Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TOTAL QUALITY MANAGEMENT

Dosen: Safrizal Surbakti, S.E, M.Si

Disusun oleh:

Nama : HIKMAD TULLAH AHMAD


NIM : 190201009

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SAMUDRA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen adalah suatu seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Dalam pendefinisiannya manajemen adalah hal yang relative
karenanya manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara
universal, karena manajemen juga dapat didefinisikan sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif apabila tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terintergritas, terorganisir dan sesuai jadwal.
Di dalam ilmu manajemen terdapat suatu konsep yang dapat diterapkan
ditempat kerja yaitu P-D-C-A. PDCA merupakan suatu siklus yang
berkesinambungan (terus menerus) dalam program menjaga mutu. Secara singkat
siklus yang berkesinambungan tersebut dimulai dari tahap Plan yang merupakan
tahap untuk menetapkan target atau sasaran yang ingin dicapai dalam peningkatan
proses ataupun permasalahan yang ingin dipecahkan, kemudian menentukan
metode yang akan digunakan untuk mencapai target atau sasaran yang telah
ditetapkan tersebut. Yang kedua adalah Do, yaitu tahap penerapan atau
melaksanakan semua yang telah direncanakan di tahap plan termasuk
menjalankan prosesnya, memproduksi serta melakukan pengumpulan data. Yang
ketiga tahap Check, yaitu tahap melakukan perbandingan antara hasil actual yang
telah dicapai dengan target yang ditetapkan dan juga ketepatan jadwal yang
ditentukan. Yang terakhir adalah action, yang merupakan evaluasi total terhadap
hasil sasaran dan proses serta meninjaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Siklus
tersebut akan kembali lagi ke tahap Plan untuk melakukan peningkatan proses
selanjutnya sehingga terjadi siklus peningkatan proses yang terus menerus.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang yaitu sebagai berikut :
1. Apa pengertian PDCA?
2. Apa Manfaat dari siklus konsep PDAC?
3. Bagaimana proses dari konsep PDCA?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian PDCA
2. Mengetahui manfaat siklus PDCA
3. Memahami manfaat dari siklus konsep PDCA
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act"
(Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindak lanjuti), adalah suatu proses pemecahan
masalah empat langkah literatif yang umum digunakan dalam pengendalian
kualitas. PDCA dikenal sebagai “siklus Shewhart”, karena pertama kali
dikemukakan oleh Walter Shewhart beberapa puluh tahun yang lalu. Namun
dalam perkembangannya, metodologi analisis PDCA lebih sering disebut “siklus
Deming”. Hal ini karena Deming adalah orang yang mempopulerkan
penggunaannya dan memperluas penerapannya. Namun, Deming sendiri selalu
merujuk metode ini sebagai siklus Shewhart, dari nama Walter A. Shewhart, yang
sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas statistis. Belakangan,
Deming memodifikasi PDCA menjadi PDSA ("Plan, Do, Study, Act") untuk lebih
menggambarkan rekomendasinya. Dengan nama apa pun itu disebut, PDCA
adalah alat yang bermanfaat untuk melakukan perbaikan secara terus menerus
tanpa berhenti.
PDCA merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari penyusunan
rencana kerja, pelaksanaan rencana kerja, pemeriksaan pelaksanaan rencana kerja,
serta perbaikan yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan
untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kebidanan yang
diselenggarakan. Perusahaan memerlukan cara menilai sistem manajemen secara
keseluruhan, dalam arti bagaimana sistem tersebut mempengaruhi setiap proses
dan setiap karyawan serta diperluas pada setiap produk dan pelayanan.
Pengendalian proses pelayanan adalah sebuah pertanda untuk perbaikan kualitas
pelayanan, tetapi hal itu tergantung pada kesehatan dan vitalitas dari organisasi,
kepemimpinan dan komitmen.
Konsep PDCA tersebut merupakan pedoman bagi setiap manajer untuk
proses perbaikan kualitas secara terus menerus tanpa berhenti tetapi meningkat ke
keadaan yang lebih baik dan dijalankan di seluruh bagian
organisasi Pengidentifikasian masalah yang akan dipecahkan dan pencarian
sebab-sebabnya serta penentuan tindakan koreksinya, harus selalu didasarkan
pada fakta. Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan adanya unsur subyektivitas
dan pengambilan keputusan yang terlalu cepat serta keputusan yang bersifat
emosional.
Tahapan dalam penjagaan sebuah kualitas agar tetap berada pada standar
yang telah ditetapkan, menjadi sebuah penekanan terpenting dalam
keberlangsungan hidup sebuah organisasi/ perusahaan. Tahapan tersebut
diantaranya adalah : perencanaan dimana diperlukan sebuah prosedur perencanaan
kualitas, tahap pelaksanaan diperlukan sebuah jaminan kualitas, tahap evaluasi
diperlukan sebuah pengontrolan terhadap kualitas, dan tahap penjagaan serta
pengembangan mutu. Untuk menciptakan sebuah produk yang berkualitas sesuai
dengan keinginan konsumen, tidak harus mengeluarkan biaya yang lebih besar.
Maka dari itu, diperlukan sebuah program peningkatan kualitas yang baik, yaitu
misalnya dengan menerapkan program PDCA (Plan, Do, Check, Act).

B. Manfaat siklus PDCA


1. Untuk memudahkan pemetaan wewenang dan tanggung jawab dari sebuah
unit organisasi;
2. Sebagai pola kerja dalam perbaikan suatu proses atau sistem di sebuah
organisasi;
3. Untuk menyelesaikan serta mengendalikan suatu permasalahan dengan pola
yang runtun dan sistematis;
4. Untuk kegiatan continuous improvement dalam rangka memperpendek alur
kerja;
5. Menghapuskan pemborosan di tempat kerja dan meningkatkan produktivitas
C. Proses konsep PDCA
Konsep siklus PDCA pertama kali diperkenalkan oleh Walter Shewhart
pada tahun 1930 yang disebut dengan “Shewhart cycle“. PDCA, singkatan bahasa
Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" ("Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindak
lanjuti"), adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah interatif yang
umum digunakan dalam pengendalian kualitas. Selanjutnya konsep ini
dikembangkan oleh Dr. Walter Edwards Deming yang kemudian dikenal dengan ”
The Deming Wheel”.
PDCA merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan kerja,
pelaksanaan kerja, pengawasan kerja dan perbaikan kerja yang dilakukan terus
menerus dan berkesinambungan mutu pelayanan. Secara sederhana siklus PDCA
dapat digambarkan sebagai berikut :
Siklus PDCA terdiri dari empat tahapan, yaitu:
1. Perencanaan ( Plan )
Tahapan pertama adalah membuat suatu perencanaan. Perencanaan
merupakan suatu upaya menjabarkan cara penyelesaian masalah yang ditetapkan
ke dalam unsur-unsur rencana yang lengkap serta saling terkait dan terpadu
sehingga dapat dipakaisebagai pedoman dalam melaksanaan cara penyelesaian
masalah. Hasil akhir yang dicapai dari perencanaan adalah tersusunnya rencana
kerja penyelesaian masalah mutu yang akan diselenggarakan rencana kerja
penyelesaian masalah mutu yang baik mengandung setidak-tidaknya tujuh unsur
rencana yaitu:
a. Judul rencana kerja (topic),
b. Pernyataan tentang macam dan besarnya masalah mutu yang dihadapi
(problem statement),
c. Rumusan tujuan umum dan tujuan khusus, lengkap dengan target yang
ingin dicapai (goal, objective, and target),
d. Kegiatan yang akan dilakukan (activities),
e. Organisasi dan susunan personalia pelaksana (organization and
personnels)
f. Biaya yang diperlukan (budget)
g. Tolak ukur keberhasilan yang dipergunakan (milestone).
2. Pelaksanaan ( Do )
Tahapan kedua yang dilakukan ialah melaksanakan rencana yang telah
disusun. Pada tahap ini diperlukan suatu kerjasama dari para anggota dan
pimpinan manajerial. Untuk dapat mencapai kerjasama yang baik, diperlukan
keterampilan pokok manajerial, yaitu :
a. Keterampilan komunikasi (communication) untuk menimbulkan pengertian
staf terhadap cara pentelesaian mutu yang akan dilaksanakan
b. Keterampilan motivasi (motivation) untuk mendorong staf bersedia
menyelesaikan cara penyelesaian masalah mutu yang telah direncanakan
c. Keterampilan kepemimpinan (leadershif) untuk mengkordinasikan kegiatan
cara penyelesaian masalah mutu yang dilaksanakan
d. Keterampilan pengarahan (directing) untuk mengarahkan kegiatan yang
dilaksanakan.

