Anda di halaman 1dari 9

TRAVELOKA DAN TIKET.

COM

1. Bentuk E-commerce yang digunakan 2 (dua) perusahaan tersebut.


2. Sejarah dan perkembangan
3. Analisis penerapan E-Commerce pada 2 perusahaan tersebut. Apa kelebihan dan
kekurangan
4. Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh 2 perusahaan tersebut
5. Kemukakan saran anda untuk masing-masing perusahaan.

Dalam era yang serba modern ini, banyak teknologi yang sudah bermunculan di dunia ini. Kemajuan
bidang teknologi saat ini sangat banyak mempermudah pekerjaan orang lain. Salah satunya disini
saya ingin mengulas sebuah teknologi pemesanan tiket dengan mudah diakses yaitu Traveloka dan
Tiket.com. Jawara penyedia tiket penerbangan, hotel, penyewaan kendaraan yang terkenal di
Indonesia.
Kedua startup ini berdiri dengan melewati berbagai macam proses baik secara individu maupun
korporasinya. Keduanya (Traveloka dan Tiket.com) memiliki karakteristik yang berbeda waluapun
dalam lingkup bisnis yang sama yaitu penyedia layanan tiket online.
Semakin hari, semakin banyak orang yang melakukan kegiatan traveling. Beberapa melihatnya
sebagai peluang bisnis dan berlomba-lomba membangun fasilitas-fasilitas yang diperuntukkan bagi
wisatawan, seperti : transportasi, hiburan, restoran dan hotel. Hotel merupakan bidang bisnis
berpotensi besar karena setiap wisatawan yang datang di destinasi, pastilah memerlukan sarana
akomodasi, seperti hotel, sebagai tempat mereka menginap.
Seiring dengan maraknya pembangunan hotel di kota-kota wisata, adalah bijak jika pelaku bisnis di
bidang ini dapat mencermati hal-hal baru yang timbul berkenaan dengan tren permintaan
pelanggan. Terutama jika ditemukan pemberitaan mengenai hotelnya, pengelola hotel sebaiknya
mencari tahu mengenai apa yang telah dipikirkan, dibicarakan, dan ditulis orang mengenai hotelnya.
Hal ini penting dilakukan untuk menjaga reputasi hotel tersebut.
Traveloka dan Tiket.com merupakan e-commerce yang melayani penjualan tiket kereta api, pesawat,
hotel bahkan sewa mobil. Website yang mudah diakses dengan nama domain yang mudah diingat
menjadikan salah satu e-commerce travel yang dipercaya.

Sejarah berdirinya Tiket.com


Berawal dari tahun 2012 dimana pada waktu itu masih merupakan perusahaan kecil dengan
keuangan pas-pasan. Pada saat itu Natali Ardianto (CTO) sekaligus Co-Founder Tiket.com
mengatakan bahwa keran keuangan perusahaan harus digunakan semaksimal mungkin. Dan strategi
yang digunakan waktu itu adalah bekerja sama dengan media – zero marketing.
Natali Ardianto meyakini bahwa bisnis ecommerce travel ini beberapa tahun ke depan akan banyak
peminatnya dikarenakan masyarakat Indonesia menjadikan traveling bukan sesuatu yang eksklusif
melainkan adalah kebutuhan pribadi yang harus dipenuhi. Orang cenderung menyenangi traveling
karena selain dapat melepas kepenatan pada saat bekerja juga sebagai ajang untuk berkumpul
dengan keluarga maupun kerabat. Dan inilah salah satu alasan mengapa sistem ini terus
dikembangkan dengan inovasi yang menarik.
Pada tahun 2013 keuangan Tiket.com semakin membaik, hal ini ditunjukkan dengan semakin banyak
jumlah pembelian tiket pesawat, kereta api maupun hotel melalui tiket.com. Dengan keuangan yang
terus bergerak positif, Tiket.com mulai melakukan aktivitas marketing yang agresif. Tiket.com mulai
melakukan promosi melalui Google Adword, SEM, dan juga media offline seperti koran, radio dan
pameran. Awal ketika Tiket.com berjalan, hanya menyediakan jasa penjualan tiket pesawat. Ketika
itu selang enam bulan Natali Ardianto ingin PT KAI ikut bergabung dalam sistem Tiket.com. Pada
waktu itu hanyalah anak kecil yang belum beranjak dewasa. Namun karena kegigihan orang orang di
dalamnya akhirnya PT KAI ikut bergabung dalam platform Tiket.com. Sekarang tiket.com dapat
melayani banyak penjualan tiket dari berbagai maskapai, kereta api, hotel, maupun agen sewa
kendaraan. Hal ini juga dimudahkan customer dalam masalah pembayaran. Sistem jual beli ini
menyediakan 14 macam pembayaran, dari transfer antar bank hingga kartu kredit.

Sejarah Berdirinya Traveloka


PT Trinusa Travelindo atau yang lebih dikenal dengan nama Traveloka adalah perusahaan yang
menyediakan layanan booking tiket pesawat dan hotel secara online yang fokus pada perjalanan
dalam negeri di Indonesia. Traveloka memiliki markas pusat yang berbasis di Jakarta. Perusahaan
yang didirikan pada tahun 2012 ini semula memiliki konsep sebagai search engine untuk
membandingkan harga tiket pesawat yang ada di sejumlah situs. Seiring dengan perkembangannya,
pada tahun 2013 Traveloka resmi menjadi situs pemesanan tiket pesawat. Lalu, pada tahun 2014,
Traveloka mulai memasuki bisnis reservasi kamar hotel. Perusahaan ini pun mendapatkan investasi
tahap awal dari East Venture dan kemudian disusul oleh Global Founders Capital.
Pada tahun 2013, bisnis travel di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tiket
pesawat tak lagi menjadi sebuah barang mewah yang menjadi konsumsi golongan tertentu.
Kemunculan beberapa maskapai yang fokus menghadirkan penerbangan dengan harga terjangkau
juga menunjang kondisi ini.
Sebuah startup kecil bernama Traveloka melihat peluang tersebut, dan langsung mengubah bisnis
mereka dari yang sebelumnya hanya sebagai situs perbandingan harga tiket, menjadi layanan
penjualan tiket. Hasilnya, mereka berhasil tumbuh dengan pesat seiring kian besarnya pasar bisnis
travel tersebut.
Lima tahun berselang, Traveloka telah menjadi sebuah perusahaan bernilai lebih dari US$1 miliar
(sekitar Rp14 triliun), serta memimpin bisnis startup travel di tanah air. Inilah gambaran lengkap
tentang asal mula mereka, pencapaian yang telah mereka raih, dan apa yang akan mereka hadapi di
kemudian hari.

Kelemahan dan Kelebihan kedua startup travel ini


Kelebihan dan kekurangan di Traveloka :
Kelebihan :
1. Terjaminnya Keamanan
Di Traveloka Keamanan terjamin, Karena situs website maupun aplikasi mobile Traveloka telah
menggunakan jaringan HTTPS. Lalu jika Kamu mau melakukan pembayaran via kartu kredit,
Traveloka bekerja sama dengan Cyber Source sehingga kartu kredit Anda tidak bisa dibaca atau
digunakan oleh siapapun.

2. Transaksi Cepat, simple dan Sangat Efisien


Traveloka juga dinilai memiliki proses transaksi yang mudah, simple, cepat dan efisien. Situs ini
berani menampilkan harga yang mudah di jangkau oleh pembeli dan kompetitif dari harga aslinya.
Selain itu, berbagai pilihan pembayarannya pun beragam.

3. User Interface yang sangat menarik


Di Home website Traveloka ini, Anda akan melihat jika mereka lebih mengutamakan program
pencarian seperti tiket dan hotel. Selain itu juga, Traveloka juga memiliki konten - konten original
yang unik dan bisa menarik pembeli, seperti kata - kata promosi yang menjelaskan soal website itu.
lalu menempatkan template yang berada di menu pencarian tiket tampak sangat bagus yang enak
untuk dipandang.

