Anda di halaman 1dari 3

Isu Perubahan pada organisasi shopee

Shopee adalah sebuah aplikasi yang bergerak dibidang jual beli secara online dan
dapat diakses secara mudah dengan menggunakan smartphone. Shopee hadir
dalam bentuk aplikasi yang memudahkan penggunanya dalam melakukan
kegiatan berbelanja secara online tanpa harus ribet menggunakan perangkat
komputer. Namun cukup menggunakan smartphone anda, Shopee akan
menawarkan berbagai macam produk-produk fashion hingga produk untuk
kebutuhan sehari-hari. Shopee ikut meramaikan pasar Indonesia pada akhir bulan
Mei 2015 dan mulai beroperasi sejak Juni 2015. Shopee merupakan sebuah anak
perusahaan dari Garena yang berbasis di Singapura. Meningkatnya penetrasi
pengguna gadget membuat PT Shopee Internasional Indonesia melihat peluang
baru di dunia e-commerce. Kini Shopee telah menyebar di berbagai Negara di
Kawasan Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand,
Filiphina, dan Indonesia. CEO Shopee, Chris Feng, mengatakan sejak soft
launching pada Juni tahun 2016 Aplikasi ini mudah diterima di Asia Tenggara
karena kawasan tersebut merupakan kawasan yang gemar bermain media sosial.
Bukan rahasia lagi jika masyarakat Indonesia gemar di ranah media sosial.
Bahkan media sosial tidak serta merta untuk berkomunikasi kini telah menjelma
sebagai kegiatan jual beli.

Shopee International Indonesia atau kerap disebut dengan Shopee Indonesia baru
baru ini menjadi sorotan oleh publik luas. Siapa sangka salah satu perusahaan
ekspedisi terbesar di Indonesia ini dihantam dengan banyak isu dan pemberitaan
kurang baik yang berakibat pada pandangan negatif terhadap perusahaan tersebut.
Pasalnya Shopee baru-baru ini melakukan perubahan sistem dengan meluncurkan
beberapa fitur-fitur baru yang tampaknya membantu sekaligus membuat
penggunanya kecewa dengan perubahan tersebut. Shopee melakukan perubahan
dalam bidang teknikal dan lingkungan.

Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh shopee diantaranya yaitu :

 Fitur shopeepay latter dimana fitur tersebut dinilai shopee dapat


memudahkan pengguna dalam berbelanja tanpa repot harus membayar
terlebih dahulu dan dapat berbelanja dengan membayar bulan depan meski
dengan bunga yang dilakukan. Tetapi dengan kebijakan baru tersebut
membuat beberapa pengguna resah karena dengan biaya penanganan yang
relative jauh lebih besar. Misalnya ketika akan mengchekout barang biaya
penanganan sebesar Rp. 2.500, tetapi ketika sudah checkout dengan
metode pembayaran shopeepay latter tersebut tiba-tiba biaya penanganan
yang semula sebesae Rp. 2.500 menjadi Rp. 52.000. jadi dengan fitur dan
sistem tersebut membuat pelanggan resah dan merasa dirugikan.
 Fitur lainnya yang turut dikeluarkan shoppe yaitu metode pembayaran
otomatis ke satu metode pengiriman. Jadi, sebelumnya shoppe
menyediakan fitur berbagai macam opsi pengiriman yang bisa dipilih oleh
pengguna ketika akan membeli suatu produk. Jadi pengguna bisa memilih
metode mana yang diinginkan sesuai dengan kecepatan yang dimau dan
yang termurah. Jadi dengan diubahnya fitur ini membuat pengguna kurang
puas terhadap fitu ryang baru diluncurkan tersebut. Shopee menjelaskan
bahwa dengan adanya perubahan tampilan jasa kirim di Shopee, para
pengguna kurang terbiasa jika dibandingkan dengan tampilan sebelumnya.
Untuk pemilihan kurir di Shopee, penjual dapat secara langsung memilih
preferensi jasa kirim yang diinginkan melalui situs Seller Centre masing-
masing. Kami dapat memastikan bahwa proses pemilihan kurir ini tidak
berubah dari sebelumnya. selanjutnya perubahan tampilan jasa kirim ini
dilakukan untuk memberikan pengalaman belanja online yang lebih baik,
yakni dengan menampilkan pilihan jasa kirim secara otomatis setelah
pengguna membeli produk, dan pembeli dapat memilih layanan
pengiriman yang diinginkan dengan mudah, seperti layanan Instant, Same
Day, Next Day, Reguler, Hemat, dan Kargo. "Pada tampilan jasa kirim
yang baru di aplikasi Shopee, para pembeli juga masih dapat memilih dan
mengubah jasa kirim dengan mengeklik Pesanan, lalu klik Ubah Jasa
Kirim.
 Shopee juga meluncurkan suatu fitur baru lainnya yaitu shopee food.
Shopee food diluncurkan ditangah pandemi beberapa saat lalu untuk
memudahkan pengguna dalam memesan makanan melalui aplikasi.
Menurut banyak pengguna shopee food ini adalah salah satu perubahan
yang berhasil diluncurkan oleh shopee berbeda dengan fitur baru lainnya
yang kurang disukai oleh pengguna. Perubahan ini tentu saja membawa
dampak positif dari para pengguna, karena selain dapat berbelanja produk
juga memudahkan dalam memesan makanan tanpa harus install aplikasi
makanan online lagi.

Jadi itulah beberapa perubahan yang telah diluncurkan oleh shopee.


Perubahan dari segi teknikal dan lingkungan. Perubahan tersebut banyak
menuai pro dan kontra dari para pengguna khususnya fitur opsi pengiriman.
Dampak yang muncul setelah adanya krisis ini cukup terasa signifikan sesuai
dari pemberitaan media massa, mulai dari terpaan isu yang berujung trending
hingga adanya tekanan dari netizen agar meng-uninstall aplikasi Shopee
Indonesia. Kerugian ini bisa disikapi dengan baik oleh pihak Shopee, mereka
bahkan kompak dalam menyampaikan seperti apa situasi sebenarnya yang
terjadi di lapangan. Dikatakan bahwa para kurir Shopee Express tidak
mendapatkan berbagai jaminan yang seharusnya mereka dapatkan, padahal
Shopee Indonesia mengatakan selalu menyediakan perlindungan asuransi
untuk para mitra pengemudi Shopee Express, tentu tujuannya adalah agar bisa
memberikan lingkungan kerja yang aman dan produktif. Shopee Indonesia
juga dikatakan selalu mendengarkan masukan dan aspirasi dari para mitra
pengemudi serta masyarakat agar terus berupaya dalam menjaga kenyamanan
dari semua pihak yang ada. Berdasarkan dampak yang berpengaruh pada citra
dan materil tersebut, Shopee sigap dalam mengambil strategi yang tepat dan
jitu.

Anda mungkin juga menyukai