CEPHALOMETRIC RADIOGRAPHS
Aldila Rahma, drg
Nina Agustin, drg
Bawa Adiwinarno, drg
Aditya, drg
Superimposition
Untuk menilai
perubahan
Dentofasial yaitu
superimpose dari 2
tracing dimana titik
pencatatnya pada
sella dan garis S-N.
Hasil perubahan posisi maksila dan mandibula dari
pertumbuhan atau hasil perawatan Sistem Grid
•Superimposing tracing
foto sefalometri
disepanjang basis krani
anterior dengan titik
Sella sebagain acuan.
Besaran perubahan
skeletal dan gigi =
Perubahan yang
terjadi saat
pertumbuhan / hasil
perawatan dari relasi
molar dan overjet
insisif
Maksila
Analisa Pertumbuhan Maksila dan perubahan
perawatan :
• McNamara foto kepala di superimposekan
sepanjang dataran palatal dari anterior nasal
spine (ANS) ke posterior nasal spine (PNS)
menggunakan film dengan titik pencatatan
pada pada ANS.
• Downs dasar hidung pada headfilm dibuat
serupa dan tracing pada permukaan anterior
maksila.
• The Research Workshop on Cephalometri
Gambar 13-5 :
superimposisi
kontur anterior dan
posterior arcus
zygomaticus
berhimpit dengan
dasar dari orbita
yang terletak lebih
tinggi dibanding
dataran palatal
yang letaknya lebih
rendah dengan
rasio 1,5:1.
Mandibula
Bidang mandibula
dibentuk oleh :
1. Garis singgung
terhadap border
bawah
mandibula.
2. Garis sepanjang
gonion sampai
gnathion
3. Garis sepanjang
gonion sampai
menton
• Bjork
Pertumbuhan mandibula terutama terjadi pada
condyle.
Dengan
mensuperimposekan
tracing 2 radiografi yang
diambil pada usia berbeda
dapat menentukan
lengkung kanal dan behih
gigi, pola pertumbuhan
mandibula dapat
diperkirakan dengan
derajat keakuratani yang
tinggi.
Kesimpulan
Akurasi Pengukuran & Superimposisi
Validitas pengukuran sefalometri secara lansung tergantung pada
metode pengukuran, dimana dibatasi oleh maslah yang mengikutinya :
1. Foto kepala lateral atau frontal yang diambil pada waktu yang
berbeda dan orang yang berbeda, sulit untuk menghasilkan
derajat keakuratan yang tinggi meskipun kepala terletak pada
chepalostat dengan posisi yang sama atau dengan posisi kepala
yang alami.
2. Gambaran ‘double’ pada struktur bilateral sering tidak konsisten
terletak sama pada foto kepala meskipun dilakukan dengan cara
yang sama karena kesalahan kecil pada saat memposisikan kepala.
3. Perbedaan kekontrasan film dan densitas yang dipantulkan akibat
dari kurangnya kualitas.
4. Anatomi atau struktur landmark tidak selalu teridentifikasi secara
konsisten
5. Kemungkinan kekurangan yang paling penting dari pengukuran
sefalometri adalah perubahan pengukuran karena seharusnya
dilakukan dengan tiga dimensi tetapi diukur melalui gambaran dua
dimensi saja.
Untuk mengevaluasi perubahan
antara dua foto pada waktu yang
berbeda dengan akurasi yang bagus,
metode yang dapat diterima untuk
mensuperimposekan sebagai
berikut: