Anda di halaman 1dari 16

CARIES ASSESSMENT SPECTRUM AND TREATMENT

(CAST)

Karies gigi merupakan penyakit kronis yang


bermanifestasi sebagai lesi dengan berbagai ukuran pada
gigi. Perkembangan lesi karies gigi dapat dikontrol
dengan

berbagai tindakan pengendalian karies gigi.1

Meskipun banyak usaha yang telah dilakukan untuk


mengurangi karies gigi di beberapa negara, karies gigi
tetap
Pembimbing:

masyarakat.

drg. Yufitri Mayasari, M.Kes

2014-16-148
2014-16-149
2014-16-150

masalah
2,3

utama

dalam

kesehatan

gigi

Karies gigi dapat menyebabkan rasa sakit,

penderitaan dan masih merupakan masalah yang harus


diatasi

Disusun Oleh:
1. Nanda Indah Lestari
2. Prasti Prabandari
3. Tiara Ayu Ramadhina Sam

jadi

oleh

pemerintah.3

penyedia
Untuk

pelayanan
merancang

kesehatan
strategi

dan
untuk

mengontrol, mencegah serta merawat lesi karies gigi


dibutuhkan data yang validitas reabilitas dari individu

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
JAKARTA
2015
PENDAHULUAN

dan populasi. Untuk populasi yang lebih besar,


pengumpulan
epidemiologi.4

data

harus

menggunakan

survey

Dalam menentukan tindakan pengendalian karies gigi,

Detection and Assessment System) berdasarkan pemeriksan

dokter gigi dapat melakukan sistem penilaian dari lesi karies

secara visual dan taktil.3 Terlapat lima pertemuan yang

gigi. Banyak sistem penilaian karies gigi yang berkembang

dilaksanakan sebelum dihasilkan kriteria yang digunakan pada

semenjak akhir tahun 1999, setiap sistem berbeda dalam

indeks ICDAS, yaitu pertemuan di Scotland dan Michigan

metode penilaian tahap perkembangan lesi karies gigi. 2

pada tahun 2002 dimana kriteria indeks ICDAS I terbentuk,

Beberapa sistem hanya menilai dari kavitas yang terlihat saja,

pertemuan di India tahun 2003, pertemuan di Denmark tahun

namun pada sistem lain memasukkan penilaian dari lesi awal

2004.5 Kemudian pada tahun 2005 dilaksanakan workshop di

pada email.1,2
Beberapa tahun akhir ini, kriteria dalam epidemiologi

USA (United States American) yang bertujuan untuk


mempublikasikan kemajuan dari indeks ICDAS, sehingga

dan penilaian lesi karies gigi mengalami perkembangan. 2


dihasilkan versi terbaru dari indeks ini yang disebut indeks
Sistem penilaian yang sering digunakan sejak 65 tahun lalu
adala indeks DMFT/deft yang dibuat oleh WHO (World Health

ICDAS II.5,6
Pada tahun 2007, WHO mengakui adanya beban yang

Organization) yang bertujuan untuk melihat perbandingan

sangat besar di seluruh dunia akibat penyakit gigi dan mulut. 7

kondisi karies gigi di berbagai populasi.1


Pada tahun 2002, kelompok peneliti membuat sistem

Oleh karena itu diperlukan sistem penilaian baru yang dapat


menilai keparahan kondisi mulut yang berhubungan dengan

penilaian karies gigi yang disebut ICDAS (International


karies gigi yang tidak dirawat. Sehingga dibentuk indeks baru
Caries
yaitu indeks PUFA.2 Di negara-negara tertentu seperti Filipina,

