Anda di halaman 1dari 4

Fungsi dari diagnostic waxup/mockup ialah untuk menggambarkan perlakuan

recountoring (Gambar 1) & penutupan multiple diastema (Gambar 2) serta rencana


perawatan, yakni berupa identifikasi ukuran gigi, area yang dibutuhkan untuk estetik, tinggi
& contour gingiva, serta utk penjelasan pada penderita dan sebagai gambaran hasil restorasi
(Garcia, 2018).

Gambar 1 Gambar 2

Untuk mencapai perlekatan yang maksimal, kedalaman preparasi pada enamel harus
memungkinkan untu veneer dengan ketebalan 0,5-0,75 mm (Gambar 3). pada saat preparasi,
bentuk lengkung permukaan fasial/labial gigi dari servikal-medial/body-insisal perlu
diperhatikan. Untuk menghasilkan perlekatan yang baik antara veneer dengan permukaan
gigi, maka batas tepi preparasi harus diletakkan pada enamel. Pada kasus tetracycline stain,
preparasi lebih banyak dilakukan bahkan terkadang mencapai subgingival margin. Namun
pada umumnya preparasi bagian servikal veneer diletakkan pada daerah supragingiva.

Gambar 3. Ketebalan veneer yang ideal adalah 0,5 mm


Pada saat akan melakukan preparasi, lakukan isolasi gingiva terlebih dahulu (gingival
management). Untuk gigi dengan posisi yang normal, preparasi permukaan labial berkisar 0,5
– 1,5 mm. Untuk menentukan batas tepi servikal veneer saat preparasi, baik pada gingival
crest, supragingiva, maupun subgingiva, bergantung pada tujuan veneer yang akan digunakan
untuk pasien.dan disarankan batas tepi preparasi diletakkan pada enamel yang sehat. Untuk
preparasi permukaan labial ini menggunakan tapered diamond bur dengan pengurangan
sedalam 0,5 mm. (Gambar 4). Dan saat melakukan preparasi proksimal, disarankan untuk
tidak mengurangi bidang kontak supaya mendapatkan area self cleansing yang baik dan
menutupi warna yang kurang baik untuk tujuan estetik. (Gambar 5)

Gambar 4. Preparasi labial menggunakan tapered diamond bur.

Gambar 5. Preparasi proksimal


Macam-macam bentukan preparasi insisal terdapat 4 macam diantaranya :

1. Feather edge
Bentukan akhir beupa feather edge sangat mudah dipreprarasi dan ia meiliki resiko
kerusakan yang kecil terhadap ceramic di sebagian permukaan oklusal. Pada feather
edge tidak disertai incisal translusen tip pada ceramic.

2. Incisal overlap
Pada bentukan ini disertai insisal translusen tip. Preparasi ini lebih bersifat destruktif
dan garis palatal finish berada pada posisi dimana kontak oklusi bisa mengarah ke
kerusakan. (Gambar 6)

Gambar 6. Bentuk preparasi Feather Edge dan Overlapping.

Pertanyaan :

1. Bagaimana ketahanan dari bahan veneer?


Bahan yang digunakan untuk veneer dapat berupa komposit, porselen, atau keramik.
Masing-masing bahan tersebut memiliki kekuatan dan ketahanan yang berbeda. Hal
ini dikarenakan sifat fisis mereka yang berbeda. Untuk bahan komposit, memiliki sifat
fisis dan mekanis yang baik, namun seiring berjalannya waktu bahan ini dapat
berkurang dan berubah warna. Sedangkan untuk bahan porselen, kekuatan fisik yang
dimilikinya bisa membuat veneer tahan dalam jangka waktu yang sangat lama. Selain
itu, warna yang dimiliki veneer porselen dapat bertahan lama karena kestabilannya.
Namun hal tersebut menjadikan veneer dengan bahan ini sulit dimanipulasi. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa bahan veneer yang memiliki ketahanan yang kuat ialah
bahan porselen.

Daftar Pustaka

Garcia, P. P., da Costa, R. G., Calgaro, M., Ritter, A. V., Correr, G. M., da Cunha, L. F., &
Gonzaga, C. C. 2018. Digital smile design and mock-up technique for esthetic
treatment planning with porcelain laminate veneers. Journal of conservative dentistry:
JCD, 21(4), 455.

Rickets, David dan Bartlett, David. 2011. Advanced Operative Dentistry : a Practical
Approach. China : Churchill Livingstone Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai