulit diikuti oleh kompetitor yang mencoba untuk bersaing langsung.
- Low cost material = Harga Bahan Baku Murah
(Biaya Bahan Baku) karena jumlah cabangnya sangat banyak, otomatis volume pembelian
sangat besar yang membuat harga bahan baku menjadi murah.
- Negotiation Power = Negosiasi Kuat
Terkait dengan poin pertama, Mixue secara corporate punya kekuatan untuk melakukan
negosiasi terkait dengan berbagai termin pembelian dan juga kualitas bahan bakunya,
dengan 13 ribu cabang mereka dapat menekan supplier untuk memberikan harga
terbaiknya.

C. Production Capacity / Fasilitas Produksi


Mixue memiliki fasilitas produksi yang cukup besar sehingga membuat mereka dapat
lebih efisien dalam banyak hal, khususnya terkait dengan harga jual produknya.
Dengan kemampuan melakukan produksi dalam skala besar, Mixue dapat terus menekan
cost untuk dapat mendeliver produk dengan harga terjangkau untuk market yang sangat
luas.

D. Distribution Capability / Kemampuan Distribusi


Sejalan dengan kemampuan Mixue dalam hal Production Capacity, kemampuan mereka
dalam membangun sistem supply chain management terbukti sangat baik. Pada tahun
2014, Mixue mendirikan pusat logistiknya sendiri yang kapasitasnya memungkinkan
untuk menyuplai seluruh outlet yang ada setiap hari. Dengan menghilangkan margin
laba menengah, Mixue berhasil menjaga biaya produksi seminimal mungkin.

E. Grow Fast with License Model / Tumbuh Cepat dengan Kemitraan


Konsep kemitraan / Franchise ini juga membuat Mixue dapat menggarap market yang
sangat besar dari berbagai kalangan di berbagai daerah, apalagi biaya lemitraannya
masih tergolong standar dengan potensi sales yang cukup potensial karena segmen
yang digarapnya sangat luas, jika mengacu dari harga jual yang mereka tetapkan.

F. Mid Low Target Market / Menyasar Target Market Menengah Bawah


Menerapkan strategi pricing yang rendah, nampak jelas bahwa Mixue menyasar target
market menengah ke bawah yang menjadi proporsi terbesar dari populasi di Indonesia
saat ini. Sebagian besar pelanggan Mixue adalah golongan pelajar dan pekerja yang
semua memiliki satu fitur terpenting, yakni sensitivitas harga. Mixue berhasil
mengatasi kebutuhan tersebut dengan memberikan harga jual yang sesuai.

G. Product R&D / Memiliki Riset & Development yang Kuat


Pada awal 2012, MXBC mendirikan pabrik pusat dan pusat R&D sendiri, mencapai
produksi independen sebagian besar komponen inti. Pusat R&D yang dibekali dengan
beberapa teknologi canggih yang dipatenkan, memungkinkan Mixue mendapatkan
percepatan dalam aktivitas riset yang menyempurnakan kualitas produk hingga
efektivitas dan efisiensi sistem manajemen operasi.

II. Offering
A. Standard Quality Products / Kualitas Produk Bagus
Sambil menjaga ongkos transportasinya tetap di titik minimum, Mixue juga memastikan
bahan-bahan baku yang mereka gunakan selalu dalam keadaan paling segar ketika
diterima oleh outlet-outlet mereka. Hal ini memudahkan Mixue untuk menyajikan
produk dengan standar kualitas terbaik ke tangan konsumen.

B. Good Quality Product = Memiliki Produk yang Berkualitas


Di saat yang sama, para konsumen yang menjadi target market mereka pun merasa
sangat senang karena selain dari harga yang jelas ramah di kantong, mereka bisa
mendapatkan pengalaman produk yang terkesan premium. Hal ini tampak dari kemasan
produk yang cantik dan sedotan yang juga dibungkus plastik sehingga terkesan
bersih, rasa yang enak, hingga bahan-bahan baku yang segar. Hal ini menjadi alasan
kenapa Mixue begitu digemari dan mendapatkan respon pasar yang sangat positif.

III. Experience
A. Trading Area = Mengandalkan Area yang Padat
Dengan konsep yang sama yang mereka terapkan di seluruh negara yang dimasukinya,
yaitu dengan mendekati kota-kota kecil, daerah-daerah padat penduduk hingga pusat-
pusat pendidikan seperti sekolah dan universitas, sangat sesuai dengan titik-titik
pusat aktivitas target market mereka yang mana adalah kelompok menengah ke bawah.
Didukung desain outlet yang ciamik, mengundang semua orang untuk datang dan membeli
produknya.

B. Growth Product Category (Ice Cream + Tea) / Jenis Produk Masih Terus Tumbuh
Pasarnya
Meskipun pada awalnya fokus di produk es krim, Mixue terus agresif mengeksplorasi
kemungkinan pengembangan lini produk lainnya yang berdekatan dengan produk
utamanya. Produk-produk seperti teh hingga sundae dengan variasi boba hingga gula
buah menjadi andalannya saat ini, mengisi kekosongan kategori di antara kopi dan
teh yang persaingannya sedang ramai di pasar.

C. Branding Activity / Aktif Melakukan Komunikasi Brand


jika melihat di Tiongkok https://en.mxbc.com/ kegiatan branding mereka pada
dasarnya cukup kreatif dan inovatif. Mungkin ke depan hal ini akan mulai dilakukan
dengan lebih massive di Indonesia bersamaan dengan jumlah outletnya yang sudah
sangat banyak.

D. Keep on Innovation / Terus Berinovasi


Mixue juga konsisten melakukan berbagai inovasi pengembangan produk yang awalnya
menjual es krim masuk kemudian ke dalamnya tea, buah, dan berbagai inovasi lainnya.
Ini baru sisi pengembangan inovasi produk, dalam sisi Supply Chain, Technology, dan
Business Model yang membuat mereka bisa terus tumbuh dan menjadi sangat besar
seperti saat ini dengan revenue $ 6.5 B dengan net profit $ 800 Million.

Anda mungkin juga menyukai