Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN MANAJEMEN PROYEK

QUALITY MANAGEMENT
TEH KEMBANG TELANG DE BLÉU

Disusun oleh:
Jocelyn Hardiputri 01033170001
Millicent Silvia 01033170036
Ramira Nurandita 01033170006
Steven Eurwyn 01033170004

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
KARAWACI
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan Proyek


Pada era globalisasi ini, kesehatan merupakan hal yang paling
diperhatikan bagi masyarakat khususnya pada kalangan remaja dan
orangtua. Tetapi, makanan dan minuman yang berunsur kesehatan jarang
disukai oleh masyarakat karena memiliki rasa yang tidak enak dan
visualisasi tidak menarik. Dengan perspektif masyarakat yang buruk
mengenai makanan atau minuman kesehatan, banyak bisnis startup yang
membuka peluang usaha makanan dan minuman kesehatan dengan rasa
yang enak dan visualisasi menarik. Salah satu usaha minuman kesehatan
yang memiliki rasa enak dan visualisasi menarik adalah teh kembang
telang.
Teh kembang telang dikenal di luar negeri dengan nama Butterfly Pea
dikarenakan bentuk bunga seperti kupu-kupu. Selain minuman teh,
kembang telang dapat diolah menjadi puding, nasi, es krim, roti, dan
masih banyak lagi. Teh kembang telang dapat dikonsumsi oleh seluruh
kalangan dikarenakan memiliki rasa yang menyegarkan dan manis. Teh
kembang telang memiliki visualisasi menarik yang dapat mengikat
perhatian banyak masyarakat, apabila diberikan cairan berupa pH larutan
asam, seperti lemon, jeruk nipis, dan sejenisnya akan berubah warna yang
semula berwarna biru tua menjadi warna ungu. Teh kembang telang
memiliki khasiat yang baik bagi tubuh, yaitu untuk mendetoksifikasi
tubuh, meningkatkan konsentrasi, mengobati diabetes, menangkal radikal
bebas, menurunkan risiko kanker, menurunkan demam, dan melawan
penuaan pada kulit karena teh kembang telang memiliki kandungan
antioksidan, theanine, dan flavonoid.
Dalam proses pembuatan teh kembang telang, kualitas dari kembang
telang merupakan hal utama untuk menghasilkan minuman yang terbaik.
Maka dari itu, penulis membuat laporan manajemen proyek mengenai
quality management untuk teh kembang telang Dé Bleu.

1.2. Permasalahan Kajian Proyek


1. Apa nama proyek yang akan diteliti?
2. Apa saja yang dihasilkan sebagai bahan kajian quality management
pada proyek yang akan diteliti?
3. Apa saja proses yang akan dilalui mulai dari proses perencanaan
hingga penyelesaian proyek?
4. Apa saja yang telah dilaksanakan dalam proyek yang diteliti dalam
konteks quality management?

1.3. Batasan Permasalahan Kajian Proyek


Batasan masalah dalam proyek ini adalah hanya meneliti proyek
teh kembang telang dari merk Dé Bleu saja.

1.4. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui proyek yang akan diteliti.
2. Untuk mengetahui apa saja yang dihasilkan sebagai bahan kajian
quality management pada proyek yang diteliti.
3. Untuk mengetahui proses yang dilalui dari proses perencanaan hingga
penyelesaian proyek.
4. Untuk mengetahui yang telah dilaksanakan dalam proyek yang diteliti
dalam konteks quality management.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Proyek


Menurut Husen (2009, p.4), Manajemen proyek adalah penerapan
ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik
dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan
tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam
hal kinerja biaya, mutu dan waktu serta keselamatan kerja.
Menurut Hughes dan Cotterell (2002, p.8), Manajemen proyek
adalah suatu cara untuk menyelesaikan masalah yang harus dipaparkan
oleh pengguna, kebutuhan pengguna harus terjadi komunikasi yang baik
agar kebutuhan pengguna dapat dapat diketahui.
Menurut Schwalbe (2004, p.8), Manajemen proyek merupakan
aplikasi dari ilmu pengetahuan, keterampilan, alat, dan teknik untuk
aktivitas suatu proyek dengan maksud memenuhi atau melampaui
kebutuhan pemangku kepentingan dan harapan dari sebuah proyek.
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, dapat ditarik
kesimpulan, bahwa manajemen proyek adalah penerapan ilmu
pengetahuan, keterampilan, dan cara teknis untuk menyelesaikan masalah
dan dilakukan dengan komunikasi untuk memenuhi harapan dari
pemangku kepentingan mengenai proyek yang dijalankan.

2.2. Kualitas
Menurut Feigenbaum (1986: 7) Kualitas adalah kepuasan pelanggan
sepenuhnya (full customer satisfaction). Suatu produk dikatakan
berkualitas apabila dapat memberi kepuasan sepenuhnya kepada
konsumen, yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu
produk.
Menurut ISO 8402, segala sesuatu yang menentukan kepuasan
pelanggan dan upaya perubahan ke arah perbaikan secara terus menerus.
Dapat disimpulkan, kualitas mengacu pada keistimewaan produk
yang memenuhi keinginan konsumen dan memberikan kepuasan
terhadap penggunaan produk dan kualitas adalah segala sesuatu yang
bebas dari kecacatan dan kerusakan sehingga kualitas dapat
meningkatkan harapan konsumen. Keistimewaan produk dibagi menjadi
2 yaitu keistimewaan langsung dan keistimewaan strategi. Keistimewaan
langsung yaitu keistimewaan yang dapat dirasakan oleh konsumen secara
langsung tentang suatu produk seperti kualitas sedangkan kualitas
strategi seperti pelayanan yang dirasakan oleh konsumen.

2.3. Project Quality Management


Project Quality Management yaitu seluruh aktivitas dari fungsi
manajemen yang menentukan dan mengatur kebijaksanaan kualitas,
tujuan, tanggung jawab serta pelaksanaan proses seperti perencanaan
kualitas (quality planning), pengendalian kualitas (quality assurance) dan
pengontrolan kualitas (quality control). Secara konseptual, quality
management menekankan peningkatan sistem kualitas yang dapat
diterapkan pada barang maupun jasa. Manajemen kualitas modern
menyadari pentingnya hal-hal dibawah ini:
● Kepuasan pelanggan yaitu mengerti, mengelola, memenuhi kebutuhan
sehingga kepuasan konsumen terpenuhi.
● Pencegahan atau inspeksi atas biaya mencegah masalah yang lebih
sedikit dikeluarkan dibandingkan biaya mengoreksi kesalahan.
● Tanggung jawab manajemen berarti keberhasilan suatu proyek
membutuhkan kerja sama dan partisipasi tim tetapi tanggung jawab
manajemen untuk menyediakan sumber daya yaitu hal yang terpenting.
● Perbaikan yang berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas
manajemen proyek serta kualitas produk seperti investasi terhadap
peningkatan kualitas, pencegahan kecacatan, dan penilaian.