banyak karies gigi telah berkembang mencapai pulpa, yang

ditentukan tindakan pengendalian karies gigi yang sesuai

dapat menyebabkan infeksi jaringan sekitarnya yaitu dalam

dengan rata-rata keparahan karies gigi pada populasi tersebut. 3

bentuk ulserasi, abses dan fistula. 1,2


Pada bulan Mei 2009, sebuah survei epidemiologi

Dengan demikian, petugas pelayanan kesehatan gigi dan


pemerintah dapat menentukan kebijakan yang tepat pada

dilakukan di Brazil untuk menilai keadaan karies gigi pada


kalangan anak-anak menggunakan indeks ICDAS II dan

masing-masing daerah.2
Terdapat beberapa indeks yang telah digunakan untuk

PUFA.1 Dalam proses penilaian ditemukan kesulitan-kesulitan

penilaian karies gigi dalam proses survei epidemiologi, seperti

yang perlu diperhatikan, sehingga terdapat usulan untuk


membuat indeks baru yaitu indeks CAST (Caries Assessment

indeks DMF-T/def-t, indeks ICDAS II serta indeks PUFA.5-8


Indeks DMF-T/def-t
Indeks DMF-T/def-t merupakan indeks yang digunakan

Spectrum and Treatment) yang terdiri dari indeks ICDAS II,

untuk

PUFA dan DMFT/deft.1,2


Melihat pentingnya penilaian karies gigi yang dilakukan

masyarakat daerah tertentu.5 Indeks DMF-T digunakan untuk

menilai

rata-rata

pengalaman

karies

gigi

pada

menilai gigi permanen, sedangkan indeks def-t digunakan


pada survei epidemiologi, kami akan membahas mengenai
indeks yang baru dibentuk yaitu indeks CAST. Sehingga
tingkat perkembangan lesi karies gigi dapat dikontrol dengan
tindakan pengendalian karies gigi yang tepat.1
PENILAIAN KARIES GIGI
Penilaian karies gigi perlu dilakukan untuk mengetahui

untuk menilai gigi sulung,


Tabel 1. Kategori Indeks DMF-T 8
Kode
D (Decayed)

pengalaman karies gigi dari suatu populasi, sehingga dapat


M (Missing)

Deskripsi
Gigi karies.
Gigi yang

pernah

ditambal,

kerusakan rekuren.
Sisa akar
Gigi yang dicabut akibat karies gigi

disertai

F (Filling)

Gigi yang ditambal akibat karies gigi, tanpa


kerusakan baik karies sekunder atau karies

Indeks ini masih memilki kekurangan dalam proses


penilain karies gigi karena tidak dapat menilai pengalaman

awal pada daerah lain.


karies gigi secara keseluruhan. Tidak mendeskripsikan kode D
Tabel 2. Kategori Indeks deft
(decayed) secara spesifik, yaitu karies gigi mencapai email,
Kode
Deskripsi
d (decayed)
Gigi karies / rusak
e (indicated for Indikasi untuk pencabutan
extracted)
f (filling)

Gigi yang ditambal akibat karies gigi, tanpa


kerusakan baik karies sekunder atau karies

dentin atau pulpa. Sehingga tindakan pengendalian karies gigi


juga tidak dapat ditentukan secara spesifik. 1,6
Indeks ICDAS (International
Assessment System)

Caries

Detection

and

awal pada daerah lain.


Untuk mengetahui rata-rata DMF-T/def-t di masingDengan tujuan untuk membuat instrument penilaian
masing wilayah yaitu jumlah DMF-T/def-t dibagi jumlah orang
karies gigi yang sesuai digunakan pada abad ke 21,
yang diperiksa.9,10
Kalkulasi DMF-T/def-t 8
1. Individu
DMF-T = Jumlah gigi D + M + F
def-t = Jumlah gigi d + e + f

sekelompok peneliti membuat indeks ICDAS.11 Indeks ini


berkembang sebagai hasil dari penurunan proporsi lesi karies
gigi yang berlubang pada populasi di negara dengan

2. Populasi
Mean DMF-T =
Mean def-t

Jumlah total DMF-T


Jumlah orang yang diperiksa
Jumlah total def-t
Jumlah orang yang diperiksa

pendapatan tinggi.1
Indeks ICDAS I pertama kali terbentuk pada tahun 2002,
saat diadakan pertemuan di Scotland dan Michigan.1