Kekurangan :
1. Situs website yang Terlalu banyak dengan Icon
Ketika Anda masuk ke website Traveloka itu, mungkin Kamu akan menemukan berbagai video gif
atau gambar bergerak, icon, dan beberapa iklan lainnya yang membuat computer konsumen dengan
bandwidth lemah akan terganggu atau terjadinya lag. Kemudian pengguna atau pembeli cukup
kewalahan dengan penempatan nya widget box promo.

2. Belum tersebar ke Seluruh Dunia


Ini adalah salah satu kekurangan yang terdapat di Traveloka adalah belum tersebar ke seluruh
wilayah yang ada di dunia dalam penerbangan internasional. Situs atau website ini lebih
mengutamakan wilayah-wilayah atau daerah - daerah favorite konsumen atau pengguna sehingga
tempat-tempat unik di luar negeri jarang ada di Traveloka.

3. Terjadinya Penipuan Online


Harga tiket dan reservasi hotel yang ada di Traveloka memang terbilang cukup murah, karena jika di
bandingkan dengan harga pasar, kadang membuat orang tidak percaya atau merasa ragu. Dan juga
banyak terdapat pihak yang tak bertanggung jawab dengan kewajiban mereka salah gunakan yaitu
menggunakan nama domain yang sama. Tetapi, jika memang ada penipuan yang membawa - bawa
nama Traveloka, biasanya itu kesalahan dari konsumen atau pembeli itu sendiri karena kurang hati-
hati dan kurang teliti.

Kelebihan dan kekurangan di Tiket.com

Kelebihan :
1. Transaksi yang sangat Aman
Pada saat Anda mengisi data dengan lengkap, semua data akan tersimpan secara otomatis pada
database di Tiket.com. Dan Anda juga tak perlu khawatir atau takut data Anda akan diambil orang,
karena transaksi di Tiket.com sangat aman.

2. Pembayaran lewat konversi mata uang lain

3. Memiliki Konten Yang Begitu Original


Banyak memiliki fitur lengkap di situs Tiket.com yang mempunyai berbagai jenis macam pemesanan
tiket. Selain itu, Tiket.com juga langsung menampilkan menu pemesanan tiket di beranda utama
atau home. Agar lebih mudah dipahami oleh konsumennya, Tiket.com terdapat konten original yang
membahas tentang penjelasan soal website itu sendiri.
Kelemahan

Kekurangan Tiket.com

1.Langkah Pembelian Tiket Terlalu Ribet


Salah satu kekurangan di Tiket.com yaitu langkah-langkah pembelian tiket terlalu ribet dan
banyaknya form yang perlu diisi terlebih dahulu. Karena itulah, cukup tidak efisien waktu dalam
pemesanan tiket. Kemudian, pembayaran Tiket.com tidak bisa dibayar dari Indomaret.

2. User Interface Cukup Mengganggu


Di web Tiket.com, penggunaan icon-icon tampak kurang minimalis sehingga memakan halaman.
Kemudian tata letak dan ukuran beberapa widget sedikit mengganggu pandangan. Sayangnya,
penggunaan Bahasa di Tiket.com juga ada yang tidak konsisten.

3. Data Harga Sering Tidak Valid


Kekurangan lainnya dari Tiket.com yaitu data harga yang ditampilkan sering tidak valid digunakan
lagi, karena Tiket.com menunjukkan harga terbaru dari hasil pencarian pelanggan terakhir, sehingga
saat Anda melihat harga, nominal tersebut sudah berubah.

Dari sekian kelemahan dan kekurangan yang dimiliki kedua startup travel ini ada kesamaan dalam
hal kekurangan jika dibandingkan kita memesan tiket lewat situs maskapai misalnya lion air.
Pelanggan diberikan limit waktu booking dan dapat diperpanjang tanpa harus melakukan
pembayaran, sementara baik Traveloka maupun Tiket.com hanya membatasi pada waktu
pembayaran. Ketika ada pembayaran baru akan diberikan kode booking. Jika langsung di web
maskapai walaupun belum melalakukan pembayaran akan diberikan kode booking sementara
sampai terjadinya transaksi.

