TREATMENT
PEMBAHASAN
Prognosis Occlusal Adjustment Treatment
Proses pengambilan keputusan yang paling sulit untuk dokter gigi yang merawat
adalah membuat prognosis jangka panjang yang benar untuk pasien dengan masalah
periodontal yang signifikan. Prognosis adalah proses pengambilan keputusan yang
berkembang. Ketika faktor tambahan diketahui, prognosis harus disesuaikan dan
dijelaskan sepenuhnya kepada pasien.2,8
Prognosis dapat dikaitkan dengan faktor risiko suatu kelainan atau penyakit, karena
faktor risiko digunakan untuk memperkirakan kemungkinan pasien memperoleh
penyakit atau kelainan. Prognosis dipengaruhi oleh banyak faktor kompleks,
2,4
diantaranya adalah:
a) Usia
Usia merupakan faktor penting dalam prognosis. Secara umum, semakin
muda pasien dengan masalah periodontal tertentu dan semakin cepat masalah
berkembang, maka semakin buruk prognosisnya4
b) Skill dan pengalaman dokter gigi
Keterampilan dan pengalaman dokter gigi yang merawat memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap prognosis. Seorang dokter gigi dengan keterampilan
terbatas harus merujuk masalah periodontal yang signifikan. Namun, jika
pasien menuntut agar dokter gigi menangani masalahnya, dokter gigi dengan
keterampilan terbatas harus menyadari bahwa prognosisnya tidak akan sebaik
itu4
c) Status medis pasien
Masalah medis utama yang dapat dan berdampak buruk pada masalah
periodontal meliputi: gangguan sistem kekebalan, diabetes yang tidak
terkontrol, penggunaan obat-obatan yang dapat menyebabkan hiperplasia,
masalah jantung atau tekanan darah, dan masalah pembekuan darah.4
d) Kebiasaan buruk
Kebiasaan buruk seperti merokok, penyalahgunaan alkohol, dan
penyalahgunaan obat memiliki efek negatif pada prognosis. Selain itu, banyak
faktor gigi yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan prognosis
jangka panjang. Ketika masalah oklusal seperti bruxism atau maloklusi hadir,
mereka harus diselesaikan, atau mereka akan mempengaruhi prognosis secara
negatif. 4
e) Penilaian dokter gigi terhadap masalah periodontal dan pengelolaannya
Penilaian dokter gigi terhadap masalah periodontal dan pengelolaannya sangat
penting untuk prognosis. Luasnya penyakit, tingkat perkembangannya, status
atau kondisi gigi, tingkat keparahan keterlibatan furkasi adalah beberapa
aspek penting yang mempengaruhi prognosis.4
Dalam penelitian oleh Fan, et al (2017) setengah dari pasien menerima penyesuaian
oklusal dengan penggilingan selektif sebelum menerima terapi periodontal bedah atau
non-bedah. Setengah lainnya tidak menerima penyesuaian oklusal. Setelah
penyembuhan, kelompok yang menerima penyesuaian oklusal sebelum perawatan
periodontal memperoleh peningkatan 0,4 mm pada tingkat perlekatan klinis rata-rata
dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan penyesuaian oklusal sebelum
perawatan. Namun, dicatat bahwa pengurangan kedalaman probing dan mobilitas
pasca perawatan sebanding.3
Penelitian lain dalam jurnal oleh Hutabarat (2017) melakukan studi uji terkontrol
untuk mengevaluasi efek penyesuaian oklusal setelah perawatan periodontal. Subyek
dalam penelitian tersebut dibagi menjadi pasien dengan occlusal adjustment dan
pasien tanpa occlusal adjustment. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
pasien dengan occlusal adjustment secara signifikan memiliki penyembuhan yang
baik dan peningkatan tingkat perlekatan dibandingkan dengan pasien tanpa occlusal
adjustment.5
PENUTUP
Occlusal Adjusment bertujuan untu membentuk kembali permukaan oklusi gigi dan
menciptakan hubungan kontak yang harmonis antara gigi rahang atas dan rahang
bawah. Dalam setiap perawatan, termasuk perawatan periodontal terdapat prognosis.
Prognosis adalah perkiraan kemungkinan munculnya penyakit, kondisi, atau
perjalanan suatu penyakit pasca perawatan atau terapi. Prognosis dapat berupa
kondisi yang lebih baik atau kondisi dimana penyakit atau kelainan dapat timbul
kembali. Prognosis dipengaruhi oleh beberapa faktor kompleks seperti usia pasien,
skill dan pengalaman operator (dokter gigi), status medis pasien, kebiasaan buruk
serta penilaian dokter gigi terhadap masalah periodontal pasien dan pengelolaannya.
Setelah dilakukan perawatan atau terapi, dokter gigi dapat menginstruksikan pasien
untuk mengunjungi dokter gigi secara berkala untuk memantau perkembangan
terapinya, serta pasien diisntruksikan untuk melakukan oral home care untuk
membantu agar tidak terjadi rekurensi atau kembalinya penyakit atau kelaian ke
kondisi sebelumnya
DAFTAR PUSTAKA
1. Atassi, Farhad. (2002). Oral Home Care and the Reasons for Seeking Dental
Care by Individuals on Renal Dialysis. The Journal of Contemporary Dental
Practice, Vol 3, No 2
2. Boever, J.D., Boever, A.D. (2012). Occlusion and periodontal health. Elsevier
3. Fan, Jingyuan. Caton, J.G. (2017). Occlusal trauma and excessive occlusal
forces: Narrative review, case definitions, and diagnostic considerations.
Journal of Clinical Periodontology.
4. Hall, W.B. (2003). Critical Decisions In Periodontology. 4th Edition. BC
Decker Inc. Hamilton: London
5. Hutabarat, I.B., Nasution, R.O. (2017). Relationship of Trauma From
Occlusion and Severity of Periodontitis on Patients in Periodontal Clinic
RSGMP FKG USU. Advances in Health Science Research, volume 8.
International Dental Conference of Sumatera Utara
6. Newman, M.G., Takei, H.H., Carranza, F.A. (2019). Newman and Carranza's
Clinical Periodontology. 3 South Asia Edition. New Delhi: Jaypee
7. Rasni, Hilma. Pitu Wulandari. (2014). Peranan Perawatan Periodontal
Supportif dalam Menunjang Keberhasilan Perawatan Periodontal. The Third
National Sicentific Seminar in Periodontics
8. Stefanac, S.J., Nesbit, S.P. (2016). Diagnosis and Treatment Planning in
Dentistry. 3rd Edition. Elsevier