Tabel 3. Kriteria Indeks ICDAS I


Kode
0
1
2

kode yang menggambarkan karies gigi pada email hingga

Deskripsi
Tidak terdapat demineralisasi email
Demineralisasi email terbatas pada 50% dari
permukaan luar email
Demineralisasi
email

(brown

discoloration)

mencapai dentin. 5
Kode untuk penilaian karies gigi pada indeks ICDAS II
yaitu 0-6, sesuai dengan keparahan dari lesinya. 1

Pada

melibatkan antara 50% dari email dan 1/3 bagian atas

permukaan gigi tanpa karies (kode 0), karies email (1-3) dan

dentin.
Demineralisasi (brown discoloration) melibatkan 1/3

karies dentin (4-6).7 Karies gigi yang mencapai pulpa tidak


termasuk dalam penilaian pada indeks ini.1,6

bagian tengah dentin.


Demineralisasi (brown discoloration) melibatkan 1/3

Tabel 4. Kriteria Indeks ICDAS II

bagian dalam dentin.


Kode
ICDAS

CC

(International

Caries

Detection

and

Assessment System Coordinating Committee) telah membuat

Tidak terlihat lesi karies

Perubahan awal yang terlihat pada email (terlihat


hanya setelah permukaan gigi dikeringkan dan

perubahan dari indeks ICDAS I menjadi indeks ICDAS II yang


merupakan versi terakhir dari indeks ini.3 Indeks ICDAS II
terbentuk setelah dilakukan pemeriksaan keparahan karies gigi

terbatas pada pit dan fissure)


2

Perubahan yang terlihat pada permukaan email

Kerusakan pada email (tanpa keterlibatan dentin)

Karies hampir mencapai dentin, terlihat bayangan

secara histologi pada workshop yang diadakan di USA pada


tahun 2005, dihasilkan klasifikasi yang baru yaitu terdapat 6

Deskripsi

gelap dari lapisan dentin


5

Karies mencapai dentin

Karies mencapai dentin yang sangat luas

menengah, kebanyakan karies gigi mencapai dentin tidak


dirawat dengan berbagai alasan. Sehingga proses karies
Indeks ICDAS II merupakan sistem yang mendeteksi dan

seringkali berkembang menjadi tahap lebih lanjut. 1 Indeks

menilai proses awal karies gigi, tetapi tidak mendeteksi dan

DMF-T/def-t dan ICDAS II tidak dapat digunakan untuk

menilai kondisi gigi yang telah dilakukan sealent dan

menilai perkembangan karies gigi tahap lanjut, yang dapat

direstorasi.1 Selain itu, indeks ini tidak menilai tahapan lanjut

dinilai dengan menggunakan indeks PUFA.1

dari proses perjalanan karies gigi yang menyebabkan infeksi


pada pulpa dan merusak jaringan sekitarnya.2

Tabel 5. Kriteria Indeks PUFA/pufa 7

Kode

Deskripsi

Gambar

P/p

Karies mencapai pulpa

U/u

Ulser

Indeks PUFA/pufa (Pulpal Involvement,Fistula and Abcess)


Indeks PUFA merupakan indeks yang digunakan untuk
menilai adanya kelainan dalam rongga mulut yang dihasilkan
dari karies gigi yang tidak dirawat.

Indeks PUFA baru dibuat karena kurangnya indeks yang


bisa menilai karies yang tidak dirawat pada gigi dan jaringan
sekitarnya.7 Pada negara-negara dengan pendapatan rendah dan

akibat

terdapat

terdapat tepi tajam gigi


atau
akar

terdapat

fragmen

F/f

Fistula
2. Populasi
Mean PUFA =
Mean pufa

A/a

Jumlah total PUFA


Jumlah orang yang diperiksa
Jumlah total pufa
Jumlah orang yang diperiksa

Abses
3. Rasio
Rasio

PUFA + pufa
X 100%
D+d

Survei di Brazil pada anak usia 6-7 tahun menggunakan


Pada indeks PUFA, setiap gigi hanya dinilai dengan satu

indeks PUFA menghasilkan prevalensi skor PUFA hanya

kode. Indeks PUFA dinilai secara terpisah antara gigi permanen

sebanyak 24% dan hanya satu gigi yang menerima skor u. 1

dan gigi sulung.

