Anda di halaman 1dari 7

SKENARIO 3

MALPRAKTEK DAN RESIKO MEDIK

Seorang ibu yang berprofesi sebagai penyiar TV swasta datang ke dokter gigi untuk
membuattkan gigi palsu untuk gigi depannya yang hilang karena kecelakaan. Setelah
mendapat keterangan tentang macam gigi palsu, ibu tersebut memilih dibuatkan jembatan.
Walaupun mahal tetapi ibu itu setuju karena hasilnya akan sangat baik. Setelah pemasangan
selesai ibu itu merasa tidak puas dengan hasilnya, menurutnya jembatan yang dipasangkan
tidak sesuai dengan keterangan yang telah diberikan oleh dokter giginya. Si ibu merasa sudah
dirugikan karena wajahnya menjadi berubah dan malu untuk melakukan pekerjaannya
sebagai penyiar TV. Karena tuntutan keringanan biaya pembuatan jembatan tidak disetujui,
maka ibu itu melaporkan kepada polisi ketidakpuasannya dan menuntut dokter gigi tersebut
atas perbuatannya yang menyebabkan kerugian baik materiel maupun imateriel pada dirinya.
Polisi merespon laporan dan mendatangi tempat praktek dokter gigi tersebut dan melakukan
pengambilan lembar status pasien sebagai barang bukti.

STEP 1
1. Kerugian imaterial
Kerugian yang tidak bisa dihitung dengan suatu nilai. Bisa berupa kerugian moral dan
psikis. Contohnya adalah rasa trauma, ketakutan, kekecewaan, yang mana lebih sulit
dihilangkan daripada kerugian material.
2. Gigi tiruan jembatan
Merupakan jenis gigi tiruan cekat yang bertujuan untuk menggantikan dua atau lebih gigi
yang hilang dengan cara melekatkan ke gigi tetangga yang dipreparasi. Terdiri dari 3
komponen utama yakni pontic (pengganti gigi yang hilang), retainer (gigi penyangga),
dan konektor (penghubung antara pontic dan retainer).
3. Kerugian material
Sesuatu yang bisa dihitung seperti uang, barang, atau biaya.
4. Barang bukti kepolisian
Benda yang telah dilakukan penyitaan oleh penyidik untuk keperluan penyidikan,
penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan.
5. Lembar status pasien
Suatu bentuk dokumen tertulis yang di dalamnya berisi dari identitas pasien, keluhan
utama pasien, diagnosa, rencana perawatan, tindakan yang telah dilakukan, obat-obatan
yang telah diberikan kepada pasien.
6. Resiko medik
Suatu kewajiban yang harus ditanggung oleh pasien atas tindakan di luar kesalahan
dokter setelah dilakukan perawatan terhadap pasien. Contohnya ketika melakukan
kemoterapi membuat pasien mengalami rambut rontok, badannya menghitam yang tidak
dapat dihindari. Dilakukan sesuai dengan SOP, dengan hati-hati, dan tidak ada unsur
kelalaian.
7. Gigi tiruan
Slaah satu perawatan dalm ilmu prostodonsia dengan tujuan untuk menggantikan satu
atau sebagian atau seluruhnya gigi yang hilang menggunakan sesuatu yang menyerupai
gigi dengan dukungan gigi, mukosa, atau kombinasi keduanya.
Klasifikasi secara garis besar ada dua :
- Penuh dan
- Sebagian. Dibagi lagi menjadi dua yakni :
 Lepasan
 Cekat, terdiri dari bridge dan crown
8. Malpraktek
Merupakan tindakan yang dilakukan dokter atau dokter gigi atau tenaga medis lain yang
tidak sesuai dengan ilmu yang telah didapatnya, dan menyalahi undang-undang yang
berlaku serta kode etik profesinya. Melakukan hal yang dilarang, dokter/dokter gigi tidak
melakukan kewajibannya, melanggar aturan yang ada baik dari segi SOP maupun
undang-undang yang berlaku.
Menurut WHO, malpraktek adalah tindakan yang melibatkan kegagalan dokter untuk
memenuhi standar perawatan untuk kondisi pasien atau kurangnya ketrampilan, atau
kelalaian dalam memberikan perawatan sehingga menyebabkan cedera pada pasien.
Malpraktek tidak hanya dilakukan oleh dokter atau dokter gigi, tetapi juga bisa dilakukan
oleh orang-orang dibawah pengawasan dokter atau dokter gigi seperti perawat, yang
tidak hanya menimbulkan cedera, tetapi juga bisa menyebabkan kecacatan atau
kematian. Sehingga, tenaga medis harus melakukan pertanggungjawaban secara
administratif, perdata, atau pidana.
STEP 2
1. Apakah tindakan yang dilakukan dokter gigi di skenario termasuk ke dalam
tindakan malpraktek? Jika iya, kesalahan apa yang telah dilakukan dokter gigi
sehingga timbul tuntuan
2. Bagaimana tanggung jawab dokter terhadap kelalaian medis dan resiko medis di
Indonesia?
3. Apa yang harus dilakukan pasien apabila mendapat tindakan malpraktek? Apa
saja yang harus dipastikan dan bagaimana urutan tindakannya?
4. Apa yang harus dilakukan dokter gigi tersebut setelah menerima gugatan?
5. Apa perbedaan malpraktek, resiko medis, dan kelalaian medis?
6. Apa yang menjadi kunci utama dalam terjadinya konflik antara dokter dan pasien
di skenario dan apa yang bisa dilakukan untuk meluruskan masalah tersebut
sebelum dilakukan tuntutan hukum?

1. Apakah tindakan yang dilakukan dokter gigi di skenario termasuk ke dalam tindakan
malpraktek? Jika iya, kesalahan apa yang telah dilakukan dokter gigi sehingga timbul
tuntuan
Ya. Dokter gigi telah melakukan malpraktek. Karena telah melalui 4 syarat
- Menimbulkan kerugian material (uang membeli GTJ) dan imaterial (perubahan
visual wajah terkait mengganggu pekerjaan sebagai penyiar TV)
- Adanya hubungan sebab akibat antara kerugian (pasien) dan kesalahan (GTJ pasien
tidak sesuai dengan perjanjian awal)
Malpraktek ada 3 :
- Malpraktek medik ; bentuk kelalaian yang ditimpakan langsung ke pasiennya,
termasuk pelanggaran berat
- Malpraktek etik ; tindakan dokter yang bertentangan dengan etika kedokteran
- Malpraktek yuridis ; dibagi menjadi 3
 Malpraktek perdata : dokter tidak melakukan kewajiban sesuai dengan
yang disepakati
 Malpraktek pidana : berupa sengaja ataupun kelalaian
 Malpraktek administrasi : tidak mempunyai STR dan SIP
2. Bagaimana tanggung jawab dokter terhadap kelalaian medis dan resiko medis di
Indonesia?
Tanggung jawab berupa :
- Pidana ; dikarenakan pelanggaran dalam KUHP, UU RI no. 29 tahun 2004, dan
UU RI no. 36 tahun 2009. Cara untuk membuktikan telah melakukan pelanggaran
pidana : harus melakukan audit
- Perdata ; gugatan akibat wan prestasi (wajib melakukan ganti rugi sebagaimana
diatur dalam KUH Perdata dan Pasal 58 UU RI no. 36 tahun 2009) dan perbuatan
melawan hukum.
- Disiplin ilmu kedokteran ; mempunyai tanggung jawab untuk mengupdate ilmu
kedokteran ataupun kedokteran gigi
- Etik ; contoh tidak boleh memuji diri sendiri dihadapan pasien dan tidak boleh
menarik uang pada sejawat dan keluargnya
Pertanggung jawab dokter secara umum ada 2 :
- Atas kesalahan
Dibagi lagi menjadi 3 :
 Bertanggungjawab atas kerugian yang ditimbulkan oleh karena kesnegajaan
atau tindakan yang kurang hati-hati
 Bertanggungjawab atas kerugian dengan cara membayar kompensasi
 Bertanggungjawab tidak hanya atas kesalahannya sendiri tetapi juga oleh
orang-orang di bawah pengawasannya
- Atas resiko ; berkaitan dengan resiko medis

3. Apa yang harus dilakukan pasien apabila mendapat tindakan malpraktek? Apa saja
yang harus dipastikan dan bagaimana urutan tindakannya?
Pasien yang merasa dirugikan oleh tindakan dokter atau dokter gigi dapat melaporkan
kepada MKDKI yang tertera dalam pasal 66 UU no. 29 tahun 2004 tentang prkatik
kedokteran yang berbunyi “Setiap orang yang merasa dirugikan atas tindakan dokter
atau dokter gigi dapat mengajukan tuntutan pada MKDKI.”
Tetapi pasien juga berhak untuk melaporkan ke pihak berwajib seperti kepolisian
Yang harus dipastikan :
- Yang dituntut pasien harus riwayat dari penyakitnya
- Suatu kelalaian dari dokter atau dokter gigi
- Suatu kesengajaan dari dokter atau dokter gigi
Urutan tindakannya :
a. Memastikan hal yang dilakukan dokter menimbulkan kerugian. Didapatkan dari
doktrin oleh seorang ahli
b. Pasien melaporkan ke MKDKI dahulu
c. MKDKI menentukan jenis pelanggaran. Jika melanggar, akan diberikan sanksi
kepada dokter atau dokter gigi
Menanggulangi malpraktek ada 2 jenis :
- Upaya penal
Melaporkan dahulu ke pihak yang berwajib, kemudian dilakukan suatu penyidikan,
penyelidikan yang dibantu oleh organisasi profesi (IDI, PDGI), MKEK. Lalu MKEK
mempertemukan pasien dengan dokter untuk klarifikasi. Setelah itu dilakukan sidang
yang memberikan putusan apakah dokter atau dokter gigi melakukan pelanggaran
atau tidak. Untuk menentukan apakah dokter atau dokter gigi melakukan pelanggaran
ditinjau dari dua hal: kelalaian atau pelanggaran.
- Non penal
Melakukan sosialisasi lewat organisasi profesi (IDI, PDGI), sebagai pencegahan.

4. Apa yang harus dilakukan dokter gigi tersebut setelah menerima gugatan?
- Melaporkan ke organisasi profesi PDGI. Kemudian PDGI akan mmebentuk BPPA
untuk mendampingi dokter gigi selama proses hukum. BPPA akan menelaah tuntutan
yang diajukan oleh pasien, kemudian juga akan mencarikan pengacara
- Dokter gigi harus mencari / mendapatkan pendampingan oleh pengacara untuk
mendapatkan bantuan pembelaan diri
- Memberikan copy dari rekam medik (bukan asli) untuk menghindari penyalahgunaan
- Membaca dengan cermat setiap lembar berita acara (Berita Acara Pemeriksaan)
- Upayakan untuk menyelesaikan masalah melalui mediasi semaksimal mungkin
- Memastikan 4 syarat pelanggaran hukum terpenuhi :
 Pasien harus mengalami kerugian
 Ada kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh dokter
 Ada hubungan kausal atau sebab-akibat dari kerugian yang diterima dan
kesalahan yang dilakukan
 Ada tindakan yang melanggar hukum (undang-undang)
- Mengajukan banding 2 minggu setelah putusan diberikan oleh MKEK

5. Apa perbedaan malpraktek, resiko medis, dan kelalaian medis?


Malpraktek : melanggar kewajiban, aturan (SOP). Secara harfiah, malpraktek artinya
kegagalan dalam melakukan tugasnya. Salah satu faktor kegagalan adalah kelalaian
medis, karena kekurang hati-hatian dalam melakukan tindakan medis di bawah
standar operasional prosedur. Yang bertanggung jawab atas tindakan ini adalah dokter
atau tenaga medis.
Medical error : tindakan yang telah direncanakan tetapi tidak sesuai hasilnya karena
kesalahan manusia ataupun sistem yang ada
Resiko medis : Suatu resiko atau kerentanan terhadap perawatan yang dilakukan.
Muncul tanda sengaja. Yang bertanggung jawab adalah pasien, karena dokter telah
melakukan tindakan sesuai dengan prosedurnya.

6. Apa yang menjadi kunci utama dalam terjadinya konflik antara dokter dan pasien di
skenario dan apa yang bisa dilakukan untuk meluruskan masalah tersebut sebelum
dilakukan tuntutan hukum?
Ibu merasa tidak puas dengan hasil gigi tiruan jembatan yang dibuat oleh dokter gigi,
karena tidak sesuai dengan keterangan yang telah diberikan oleh dokter gigi
sebelumnya. Ia merasa mengalami kerugian material dna imaterial. Untuk meluruskan
masalah tersebut sebelum terjadinya tuntutan hukum, antara dokter gigi dan pasien
seharusnya dapat melakukan mediasi untuk menemukan solusi. Dokter gigi juga
seharusnya menyadari telah melakukan kesalahan terkait dengan kelalaiannya untuk
melakukan kewajiban menghindarkan pasien dari kerugian.
Sebelum dilakukan mediasi, pasien dapat melaporkan ketidakpuasannya kepada
MKEK atau MKDKI dimana kedua lembaga ini akan menentukan terjadi atau
tidaknya pelanggaran dalam masalah ini.

STEP 4
STEP 5
Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan mengkaji :
1. Perbedaan resiko medis, malpraktek, dan medical error
2. Jenis pelanggaran malpraktek berdasarkan penyebab
3. Prosedur penyelesaian malpraktek
4. Pertanggungjawaban dokter atau dokter gigi apabila terjadi malpraktek
5. Fungsi rekam medis dalam proses penyelidikan malpraktek

Anda mungkin juga menyukai