Analisis 2 jawara Startup Lokal Indonesia (Tiket.com dan Traveloka)


Kedua Startup ini berdiri dalam waktu yang hampir bersamaan, keduanya memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi dalam memulai usaha bisnisnya. Para pendiri kedua startup ini terdiri dari orang-
orang muda yang memiliki passion di bidang teknologi informasi di tambah jiwa enterpreneurship
yang tumbuh menjadikan para pendiri kedua startup travel ini orang yang cerdas dibidangnya.
Visi kedua startup travel ini intinya adalah kepada kepuasan dan layanan yang terbaik kepada
konsumnen/pelanggannya. Dengan mengembangkan platform online masing-masing keduanya
menjadi startup teratas di Indonesia. Capaian-capain yang diraih kedua startup ini membuktikan
bahwa bisnis travel yang dijalanlankan dengan sistim online begitu menjanjikan.
Melihat kedua strartup travel lokal ini ada hal yang menarik dari keduanya antara lain, dengan
melihat perkembangan bisnis travel online dari Traveloka tidak heran karena Traveloka didukung
oleh dana Investor yang besar mencapai triliunan rupiah dapat melakukan promosi besar-besaran
diberbagai media, baik cetak maupun online dll. Juga promo-promo menarik dalam rangka
menggaet pelanggan untuk menggunakan Traveloka. Dengan modal yang besar dapat juga
mengembangkan usahanya bukan hanya dalam lingkup Indonesia tapi sampai ke manca negara.
Dengan modal besar juga dapat mengembangkan sistem reservasi online yang tercanggih yang
dapat memudahkan semua orang dengan kecepatan yang luar biasa untuk menggunakan traveloka.
Sementara itu Tiket.com dalam mengembangkan bisnisnya mengedepankan prinsip kehati-hatian
dalam pengeluaran keuangan. Dengan menjaga kontrol yang ketat terhadap arus keuangan dan
pengeluaran startup bisa mendapatkan momentum untuk melakukan bootstrapping atau
memanfaatkan dengan baik investasi awal. Ditambah dengan strategi pemasaran yang efektif dan
jeli melihat peluang bisnis yang ada tidak heran menjadikan Tiket.com menjadi strartup travel
Indonesia yang pada tahun 2012 sampai 2013 mengalami kenaikan pendapatan sebesar 1.300
persen. Keberhasilan ini tak terlepas dari peran Tim yang solid dan inovatif, fokus terhadap
pelayanan konsumen dan selalu aktif dalam membangun jaringan mitra bisnis dengan pihak lain.
Salah satu inspirasi yang bisa di ambil dari perjalanan tiket.com adalah kegigihan mereka, metode
awal menggunakan zero marketing hingga seperti sekarang.

Tantangan Bisnis Travel Online kedepan.


Tidak selamanya bisnis yang kita jalankan akan berjalan lancar termasuk bisnis travel. Apapun bidang
bisnis yang di geluti, masalah pasti akan muncul. Masalah tersebut harus dihadapi secara bijak. Sikap
bijaksana tersebut ditunjukkan dengan mengubah pola pikir masalah bisnis dinilai sebagai
"tantangan" bisnis yang harus siap dihadapi dan dicarikan jalan keluarnya. Dengan mengetahui
keempat tantangan yang bisa saja terjadi dalam bisnis seperti tour and travel online, diharapkan
sebagai pelaku bisnis tersebut dapat lebih siap untuk menjalani bisnisnya. Berikut keempat
tantangan yang mungkin Anda hadapi :
1. Konsumen Membutuhkan Informasi Sejelas-jelasnya 
2. Tidak Adanya Fitur Pencarian yang Mumpuni di Website
3. Kurang Update terhadap Sistem Reservasi
4. Konektivitas Internet yang Tidak Stabil
Kesimpulan dan Saran
Memulai Startup Travel bukanlah pekerjaan yang mudah, memerlukan skill, passion dan jiwa
enterpreunership yang bagus. Ditambah latar belakang ilmu baik yang didapat di bangku kuliah
maupun yang didapat secara autodidak atau pengalaman membuat semakin mudah untuk
membangun sebuah bisnis. Jika membuat bisnis dengan platform online atau e-commerce tentu
harus memahami teknologi informasi. Demikian halnya dengan Traveloka dan Tiket.com kedua
startup travel terdepan di Indonesia ini memulai bisnisnya dari bawah dan dengan segala daya upaya
para pendiri merangkak meraih kesuksesan dari bisnis mereka hingga sekarang ini.
Saran untuk kedua startup travel jawara Indonesia ini adalah memulai bisnis berkelanjutan atau
sustainable business. Memang belum banyak yang menyadari bahwa bisnis berkelanjutan,
sebenarnya memiliki banyak sekali manfaat tak hanya bagi kelangsungan hidup perusahaan, tapi
juga kelangsungan hidup setiap manusia.
Menjadi perusahaan yang berkelanjutan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, namun
bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Berikut langkah-langkah dalam mewujudkan
perkembangan bisnis yang berkelanjutan, yang melibatkan strategi terpadu untuk mengelola
sumber daya, dan memaksimalkan efisiensi dan tujuan perusahaan.

Informasi Yang Ditawarkan Dari Perusahaan (Traveloka.com)

Melalui Situs, Traveloka menyediakan platform online sehingga Anda dapat menelusuri berbagai
jenis maskapai penerbangan, api, dan transportasi lainnya, akomodasi sementara dan penginapan
(sebagaimana berlaku), pertunjukan seni, objek wisata, paket perjalanan wisata, pulsa prabayar,
serta membuat reservasi, pemesanan dan/atau pembelian ("Layanan"). Pengguna dapat membuat
pemesanan layanan yang disediakan oleh hotel, maskapai penerbangan, operator transportasi
lainnya, penyelenggara pertunjukan seni, pengelola objek wisata, biro perjalanan wisata, operator
seluler, dan/atau penyedia layanan lain yang bekerjasama dengan Traveloka ("Vendor") di Situs.
Dengan meletakkan pesanan melalui Situs, Anda akan dapat memesan dan/atau membeli tiket
pesawat, tiket kereta api dan transportasi lainnya, kamar hotel, tiket pertunjukan seni, tiket obyek
wisata, paket perjalanan wisata, pulsa prabayar, atau layanan lainnya pada Situs Traveloka. Pada
situs Traveloka akan memberikan konfirmasi pemesanan atau pembelian melalui konfirmasi email.
Pihak Traveloka berhak untuk menolak pemesanan sebagaimana diatur di bawah ini.

Informasi Ruang Lingkup Bisnis Perusahaan (Traveloka.com)


Traveloka merupakan situs pencarian dan pembelian tiket pesawat terbesar di Indonesia. Traveloka
memiliki basis operasional di Jakarta. Yang telah menyediakan beberapa maskapai dengan melayani
penerbangan domestic maupun internasional. Dengan traveloka menggunakan pencarian lebih dari
5.769 rute sehingga dalam mencari berbagai maskapai penerbangan hanya membutuhkan beberapa
detik saja.
Perusahaan didirikan pada tahun 2012 oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert. Pada awal
konsepnya Traveloka berfungsi sebagai mesin pencari untuk membandingkan harga tiket pesawat
dari berbagai situs lainnya. Pada pertengahan tahun 2013 Traveloka kemudian berubah menjadi
situs reservasi tiket pesawat di mana pengguna dapat melakukan pemesanan di situs Traveloka.com.
Pada bulan Maret 2014, Ferry Unardi menyatakan bahwa Traveloka akan segera masuk ke bisnis
reservasi kamar hotel.Pada bulan Juli 2014, jasa pemesanan hotel telah tersedia di situs Traveloka.

Sekian dulu sharing dari saya, silahkan meninggalkan krtitik yang membangun supaya saya bisa
menjadi yang lebih baik lagi, Trimakasih.