Sehingga survei ini menyimpulkan bahwa penilaian abses dan


fistula pada indeks CAST dapat digabung dalam satu kode saja

Pengalaman

karies

gigi

pada

populasi

dengan

dan kode u dihilangkan.1

menggunakan indeks PUFA/pufa dapat dihitung dengan rumus


Kalkulasi PUFA/pufa
1. Individu
PUFA
= Jumlah gigi P + U + F + A
pufa
= Jumlah gigi p + u + f + a

PENGGUNAAN INDEKS CAST UNTUK MENILAI


PENGALAMAN KARIES GIGI

Indeks CAST adalah indeks epidemiologi yang baru


dibentuk untuk menilai pengalaman karies gigi.4 Indeks ini
meliputi berbagai kategori dan deskripsi mulai dari tidak
terdapat lesi karies gigi, sealen (proteksi terhadap karies gigi),
restorasi pada perawatan karies gigi, tahapan lanjut dari karies
pada pulpa dan jaringan sekitar, serta gigi yang dicabut akibat
proses karies gigi.2,3
Sejauh ini penilaian karies gigi sering menggunakan
indeks DMF-T/def-t bersamaan dengan indeks PUFA, tetapi
lesi karies gigi yang hanya terbatas di email tidak dapat dinilai
dengan menggunakan kedua indeksi tersebut.1 Pada survei
epidemiologi di Brazil, digunakan indeks ICDAS II dan
PUFA.1,2 Namun, para peneliti menghadapi kesulitan saat
melaporkan hasil penelitian. Hasil dari kedua indeks tersebut

mempunyai cara mudah dalam melaporkan hasil, sehingga


dibentuknya indeks CAST. 1,2
Indeks

CAST

dibuat

karena

kebutuhan

untuk

menemukan sistem penilaian karies gigi yang praktis dan


mudah dimengerti saat disajikan hasil yang diperoleh. 1
Instrumen dari indeks ini didasarkan pada kekuatan dari indeks
ICDAS II dan PUFA serta menyediakan hubungan ke indeks
DMF-T/def-t yang paling sering digunakan dalam survei.3
Indeks CAST meliputi seluruh spektrum perjalanan
karies gigi.1 Pada indeks ini, semakin parah dari proses
perkembangan karies gigi ditunjukkan dengan meningkatnya
kode dari indeks tersebut. Berbeda dengan indeks karies
sebelumnya, gigi yang telah direstorasi dianggap gigi yang
masih berfungsi sehingga diletakkan pada daftar awal kode.1,2

sulit untuk dilaporkan baik dalam bentuk kalimat, gambar dan


tabel dengan cara yang sederhana dan mudah dibaca. 1 Keadaan
tersebut mengharuskan pencarian indeks baru yang praktis dan