2.4. Plan Quality Management


Quality planning adalah tahapan yang mengidentifikasi standar
kualitas yang relevan dengan proyek dan menentukan bagaimana cara
memenuhi standar kualitas tersebut. Perencanaan kualitas bertujuan untuk
memastikan proyek dan pekerjaan yang dihasilkan memenuhi standar
mutu yang dapat diterima.
2.4.1. Input to Quality Planning
1. Quality Policy adalah keseluruhan tujuan dan arah organisasi
dalam hal mutu yang dinyatakan oleh manajemen puncak dan
tim manajemen proyek yang mengembangkan kebijakan mutu
tersebut.
2. Scope statement mencakup hasil yang diinginkan dan uraian
pada produk yang berfungsi sebagai referensi utama dalam
perencanaan dan pelaksanaan proyek dalam kemudian hari dan
menetapkan persyaratan kepada stakeholders.
3. Product description yang berisi detail tentang masalah teknis
dan masalah lainnya yang mempengaruhi dengan quality
planning.
4. Standards and regulations. Tim manajemen proyek harus
mempertimbangkan standar dan regulasi yang mempengaruhi
kualitas dalam suatu proyek dalam faktor internal maupun
eksternal.
5. Other process output. Selain Scope statement dan Product
description terdapat bidang pengetahuan yang menghasilkan
output yang merupakan bagian dalam perencanaan mutu seperti
pengadaan perencanaan.

2.4.2. Tools and Techniques for Quality Planning


1. Benefit / Cost Analysis yaitu analisis yang digunakan untuk
mengetahui besaran keuntungan dan kerugian serta kelayakan
suatu proyek.
2. Benchmarking yaitu tahapan membandingkan praktik proyek
yang sebenarnya atau proyek yang telah direncanakan dengan
proyek yang sebanding.
3. Flowcharting adalah bentuk representasi grafis yang
menunjukkan suatu proses dan hubungan serta urutan
pekerjaan. Flowcharting dapat membantu mengantisipasi
masalah yang mungkin terjadi dalam perencanaan kualitas.
4. Design of Experiments adalah metode yang mengidentifikasi
faktor- faktor yang mempengaruhi variabel tertentu dari sebuah
produk atau proses yang sedang melakukan pengembangan.
5. Cost of Quality adalah biaya yang harus diperlukan untuk
memproduksi suatu produk dengan benar saat pertama kali dan
biaya yang dikeluarkan dikarenakan pengendalian mutu yang
tidak baik

2.4.3. Outputs of Quality Planning


1. Quality Management Plan menggambarkan bagaimana tim
proyek melakukan implementasi kebijakan kualitas.
2. Operational ; definitions
Menjelaskan definisi operasional variabel dalam penelitian merupakan hal
yang sangat penting guna menghindari penyimpangan atau
kesalah pahaman pada saat pengumpulan data. Penyimpangan
muncul dalam bentuk "bias". Penyimpangan dapat disebabkan
oleh pemilihan/penggunaan instrumen (alat pengumpul data)
yang kurang tepat atau susunan pertanyaan yang tidak
konsisten.
3. Checklist
Daftar (list) mengenai hal-hal yang harus diperiksa (check) untuk membantu
pekerjaan yang memiliki detail yang harus dikerjakan dalam
jumlah yang banyak dan rumit.
4. Inputs to Other Process
Merupakan lanjutan kegiatan setelah mendata keseluruhan yang harus
dikerjakan dan dilanjutkan untuk memasukkan semua data
perencanaan ke proses yang lain.

2.5. Perform Quality Assurance


Perform Quality Assurance atau melakukan penjaminan kualitas
adalah proses sistematis untuk menentukan suatu proyek memenuhi
persyaratan yang sudah ditentukan. Penjaminan kualitas dilakukan untuk
meningkatkan kepercayaan pelanggan dan kredibilitas perusahaan,
meningkatkan proses kerja dan efisiensi, dan memungkinkan perusahaan
bersaing lebih baik.
2.5.1. Input to Quality Assurance
1. Quality Management Plan
Quality Management Plan atau rencana manajemen mutu
memandu manajemen proyek untuk melaksanakan manajemen
mutu dan kegiatan jaminan kualitas untuk suatu proyek. Tujuan
dari rencana manajemen mutu adalah untuk menggambarkan
bagaimana kualitas akan dikelola sepanjang siklus proyek.
2. Process Improvement Plan
Process Improvement Plan atau rencana peningkatan proses
melibatkan langkah-langkah yang digunakan untuk
menganalisis proses yang berbeda untuk mengidentifikasi
kegiatan yang berbeda untuk meningkatkan nilai proses.
3. Quality Metrics
Quality metrics atau metrik kualitas adalah deskripsi atribut
proyek yang bertujuan untuk mengukur atribut yang
didefinisikan oleh manajer proyek. Pengukuran yang dihasilkan
berupa nilai aktual dan ditetapkan nilai toleransi yang
menentukan variasi yang diizinkan pada metrik.
4. Quality Control Measurements
Quality Control Measurements atau pengukuran kontrol
kualitas adalah hasil dari kegiatan kontrol kualitas yang
digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi kualitas
proses proyek terhadap standar organisasi berkinerja.
Pengukuran kontrol kualitas dapat digunakan untuk
pembanding proses yang digunakan untuk membuat
pengukuran dan memvalidasi pengukuran.
5. Project Documents
Project documents atau dokumen proyek dapat mempengaruhi
pekerjaan penjaminan kualitas dan harus dipantau dalam
konteks sistem untuk manajemen konfigurasi.

2.5.2. Tools and Techniques for Quality Assurance


1. Quality Management and Control Tools
a. Affinity Diagrams
Affinity diagrams atau diagram afinitas adalah teknik
pemetaan pikiran yang digunakan untuk menghasilkan ide
yang dapat dihubungkan untuk membentuk pola pemikiran
terorganisir mengenai suatu masalah. Affinity diagrams
bertujuan untuk menghasilkan, mengatur, dan
mengkonsolidasikan informasi mengenai suatu proyek.
b. Process Decision Program Charts (PDPC)
Process decision program charts atau bagan proses
pembuat keputusan digunakan untuk memahami tujuan
dalam kaitannya dengan langkah-langkah untuk mencapai
tujuan. Metode ini berguna untuk membantu tim dalam
mengantisipasi langkah-langkah yang dapat menggagalkan
pencapaian tujuan.
c. Interrelationship Digraphs
Interrelationship digraphs atau digraf keterkaitan
menyediakan proses untuk memecahkan masalah yang
kreatif dalam skenario yang cukup kompleks.
d. Tree Diagrams
Tree diagrams atau diagram pohon berguna untuk
memvisualisasikan hubungan dari atas hingga kebawah
dalam hirarki dekomposisi apapun yang menggunakan
seperangkat aturan sistematis yang menentukan hubungan
bersarang.
e. Prioritization Matrices
Prioritization matrices atau matriks prioritas digunakan
untuk mengidentifikasi masalah dan alternatif yang sesuai
untuk diprioritaskan sebagai serangkaian keputusan untuk
dilakukan. Kriteria yang diprioritaskan sebelum diterapkan
ke semua alternatif yang tersedia untuk memperoleh skor
matematika yang memberikan peringkat opsi.
f. Activity Network Diagrams
Activity Network Diagrams atau diagram jaringan aktivitas
adalah diagram kegiatan proyek yang menunjukkan
hubungan berurutan dari kegiatan menggunakan panah dan
node. Diagram ini diperlukan untuk mengidentifikasi jalur
kritis proyek.
g. Matrix Diagrams
Matrix diagrams atau diagram matriks adalah alat
manajemen dan kontrol kualitas yang digunakan untuk
melakukan analisis data dalam struktur organisasi yang
dibuat dalam matriks.
2. Quality Audits
Quality audits atau audit kualitas adalah proses terstruktur dan
independen untuk menentukan kegiatan proyek mematuhi
kebijakan, proses, dan prosedur proyek. Audit kualitas dapat
mengkonfirmasi permintaan perubahan yang telah disetujui
termasuk pembaruan, mengoreksi, perbaikan cacat, dan
tindakan pencegahan.
3. Process Analysis
Process analysis atau analisis proses mengikuti langkah-langkah yang
diuraikan dalam rencana peningkatan proses untuk
mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan. Analisis dapat
memeriksa masalah dan kendala yang dialami serta aktivitas
yang tidak bernilai tambah yang diidentifikasi selama operasi
proses.

2.5.3. Outputs of Quality Assurance


1. Change Requests
Change requests atau perubahan permintaan digunakan sebagai masuk ke
dalam proses melakukan kontrol perubahan terpadu untuk
pertimbangan penuh dari perbaikan yang disarankan. Change
requests digunakan untuk mengambil tindakan korektif,
tindakan pencegahan, atau perbaikan cacat.
2. Project Management Plan Updates
Unsur-unsur rencana manajemen proyek yang dapat diperbaharui dan tidak
ada batasan pada rencana manajemen kualitas, rencana
pengelolaan ruang lingkup, jadwal rencana manajemen, dan
rencana manajemen biaya.
3. Project Document Updates
Dokumen proyek yang dapat diperbaharui dan tidak ada batasan terdiri dari
laporan audit kualitas, rencana pelatihan, dan memproses
kualitas.
4. Organizational Process Assets Updates
Elemen-elemen aset proses organisasi yang dapat diperbaharui dan tidak ada
batasan terdiri dari standar kualitas organisasi dan sistem
manajemen mutu.

2.6. Quality Control


Quality control adalah pengamatan suatu proyek tertentu untuk
menentukan apakah mereka memenuhi standar kualitas yang relevan dan
mengidentifikasi cara untuk menghilangkan penyebab kinerja yang tidak
memuaskan. Hasil proyek yang disebutkan mencakup hasil produk yang
dikirimkan dan hasil manajemen yang mencakup biaya dan penjadwalan.
Quality control sering dilakukan oleh departemen kontrol kualitas, tim
manajemen proyek harus memiliki pengetahuan yang berfungsi dalam
pengendalian kualitas statistik terutama pengambilan sampel dan
probabilitas untuk membantu mengevaluasi dan mengendalikan hasil.
2.6.1. Inputs to Quality Control
1. Project Management Plan
Panduan utama dalam perencanaan proyek, sesuai dengan definisi PMBOK
adalah dokumen yang menjelaskan bagaimana proyek akan
dieksekusi, dimonitor, dan dikendalikan. Ini mengintegrasikan
dan mengkonsolidasikan semua rencana dan baseline anak
perusahaan dari proses perencanaan.
2. Stakeholder Register
Merupakan dokumen yang dapat digunakan untuk membantu dalam
mengelola para stakeholder di dalam project. Dikarenakan
Stakeholder Register dapat berisikan informasi yang sensitif,
oleh karena itu sebaiknya dokumen ini hanya dapat diakses
oleh Project Manager.
3. Risk Register
Merupakan hasil dari penerapan manajemen risiko, yang terdiri dari
proses-proses yang harus dilakukan secara berkesinambungan.
Dimulai dengan identifikasi potensi kejadian-kejadian risiko
yang berpengaruh terhadap target bisnis dan akar penyebabnya
(root cause) dengan disertai dokumentasi terhadap karakteristik
dari risiko-risiko tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan
melakukan skala prioritas terhadap risiko-risiko untuk
dianalisis lebih lanjut dengan memperkirakan dan
menggabungkan probabilitas dan dampak untuk menghasilkan
status risiko (seberapa berbahanya suatu kejadian risiko bagi
organisasi).
4. Requirement Documentation
Dalam IEEE Standard Glossary of Software Engineering Technology (IEEE
Std 610.12-1990) [IEEE] requirement dapat diartikan sebagai
berikut:
● Suatu kondisi atau kemampuan yang diperlukan oleh
user untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan.
● Suatu kondisi atau kemampuan yang harus dipenuhi
atau dimiliki oleh sistem atau komponen sistem untuk
memenuhi kontrak, standard, spesifikasi atau dokumen
formal lain.
● Gambaran yang terdokumentasi dari kondisi atau
kemampuan yang disebut pada kondisi 1 dan 2 diatas.
5. Enterprise Environmental Factors
Merupakan suatu proses yang memprioritaskan risiko untuk analisis atau
tindakan lebih lanjut dengan menilai dan menggabungkan
kemungkinan yang akan terjadinya serta mengetahui
dampaknya. Manfaat utama dari proses ini adalah
memungkinkan manajer proyek untuk mengurangi tingkat
ketidakpastian dan fokus pada risiko dengan prioritas yang
tinggi. Dalam proses ini terdapat suatu input, alat dan teknik,
dan output yang dihasilkan, salah inputnya yaitu Enterprise
Environmental Factors.
6. Organizational Process Assets
Contoh lain dari OPA dalam Quality Management adalah
Quality Assessment Scorecard & Quality Assurance Report.
Quality assessment scorecard bertitik berat kepada hasil (result
oriented), pada prakteknya kita perlu membuat form untuk
pengukuran seluruh komponen yang ada dalam proyek dan
melakukan rekapitulasi hasil untuk kemudian dilakukan
benchmark pada proyek lain sebagai umpan balik di proyek
selanjutnya.

2.6.2. Tools and Techniques for Quality Control


1. Cost-Benefit Analysis
Analisis biaya-manfaat, atau lebih dikenal dengan singkatan bahasa
Inggris CBA (cost-benefit analysis), adalah pendekatan
sistematis untuk mempertimbangkan kelemahan (biaya) dan
kekuatan (manfaat) terhadap pilihan yang ada.
2. Cost Of Quality
Biaya Kualitas atau Biaya Mutu (Quality Cost) adalah Biaya-biaya yang
timbul dalam penanganan masalah Kualitas (Mutu), baik dalam
rangka meningkatkan Kualitas maupun biaya yang timbul
akibat Kualitas yang buruk (Cost of Poor Quality).
3. Seven Basic Quality Tools
Berikut ini merupakan 7 dasar dari quality tools
● Cause and Effect Diagram
● Checksheet
● Control Chart
● Histogram
● Pareto Diagrams
● Scatter Diagram
● Stratification
4. Benchmarking
Merupakan suatu proses yang biasa digunakan dalam manajemen atau
umumnya manajemen strategis, dimana suatu
unit/bagian/organisasi mengukur dan membandingkan
kinerjanya terhadap aktivitas atau kegiatan serupa
unit/bagian/organisasi lain yang sejenis baik secara internal
maupun eksternal.
5. Design Of Experiments
Design Of Experiment (DOE) adalah sebuah pendekatan
sistematik untuk menginvestigasi suatu sistem atau proses. ...
Lebih dari sekedar metode experimental “one change at a
time”, DOE juga memudahkan kita untuk melakukan
judgement pada variabel input dan output yang signifikan.
6. Statistical Sampling
Penggunaan rencana sampling (sampling plan) dengan cara sedemikian rupa
sehingga hukum probabilitas digunakan untuk membuat
statement tentang suatu populasi. Ada dua syarat yang harus
dipenuhi agar suatu prosedur audit bisa dikategorikan sebagai
sampling statistik.
7. Additional Quality Planning Tools
Plan Quality Management umumnya dilakukan untuk mengidentifikasi
kualitas persyaratan, dan standar proyek serta penyampaiannya.
Plan Quality Management harus dilakukan dengan proses
perencanaan lainnya misalnya, perubahan dalam deliverables
yang mungkin memerlukan penyesuaian jadwal, dan biaya serta
analisis risiko untuk menunjukkan bagaimana dampaknya
terhadap keseluruhan rencana. Perencanaan mutu sangat
penting dalam manajemen proyek dan Rencana Manajemen
Mutu (Plan Quality Management) untuk memastikan bahwa
segala sesuatu ada sebelum proyek dilaksanakan.

2.6.3. Outputs of Quality Control


1. Quality Management Plan
Project Quality Management adalah proses yang dilakukan, untuk menjamin
proyek dapat memenuhi kebutuhan yang telah disepakati,
melalui aturan-aturan mengenai kualitas, prosedur ataupun
guidelines.
2. Quality Improvement Plan
Proses peningkatan mutu (Quality Improvement) adalah mengidentifikasi
indikator mutu dalam pelayanan, memonitor indikator tersebut
dan mengukur hasil dari indikator mutu tersebut yang tentunya
mengarah pada outcome, serta selalu berfokus dalam rangka
peningkatan proses, sehingga tingkat mutu dari hasil yang
dicapai akan meningkat.
3. Quality Metrics
Metrik kualitas sangat penting dalam manajemen proyek, didefinisikan
sebagai deskripsi atribut produk atau proyek. Serta bertujuan
untuk mengukur atribut yang didefinisikan oleh manajer
proyek.
4. Quality Checklist
Merupakan proses peninjauan kembali mengenai rencana-rencana serta
pelaksanaan yang sudah dilakukan.
5. Project Documents Updates
Project documents updates atau pembaruan dokumen proyek merupakan
istilah yang sering dijumpai dalam buku PMBOK, berisikan
tentang beberapa proses akan memerlukan pembaruan berbagai
dokumen proyek. Dokumen proyek ini mencakup project
charter, statement of work, kontrak, dokumentasi persyaratan,
stakeholder register, change control register, activity list,
quality metrics, risk register, issue log, dan lain sebagainya.

2.7. Hasil Penelitian yang Relevan


2.7.1. De Bléu
De bléu merupakan sebuah merk yang bergerak dalam bidang
food and beverages, yaitu teh kembang telang. Usaha ini dirikan
oleh Jocelyn, Millicent, dan Ramira pada September 2019. De bléu
mengutamakan minuman kesehatan yang memiliki rasa enak dan
visualisasi yang menarik. Selain itu, kami juga sangat
memperhatikan kualitas dari produk ini dengan menggunakan
bahan-bahan dan peralatan yang terjamin mutunya. Teh kembang
telang ini memang sudah ada namanya sejak dahulu, tetapi kami
melihat bahwa pasaran yang menjual kurang menarik perhatian
masyarakat. Padahal produk ini merupakan produk yang
seharusnya bisa terkenal karena manfaat yang sangat banyak selain
itu memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri yaitu bisa berubah
warna saat terkena cairan asam. Dalam bisnis kami ini, varian rasa
yang tersedia adalah teh kembang telang yang dicampurkan dengan
perasan lemon, perasan jeruk nipis, dan perasa dari buah alami
yaitu strawberry, blueberry, peach, apel, dan kiwi serta kami
tambahkan dengan pilihan toppings berupa aloe vera, bubble, jelly,
dan pudding.

2.7.2. Tanaman Teh


Teh merupakan minuman yang tidak mengandung alkohol
dan banyak dikonsumsi oleh semua kalangan. Teh berasal dari
pucuk muda yang diolah melalui proses tertentu. Teh memiliki
kandungan antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas dan
mendetoksifikasi tubuh. Tanaman teh memiliki kemampuan
produksi lebih cepat dibandingkan tanaman lain. Tanaman teh
memiliki keunggulan yaitu dapat berfungsi hidrologis dan dengan
pengaturan rotasi petik, tanaman teh dapat dipanen berdasarkan
lokasi pengaturan rotasi petik yang dapat menyebabkan tanaman
teh tersedia setiap hari. Tanaman teh cocok ditanam di daerah
subtropis dan dataran tinggi. Faktor internal yang berpengaruh
dalam pertumbuhan teh adalah sifat-sifat unggul, umur, dan klon
tanaman yang dibudidayakan. Faktor eksternal yang berpengaruh
dalam pertumbuhan teh adalah iklim dan tanah. Iklim yang
berpengaruh dengan pertumbuhan teh, yaitu curah hujan, suhu
udara, tempat tinggi, sinar matahari, dan angin.
Untuk dapat membudidayakan tanaman teh yang diperlukan
adalah syarat tumbuh tanaman dan cara budidaya yang baik. Hal
tersebut diperlukan agar menghasilkan tanaman teh yang
berkualitas baik. Tinggi tempat merupakan salah satu cara agar
tumbuhan teh yang dihasilkan berkualitas baik. Perbedaan suhu
setiap di tempat tinggi akan mempengaruhi proses fisiologis
tanaman teh. Apabila semakin tinggi tempat maka suhu semakin
rendah dan proses metabolisme pada tanaman teh akan berjalan
semakin lambat. Suhu dapat juga berpengaruh terhadap laju
pertumbuhan teh. Laju pertumbuhan teh semakin lambat pada suhu
yang lebih rendah.

2.7.3. Kembang Telang


Berikut ini adalah klasifikasi dari kembang telang, yaitu:
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Genus : Clitoria
Species : Clitoria ternatea L.
Sumber : Cronquist, 1981
Kembang telang merupakan tumbuhan berhabitus herba, tipe
batang herbaceous. Bentuk batang bulat dan pada permukaannya
memiliki rambut-rambut kecil. Arah tumbuhnya membelit ke kiri
(sinistrorsum volubilis) karena arah belitan yang berlawanan arah
putaran jarum. Batang tanaman ini naik ke atas dengan
menggunakan cabang pembelit dan meliliti penunjangnya yang jika
kita ikuti jalannya batang yang membelit itu, maka penunjang akan
selalu berada di sebelah kiri kita. Cabang-cabangnya merupakan
pendukung daun-daun dan mempunyai ruas-ruas yang cukup
panjang atau bersifat sirung panjang. Percabangan pada pisang
adalah monopodial. Cara percabangan monopodial yaitu jika
batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih
panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya.
Pada pengamatan didapat juga bagian-bagian kembang telang,
yaitu batang, daun, bunga, buku-buku batang, dan ruas-ruas batang.
Bunga telang merupakan tipe bunga majemuk berbatas
dengan bentuk bunga majemuknya yaitu anak payung menggarpu.
Pada bunga telang mahkotanya berwarna ungu yang mempunyai
ciri khas yaitu putik dan benang sari yang tersembunyi atau tidak
nampak dari luar. Pada mahkota bunganya ada beberapa mahkota
bunga yang terletak di tengah mengalami modifikasi sehingga
menjadi sebuah mahkota pelindung, dan apabila mahkota tersebut
kita buka maka di dalamnya terdapat semacam tangkai atau yang
disebut stilus, stilus ini terdapat membengkok di dalam mahkota
pelindung dan apabila diluruskan maka akan terlihat
benang-benang sari yang menempel pada stilus tersebut dan di
puncak stilus terdapat satu buah kepala putik. Pada bunga ini
benang sarinya berjumlah 10 buah, tersusun atas dua berkas, berkas
pertama tersusun dari 7 benang sari sedangkan berkas kedua
tersusun atas 3 benang sari. Putik pada bunga ini berbentuk
lembaran pipih seperti daun. Kelopak bunga berjumlah 5 buah
yang berdekatan dengan dua lingkaran sedangkan mahkota bunga
berjumlah 3 buah dan berlekatan.
Bunga jenis kupu-kupu berwarna biru ini merupakan bahan
teh herbal yang sangat baik. Bukan karena pesona keindahannya,
melainkan karena kandungan gizi di dalamnya. Selain itu untuk
keperluan ekosistem, kembang telang sangat bagus dan mudah
tumbuh baik didataran rendah 500 Mdpl maupun di daratan tinggi
2.000 Mdpl. Grup pertanian Tanaman Obat Cimenyan (Taoci)
Bandung mengembangkan tanaman ini karena banyak manfaat
untuk para petani.
Clitoria Ternatea dikenal sebagai kacang Darwin, karena
pernah menarik perhatian penelitian Charles Darwin di Australia ini
berbunga mirip kelamin perempuan.
Di Thailand bunga Clitoria diolah menjadi komponen
kosmetik karena kuatnya kandungan antioksidan. Dan yang terkenal
di banyak negara, tanaman tua ini sangat berguna untuk pengobatan
sakit mata, terutama mata rabun atau min/plus.
Sejarah tanaman ini cukup panjang. Terbukti masuk dalam
catatan kitab kuno Ayurvedic sebagai bagian pengobatan
masyarakat di Hindia Kuno. Oleh orang Hindia kuno manfaat bunga
telang ini setara dengan kemampuan kelor dalam mengatasi masalah
fisik manusia. Beberapa hal yang dicatat dari Ayurvedic antara lain
kemampuan bunga telang meningkatkan daya ingat, berdampak
positif untuk konsentrasi pikir, anti stress, bahkan memiliki
kemampuan sebagai ramuan penenang.
Sedangkan di Cina, tanaman ini menjadi bagian herbal
penting untuk kesehatan seksual terutama untuk melancarkan cairan
vagina, dan juga dikenal sebagai ramuan untuk mengatasi sipilis dan
keputihan.
Secara umum kembang telang ini juga sudah dikenal dalam
dunia herbal untuk mengatasi masalah diabetes melitus, TBC,
Pneumonia, batuk rejan, gondok, cacingan, kista, diuretik, dll.

2.7.4. Hasil Penelitian Farmakologis Kembang Telang


Khasiat teh kembang telang sudah diteliti dan dapat
dibuktikan kebenarannya. Berikut ini adalah khasiat dari teh kembang
telang, yaitu:
● Ekstrak alkohol memiliki sifat anxiolytic (menurunkan
kecemasan)
● Ekstrak petroleum ether memiliki sifat anti pembengkakan
(anti-inflammatori) dan menghilangkan rasa sakit (analgesik).
● Ekstrak metanol memiliki sifat menurunkan demam
(antipiretik)
● Ekstrak metanol terutama pada daun dan akar memiliki sifat
antibakteri yang kuat.
● Terdapat zat anti karsinogen pada tanaman kembang telang
yang bekerja membantu sistem kekebalan tubuh dan menekan
pertumbuhan sel kanker.
● Ekstrak memiliki sifat antidepresan.
● Ekstrak memiliki sifat meringankan kejang-kejang
(antikonvulsan).
● Ekstrak etanol memiliki sifat nephroprotective, melindungi
ginjal dari keracunan yang disebabkan acetaminophen
(paracetamol)
● Ekstrak metanol dari biji kembang telang memiliki sifat
larvasida (membunuh larva nyamuk)
● Ekstrak crude alkohol bersama dengan etil asetat dan metanol
memiliki sifat anthelmintic (membunuh cacing)
● Sifat anti hyperglycemic (mencegah gula darah terlalu tinggi)
● Sifat laxative
● Sifat diuretik
● Antioksidan
● Antihistamin
BAB 3
METODOLOGI PELAKSANAAN PROYEK

3.1. Proses Persiapan dan Pelaksanaan Proyek


Dalam proses persiapan proyek teh kembang telang De Bleu
terdapat 17 proses yang harus dilaksanakan. Berikut ini adalah proses
persiapan dan pelaksanaan proyek, yaitu:

No. Keterangan

1
Menganalisa kebutuhan

2
Menentukan ide proyek

3
Menentukan visi dan misi proyek

4 Mencari kajian pustaka

5
Menentukan target penjualan

6.
Survey lokasi penjualan

7
Menentukan resep dan prosedur

8
Mencari supplier

9
Melakukan uji coba

10
Membuat logo

11
Membuat sosial media

12
Melakukan training

13
Melakukan dokumentasi
14
Melakukan promosi

15 Penjualan

16 Evaluasi

17 Penutupan

3.2. Organisasi Proyek


Berikut ini adalah struktur organisasi dari teh kembang telang De
Bleu, yaitu:

Dalam struktur organisasi Dé Bleu, terdapat owner ,supervisor, kasir


, dan barista. Struktur organisasi ini tergolong kecil dan tidak kompleks
dikarenakan proyek ini baru dirintis sehingga tidak membutuhkan
orang yang banyak dan belum membagi divisi pekerjaan serta
karyawan yang banyak.

3.3. Penjadwalan Proyek


No Keterangan Mulai Selesai

1 Menganalisa kebutuhan 1 November 2019 14 November 2019

2 Menentukan ide proyek 8 November 2019 22 November 2019

3 Menentukan visi dan 23 November 2019 29 November 2019


misi proyek

4 Mencari kajian pustaka 23 November 2019 29 November 2019

5 Menentukan target 29 November 2019 6 Desember 2019


penjualan

6 Survey lokasi penjualan 7 Desember 2019 21 Desember 2019

7 Menentukan resep dan 7 Desember 2019 28 Desember 2019


prosedur

8 Mencari supplier 7 Desember 2019 28 Desember 2019

9 Melakukan uji coba 29 Desember 2019 5 Januari 2020

10 Membuat logo 6 Januari 2020 10 Januari 2020

11 Membuat sosial media 6 Januari 2020 10 Januari 2020

12 Melakukan training 6 Januari 2020 10 Januari 2020

13 Melakukan 11 Januari 2020 18 Januari 2020


dokumentasi

14 Melakukan promosi 19 Januari 2020 19 Juni 2020

15 Penjualan 19 Januari 2020 25 Januari 2023


16 Evaluasi 20 Januari 2023 27 Januari 2023

17 Penutupan 20 Januari 2023 27 Januari 2023

3.4. Pembiayaan Proyek


Berikut adalah biaya yang dikeluarkan proyek untuk bulan pertama
sebagai berikut :
Bahan Baku Rp 7.371.500
Peralatan Rp 3.789.000
Biaya sewa 1 bulan Rp 7.000.000
Biaya gaji karyawan (kasir dan barista ) Rp 4.000.000
Biaya gaji supervisor Rp 2.500.000
Total Rp 24.660.500
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis
1. Menganalisa Kebutuhan
Untuk mengetahui kebutuhan masyarakat mengenai produk minuman,
kami melakukan survei dengan membuat kuisioner lewat google
form. Berikut ini adalah hasil survei yang telah diisi oleh 105
responden, yaitu:
a. Ketertarikan minuman yang dapat mendetoksifikasi tubuh

Untuk kuesioner yang menanyakan mengenai minuman


yang dapat mendetoksifikasi tubuh, yaitu sebanyak 56.7%
responden tertarik dengan minuman detoksifikasi tubuh,
sebanyak 25.7% responden sangat tertarik dengan minuman
detoksifikasi tubuh, dan sebanyak 7.6% responden kurang
tertarik dengan minuman detoksifikasi tubuh.

b. Rasa minuman teh yang disukai


Untuk kuisioner yang menanyakan mengenai varian
rasa apa yang responden sukai, mayoritas yaitu sebanyak 75
responden (71.4%) dari 105 responden menjawab teh dengan
perisa buah. Lalu, sebanyak 63 responden (60%) menjawab teh
dengan susu, sebanyak 52 responden (49.5%) menjawab teh
dengan gula, dan sisanya dengan jumlah 1 responden menjawab
teh tawar, oolong tea, teh dengan madu, dan teh dengan
creamer.

c. Kecocokan teh apabila dicampurkan dengan perisa buah

Untuk kuesioner yang menanyakan kecocokan teh


apabila dicampurkan dengan perisa buah, mayoritas yaitu
sebanyak 65 responden (61.9%) menyukai apabila teh
dicampur dengan lemon, sebanyak 61 responden (58.1%)
menyukai apabila teh dicampur dengan stroberi, sebanyak 54
responden (51.4%) menyukai apabila teh dicampur dengan
jeruk nipis, dan sebanyak 45 responden (42.9%) menyukai
apabila teh dicampur dengan blueberry.

d. Kecocokan teh apabila dicampurkan dengan topping

Untuk kuesioner yang menanyakan kecocokan teh


apabila dicampur dengan topping, mayoritas sebanyak 64
responden (61%) menyukai apabila teh dicampur dengan jeli,
sebanyak 52 responden (49.5%) menyukai apabila teh
dicampur dengan aloe vera, dan sebanyak 38 responden
(36.2%) menyukai apabila teh dicampur dengan bubble.

e. Tempat membeli minuman

Untuk kuesioner yang menanyakan tempat yang


dikunjungi untuk membeli minuman, yaitu sebanyak 48.6%
responden memilih untuk membeli di mall dan aplikasi
(GoFood dan Grabfood), sebanyak 37.1% responden memilih
untuk membeli di tempatnya langsung saja, serta 14.3%
responden memilih untuk membeli lewat aplikasi saja (GoFood
dan Grab Food).

2. Menentukan Ide Proyek


Dari hasil kuesioner, dapat diketahui bahwa responden tertarik
dengan minuman teh yang berguna untuk mendetoksifikasi tubuh, teh
yang memiliki rasa perisa buah, dapat dicampurkan dengan berbagai
topping, serta dapat membeli lewat aplikasi. Sehingga, kami
memutuskan untuk membuat proyek teh kembang telang.

3. Menentukan Visi dan Misi Proyek


Visi dan misi dari proyek kami, yaitu:
Visi: Mengutamakan kesehatan dan produk yang menarik bagi
konsumen.
Misi:
● Memilih bahan baku yang berkualitas dan segar.
● Memberikan pelayanan yang terbaik.
● Memberikan minuman yang memiliki visualisasi terbaik,
seperti pewarnaan yang baik saat dipandang.