Natali Ardianto dulunya tidak suka bersikap baik dengan orang-orang. Tapi Anda tidak akan pernah
menyangka hal tersebut jika melihat perjuangan dan sosoknya sekarang. CTO Tiket.com ini
mengenang hari-harinya di Universitas Indonesia dimana ia menolak kencan makan siang dengan
seorang mahasiswi dengan pertimbangan waktu yang harus ia habiskan untuk menunggu mahasiswi
tersebut menghabiskan makanannya. Pola pikir kuantitatif tersebut biasanya dimiliki oleh orang
yang didiagnosis dengan gangguan sosial atau bisanya dimiliki oleh progammer.

Kini, Natali yang juga merupakan co-founder StartupLokal,


sebuah komunitas entrepreneur terkenal di Jakarta, mengakui
pentingnya berinteraksi dengan orang lain. Menurutnya, aspek
yang paling penting untuk kesuksesan sebuah bisnis adalah
mengembangkan “soft skill” dan teknik komunikasi. “Startup
perlu memahami pentingnya pemasaran. Anda mungkin
memiliki produk yang benar-benar buruk, tapi tetap saja, jika
Anda memiliki tim pemasaran yang baik, Anda bisa sukses,”
katanya.
Meskipun demikian, produk yang dimiliki Natali bukanlah produk yang buruk. Tiket.com merupakan
juara di sektor booking online untuk travel, event, dan perhotelan. Tiket telah beroperasi dengan
baik sejak didirikan pada tahun 2011, dan bahkan telah menghasilkan profit di awal tahun 2013.
Natali mengatakan, “Sebenarnya, bisnis kami melejit di bulan April tahun itu, dan kami benar-benar
tidak tahu mengapa. Pendapatan kami antara tahun 2012 dan 2013 naik 1.300 persen. Saya pikir
jumlah pelanggan kami naik dengan signifikan dan kami mulai membuat lebih banyak penjualan.
Kami cukup terkejut dan kaget.”

Natali memberi kredit kepada co-founder lainnya sebagai rahasia sukses di balik pertumbuhan Tiket
yang cepat itu. Menurutnya, CEO Wenas Agusetiawan, commercial director Dimas Surya Saputra,
dan managing director Gaery Undarsa sangat paham dengan kondisi bisnis di Jakarta yang membuat
Tiket lebih unggul dari pesaing lainnya Indonesia. Natali percaya banyak platform booking online
lainnya yang dijalankan oleh ahli teknologi yang introvert, seperti dirinya yang dulu.
Strategi dan rencana masa depan
Perusahaan ketiganya kini, Tiket.com, tumbuh dengan pesat dan sukses. Natali mengatakan bahwa
40 persen bisnis Tiket merupakan tiket pesawat, diikuti oleh tiket kereta api dan booking hotel. Tiket
juga bereksperimen dengan booking online untuk sewa mobil, namun menurutnya, layanan baru ini
tidak berjalan dengan baik dalam menghadapi persaingan yang ketat dari merek seperti Hertz. Tetap
setia kepada keyakinannya bahwa pemasaran adalah kunci kesuksesan, Natali mengatakan bahwa
tahun ini Tiket semakin menggencarkan usaha promosinya melalui iklan di billboard, Google
AdWords, dan platform media sosial yang secara aktif digunakan oleh orang Indonesia.

(Baca juga: 8 website dan startup travel terbaik di Indonesia)


Natali mengatakan bahwa ada satu hal yang sering diabaikan startup Indonesia, tapi
penting, yakni menjaga kontrol yang ketat terhadap arus keuangan dan pengeluaran.
Menurutnya, jika startup mendapatkan momentum untuk melakukan bootstrapping atau
memanfaatkan dengan baik investasi awal mereka, mereka akan berada dalam posisi
terbaik ketika tiba saatnya untuk meningkatkan usaha mereka ke skala yang lebih luas.
Ia menjelaskan: “Di StartupLokal, kami selalu mengatakan, ‘Jangan terlalu cepat mengeluarkan
uang.” Tapi orang sering tidak menyadari pentingnya kalimat tersebut. Pola pikir orang Indonesia
adalah mencari investasi untuk mendapatkan ketertarikan pasar, tapi ini salah. Apa yang selalu saya
tanyakan adalah: ‘Bagaimana Anda bisa membuat perusahaan Anda berjalan selama lima atau
sepuluh tahun tanpa investasi baru? “Itulah yang telah kami lakukan di Tiket.com”.

Dengan pola pikir tersebut, para founder Tiket telah sangat memahami kapan dan di mana mereka
mendapatkan dan menghabiskan uang. Natali mengatakan Tiket menghabiskan USD 40.000 (sekitar
466,6 juta) untuk membeli sistem otomatis yang memberitahu mereka jumlah panggilan terabaikan
yang ditujukan ke kantor mereka. Ia mengatakan, “Yang kami tahu adalah bahwa kami mendapat
beberapa ribu panggilan per hari, tapi kami tidak tahu berapa banyak orang yang mencoba untuk
menghubungi kami dan gagal. “Dengan cepat kami menyadari bahwa tingkat panggilan terabaikan
tersebut mencapai 60 sampai 70 persen. Jadi kami menjadikan masalah tersebut sebagai salah satu
alasan kami untuk mempekerjakan lebih banyak orang.” Sebagai hasil dari perekrutan besar-besaran
Tiket pada tahun 2014, perusahaan ini kini memiliki lebih dari 150 karyawan, lebih dari dua kali
jumlah tahun lalu.

Sebagai bagian dari fase ekspansi Tiket, tim ini berencana untuk berekspansi di luar Indonesia dalam
beberapa bulan ke depan dan memulai layanannya di luar negeri. Tiket ingin bekerjasama dengan
perusahaan-perusahaan dan membuka cabang baru di kawasan seperti Australia, China, Hong Kong,
dan Malaysia. Terkait IPO Tiket yang akan datang, Natali percaya perusahaanya bisa mencapai IPO
dalam beberapa tahun kedepan, tapi menolak untuk memberikan jangka waktu yang lebih spesifik.
“Kami harus menunggu dan melihat apa yang akan terjadi dengan kondisi investasi kami. Kami tidak
mencari investasi tahun ini, jadi kami akan memeriksa kembali tahun depan.”
Menurut sumber yang saya baca http://rio-ristrianto.blogspot.co.id/2015/03/kelebihan-dan-
kekurangan-pada-website.html 3 adalah yang agak menjengkelkan ketika bertransaksi di Tiket.com
adalah mengisi biodata pemesan dan penumpang yang relatif banyak sehingga menyita banyak
waktu. Karena saya pribadi lebih menyukai hal yang simple dan praktis sehingga tidak memakan
banyak waktu hanya untuk proses transaksi saja meskipun belum pernah bertransaksi di Tiket.com.
Hal tersebut juga mungkin membuat user yang lain atau saya pribadi berpikir 2x untuk memesan
tiket karena cenderung memilih pemesanan yang praktis dan simple terlebih lagi dengan situasi yang
mendadak pasti akan banyak menghabiskan waktu.

Pesan dari Natali Ardianto adalah produk yang diciptakan tidak perlu
hebat dan mengesankan, tetapi lebih tepat guna dan tepat sasaran
dikombinasikan dengan marketing yang baik untuk produk itu maka akan
menjadi produk unggulan di pasaran. Hal ini dipaparkan juga ketika dia
menceritakan kisah Tiket.com dari awal berdiri hingga sekarang.
Salah satu inspirasi yang bisa di ambil dari perjalanan tiket.com adalah
keigihan mereka ,metode awal menggunakan zero marketing hingga
seperti sekarang.
TRAVELOKA

Tantangan Bisnis Travel Online kedepan


5. Konsumen Membutuhkan Informasi Sejelas-jelasnya 
6. Tidak Adanya Fitur Pencarian yang Mumpuni di Website
7. Kurang Update terhadap Sistem Reservasi
8. Konektivitas Internet yang Tidak Stabil

Anda mungkin juga menyukai