Kode pada indeks CAST menyertai penggunaan dari


kategori indeks ICDAS II, yaitu kode 2 dan 3 yang digabung,

kode 4, serta kode 5 dan 6 yang digabung. Dari indeks PUFA

indeks CAST lesi karies gigi mencapai email hanya dinilai

yang diambil adalah kode p serta kode f dan a yang

dalam satu kode, tidak dibagi berdasarkan tahapan karies email

digabung. Pada indeks DMF-T yang diambil adalah komponen

inactive dan aktif.1 Kode 5 dan 6 dari indeks ICDAS II juga

D, M dan F.1 Komponen decayed pada indeks CAST lebih

digabung untuk menggambarkan kavitas mencapai dentin tanpa

digambarkan secara spesifik, yaitu karies mencapai email,

keterlibatan pulpa.1 Selain itu, kode dari indeks PUFA juga

dentin atau pulpa.1

diikutsertakan, yaitu kode p dan kode a dan f yang

Keputusan untuk menghapus kode 1 dan menggabungkan


kode-kode dari indeks ICDAS II merupakan keputusan yang

digabung.1
Instrumen CAST

dibuat oleh Marthaler, yang pertama kali menjelaskan lesi


karies gigi secara rinci.1

Tabel 5. Kategori Indeks CAST 1,2,3

Karakteristi

Kode

Deskripsi

Gambar

Tidak terdapat lesi

k
Kode 1 dari indeks ICDAS II tidak dimasukkan dalam
indeks

CAST,

karena

bertujuan

untuk

menghilangkan

karies gigi

kebutuhan pengeringan permukaan gigi dengan semprotan


udara sebelum dilakukan penilaian keadaan dari email.1
Dimana bantuan dental seperti ini tidak tersedia pada semua
daerah di banyak negara. Kode 2 dan 3 digabung karena pada

Sealen

Permukaan

gigi

(pit dan fissure)


telah
sealen

dilakukan

Restorasi

Lesi karies gigi

direstorasi,

mencapai dentin,

tanpa

disertai

tanpa melibatkan

baru/
3

sekunder,

pulpa.
Pulpa

Karies

gigi

mencapai

Karies

atau hanya tersisa

gigi
email

pada

pulpa

sisa akar.

(perubahan warna

abses dan fistula


mencapai

Dentin

kavitas

telah

kondisi karies gigi

Email

Terdapat

Abses dan fistula

email,

yang berhubungan

disertai hancurnya

dengan karies gigi

email atau tidak).

mencapai pulpa.

Karies
internal

gigi
terkait

Kehilangan

gigi

Gigi telah dicabut


akibat karies yang

dengan perubahan

tidak

warna

pada

dirawat.

dentin.

Lesi

tampak

sebagai

Lain-lain

dapat

Tidak

termasuk

dalam

kriteria

perubahan warna

pada

dentin

sebelumnya.

terlihat
email.

yang
melalui

kode-kode

Sebagai indeks baru, indeks CAST memiliki kelebihan


dibandingkan indeks-indeks sebelumnya. Tidak hanya dapat
memberikan informasi mengenai jumlah lesi karies gigi nonkavitas dan kavitas, tetapi dapat juga melaporkan tahapan

karies gigi yan tepat, sesuai dengan spektrum keparahan karies


gigi pada setiap populasi yang telah dilakukan penilaian.1,2
Sebagai instrumen penilaian karies gigi yang baru, indeks
CAST memerlukan validitas reabilitas yang terjamin.2,3,4

lanjut dari karies gigi yang tidak dirawat, seperti keterlibatan


pulpa serta terbentuknya abses dan fistula.1,2 Selain itu, terdapat
komponen gigi decayed, missing dan restorasi membuat hasil
yang diperoleh bisa juga dilaporkan dengan menggunakan

Validitas Reabilitas Indeks CAST


Proses-proses validitas instrument CAST terdiri dari

indeks DMF-T.

Dengan cara ini, indeks CAST dapat menjadi alat penting


untuk survei epidemiologi dental. Kuantitas dan kualitas
informasi yang dikumpulkan dari populasi menggunakan
indeks ini mampu meninformasikan masyarakat tentang
prevalensi dan tingkat keparahan lesi karies gigi dalam
berbagai spektrum. Sehingga penyedia pelayanan kesehatan
gigi dan pemerintah dapat menentukan tindakan pengendalian

validasi face, content dan construct.


Validitas face indeks CAST mengacu pada presentasi
dari instrument ini dan kesesuaiannya dalam melakukan
penilaian. Validitas content indeks CAST mengacu pada sejauh
mana penilaian instrument ini dapat menggambarkan keadaan
yang dimaksud. Validitas construct indeks CAST mengacu
pada sejauh mana instrument ini akan mengukur suatu konsep
yang seharusnya diukur.2

dari kode-kode

CAST.2 Dibutuhkan kesepakatan sebanyak

75% atau lebih untuk mendapatkan konsensus dari pernyataan-

Validasi Face dan Konten

pernyataan tersebut.2,3 Kemudian sebanyak 41 epidemiologis


Validasi face dan konten dari instrument CAST
menggunakan metode consensus Modifikasi RAND e-Delphi.
Metode e-Delphi merupakan metode consensus interaktif yang
menggabungkan bukti ilmiah dengan pengalaman dan pendapat
para ahli.3
Metode

dari 24 negara berbeda diminta untuk menilai validasi dari


pernyataan-pernyataan tersebut.3 Terdapat perubahan dari 17
pernyataan menjadi 10 pernyataan mengenai kode dan
deskripsi dari indeks CAST.3 Hasil yang didapat adalah
tercapainya kesepakatan pada semua pernyataan mengenai

konsensus

Modifikasi

RAND

e-Delphi

kode-kode

dan deskripsi indeks CAST sebesar 80%,

digunakan melalui internet, yaitu berupa website panel. Isi dari

sehingga CAST dapat divalidasi untuk face dan kontennya

website panel tersebut mengenai publikasi ilmiah, informasi

dengan persetujuan yang sangat besar.2,3

yang terkait dengan indeks CAST serta karakteristiknya,


informasi tentang metode konsensus modifikasi RAND e-

Validasi Konstruksi

Delphi dan bagaimana cara menggunakan website tersebut.2,3


Penilaian
Proses validasi ini awalnya dinilai oleh 15 epidemiologis

validasi

konstruk

instrument

CAST

menggunakan 109 gigi yang telah dicabut, berasal dari klinik

senior dari 15 negara yang berbeda dengan menggunakan

kesehatan

pernyataan yang terkait dengan isi, deskripsi dan kesesuaian

berpengalaman dalam survei epidemiologi karies yang

di

Brazil.4 Terdapat

epidemiologis

yang

melakukan pemeriksaan validasi ini. Penilaian validasi

kelompok usia 2-5 tahun, usia 6-9 tahun dan 19-30 tahun. 11

konstruk indeks CAST dilakukan dengan berbagai jenis

Hasil yang diperoleh adalah reproduktifitas dari instrument

penilaian yaitu secara visual, micro-CT, serta histologi dengan

CAST pada 3 kelompok usia tersebut hampir sempurna,

menggunakan kode 0-6 dari instrument CAST.4 Dari penilaian-

sebesar 93,7% (usai 2-6 dan 6-9 tahun) dan 94,1% (usia 19-30

penilain tersebut dicapai hasi konsensus dan konsisten antar

tahun). Instrumen CAST dapat reliable jikan diaplikasikan

pemeriksa.4 Pada penilaian secara visual antar pemeriksa

pada kelompok usia tersebut.11,12

memberikan skor yang sama mengenai kondisi gigi yang


diperiksa, penilaian secara micro-CT presentasi persetujuan
antar pemeriksa mencapai 96,4% dan penilaian secara
histologis presentasi persetujuam antar pemeriksa mencapai

RINGKASAN
Penilaian karies gigi perlu dilakukan oleh penyedia
pelayanan kesehatan gigi atau pemerintah untuk menentukan

95,4%, Hasil akhir dari penilaian ini adalah instrument CAST


mempunyai tingkat validasi konstruk dengan level tinggi.

pengalaman karies gigi pada suatu populasi secara spesifik. Hal

ini bertujuan untuk menentukan tindakan pengendalian karies


gigi pada populasi tersebut. Sejak tahun 1999 sistem penilaian

Reabilitas CAST

karies mulai terbentuk. Perkembangan sistem penilaian lesi

Instrumen CAST telah dilakukan beberapa penilaian

karies gigi terus berkembang dari tahun ke tahun, dan terdapat

reabilitas. Di Paranoa, Brazil telah dilakukan penilaian

beberapa indeks yang telah digunakan untuk penilaian sistem

reabilitas pada beberapa kelompok usia berbeda yaitu pada

karies dalam proses survei epidemiologi , seperti indeks DMFT/def-t, indeks ICDAS II dan indeks PUFA.
Indeks DMF-T, indeks ICDAS II dan PUFA dianggap
masih memiliki kekurangan dalam proses penilaian karies gigi.
Oleh karena itu, terdapat usul untuk menggabungkan ketiga
indeks tersebut menjadi satu indeks baru yang bersifat