3. Pemeriksaan ( Check )
Tahapan ketiga yang dilakukan ialah secara berkala memeriksa kemajuan dan
hasil yang dicapai dan pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. Tujuan dari
pemeriksaan untuk mengetahui :
Sampai seberapa jauh pelaksanaan cara penyelesaian masalahnya telah sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan
a. Bagian mana kegiatan yang berjalan baik dan bagian mana yang belum
berjalan dengan baik
b. Apakah sumberdaya yang dibutuhkan masih cukup tersedia
c. Apakah cara penyelesaian masalah yang sedang dilakukan memerlukan
perbaikan
Untuk dapat memeriksa pelaksanaan cara penyelesaian masalah, ada dua
alat bantu yang sering dipergunakan yakni:
1 . Lembaran pemeriksaan (check list)
Lembar pemeriksaan adalah suatu formulir yang digunakan untuk
mencatat secara periodik setiap penyimpangan yang terjadi. Langkah pembuatan
lembar pemeriksan adalah:
Tetapkan jenis penyimpangan yang diamati
Tetapkan jangka waktu pengamatan
Lakukan perhitungan penyimpangan

2. Peta kontrol (control diagram)


Peta kontrol adalahsuatu peta / grafik yang mengambarkan besarnya
penyimpangan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Peta kontrok dibuat
bedasarkan lembar pemeriksaan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
pembuatan peta kontrol adalah :
Tetapkan garis penyimpangan minimum dan maksimum
Tentukan prosentase penyimpangan
Buat grafik penyimpangan
Nilai grafik

4. Perbaikan (Action)
Tahapan keempat yang dilakukan adalah melaksanaan perbaikan rencana
kerja. Lakukanlah penyempurnaan rencana kerja atau bila perlu
mempertimbangkan pemilihan dengan cara penyelesaian masalah lain. Untuk
selanjutnya rencana kerja yang telah diperbaiki tersebut dilaksanakan kembali.
Jangan lupa untuk memantau kemajuan serta hasil yang dicapai. Untuk kemudian
tergantung dari kemajuan serta hasil tersebut, laksanakan tindakan yang sesuai.
Cara melakukan penilaian mutu pelayanan kebidanan
1. Lihat daftar tilik
daftar tilik adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur sampai
seberapa jauh pelayanan sesuai atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Berisi daftar kelengkapan sarana, pra sarana, pengetahuan, kompetensi teknis,
persepsi klien, dsb.
2. Lihat sasaran penilaian
a. Observasi
Observasi disini merupakan pengamatan pada saat pelayanan atau suatu
penyelidikan yg dijalankan secara sistematis & sengaja diadakan dgn
menggunakan alat indra terutama mata terhadap kejadian-kejadian yg langsung
(Bimo, 1987)
dilakukan sesuai dgn tujuan yg telah dirumuskan lebih dulu.
direncanakan secara sistematis.
hasilnya dicatat & diolah sesuai dgn tujuannya.
b. Wawancara : dengan diskusi, tanya jawab, dan cek pemahaman.
Kartono (1980: 171) interview (wawancara) yaitu suatu percakapan
ygdiarahkan pd suatu masalah tertentu; ini merupakan proses tanya jawab
lisan,dimana 2 orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik. Dalam proses
interview terdapat dua pihak dengan kedudukan yang berbeda. Pertama berfungsi
sebagai penanya, disebut pula sebagai interviewer, lainnya berfungsi sebagai
pemberi informasi.
Interviewer mengajukan pertanyaan-pertanyaan, meminta keterangan
(penjelasan), sambil menilai jawaban-jawabannya Sekaligus ia mengadakan
paraphrase (menyatakan kembali isi jawaban interviewer dengan kata-kata lain),
mengingat-ingat & mencatat jawaban- jawaban. Disamping itu dia juga
menggali keterangan-keterangan lebih lanjut & berusaha melakukan “probing”
(rangsangan, dorongan)
c. Dokumen : sebuah tulisan yang memuat informasi. Biasanya, dokumen
ditulis dikertas dan informasinya ditulis memakai tinta baik memakai tangan, atau
memakai media elektronik, melihat kelengkapan dokumen.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
PDCA merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan kerja,
pelaksanaan kerja, pengawasan kerja, dan perbaikan kerja yang dilakukan terus
menerus dan berkesinambungan mutu pelayanan. Siklus PDCA terdiri dari empat
tahapan, yaitu: Perencanaan (Plan), Pelaksanaan (Do), Pemeriksaan (Check),
Perbaikan (Action). PDCA banyak diterapkan oleh perusahaan untuk
meningkatkan kualitas dari perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai