PENDAHULUAN
Pasar es krim di Indonesia semakin besar karena tingkat konsumsi per kapita
yang masih rendah serta demografi penduduk Indonesia yang besar. Menurut
konsumsi per kapitanya rendah, pasar es krim Indonesia sangat besar secara ukuran,
yaitu mencapai 158 juta liter dan terbesar di Asia Tenggara. Besarnya pasar es krim
2018 pertumbuhan pasar es krim mencapai 240 juta liter atau rata-rata tumbuh
8,75%. Salah satunya hal ini disebabkan oleh meningkatnya angka perekonomian
di Indonesia menyebabkan adanya perubahan gaya hidup dan pola makan, termasuk
Indonesia sejak tahun 2015. Aice adalah perusahaan lisensi dari Singapura (Aice
krim.
Es krim Aice terbuat dari puree buah asli, seperti buah mangga, durian,
melon, dan stroberi. Rasa es krim Aice yang sangat beragam membuat es krim Aice
mampu bersaing secara kompetitif dengan pemain lama industry es krim. Es krim
1
Semboyan Aice, “Have An Aice Day”, menggambarkan Aice yang ingin
menengah-kebawah, yang kurang mampu. Aice memilih untuk lebih focus memilih
jalur distribusi general trade yang menyasar pasar tradisional dan toko kelontong
Es krim Aice walaupun baru beredar selama empat tahun, sudah meraih
2. Halal Award 2017 dari MUI dalam kategori Produk Halal Pendatang Baru
Terbaik.
3. Indonesia Netizen Brand Choice Award 2018 oleh majalah Warta Ekonomi.
4. Excellent Brand Award 2017 dari TATV kategori Ice Cream tahun 2017.
industry es krim.
dan es stik.
7. Brand For Good di ajang WOW Brand Award 2019 yang diselenggarakan
2
Selama ini persaingan di industri es krim dikuasai oleh merek yang sudah
Indoeskrim, Haagen Dazs, Baskin Robbins, dan Diamond. Dalam tiga tahun
beberapa merek seperti Aice, Joyday, Glico, dan Nestle. Merek es krim Wall’s dan
Campina menjadi top of mind di benak konsumen, yang dibuktikan dengan data
lima tahun belakangan pada TOP Brand for Kids, hanya kedua merek ini yang
karena es krim ini paling sering menayangkan iklan dan bahkan membuat film
khusus tentang Paddle Pop, yang merupakan salah satu varian es krimnya yang
sangat digemari anak-anak (data TOP Brand for Kids 2015 dalam topbrand-
award.com).
Es krim Aice yang tergolong merek baru tersebut mampu bersaing dengan
produsen es krim lama maupun merek baru sehingga mampu masuk dalam TOP
Brand for Kids 2019, setelah empat tahun masuk dalam kompetisi es krim di
Indonesia. Aice berada pada peringkat ketiga, dimana peringkat pertama diraih oleh
Walls dengan TBI 45,4%, disusul Campina dengan TBI 19,9%, dan Aice dengan
TBI 18,7%. Dari perolehan TBI tersebut, dapat dilihat bahwa nilai Aice memiliki
selisih yang sangat sedikit dengan Campina, yaitu hanya 1,2%. Padahal, jika dilihat
selama lima tahun ke belakang TOP Brand for Kids untuk produk es krim selalu
3
Tabel 1.1. Index TOP Brand For Kids Tahun 2015-2019
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
(Wall's, Campina, (Wall's, Campina) (Wall's, Campina) (Wall's, Campina) (Wall's, Campina,
Paddle Pop) Aice)
Sumber: https://www.topbrand-award.com/
bahwa Aice mampu mengejar dan bahkan mengungguli merek lain yang sudah
lama beredar di masyarakat. Prestasi yang dimiliki oleh Aice tentunya sangat
mengejutkan, karena Aice merupakan produk yang dikenal karena harganya yang
4
Harganya yang tergolong sangat murah dibandingkan dengan produk sejenis
lainnya, serta bentuk dan rasa yang sangat unik di awal kemunculannya
biji semangka yang bisa dimakan, Aice mangga low fat less sugar yang berbentuk
buah mangga, dan Aice sweet corn yang berbentuk buah jagung. Aice juga
memiliki beragam varian es krim, baik dalam bentuk cup (gelas), cone, stick,
ataupun mochi yang sangat unik. Sutisna (2001:83) menyatakan bahwa “konsumen
dengan citra positif terhadap suatu merek lebih memungkinkan untuk melakukan
pembelian”, dalam hal ini adalah karena produknya memiliki bentuk dan rasa unik
serta harganya yang sangat murah dibandingkan kompetitor. Hasil penelitian Viki
Nofendhi (2018) mendukung pernyataan Sutisna bahwa harga dan citra merek
kesan yang bisa memperkuat atau justru memperlemah citra perusahaan di mata
konsumen. Aice menggunakan pendekatan yang berbeda dari produk lain karena
tidak memaksimalkan peran iklan dengan sebagaimana mestinya, tapi lebih banyak
Pemasaran langsung yang dilakukan dilakukan Aice juga begitu masif dilakukan.