DAFTAR PUSTAKA
1. Frencken JE, Amorim RGD, Faber J, Leal SC. The
Caries Assessment Spectrum and Treatment (CAST)
Tationale and Development. International Dental Journal.
2011; 61: 117-123

komprehensif tetapi praktis yaitu indeks CAST. Indeks ini


meliputi berbagai kategori dan deskripsi yaitu mulai dari tidak
terdapat lesi karies gigi, sealent, restorasi lesi karies gigi,
tahapan lanjut dari karies gigi pada pulpa dan jaringan sekitar
gigi, serta gigi yang dicabut akibat proses karies gigi. Sebagai

2. Frencken JE, de Souza AL, van der Sanden WJM,


Bronkhors EM, Leal SC. The Caries Assessment and
Treatment (CAST) Instrumen. Community Dental Oral
Epidemiology. 2013; 41: 71-77

instrument penilaian karies yang baru, CAST memerlukan

3. Souza ALD, Sanden WJM, Leal SC, Frencken JE. The

validitas reabilitas yang terjamin. Setelah dilakukan berbagai

Caries Assessment Spectrum and Treatment (CAST)

tes, CAST telah mencapai validasi face, konten dan konstruksi.

Index: Face and Content Validation. International Dental

Sedangkan tes reabilitas sudah dilakukan pada beberapa

Journal 2012; 62: 270-276

kategori usia dan hasilnya reliable jikan diaplikasikan pada


kelompok usia tersebut.

4. Souza AL, Leal SC, Chaves SB, Bronkhorst EM,


Frencken JE, Cheugers NHJ. The Caries Assessment

Spectrum and Treatmen (CAST) Instrument; Construct


Validation. Europe Journal Scientist. 2014. 2014; 1-5
5. Eggertsson H, Ekstrand KR. Rationale and Evidence for
the International Caries Detection and Assessment

8. Indices

Used

for

Dental

Caries

Assessment

(http://www.codental.uobaghdad.edu.iq/uploads/lectures/
3rd%20class%20%community20%dentistry/2%20DC
%20Indices.pdf) . (Diakses 14 September 2015)

System (ICDAS II). International Caries Detection and

9. Broadbent JM, Thomson WM. Problems with The DMF-

Assessment System Coordinating Committee. University

T Index Pertinent to Dental Caries Data Analysis.

of Michigan. 2011

Community Dent Oral Epidemiology. 2005; 33: 400-409

6. Souza ES, Bezerra AC, de Amorim RF, Azevedo TDP.

10. Notohartojo IT, Magdarina DA. Assessment of DMFT

Caries Diagnosis in the Mixed Dentition Using ICDAS

Index For Children Aged 12 Years Old By Dentist and

II. Brazilian Research in Pediatric Dentistry and

Non Dentist in Ketapang District West Kalimantan

Integrated Clinic 2015; 15(1) : 13-21

Province. Media Litbangke. 2013 ; 23 : 41-46

7. Monseb, Heibrich-Weltzein R, Benzian H, Holmgren C,

11. Souza AL, Bronkhorst EM, Creugers NHJ, Leal SC,

Heldermen VP. Pufa-An Index of Clinical Consequences

Frencken JE. The Caries Assessment Spectrum and

of Untreated Dental Caries. Community Dent Oral

Treatment (CAST) Instrument: Its Reproducibility in

Epidemiology. 2010; 38: 77-82

Clinical Studies. International Dental Journal. 2014

12. Baginska J, Rodakowska E, Milewski R, Kierklo A.


Dental Caries in Primary and Permanent Molars In 7-8
Years

Old

Schoolchildren

Evaluated

with

Caries

Assessment Spectrum and Treatment (CAST) Index.


BMC Oral Health 2014. 14:74

Anda mungkin juga menyukai