4. Mencari Kajian Pustaka


Kajian pustaka digunakan untuk memperdalam ilmu mengenai teh
kembang telang yang diambil dari jurnal dan buku. Berikut ini adalah
kajian pustaka yang dicari:
2.1. Manajemen Proyek
2.2. Kualitas
2.3. Project Quality Management
2.4. Plan Quality Planning
2.4.1. Input to Quality Planning
1. Quality Policy
2. Scope Statement
3. Product Description
4. Standards and Regulations
5. Other Process Outputs
2.4.2. Tools and Techniques for Quality Planning
2.4.3. Outputs of Quality Planning
2.5. Perform Quality Assurance
2.5.1. Input to Quality Assurance
2.5.2. Tools and Techniques for Quality Assurance
2.5.3. Output to Quality Assurance
2.6. Quality Control
2.6.1. Input to Quality Control
2.6.2. Tools and Techniques for Quality Assurance
2.6.3. Output to Quality Control
2.7. Hasil Penelitian yang Relevan
2.7.1. Tanaman Teh
2.7.2. Kembang Telang

5. Menentukan Target Penjualan


Teh kembang telang ditujukan untuk semua orang. Visi
usaha ini adalah untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat
melalui misi menyediakan minuman lezat yang sehat, mudah, dan
terjangkau. Target penjualan akan melingkupi semua orang tanpa
terkecuali.

1. Survey Lokasi Penjualan


De Bléu melakukan survei lokasi penjualan di berbagai tempat
seperti di mall, ruko, dan di bazar kampus. Namun ,dari sekian banyak
pertimbangan dipilih mall sebagai tempat untuk berjualan. Mall
tersebut adalah Supermal Karawaci. Berikut adalah alasan memilih
mall ini :
● Lokasi terletak di sentral karawaci yang dapat dijangkau dari
lapisan masyarakat yang berada di Tangerang.
● Lingkungan lokasi yang strategis dan tertata.
● Mall tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ada di
sekitarnya.
● Mall ini dekat dengan universitas, hotel, apartment, dan perumahan
sehingga dapat dijangkau oleh lapisan masyarakat.

2. Menentukan Resep dan Prosedur

Varian Resep Prosedur


Rasa

Strawberry, -Kembang 1.Membeli bahan baku dan


Blueberry, Telang 50 g menyiapkan peralatan.
Apel, dan -Air 250 ml 2. Bahan baku diperiksa kesegarannya
Peach - Es Batu 5 dan melakukan pembuangan apabila
buah tidak sesuai standar.
- Buah -buahan 3. Melakukan pemotongan buah
0.4 g -buahan.
- Madu 2 ml 4. Memasukkan potongan buah
- Topping -buahan ke dalam cup yang sudah
(boba,jeli, ditimbang sesuai resep.
aloevera) 100 g 5. Memasukkan topping sesuai
ukuran ke dalam cup yang sudah
ditimbang sesuai resep
6. Memasukkan teh kembang telang
yang sudah diberi air dalam cup yang
sudah diukur takarannya.
7. Masukkan es batu dan madu dalam
cup
8. Kocok dengan shaker
9. Masukkan teh yang sudah dikocok
ke dalam cup.
10. Minuman siap dikemas dan
disajikan.

Lemon dan -Kembang 1.Membeli bahan baku dan


Jeruk Nipis Telang 50 g menyiapkan peralatan.
-Air 250 ml 2. Bahan baku diperiksa kesegarannya
- Es Batu 5 dan melakukan pembuangan apabila
buah tidak sesuai standar.
- Perasan 3. Melakukan pemotongan buah
Lemon/jeruk -buahan.
nipis 80 ml 4. Memeras lemon atau jeruk nipis.
- Madu 2 ml 5. Buah-buahan yang sudah diperas
ping (boba,jeli, dimasukkan ke dalam suntikan.
aloevera) 100 g 6. Memasukkan topping sesuai
ukuran ke dalam cup yang sudah
ditimbang sesuai resep
7. Memasukkan teh kembang telang
yang sudah diberi air dalam cup yang
sudah diukur takarannya.
8. Masukkan es batu dan madu dalam
cup
9. Kocok dengan shaker
10. Masukkan teh yang sudah
dikocok ke dalam cup.
11. Minuman siap dikemas dan
disajikan.

3. Mencari Supplier
Supplier yang dipilih De Bleu adalah di pasar modern dan di toko-toko
online. De Bleu memilih bahan-bahan yang berkualitas segar di pasar
seperti buah-buahan dikarenakan harga yang lebih murah dan kualitas
yang bagus sedangkan untuk topping, teh, dan lain-lain dipilihnya toko
online dikarenakan harga yang murah dan stok yang banyak namun
tidak kalah kualitasnya.

9. Melakukan Uji Coba


De Bleu terus melakukan uji coba dalam pergantian resep agar rasa teh
dapat diterima oleh pembeli. Berikut ini adalah hasil perubahan resep dan
prosedur yang telah dilakukan, yaitu:

Varian Rasa Resep Prosedur


Strawberry, -Kembang 1.Membeli bahan baku dan
Blueberry, Telang 31 g menyiapkan peralatan.
Apel, dan -Air 250 ml 2. Bahan baku diperiksa kesegarannya
Peach - Es Batu 5 dan melakukan pembuangan apabila
buah tidak sesuai standar.
- Buah -buahan 3.Cuci buah-buahan yang akan
52 g digunakan.
- Madu 17 ml 4.Melakukan pemotongan buah
-Topping -buahan.
(boba, jeli, 5.Memasukkan potongan
aloevera, buah-buahan ke dalam cup yang
puding) 143 g sudah ditimbang sesuai resep.
- Air dengan 6.Memasukkan topping sesuai ukuran
perasan lemon ke dalam cup yang sudah ditimbang
75ml sesuai resep.
7.Memasukkan teh kembang telang
yang sudah ditakar ke dalam teapot
untuk diseduh dengan air panas.
8.Buatlah campuran perasan lemon
dengan madu sebagai pemanis teh.
9.Masukan perasan lemon dengan
madu ke dalam suntikan
10.Kocok teh kembang telang dengan
es batu menggunakan shaker.
11.Tuang teh ke dalam cup yang
sudah berisi topping.
12.Minuman siap dikemas dan
disajikan.
Lemon dan -Kembang 1.Membeli bahan baku dan
Jeruk Nipis Telang 31 g menyiapkan peralatan.
-Air 250 ml 2. Bahan baku diperiksa kesegarannya
- Es Batu 5 dan melakukan pembuangan apabila
buah tidak sesuai standar.
-Air dengan 3.Cuci buah-buahan yang akan
perasan digunakan.
lemon/jeruk 4.Melakukan pemotongan lemon atau
nipis 75 ml jeruk nipis.
- Madu 17 ml 5.Memasukkan topping sesuai ukuran
-Topping ke dalam cup yang sudah ditimbang
(boba, jeli, sesuai resep.
aloevera, 6.Memasukkan teh kembang telang
puding) 143 g yang sudah ditakar ke dalam teapot
untuk diseduh dengan air panas.
7.Buatlah campuran perasan lemon
atau jeruk nipis dengan madu sebagai
pemanis teh.
8.Masukan perasan lemon atau jeruk
nipis dengan madu ke dalam suntikan
9.Kocok teh kembang telang dengan
es batu menggunakan shaker.
10.Tuang teh ke dalam cup.
11.Minuman siap dikemas dan
disajikan.

10. Membuat logo


Gambar 3.1. Logo De Bléu
Berikut ini adalah makna dari logo De bléu, yaitu:
1. Latar belakang krem: Minuman yang kami jual merupakan suatu
produk yang tradisional dan banyak manfaatnya. Maka dari itu,
kami memilih warna krem yang berarti klasik dan kelembutan.
2. Bunga berwarna biru dan putik berwarna ungu: Bunga berwarna
biru melambangkan warna kembang telang adalah warna biru dan
putik berwarna ungu melambangkan warna minuman akan
berubah menjadi warna ungu apabila dicampurkan dengan larutan
ber-pH asam.
3. Tulisan De bléu: Melambangkan nama merk.
4. Tulisan healthy tea: Melambangkan bahwa De bléu hanya menjual
teh kembang telang yang baik untuk kesehatan.

11. Membuat Sosial Media


De Bléu akan membuat kanal sosial media yang didedikasikan
untuk menjadi saluran terbuka bagi konsumen. Total Quality Management
tidak memiliki standar yang ditetapkan perusahaan, melainkan berpusat
kepada konsumen. Kualitas teh yang diharapkan konsumen, itulah yang
menjadi target yang akan dipenuhi dan bahkan ditingkatkan sehingga dapat
melebihi ekspektasi. Dengan adanya jalur sosial media bagi konsumen
untuk memberi masukan, maka perusahaan dapat dengan lebih baik lagi
mendengar aspirasi konsumen sehingga dapat menerapkan prinsip TQM
dengan tepat.

12. Melakukan Training


De Bléu membutuhkan 1 kasir, 1 barista, dan 1 supervisor untuk
membantu usaha De Bléu dalam menjalankan proyek yang sedang dirintis.
Seorang kasir, barista, dan supervisor yang tidak memiliki pengetahuan
yang kompleks harus dibekali ilmu yang lebih untuk mensukseskan proyek
teh kembang telang De Bléu. Dalam training, kasir diberi ilmu untuk
menggunakan mesin kasir, penggunaan mesin untuk pembayaran dengan
dompet elektronik, diajarkan sopan santun dalam melayani konsumen,
diajarkan wawasan mengenai produk yang dijual, dan melakukan
pencatatan kas fisik. Barista diberi ilmu untuk memilih bahan pembuat teh
yang segar, menghias minuman, diajarkan mensterilkan dapur serta
kebersihan minuman, dan cara membuat minuman sesuai dengan resep
yang telah ditentukan. Supervisor diberikan ilmu untuk merancang
kegiatan, mengordinasikan tugas agar kegiatan lancar, dan mengontrol
kegiatan dalam bekerja dengan grup.

13. Melakukan Dokumentasi


Berikut ini adalah dokumentasi proses pelaksanaan proyek teh
kembang telang De bleu, yaitu:
1. Menganalisa kebutuhan
Kami mengetahui keinginan konsumen dengan membuat kuesioner
lewat google docs. Hasil dari kuesioner akan menentukan usaha yang
cocok untuk dilaksanakan. Berikut ini adalah foto dari memantau hasil
kuesioner:
2. Melakukan survei lokasi penjualan
Survei lokasi penjualan sangat dibutuhkan karena untuk memastikan
lokasi tempat penjualan mudah dijangkau oleh konsumen. Berikut ini
adalah foto survei lokasi penjualan:
3. Menentukan resep dan prosedur
Menentukan resep dan prosedur ini sangat penting agar minuman teh
kembang telang memiliki rasa yang enak dan disukai oleh konsumen.
Berikut ini adalah foto saat sedang melakukan research mengenai
resep dan cara membuat teh kembang telang:
4. Mencari supplier
Dalam pencarian alat dan bahan yang dibutuhkan adalah mencari harga
yang murah. Kami melakukan pencarian supplier lewat internet dan
berikut ini adalah dokumentasinya:
5. Melakukan uji coba
Kami melakukan uji coba untuk mengetahui rasa dan takaran yang pas
dalam membuat teh kembang telang. Berikut ini adalah dokumentasi
saat melakukan uji coba:
6. Membuat logo
Tujuan logo dibuat untuk menggambarkan bentuk proyek yang
dilakukan dan untuk menarik perhatian konsumen. Berikut ini adalah
dokumentasi saat membuat produk:
7. Membuat sosial media
Sosial media penting untuk dibuat karena merupakan salah satu tempat
promosi dengan biaya yang murah. Sosial media yang dibuat adalah
instagram karena dapat memberitahu aktivitas dan promosi dengan
video dan gambar. Berikut ini adalah dokumentasi saat membuat
instagram:
8. Foto produk
Foto produk dilakukan untuk memberitahu bentuk produk yang akan
dijual kepada konsumen. Berikut ini adalah dokumentasi foto produk:
14. Melakukan Promosi
15. Penjualan
16. Evaluasi

DAFTAR PUSTAKA
A Guide to the Project Management Body of Knowledge, (PMBOK® Guide)
Fifth Edition. Project Management Institute. 2013.
Hughes, Bob & Mike Cotterell. 2002. Software Project Management 3rd
Edition. London: McGraw Hill.
Husen, Abrar. 2009. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Andi Offset.
Schwalbe, Kathy. 2004. Project Management Techniques. New York: John
Wiley & Sons.
https://journal.ugm.ac.id/jbp/article/view/1598/1414
http://eprints.umm.ac.id/44094/3/BAB%20II.pdf
https://odesa.id/2018/12/manfaat-kembang-telang-clitoria-ternatea-untuk-kese
hatan-dan-kebun/
http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YWM5O
Tc5N2E3OTI4Mjk1YTA2Y2ZlYTY0MDU2Y2I3ODVkYWNjMGU2OA==.
pdf
Kusuma, S.A.F. 2009. Jenis Teh dan Pengolahannya. Universitas Padjajaran,
Bandung. Karya Ilmiah <http: //www.pustaka.unpad.ac.id//>. Diakses tanggal
15 Maret 2014.
Pondaag, Jessy J., Sumarauw, Jacky S.B, Tampai, Yul Stella. 2017.
PELAKSANAAN QUALITY CONTROL PADA PRODUKSI AIR BERSIH
DI PT. AIR MANADO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen.
Universitas Sam Ratulangi.

Anda mungkin juga menyukai