karena hanya bisa ditemukan di toko kelontong yang berada di dalam lingkungan
5
padat penduduk atau di depan sekolah, bukan di toko retail besar, walaupun kini
Aice juga sudah dapat ditemukan di toko retail besar seperti Transmart, Superindo,
Indomaret, Alfamart, dan lainnya. Sistem distribusi Aice yang luar biasa agresif
memudahkan para pedagang membuat es krim ini sangat mudah ditemui di sekitar
kita.
Kegiatan Word of Mouth saat ini tidak hanya dilakukan dengan cara
tradisional dari mulut ke mulut dengan tatap muka, tapi saat ini lebih banyak
internet membuat dalam hitungan detik apa yang kita share mampu dibaca oleh
jutaan orang lain di berbagai belahan dunia. Paradigma tersebut bergeser seiring
dengan maraknya kegiatan WOM melalui media internet disebut dengan electronic-
Word of Mouth (e-WOM). Es krim Aice juga sangat terbantu dengan e-WOM yang
terjadi di media social. Aice mampu masuk dalam 10 Makanan Paling Viral 2016
versi hastag twitter, hal ini membuktikan walaupun sempat diterpa berita hoax, Aice
Indonesia. e-WOM banyak terjadi melalui media social melalui review produk,
dipercaya ketimbang kegiatan promosi yang berasal dari perusahaan dan dapat
sangat mempengaruhi keputusan orang lain untuk membeli produk es krim Aice.
perusahaan besar mengadopsi media sosial untuk mengakomodasi tren yang sedang
6
berkembang. Perusahaan dituntut untuk lebih aktif dalam melakukan pendekatan
terhadap konsumen. Aice pun turut aktif dalam melakukan komunikasi pemasaran
Youtube. Ketiga akun tersebut aktif digunakan Aice untuk berkomunikasi dengan
konsumennya, tetapi sejak tahun 2019 media yang paling aktif baik dari pemilik
akun maupun likes dan comment adalah Instagram. Hal ini terbukti dari jumlah rata-
rata likes di akun Instagram per postingan adalah 581,16 (data socialblade.com,
diakses pada diakses tanggal 9 September 2019 pukul 20.08 WIB), Twitter 206
(data socialblade.com, diakses pada diakses tanggal 9 September 2019 pukul 20.34
dan masih banyak lagi. Aice juga memiliki program sendiri di Net TV yaitu
Surprise, dimana Julian Jacob menjadi pembawa acaranya. Acara ini berisi cerita
orang-orang dalam menggapai impian yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi
penontonnya agar tidak pernah menyerah untuk menggapai mimpinya. Acara ini
tayang perdana pada 25 Agustus 2019, dan tayang setiap Minggu pukul 10.30 WIB.
7
Gambar 1.2. Promosi Tayangan Perdana Surprise di Instagram @aiceindonesia
Gambar 1.3. Aice menjadi official sponsor Asian Games 2018 di Instagram
@aiceindonesia
buzzer Aice via social media. Buzzer tersebut antara lain Chelsea Islan, Melaney
8
Ricardo, Ria Ricis, Gisella Anastasia, Tyna Kanna Mirdad, Ririn Dwi Arianti, Zara
Leola, dan masih banyak lagi. Es krim Aice juga banyak sekali diunggah oleh akun
instagram food influencer yang mengunggah foto dan memberikan caption yang
menarik tentang Aice. Safdar Hussain et. al. (2017) menyatakan bahwa pelanggan
mengurangi potensi bahaya informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan saat
oleh Aice yang dapat dilihat juga sebagai iklan, mampu memicu terjadinya e-WOM
yang intensif di media social, sesuai dengan penelitian Choerul Anwar (2015) yang
Aice juga banyak menjadi sponsor pada berbagai macam acara, termasuk di
antaranya perhelatan akbar Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan
acara Asian Games 2018, yang dibuktikan dengan terpilihnya Aice sebagai TOP
Es krim merek Wall’s dan Campina selama empat tahun terakhir selalu
merajai TOP Brand For Kids di kategori es krim. Tahun 2019 Aice berhasil
mendekati kedua merk es krim tersebut, bahkan mendapatkan perbedaan nilai yang
tipis dengan Campina (Wall’s 45,4%, Campina 19,9%, dan Aice 18,7%).
pembeda positif dari respon konsumen atas suatu barang dan jasa sebagai akibat
dari pengetahuan konsumen atas nama merek dari barang dan jasa tersebut. Aaker
9
(1996) memformulasikan brand equity dari sudut pandang manajerial dan strategi
dalam lima dimensi, yaitu brand awareness, perceived quality, brand associations,
Merek yang sudah mapan seperti Wall’s dan Campina biasanya mejadi
simbol sebagai suatu produk yang sukses, sehingga merek turut berpengaruh
tergantung dari pandangan konsumen terhadap merek. Citra merek yang kuat
dipengaruhi oleh konsumen yang telah sangat paham tentang merek yang
es krim yang telah begitu lama selalu berada di jajaran TOP Brand dapat disusul
oleh satu merek yang tergolong pemain baru di industry ini. Fenomena inilah yang
membuat penulis sangat tertarik mengangkat tema ini untuk mengetahu factor-
faktor apa saja yang mempengaruhi popularitas produk es krim Aice mampu melejit
seperti itu.
Memenangkan hati konsumen dewasa ini diperlukan adanya upaya kompleks yang
harus memperhatikan consumer insight. Upaya kompleks ini sangat perlu ditunjang
krim Aice serta ditunjang oleh e-WOM yang belakangan juga menjadi sumber
10
Berkaitan dengan hal tersebut, maka penulis bermaksud untuk melakukan
Aice”.
adalah:
krim Aice?
11
3) Untuk mengetahui pengaruh Bauran Komunikasi Pemasaran dan
krim Aice.
1.4.1. Akademis
1.4.2. Praktis
pemasaran.
1.4.3. Sosial
12
1.5 Kerangka Pemikiran Teoritis
1.5.1.1. Jurnal Jom Fekon Vol 2 (1-15). 2015. Budi Setiawan, Lilis
dan bauran pemasaran terhadap minat beli dan keputusan pembelian pada es
penelitian ini adalah deskriptif dengan menguji variable, uji regresi, dan
antara brand image terhadap keputusan pembelian melalui minat beli es krim
drop agar bertahan di era modern. Teori yang digunakan adalah teori
13
Elaboration Likehood Models (ELM), teori respon kognitif, dan integrated
dokumentasi dan observasi. Hasil peneltian menunjukkan bahwa: (1) ada hal
memegang peranan penting dalam pemasaran; (3) harga dan lokasi penjualan
pemasaran terhadap proses keputusan pembelian pada kedai ice cream LOL
Bandung.
analisis data deskriptif dan kausal, responden yang diteliti berjumlah 100
14
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran promosi dinilai
baik dengan rata-rata nilai total sebesar 71,54%, proses keputusan pembelian
WOM dipengaruhi secara positif pada risiko yang dirasakan oleh kredibilitas
15
sumber sejauh adopsi informasi, dan, untuk ini, pelanggan menggunakan e-
mereka melalui kebutuhan klien yang loyal melalui situs ulasan forum produk
makanan online.
terhadap konsumen, dan lebih jauh lagi terbukti dari struktur proses kebiasaan
konsumen.
16
Electronic Word of Mouth Terhadap Brand Equity Indomie (Studi pada
sampling.
masing penelitian memiliki keterkaitan tersendiri dengan penelitian ini baik dari
tema, teori maupun metode yang akan digunakan. Penelitian terdahulu melakukan
17
penelitian terhadap keseluruhan atau beberapa elemen bauran komunikasi
pemasaran terhadap beberapa elemen brand equity. Serta beberapa variable bauran
melanjutkan penelitian dari Budi Setiawan, Lilis Sulistyowati dan Sri Restuti yang
meneliti Pengaruh Brand Image dan Bauran Pemasaran Terhadap Minat Beli dan
Parlina dan Putu Nina Madiawati yang meneliti Pengaruh Bauran Promosi
Terhadap Proses Keputusan Pembelian pada Kedai Ice Cream Lick Over Lips
(LOL) Bandung.
digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori ELT untuk melihat bagaimana pesan
diproses secara internal. Tingkat keterlibatan tinggi dan rendah serta rangsangan
besaran efek yang akan ditimbulkan sehingga mempengaruhi konsumen, dari brand
awareness, perceived quality yang diterima, brand loyalty, dan brand association
18
1.5.1. Paradigma Penelitian
prosedur penelitian yang dirancang oleh seorang peneliti, (2) secara empiris,
karya yang telah ditulis, (3) terkendali, artinya perumusan konsep dan
secara konkrit dan dipercaya, (4) bersifat kritis mengenai ada tolak ukur
suatu proses linier atau proses sebab akibat, yang mencerminkan pengirim
pesan yang pasif. Hal ini berarti komunikasi terjadi secara sengaja dilakukan
respon orang lain. Positivistic adalah aliran filsafat yang hanya mengakui
sebagian kebenaran mengenai apa yang secara positif dalam kenyataan betul-
betul ada, yang secara empiris ada yaitu yang berasal dari pengalaman
manusia. Jadi aliran positivistic hanya mengakui apa yang ada dalam
atau rasio. Jadi aliran positivistic hanya mengakui sebagai suatu kebenaran
19
1.5.2. Kerangka Teori
Communication (IMC).
calon konsumen dengan produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan
adalah jalur yang potensial untuk menyampaikan pesan di masa yang akan
datang.
20
mempertahankan konsumen untuk hidup adalah keunggulan kompetitif
yang kuat.
pembelian. IMC membuat pesan lebih konsisten dan karena itu lebih
kredibel.
21
menjalin hubungan. Kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan
pihak terkait, pemasar saat ini tidak lagi terbatas pada platform komunikasi
2007:24). Style dan harga produk, bentuk dan warna kemasan, tata cara
22
Sumber: Sulaksana (2007:24)
1. Periklanan
dikemukakan:
Public presentation
Pervasiveness
Amplified expressiveness
23
Impersonality
berjauhan.
2. Promosi Penjualan
unik:
Komunikasi
Insentif
24
Undangan
Kredibilitas tinggi
sedang lengah
Dramatisasi
produk.
25
Pemasar umumnya masih kurang mengoptimalkan
4. Penjualan Personal
Perjumpaan personal
Kultivasi
konsumen sebaik-baiknya.
Respon
26
Penjualan personal mampu memaksa pembeli
5. Pemasaran Langsung
unik:
Nonpublik
tertentu.
Customized
Up-to-date
Interaktif
yang diterima.
27
masyarakat melihat kedekatan yang luar biasa antara Aice dengan
dilakukan.
efektif bagi perusahaan yang menghasilkan produk dan jasa, karena dapat
28
dalamnya; sedangkan WOM secara online atau disebut juga e-WOM
negative atau positif yang dibuat oleh konsumen actual, potensial, atau
internet.
social. hal ini akan mempengaruhi sikap konsumen tersebut yang akan
dimensi, yaitu:
1. Intensitas
29
Intensitas adalah banyaknya pendapat yang ditulis oleh
2. Konten
3. Pendapat positif
4. Pendapat negative
e-WOM
Product
e-WOM Quality Involvement
Sender’s Expertise
Brand Image
30
menggunakan buzzer di mendia sosial untuk memperkenalkan
Ririn Dwi Arianti, Zara Leola, dan masih banyak lagi. Selain itu pada
Aice membuat es krim ini menjadi viral di tahun 2016, bahkan menjadi
nilai tambah yang diberikan oleh produk atau jasa. Nilai ini bisa
yang menjadi akar dari merek itu sendiri. Asset-aset ini dinamakan brand
equity. Kategori utama dari asset tersebut adalah: (1) brand awareness,
(2) perceived quality, (3) brand loyalty, (4) brand associations. Skema
31
Gambar 1.6. How Brand Equity Generates Value
Brand equity menurut Aaker (1996:8) memiliki peran yang dapat dilihat
dari sisi konsumen dan perusahaan. Secara umum, bila dilihat dari sisi
32
menggunakan produk atau jasa dan pengetahuan konsumen akan
Grewal (1991) menyatakan bahwa jika sebuah merek sudah dikenal dan
merasa puas maka merek tersebut memiliki brand equity yang tinggi.
Dalam hal ini konsumen yang puas pada es krim Aice, konsumen yang
puas akan loyal pada merek es krim ini, selanjutnya mereka akan
33
terdiri atas dua bentuk pengetahuan tentang brand, yaitu brand
awareness dan brand image. Hanya brand equity yang kuat yang mampu
merek tersebut.
seseorang focus pada pengamatan yang cermat atas isu relevan dari
informasi yang disajikan, disebut “rute sentral” (central route), dan rute
34
Gambar 1.7. Elaboration Likehood Theory
Jika motivasi dan kemampuan tinggi, konsumen secara sadar dan cermat
(Javier, et. al. 2008:549). Motivasi akan besar ketika sebuah pesan
35
tingkat pengetahuan actual atau yang dirasakan, jumlah gangguan dalam
36
itu memahami target khalayak tersebut juga penting dalam menyusun
1. Strong arguments
diprediksi.
2. Neutral arguments
3. Weak arguments
37
tidak hanya mencegah perubahan-perubahan
perlawanan pandangan.
jalur ini:
1. Authority (kekuasaan)
2. Commitment (komitmen)
38
Komitmen digunakan untuk menekankan dedikasi
3. Contrast (kebalikan)
4. Liking (kesukaan)
5. Reciprocation (pembalasan)
6. Scarcity (kekurangan)
kekurangan.
39
Salah satu factor penting dalam pemrosesan informasi
jasa, atau ide (Mowen dan Minor, 2002:83). Pada tahap pemrosesan
dalam pesan (Mowen dan Minor, 2002:360-361). Jadi dalam hal ini
pesan, dan suasana hati (mood) saat ini yang dapat membantu konsumen
memutuskan apa yang mereka rasakan atas pesan suatu merek produk
40
sedikit ke dalam pikiran individu dan berasal dari asosiasi merek dengan
Iklan
Promosi Penjualan H1
H2
Bauran
Komunikasi Humas dan Publikasi H3
Pemasaran
H7 Brand Equity
H4
Penjualan Personal
H5
Pemasaran Langsung
H6
Electronic Word-of-
Mouth (e-WOM)
masalah yang dihadapi tentang hubungan antara dua variable atau lebih.
41
Variabel bebas (independent variable) adalah
variable lain.
Aice.
42
4. H4 : Ada pengaruh penjualan personal terhadap brand equity
es krim Aice.
43
Penjualan personal adalah komunikasi tatap muka yang
(Tuckwell, 2008:8).
menciptakan nilai dan asset yang menjadi akar dari merek itu
sendiri.
44
variabel harus dijelaskan. Pada penelitian ini akan diteliti enam
Variabel Periklanan
Variabel e-WOM
45
Pesan dari iklan Aice
mudah diingat.
Pesan iklan Aice mudah
dipahami.
Amplified Warna, huruf, desain yang Ordinal
Expressiven ada di iklan Aice menarik.
ess
Impersonali Pesan iklan Aice mudah Ordinal
ty dikenali.
Promosi Komunikasi Mengetahui program Ordinal
2. Penjualan promosi penjualan Aice.
Insentif Program promosi penjualan Ordinal
Aice menarik.
Program promosi penjualan
Aice sesuai dengan minat
konsumen.
Undangan Program promosi penjualan Ordinal
Aice diminati.
Program promosi penjualan
Aice memacu keputusan
pembelian produk es krim
Aice.
Humas Kredibilitas Aice melakukan kegiatan Ordinal
3. dan tinggi yang memberikan
Publikasi sumbangsih kepada
masyarakat.
Mengetahui Aice melakukan
program sponsorship.
Mampu Tertarik membeli produk Ordinal
menjaring Aice karena kegiatan humas
pembeli dan publikasi yang dilihat
dalam atau didengar atau dibaca.
keadaan
sedang
lengah
Dramatisasi Aice membangun hubungan Ordinal
timbal balik antara
perusahaan dengan
masyarakat.
Aice menciptakan opini
publik sebagai input yang
menguntungkan perusahaan
dan masyarakat.
Aice membangun
komunikasi persuasif untuk
46
membangun persepsi yang
baik dari masyarakat kepada
perusahaan.
Penjualan Perjumpaan Mengetahui booth Aice ada Ordinal
4. Personal personal di berbagai event yang
diadakan di berbagai kota.
Desain Booth Aice menarik.
Booth Aice menarik untuk
dikunjungi.
Adanya booth Aice
membuat konsumen tertarik
untuk membeli produk es
krim Aice.
Kultivasi Ada permintaan konsumen Ordinal
untuk mem-follow media
social Aice.
Respon Berniat membeli produk es Ordinal
krim Aice kepada sales-
boy/girl.
Pernah membeli es krim
Aice dari sales- boy /girl.
Pemasaran Nonpublik Pernah melihat es krim Aice Ordinal
5. Langsung dijual oleh sales- boy /girl.
Customized Pernah mendapatkan sampel Ordinal
produk.
Sales- boy /girl menjual es
krim Aice menarik
perhatian.
Up-to-date Sales- boy /girl sangat Ordinal
komunikatif.
Interaktif Sales- boy /girl sangat Ordinal
komunikatif.
e-WOM Intensitas Frekuensi konsumen Ordinal
6. mengakses media social.
Frekuensi konsumen
mengakses informasi dari
media social.
Frekuensi interaksi
konsumen dengan pengguna
media social lain.
Sering melihat akun yang
mengunggah es krim Aice.
Sering melihat iklan es krim
Aice di internet.
47
Konten Ada informasi tempat Ordinal
dimana konsumen bisa
mencari produk es krim Aice
di media social/internet.
Ada informasi mengenai
varian es krim Aice di media
social/internet.
Ada informasi mengenai
kualitas produk es krim Aice
di media social/internet.
Ada informasi mengenai
harga es krim Aice di media
social/internet.
Ada informasi mengenai
rasa produk es krim Aice di
media social/internet.
Ada informasi mengenai
bentuk produk es krim Aice
di media social/internet.
Pendapat Banyak buzzer yang Ordinal
Positif memberikan komentar
positif terhadap es krim
Aice.
Banyak komentar positif
terhadap es krim Aice di
kolom komentar.
Banyak komentar positif
mengenai kualitas produk es
krim Aice.
Banyak komentar positif
mengenai harga es krim
Aice.
Banyak komentar positif
mengenai rasa es krim Aice.
Banyak komentar positif
mengenai banyaknya varian
es krim Aice.
Banyak komentar positif
mengenai bentuk es krim
Aice yang menarik.
Ada rekomendasi dari
buzzer untuk membeli
produk es krim Aice.
Ada rekomendasi dari kolom
komentar buzzer untuk
48
membeli produk es krim
Aice.
Pendapat Banyak buzzer yang Ordinal
Negatif memberikan komentar
negatif terhadap es krim
Aice.
Banyak komentar negatif
terhadap es krim Aice di
kolom komentar.
Banyak komentar negatif
mengenai kualitas produk es
krim Aice.
Banyak komentar negatif
mengenai harga es krim
Aice.
Banyak komentar negatif
mengenai rasa es krim Aice.
Banyak komentar negatif
mengenai banyaknya varian
es krim Aice.
Banyak komentar negatif
mengenai bentuk es krim
Aice yang menarik.
Ada pengaruh dari buzzer
untuk tidak membeli produk
es krim Aice.
Ada pengaruh dari kolom
komentar buzzer untuk tidak
produk es krim Aice.
Brand Brand Keputusan membeli produk Ordinal
7. Equity Awareness Aice karena sudah
mengenali merek produk.
Keputusan membeli produk
karena nama produk yang
menarik.
Keputusan membeli produk
karena logo produk yang
menarik.
Keputusan membeli produk
Aice karena kedekatan
dengan produk.
Produk Aice berhasil
mengikat konsumen baru.
49
Produk Aice banyak
diminati konsumen karena
strategi positioning produk.
Aice merespon inovasi yang
dilakukan pesaing.
Konsumen menyukai rasa es
krim Aice
Konsumen lebih memilih
untuk membeli es krim Aice
ketimbang merek lain
Aice adalah pilihan pertama
dalam membeli produk es
krim.
Es krim Aice adalah merek
yang pertama muncul di
benak konsumen jika
ditanya merek es krim yang
diketahui.
Perceived Rasa es krim Aice sesuai Ordinal
Quality dengan harapan.
Aice memiliki kesan yang
berkualitas pada produknya.
Rasa es krim Aice menarik,
berbeda dari es krim merek
lain.
Bentuk es krim Aice
beragam.
Bentuk es krim Aice
revolusioner.
Mengetahui es krim Aice
memiliki banyak varian.
Harga es krim Aice lebih
murah dari es krim merek
lain.
Harga es krim Aice
sebanding dengan rasanya.
Mengkonsumsi es krim Aice
menunjukkan eksistensi
konsumen.
Brand Akan tetap setia membeli Ordinal
Loyalty produk Aice walaupun ada
tawaran dari produk lain.
Mengatakan hal baik
mengenai es krim Aice
kepada orang lain.
50
Berniat untuk
mempromosikan produk
Aice kepada orang lain.
Brand Es krim Aice banyak Ordinal
Association dikonsumsi oleh
selebgram/artis.
Es krim Aice sangat diminati
masyarakat.
Es krim Aice mudah
dijumpai.
Banyak toko kelontong/
minimarket/ supermarket
yang menjual produk es
krim Aice.
yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan atau
tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju. Angka-angka ini
51
paradigma kuantitatif, dikarenakan penelitian yang dilakukan menggunakan
data statistic dan uji populasi atau sampel. Paradigma kuantitatif disebut
dan paradigma interpretif yang dibagi lagi menjadi tiga jenis paradigma,
menemukan kebenaran dapat dilakukan, paling tidak dengan bebas dari nilai
52
memisahkan dirinya dari obyek penelitian (value free). Pada kualitas
Word of Mouth (E-WOM) terhadap brand equity produk es krim Aice, maka
terikat.
Tabel 1.3. Sifat dasar paradigm penelitian “yang diterima” dan paradigma
penelitian Eksplanatif.
Paradigma Definisi
Ontologi Merupakan studi mengenai sesuatu yang ada dan tidak ada
atau mempelajari mengenai realitas. Kata ontology berasal
dari bahasa Yunani dan berarti ilmu mengenai sesuatu yang
ada atau prinsip umum mengenai sesuatu yang ada.
53
relative dari dunia. Penerapan teori secara obyektif,
epistemology bertujuan untuk membuat generalisasi dari
berbagai macam kasus serupa dan secara subyektif untuk
menjelaskan kasus tunggal.
1.9.2.1. Populasi
(https://www.brilio.net/creator/10-media-sosial-ini-paling-banyak-
sosial di Indonesia sudah mencapai 150 juta orang, artinya sekitar 57%
54
memungkinkan penggunanya untuk melihat, mengirim,
YouTube.
sosial WhatsApp.
55
Social menyebutkan 59% orang Indonesia menggunakan
Twitter.
sosial BBM.
56
Pinterest, merupakan media sosial yang memungkinkan
sosial Pinterest.
menurut socialblade.com.
Gambar 1.8. Total Follower Instagram Aice per hari dari tanggal 28
Sumber: https://socialblade.com/instagram/user/aiceindonesia
57
Berikut pertumbuhan follower Facebook Aice menurut
socialblade.com.
Gambar 1.9. Total Follower Facebook Aice per hari dari tanggal 22
Sumber: https://socialblade.com/facebook/page/aiceindonesia
menurut socialblade.com.
Gambar 1.10. Total Follower Twitter Aice per hari dari tanggal 18
Sumber: https://socialblade.com/twitter/user/aiceindonesia
58
Berikut pertumbuhan follower YouTube Aice Indonesia
menurut socialblade.com.
Gambar 1.11. Total Follower YouTube Aice per hari dari tanggal 18
Sumber:
https://socialblade.com/youtube/channel/UCmpXhMzd41rb7zulmJaM
ZiQ
59
Populasi dari penelitian ini adalah follower akun
akun social media ini, dan respon follower di media sosial ini sangat
baik, yaitu jumlah upload gambar yang tinggi sebanyak 578 postingan,
rata-rata comment per postingan 46,44, dan rata-rata like per postingan
60
nonprobabilitas (nonprobability sampling) besarnya peluang elemen
Sumber: http://www.raosoft.com/samplesize.html
Keterangan:
N : Jumlah populasi
61
Margin of error yang digunakna peneliti adalah 10%, dan
Aice.
62
yang dipakai sebagai pedoman untuk mengadakan pertanyaan
es krim Aice.
membedakan individu dalam hal terkait variabel minat yang kita pelajari
63
Skala nominal dimana tidak ada asumsi tentang jarak maupun
1994).
64
Skala rasio diperoleh jika selain informasi tentang urutan dan
sebagainya.
seberapa kuat subyek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada
mungkin melalui kuesioner google form sebagai data primer dan data
65
pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai
telah lengkap.
berikut:
66
1. Jawab sangat setuju diberi nilai 4
waktu.
67
mencari validitas instrument adalah korelasi produk momen,
tidak relevan.
valid.
68
Keterangan:
responden
kedua
Keterangan:
69
Ʃ σt2 = jumlah varian butir
70
akan terdistribusi secara simetri disekitar nilai mean
71
adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan
autokorelasi.
pasti.
72
dengan menggunakan Korelasi Spearman’s Rho.
Lemah atau kecil 0,1 sampai dengan 0,3 -0,3 sampai dengan -0,1
Kuat atau besar 0,5 sampai dengan 1 -1,00 sampai dengan -0,5
1.9.7.4. Uji F
73
pengaruh terhadap variabel terikat (Ghozali,
2011:98).
α = 0,05
Kriteria:
74
adalah parameter yang nilainya tidak diketahui
(Muhidin, 2007:188).
Aice”.
75
Persamaa regresi ganda dirumuskan sebagai berikut:
Ŷ = a + b1X1 + b2X2
76
variabel independen maka R2 pasti meningkat, tidak
1.11.1. Teoritis
relevan.
1.11.2. Metodologi
77
1.11.3. Praktis
kognitif.
78